Kelas: R2G
Matkul: Psikologi pendidikan
NPM: 202201501670
Dosen pengampu: Dr. Nani Hanifah,Dr.,M.Pd. M.Pd
Seperti para ahli psikologi Gestalt pada zaman itu berpendapat bahwa dalam menyelidiki konfigurasi
total orang harus memperhatikan gambaran (figure) dan latarbelakangnya (backgroundnya), maka
Sigaud berpendapat bahwa organisme beserta Anomali-anomalinya harus dimengerti sebagai fungsi
daripada dasar dan sekitar (lingkungan, miliu); jadi ada kerja sama antara dasar dan sekitar yang
dapat digolongkan menjadi empat macam, yaitu:
1. ada sekitar yang berwujud udara yang menjadi sumber daripada reaksi-reaksi
respitotaris
2. ada sekitar yang berwujud makan-makanan yang menimbulkan reaksi-reaski digestif
3. ada sekitar yang berwujud keadaan alam yang menjadi dasar aksi-reaksi muskuler
dan
4. ada sekitar yang berwujud keadaan sosial yang menimbulkan aksi-reaksi cerebral
Tipologi Kretcmer
Tipologi Kepribadian yang tahan uji dan lama sekali mempengaruhi para ahli
dalam bidang tipologi adalah tipologi yang dimulai oleh Hippocrates yang
kemudian disempurnakan oleh Galenus. Tipologi kepribadian merupakan cara
awal menentukan kepribadian dengan mengklasifikasikannya menurut tipologi-
tipologi kepribadian awal. Walaupun sekarang, pengklasifikasian ini, tidak
dapat dibuktikan secara ilmiah, tetapi sangat besar pengaruhnya dalam
menuntun perkembangan psikologi dikemudian hari. Bahkan banyak istilah-
istilah pada masa itu masih dipakai hingga sekarang.
. Tipe Leptosom
Orang yang bertipe leptosom ukuran-ukuran menegaknya lebih dari keadaan
biasa, sehingga orangnya kelihatan tinggi jangkung, ciri khas tipe ini ialah:
· badan langsing/kurus, jangkung
· perut kecil, bahu sempit
· lengan dan kaki lurus
· tengkorak agak kecil, tulang-tulang di bagian muka kelihatan jelas
· muka bulat telur
· berat relatif kurang
Sifat-sifat khas type ini ialah :
· Sifat: suka curiga pada orang lain ,tidak lekas percaya pada orang lain
· Solusi: harus menimbulkan simpati dengan pembuktian bila perlu
Tipe Atletis
Pada orang yang bertipe atletis ukuran-ukuran tubuh yang menegak dan
mendatar dalam perbandingan yang seimbang, sehingga tubuh kelihatan
selaras. Tipe ini dapat dipandang sebagai sintesis dari tipe piknis dan tipe
leptosom. Ciri khas tipe ini ialah:
· tulang-tulang serta otot dan kulit kuat
· badan kokoh dan tegap
· tinggi cukupan
· bahu lebar dan kuat
· perut kuat
· panggul dan kaki kuat, dalam perbandingan dengan bahu dan kelihatan
agak kecil
· tengkorak cukup besar dan kuat, kepala dan leher tegak
· muka bulat telur, lebih pendek dari tipe lepsotom
Sifat-sifat khas type ini ialah:
· Sifat: orang nya sabar ,terbuka ,cerdik.
· Solusi: harus menguasai UU / peraturan yang berlaku karena terdapat adu
argumentasi
. Tipe Displatis
Tipe ini merupakan penyimpangan dari ketiga tipe yang telah dikemukakan itu,
tidak dapat dimasukan ke dalam salah satu diantara ketiga tipe itu, karena tidak
memiliki ciri-ciri yang khas menurut tipe-tipe tersebut. Bermacam-macam
bagian yang seolah-olah bertentangan satu sama lain ada bersama-sama.
Kretschmer sendiri menganggap tipe displastis ini menyimpang dari kosntitusi
normal.
Teori Sheldon
Sheldon berpendapat bahwa ada tiga komponen jasmaniah yang
mempengaruhi bentuk tubuh manusia, yaitu : endomorphy, mesimorphy, dan
ectomorphy. Istilah-istilah tersebut oleh Sheldon dikembangkan dari istilah
yang berhubungan dengan terbentuknya foetus manusia, lapisan endoderm,
mesoderm, dan ectoderm. Menurut Sheldon dominasi dari dari salah satu
lapisan tersebut akan menyebabkan kekhasan terhadap bentuk tubuh. Dengan
demikian maka ada 3 tipe manusia berdasarkan bentuk tubuhnya, yaitu : 1)
Tipe endomorph, Tipe endomorph merupakan tipe yang disebabkan oleh
dominannya komponen endomorphy terhadap dua komponenlainnya, ditandai
oleh : alat-alat dalam dan seluruh sistem digestif memegang peran penting.
Bentuk tubuh tipe ini kelihatan lembut, gemuk, berat badan relatif rendah. 2)
Tipe mesomorph Tipe mesomorph terbentuk oleh karena komponen
mesomorphy yang lebih dominan dari koponen lainnya, maka bagian-bagian
tubuh yang berasal dari mesoderm relatif berkembang lebih baik, yang ditandai
dengan otot-otot, pembuluh darah, dan jantung dominan. Bentuk tubuh tipe
mesomorph kelihatan kokok dan keras . 3) Tipe ectomorph Pada tipe ini organ-
organ yang berasal dari ectoderm (kulit dan sistem syaraf) yang terutama
berkembang. Bntuk tubuh tipe ectomorph terlihat jangkung, dada kecil dan
pipih, lemah, dan otot-otot tidak berkembang. 5. Tipologi Tempramen Tipologi
temperamen merupakan tipologi yang disusun berdasarkan karakteristik segi
kejiwaan. Dasar pemikiran yang dipakai para tokoh yang mengembangkan
tipologi temperamen adalah bahwa berbagai aspek kejiwaan seseorang seperti
: emosi, daya pikir, kemauan, dst. Menentukan karakteristik yang bersangkutan.
Yang tergolong tipologi jenis ini antara lain : tipologi Plato, tipologi Immanual
Kant, tipologi Bhsen, Tipologi Heymans, dst. 1. Tipologi Plato Menurut Plato
kemampuan jiwa manusia terdiri dari 3 macam, yaitu pikiran, kemauan,dan
hasrat. Dominasi salah satu kemampuan inilah yang menyebabkan kekhasan
pada diri manusia. Atas dasar hal ini Plato menggolongan manusia ke dalam 3
tipe yaitu sebagai berikut. I. Tipe manusia yang terutama dikuasai oleh
pikirannya, yang sesuai untuk menjadi pemimpin dalam pemerintahan. II. Tipe
manusia yang terutama dikuasai oleh kemauannya, sesuai untuk menjadi
tentara. III. Tipe manusia yang dikuasai oleh hasratnya, cocok menjadi pekerja
tangan. 2. Tipologi Heymans Heymans menyatakan bahwa manusia memiliki
tipe kepribadian yang bermacammacam, namun dapat digolongkam menjadi
delapan tipe atas dasar kualitas kejiwaannya, yaitu : I. emosionalitas, mudah
tidaknya perasaan terpengaruh oleh kesan-kesan; II. proses pengiring, yaitu
kuat lemahnya kesan-kesan ada dalam kesadaran setelah faktor yang
menimbulkan kesan-kesan tersebut tidak ada. III. aktivitas, adalah banyak
sedikitnya peristiwa-peristiwa kejiwaan menjelma menjadi tindakan nyata.
Masing-masing kualitas kejiwaan tersebut secara teoritis dibedakan menjadi
dua macam, kuat dan lemah. 6. Tipologi Kebudayaan Tipologi berdasarkan
nilai-nilai kebudayaan dikembangkan oleh Eduard Spranger. Spranger
menyatakan bahwa kebudayaan (culture) merupakan sistem nilai, karena
kebudayaan itu tidak lain adalah kumpulan nilai-nilai budaya yang tersusun
atau diatur menurut struktur tertentu. Kebudayaan sebagai sistem nilai oleh
Spranger di golongkan menjadi 6 bidang yang secara garis besar dapat
dibedakan menjadi dua kelopok, yaitu : 1) Bidang-bidang yang berhubungan
dengan manusia sebagai individu, yang didalamnya terdapat 4 nilai budaya : a.
Pengetahuan b. Ekonomi c. Kesenian d. keagamaan 2) Bidang-bidang yang
berhubungan dengan manusia sebagai anggota masyarakat, yang didalamnya
terdapat 2nilai budaya : a. Kemasyarakatan b. Politik
Tipologi Spranger
Tipologi spranger adalah teori kepribadian dari seorang filsuf dari Jerman yaitu Eduart
Spranger. Ia juga merupakan guru besar Ilmu filsafat dan ilmu pendidikan di universitas-
universitas seperti : Leipzig, Berlin, Tubingen. Spranger lahir di Berlin pada tanggal 27 Juni
1882 dan meninggal di Tubingen pada tanggal 17 September 1963. Beliau adalah seorang
berdasarkan pada ilmu pengetahuan kerohanian (Geisteswissenschaftliche Psychologie). Karya
utamanya yang mempersoalkan kepribadianmanusia ini adalah : Lebensformen,
Geistewissensehaftliehe Psychologic und Ethik der Pcrsonlichkeit.
Berikut ini adalah pokok-pokok pikiran Spranger mengenai kepribadian manusia :
1. Dua Macam Roh (Gest)
Spinger membedakan adanya dua macam roh (Gaits) yaitu:
a. Roh subjektif atau roh individual (subjektive geits, individualis gaits) yaitu roh yang terdapat
pada masing-masing manusia (individual). Roh ini merupakan struktur yang mempunyai
tujuan.
b. Roh objektif atau roh supra-individual, atau kebudayaan (objective Geist, Ubar indivisdualle
Geits, kultur) yaitu roh seluruh umat manusia, yang dalam concreto-nya merupakan
kebudayaan yang telah terjelma dalam berkembang selama berabad-abad bersama-sama
manusia-manusia individual.
3 . Lapangan-lapangan Hidup
Kebudayaan (Kultur) oleh Spranger dipandang sebagai sistem nilai-nilai, karena
kebudayaan itu tidak lain adalah kumpulan nilai-nilai kebudayaan yang tersusun atau diatur
menurut struktur tertentu. Kebudayaan sebagai sistem atau struktur nilai-nilai ini oleh
Spranger digolong-golongkan menjadi enam lapangan nilai (Wertegebieten). Keenam
lapangan ini atau lapangan kehidupan itu masih dikelompok-kelompokkan lagi menjadi dua
kelompok, yaitu :
a. Lapangan-lapangan nilai yang bersangkutan dengan manusia sebagai individu, yang
meliputi empat lapangan nilai , yaitu :
1. lapangan pengetahuan (ilmu, teori),
2. lapangan ekonomi,
3. Lapangan kesenian,
4. Lapangan keagamaan
b.Nilai yang bersangkutan dengan manusia sebagai anggota masyarakat. Lapangan nilai ini
mengangkut manusia dengan kekuatan cinta (macht der leabe) dan cinta akan kekuasaan (liabe
zur macht). Kelompok ini mencakup dua nilai yaitu:
1. Lapngan kemasyarakatan
2. Lapngan politik.
Jadi menurut Spranger dalam kebudayaan itu terdapat adanya enam macam lapangan nilai atau
yang disebutbentuk kehidupan (Labensformen).