Kebutuhan dasar manusia adalah hal-hal seperti makanan, air, keamanan dan cinta yang merupakan hal
yang penting untuk bertahan hidup dan kesehatan. Hierarki kebutuhan manusia menurut Maslow
adalah sebuah teori yang dapat digunakan perawat untuk memahami hubungan antara kebutuhan dasar
manusia pada saat memberikan perawatan.
Hierarki kebutuhan manusia mengatur kebutuhan dasar dalam lima tingkatan prioritas. Tingkatan yang
paling dasar, atau yang pertama meliputi kebutuhan fisiologis seperti: udara, air dan makanan.
Tingkatan yang kedua meliputi kebutuhan keselamatan dan keamanan, yang melibatkan keamanan fisik
dan psikologis. Tingkatan yang ketiga mencakup kebutuhan cinta dan rasa memiliki, termasuk
persahabatan, hubungan sosial dan cinta seksual. Tingkatan yang keempat meliputi kebutuhan rasa
berharga dan harga diri, yang melibatkan percaya diri, merasa berguna, penerimaan dan kepuasan diri.
Tingkatan yang terakhir adalah kebutuhan aktualisasi diri.
A. Konsep Manusia
Konsep manusia dibagi menjadi dua bagian: Manusia sebagai makhluk holistik dan Manusia sebagai
sistem
Manusia sebagai makhluk holistik mengandung pengertian, manusia makhluk yang terdiri dari unsur
biologis, psikologis, sosial dan spritual, atau sering disebut juga sebagai makhluk biopsikososialspritual.
Dimana, keempat unsur ini tidak dapat terpisahkan, gangguan terhadap salah satu aspek merupakan
ancaman terhadap aspek atau unsur yang lain.
Setiap individu memiliki pandangan hidup, dan dorongan sejalan dengan keyakinan yang dipegangnya
Manusia ditinjau sebagai sistem, artinya manusia terdiri dari beberapa unsur/sistem yang membentuk
suatu totalitas; yakni sistem adaptif, sitem personal, sistem interpersonal, dan sistem sosial
Setiap individu memiliki kekuatan dan wewenang dalam pengambilan keputusan dalam
lingkungannya; keluarga, masyarakat, dan tempat kerja
B. Homeostatis
Dalam mempelajari cara tubuh melakukan proses homeostasis ini dapat melalui empat cara yaitu :
1. Self regulation
Sistem ini dapat terjadi secara otomatis pada orang yang sehat seperti dalam pengaturan proses sistem
fisiologis tubuh manusia.
2. Cara kompensasi
Tubuh akan cenderung bereaksi terhadap ketidaknormalan dalam tubuh. Sebagai contoh, apabila secara
tiba-tiba lingkungan menjadi dingin, maka pembuluh darah perifer akan mengalami konstriksi dan
merangsang pembuluh darah bagian dalam untuk meningkatkan kegiatan (misalnya menggigil) yang
dapat menghasilkan panas sehingga suhu tetap stabil, pelebaran pupil untuk meningkatkan persepsi
visual pada saat terjadi ancaman terhadap tubuh, peningkatan keringat untuk mengontrol kenaikan
suhu badan.
Proses ini merupakan penyimpangan dari keadaan normal. Dalam keadaan abnormal tubuh secara
otomatis akan melakukan mekanisme umpan balik untuk menyeimbangkan penyimpangan yang terjadi.
Sebagai contoh apabila seseorang mengalami hipoksia akan terjadi proses peningkatan denyut jantung
untuk membawa darah dan oksigen yang cukup ke sel tubuh.
Homeostasis psikologis berfokus pada keseimbangan emosional dan kesejahteraan mental. Proses ini
didapat dari pengalaman hidup dan interaksi dengan orang lain serta dipengaruhi oleh norma dan kultur
masyarakat. Contoh homeostasis psikologis adalah mekanisme pertahanan diri seperti menangis,
tertawa, berteriak, memukul.
C. Homeodinamik
Homeodinamik merupakan pertukaran energi secara terus-menerus antara manusia dan lingkungan
sekitarnya. Pada proses ini manusia tidak hanya melakukan penyesuaian diri, tetapi terus berinteraksi
dengan lingkungan agar mampu mempertahankan hidupnya.
Proses homeodinamik bermula dari teori tentang manusia sebagai unit yang merupakan satu kesatuan
utuh, memiliki karakter yang berbeda-beda, proses hidup yang dinamis, selalu berinteraksi dengan
lingkungan yang dapat dipengaruhi dan mempengaruhinya, serta memiliki keunikan tersendiri dalam
proses homeodinamik ini.
1. Prinsip integralitas.
Prinsip utama dalam hubungan antara manusia dengan lingkungan yang tidak dapat dipisahkan.
Perubahan proses kehidupan ini terjadi secara terus-menerus karena adanya interaksi manusia dengan
lingkungan yang saling mempengaruhi.
2. Prinsip resonansi.
Prinsip bahwa proses kehidupan manusia selalu berirama dan frekuensinya bervariasi, mengingat
manusia memiliki pengalaman beradaptasi dengan lingkungan.
3. Prinsip helicy.
Prinsip bahwa setiap perubahan dalam proses kehidupan manusia berlangsung perlahan-lahan dan
terdapat hubungan antara manusia dan lingkungan
Pertumbuhan (growth) adalah merupakan peningkatan jumlah dan besar sel di seluruh bagian tubuh
selama sel-sel tersebut membelah diri dan mensintesis protein-protein baru, menghasilkan penambahan
jumlah dan berat secara keseluruhan atau sebagian. Dalam pertumbuhan manusia juga terjadi
perubahan ukuran, berat badan, tinggi badan, ukuran tulang dan gigi, serta perubahan secara kuantitatif
dan perubahan fisik pada diri manusia itu. Dalam pertumbuhan manusia terdapat peristiwa percepatan
dan perlambatan. Peristiwa ini merupakan kejadian yang ada dalam setiap organ tubuh.
Pertumbuhan adalah suatu proses alamiah yang terjadi pada individu,yaitu secara bertahap,berat dan
tinggi anak semakin bertambah dan secara simultan mengalami peningkatan untuk berfungsi baik secara
kognitif, psikososial maupun spiritual ( Supartini, 2000).
Setiap manusia mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang berbeda-beda antara satu dengan
manusia lainnya, bisa dengan cepat bahkan lambat, tergantung pada individu dan lingkungannya. Proses
tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor-faktor di antaranya :
Faktor heriditer Pertumbuhan adalah suatu proses alamiah yang terjadi pada individu, yaitu secara
bertahap, berat dan tinggi anak semakin bertambah dan secara simultan mengalami peningkatan untuk
berfungsi baik secara kognitif, psikososial maupun spiritual ( Supartini, 2000).
Merupakan faktor keturunan secara genetik dari orang tua kepada anaknya. Faktor ini tidak dapat
berubah sepanjang hidup manusia, dapat menentukan beberapa karkteristik seperti jenis kelamin, ras,
rambut, warna mata, pertumbuhan fisik, dan beberapa keunikan sifat dan sikap tubuh seperti
temperamen.
Faktor ini dapat ditentukan dengan adanya intensitas dan kecepatan dalam pembelahan sel telur,
tingkat sensitifitas jaringan terhadap rangsangan, umur pubertas, dan berhentinya pertumbuhan tulang.
Potensi genetik yang berkualitas hendaknya dapat berinteraksi dengan lingkungan yang positif agar
memperoleh hasil yang optimal.
Lingkungan merupakan faktor yang mempengaruhi individu setiap hari mulai lahir sampai akhir
hayatnya, dan sangat mempengaruhi tercapinya atau tidak potensi yang sudah ada dalam diri manusia
tersebut sesuai dengan genetiknya. Faktor lingkungan ini secara garis besar dibagi menjadi 2 yaitu :
Lingkungan biologis, meliputi ras, jenis kelamin, gizi, perawatan kesehatan, penyakit kronis, dan fungsi
metabolisme.
Lingkungan psikososial, meliputi stimulasi, motivasi belajar, teman sebaya, stress, sekolah, cinta kasih,
interaksi anak dengan orang tua.
Lingkungan keluarga dan adat istiadat, meliputi pekerjaan atau pendapatan keluarga, pendidikan
orang tua, stabilitas rumah tangga, kepribadian orang tua.
Status sosial ekonomi dapat berpengaruh pada tumbuh kembang anak. Anak yang lahir dan dibesarkan
dalam lingkungan status sosial yang tinggi cenderung lebih dapat tercukupi kebutuhan gizinya
dibandingkan dengan anak yang lahir dan dibesarkan dalam status ekonomi yang rendah.
d. Faktor nutrisi
Nutrisi adalah salah satu komponen penting dalam menunjang kelangsungan proses tumbuh kembang.
Selama masa tumbuh kembang, anak sangat membutuhkan zat gizi seperti protein, karbohidrat, lemak,
mineral, vitamin, dan air. Apabila kebutuhan tersebut tidak di penuhi maka proses tumbuh kembang
selanjutnya dapat terhambat.
e. Faktor kesehatan
Status kesehatan dapat berpengaruh pada pencapaian tumbuh kembang. Pada anak dengan kondisi
tubuh yang sehat, percepatan untuk tumbuh kembang sangat mudah. Namun sebaliknya, apabila
kondisi status kesehatan kurang baik, akan terjadi perlambatan.
Menurut Soetjiningsih, tumbuh kembang anak dimulai dari masa konsepsi sampai dewasa memiliki ciri-
ciri tersendiri yaitu :
a. Tumbuh kembang adalah proses yang kontinyu sejak konsepsi sampai maturitas (dewasa) yang
dipengaruhi oleh faktor bawaan daan lingkungan.
b. Dalam periode tertentu terdapat percepatan dan perlambatan dalam proses tumbuh kembang pada
setiap organ tubuh berbeda.
c. Pola perkembangan anak adalah sama, tetapi kecepatannya berbeda antara anak satu dengan lainnya.
d. Aktivitas seluruh tubuh diganti dengan respon tubuh yang khas oleh setiap organ.
Secara garis besar menurut Markum (1994) tumbuh kembang dibagi menjadi 3 yaitu:
Tumbuh kembang fisis meliputi perubahan dalam ukuran besar dan fungsi organisme atau individu.
Perubahan ini bervariasi dari fungsi tingkat molekuler yang sederhana seperti aktifasi enzim terhadap
diferensi sel, sampai kepada proses metabolisme yang kompleks dan perubahan bentuk fisik di masa
pubertas.
Tumbuh kembang intelektual berkaitan dengan kepandaian berkomunikasi dan kemampuan menangani
materi yang bersifat abstrak dan simbolik, seperti bermain, berbicara, berhitung, atau membaca.
Proses tumbuh kembang emosional bergantung pada kemampuan bayi umtuk membentuk ikatan batin,
kemampuan untuk bercinta kasih.
a. Perkembangan merupakan hal yang teratur dan mengikuti arah rangkaian tertentu
b. Perkembangan adalah suatu yang terarah dan berlangsung terus menerus, dalam pola sebagai berikut
Cephalocaudal yaitu pertumbuhan berlangsung terus dari kepala ke arah bawah bagian tubuh,
Proximodistal yaitu perkembangan berlangsung terus dari daerah pusat (proksimal) tubuh kearah luar
tubuh (distal), Differentiation yaitu perkembangan berlangsung terus dari yang mudah kearah yang lebih
kompleks.
c. Perkembangan merupakan hal yang kompleks, dapat diprediksi, terjadi dengan pola yang konsisiten
dan kronologis.
Dalam tahap neonatus ini bayi memiliki kemungkinan yang sangat besar tumbuh dan kembang sesuai
dengan tindakan yang dilakukan oleh orang tuanya. Sedangkan perawat membantu orang tua dalam
memenuhi kebutuhan tumbuh kembang bayi yang masih belum diketahui oleh orang tuanya.
Dalam tahap ini bayi memiliki kemajuan tumbuh kembang yang sangat pesat. Bayi pada usia 1-3 bulan
mulai bisa mengangkat kepala,mengikuti objek pada mata, melihat dengan tersenyum dll. Bayi pada usia
3-6 bulan mulai bisa mengangkat kepala 90, mulai bisa mencari benda-benda yang ada di depan mata
dll. Bayi usia 6-9 bulan mulai bisa duduk tanpa di topang, bisa tengkurap dan berbalik sendiri bahkan
bisa berpartisipasi dalam bertepuk tangan dll. Bayi usia 9-12 bulan mulai bisa berdiri sendiri tanpa
dibantu, berjalan dengan dtuntun, menirukan suara dll. Perawat disini membantu orang tua dalam
memberikan pengetahuan dalam mengontrol perkembangan lingkungan sekitar bayi agar pertumbuhan
psikologis dan sosialnya bisa berkembang dengan baik.
Anak usia toddler (1-3 th) mempunyai sistem kontrol tubuh yang mulai membaik, hampir setiap organ
mengalami maturitas maksimal. Pengalaman dan perilaku mereka mulai dipengaruhi oleh lingkungan
diluar keluarga terdekat, mereka mulai berinteraksi dengan teman, mengembangkan perilaku/moral
secara simbolis, kemampuan berbahasa yang minimal. Sebagai sumber pelayanan kesehatan, perawat
berkepentingan untuk mengetahui konsep tumbuh kembang anak usia toddler guna memberikan
asuhan keperawatan anak dengan optimal.
d. Pra Sekolah (3-6 tahun)
Anak usia pra sekolah adalah anak yang berusia antara 3-6 tahun (Wong, 2000), anak usia prasekolah
memiliki karakteristik tersendiri dalam segi pertumbuhan dan perkembangannya. Dalam hal
pertumbuhan, secara fisik anak pada tahun ketiga terjadi penambahan BB 1,8 s/d 2,7 kg dan rata-rata
BB 14,6 kg.penambahan TB berkisar antara 7,5 cm dan TB rata-rata 95 cm.
Kecepatan pertumbuhan pada tahun keempat hampir sama dengan tahun sebelumnya.BB mencapai
16,7 kg dan TB 103 cm sehingga TB sudah mencapai dua kali lipat dari TB saat lahir. Frekuensi nadi dan
pernafasan turun sedikit demi sedikit. Pertumbuhan pada tahun kelima sampai akhir masa pra sekolah
BB rata-rata mencapai 18,7 kg dan TB 110 cm, yang mulai ada perubahan adalah pada gigi yaitu
kemungkinan munculnya gigi permanent ssudah dapat terjadi.
Kelompok usia sekolah sangat dipengaruhi oleh teman sebayanya. Perkembangan fisik, psikososial,
mental anak meningkat. Perawat disini membantu memberikan waktu dan energi agar anak dapat
mengejar hoby yang sesuai dengan bakat yang ada dalam diri anak tersebut.
Perawat membantu para remaja untuk pengendalian emosi dan pengendalian koping pada jiwa mereka
saat ini dalam menghadapi konflik.
Perawat disini membantu remaja dalam menerima gaya hidup yang mereka pilih, membantu dalam
penyesuaian diri, menerima komitmen dan kompetensi mereka, dukung perubahan yang penting untuk
kesehatan.
Perawat membantu individu membuat perencanaan sebagai antisipasi terhadap perubahan hidup,
untuk menerima faktor-faktor risiko yang berhubungan dengan kesehatan dan fokuskan perhatian
individu pada kekuatan, bukan pada kelemahan.
i. Dewasa tua
Perawat membantu individu untuk menghadapi kehilangan (pendengaran, penglihatan, kematian orang
tercinta).
Dalam teori perkembangan hanya menjelaskan satu aspek yaitu perawat harus mengaplikasikan
beberapa teori perkembangan yang ada untuk memahami pasien saat melakukan pengkajian dan
implementasi tindakan keperawatan tentang tumbuh kembang.Perkembangan setiap individu berbeda
antara yang satu dengan yang lainnya sesuai dengan tingkat perkembangan dirinya sendiri oleh arena
itu perawat tidak boleh membeda-bedakan antara klien yang satu dengan yang lainnya.
Teori-teori tumbuh kembang dapat bermanfaat dalam dunia keperawatan diantaranya untuk
pengkajian, mengetahui tingkatan perilaku klien dan memberikan intervensi keperawatan terhadap
klien sesuai dengan masalah yang dihadapinya. Konsep tumbuh kembang manusia ini dapat dijadikan
sebagai dasar dalam mempelajari konsep tumbuh kembang manusia pada berbagai macam tingkatan
usia dan masalah yand ada dalam masyarakat.
E. Konsep Kebutuhan Dasar Manusia
Kebutuhan dasar manusia adalah unsure-unsur yang dibutuhkan manusian dalam mempertahankan
keseimbangan fisiologis maupun fisiologis, yang tentunya untuk mempertahankan kehidupan dan
kesehatan. Kebutuhan manisia menurut Abraham Maslow dalam Teori Hirarki Kebutuhan menyatakan
bahwa setiap manusia memiliki lima kebutuhan dasar yaitu kebutuhan fisiologis (makan dan minum),
keamanan, cinta, harga diri, dan aktualisasi diri (Sumber: Potter And Patricia, 1997).
Manusia memiliki berbagai macam kebutuhan menurut intensitas kegunaan, menurut sifat, menurut
bentuk, menurut waktu, dan menurut subjek.
Berdasarkan intensitas kegunaannya, kebutuhan dibedakan menjadi kebutuhan primer, sekunder, dan
tersier.
a. Kebutuhan Primer
Kebutuhan primer disebut juga kebutuhan pokok atau dasar, yaitu kebutuhan yang harus dipenuhi
karena sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia. Kebutuhan ini meliputi makanan, pakaian, dan
perumahan (pangan, sandang dan papan). Agar tetap hidup manusia membutuhkan makan setiap hari,
berpakaian yang layak, dan mempunyai tempat tinggal untuk menghindari sengatan matahari, siraman
air hujan, dan pengaruh udara. Kebutuhan primer disebut juga kebutuhan pokok atau dasar, yaitu
kebutuhan yang harus dipenuhi karena sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia. Apabila
kebutuhan primer ini tidak terpenuhi, maka manusia sulit untuk melangsungkan kehidupan dan
mewujudkan jati diri sesuai dengan kodratnya.
Seperti halnya dalam kebudayaan nasional, kebutuhan ini sangatlah tidak bisa dilepaskan dari kehidupan
manusia karena kebutuhan primer ini merupakan kebutuhan awal yang paling mendasar dalam
menjamin kehidupan manusia.
b. Kebutuhan Sekunder
Kebutuhan sekunder adalah merupakan jenis kebutuhan yang diperlukan setelah semua kebutuhan
pokok primer telah semuanya terpenuhi dengan baik. Kebutuhan sekunder sifatnya menunjang
kebutuhan primer. Kebutuhan sekunder antara lain radio, televisi, meja dan kursi, tempat tidur, dan
sebagainya. Manusia sebagai makhluk sosial yang berbudaya mempunyai kebutuhan yang berkembang
seiring dengan tuntutan kepuasan yang diinginkan. Kebutuhan sekunder sebenarnya tidak begitu
penting untuk diwujudkan, karena tanpa pemenuhan kebutuhan inipun manusia dapat tetap hidup.
c. Kebutuhan Tersier
Kebutuhan tersier adalah kebutuhan manusia yang sifatnya mewah, tidak sederhana dan berlebihan
yang timbul setelah terpenuhinya kebutuhan primer dan kebutuhan skunder. Kebutuhan tersier atau
kebutuhan akan barang mewah antara lain villa, mobil mewah/kapal pesiar dan kebutuhan mewah
lainnya. Kebutuhan tersier timbul setelah kebutuhan primer dan kebutuhan sekunder terpenuhi.
Pemenuhan kebutuhan tersier ini pada dasarnya berkenaan dengan status seseorang, agar lebih
dihargai oleh orang lain dan lebih terpandang.
Budaya orang kaya atau orang yang memiliki banyak harta biasanya mereka memenuhi kebutuhan
tersiernya dengan barang-barang mewah, sehingga dengan terbelinya barang mewah tersebut mereka
akan terlihat dan diketahui orang banyak bahwa mereka adalah orang kaya dan terpandang.
Batas antara kebutuhan primer, sekunder, dan tersier untuk masing-masing orang tidaklah sama. Hal ini
berhubungan dengan kedudukan dan status ekonomi orang tersebut di tengah masyarakat.
Kemungkinan bagi orang tertentu, kebutuhan sekunder akan menjadi kebutuhan tersier untuk orang
yang lain. Misalnya TV berwarna bagi golongan berpenghasilan tinggi merupakan kebutuhan sekunder,
sedangkan bagi mereka yang penghasilannya rendah merupakan kebutuhan tersier.
a. Kebutuhan Jasmani
Kebutuhan jasmani adalah kebutuhan yang diperlukan oleh jasmani atau badan. Contoh: untuk menjaga
kesehatan badan, manusia memerlukan makanan, minuman, pakaian, dan olahraga yang teratur.
b. Kebutuhan Rohani
Kebutuhan Rohani adalah kebutuhan yang diperlukan oleh rohani atau jiwa. Contoh: untuk
menyegarkan pikiran manusia memerlukan hiburan, untuk menguatkan iman manusia memerlukan
siraman rohani berupa petunjuk dan nasihat keagamaan, untuk mencerdaskan pikiran dan
meningkatkan keterampilan manusia memerlukan pendidikan.
a. Kebutuhan Material
Kebutuhan material adalah kebutuhan yang berbentuk benda material atau benda berwujud, seperti
tas, makanan, rumah, pakaian, dan lain-lain.
b. Kebutuhan Immaterial
Kebutuhan immaterial adalah kebutuhan yang berbentuk benda immaterial atau benda yang tak
berwujud, seperti nasihat ulama, penjelasan guru, hiburan, petunjuk dokter, dan lain-lain.
a. Kebutuhan Sekarang
Kebutuhan sekarang adalah kebutuhan yang pemenuhannya tidak dapat ditunda dan harus dipenuhi
saat kebutuhan tersebut dirasakan. Contoh: kebutuhan akan makan bagi orang yang lapar dan
kebutuhan akan obat bagi orang yang sakit.
Kebutuhan masa depan adalah kebutuhan yang pemenuhannya dapat ditunda, karena dibutuhkan pada
saat yang akan datang. Contoh: kebutuhan akan tempat tidur bayi bagi ibu yang sedang hamil muda dan
kebutuhan akan biaya kuliah bagi anak yang masih SMP. Pada umumnya orang mempersiapkan diri
untuk memenuhi kebutuhan masa depan, di antaranya dengan menabung.
Kebutuhan ini disebabkan sesuatu yang terjadi secara tiba-tiba / tidak disengaja yang sifatnya insidental.
Contoh : konsultasi kesehatan dan kecelakaan.
a. Kebutuhan Individu
Kebutuhan individu adalah kebutuhan yang harus dipenuhi secara individu atau perorangan. Contoh:
kebutuhan makan, minum, pakaian, sepatu, dan sikat gigi. Kebutuhan individu setiap orang berbeda.
b. Kebutuhan Kualitatif/Bersama
Kebutuhan kolektif adalah kebutuhan yang harus dipenuhi untuk kepentingan bersama dan dilakukan
secara bersama-sama. Contoh : kebutuhan akan jalan raya, listrik, pasar, sistem pengairan, tempat
pembuangan sampah, dan lain-lain.
Manusia memiliki kebutuhan dasar yang bersifat heterogen. Setiap orang umumya memiliki kebutuhan
dasar yang sama, akan tetapi terdapat perbedaan budaya, maka kebutuhan tersebutpun ikut bebbeda.
Dalam memenuhi kebutuhannya, manusia menyesuaikan diri dengan prioritas yang ada. Lalu jika gagal
memenuhi kebutuhannya makamanusia akan berfikir lebih keras dan bergerak untuk memenuhi
kebutuhannya.
1. Penyakit.
Adanya penyakit dalam tubuh dapat menyebabkan perubahan pemenuhan kebutuhan, baik secara
fisiologis maupun psikologis, karena beberapa fungsi organ tubuh memerlukan pemenuhan kebutuhan
lebih besar dari biasanya.
2. Hubungan Keluarga.
Hubungan keluarga yang baik dapat meningkatkan pemenuhan kebutuhan dasar karena adanya saling
percaya, merasakan kesenangan hidup, tidak adarasa curiga, dan lain-lain.
3. Konsep Diri.
Konsep diri manusia memiliki peran dalam pemenuhan kebutuhan dasar. Konsep diri yang positif
memberikan makna dan keutuhan (wholeness) bagi seseorang. Konsep diri yang sehat menghasilkan
perasaan positif tentang diri. Orang yang merasa positif tentang dirinya akan mudah berubah, mudah
mengenali kebutuhan dan mengembangkan cara hidup yang sehat., sehingga mudah memenuhi
kebutuhan dasarnya.
4. Tahap Perkembangan.
Sejalan dengan meningkatnya usia, manusia mengalami perkembangan. Setiap tahap perkembangan
tersebut memiliki kebutuhan dasar yang berbeda, baik kebutuhan psikologis, biologis, sosial, maupun
spiritual, mengingat berbagai fungsi organ tubuh juga mengalami proses kematangan dengan aktivitas
yang berbeda.
1. Virginia Henderson
Virginia Henderson (dalam Potter dan Perry, 1997) membagi kebutuhan dasar manusia kedalam 14
komponen berikut :
g. Mempertahankan suhu tubuh dalam kisaran yang normal dengan menyesuaikan pakaian yang
digunakan dan memodifikasi lingkungan
j. Berkomunikasi dengan orang lain dalam mengekspresikan emosi, kebutuhan, kekhawatiran, dan opini
n. Belajar, menemukan, atau memuaskan rasa ingin tahu yang mengarah pada perkembangan yang
normal, kesehatan, dan penggunaan fasilitas kesehatan yang tersedia
2. Jean Watson
Jean Watson (dalam B. Talento, 1995) membagi kebutuhan dasar manusia ke dalam dua peringkat
utama, yaitu kebutuhan yang tingkatnya lebih rendah (lower order needs) dan kebutuhan yang
tingkatnya lebih tinggi (higher order needs). Pemenuhan kebutuhan yang tingkatnya lebih rendah tidak
selalu membantu upaya kompleks manusia untuk mencapai aktualisasi diri. Tiap kebutuhan dipandang
dalam konteksnya terhadap kebutuhan lain, dan semuanya dianggap penting.
1) Makanan
2) Eliminasi
3) Ventilasi
2) Seksualitas
1) Berprestasi
2) Berafiliasi
1) Aktualisasi diri
3. Abraham Maslow
Teori hierarki kebutuhan dasar manusia yang dikemukakan Abraham Maslow (dalam Potter dan Perry,
1997) dapat dikembangkan untuk menjelaskan kebutuhan dasar manusia sebagai berikut :
a. Kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan paling dasar, yaitu kebutuhan fisiologis seperti oksigen,
cairan (minuman), nutrisi (makanan), keseimbangan suhu tubuh, eliminasi, tempat tinggal, istirahat dan
tidur, serta kebutuhan seksual.
b. Kebutuhan rasa aman dan perlindungan dibagi menjadi perlindungan fisik dan perlindungan
psikologis. Perlindungan fisik meliputi perlindungan atas ancaman tubuh atau hidup. ancaman tersebut
dapat berupa penyakit, kecelakaan, bahaya dari lingkungan dan sebagainya. Perlindungan psikologis
yaitu perlindungan atas ancaman dari pengalaman yang baru dan asing. Misalnya, kekhawatiran yang
dialami seseorang ketika pertama kali masuk sekolah karena merasa terancam oleh kaharusan untuk
berinteraksi dengan orang lain, dan sebagainya.
c. Kebutuhan rasa cinta serta rasa memiliki dan dimiliki, antara lain memberi dan menerima kasih
sayang, mendapatkan kehangatan keluarga, memiliki sahabat, diterima oleh kelompok sosial, dan
sebagainya.
d. Kebutuhan akan harga diri maupun perasaan dihargai oleh orang lain. kebutuhan ini terkait dengan
keinginan untuk mendapatkan kekuatan, meraih prestasi, rasa percaya diri, dan kemerdekaan diri. selain
itu, orang juga memerlukan pengakuan dari orang lain.
e. Kebutuhan aktualisasi diri, merupakan kebutuhan tertinggi dalam hierarki Maslow, berupa kebutuhan
untuk berkontribusi pada orang lain/lingkungan serta mencapai potensi diri sepenuhnya.
KONSEP MANUSIA
Konsep manusia dibagi menjadi tiga bagian:
Manusia ditinjau sebagai sistem, artinya manusia terdiri dari beberapa unsur/sistem yang
membentuk suatu totalitas; yakni sistem adaptif, sistem personal, sistem interpersonal, dan
sistem social
Batasan
Tujuan
Manusia sebagai system terbuka yang terdiri dari berbagai sub system yang saling berhubungan
secara terintegrasi untuk menjadi satu total system. Terdiri dari beberapa komponen :
penagmbilan
keputusan
Adaptasi adalah proses perubahan yang menyertai individu dalam berespon terhadap
perubahan lingkungan mempengaruhi integritas atau keutuhan. Lingkungan : seluruh kondisi
keadaan sekitar yang mempengaruhi perkembangan organisme atau kelompok organism. Model
konsep adaptasi pertama kali dikemukakan oleh Suster Callista Roy (1969). Konsep ini
dikembangkan dari konsep individu dan proses adaptasi seperti diuraikan di bawah ini.
Respon inflamasi
Menurut Roy Prilaku adaptif merupakan perilaku individu secara utuh. Beradaptasi dan
menangani rangsang lingkungan.
1. Manusia adalah keseluruhan dari biopsikologi dan sosial yang terus-menerus berinteraksi
dengan lingkungan.
3. Setiap orang memahami bagaimana individu mempunyai batas kemampuan untuk beradaptasi.
Pada dasarnya manusia memberikan respon terhadap semua rangsangan baik positif maupun
negatif.
4. Kemampuan adaptasi manusia berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya,jika seseorang
dapat menyesuaikan diri dengan perubahan maka ia mempunyai kemampuan untuk menghadapi
rangsangan baik positif maupun negatif.
5. Sehat dan sakit merupakan adalah suatu hal yang tidak dapat dihindari dari kehidupan
manusia.
Dalam asuhan keperawatan, menurut Roy (1984) sebagai penerima asuhan keperawatan adalah
individu, keluarga, kelompok, masyarakat yang dipandang sebagai Holistic adaptif
systemdalam segala aspek yang merupakan satu kesatuan.
System adalah Suatu kesatuan yang di hubungkan karena fungsinya sebagai kesatuan untuk
beberapa tujuan dan adanya saling ketergantungan dari setiap bagian-bagiannya. System terdiri
dari proses input, autput, kontrol dan umpan balik ( Roy, 1991 ),
Dalam memahami konsep model ini, Callista Roy mengemukakan konsep keperawatan dengan
model adaptasi yang memiliki beberapa pandangan atau keyakinan serta nilai yang dimilikinya
diantaranya:
1. Manusia sebagai makhluk biologi, psikologi dan social yang selalu berinteraksi dengan
lingkungannya.
2. Untuk mencapai suatu homeostatis atau terintegrasi, seseorang harus beradaptasi sesuai
dengan perubahan yang terjadi.
3. Terdapat tiga tingkatan adaptasi pada manusia yang dikemukakan oleh roy, diantaranya:
a. Focal stimulasi yaitu stimulus yang langsung beradaptasi dengan seseorang dan akan
mempunyai pengaruh kuat terhadap seseorang individu.
b. Kontekstual stimulus, merupakan stimulus lain yang dialami seseorang, dan baik stimulus
internal maupun eksternal, yang dapat mempengaruhi, kemudian dapat dilakukan observasi,
diukur secara subjektif.
c. Residual stimulus, merupakan stimulus lain yang merupakan cirri tambahan yang ada atau
sesuai dengan situasi dalam proses penyesuaian dengan lingkungan yang sukar dilakukan
observasi.
Kedua, konsep diri yang mempunyai pengertian bagaimana seseorang mengenal pola-pola
interaksi social dalam berhubungan dengan orang lain.
Ketiga, fungsi peran merupakan proses penyesuaian yang berhubungan dengan bagaimana
peran seseorang dalam mengenal pola-pola interaksi social dalam berhubungan dengan orang
lain
5. Dalam proses penyesuaian diri individu harus meningkatkan energi agar mampu
melaksanakan tujuan untuk kelangsungan kehidupan, perkembangan, reproduksi dan keunggulan
sehingga proses ini memiliki tujuan meningkatkan respon adaptasi.
Roy mengemukakan bahwa manusia sebagai sebuah sistem adaptif. Sebagai sistem adaptif,
manusia dapat digambarkan secara holistik sebagai satu kesatuan yang mempunyai input,
kontrol, out put dan proses umpan balik. Proses kontrol adalah mekanisme koping yang
dimanifestasikan dengan cara- cara adaptasi. Lebih spesifik manusia didefenisikan sebagai
sebuah sistem adaptif dengan aktivitas kognator dan regulator untuk mempertahankan adaptasi
dalam empat cara-cara adaptasi yaitu : fungsi fisiologis, konsep diri, fungsi peran dan
interdependensi. Dalam model adaptasi keperawatan, manusia dijelaskan sebagai suatu sistem
yang hidup, terbuka dan adaptif yang dapat mengalami kekuatan dan zat dengan perubahan
lingkungan. Sebagai sistem adaptif manusia dapat digambarkan dalam istilah karakteristik
sistem, jadi manusia dilihat sebagai satu-kesatuan yang saling berhubungan antara unit
fungsional secara keseluruhan atau beberapa unit fungsional untuk beberapa tujuan. Input pada
manusia sebagai suatu sistem adaptasi adalah dengan menerima masukan dari lingkungan luar
dan lingkungan dalam diri individu itu sendiri. Input atau stimulus termasuk variabel standar
yang berlawanan yang umpan baliknya dapat dibandingkan. Variabel standar ini adalah stimulus
internal yang mempunyai tingkat adaptasi dan mewakili dari rentang stimulus manusia yang
dapat ditoleransi dengan usaha-usaha yang biasa dilakukan. Proses kontrol manusia sebagai
suatu sistem adaptasi adalah mekanisme koping. Dua mekanisme koping yang telah
diidentifikasi yaitu : subsistem regulator dan subsistem kognator. Regulator dan kognator
digambarkan sebagai aksi dalam hubungannya terhadap empat efektor atau cara-cara adaptasi
yaitu : fungsi fisiologis, konsep diri, fungsi peran dan interdependen.
Manusia sebagai makhluk holistik mengandung pengertian, manusia makhluk yang terdiri dari
unsur biologis, psikologis, sosial dan spritual, atau sering disebut juga sebagai makhluk
biopsikososialspritual. Dimana, keempat unsur ini tidak dapat terpisahkan, gangguan terhadap
salah satu aspek merupakan ancaman terhadap aspek atau unsur yang lain.
Kultur dalam diri manusia bisa diubah dan berubah tergantung lingkungan manusia
hidup.
DAFTAR PUSTAKA
http //D:/kd2/konsep-manusia-dan-kebutuhan-dasar.html
http //D:\kd2\model-adaptasi-roy-dalam-keperawatan_files
MAKALAH
KEBUTUHAN DASAR MANUSIA MENURUT JEAN WASTON
( BIOPHYSIKAL DAN PSIKOFISIKAL )
Dalam melengkapi tugas dari
Putria Carolina, S. Kep., Ners
Di susun oleh
Nama : Yephina Ayu
Nim : 2011.C.03a.0213
PENYUSUN
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.. ii
DAFTAR ISI..
iii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang. 1
1.2 Rumusan masalah.. 1
1.3 Tujuan Penulisan2
1.4 Manfaat Penulisan.2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Model Kebutuhan Dasar Manusia menurut Jean Waston. 3
2.2 Kebutuhan untuk bertahan (Biofisikal)..6
2.3 Kebutuhan Fungsional (Psikofisikal).. 6
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan 7
3.2 Saran. 7
DAFTAR PUSTAKA 8
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keperawatan sebagai bagian integral pelayanan kesehatan merupakan suatu bentuk pelayanan
professional yang didasarkan pada ilmu keperawatan. Pada perkembangannya ilmu keperawatan
selalu mengikuti perkembangan ilmu lain, mengingat ilmu keperawatan merupakan ilmu terapan
yang selalu berubah mengikuti perkembangan zaman. Demikian juga dengan pelayanan
keperawatan di Indonesia, kedepan diharapkan harus mampu memberikan pelayanan kepada
masyarakat secara profesional sesuai dengan tuntutan kebutuhan masyarakat serta teknologi
bidang kesehatan yang senantiasa berkembang. Pelaksanaan asuhan keperawatan di sebagian
besar rumah sakit Indonesia umumnya telah menerapkan pendekatan ilmiah melalui proses
keperawatan.
Profesi keperawatan adalah profesi yang unik dan kompleks.Dalam melaksanakan prakteknya,
perawat harus mengacu pada model konsep dan teori keperawatan yang sudah
dimunculkan.Konsep adalah suatu ide dimana terdapat suatu kesan yang abstrak yang dapat
diorganisir dengan smbol-simbol yang nyata, sedangkan konsep keperawatan merupakan ide
untuk menyusun suatu kerangka konseptual atau model keperawatan.
Teori adalah sekelompok konsep yang membentuk sebuah pola yang nyata atau suatu pernyataan
yang menjelaskan suatu proses, peristiwa atau kejadian yang didasari fakta-fakta yang telah di
observasi tetapi kurang absolut atau bukti secara langsung.Yang dimaksud teori keperawatan
adalah usaha-usaha untuk menguraikan atau menjelaskan fenomena mengenai keperawatan.
Teori keperawatan digunakan sebagai dasar dalam menyusun suatu model konsep dalam
keperawatan,dan model konsep keperawatan digunakan dalam menentukan model praktek
keperawatan. Berikut ini adalah ringkasan beberapa teori keperawatan yang perlu diketahui oleh
para perawat profesional sehingga mampu mengaplikasikan praktek keperawatan yang
didasarkan pada keyakinan dan nilai dasar keperawatan.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Model Kebutuhan Dasar Manusia menurut Jean Waston
Jean Watson dalam memahami konsep keperawatan terkenal dengan teori pengetahuan manusia
dan merawat manusia. Tolak ukur pandangan Watson ini didasari pada unsur teori kemanusiaan.
Pandangan teori Jean Watson ini memahami bahwa manusia memiliki empat cabang kebutuhan
manusia yang saling berhubungan diantaranya kebutuhan dasar biofisikal (kebutuhan untuk
hidup) yang meliputi kebutuhan makanan dan cairan, kebutuhan eliminasi dan kebutuhan
ventilasi, kebutuhan psikofisikal (kebutuhan fungsional) yang meliputi kebutuhan aktifitas dan
istirahat, kebutuhan seksual, kebutuhan psikososial (kebutuhan untuk integrasi) yang meliputi
kebutuhan untuk berprestasi, kebutuhan organisasi, dan kebutuhan intra dan interpersonal
(kebutuhan untuk pengembangan) yaitu kebutuhan aktualisasi diri.
Filosofi Jean Watson, yang pada akhirnya tErkenal dengan sebutan J.W, berupaya untuk
mendefinisikan hasil dari aktifitas keperawatan yang berhubungan dengan aspek humanistik dari
kehidupan. Watson, (1979). Tindakan Keperawatan yang mengacu langsung pada pemahaman
hubungan antara sehat, sakit dan perilaku manusia. Keperawatan memperhatikan peningkatan
dan mengembalikan kesehatan, serta pencegahan terjadinya penyakit.
Model Watson dibentuk melingkupi Proses Asuhan Keperawatan, Pemberian bantuan kepada
Klien dalam mencapai atau mempertahankan kesehatan dan atau mencapai kematian yang damai.
Intervensi keperawatan berkaitan dengan proses perawatan manusia. Proses perawatan manusia
membutuhkan Perawat yang mampu memahami perilaku dan respon manusia terhadap masalah
kesehatan yang aktual atau potensial, kebutuhan manusia, dan bagaimana manusia merespon
terhadap orang lain, dan kekurangan serta kelebihan klien dan keluarganya, sekaligus
pemahaman pada dirinya sendiri. Selain itu, perawat juga memberikan kenyamanan dan
perhatian, serta empati pada klien dan keluarganya. Asuhan perawatan tergambar pada seluruh
faktor-faktor yang digunakan oleh perawat dalam pemberian pelayanan keperawatan pada klien
dan keluarganya.
a. Teori human caring
Teori Jean Watson yang telah dipublikasikan dalam keperawatan adalah human science and
humancare. Watson percaya bahwa fokus utama dalam keperawatan adalah pada carative factor
yang bermula dari perspektif humanistik yang dikombinasikan dengan dasar pengetahuan ilmiah.
Oleh karena itu, perawat perlu mengembangkan filososfi humanistik dan sistem nilai serta seni
yang kuat. Filosofi humanistik dan sistem nilai ini memberi fondasi yang kokoh bagi ilmu
keperawatan, sedangkan dasar seni dapat membantu perawat mengembangkan visi mereka serta
nilai-nilai dunia dan keterampilan berpikir kritis. Pengembangan keterampilan berpikir kritis
dibutuhkan dalam asuhan keperawatan, namun fokusnya lebih pada peningkatan kesehatan,
bukan pengobatan penyakit.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Model konseptual keperawatan merupakan suatu cara untuk memandang situasi dan kondisi
pekerjaan yang melibatkan perawat di dalamnya. Model konseptual keperawatan
memperlihatkan petunjuk bagi organisasi dimana perawat mendapatkan informasi agar mereka
peka terhadap apa yang terjadi pada suatu saat dengan apa yang terjadi pada suatu saat juga dan
tahu apa yang harus perawat kerjakan. Teori keperawatan digunakan sebagai dasar dalam
menyusun suatu model konsep dalam keperawatan,dan model konsep keperawatan digunakan
dalam menentukan model praktek keperawatan.
3.2 Saran
Manusia hendaknya dapat beinteraksi atau berhubungan baik dengan manusia lainnya. Dengan
berinteraksi, segala kebutuhan manusia akan mudah terpenuhi. Untuk dapat memenuhi
kebutuhannya, manusia harus memiliki pengetahuan manusia dan pemeliharaan/perawatan
manusia. Tanpa adanya ilmu pengetahuan, manusia tidak dapat berinteraksi dan bersosialisasi
dengan baik di masyarakat. Tanpa adanya pemeliharaan/perawatan diri, manusia juga akan sakit
dan tidak akan dapat memenuhi kebutuhan. Maka dari itu, manusia dituntut untuk menjaga
kesehatan dan pencegahan segala penyakit dimanapun dan kapanpun.
Dalam penyusunan makalah sebaiknya mahasiswa menggunakan minimal tiga literatur untuk
menghasilkan makalah yang isinya lengkap dan sebaiknya perlu ditambahkan lagi buku-buku
kesehatan lainnya yang belum tersedia di perpustakaan untuk menunjang penyelesaian tugas
mahasiswa.
DAFTAR PUSTAKA
A.Aziz Alimul Hidayat. (2002). Pengantar Dokumentasi Proses Keperawatan. Jakarta ; EGC.
A. Aziz Alimul Hid
Hierarki kebutuhan manusia menurut Maslow adalah sebuah teori yang dapat
digunakan perawat untuk memahami hubungan antara kebutuhan dasar manusia pada saat
memberikan perawatan. Menurut teori ini, beberapa kebutuhan manusia tertentu lebih dari pada
kebutuhan lainnya; oleh karena itu, beberapa kebutuhan harus dipenuhi sebelum kebutuhan yang
lain. Misalnya, orang yang lapar akan lebih mencari makanan daripada melakukan aktivitas
untuk meningkatkan harga diri.
Menurut teori Maslow seseorang yang seluruh kebutuhannya terpenuhi merupakan
orang yang sehat, dan sesorang dengan satu atau lebih kebutuhan yang tidak terpenuhi
merupakan orang yang berisiko untuk sakit atau mungkin tidak sehat pada satu atau lebih
dimensi manusia.
Hirarki kebutuhan dasar manusia menurut Maslow meliputi lima kategori kebutuhan
dasar, yakni sebagai berikut :
1) Kebutuhan Fisiologis (Physiologic Needs)
Kebutuhan fisiologis memiliki prioritas tertinggi dalam hirarki Maslow. Seorang yang
beberapa kebutuhannya tidak terpenuhi secara umum akan melakukan berbagai upaya untuk
memenuhi kebutuhan fisiologisnya terlebih dahulu.
Misalnya, seorang yang kekurangan makanan, keselamatan, dan cinta biasanya akan mencari
makanan terlebih dahulu daripada mencari cinta.
Kebutuhan fisiologis hal yang penting untuk bertahan hidup. Manusia memiliki delapan
macam kebutuhan fisiologis, yaitu kebutuhan akan oksigen dan pertukaran gas, kebutuhan cairan
dan elektrolit, kebutuhan nutrisi, kebutuhan eliminasi urin dan fekal, kebutuhan istirahat dan
tidur, kebutuhan tempat tinggal, kebutuhan temperatur, serta kebutuhan seksual. Penting untuk
mempertahankan kebutuhan tersebut guna kelangsungan hidup manusia.
2) Kebutuhan Keselamatan dan Rasa Aman (Safety and Security Needs)
Keselamatan adalah suatu keadaan seseorang atau lebih yang terhindar dari ancaman bahaya /
kecelakaan. Kolcaba (1992, dalam Potter & Perry, 2006) mengungkapkan kenyamanan / rasa
nyaman adalah suatu keadaan telah terpenuhinya kebutuhan dasar manusia yaitu kebutuhan akan
ketentraman (suatu kepuasan yang meningkatkan penampilan sehari-hari), kelegaan (kebutuhan
telah terpenuhi), dan transenden (keadaan tentang sesuatu yang melebihi masalah dan nyeri).
Kenyamanan mesti dipandang secara holistik yang mencakup empat aspek yaitu:
a. Fisik, berhubungan dengan sensasi tubuh.
b. Sosial, berhubungan dengan hubungan interpersonal, keluarga, dan sosial.
c. Psikospiritual, berhubungan dengan kewaspadaan internal dalam diri sendiri yang meliputi
harga diri, seksualitas, dan makna kehidupan).
d. Lingkungan, berhubungan dengan latar belakang pengalaman eksternal manusia seperti
cahaya, bunyi, temperatur, warna, dan unsur alamiah lainnya.
Kebutuhan keselamatan dan rasa aman yang dimaksud adalah keselamatan dan rasa aman
dari berbagai aspek, baik fisiologis maupun psikologis. Kebutuhan ini meliputi kebutuhan
perlindungan diri dari udara dingin, panas, kecelakaan dan infeksi, bebas dari rasa takut dan
cemas, serta bebas dari ancaman keselamatan dan psikologi pada pengalaman yang baru atau
tidak dikenal.
Macam-macam bahaya / kecelakaan di rumah :
Tersedak Jatuh Tersiram air panas Jatuh dari jendela/tangga
Terpotong Luka tusuk/luka gores Luka bakar Tenggelam
Terkena pecahan kaca Terkunci dalam kamar Jatuh dari sepeda
Keracunan
e. Identitas
Menurut Stuart dan Sundeen (1991), identitas adalah kesadaran akan diri yang bersumber
dari obsesi dan penilaian yang merupakan sistesa dari semua aspek konsep diri sebagai suatu
kesatuan yang utuh
Ciri-ciri individu dengan perasaan yang identitas positif dan kuat:
a. Memandang diri berbeda dengan orang lain, unik dan tidak ada duanya.
b. Memiliki kemandirian, mengerti dan percaya diri, yang timbul dari perasaan berharga,
berkemampuani suatu kesela dan dapat menguasai diri.
c. Mengenal diri sebagai organisme yang utuh dan terpisah dari orang lain .
d. Mengakui jenis kelamin sendiri.
e. Memandang berbagai aspek dalam dirinya sebagai suatu keselarasan.
f. Menilai diri sendiri sesuai dengan penilaian masyarakat.
g. Menyadari hubungan masa lalu, sekarang dan masa yang akan datang.
h. Mempunyai tujuan yang bernilai, yang dapat di realisasikan.
Untuk beralih ke tingkat kebutuhan yang lebih tinggi, kebutuhan dasar di bawahnya harus
terpenuhi dulu. Artinya, terdapat sesuatu jenjang kebutuhan yang lebih penting yang harus
dipenuhi sebelum kebutuhan yang lain dipenuhi. Sebagai contoh, jika kebutuhan fisiologis
seseorang seperti makan, cairan, istirahat, dan lain sebagainya belum terpenuhi, tidak mungkin
baginya untuk memenuhi kebutuhan harga diri atau aktualisasi diri dengan mengabaikan
kebutuhan yang pertama.
Kebutuhan Dasar Manusia Sebagai Manusia yang Utuh, Lengkap dan Mandiri
Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia dalm
memepertahankan keseimbangan fisiologis maupun psikologis, yang tentunya bertujuan untuk
memepertahankan kehidupan dan kesehatan. Kebutuhan dasar manusia menurut beberapa ahli
diantaranya:
1. Abraham Maslow
Hirarki kebutuhan dasar manusia menurut Maslow meliputi lima kategori kebutuhan dasar, yakni
sebagai berikut :
a. Kebutuhan fisiologis (Physiologic Needs)
Kebutuhan fisiologis memiliki prioritas tertinggi dalam hirarki Maslow. Seorang yang beberapa
kebutuhannya tidak terpenuhi secara umum akan melakukan berbagai upaya untuk memenuhi
kebutuhan fisiologisnya terlebih dahulu. Misalnya, seorang yang kekurangan makanan, keselamatan,
dan cinta biasanya akan mencari makanan terlebih dahulu daripada mencari cinta.
Kebutuhan fisiologis hal yang penting untuk bertahan hidup. Manusia memiliki delapan macam
kebutuhan fisiologis, yaitu
1) Kebutuhan oksigenasi
Kebutuhan oksigenasi merupakan kebutuhan dasar manusia yang digunakan untuk kelangsungan
metabolisme sel tubuh, mempertahankan hidup dan aktivitas berbagai organ atau sel. jaringan yang
melakukan metabolisme aerob, proses membentuk energi dengan adanya oksigen, bergantung secara
total pada oksigen untuk bertahan hidup.
2) Kebutuhan cairan
Kebutuhan cairan merupakan bagian dari kebutuhan dasar manusia secara fisiologis, yang memiliki
proporsi besar dalam bagian tubuh, hamper 90% dari total berat badan tubuh. Persentase cairan tubuh
bervariasi bergantung pada faktor usia, lemak dalam tubuh dan jenis kelamin. Tubuh manusia
membutuhan keseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran cairan. Cairan dimasukan melalui
mulut atau secara parenteral dan cairan meninggalkan tubuh dari saluran pencernaan, paru-paru, kulit,
dan ginjal. Asupan cairan untuk kondisi normal kepada orang dewasa adalah 2500cc per hari. Asupan
cairan dapat langsung berupa cairan atau ditambah dari makanan lain. Pengeluaran cairan sebagai
bagian dalam mengimbangi asupan cairan pada orang dewasa, dalam kondisi normal adalah 2300cc.
jumlah air yang paling banyak keluar berasal dari ekskresi ginjal (berupa urine) sebanyak 1500cc per hari
pada orang dewasa, melalui kulit berupoa keringat dan saluran pencernaan (berupa feses). Faktor-faktor
yang mempengeruhi kebutuhan cairan dan elektrolit antara lain:
a) Usia, pebedaan usia menentukan luas permukaan tubuh serta aktivitas organ sehingga dapat
mempengaruhi jumlah kebutuhan cairan dan elektrolit.
b) Temperatur, temperatur yang tinggi menyebabkan proses pengeluaran cairan melalui keringat cukup
banyak, sehingga tubuh akan banyak kehilangan cairan.
c) Diet, apabila kekurangan nutrien, tubuh akan memecah cadangan makanan yang tersimpan didalamnya
sehingga dalam tubuh terjadi pergerakan cairan dari interstitial ke interseluler, yang dapat berpengaruh
pada jumlah pemenuhan kebutuhan cairan.
d) Stress, dapat memengaruhi pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit melalui proses peningkatan
produksi ADH.
e) Sakit, pada keadaan sakit banyak sel-sel yang rusak, sehingga untuk memperbaiki sel yang rusak
tersebut dibutuhkan adanya proses pemenuhan kebutuhan cairan yang cukup.
3) Kebutuhan nutrisi
Nutrisi merupakan proses pemasukan dan pengolahan zat makanan oleh tubuh yang bertujuan
menghasilkan menghasilkan energi dan digunakan dalam aktivitas tubuh. Sistem yang berperan dalam
pemenuhan kebutuhan nutrisi adalah sistem pencernaan yang terdiri atas saluran pencernaan yang
dimulai dari mulut sampai usus halus bagian distal, dan organ asesoris terdiri atas hati , kantung empedu
dan pankreas.
4) Kebutuhan eliminasi
Kebutuhan eliminasi terdiri atas dua, yaitu eliminasi urin (buang air kecil) eliminasi alvi (buang bair
besaar), yang merupakan dari kerbutuhan fisiologi dan bertujuan untuk mengeluarkan bahan sisa.
Eliminasi materi sampah merupakan salah satu dari proses metabolik tubuh. Produk sampah dikeluarkan
melalui paru-paru, kulit, ginjal dan pencernaan. Paru-paru secara primer mengeluarkan karbon dioksida,
kulit mengeluarkan keringat dan natriun yang dikenal sebagai keringat. Ginjal merupakan bagian tubuh
primer yang utama untuk mengekskresikan kelebihan cairan tubuh,elektrolit, ion-ion hidrogen dan
asam. Usus mengeluarkan produk produk sampah yang padat dan beberapa cairan dari tubuh. Faktor-
faktor yang memengaruhi eliminasi urine , yaitu: diet dan asupan, respons keinginan, gaya hidup, stress
psikologis, tingkat aktivitas, tingkat perkembangan , kondisi penyakit, sosiokultural, kebiasaan
seseorang, tonus otot , pembedahan, pengobatan, dan pemeriksaan diagnostic. Sedangkan faktor yang
memengaruhi proses defekasi, yaitu: usia, diet, asupan cairan, aktivitas, pengobatan, gaya hidup,
penyakit, nyeri, kerusakan sensoris dan motoris.
5) Kebutuhan istirahat dan tidur.
Istirahat merupakan keadaan relaks tanpa adanya tekanan emosional , bukan hanya dalam keadaan
tidak beraktivitas tetapi juga kondisi yang membutuhkan ketenangan. Menurut Narrow (1967)
mengemukakan enam karakteristik yang berhubungan dengan istirahat, diantaranya:
a) Merasa bahwa segala sesuatu dapat diatasi .
b) Merasa diterima.
c) Mengetahui apa yang sedang terjadi.
d) Bebas dari gangguan ketidaknyamanan.
e) Mempunyai sejumlah kepuasan terhadap aktivitas yang mempunyai tujuan.
f) Mengetahui adanya bantuan sewaktu memerlukan.
Tidur merupakan kondisi tidak sadar dimana individu dapat dibangunkan oleh stimulus atau sensoris
yang sesuai atau sebagai keadaan tidak sadarkan diri yang relativ. Jenis-jenis tidur, yaitu:
6) Kebutuhan temperature.
Tubuh dapat berfungsi secara normal hanya dalam rentang temperature yang sempit, 37C.
temperature tubuh diluar rentang ini dapat menimbulkan kerusakan, efek yang permanen seperti
kerusakan otak, atau kematian.
7) Kebutuhan tempat tinggal.
Walaupun kebanyakan orang mempunyai beberapa jenis tempat tinggal, terkadang tempat tinggal
tersebut dibawah standar dan tidak memberikan perlindungan yang penuh. Lingkungan yang kotor bisa
menarik perhatian serangga dan binatang seperti tikus, yang dapat meningkatkan resiko terjadinya
penyakit. Sebuah rumah dengan kondisi penerangan yang buruk atau kacau, akan terjadi peningkatan
resiko terjadi kerusakan yang tidak sengaja. Selain itu, kondisi yang sangat berantakan dan kurang bersih
merupakan faktor predisposisi untuk penyakit menular.
8) Kebutuhan seks.
Seks dianggap oleh Maslow sebagai kebutuhan dasar fisiologis secara umum mengambil prioritas
diatas tingkat kebutuhan yang lebih tinggi. Kebutuhan seksual dan perilaku bagaimana untuk
memenuhinya dipengaruhi oleh umur, latar belakang sosial budaya, etika, nilai, harga diri, dan tingkat
kesejahteraan.
1) Setiap orang mempunyai kebutuhan dasar yang sama dimana setiap kebutuhan dimodifikasi sesuai
dengan kultur.
2) Seseorang memenuhi kebutuhannya sesuai prioritas.
3) Walaupun kebutuhan umumnya harus dipenuhi, beberapa kebutuhan dapat ditunda. Kegagalan dalam
memenuhi kebutuhan menghasilkan ketidak-seimbangan hemeostatik yaitu sakit.
4) Kebutuhan dapat membuat seseorang berfikir dan bergerak untuk memenuhi rangsang internal dan
eksternal.
5) Seseorang dapat merasakan adanya kebutuhan dapat berespon dengan berbagai cara.
6) Kebutuhan saling berkaitan beberapa kebutuhan yang tidak terpenuhi akan mempengaruhi kebutuhan
lainnya.
3. Watson
Filosofi Watson tentang asuhan keperawatan (1979,1985,1988) berupaya untuk mendifinisikan hasil
dari aktivitas keperawatan yang berhubungan dengan aspek humanistik dari kehidupan ( Watson
1979;marriner-Tomey,1994). Tindakan keperawatan mengacu langsung pada pemahaman hubungan
antara sehat, sakit dan perilaku manusia. Keperawatan memperhatikan peningkatan dan
mengembalikan kesehatan serta pencegahan terjadinya penyakit.
Model Watson meliputi proses asuhan keperawatan, pemberian bantuan bagi klien dalam mencapai
atau mempertahankan kesehatan atau mencapai kematian yang damai. Intervensi keperawatan
berkaitan dengan proses keperawatan manusia. Perawatan manusia membutuhkan perawat yang
memahami perilaku dan respon manusia terhadap masalah kesehatan yang aktual ataupun yang
potensial, kebutuhan manusia dan bagaimana merespon terhadap orang lain dan memahami
kekurangan dan kelebihan klien dan keuarganya , sekaligus pemahaman pada dirinya sendiri. Selain itu
perawat memberikan kenyamanan dan perhatian serta empati pada klien dan keluargannya. Asuhan
keperwatan tergambar pada seluruh faktor-faktor yang digunakan oleh perawat dalam pemberian
pelayanan keperawatan pada klien ( Watson, 1987).
4. King
Manusia merupakan individu reaktifan yang dapat bereaksi terhadap situasi, orang dan objek
tertentu. Sebagai makhluk yang berorientasi pada waktu, manusia tidak terlepas dari kejadian masa lalu
dan masa sekarang yang akan berpengaruh terhadap masa depannya. Sebagai makhluk sosial, manusia
hidup bersamaorang lain dan berinteraksi satu sama lain. Berdasarkan hal tersebut, kebutuhan dasar
manusiadi bagi menjadi tiga yaitu.
a. Kebutuhan akan informasi kesehatan
b. Kebutuhan akan pencegahan penyakit
c. Kebutuhan akan perawat ketika sakit.
5. Martha E. Rogers
Manusia merupakan satu kesatuan yang utuh serta memiliki sifat dan karakter yang berbeda.
Manusia selalu berinteraksi dengan limgkungan dan memengaruhi satu sama lain. Dalam proses
kehidupannya, manusia diciptakan dengan karakteristik dan keunikannya masing- masing. Dengan kata
lain, setiap individu berbeda satu dengan yang lain. Konsep Martha E. Rogers ini di kenal dengan konsep
manusia manusia sebagai unit.
6. Jhonson
Jhonson mengungkap pandangannya dengan menggunakan pendekatan sistem perilaku. Dalam
pendekatan ini, individu di pandang sebagai sistem prilaku yang selalu ingin mencapai keseimbangan
dan stabilita, baik dalam lingkungan internalmaupun eksternal. Individu juga memiliki keinginan untuk
mengatur dan menyesuaikan dirinya terhadap pengaruh yang timbul.
7. Sister Calista Roy
Menurut Roy, manusia sebagai individu dapat meningkatkan kesehatannya dengan
mempertahankan perilaku yang adaptif dan mengubah perilaku maladaptif. Sebagai makhluk
biopsikososial, manusia selalu berinteraksi dengan lingkungannya. Untuk mencapai keseimbangn atau
homeostasis, manusia harus beradaptasu dengan perubahan yang terjadi. Adaptasi tersebut dilakukan
dengan stimulasi fokal, stimulasi konstektual dan stimulasi residual. Dalam proses penyesuaian diri,
individu harung meningkatkan energinya agar mampu mencapai tujuan berupa kelangsungan hidup,
perkembangan, reproduksi serta keunggulan. Dengan demikian, individu memiliki tujuan untuk
meningkatkan respon adaptif. Karenanya, Roy secara ringkas berpendapat bahwa individu sebagai
makhluk biopsikososio-spiritual yang merupakan satu kesatuan yang utuh, memiliki mekanisme untuk
beradaptasi dengan perubahan lingkungan yang terjadi melalui interaksi yang dilakukan terhadap
perubahan lingkungan tersebut.
Model Kebutuhan Dasar Manusia antara lain :
a. Biologic
Manusia merupakan suatu susunan system organ tubuh. Mempunyai kebutuhan untuk
mempertahankan hidupnya. Tidak terlepas dari hukum alam dilahirkan berkembang mati.
b. Psikologik
Manusia mempunyai struktur kepribadian. Tingkah laku sebagai manifestasi dari kejiwaan.
Mempunyai daya fikir dan kecerdasan. Mempunyai kebutuhan psikologi agar pribadi dapat berkembang
c. Sosial
Manusia perlu hidup bersama orang lain dan saling kerja sama untuk memenuhi kebutuhan dan
tuntutan hidupnya. Dipengaruhi oleh kebudayaan, dipengaruhi dan beradaptasi dengan lingkungan
social dan dituntut untuk bertingkah laku sesuai dengan harapan dan norma yang ada.
d. Kultural
Manusia mempunyai nilai dan kebudayaan yang membentuk jati dirinya. Sebagai pembeda dan
pembatas dalam hidup sosial. Kultur dalam diri manusia bisa diubah dan berubah tergantung lingkungan
manusia hidup.
e. Spiritual
Mempunyai keyakinan / mengaku adanya tuhan. Memiliki pandangan hidup, dorongan hidup yang
sejalan dengan sifat religius yang dianutnya. Teori holistik seluruh organisme hidup saling berinteraksi.
Adanya gangguan pada satu bagian akan mempengaruhi bagian yang lain. Jika mempelajari satu bagian
dari manusia harus mempertimbangkan bagaimana bagian tersebut berhubungan dengan bagian yang
lain.
Faktor yang mempengaruhi kebutuhan dasar manusia kebutuhan dasar manusia antara lain:
a. Penyakit, adanya peyakit dalam tubuh dapat mayebabkan perubahan pemenuhan kebutuhan,baik
secara fisiologis maupun psikologis, karena beberapa fungsi organ tubuh memerlukan pemenuhan
kebutuhan lebih besar dari biasanya.
b. Hubungan Keluarga, hubungan keluarga yang baik dapat meningkatkan pemenuhan kebutuhan dasar
karena adanya saling percaya, merasakan kesenangan hidup, tidak adanya rasa curiga, dll.
c. Konsep diri, manusia memiliki peran dalam pemenuhan kebutuhan dasar.
d. Tahap perkembangan, sejalan dengan meningkatnya usia, manusia mengalami perkembangan.
2. Client Advocate
a. Sebagai client advocate, perawat bertanggung jawab untuk membantu klien dan keluarga dalam
menginterpretasikan informasi dari berbagai pemberi pelayanan dan dalam memberikan informasi lain
yang diperlukan untuk mengambil persetujuan (inform concent) atas tindakan keperawatan yang
diberikan kepadanya.
b. Selain itu perawat harus mempertahankan dan melindungi hak-hak klien. Hal ini harus dilakukan karena
klien yang sakit dan dirawat di rumah sakit akan berinteraksi dengan banyak petugas kesehatan.
Perawat adalah anggota tim kesehatan yang paling lama kontak dengan klien, leh karena itu perawat
harus membela hak-hak klien.
3. Conselor
Tugas utama perawat adalah mengidentifikasi perubahan pola interaksi klien terhadap keadaan
sehat sakitnya.
a. Adanya perubahan pola interaksi ini merupakan Dasar dalam merencanakan metoda untuk
meningkatkan kemampuan adaptasinya.
b. Konseling diberikan kepada idividu/keluarga dalam mengintegrasikan pengalaman kesehatan dengan
pengalaman yang lalu.
c. Pemecahan masalah difokuskan pada; masalah keperawatan, mengubah perilaku hidup sehat
(perubahan pola interaksi)
4. Educator
a. Peran ini dapat dilakukan kepada klien, keluarga, team kesehatan lain, baik secara spontan (saat
interaksi) maupun formal (disiapkan).
b. Tugas perawat adalah membantu klien mempertinggi pengetahuan dalam upaya meningkatkan
kesehatan, gejala penyakit sesuai kondisi dan tindakan yang spesifik.
5. Coordinator
Peran perawat adalah mengarahkan, merencanakan, mengorganisasikan pelayanan dari semua
anggota team kesehatan. Karena klien menerima pelayanan dari banyak profesioanl, misal; pemenuhan
nutrisi. Aspek yang harus diperhatikan adalah; jenisnya, jumlah, komposisi, persiapan, pengelolaan, cara
memberikan, monitoring, motivasi, dedukasi dan sebagainya.
6. Collaborator
Dalam hal ini perawat bersama klien, keluarga, team kesehatan lain berupaya mengidentifikasi
pelayanan kesehatan yang diperlukan termasuk tukar pendapat terhadap pelayanan yang dipelukan
klien, pemberian dukungan, paduan keahlian dan keterampilan dari bebagai profesional pemberi
pelayanan kesehatan.
7. Consultan
Elemen ini secara tidak langsung berkaitan dengan permintaan klien terhadap informasi tentang
tujuan keperawatan yang diberikan. Dengan peran ini dapat dikatakan perawatan adalah sumber
informasi yang berkaitan dengan kondisi spesifik klien.
8. Change Agent
Element ini mencakup perencanaan, kerjasama, perubahan yang sistematis dalam berhubungan
denan klien dan cara pemberian keperawatan kepada klien.
Tugas perawat dalam menjalankan peranya sebagi pemberi asuhan keperawatan ini dapat
dilaksanakan sesuai dengan tahapan dalam proses keperawatan. Tugas perawat ini disepakati dalam
lokakarya tahun 1983 yang berdasarkan fungsi perawat dalam memberikan asuhan keperawatan adalah
sebagai berikut:
1. Mengkaji kebutuhan pasien, keluarga, kelompok dan masyarakat serta sumber yagn tersedia dan
potensi untuk memenuhi kebutuhan tsb. Mengumpul data, menganilisis dan menginterpetasikan data.
2. Merencanakan tindakan keperawatan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat berdasarkan
diagnosis keperawatan mengmbangkan rencana tindakan keperawata
3. Melaksanakan rencana keperawatan yang meliputi upaya peningkatan kesehatan, pencegah penyakit,
penyembuhan, pemulihan dan pemeliharaan kesehatan termasuk pelayanan klien dan keadaan terminal
menggunakan dan menerapkan konsep-konsep dan prinsip-prinsip ilmu prilaku, sosial budaya, ilmu
biomedik dalam melaksanakan asuhan keperawatan dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar manusia
4. Mengevaluasi hasil asuhan keperawatan menentukan kriteria yang dapat diukur dalam menilai rencana
keperawatan, menilai tingkat pencapaian tujuan dan mengidentifikasi perubahamn-perubahan yang
diperlukan.
5. Mengdokumnetasi proses keperawatan mengevaluasi data permasalahan keperawatan, mencatat data
dalam proses keperawatan, menggunakan catatan klien untuk memonitor asuhan keperawatan.
6. Mengidentifikasi hal-hal yang perlu diteliti atau dipelajari serta merncanakan studi kasus guna
meningkatkan pengetahuan dan mengembangakan keterampilan dalam praktek keperawatan
mengidentifikasi masalah-masalah penelitian dalam bidang keperawatan, membuat ususlan rencana
penelitian keperawatan dan menerapkan hasil penelitian dalam praktek keperawatan.
7. Berperan serta dalam melaksanakan penyuluhan kesehatan kepada klien keluarga kelompok serta
masyarakat mengidentifikasi kebutuhan pendidikan kesehatan, membuat rencana penyuluhan
kesehatan, melaksanakan penyuluhan kesehatan dan mengevaluasi hasil penyuluhan kesehatan.
8. Bekerja sama dengan disiplin ilmu terkait dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada klien,
keluarga, kelompok, dan masyarakat berperan serta dalam pelayanan kesehatan kepada individu,
keluarga kelompok dan masyarakat, menciptakan komunikasi yang efektif baik dengan tim keperawatan
maupun tim kesehatan lain.
9. Mengelola perawatan klien dan berperan sebagai ketua tim dalam melaksanakan kegiatan
keperawatan,menerapkan ketrampilan manajemen dalam keperawatan klien secara menyeluruh.
Fungi perawat
a. Fungsi Independen
Merupakan fungsi mandiri dan tidak tergantung pada orang lain, dimana perawat dalam melaksanakan
tugasnya dilakukan secara sendiri dengan keputusan sendiri dalam melakukan tindakan untuk
memenuhi KDM (kebutuhan dasar manusia).
b. Fungsi Dependen
Merupakan fungsi perawat dalam melaksanakan kegiatannya atas pesan atau instruksi dari perawat lain
sebagai tindakan pelimpahan tugas yang diberikan. Biasanya dilakukan oleh perawat spesialis kepada
perawat umum, atau dari perawat primer ke perawat pelaksana.
c. Fungsi Interdependen
Fungsi ini dilakukan dalam kelompok tim yang berifat saling ketergantungan diatara tim satu dengan
yang lainnya. Fungsi ini dapat terjadi apabila bentuk pelayanan membutuhkan kerja sama tim dalam
pemberian pelayanan. Keadaan ini tidak dapat diatasi dengan tim perawat saja melainkan juga dari
dokter ataupun lainnya.
A. Kesimpulan
1. Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia dalm
memepertahankan keseimbangan fisiologis maupun psikologis, yang tentunya bertujuan untuk
memepertahankan kehidupan dan kesehatan. Kebutuhan dasar manusia menurut maslow diantaranya;
kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman dan perlindungan, kebutuhan rasa cinta, memiliki dan
dimiliki, kebutuhan akan harga diri dan kebutuhan aktualisasi diri.Model kebutuhan dasar manusia
antara lain meliputi aspek biologic, psikologik, sosial, cultural, dan spiritual. Faktor yang mempengaruhi
kebutuhan dasar manusia kebutuhan dasar manusia antara lain penyakit, hubungan keluarga, konsep
diri dan tahap perkembangan.
2. Tugas seorang perawat diantaranya sebagai care giver, client advocate, conselor, educator, coordinator,
collaborator, consultan dan change agen.
3. Perawat Menghadapi Klien yaitu perawat harus dapat melayani pasien dengan sepenuh hati, dapat
memahami masalah yang dihadapi oleh pasien, selain itu seorang perawat dapat berpenampilan
menarik. Perawat juga harus mempunyai perilaku peduli. Perilaku peduli (Caring) juga merupakan sikap
peduli, menghormati dan menghargai orang lain.
B. Saran
Mempelajari tentang kebutuhan dasar manusia sangat penting untuk diterapkan dalam praktik
keperawatan. Sebagai perawat, kita harus mengetahui kebutuhan dasar dari pasien, karena ini
merupakan hal yang mendasar yang harus dipenuhi. Kita juga seharusnya bisa memprioritas kebutuhan
yang mana harus dipenuhi terlebih dahulu disamping kebutuhan kebutuhan dasar lainnya.
Diposkan oleh Rista Ayustri di 20.48
Poskan Komentar
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Animasi Blog
Translate
Diberdayakan oleh Terjemahan
Rista Ayustri
Mengenai Saya
Rista Ayustri
Hello saya Ni Putu Rista Ayustri mahasiswa Angkatan 7 S1 Keperawatan di STIKes Wira Medika
PPNI Bali "Bachelor Of Nursing Wira Medika" Thank u for visit my blog, have you enjoy and we
could share information here :)
Search
Arsip Blog
2014 (21)
o Oktober (2)
o September (6)
o Agustus (7)
MAKALAH ETIKA KEPERAWATAN
JENIS-JENIS SEL DAN FUNGSI SPESIFIK SEL
HEALTH EDUCATION
ANATOMI FISIOLOGI GINJAL
ANATOMI FISIOLOGI KULIT
Perkembangan Antropologi Kesehatan
Kebutuhan Dasar Manusia
o April (6)
Daily Calendar
Langganan
Pos
Komentar
Music
61,014
divine-music.info
Pengikut