Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

PSIKOLOGI KEPRIBADIAN

TEORI WILLIAM H.SHELDON

Oleh :

Andriana dwi yunita

Lilik Istiani

Pramudiya Wibisono

Putri Novianti p.

Riza Intaqwa Farikha

Inggit Fatharani Ashari

Muhammad Toha

Abdul hafidz

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2016
Tokoh psikologi kepribadian William H. Sheldon ini menitik beratkan penelitiannya pada
kondisi fisik tubuh serta pengaruhnya pada psikologi seseorang. Kita tentu mempunyai bentuk
fisik yang berbeda-beda, ada baiknya kita mengetahui lebih mendalam tentang psikologi
kepribadian. Sehingga bisa menganalisis bentuk tubuh kita dan seberapa pengaruhnya terhadap
kepribadian kita.

Pendapat ahli psikologi yang menyatakan bahwa bentuk jasmani (tubuh) mempunyai
perngaruh penting dalam kepribadian, kurang dapat diterima di Amerika Serikat. Situasi inilah
yang kemudian menggiring W.H Sheldon menjadi tertarik untuk mendalaminya. Dalam situasi
ilmiah seperti ini, akhirnya menguntungkannya dan karya-karya W.H Sheldon menjadi karya
besar yang mempunyai banyak peminat.

Sheldon beranggapan bahwa dalam jasmani psikolog dapat menemukan satuan-satuan


konstan, sub-sub struktur kokoh yang sangat dibutuhkan untuk memasukkan konsep tentang
regularitas dan konsistensi ke dalam studi tentang tingkah laku manusia.

Sudah semakin jelas bahwa situasi memerlukan suatu psikologi yang berorientasi
biologis, atau yang mengambil sebagai kerangka acuan operasionalnya, suatu gambaran struktur
(beserta tingkah laku) organisme manusia sendiri yang dapat di pertahankan secara ilmiah.
Mungkin dapat dikatakan juga bahwa psikologi membutuhkan antropologi jasmani sebagai
pendukung dasarnya yang langsung. Lebih dari itu, psikologi membutuhkan antropologi jasmani
yang disampaikan dalam bentuk komponen-komponen atau variabel-variabel yang dapat diukur
dan dikuantifikasikan baik dari segi struktur dan tingkah lakunya, segi antropologis dan segi
psikologisnya dalam rangka kesinambungan struktur tingkah laku, yakni kepribadian manusia.

Struktur tubuh/jasmani sangat besar pengaruhnya terhadap tingkah laku manusia. Secara
metodologis, Sheldon melakukan pengukuran struktur tubuh secara objektif melalui foto-foto
yang telah distandardisasinya. Pengukuran tersebut dimaksudkan untuk mendapatkan biological
identification tag, bahwa faktor genetis dan biologis berperan dalam perkembangan individu dan
faktor-faktor itu dapat dikenali melalui sejumlah pengukuran struktur tubuh.

Dimensi -dimensi Jasmani

Untuk menciptakan tipologi atau mengukur jasmani, Sheldon memulai usahanya secara
induktif yaitu dengan menggunakan teknik fotografi untuk mengambil gambar-gambar foto
individu-individu dari depan, samping, dan dari belakang berpose dalam posisi tertentu di depan
latar belakang tertentu yang baku. Cara ini disebut Somatotype Performance Test dan dijelaskan
secara rinci dalam Atlas of men karangan Sheldon (1954). Dalam penelitian pentingnya yang
pertama tentang jasmani manusia, Sheldon mengumpulkan kira-kira 4000 foto baku mahasiswa.
Foto-foto ini kemudian diperiksa dengan teliti oleh sejumlah penilai dengan tujuan menemukan
variabel-variabel pokok yang menjelaskan atau merupakan dasar variasi jasmani. Setiap ciri yang
diduga merupakan suatu komponen primer, segera dinilai berdasarkan kriteria berikut: (1)
Mungkinkah mengurutkan 4000 subjek tersebut berdasarkan ciri ini?, (2) Dapatkah penilai
penilai itu secara terpisah mencapai kesepakatan dalam mengurutkan gambar-gambar fisik
tersebut berdasarkan ciri ini?, (3) Tidak mungkinkah menjelaskan variabel ini berdasarkan
kombinasi variabel-variabel tertentu lain yang telah berhasil ditentukan sebelumnya.?

1) Komponen-Komponen Primer Jasmani

Setelah lama memeriksa dan menilai dengan teliti foto-foto, Sheldon dan kawan-kawannya
mengambil kesimpulan bahwa selain tiga dimensi yang telah ditemukan, kiranya tidak ada lagi
kemungkinan untuk menemukan komponen-komponen baru. Ketiga dimensi ini menjadi inti
teknik pengukuran struktur jasmaniah tubuh, dan usaha menggambarkan serta mengukur secara
teliti ketiga dimensi tersebut memenuhi tahap selanjutnya dalam kegiatan penelitian Sheldon.

Komponen pertama adalah endomorfi. Individu yang komponen endomorfinya tinggi sedangkan
kedua komponen lainnya rendah kelihatan lembek dan bulat. Sesuai dengan sifat lembek dan
bulat ini, tulang dan ototnya kurang berkembang, serta perbandingan antara tinggi dan berat
badannya relatif rendah. Orang yang demikian itu memiliki berat jenis rendah dan mudah
mengapung di air. Karena alat-alat pencernaan berkembang dengan baik dalam jenis tubuh ini
sedangkan unsur-unsur fungsional dari struktur-struktur itu pun pertama-tama berkembang dari
lapisan embrionik endodermal, maka digunakanlah istilah endomorfi.

Contoh endomorph dari Andriana dwi yunita, Lilik istiani dan Pramudia wibisono
Endomorfi, yaitu bentuk tubuh yang lembek, gemuk, bulat, berlemak, yang dipandang sebagai
orang yang bersifat puas dengan diri sendiri, hangat, dan sociable.

Komponen kedua adalah mesomorfi. Jasmani yang berkembang dengan baik dalam komponen
ini, dan yang merupakan nilai tengah antara kedua komponen lainnya, adalah keras dan persegi,
dengan tulang dan otot-otot yang menonjol. Tubuh mesomorfik demikian ini adalah kokoh,
keras, tahan sakit, dan umumnya tahan melakukan pekerjaan yang berat dan membutuhkan
energi. Olahragawan, pengelana, tentara profesional yang terbaik memiliki tipe jasmani ini.
Bagian-bagian yang dominan dari jenis tubuh ini terutama berasal dari lapisan embrionik
mesodermal, karena itu disebut mesomorfik.
Contoh dari Putri Novianti dan Riza Intaqwa farikha

Kedua, mesomorfi, yaitu bentuk tubuh yang berotot dan atletis, yang dianggap memiliki ciri
dominan, enerjik, dan banyak bicara.

Komponen ketiga disebut ektomorfi. Individu yang berada pada ekstrem atas pada komponen ini
dan pada ekstrem bawah di kedua komponen lainnya, berciri jangkung, rapuh, berdada pipih dan
bertubuh halus. Ia biasanya kurus dan kurang berotot. Seorang ektomorf memiliki lebih banyak
bagian tubuh yang rata dibandingkan kedua tipe fisik lainnya; tubuhnya lebih tampak rata
daripada gempal. Ia juga memiliki otak dan sistem saraf pusat yang terbesar dibandingkan
dengan besar keseluruhan tubuhnya. Atas alasan tersebut, maka Sheldon berpendapat bahwa tipe
fisik ini lebih banyak terbentuk dari jaringan-jaringan yang berasal dari lapisan embrionik
ektodermal dibandingkan kedua tipe jasmani lainnya. Karena banyaknya bagian-bagian tubuh
yang rata, seorang ektomorf terlalu banyak terkena stimulasi dari luar. Inilah tipe jasmani yang
paling lemah untuk bersaing dan bertahan secara fisik.
Contoh dari Inggit Fatharani Ashari,Muhammad Toha dan Abdul hafidz

ektomorfi, yaitu bentuk tubuh tinggi, kurus, dan tampak mudah rapuh. Seseorang dengan bentuk
tubuh ini dianggap sebagai orang yang tegang, mudah cemas, pendiam, pemalu, ragu-ragu, dan
self-conscious.
Focus system: Nevous system dan juga otak (ectoderm).
Ectomorph adalah golongan yang mempunyai bentuk tubuh yang kurus. Mereka biasanya
digambarkan sebagai kekurangan berat badan, kurus dan berbanding dengan dua kategori yang
lain. Lebar bahu mereka adalah sama seperti paha mereka. Rusuk mereka dapat dilihat dan halus.
Lengan atas dan paha mereka terlihat kecil dan kurus sementara jari kaki mereka lebar atau
panjang. Ciri wajah mereka adalah mempunyai tulang pipi atau garis yang tajam dan muka
mereka seperti berbentuk segi tiga atau lonjong cenderung tirus. Kulit mereka kering dan
cenderung untuk terbakar atau mengelupas pada cuaca panas (sensitif). Mereka yang bertubuh
ectomorph sulit untuk menambah berat badan karena secara genetik mereka tidak dikaruniakan
sel lemak yang banyak seperti 2 tipikal yang lain. Tahap kepekaan mereka juga sangat tinggi
sehingga fokus sistem mereka tertumpu pada nervous system. Golongan ectomorph biasanya
lemah dalam daya tahan fisik atau mudah lelah walaupun tidak semuanya. Pembentukan otot
yang harus dilakukan bagi tipe ini, bukan menumpuk lemak. Faktor-faktor yang menghalang
pertambahan berat badan yang normal dan pembentukan otot bagi golongan ini adalah berkaitan
dengan selera makan dan metabolisme. Golongan ectomorph sangat kurus karena mereka
dilahirkan dengan sistem metabolisme yang sangat tinggi. Mereka boleh makan apa saja yang
mereka mau kapan saja tanpa harus takut mengalami kegemukan atau berat badan berlebihan.
Golongan ectomorph perlu meningkatkan bilangan kalori dalam diet mereka dan harus makan
lebih sering yaitu dalam kurun waktu 2-3 jam jika ingin menambah berat badan mereka. Mereka
juga perlu mengkonsumsi protein dan kabohidrat yang tinggi dalam program mereka. Golongan
ini juga perlu melatih tubuh dengan lebih kuat agar pembentukan otot dapat tercapai. Vitamin
dan nutrisi juga perlu ada dalam keseharian mereka. Untuk wanita ectomorph fokuskan pada
latihan otot lengan, paha, bahu dan bokong. Dan untuk pria ectomorph fokuskan pada perut,
lengan, bahu, punggung dan kaki. Pelari marathon, atlet lompat tinggi dan lompat jauh
biasanya tergolong dalam kategori ini. Contoh orang terkenal yang mempunyai badan ectomorph
adalah : Bruce Lee, Angelina Jolie,Kate Beckinsale.

Ciri-ciri personality : Bijak mengendalikan emosi, lebih suka dengan privasi, artistik, kreatif,
cepat merasa cemas/khawatir.
Ciri ciri Ectomorph :

Memiliki lemak badan yang sangat rendah.


Mempunyai kadar metabolisme yang sangat tinggi (tidak lama menyimpan lemak dalam
tubuh)
Fisik yang kurus.
Cepat menjadi kurus atau pengurangan berat badan
Mempunyai pinggang, pinggul dan bahu yang sempit
Otot yang kurang, rendah berat badan tanpa lemak
Cepat merasa lapar
Cepat berkeringat dan mudah buang air kecil/besar (terutama di pagi hari)

Rekomendasi latihan: lakukan lebih banyak latihan beban untuk


membangun otot dengan sedikit repetisi dan beban yang berat. Waktu
istirahat harus cukup banyak, pisahkan waktu latihan 2 sampai 3 hari untuk
istirahat menuju latihan berikutnya.

Somatotipe merupakan suatu kompromi antara morfogenotipe dan fenotipe. Somatotipe lebih
dari sekedar jasmani seseorang sekarang, tetapi jelas kurang dari struktur tubuh yang ditentukan
secara biologis terlepas dari pengaruh-pengaruh lingkungan. Sheldon mengemukakan bahwa
apabila kita sungguh-sungguh ingin memperoleh perkiraan yang sebaik-baiknya tentang
morfogenotipe, maka secara ideal kita tidak hanya perlu memiliki sejarah lengkap individu yang
bersangkutan, tetapi juga catatan. tentang nenek moyang dan keturunannya. Selanjutnya, foto-
foto somatotipe harus diambil secara teratur pada waktu yang berlainan sepanjang hidup individu
di samping pengenaan tes biologis sebanyak diperlukan. Tentu saja, prosedur yang biasa atau
sederhana dalam penetapan somatotipe tidak pernah mencapai yang ideal itu; tetapi diandaikan ia
menuju ke arah ini dan meninggalkan cara lama berupa pembuatan deskripsi sederhana dan
statik tentang keadaan jasmani sekarang. Selaras dengan pandangan ini adalah definisi Sheldon
tentang somatotipe.

Menurut definisi, somatotipe adalah prediksi tentang suksesi fenotipe-fenotipe di masa


mendatang yang akan ditampilkan oleh seseorang yang hidup, apabila makanan tetap merupakan
faktor konstan, atau kalaupun berubah masih dalam batas-batas normal. Kami mendefinisikan
somatotipe secara lebih formal sebagai lintasan atau jalur yang akan ditempuh oleh organisme
hidup dalam kondisi-kondisi makanan baku dan dalam keadaan bebas dari, patologi yang sangat
mengganggu.

Referensi

Sumadi Suryabrata. 2002. Psikologi Kepribadian. Jakarta: Raja Grafindo


Persada
Khustyawan Eka Putra Handana . 2009. Hubungan Bentuk Fisik Manusia
Dengan Tingkah Lakunya Berdasarkan Teori William H.
Sheldon. file:///D:/hubungan-bentuk-fisik-manusia-
dengan.html. diakses tanggal 23 Maret 2016
http://psycho-library.blogspot.com/2012/01/wh-sheldon-
psikologi-kepribadian.html.

Anda mungkin juga menyukai