Anda di halaman 1dari 18

TEORI KEPRIBADIAN

WILLIAM H. SHELDON
Rachel Ellyassa Ditami 2215040129
Dea Dwiana 2215040131
Aulia Stefany 2215040139
Kelompok 1
A. Psikologi Konstitusi
Masa Lalu
1. Hippocrates: konstitusi Humors

Hippocrates mengemukakan dua kelompok fisik manusia,


mereka yang fisiknya kekar berotot kuat, dan yang
fisiknya lembut-lurus-lemah. Tipe pertama biasanya
mudah mengalami stroke (penyakit (kardiovaskuler,
trombosis), sedangkan kelompok kedua biasanya mudah
mengalami penyakit tuberkulosis. Hippocrates
mengemukakan adanya 4 "humors" atau cairan di dalam
tubuh manusia yang menjadi penentu temperamen
manusia.

20XX presentation title


2. Franz Joseph Gall: Phrenologi

Pada akhir abad 17, F. J. Gall, bersama Johann Friedrich Spuzheim mengembangkan Phrenology. Dasar pikiran Gall adalah sebagai berikut:
a. Otak adalah organ untuk berfikir
b. Pikiran merupakan kumpulan beberapa unsur kemampuan atau potensi pembawaan
c. Potensi yang berbeda-beda itu masing-masing menempati bagian-bagian tertentu,sehingga otak bukan organ tunggal,tetapi kumpulan dari
beberapa organ yang disetiap organ tersebut memiliki potensi atau kemampuannya masing-masing.
d. Ukuran organ di otak, menentukan semua kekuatan potensi yang menempatinya.
e. Perkembangan berbagai organ yang ada di otak menjadi penentu bentuk otak.
f. Tengkorak terbentuk mengikuti bentuk otak, sehingga dataran otak dapat dibaca sebagai indeks sikap dan kecenderungan psikologis yang
akurat.

20XX presentation title


3. Ernst Kretschmer: Konstitusi Fisik

Kretschmer membedakan empat macam bentuk tubuh, astenik


(kurus, lemah), atletik (berotot, kuat), piknik (gemuk), dan
displatik (campuran, satu bagian tipe yang satu, bagian yang
lain tipe lainnya).

20XX presentation title


B. Kepribadian Statis - Sheldon
Menurut Sheldon terdapat struktur biologis yang
dinamakan morfogenotip (morphogenotype).
Morfogenotip berasal dari kata morfologi dan
genotip; itu adalah struktur, konstruk dan susunan
tubuh manusia yang ditentukan dari keturunan.
Genotip sejak dalam kandungan pun selalu
berinteraksi dengan lingkungan, membentuk struktur,
konstruk dan susunan tubuh yang dapat diamati,
disebut fenotip.

20XX presentation title


1. Somatotip (Komponen Fisik Primer)
Somatotip adalah pernyataan kuantitatif
mengenai derajat kepemilikan tiga
komponen fisik,endomorfi, mesomorfi,
dan ektomorfi. Somatotip berupa tiga
angka dalam satu deret, angka pertama
merupakan ukuran derajat endomorfi,
angka kedua merupakan ukuran derajat
mesomorfi, dan angka ketiga merupakan
ukuran derajat ektomorfi.

20XX presentation title


a. Endomorfi: Komponen pertama dari struktur tubuh,
relatif didominasi oleh sistem vegetatif, bagian tubuh yang
berkaitan dengan pencernaan makanan.

b. Mesomorfi: Tubuh yang mesomorfik ditandai dengan


wujud yang segi-segi dan keras, kokoh, tahan sakit.

c. Ektomorfi: komponen ketiga dari fisik relatif didominasi


oleh kulit dan sistem syaraf.

20XX presentation title


2. Komponen Fisik Sekunder

Somatotip sering tidak dapat menjelaskan tubuh yang


kombinasi komponen-kompenen dasarnya ganjil.
Sheldon menjelaskan gejala ini melalui komponen fisik
sekunder, yakni:

a. Displasia: ukuran seberapa jauh tiga komponen primer


muncul tidak konsisten di bagian-bagian tubuh yang
berbeda.

b. Ginandromorfi: campuran sifat fisik antar seks laki-


laki dan perempuan, yang kalau campuran itu bersifat
psikis biasa disebut "androgini.

c. Aspek tekstural: komponen yang menggambarkan


ukuran kehalusan atau kekasaran fisik (komponen t).

20XX presentation title


3. Distribusi dan Konstansi Somatotip

Karena masing-masing somatotip primer dinilai


1-7, maka semestinya akan ada 73 atau 343 pola
somatotip. Ternyata Sheldon mula-mula hanya
enemukan 76 pola somatotip. Sesudah
prosedurnya disempurnakan dan sampelnya
diperluas jumlah, cakupan usianya dan
populasinya, ditemukan 267 pola somatotip.
Mudah difahami kalau laki-laki cenderung
memiliki pola somatotip mesomorpis, sedang
wanita lebih endomorfis.

20XX presentation title


C. DINAMIKA KEPRIBADIAN

1. Dimensi Tempramen

Sebagian besar berhubungan dengan ekstraversi dan introversi, konsep


populer yang dikenalkan oleh Jung. Sesudah trait-trait yang berhubungan
digabungkan, dan traits yang tidak penting dibuang, dan 650 traits itu
tersisa 50 traits. Sheldon kemudian meneliti 33 laki-laki mahasiswa, dosen,
dll. selama satu tahun, hasilnya ditemukan 3 kelompok sifat, yang diberi
nama viscerotonia, somatotonia, dan cerebrotonia.

20XX presentation title


B. SOMATOTONIA: SKOR TINGGI
PADA KOMPONEN INI DIMILIKI
ORANG YANG MENCINTAI
PETUALANGAN FISIK, BERANI
A. VISKEROTONIA MENGAMBIL RESIKO, DAN
(VISCEROTONIN): SALURAN MEMPUYAI KEINGINAN YANG
PENCERNAAN ADALAH RAJA, KUAT UNTUK MELAKUKAN
DAN KEPUASAN SANG RAJA ITU KEGIATAN OTOT YANG BERAT.
MENJADI TUJUAN HIDUP YANG
UTAMA.

C. SEREBROTONIA
(CEREBROTONIA): SKOR TINGGI
PADA SEREBROTONIA ADA PADA
ORANG YANG TIDAK SUKA
MENONJOLKAN DIRI.
2. Hubungan antara Somatotip dengan Temperamen

Sheldon menyimpulkan bahwa korelasi sekitar + 80 itu


mengesankan hasil pengukuran morfologi (somatotip) dengan
termpramen, mungkin merupakan ekspresi pada tingkat-tingkat
yang berbeda dari suatu komponen umum. Dengan kata lain,
dua teknik pengukuran itu mengukur hal atau objek yang sama
pada tingkat ekspresi yang berbeda.

20XX presentation title


• Analisis rasional memberi alasan lain, mengapa ada korelasi antara morfologi
dan temperamen, sebagai berikut:

a. Penguatan (Reinforcement): Orang dengan morfologi tertentu akan menemukan


model tingkahlaku yang efektif bagi dirinya untuk memperoleh penguatan.

b. Stereotip: Masyarakat telah mengembangkan prapendapat, bahwa orang dengan


morfologis tertentu hendaknya bertingkahlaku tertentu.

c. Pengasuhan: Pengaruh lingkungan terutama pada masa bayi, bisa mempengaruhi


perkembangan fisik, dan akibat perkembangan fisik tertentu akan terpengaruh pula
pola tingkahlakunya.

d. Genetik: Adanya faktor genetik yang sekaligus mempengaruhi struktur fisik dan
tingkahlaku, telah dibuktikan pada beberapa penelitian.

20XX presentation title


3. Hubungan antara Somatotip dengan Delinkuensi dan Psikiatri

Yang mengungkap tiga kecenderungan, yakni afektif (manis-depresif ekstrim),


paranoid (psikosis paranoid) dan heboid (bentuk hebephrenik dari
skizophrenia). Penelitian terhadap kelompok delinkuen di panti rehabilitasi
Boston, menghasilkan simpulan-simpulan berikut:

a. Delinkuen cenderung mesomorfik.


b. Delinkuensi cenderung memperoleh tinggi nilai afektif dari ceklis
tingkahlaku psikotik (bertingkahlaku seperti penderita afektif manis depresif).

20XX presentation title


D.Aplikasi
1.Pendidikan anak
Dari teori yang dikembangkan Sheldon, masuk akal kalau dia
mengasumsikan proses sosialisasi pada anak-anak harus
disesuaikan dengan latar belakang potensi somatotip dan
temperamennya, agar bisa berkembang maksimum seperti yang
dikehendaki.

2. Psikoterapi
Sheldon termasuk pakar yang menganggap sehat dan sakit jiwa
sebagai suatu kontinum. Semakin tinggi nilai indikatornya, semakin
menyimpang tingkahlakunya. Pemakaian indikator psikiatri bisa
menguntungkan, teta juga bisa merugikan.
E. Evaluasi

Riset yang dilakukan Sheldon memicu pakar lain untuk mengulang kajiannya
dengan riset lainnya, dan teknik yang dipakainya memunculkan teknik-teknik
asesmen generasi berikutnya yang lebih canggih Parnell misalnya, menguji
korelasi antara fisik dan temperamen, tetapi dengan peralatan yang berbeda,
yang mengungkap variabel yang berbeda Kritik terpenting terhadap teori
Sheldon adalah bahwa Teori Sheldon itu bukan teori.

20XX presentation title


thank you

Anda mungkin juga menyukai