Anda di halaman 1dari 10

TIPE-TIPE KEPRIBADIAN

1. Kepribadian merupakan pola atau pun bentuk tingkah laku manusia yang dilandaskan atas sikap
dan sifat seseorang.

2. Psikologi Kepribadian merupakan suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang kepribadian
manusia melalui tingkah laku atau sikap sehari-hari yang menjadi ciri khas seseorang tersebut.

3. Tipologi Hipocrtus-Galenus

a) Tipe Melencholicus (melankolisi)


yaitu orang-orang yang banyak empedu hitamnya. Sehingga orang-orang dengan
tipe ini selalu bersikap murung atau muram, pesimistis dan selalu menaruh rasa curiga.

b) Tipe Sanguinicus (sanguinisi)


yaitu orang-orang yang banyak darahnya, sehingga orang-orang dengan tipe ini
selalu menunjukkan wajah yang berseri-seri, periang atau selalu gembira dan bersikap
optimistis.

c) Tipe Flegmaticus (flegmatisi)


yaitu orang-orang yang banyak lendirnya. Orang dengan tipe ini sifatnya lamban
dan pemalas, wajahnya selalu pucat, pesimis, pembawaannya tenang dan pendiriannya
tidak mudah berubah.

d) Tipe Cholericus (cholerisi)


yaitu orang-orang yang banyak kandungan empedu kuningnya. Orang dengan tipe ini
umumnya bertubuh besar dan kuat, namun juga seorang penaik darah dan sukar mengendalikan
diri. Serta sifatnya garang dan agresif.

4. Tipologi 4 Mazhab Konstitusional


A. Tipologi Mazhab Italia
Teori De-Giovani ; Hukum Deformasi
Pada tahun 1880 De-Giovani menerbitkan karyanya yang berjudul Morfologia del Corpo
Umamo. Dalam buku tersebut dia merumuskan hukum deformasi, yang berisikan
penggolongan variasi tubuh manusia. Secara singkat pendapat De-Giovani tersebut adalah
bahwa ada tiga macam variasi tubuh manusia, yaitu :
1).    Orang dengan togokkecil cenderung untuk mempunyai bentuk tubuh yang panjang, yang
mempunyai hubungan dengan habitus phthisis.
2).    Orang dengan togok besar cenderung untuk mempunyai bentuk tubuh pendek, yang
mempunyai hubungan dengan habitus apoplectis.
3).    Orang-orang dengan togok normal cenderung untuk mempunyai proporsi badan yang
normal.
B. Tipologi Mazhab Perancis : Morfologi Konstitusional ; Sigaud
Dalam menggolongkan manusia yang beradasar pada jasmaniah kategori yang digunakan
sebagai dasar adalah dominasi sesuatu fungsi fisiologi di dalam pertumbuhan organisme.
Yaitu motorik, pernafasan, pencernaan dan susunan saraf sentral. Fungsi-fungsi yang
manakah yang terkuat pada seseorang, disitulah orang itu digolongkan, karena itu Sigaud
menggolongkan manusia atas empat golongan, yaitu :
1).    Orang yang kuat fungsi motoriknya (berwujud keadaan alam), termasuk tipe maskuler,
dengan ciri-cirinya yaitu anggota badannya serba panjang, bersipir, serba bersudut dan lain
sebagainya.
2).    Orang yang kuat pernafasannya (berwujud udara), termasuk tipe respiratoris, dengan
ciri-cirinya, yaitu bentuk dadanya membusung, wajahnya lebar dan lain sebagainya.
3).    Orang yang kuat percernakannya (berwujud makan-makanan), termasuk tipe digestif,
dengan ciri-cirinya, yaitu perutnya besar, pinggangnya lebar dan lain sebagainya.
4).    Orang yang kuat susunan saraf sentralnya (berwujud keadan sosial), termasuk tipe
serebral, dengan ciri-cirinya, yaitu langsing, tulang tengkoraknya bagian atas besar sekali dan
lain sebagainya.
C. Morfologi konstitusional di Jerman : Kretschmer
Menurut Krestschmer yang dimaksud dengan konstitusi adalah keseluruhan atau totalitas
segala sifat-sifat individual yang beralas pada keturunan. Sifat-sifat tersebut adalah sifat-sifat
yang berasal dari factor keturunan yang mana tidak bisa diubah oleh pengaruh apapun.
Berdasarkan hal itu juga, Krestchmer membedakan manusia atas dasar bentuk tubuhnya
menjadi empat golongan, yaitu:

1.      Tipe piknis adalah tipe yang ukuran mendatarnya lebih dari keadaan biasa, sehingga
seseorang terlihat gemuk dan pendek. Biasanya, seseorang memperoleh tubuhnya seperti
ini ketika dia berusia 40 tahun.
2.      Tipe leptosom adalah tipe yang ukuran menegaknya lebih dari ukuran biasa, sehingga
tubuh seseorang terlihat langsing dan jangkung.
3.      Tipe atletis adalah tipe yang ukuran berat badannya sesuai. Antara menegak dan
mendatarnya seimbang sehingga tubuhnya terlihat selaras. Tipe ini juga disebut sebagai
perpaduan anatara tipe piknis dan leptosom.
4.      Tipe displastis adalah penyimpangan dari tipe piknis, leptosom, dan atletis.

D. Mazhab Amerika Serikat (Tipologi W.H. Sheldon)

1. Struktue Tubuh (jasmani)


Sheldon ingin mengklasifikasi dan mendeskripsi tubuh manusia untuk mendapatkan yang
disebut biologikal identification. Shaldon berpendapat bahwa faktor biologis dan genetis
memainkan peranan dalam perkembangan individu. Dalam pandangan Shaldon ada suatu
sturktur biologis hipotesis, yaitu morphoginotipe yang menjadi dasar jasmani yang nampak
(phenotipe) juga dalam pembentukan tingkah laku. 

2. Demensi-demensi Jasmaniah 

Komponen-komponen jasmani primer:

1. Endomorph tipe: nampak keluar: gendut gemuk, berat badan relatif rendah.

2. Mesomorph tipe: nampak keluar: kokoh, keras, otot terliaht persegi, tahan sakit.

3. Ectomorph tipe: nampak keluar: jangkung, dada kecil dan pipih, lemah, otot hampir
nampak tidak berkembang.

Penggunaan istilah dihubungkan dengan tiga lapisan pada terbentuknya poitus (endoderm,
mesoderm, dan ektoderm). 

Komponen-komponen jasmani skunder:

1. Displasia. Menunjukkan setiap ketidak tepatan dan ketidak lengkapan campuran ketiga
komponen primer.

2. Gynandromorphy. Menunjukan sejauh mana jasmani memiliki sifat yang terdapat pada
jenis kelamin lawannya.

3. Teksture (tampang). Adalah bagaimana individu nampaknya keluar

3. Demensi-demensi Temprament

6. Tipologi Berdasarkan Tempramen

a. Tipologi Plato

Plato membedakan adanya tiga bagian jiwa, yaitu:

1. fikiran (logos) yang berkedudukan di kepala

2. kemauan (thumos) yang berkedudukan di dada

3. hasrat (epithumid) yang berkedudukan di perut

b. Tipologi Queyrat
Queyrat menyusun tipologi atas dasar dominasi daya-daya jiwa, daya-daya kognitif, afektif,
dan konatif.

1. Salah satu daya yang dominant

a) Tipe mediatif, atau intelektual, dimana daya kognitif dominan

b) Tipe emosional, di mana daya efektif dominant

c) Tipe aktif, daya konatif dominant

2. Dua daya dominant

a) Tipe mediatif emosional atau daya kognitif atau afektif dominant

b) Tipe aktif emosional atau garang: daya konatif dan afektif dominant

c) Tipe aktif-mediatif: daya konatif dan kognitif dominant

c. Tipologi Heymans 

1. Emosionalitas (emosionaliteit), yaitu mudah tidaknya perasaan orang terpengaruh oleh


sesuatu kesan. 
2. Proses pengiring, yaitu banyak sedikitnya pengaruh kesan-kesan terhadap kesadaran. 

3. Aktivitas (activiet), yaitu sedikitnya orang menyatakan diri, menjelmakan perasaannya dan
fikiran-fikirannya dalam tindakan yang spontan. 

4. Golongan yang aktif, yaitu golongan yang karena alasan yang lemah saja telah berbuat. 

5. Golongan yang tidak aktif yaitu golongan yang walaupun ada alasan-alasan yang kuat belum
juga mau bertindak.

7. Perkembangan Kepribadian menuru Sigmund Freud


A. Fase oral (0-1 tahun)

Tahapan pertama dari perkembangan kepribadian adalah tahap oral, pada tahapan ini libido
terpusat di mulut bayi sehingga zona erogenous pada usia ini adalah di mulut. Individu atau bayi
pada saat itu mengalami kepuasan melalui aktivitas yang terkait dengan menggigit, menghisap,
memakan, dan sebagainya. Sehingga dengan demikian, menyusui adalah aktivitas penting bagi bayi
untuk memuaskan dirinya. Karena pada usia ini bayi sangat bergantung pada pengasuhnya, bayi
menciptakan perasaan percaya melalui kepuasan dari stimulasi oralnya.

B. Fase Anal (1-3 tahun)

Pada fase ini individu mengalami kepuasan melalui anal, zona erogenous pada zona ini adalah
anal. Pada tahapan ini anak mendapat kepuasan dari buang air besar. Anak pada tahap ini sadar
bahwa seseorang memiliki hak sebagai seorang individu, dan kepentingan mereka bisa berbenturan
dengan tuntutan lingkungan, pada tahap ini lah anak mengembangkan ego.

C. Fase Phalic (3-5 tahun) 

Adalah fase dimana anak belajar mengenai peran gendernya. Anak laki-laki belajar peran gender
sebagai seorang laki-laki karena mengalami oedipus complex, yaitu keadaan dimana anak laki-laki
mencitai dan memiliki hasrat seksual terhadap ibunya tapi terhalangi oleh ayah, secara irasional
anak akan takut di kebiri oleh ayah karena ayah mungkin mengetahui hasrat dia terhadap ibunya,
hal ini disebut dengan castration anxiety. Untuk menyelesaikan hal tersebut anak mulai mencontoh
ayah agar bisa menjadi lebih maskulin, hal ini disebut dengan identifikasi. 

D. Fase genital (Remaja hingga dewasa)

Fase ini adalah fase terakhir menurut Freud. Pada fase ini seksualitas mulai menjadi lebih
matang. Energi seksual mulai diarahkan pada lawan jenis, dan hasil dari fase ini adalah hubungan
seksual dan menghasilkan keturunan. Menurut Freud, tugas pada tahapan ini dan cara seseorang
menyelesaikan tahapan ini adalah dengan melakukan hubungan seksual dengan lawan jenis.

8. Asetip Pembentuk Kepribadian menurut Carl Gustav Jung

Kesadaran
Kesadaran muncul pada saat orang masih bayi, bahkan sebelum dilahirkan. Menurut Jung hasil
pertama dari proses diferensiasi kesadaran yaitu ego. Ego berperan penting dalam menentukan
persepsi, fikiran,perasaan dan ingatan yang bisa masuk ke kesadaran. Tanpa ego, semua pengalaman
akan bebas masuk.

Ketidaksadaran Pribadi
Adalah suatu pengalaman yang tidak disetujui oleh ego untuk muncul ke kesadaran. Memori itu tidak
hilang, sehingga tak sadar pribadi berisi pengalaman yang dilupakan namun dapat dipanggil kembali
jika mau.

Ketidaksadaran Kolektif
Yaitu kepribadian yang diturunkan secara turun temurun dari leluhur hingga sekarang yang secara
tidak disadari terbawa. Misalnya cara berpikir seseorang biasanya mirip dengan cara berpikir
leluhurnya.

Persona
Atau disebut sebagai topeng. Adalah wajah yang dipakai dalam berhadapan dengan publik. Itu
mencerminkan persepsi masyarakat mengenai peran yang harus dimainkan seseorang dalam hidupnya.
Itu juga mencerminkan harapan bagaimana seharusnya diri diamati orang lain.

Anima dan Animus


Anima yaitu sisi feminim dari laki-laki.
Animus yaitu sisi maskulin dari perempuan.

Self dan Shadow


Mencerminkan insting kebinatangan yang diwarisi manusia dari evolusi makhluk tingkat rendahnya.
Self adalah arsetip yang memotivasi perjuangan orang menuju keutuhan.
9. Minat Sosial menurut Adler

Minat sosial merupakan bagian yang juga tidak terlepas dari seorang individu. Ini ada kaitannya
dengan prinsip pertama tentang bagaimana seseorang akan berjuang untuk memperoleh
superioritasnya. Individu yang sehat kemungkinan akan memiliki minat sosial yang cukup tinggi. Oleh
karenanya, ia akan berusaha mencari cara untuk mendapatkan kesuksesan yang bisa dirasakan semua
orang. Minat sosial yang rendah mungkin akan menunjukkan kondisi psikologis yang kurang sehat.

10. Penis envy adalah teori yang dikeluarkan oleh Sigmund Freud terkait perkembangan
psikoseksual perempuan. Penis envy pertama kali muncul pada 1924. Teori ini mengatakan
bahwa wanita memiliki kecemasan dan merasa inferior karena tidak memiliki penis seperti
pria. Versi lain menyatakan bahwa penis envy adalah keadaan di saat perempuan
mendambakan penis laki-laki itu hilang. Buah pikiran Freud ini kemudian mendapatkan
tanggapan dari para para feminis dan ahli psikoanalisis lain,

Masculine Protest adalah konsep yang dijelaskan oleh Alfred Adler. Pada wanita itu memberikan
ekspresi penolakan terhadap kondisi feminin mereka, konsekuensi dari devalorisasi anak perempuan
dalam keluarga atau lingkungan budaya mereka dan pilihan cita-cita maskulin dalam pembentukan
fiksi penuntun mereka. Pada pria itu mengekspresikan dirinya sebagai kompleks superioritas.
1. Komponen Fisik Primer menurut Sheldon

Tipe Endomorph. Individu yang komponen endomorphynya tinggi sedangkan kedua komponen
lainnya rendah, ditandai oleh alat-alat atau organ-organ internal dan seluruh sistem digestif yang
berasal dari endoderm menegang peranan penting. Secara fisik tampak : lembut dan gemuk.

Tipe Mesomorph. Individu yang bertipe mesomorph komponen mesomorphynya tinggi sedang-
kan kedua komponen lainnya rendah, maka komponen mesomorphy dominan dibandingkan
komponen lain. Bagian tubuh yang berasal dari mesoderm lebih berkembang (otot, pembuluh
darah, dan Jantung ). Secara fisik tampak : kokoh, keras, otot menonjol, tahan sakit, banyak
ditemukan olahragawan, pengelana, dan tentara termasuk tipe ini.

Tipe Individu Ectomorphy, maka komponen ectomorphynya dominan.Organ-organ ectoderm


lebih berkembang seperti kulit dan sistem syaraf. Secara fisik terlihat : jangkung, dada kecil dan
pipih, lemah, otot tidak terlihat.

2. Tipologi Plato
Plato membedakan adanya tiga bagian jiwa, yaitu :
a.       Pikiran (logos), yang berkedudukan dikepala
b.      Kemauan (thumos), yang berkedudukan di dada, dan
c.       Hasrat (epithumid), yang berkedudukan di perut
Dalam hubungan dengan ini dia mengemukakan adanya tiga macam kebajikan :
a.       Kebijaksanaan
b.      Keberanian
c.       Penguasaan diri
Keselarasan antara ketiga hal itu akan mewujudkan kebenaran atau keadilan (dikaisme).
Atas dasar dominasi salah satu diantara ketiga bagian jiwa itu maka manusia dapat digolongkan
menjadi tiga tipe, yaitu :
a.       Orang yang terutama dikuasai oleh pikir
b.      Orang yang terutama dikuasai oleh kemauan, dan
c.       Orang yang terutama dikuasai oleh hasrat
Dalam negara idealnya (menurut “Republik”) Plato membagi fungsi rakyat dalam sesuatu negara
atas dasar ketiga golongan diatas, yaitu :
a.       Golongan pemimpin pemerintahan
b.      Golongan tentara
c.       Golongan pekerja tangan.

3. Struktur Kepribadian Sigmund Freud

Id : komponen yang hadir sejak lahir, aspek kepribadian sepenuhnya sadar dan termasuk dari
perilaku naruliah dan primitive. Id juga didorong oleh prinsip kesenangan untuk kepuasan segera
dari semua keinginan dan kebutuhan.

Ego : Komponen kepribadian yang bertanggung jawab untuk menangani dengan realitas. Ego
terkembang dari id dan memastikan bahwa dorongan dari id dapat dinyatakan dalam cara yang
dapat diterima didunia nyata. Ego juga bekerja berdasarkan prinsip relitas yang berusaha untuk
memuaskan keinginan id dengan cara yang realistis dan social yang sesuai.

Superego : Untuk mengembangkan kepribadian, superego adalah aspek kepribadian yang


menampung semua standar internalisasi moral. Dan cita – cita yang kita peroleh dari kedua
orangtua dan masyarakat. Superego memberikan pedoman untuk membuat penilaian.

4. Tipologi Jung

 Menurut teori psikoanalisa dari Jung ada dua aspek penting dalam kepribadian yaitu sikap dan
fungsi. Sikap terdiri dari introvert dan ekstrovert, sedangkan fungsi terdiri dari thinking, feeling,
sensing dan intuiting. Dari kedelapan hal ini maka diperoleh tipologi Jung, yaitu :

1. Introversion-Thinking

Orang dengan sikap yang introvert dan fungsi thinking yang dominan biasanya tidak


memiliki emosi dan tidak ramah serta kurang bisa bergaul. Hal ini terjadi karena mereka
memiliki kecenderungan untuk memperhatikan nilai abstrak dibandingkan orang-orang dan
lingkungan sekitarnya. Mereka lebih mengejar dan memperhatikan pemikirannya tanpa
memperdulikan apakah ide mereka diterima oleh orang lain atau tidak. Mereka biasanya
keras kepala, sombong dan berpendirian. Contoh dari orang dengan kepribadian seperti ini
adalah philosophers.

2. Extraversion-Thinking

Contoh orang dengan sikap extrovert dan fungsi thinking yang dominan adalah ilmuwan dan


peneliti. Mereka memiliki kecenderungan untuk muncul seorang diri, dingin dan sombong.
Seperti pada tipe pertama, mereka juga me-repress fungsi feeling. Kenyataan yang obyektif
merupakan aturan untuk mereka dan mereka menginginkan orang lain juga berpikir hal yang
sama.

3. Introversion-Feeling
Orang dengan introversion-feeling berpengalaman dalam emosi yang kuat, tapi mereka
menutupinya. Contoh orang dengan sikap introvert dan fungsi feeling yang dominan adalah
seniman dan penulis, dimana mereka mengekspresikan perasaannya hanya dalam bentuk
seni. Mereka mungkin menampilkan keselarasan didalam dirinya dan self-efficacy, namun
perasaan mereka dapat meledak dengan tiba-tiba.

4. Extraversion-Feeling

Pada orang dengan sikap extraversion dan fungsi feeling yang dominan perasaan dapat


berubah sebanyak situasi yang berubah. Kebanyakan dari mereka adalah aktor. Mereka
cenderung untuk emosional dan moody tapi terkadang sikap sosialnya dapat muncul.

5. Introversion-Sensation

Orang ini cenderung tenggelam dalam sensasi fisik mereka dan untuk mencari hal yang tidak
menarik dari dunia sebagai perbandingan. Biasanya mereka adalah orang-orang yang tenang,
kalem, self-controlled, tapi mereka juga membosankan dan kurang bisa berkomunikasi.

6. Extraversion–Sensation

Orang dengan tipe ini biasanya adalah businessman. Mereka biasanya realistik, praktis, dan
pekerja keras. Mereka menikmati apa yang dapat mereka indrai dari dunia ini, menikmati
cinta dan mencari kegairahan. Mereka mudah dipengaruhi oleh peraturan dan mudah
ketagihan pada berbagai hal. 

7. Introversion-Intiuting

Pemimipi, peramal, dan orang aneh biasanya adalah orang dengan sikapintrovert dan
fungsi intuitif yang dominan. Mereka terisolasi dalam gambaran-gambaran primitif yang
artinya tidak selalu mereka ketahui namun selalu muncul dalam pikiran mereka. Mereka
memiliki kesulitan dalam berkomunikasi dengan orang lain, tidak praktis namun memiliki
intuisi yang sangat tajam dibandingkan orang lain.

8. Extraversion-Intuiting

Penemu dan pengusaha biasanya memiliki sikap extravert dan fungsi intuitif yang dominan,


mereka adalah orang-orang yang selalu mencari sesuatu yang baru. Mereka sangat baik
dalam mempromosikan hal-hal yang baru. Namun mereka tidak dapat bertahan pada satu ide,
pekerjaan maupun lingkungan karena sesuatu yang baru merupakan tujuan hidup mereka.

Anda mungkin juga menyukai