Anda di halaman 1dari 10

MANUSIA

1. Manusia adalah mahluk hidup yang lebih sempurna dibandingkan dengan


mahluk hidup yang lain. Konsep tentang manusia bermacam-macam.
2. Ada yang menyatakan bahwa manusia adalah hewan berakal. Ada pula yang
menyatakan manusia adalah mahluk yang rendah karena diciptakan dari tanah.
Semua ini menandakan manusia adalah mahluk yang misterius (masalah
manusia yang multikompleks) dan manusia umumnya tidak mengetahui masalah
manusia secara utuh.
3. Keperawatan anestesi memiliki konsep tentang manusia yang memandang dan
meyakini bahwa manusia sebagai mahluk yang unik, sebagai sistem adaptif,
sebagai mahluk holistik, dan manusia sebagai makhluk biologis. Biologis berasal
dari bahasa Yunani yang terdiri atas bios dan logos.

 Dasar manusia menurut Plato adalah jiwa dan raga, sedangkan menurut ilmu
agama manusia terdiri atas unsur jasmani dan rohani. Keseimbangan antara
unsur jasmani dan rohani sangat penting dilakukan. Peranan keimanan menjadi
salah satu tolak ukur penting karena keimanan tentang cara pandang yang
cenderung akan memengaruhi perilaku serta kepribadiaan manusia.
 Manusia sebagai makhluk individu dan sosial merupakan kodrat sebagai
makhluk yang sempurna. Kehidupan manusia bergantung pada sesama manusia
dan alam sekitarnya. Manusia merupakan makhluk bio-psiko-sosial-spiritual.

Manusia sebagai Makhluk Holistik

1. Manusia sebagai makhluk holistik menandakan bahwa manusia merupakan


makhluk utuh atau menyeluruh yang terdiri atas unsur biologis, psikologis,
sosial, dan spiritual (Alimul, 2006).
• Unsur biologis Adapun beberapa unsur biologis sebagai berikut.
1. Manusia merupakan suatu susunan sistem organ tubuh.
2. Manusia memiliki kebutuhan untuk dapat mempertahankan hidupnya.
3. Manusia tidak terlepas dari hukum alam, yaitu lahir, berkembang, dan
meninggal

• Unsur psikologis Adapun beberapa unsur psikologis sebagai berikut.


1. Manusia memiliki unsur kepribadian
2. Tingkah laku manusia merupakan manifestasi kejiwaan.
3. Manusia memiliki daya pikir dan kecerdasan.
4. Manusia memiliki kebutuhan psikologis agar pribadinya dapat berkembang

• Unsur sosial Adapun beberapa unsur sosial sebagai berikut.


1. Manusia memerlukan hidup bersama orang lain serta bekerja sama memenuhi
kebutuhan dan tuntutan hidupnya.
2. Dalam sistem sosial, pandangan individu, kelompok, dan masyarakat
dipengaruhi oleh kebudayaan.
3. Manusia dipengaruhi dan beradaptasi dengan lingkungan sosial.
4. Dalam sistem sosial, manusia dituntut untuk bertingka

• Unsur spiritual Adapun beberapa unsur spiritual sebagai berikut.


1. Manusia memiliki keyakinan dan mengakui Tuhan Yang Maha Esa.
2. Manusia memiliki pandangan hidup.
3. Manusia memiliki semangat hidup sejalan dengan keyakinan yang dianutnya.

Interaksi manusia dengan external lingkungan


Seluruh organisme hidup saling berinteraksi

Adanya gangguan pada satu bagian akan mempengaruhi bagian lain

Tugas perawat

Mempelajari satu bagian dari Harus


manusia harus mempertimbangkan
mempertimbangkan bagaimana interaksi individu
bagian tersebut berhubung dengan lingkungan
dengan bagian yang lain. eksternal

Homeostasis dan Homeodinamik


• Homeostasis (Adaptasi) Psikologis Adaptasi ini merupakan suatu bentuk
penyesuaian secara psikologis terhadap stresor dengan membangun mekanisme
pertahanan diri agar bertahan atau melindungi diri dari berbagai serangan atau
hal-hal yang tidak menyenangkan. Homeostasis psikologis dapat berupa
mekanisme pertahanan diri, seperti menangis, tertawa, berteriak, memukul
meremas, dan lain-lain.
• Homeodinamik merupakan pertukaran energi secara terus-menerus antara
manusia dengan lingkungan sekitarnya. Beberapa prinsip dalam proses
homeodinamik sebagai berikut.
1. Prinsip integritas Prinsip integritas merupakan prinsip utama dalam
hubungan antara manusia dengan lingkungan yang tidak dapat dipisahkan
2. Proses perubahan kehidupan terjadi secara terus-menerus karena adanya
interaksi manusia dengan lingkungan yang saling memengaruhi.
3. Prinsip resonansi Prinsip bahwa proses kehidupan manusia berirama dan
frekuensinya bervariasi. Mengingat manusia memiliki pengalaman
beradaptasi dengan lingkungannya.
4. Prinsip helicy Prinsip bahwa setiap perubahan dalam proses kehidupan
manusia berlangsung perlahan-lahan dan terdapat hubungan antara
manusia dan lingkungannya.

Model Kebutuhan Dasar Manusia Menurut Abraham Maslow


a. Kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan paling dasar pada manusia.
Kebutuhan fisiologis, antara lain pemenuhan kebutuhan oksigen dan
pertukaran gas, cairan (minuman), nutrisi (makanan), eliminasi, istirahat
dan tidur, aktivitas, keseimbangan suhu tubuh, serta seksual.
b. Kebutuhan rasa aman dan perlindungan dibagi menjadi perlindungan
fisik dan perlindungan psikologis. Perlindungan fisik dapat berupa
perlindungan dari ancaman terhadap tubuh dan kehidupan, seperti
kecelakaan, penyakit, bahaya lingkungan, dan lain-lain.
c. Kebutuhan rasa cinta, yaitu kebutuhan untuk memiliki dan dimiliki,
memberi dan menerima kasih sayang, kehangatan, persahabatan, dan
kekeluargaan. Misalnya, kebutuhan cinta seorang anak oleh ibunya. Hal
itu sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak, contohnya
seorang anak tercukupi kebutuhan akan kasih sayang maka
perkembangan anak akan optimal berupa fisik maupun psikologinya.
d. Kebutuhan harga diri Kebutuhan ini, meliputi perasaan tidak bergantung
pada orang lain, kompeten, serta penghargaan terhadap diri sendiri dan
orang lain. Misalnya, seorang pemahat dipuji oleh pelanggannya maka
pemahat tersebut akan bersemangat dalam memproduksi karyanya.
e. Kebutuhan aktualisasi diri merupakan kebutuhan tertinggi dalam
hierarki Maslow. Kebutuhan ini, meliputi 1) dapat mengenal diri sendiri
dengan baik; 2) belajar memenuhi kebutuhan sendiri; 3) tidak emosional;
4) memiliki dedikasi yang tinggi; 5) kreatif; dan 6) memiliki kepercayaan
diri yang tinggi.

DIAGRAM MASLOW
 Self-Actualization :
Moralitas, Kreativitas, Spontanitas, Penerima Fakta, Pemecahan Masalah,
Vitalitas.

 Self-Esteem :
Penghargaan, dari orang lain, Kepercayaan diri, Kemandirian,
Kehormatan dan Apresiasi.

 Love Needs :
Kasih saying, Keluarga, Sejawat, Pasang, Anak.

 Safety Needs :
Kebutuhan Keamanan, Stabilitas, Proteksi, Stuktur, Hukum, Keteratura,
Batas.

 Psychological Needs :
Makan, Minum, Gula, Garam, Protein, Serta kebutuhan istirahat dan sex.

Faktor yang Memengaruhi Kebutuhan Dasar Manusia (Maslow)


 Penyakit Adanya penyakit dalam tubuh akan menyebabkan perubahan
pemenuhan kebutuhan, baik secara fisiologis maupun psikologis. Hal ini
karena beberapa fungsi organ tubuh memerlukan pemenuhan kebutuhan
lebih besar dari biasanya. Saat seseorang dalam keadaan sakit maka
seseorang tersebut tidak akan mampu memenuhi kebutuhannya sendiri.
Dengan demikian, individu tersebut membutuhkan bantuan orang lain untuk
memenuhi kebutuhannya.
 Hubungan Keluarga Hubungan keluarga yang baik dapat meningkatkan
pemenuhan kebutuhan dasar karena adanya saling percaya, merasakan
kesenangan hidup, tidak ada rasa curiga, dan lain-lain.
 Konsep Diri Konsep diri memengaruhi kemampuan individu untuk
memenuhi kebutuhannya. Individu dengan konsep diri yang positif
memberikan makna dan keutuhan (wholeness) bagi seseorang agar mudah
mengenali dan memenuhi kebutuhannya serta mengembangkan cara yang
sehat untuk memenuhi kebutuhannya tersebut. Sementara itu, seseorang
dengan konsep diri negatif, misalnya penderita depresi akan mengalami
perubahan kepribadian dan suasana hati yang dapat memengaruhi persepsi
dan kemampuannya dalam memenuhi kebutuhan tersebut.
 Tahap Perkembangan Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan
dalam hal struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks. Di dalam suatu
pola yang teratur dan dapat diprediksi sebagai hasil dari proses pematangan.
Sejalan dengan meningkatnya usia maka manusia mengalami perkembangan.
Setiap perkembangan tersebut memiliki kebutuhan yang berbeda, baik
kebutuhan biologis, psikologis, sosial, maupun spiritual.
 Struktur Keluarga Struktur keluarga dapat memengaruhi cara klien
memuaskan kebutuhannya. Contohnya, seorang ibu mungkin akan
mendahulukan kebutuhan bayinya dibandingkan dengan kebutuhannya
sendiri. Misalnya, saat seorang ibu menunda makan atau tidurnya untuk
menyusui.

SUHU TUBUH
Suhu tubuh adalah keseimbangan antara panas yang dihasilkan dan panas yang
dikeluarkan (Ernawati, 2012).
1. Bersifat hampir konstan. Suhu tubuh terendah terdapat pada pagi hari dan
meningkat pada siang atau malam hari.
2. Semakin rendah jika semakin dekat dengan permukaan tubuh itulah yang
diukur. Suhu dipusat tubuh (body care) lebih tinggi daripada permukaan
suhu tubuh.
3. Suhu tubuh pada orang yang sama mempunyai perbedaan jika diukur dari
area tubuh yang berbeda. Penting untuk mengetahui suhu normal seseorang
karena suhu normal dapat bervariasi dari satu orang ke orang lain.

Suhu tubuh kurang stabil pada anak – anak & Variasi suhu tubuh
Usia Suhu Tubuh
3 Bulan 37,4 C
6 Bulan 37,5 C
1 Tahun 37,6 C
3 Tahun 37,2 C
5 Tahun 37 C
9 Tahn 36,7 C
Sumber : (Ernawati, 2012)
Tabel 2.2 Variasi suhu tubuh pada orang yang sama
Oral Axial Reetal
Suhu rata- 37 C 36,4 C 37.6 C
rata
Rentang 36,5-37,5 C 36-37, C 37-38,1 C
Sumber : (W.F.Ganong, 2002)

Jenis – Jenis Suhu Tubuh Menurut (Chris Brooker, 2008). Suhu tubuh pada
manusia dibagi menjadi 2 jenis yaitu sebagai berikut :
1. Core temperatur (Suhu inti) Suhu pada jaringan dalam dari tubuh, seperti
kranium, thorax, rongga abdomen dan rongga pelvis.
2. Surface temperature Suhu pada kulit, jaringan subcutan, dan lemak. Suhu ini
berbeda, naik turunnya tergantung respon terhadap lingkungan.
Regulasi Suhu Tubuh

Suhu Kulit Suhu inti

Termoreseptor Termoreseptor
perifer Sentral

Pusat integrasi
termoregulasi
hipotalamulas

Adaptasi perilaku Neuro motorik Susunan syaraf Susunan syaraf


simpatis simpatis

Otot rangka Pembuluh darah Kelenjar keringat

Tonus otot,
Otot menggil
rangka Vasokontiriksi dan Kelenjar
Berkeringat
keringat
vasodilatasi kulit

Kontrol produksi Kontrol produksi Kontrol Kontrol


panas /pengurangn panas pengurangan panas pengurangan panas
panas

NYERI

 Menurut International Association for Study of Pain (IASP), nyeri adalah sensori
dan emosional yang tidak menyenangkan yang didapat terkait dengan kerusakan
jaringan aktual maupun potensial, atau menggambarkan kondisi terjadinya
kerusakan.

Teori Specificity “suggest


 sensori spesifik yang muncul karena adanya injury dan informasi ini didapat
melalui sistem saraf perifer dan sentral melalui reseptor nyeri di saraf nyeri
perifer dan spesifik di spinal cord.

Sifat-Sifat Nyeri
1. Stimulus nyeri bisa berupa fisik dan atau mental yang dapat merusak
jaringan sebenarnya atau fungsi ego seseorang.
2. Nyeri melelahkan dan membutuhkan banyak energi.
3. Nyeri tak dapat dinilai secara objektif seperti sinar X atau lab darah.
4. Perawat hanya dapat mengkaji nyeri pasien dengan melihat perubahan
fisiologis tingkah laku dan dari pernyataan klien.
5. Hanya klien yang mengetahui kapan nyeri timbul dan seperti apa rasanya.
6. Untuk dapat menolong klien memperoleh kelegaan/sembuh dari nyeri,
perawat harus percaya bahwa nyeri ada.
7. Nyeri merupakan mekanisme pertahanan fisiologis.
8. Nyeri memperingatkan adanya kerusakan jaringan, sehingga perawat harus
memperhatikan saat melakukan pengkajian.

Fisiologi Nyeri
 Kerusakan sel yang diakibatkan suhu (panas, dingin), mekanik (tekanan,
gesekan), bahan kimia dan listrik akan menyebabkan sel mengeluarkan
substansi berupa histamin, bradikinin, potassium dam prostaglandin.
 Substansi ini akan merangsang sistem saraf perifer afferen mengirimkan impuls
nyeri.
 Pengiriman stimulus nyeri diteruskan sepanjang serabut saraf afferen sampai
berakhir di dorsal horn di dalam spinal cord (medula spinalis).
 Di dalam dorsal horn akhiran saraf nociceptor bertemu dengan neurotransmiter
seperti substansi P yang akan menyebabkan hubungan transmisi dari saraf
perifer afferen ke saluran saraf spinothalamic.
 Stimulus nyeri berjalan sepanjang serabut saraf spinothalamic yang menyilang
berlawanan dengan sisi dari spinal cord.
 Impuls nyeri kemudian ditransmisikan secara cepat ke pusat saraf di otak
termasuk ke retikular, sistem lymbik, thalamus dan kortek serebri.
 Serabut A-Delta mengirim impuls sensori ke spinal cord yang bersambung
dengan saraf motoric.
 Impuls motorik berjalan melalui lengkung reflek serabut saraf efferen kembali ke
otot perifer dekat tempat yang terstimulasi nyeri dan menimbulkan kontraksi
otot sehingga secara cepat otot organ akan ditarik dari sumber nyerinya.

Tipe serabut saraf perifer


1. Serabut saraf A-delta ✓
 merupakan serabut bermyelin.
 mengirimkan pesan secara cepat.
 Menghantarkan sensasi yang tajam, jelas sumber dan lokasi nyerinya.
 Reseptor berupa ujung-ujung saraf bebas di kulit dan struktur dalam
seperti , otot tendon dll.
 Biasanya sering ada pada injury akut.
 Diameternya besar.
 Serabut saraf C Tidak bermyelin.
 Diameternya sangat kecil.
 Lambat dalam menghantarkan impuls.
 Lokasinya jarang, biasanya dipermukaan dan impulsnya bersifat
persisten.
 Menghantarkan sensasi berupa sentuhan, getaran, suhu hangat, dan
tekanan halus.
 Reseptor terletak distruktur permukaan.

Neuroregulator
 Substansi yang memberikan efek pada transmisi stimulus saraf, berperan
penting pada pengalaman nyeri.
 Substansi ini ditemukan pada nocicepetor yaitu pada akhir saraf dalam dorsal
horn pada spinal cord dan pada tempat reseptor dalam saluran spinotalamik.
 Neuroregulator ada dua macam yaitu neurotransmitter dan neuromodulator.
 Neurotransmitter seperti substansi P mengirimkan impuls elektrik melewati
celah synaptik antara dua serabut saraf.
 Neuromodulator memodifikasi aktivitas saraf dan mengatur transmisi stimulus
saraf tanpa mentrasfer secara langsung sinyal saraf yang melalui synaps.
 Neuromodulator diyakini aktifitasnya secara tidak langsung bisa meningkatkan
atau menurunkan efek sebagian neurotransmitter.
 Contoh neuromodulator adalah endorphin.
 Prinsip pemilihan obat dalam pengobatan terhadap nyeri berdasarkan pada efek
dari neuroregulatory.

Teori Get Control


 Dikemukanan oleh Melzack dan wall pada tahun 1965.
 Dalam teori ini dijelaskan bahwa Subatansi gelatinosa (SG) yaitu suatu area dari
sel-sel khusus pada bagian ujung dorsal serabut saraf spinal cord mempunyai
peran sebagai pintu gerbang (gating Mechanism).mekanisme gate control ini
dapat memodifikasi dan merubah sensasi nyeri yang datang sebelum mereka
sampai di korteks serebri dan menimbulkan nyeri.
 Impuls nyeri bisa lewat jika pintu gerbang terbuka dan impuls akan di blok
ketika pintu gerbang tertutup.
 Menutupnya pintu gerbang merupakan dasar terapi mengatasi nyeri.
 Keseimbangan aktivitas saraf sensori dan descending pain system dari otak
mengatur proses terbuka dan tertutupnya pintu gerbang.
 Serabut saraf A-delta dan serabut saraf C menghasilka substansi P untuk
menstransmisikan impuls melalui pintu gerbang.
 Pada kondisi dimana mekanoreseptor dan serabut saraf A beta lebih cepat akan
bisa menghambat neurotransmitter.
 Jika masukan dari serabut A beta dominan, maka pintu gerbang tertutup. Tetepi
jika serabut saraf A-delta dan serabut saraf C dominan, maka pintu gerbang
terbuka dan pasien merasa nyeri.

Respon Fisiologis terhadap Nyeri


 Stimulasi Simpatik:
 Dilatasi saluran bronkhial dan peningkatan respirasi rate.
 Peningkatan heart rate.
 Vasokonstriksi perifer, peningkatan BP.
 Peningkatan nilai gula darah.
 Diaphoresis.
 Peningkatan kekuatan otot.
 Dilatasi pupil.
 Penurunan motilitas GI.

 Stimulus Parasimpatik
 Muka pucat
 Otot mengeras
 Penurunan HR dan BP
 Nafas cepat dan irreguler
 Nausea dan vomitus
 Kelelahan dan keletihan
 Klasifikasi Nyeri
1. Berdasarkan sumbernya a.
a. cutaneus/ superfisial, yaitu nyeri yang mengenai kulit/ jaringan subkutan. Biasanya
bersifat pricking atau burning (seperti terbakar).
b. Deep somatic/ nyeri dalam, yaitu nyeri yang berkenaan dengan struktur dalam.
Misalnya peritonium, otot, sendi, pembuluh darah dll.
c. Visceral (pada organ dalam), nyeri yang berasal dari visceral misal kolik ginjal,
choleycistitis. Pada umumnya nyeri terjadi karena distensi, kontraksi atau
abnormalitas saluran cerna.
d. Fungsional Psycogenik, yaitu nyeri yang bersumber dari psikis/ emosi. Kebanyakan
tidak disadari. Misalnya orang sedang marah tiba-tiba dadanya terasa nyeri
2. Berdasarkan lamanya
a. Nyeri akut
b. Nyeri kronik

Klafikasi Nyeri
NYERI
WAKTU
TIPE
INTENSITAS

AKUT

Anda mungkin juga menyukai