Anda di halaman 1dari 9

Nama: Laura Elsa Maduma

Kelas: R2G
Matkul: Psikologi pendidikan
NPM: 202201501670
Dosen pengampu: Dr. Nani Hanifah,Dr.,M.Pd. M.Pd

Teori Hippocrates – Galenus


Tipologi adalah ilmu yang mempelajari tentang kepribadian manusia. Terdapat beberapa mazhab
tipologi,salah satunya adalah tipologi Hippocrates Gallenus. Dalam teori tipologi Hippocrates
Gallenus kepbriadian manusia dikategorikan ke dalam empat tipe karakter yakni sanguinis, plegmatis,
melankolis dan koleris. Setiap karakter tersebut punya ciri dan sifat khusus yang berbeda antara satu
dan lainnya. Fenomena tersebut dalam ranah komposisi musik disebut ide ekstra musikal. Ide ekstra
musikal ini kemudian diangkat ke dalam komposisi musik program ideational berjudul “Natura
Humana”. Proses penciptaan karya musik diawali dengan melakukan studi pustaka mengenai
psikologi kepribadian dan psikologi musik, menentukan pengolahan aspek musikal, dan tahap aplikasi
ke dalam komposisi musik. Hasil penelitian adalah beberapa penentuan dalam pengolahan aspek
intra musikal yang didasarkan pada konsep korelasi emosi dan ciri-ciri musikal. Sifat dan karateristik
masing-masing tipe kepribadian tersebut diinterpretasi dan direpresentasikan ke dalam empat
bagian dalam karya musik “Natura Humana”. Batasan pengolahan aspek intra musikal adalah
pengolahan tempo, modus, harmoni, ritme, timbre, dinamika, tekstur dan teknik. Karya ini disajikan
dalam format chamber dengan instrumentasi piano,clarinet dan string kuartet.

Tipologi mazhab Italia dan Mazhab Perancis

Tipologi Mazhab Italia


Pada akhir abad XIX sejumlah ahli-ahli di italia yang bekerja dalam bidang penyelidikan mengenai
variasi tubuh manusia mendirikan suatu mazhab yang kemudian terkenal dengan nama mazhab Italia
atau mazhab morfologi. Tokoh utama mazhab ini ialah DeGiovani dan Viola
1. Teori De-Giovani: Hukum Deformasi
Pada tahun 1880 De-Giovani menerbitkan karyanya yang berjudul Morfologia del Corpo Umano.
Dalam buku tersebut dia merumuskan hukum deformasi, yang berisikan penggolongan variasi tubuh
manusia secara singkat pendapat De-Giovani tersebut adalah bahwa ada tiga macam variasi tubuh
manusia:
1. Orang dengan togok kecil, cenderung mempunyai bentuk tubuh panjang yang
mempunyai hubungan dengan habitus phthisis
2. Orang dengan togok besar, cenderung mempunyai bentuk tubuh pendek,
mempunyai hubungan dengan habitus apoplectis
3. Orang dengan togok normal cenderung mempunyai proporsi badan normal
Pendapat De-Giovani ini merintis jalan ke arah penyelidikan-penyelidikan yang lebih meluas dan
mendalam yang antara lain dikerjakan oleh Krestschmer.
Morfologi Konstitusional: Mazhab Perancis
Para penyelidik Perancis menyelidiki variasi tubuh manusia itu dari segi yang agak berbeda dengan
apa yang dilakukan oleh Mazhab Italia, dan mazhab mereka kemudian terkenal dengan nama
mazhab Peranci atau ada juga yang menyebut mazhab morfologi konstitusional.

Seperti para ahli psikologi Gestalt pada zaman itu berpendapat bahwa dalam menyelidiki konfigurasi
total orang harus memperhatikan gambaran (figure) dan latarbelakangnya (backgroundnya), maka
Sigaud berpendapat bahwa organisme beserta Anomali-anomalinya harus dimengerti sebagai fungsi
daripada dasar dan sekitar (lingkungan, miliu); jadi ada kerja sama antara dasar dan sekitar yang
dapat digolongkan menjadi empat macam, yaitu:
1. ada sekitar yang berwujud udara yang menjadi sumber daripada reaksi-reaksi
respitotaris
2. ada sekitar yang berwujud makan-makanan yang menimbulkan reaksi-reaski digestif
3. ada sekitar yang berwujud keadaan alam yang menjadi dasar aksi-reaksi muskuler
dan
4. ada sekitar yang berwujud keadaan sosial yang menimbulkan aksi-reaksi cerebral

Tipologi Kretcmer
Tipologi Kepribadian yang tahan uji dan lama sekali mempengaruhi para ahli
dalam bidang tipologi adalah tipologi yang dimulai oleh Hippocrates yang
kemudian disempurnakan oleh Galenus. Tipologi kepribadian merupakan cara
awal menentukan kepribadian dengan mengklasifikasikannya menurut tipologi-
tipologi kepribadian awal. Walaupun sekarang, pengklasifikasian ini, tidak
dapat dibuktikan secara ilmiah, tetapi sangat besar pengaruhnya dalam
menuntun perkembangan psikologi dikemudian hari. Bahkan banyak istilah-
istilah pada masa itu masih dipakai hingga sekarang.

Tipe-tipe manusia menurut keadaan jasmaninya


Kretschmer menggolong-golongkan atas dasar bentuk tubuhnya menjadi
empat:
1. Tipe piknis:
Ciri khas tipe ini ialah:
· Badan agak pendek,
· Dada membulat, perut besar, bahu tidak lebar
· Leher pendek dan kuat
· Lengan dan kaki lemah
· Kepala agak “merosot” ke muka diantara kedua bahu, sehingga bagian atas
dari tulang punggung kelihatan sedikit melengkung
· Banyak lemak, sehingga urat-urat dan tulang-tulang tak kelihatan nyata
· Tipe ini memperoleh bentuknya yang nyata setelah orang berumur 40
tahun.
Sifat-sifat khas type ini ialah:
· Sifat : suka murung dan kurang terbuka.
· Solusi : harus sabar, pertanyaan harus lincah

. Tipe Leptosom
Orang yang bertipe leptosom ukuran-ukuran menegaknya lebih dari keadaan
biasa, sehingga orangnya kelihatan tinggi jangkung, ciri khas tipe ini ialah:
· badan langsing/kurus, jangkung
· perut kecil, bahu sempit
· lengan dan kaki lurus
· tengkorak agak kecil, tulang-tulang di bagian muka kelihatan jelas
· muka bulat telur
· berat relatif kurang
Sifat-sifat khas type ini ialah :
· Sifat: suka curiga pada orang lain ,tidak lekas percaya pada orang lain
· Solusi: harus menimbulkan simpati dengan pembuktian bila perlu

Tipe Atletis
Pada orang yang bertipe atletis ukuran-ukuran tubuh yang menegak dan
mendatar dalam perbandingan yang seimbang, sehingga tubuh kelihatan
selaras. Tipe ini dapat dipandang sebagai sintesis dari tipe piknis dan tipe
leptosom. Ciri khas tipe ini ialah:
· tulang-tulang serta otot dan kulit kuat
· badan kokoh dan tegap
· tinggi cukupan
· bahu lebar dan kuat
· perut kuat
· panggul dan kaki kuat, dalam perbandingan dengan bahu dan kelihatan
agak kecil
· tengkorak cukup besar dan kuat, kepala dan leher tegak
· muka bulat telur, lebih pendek dari tipe lepsotom
Sifat-sifat khas type ini ialah:
· Sifat: orang nya sabar ,terbuka ,cerdik.
· Solusi: harus menguasai UU / peraturan yang berlaku karena terdapat adu
argumentasi

. Tipe Displatis
Tipe ini merupakan penyimpangan dari ketiga tipe yang telah dikemukakan itu,
tidak dapat dimasukan ke dalam salah satu diantara ketiga tipe itu, karena tidak
memiliki ciri-ciri yang khas menurut tipe-tipe tersebut. Bermacam-macam
bagian yang seolah-olah bertentangan satu sama lain ada bersama-sama.
Kretschmer sendiri menganggap tipe displastis ini menyimpang dari kosntitusi
normal.

Tipe-Tipe Manusia Menurut Temperamennya


. Tipe schizothyme
Orang yang bertemperament schizothym, sifat-sifat jiwanya bersesuaian
dengan para penderita schizoprenia, hanya sangat tidak jelas, ada
kecenderungan ke arah autisme: menutup diri sendiri, hidup dengan dirinya
sendiri
b. Tipe cyklothym
Orang yang bertemperament cyklothym, sifat-sifat jiwanya bersesuaian dengan
para penderita manisdefresif, hanya sangat tidak jelas. Golongan ini juga
mudah untuk ikut merasakan suka dan duka orang lain

Teori Sheldon
Sheldon berpendapat bahwa ada tiga komponen jasmaniah yang
mempengaruhi bentuk tubuh manusia, yaitu : endomorphy, mesimorphy, dan
ectomorphy. Istilah-istilah tersebut oleh Sheldon dikembangkan dari istilah
yang berhubungan dengan terbentuknya foetus manusia, lapisan endoderm,
mesoderm, dan ectoderm. Menurut Sheldon dominasi dari dari salah satu
lapisan tersebut akan menyebabkan kekhasan terhadap bentuk tubuh. Dengan
demikian maka ada 3 tipe manusia berdasarkan bentuk tubuhnya, yaitu : 1)
Tipe endomorph, Tipe endomorph merupakan tipe yang disebabkan oleh
dominannya komponen endomorphy terhadap dua komponenlainnya, ditandai
oleh : alat-alat dalam dan seluruh sistem digestif memegang peran penting.
Bentuk tubuh tipe ini kelihatan lembut, gemuk, berat badan relatif rendah. 2)
Tipe mesomorph Tipe mesomorph terbentuk oleh karena komponen
mesomorphy yang lebih dominan dari koponen lainnya, maka bagian-bagian
tubuh yang berasal dari mesoderm relatif berkembang lebih baik, yang ditandai
dengan otot-otot, pembuluh darah, dan jantung dominan. Bentuk tubuh tipe
mesomorph kelihatan kokok dan keras . 3) Tipe ectomorph Pada tipe ini organ-
organ yang berasal dari ectoderm (kulit dan sistem syaraf) yang terutama
berkembang. Bntuk tubuh tipe ectomorph terlihat jangkung, dada kecil dan
pipih, lemah, dan otot-otot tidak berkembang. 5. Tipologi Tempramen Tipologi
temperamen merupakan tipologi yang disusun berdasarkan karakteristik segi
kejiwaan. Dasar pemikiran yang dipakai para tokoh yang mengembangkan
tipologi temperamen adalah bahwa berbagai aspek kejiwaan seseorang seperti
: emosi, daya pikir, kemauan, dst. Menentukan karakteristik yang bersangkutan.
Yang tergolong tipologi jenis ini antara lain : tipologi Plato, tipologi Immanual
Kant, tipologi Bhsen, Tipologi Heymans, dst. 1. Tipologi Plato Menurut Plato
kemampuan jiwa manusia terdiri dari 3 macam, yaitu pikiran, kemauan,dan
hasrat. Dominasi salah satu kemampuan inilah yang menyebabkan kekhasan
pada diri manusia. Atas dasar hal ini Plato menggolongan manusia ke dalam 3
tipe yaitu sebagai berikut. I. Tipe manusia yang terutama dikuasai oleh
pikirannya, yang sesuai untuk menjadi pemimpin dalam pemerintahan. II. Tipe
manusia yang terutama dikuasai oleh kemauannya, sesuai untuk menjadi
tentara. III. Tipe manusia yang dikuasai oleh hasratnya, cocok menjadi pekerja
tangan. 2. Tipologi Heymans Heymans menyatakan bahwa manusia memiliki
tipe kepribadian yang bermacammacam, namun dapat digolongkam menjadi
delapan tipe atas dasar kualitas kejiwaannya, yaitu : I. emosionalitas, mudah
tidaknya perasaan terpengaruh oleh kesan-kesan; II. proses pengiring, yaitu
kuat lemahnya kesan-kesan ada dalam kesadaran setelah faktor yang
menimbulkan kesan-kesan tersebut tidak ada. III. aktivitas, adalah banyak
sedikitnya peristiwa-peristiwa kejiwaan menjelma menjadi tindakan nyata.
Masing-masing kualitas kejiwaan tersebut secara teoritis dibedakan menjadi
dua macam, kuat dan lemah. 6. Tipologi Kebudayaan Tipologi berdasarkan
nilai-nilai kebudayaan dikembangkan oleh Eduard Spranger. Spranger
menyatakan bahwa kebudayaan (culture) merupakan sistem nilai, karena
kebudayaan itu tidak lain adalah kumpulan nilai-nilai budaya yang tersusun
atau diatur menurut struktur tertentu. Kebudayaan sebagai sistem nilai oleh
Spranger di golongkan menjadi 6 bidang yang secara garis besar dapat
dibedakan menjadi dua kelopok, yaitu : 1) Bidang-bidang yang berhubungan
dengan manusia sebagai individu, yang didalamnya terdapat 4 nilai budaya : a.
Pengetahuan b. Ekonomi c. Kesenian d. keagamaan 2) Bidang-bidang yang
berhubungan dengan manusia sebagai anggota masyarakat, yang didalamnya
terdapat 2nilai budaya : a. Kemasyarakatan b. Politik

Beberapa Tipologi Heymans


Tipologi Manusia Menurut G.Heymans merupakn seorang guru psikologi di Groningen, Jerman,
Yang kemudian sangat terkenal sampai keseluruh penjuru dunia sebagai tokoh pencetus tipologi
manusia dalam psikologi kepribadian. Pada akhir penyelidikannya heymens berhasil merumuskn
tipologi msnusia yang kemudian terkenal dengan sebutan tipologi heymans. Pada perkembangan
selanjutnya, terutama dengan kemunculan ahli psikologi lain yang menentang pendapatnya tersebut
berdampak pada tipologi heymans yang lambat laun dilupakan orang. Akan tetapi, diakui oleh banyak
orangbahwa heymans telah membuktikan bahwa di sekelompok mahasiswa terdapat tipe-tipe seperti
telah di kemukakan oleh haeymans sebelumnya, tipologinya kembali menarik perhatian di kahalayak
public terutama di perancis.
Tipe-tipe kepribadian menurut heymans yaitu:
1.Tipe Nerves
Orang berwatak tipe nerves, yaitu seseorang yang tampak memiliki sangat kuat, berubah-ubah, dan
sulit di duga. Ia amat peka dan mudah tersinggung. Selain hal itu, seseorang dengan watak tipe nerves
mudah di rangsang dengan suatu stimulus. Ia juga bersikap garang dan mudah kehilangan
keseimbangan. Ia suka membantah pendapat orang, anehnya ia sendiri paling suka membuat teguran
terhadap orang lain. Sikapnya juga agresip pada tindaka-tindakanya. Seseorang dengan watak tipe
nerve memperlihatkan ketidak tenangan, tidak sabar, dangkal dalam berpikir dan berpendapat sertaa
tidak peraktis.
2.Tipe Koleris
Individu berwatak koleris, yaitu individu yang sangat aktip, tetapi penuh emosional dengan fungsi
skunder yang lemah, tipe koleris sipatnya mudah bergerak, lincah dalam pergaulan, serta bekerja
dalam waktu senggang, inplusif, dan berani. Ia adalah orang yang cekatan dan rapih, tetapi kurang
berpikir mendalam. Keadaan emosinya kuat dan berubah-ubah, tetapi selalu optimis dan riang
gembira. Ingatanya kuat dan ia bersikap hati-hati serta telaten. Dalam ilmu pengetahuan, orang
semacam ini lebih cenderung berpikir tidak abstrak, antara lain ia tidak berniat dengan ilmu pasti.
Individu ini bersifat pemboros dalam soal keuanganya.
3.Tipe Berpassi ( gepassioneerden)
Seseorng berwatak tipe berpassi, yaitu orang yang menunjukan ciri emosional, aktivitas dan fungsi
skunder semua positif pada manusia tipe berpassi. Manusia dengan watak tipe seperti ini kurang
sabar, bersikap curiga, suka mengkritik, dan jika tersinggung orang lain, orang berwatak tipe berpassi
akan suka memaafkan. Orang dengan berwatak tipe berpassi suka bekerja teratur, tekun, dan teliti,
dan suka berdiri sendiri. Selain hal itu, memiliki target dalam tujuan tertentu dan ambisius atau gila
kekuasaan. Sikapnya tampak dalam tindakanya yang keras dan berani orang semacam ini lebih di
takuti oleh masyarakat dari pada dicintai. Dia memiliki system kefamilian yang kuat.
4.Tipe Sentimental
Individu yang berwatak tipe sentimental, yaitu individu yang suka merayu, tetapi bersikap garang dan
implusif. Orang semacam ini mempunya pengaruh yang kuat terhadap terhadap orang lain dan pandai
memengaruhi orang lain dengan idealismenya. Orang ini suka menyendiri atau menyepi serta suka
kepada alam. Watak orang semacam ini bukan orang yang periang, tidak mudah tertawa, dan dalam
pergaulan agak kaku. Kelebihan orang yang berwatak tipe sentimental adalah jujur dan setia.
5.Tipe Amorf
Orang dengan watak tipe amorf, yaitu seseorang yang berpembawaan tidak aktip, tidak emosional,
dan fungsi sekundernya lemah. Umumnya orang yang tipe amorf mempunyai sifat-sifat lemah, biasa
berpikir dangkal, tidak peraktis, picik, pembeo, kaku, tidak cepat paham, dan pelupa. Ia suka minum,
pemboros dan pemain. Dalam percakapan bersiakp dingin, bicaranya singkat, suaka dikuasai orang
lain, suka mengisolasi diri, dan sering menyepi.
6.Tipe Sanguinis
Individu berwatak tipe sanguinis, yaitu individu sifatnya infantilitis (kekanak-kanakan),tetapi ia tidak
mudah bingung dalam keadaan ruet dan kritis,biasanya semacam ini dapat mengatasi dan menemukan
solusi. Individu dengan tipe sanguinis biasanya dapat mengerjakan sesuatu secara wajar cekatan,dan
berani. Ia selalu mempunyai suasana hati yang tenang, priang,suka bergaul,suka membaca,dan
mempunyai daya ingat yang kuat. Ia berpandangan luas mudah paham terhadap segala persoalan dan
ingatannya setia terutama sekali dalam mengenal orang-orang disekitarnya.
7.Tipe Flegmatis
Seseorang yang berwatak tipe flegmatis, yaitu bersikap tenang , sadar, teratur, nuchter, dapat
menguasai emosi, dan tidak cepat di pengaruhi emosi. Seseorang yang berwatak dengan tipe seperti
ini biasanya bekerja secara tekun, teratur, rapih, teliti, bijaksana dan sabar. Ia juga tidak gampang
patah harapan, selalu bersikap optimis dalam setiap pergaulan, cerdas, suka berdiri sendiri
(independent) dengan ingatan yang sangat kuat, dan daya tanggapannya baik. Ia umumya banyak
perhitungan, suka membaca, dan senang berpikir.
8.Tipe apatis
individu berwatak apatis, yaitu individu yang termasuk susah bergaul, ia di katakana sebagai manusia
mesin, suka menyendiri. Individu semacam ini juga mempunyai sikap yang tetutup (introver), kurang
suka tertawa, dan pendiam. Ia apatis terhadap soal-soal politik, bahkan sama sekali tidak ada self
respect, jauh dari pada rasa hormat, atau ingin berkuasa. Hal itu di sebabkan sikapnya yang kurang
berani dan sukar dalam mengambil keputusan. Dia teguh berpegang pada pendiriannya yang di
pegangnya bersipat pendendam, kehidupan pribadinya pemurung, dan tidak peraktis.
Bagikan ini:

Tipologi Spranger
Tipologi spranger adalah teori kepribadian dari seorang filsuf dari Jerman yaitu Eduart
Spranger. Ia juga merupakan guru besar Ilmu filsafat dan ilmu pendidikan di universitas-
universitas seperti : Leipzig, Berlin, Tubingen. Spranger lahir di Berlin pada tanggal 27 Juni
1882 dan meninggal di Tubingen pada tanggal 17 September 1963. Beliau adalah seorang
berdasarkan pada ilmu pengetahuan kerohanian (Geisteswissenschaftliche Psychologie). Karya
utamanya yang mempersoalkan kepribadianmanusia ini adalah : Lebensformen,
Geistewissensehaftliehe Psychologic und Ethik der Pcrsonlichkeit.
Berikut ini adalah pokok-pokok pikiran Spranger mengenai kepribadian manusia :
1. Dua Macam Roh (Gest)
Spinger membedakan adanya dua macam roh (Gaits) yaitu:
a. Roh subjektif atau roh individual (subjektive geits, individualis gaits) yaitu roh yang terdapat
pada masing-masing manusia (individual). Roh ini merupakan struktur yang mempunyai
tujuan.
b. Roh objektif atau roh supra-individual, atau kebudayaan (objective Geist, Ubar indivisdualle
Geits, kultur) yaitu roh seluruh umat manusia, yang dalam concreto-nya merupakan
kebudayaan yang telah terjelma dalam berkembang selama berabad-abad bersama-sama
manusia-manusia individual.

2. Hubungan antara Roh Subjektif dan Roh Objektif


Roh sebjektif dan roh objektif sangat berhubungan secara timbal balik. Roh subjektif atau
roh individual, yang mengandung nilai-nilai yang terdapat pada masing-masing individu,
dibentuk dan dipupuk dengan acuan roh objektif. Individu tidak dapat mengelak atau
melepaskan diri dari pengaruh roh objektif, dalam roh objektif juga tidak dapat dipisahkan dari
roh subjektif atau roh individual.

3 . Lapangan-lapangan Hidup
Kebudayaan (Kultur) oleh Spranger dipandang sebagai sistem nilai-nilai, karena
kebudayaan itu tidak lain adalah kumpulan nilai-nilai kebudayaan yang tersusun atau diatur
menurut struktur tertentu. Kebudayaan sebagai sistem atau struktur nilai-nilai ini oleh
Spranger digolong-golongkan menjadi enam lapangan nilai (Wertegebieten). Keenam
lapangan ini atau lapangan kehidupan itu masih dikelompok-kelompokkan lagi menjadi dua
kelompok, yaitu :
a. Lapangan-lapangan nilai yang bersangkutan dengan manusia sebagai individu, yang
meliputi empat lapangan nilai , yaitu :
1. lapangan pengetahuan (ilmu, teori),
2. lapangan ekonomi,
3. Lapangan kesenian,
4. Lapangan keagamaan

b.Nilai yang bersangkutan dengan manusia sebagai anggota masyarakat. Lapangan nilai ini
mengangkut manusia dengan kekuatan cinta (macht der leabe) dan cinta akan kekuasaan (liabe
zur macht). Kelompok ini mencakup dua nilai yaitu:
1. Lapngan kemasyarakatan
2. Lapngan politik.
Jadi menurut Spranger dalam kebudayaan itu terdapat adanya enam macam lapangan nilai atau
yang disebutbentuk kehidupan (Labensformen).

A. Tipe Manusia Menurut Eduart Spranger


Roh subjektif pada masing masing individu terbentuk dan berkembang oleh pengaruh
pengaruh dasar, pendidikan dan lingkungan dengan berpedoman pada roh objektif sebagai cita
cita yang harus dicapai. Walaupun roh subjektif mengandung keenam nilai kebudayaan, tetapi
sering kali hanya ada salah satu nilai saja yang dominan. Nilai yang dominan inilah yang
akhirnya memberi corak pada kepribadiannya.

Anda mungkin juga menyukai