Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH PSIKOLOGI KEPERIBADIAN

PSIKOLOGI KONSTITUSI

Dosen Pengampu: DR. MIRA MARETA, MA.

OLEH: KELOMPOK 4

1. M.KHAERUL FATIHIN (190303109)

2. YULIATUN UMMAH (190303112)

3. FITRIANI HANDAYANI (190303127)

PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM

2020/2021
BAB II

PEMBAHASAN

A. PSIKOLOGI KONSTITUSI MASA LALU

1. Hippocrate:konstitusi Humors

Tpologi sebagai model pendekatan memahami jiwa manusia, telah dilakukan orang sejak
zaman dahulu dulu kala. Pikiran mengkelompokkan manusia menjadi kategori atau tipe tertentu
sudah sejak manusia ada. Hippocrates (400SM) yang umumnya di anggap sebagai bapak ilmu
kedokteran modern,juga dianggap sebagai pelopor psikologi konstitusi . Hippocrate
mengemukan dua kelompok pisik manusia, mereka yang fisiknya keker-berotot-kuat , dan yang
fisiknya lembut-lurus-lemah. Tipe pertama biasanya mudah mengalami stroke (penyakit
kordiovaskuler, thrombosis), sedangkan kelompok kedua menjadi langganan penyakit
tuberculosis. Mengikut pandangan Empedocrates tentang empat unsur pembentukan semesta ,
yakni udara,air, api dan tanah, Hippocrates mengemukan ada empat “humors” atau cairan di
dalam tubuh manusia menjadi menentu temperamen atau cairan di dalam tubuh manusia menjadi
penentu temperamen manusia. Cairan itu adalah darah (blood), lender (phlegm), empedu hitam
(black bile) dan empdu kuning (yellow bile). Jumblah berlebih dari salah satu cairan itu akan
mejadi orang memiliki tipe keperibadian tertentu.

2. Franz Joseph Gall : Phrenologi

Pada akhir abad 17, F.J. Gall, bersama-sama Jhohsnn Fried Spuzheim menggambarkan
phrenology. Pada masa itu keduanya itu keduanya bahwa prenologilah salah satunya telah ilmiah
tentang pikiran manusia. Fikiran Gall adalah sebagi berikut:

a) Otak adalah organ untuk berfikir.


b) Fikiran itu merupakan kumpulan berbagai unsur kemampuan pembawaan.
c) Protensi yang berbeda-beda itu masing-masing menempati bagian-bagian tertentu,
sehingga otak bukan organ tunggal, terapi kumpulan dari organyang masing-masing di
huni oleh potensi/kemampuan tertentu.
d) Ukuran organ-organ di otak, menentukan kekuatan potensi yang empatinya.
e) Bentuk otak di tentukan oleh perkembangan berbagai organ yang di otak itu.
f) Tengkorak terbentuk mengikuti bentuk otak, sehingga datarandapat di baca indeks dan
kecenderungan psikologis akurat.

3. Erast Kretschmer: Konstitusi pisik

Sebagi seorang psikiatris kretschmer lambat laut menyadari adanya hubungan antar
bentuk tubuh tertentu dengan dua macam gangguan mental, psikotik manis-defresif (emosi yang
berubah-ubah ekstrim) dan skizoprenia ( emosi yang datar, menarik sendiri delusi, halusinasi).
Gejala manis dipresif dan skizoprenia pada orang normal di sebut siklotimik dan skizotimik.

B. KEPERIBADIAN STATIS

Shaldon menamakan penelitian mengenai bentuk dan ukuran tubuh manusia sebagai
psikologis statis atau morfologi-keseimbangan antara komponen-komponen bentuk dan struktur
manusia. Menurutnya pemahaman mengenai konsruksi atau susunan tubuh manusia dapat di

Di balik struktur fisik yang teramati, menurut sholdon struktur biologis pakai sebagai
jalan untuk memahami bagaimana dinamika manusia- bagaimana manusia itu bergerak, merasa,
berfikir, dan bertingkah laku. yang di namakannya morfogenotip (morpogenotype).

Somatotip (komponen fisik primer)

Somatotip adalah pernyataan kuantitatif mengenai derajat kepemilikian tiga komponen fisik:

1.       Endomorfi

Komponen pertama dari struktur tubuh, relatif didominasi oleh sistem vegetatif, bagian tubuh
yang berkaitan dengan pencernaan makanan. Endomorfi berasala dari kata endoderm, lapisan
terdalam dari embrio yang sesudah berkembang akan menjadi bagian-bagian penting dari sistem
pencernaan. Tubuh yang endomorfik cenderung mudah menjadi gemuk, dengan tanda utama
halus dan bulat. Tulang dan otot relatif kurang berkembang, dan fisik secara umum tidak cocok
untuk kegiatan fisik yang berat.

2.       Mesomorfi
Komponen kedua dari fisik, relatif didominasi oleh otot, tulang, dan jaringan penghubung.
Mesomorfi berasal dari mesoderm, lapisan tengah dari embrio yang kemudian berkembang jadi
otot, persendian, dan sistem sirkulasi. Tubuh yang mesomorfik ditandai dengan wujud yang segi-
segi dan keras, kokoh, tahan sakit. Fisik semacam itu cocok untuk kegiatan yang menuntut fisik,
seperti kegiatan atletik dan penjelajahan.

3.       Ektomorfi

Komponen ketiga dari fisik, relatif didominasi oleh kulit dan sistem syaraf. Ektomorfi berasal
dari ektoderm, lapisan terluar dari embrio yang berkembang menjadi kulit dan sistem syaraf.
Tubuh yang ektomorfik ditandai dengan bentuk tubuh yang tipis, tinggi, dan otot yang lemah.
Tubuh ini memiliki permukaan yang paling luas dibanding dua tipe lainnya, dalam hal proporsi
ektomorp mempunyai otak dan sistem syaraf yang paling besar. Peka dengan stimulasi dan
memiliki perangkat peralatan yang buruk untuk dipakai berkompetisi dalam hal kekuatan fisik.

Menurut Sheldon cara yang paling efisien untuk memperoleh somatotip adalah dengan memakai
tiga macam pengukuran :

1.       Ponderal indeks (tinggi badan dibagi akar pangkat tiga berat badan)

2.       Tinggi badan maksimum (pada saat kemasakan dicapai)

3.       Trunk indeks (lingkar dada dibagi lingkar perut)

Komponen fisik sekunder

Somatotip sering tidak dapat menjelaskan tubuh yang kombinasi komponen-komponen dasarnya
ganjil. Sheldon menjelaskan gejala ini melalui komponen fisik sekunder, yakni :

1.       Displasia

Ukuran seberapa jauh tiga komponen primer muncul tidak konsisten di bagian-bagian tubuh
yang berbeda. Misal kepalanya besar mengikuti somatotip ektomorfi, rongga dadanya
endomorfis, tetapi lengan tangannya mesomorfis, dst. Sheldon membagi tubuh manusia menjadi
5 bagian; kepala, dada, tangan, perut, dan kaki. Masing-masing bagian dapat ditentukan nilai
somatotip primernya, dan displasia adalah jumlah perbedaan nilai somatotip ke lima bagian itu.
Ternyata nilai displasia yang tinggi umumnya ditemukan pada wanita, somatotip ektomorfis, dan
penderita psikosis.  

2.       Ginandromorfi

Ukuran yang menunjukkan sejauh mana fisik memiliki sifat-sifat yang biasanya terdapat pada
lawan jenis “indeks g”. Ginandromorfi adalah campuran sifat fisik antar seks laki-laki dan
perempuan, yang kalau campuran itu bersifat psikis biasa disebut “androgini”. Indeks g = 7
adalah hemafrodit. Sheldon membedakan dua indeks ginandromorfi :

a.  Ginandromorfi primer, diperoleh dari pengamatan jarak jauh atau dari foto

b.  Ginandromorfi sekunder, disimpulkan dari pemeriksaan fisik secara langsung, termasuk gerak
fisik, suara, dan ekspresi wajah

3.       Aspek tekstural

Komponen yang menggambarkan ukuran kehalusan atau kekasaran fisik (komponen t).
Komponen ini menilai keindahan dan kemenarikan  yang sukar dilakukan secara objektif.
Komponen t berhubungan dengan persepsi estetik dari penampilan fisik manusia.

C. DINAMIKA KEPERIBADIAN

Ketika struktur dan keperibadian statis mulai berfungsi, maka orang mulai
mengekspresikan dan keinginan dan motivasi untuk berintraksi untuk orang lain. Tingkah laku
ini merefleksikan temperame,atau tingkat kpribadian sedikit di atas fungsi fisiologis dan berada
di bawah sikap dan keyakinan, suatu tingkat di mana pola dasar motivasi muncul dengan
sendirinya. Sheldon yakin bahwa dua aspek itu –Fisik dan temperamenberhubungan secara
istimewa. Bahkan dia menganggap keduanya adalah dua aspek dari suatu yabg sama. Tidak tidak
mengherankan kalau di temukan dinamika individu yang berhubungan dengan gambar statis
dirinya.

a) Dimensi Temperamen

Sheldon mengemukakan asumsinya bahwa ada sejumlah kecil faktor melatar belakangi
variabilitas dan kompleksitas tingkah laku manusia. Dari literature keperibadian, Khususnya
yang membahas trais, Sheldon menemukan jumlah 650 traits. Sebagian besar berhubungan
dengan ekstraversi dan introversi, konsep popular yang di kenalkan oleh Jung. Seudah trait-
traityang berhubungan digabungkan, dan traits yang tidak penting di buang. Deskripsi singkat
dari kelompok dan kemudian di beri nama komponen temperamen primer dan temperamen
skunder tidak menjadi elaborasi yang lengkap dari Sheldon adalah sebagai berikut:

1. Viskorotonia (viscerotonia) : Seluruh pencernan adalah raja dan kepuasan raja itu menjadi
tujuan hidup yang utama. Orang dengan skor viskeratonia tinggi menunjukan rasa cintanya
kepada kenyamanan dan cinta rasa makanan, senang bergaul, dan penuh perasaan Sikap
tumbuhny rileks, reaksinya lambat tidak mudah marah.

2. Somatotonia: Skor tinggi pada komponen ini di miliki orang yang mencintai pertualangan
fisik, berani mengambil resiko, dan mempunyai keinginan kuat untuk melakukan kegiatan otot
yang berat. Agresif kurang peka dengan perasaan orang lain, suka ribut. Mereka juga pemberani,
bagi mereka yang terpenting adalah gerakan /aksi, kekuatan, dan dominasi.

Hubungan antara Samatotip dengan Temperatur

Menurut Sheldon, variable-variabel dasar (morpologi dan temperamen) itu dapat


memberi kerangka acuan dimana di mana psikologi dapat menyumbangkan hasil penelitian
perbedaan individu pada semua ranah tingkah laku, termasuk ilmu biologi dan ilmu sosial.
Simpulan tentang “ komponen umum” sebagai penjelasannya adanya korelasi bersikaf hipotensis
dan tentative. Analisis rasional member alasan lain, mengapa ada korelasi antara morfologi dan
temperamen.

1. Penguatan (Reinforcement): Orang dengamn morfologi tertentu akan menemukan model


tingkahlaku yang efektif bagi dirinya untuk memperoleh penguatan. Tingkah laku kebiasaan an
traits itu di pilih karena mudah dikembangkan (berkat kemudahan morfologinya)untuk
memperoleh penghargaan dan harga diri.

2. Streatip: Masyarakat telah mengembangkan prapendapat, bahwaorang dengan morfologi


tertentu hendaknya bertingkahlaku tertentu. Individu kemudian menginternalisasi streotip itu,
sehingga orang yang morfologinya sama cendrung bertingkah laku mirip.
3. Pengasuhan: Pengaruh lingkungan pengaruh terutama pada masa bayi, bisa mempengaruhi
perkembangan fisik, dan akibat perkembangan fisik tertentu akan terpengaruh pula pola tingkah
laku.

4. Genetik: Adanya faktor genetik yang sekaligus mempengaruh struktur fisik dan tingkah laku,
telah di buktikan pada beberapa peneliti. Gen berdiri sendiri-sendiri atau gabungan antara gen,
biasa memiliki damfak jamak(multipleneffect) terhadap fisik dan tingkahlaku.

D. IMPLIKASI TERHADAP BIMBINGAN KONSELING

 Pendidikan Anak

Dari teori yang di krmbangkan Sheldon, masuk akal kalok dia mengasumsikan proses
sosialisasi pada anak-anak harus di sesuaikan dengan latar belakang potensi somatotipdan
temperamennya , atau tidak keperibadian sedikit di atas fungsi dias fisikologi danberada di
bawah sikap dan keyakinan, suatu tingkat dimana pola dasar motivasi muncul dengan sendirinya.
Sheldon yakni bahwa aspek itu fisik dengan temperamen berhubungan dengan istimewa. Bahkan
dia menganggap keduanya adalah dua aspek dari suatu yang sama. Tidak mengherankan kalok di
temukan dinamika idividu yang berhubungan dengan gambaran statis dirinya. Membutuhkan
kelompok sebaya untuk mengembangkan potensi sosialisasi secara optimal. Umumnya ahli
sependakat bahwa pendidikan harus di sesuaikan dengan potensi anak. Sheldon, walaupun
masih sebatas hipotensi melengkapi kosep pengembangan bakat itu pada prosesnya, bahwa
metode atau tehnik yang di pakai hendaknya sesuaikan dengan komponen sematotip masing-
masing anak.

 Psikotrapi

Sheldon merupakan fakar yang menganggap sehat dan sakit jiwa sebagai suatu kontinum.
Semakin tinggi nilai indikatornya, semakin menyimpang tingkahlakunya. Pemakian indikator
psikiatri bisa menguntungkan tetapi bisa juga merugikan. Kalu saja pengisian ceklis dapat
mengurangi subjektifitas dan mendorong proses traputis sersusun dalam standar performasi yang
baku. Namun perhtikan ekstra, karena kemudian itu bisa membuat terapis terlena, pemaikian
ceklis yang sembrono dan atau pemakai ceklis sebagai sumber utama diagnosis, dapat
menghasilkan kesimpulan yang tidak valid, merugikan proses trapi secara keseluruhan.

E. ANALISIS / KRITIK

Apapun hasil, Sheldon paling tidak apapun telah mengingatkan kepada semua pakar yabg
berurusan debgan tingkahlaku:nbahwa manusia itu mempunyai tubuh-fisik, dan tubuhnya itu
sabfgat mungkin member petunjuk adanya faktor-faktor yang melatar belakanginya yang
mungkin cukup penting untuk memahami tingkah laku manusia.

Tipologi Sheldon mungkin banyak kemiripan dengan tipologi yang menunjukan


perhatian seperti Sheldon dalam mengembangkan pengetesanhipotensi secara empirik. Riset
yang di lakukan Sheldonmemicu pakar lainuntuk mengulangi kajian dengan riset lainnya, dan
teknik yang di pakinya memunculkan teknik-teknik asesmen generasi berikutnya yang lebih
canggih. Parnell misalnya, menguji korelasi antara pisik dan temperamentetapi dengan peralatan
yang berbeda.

Kritik terpenting terhadap teori Sheldon adalah bahwa teori Sheldon itu bukan teori, kenyataan
tulisnya hanya berisi satu asumsi umum ( bahwa fisik dan temperamen itu berhubungan
erat),seperangkat deskripsi, variable-variabel untuk mengukur setiap domain. Seldon sendiri
mengatakan dia tidak mengembangkan suatu teori yang umum tetapi sekedar”kerangka konsep”
yang harus di isi lebih lanjut oleh orang lain. Korelasi antara smototip dengar karakter
mempunyai cacat metodologis yakni pengisian teks yang ceklis yang di lakukan oleh Sheldon
sendiri (atau oleh tim yang di pimpin oleh Sheldon . Sangat besar kemungkinan penelitian
samonotip akan mempengaruh ceklis temperamen. Variabel-varaiabel di pakai untuk menilai
somatotip dan temperamen juga di pertanyakan. Walupun pilihan variabelitu tekah di lakukan
secara objektif/kuantitatif , hasilnya tetep di ragukan apakah memang hanya 20 variabel itu yang
signitatipuntuk dasar penelitian.
DAFTAR PUSTAKA

Alwison (2009. Psikologi Keperibadian, Edisi Revisi. Malang : UMM Press

Feist, J & Gregory Feist (2010). Teori Keperibadian, Edisi 7, Buku 1. Jakarta: Salembar
Humanika

Suryabrata, S (2011). Psikologi Kepribadian. Jakarta: RajaGrafindo

Anda mungkin juga menyukai