Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

“ MEMAHAMI TENTANG KONSEP MANUSIA”.

DI SUSUN OLEH KELOMPOK 1 :

Ananda Prisca Maharani Putri


Anis Vajiriani
Cindi Rukmana
Devi Wulandari
Fina Ld Saube
Melan Armawati
Heny Deswita
Selpira
Sri Safitri
Windiyanti
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia adalah satu dari sekian banyak mahluk ciptaan tuhan yang diberikan banyak
kelebihan dari mahluk yang lain. Manusia adalah mahluk yang utuh dan unik. Sebagai
mahluk yang utuh manusia terdiri dari bio, psiko, sosio, dan spiritual.

Manusia adalah terdiri dari satu kesatuan yang merupakan karakteristik dan
berakal,memiliki sifat-ifat yang unik yang ditimbulkan oleh berbagai macam-acam
kebudayaan.Dikatakan unik karena manusia memiliki beragai macam perbedaan dengan
setiap manusia lain,mempunyai cara yang berbeda dalam upaya memenuhi kebutuhannya.

Manusia sebagai mahluk individu, dimana manusia memiliki perbedaan dengan


manusia lain

dalam salah satu atau beberapa segi meliputi bio, psiko, sosio, dan spiritual.

1.2 Rumusan Masalah

a.Apa saja yang mendasari konsep manusia?


b.Apa saja kebutuhan dasar manusia?
c.Bagaimana konsep sehat-akit dalam keperawatan?
1.3 Tujuan Penulisan

a.Mengetahui konsep manusia


b.Mengetahui konsep kebutuhan dasar manusia
c.Mengetahui konsep sehat-sakit
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Konsep Manusia

Konsep manusia dibagi menjadi tiga bagian:

1. Manusia sebagai sistem

Manusia ditinjau sebagai sistem, artinya manusia terdiri dari beberapa unsur/ sistem yang
membentuk suatu totalitas yakni sistem adaptif, sistem personal, sistem interpersonal,
dan sistem social.

Manusia sebagai sistem adaptif, disebabkan:

Setiap individu dapat berubah


Setiap individu merespon terhadap perubahan

Manusia sebagai sistem personal, disebabkan:

Setiap manusia memiliki proses persepsi


Setiap manusia bertumbuh kembang

Manusia sistem interpersonal, disebabkan:

Setiap manusia berinteraksi dengan yang lain


Setiap manusia memiliki peran dalam masyarakat
Setiap manusia berkomunikasi terhadap orang lain
Manusia sebagai sistem sosial, disebabkan:

Setiap individu memiliki kekuatan dan wewenang dalam pengambilan keputusan


dalam lingkungannya; keluarga, masyarakat, dan tempat kerja
Manusia sebagai sistem terbukayang terdiri dari berbagai sub sistem yang saling
berhubungan secara terintegrasi untuk menjadi satu total sistem.

Terdiri dari beberapa komponen :


A. Komponen biologis adalah anatomi tubuh
B. Komponen psikologis adalah kejiwaan
C. Komponen sosial adalah lingkungan
D. Komponen kultural adalah nilai budaya
E. Komponen spiritual adalah kepercayaan agama

2. Manusia sebagai adaptif

Adaptasi adalah proses perubahan yang menyertai individu dalam berespon


terhadap
perubahan lingkungan mempengaruhi integritas atau keutuhan. Lingkungan adalah
seluruh kondisi keadaan sekitar yang mempengaruhi perkembangan organisme atau
kelompok organisme. Model konsep adaptasi pertama kali dikemukakan oleh Suster
Callista Roy (1969).Konsep ini dikembangkan dari konsep individu dan proses adaptasi
seperti diuraikan di bawah ini.

Terdapat tingkatan dan respon fisiologik untuk memudahkan adaptasi:

Respon takut (mekanisme bertarung)


Respon inflamasi
Respon stress
Respon sensori

Asumsi dasar model adaptasi Roy adalah :

Manusia adalah keseluruhan dari biopsikologi dan sosial yang terus-enerus


berinteraksi dengan lingkungan.
Manusia menggunakan mekanisme pertahanan untuk mengatasi perubahan-erubahan
biopsikososial.
Setiap orang memahami bagaimana individu mempunyai batas kemampuan untuk
beradaptasi.Pada dasarnya manusia memberikan respon terhadap semua rangsangan baik
positif maupun negatif.
Kemampuan adaptasi manusia berbeda-eda antara satu dengan yang lainnya, jika
seseorang dapat menyesuaikan diri dengan perubahan maka ia mempunyai kemampuan
untuk menghadapi rangsangan baik positif maupun negatif.
Sehat dan sakit merupakan adalah suatu hal yang tidak dapat dihindari dari kehidupan
manusia.

3. Manusia sebagai holistik

Manusia sebagai makhluk holistik mengandung pengertian, manusia makhluk yang


terdiri dari unsur biologis, psikologis, sosial dan spritual, atau sering disebut juga sebagai
makhluk bio-siko-osial-pritual. Di mana, keempat unsur ini tidak dapat terpisahkan,
gangguan terhadap salah satu aspek merupakan ancaman terhadap aspek atau unsur yang
lain.

2.2 Kebutuhan Dasar Manusia Menurut Abraham Maslow

Hirarki kebutuhan dasar manusia menurut Maslow meliputi lima kategori kebutuhan
dasar,
yakni sebagai berikut :

1 .Kebutuhan fisiologis (Physiologic Needs)


Kebutuhan fisiologis memiliki prioritas tertinggi dalam hirarki Maslow. Seorang yang
beberapa kebutuhannya tidak terpenuhi secara umum akan melakukan berbagai upaya
untuk memenuhi
kebutuhan fisiologisnya terlebih dahulu. Misalnya, seorang yang kekurangan makanan,
keselamatan, dan cinta biasanya akan mencari makanan terlebih dahulu daripada mencari
cinta.
Kebutuhan fisiologis hal yang penting untuk bertahan hidup. Manusia memiliki delapan
macam
kebutuhan fisiologis, yaitu kebutuhan akan oksigen dan pertukaran gas, kebutuhan
cairan dan
elektrolit, kebutuhan nutrisi, kebutuhan eliminasi urin dan fekal, kebutuhan istirahat
dan tidur,
kebutuhan tempat tinggal, kebutuhan temperatur, serta kebutuhan seksual. Penting untuk
mempertahankan kebutuhan tersebut guna kelangsungan umat manusia.
2. Kebutuhan keselamatan dan rasa aman (Safety and Security Needs)

Kebutuhan keselamatan dan rasa aman yang dimaksud adalah keselamatan dan rasa aman
dari berbagai aspek, baik fisiologis maupun psikologis. Kebutuhan ini meliputi kebutuhan
perlindungan diri dari udara dingin, panas, kecelakaan dan infeksi, bebas dari rasa takut
dan cemas, serta bebas dari ancaman keselamatan dan psikologi pada pengalaman yang baru
atau tidak dikenal.
3. Kebutuhan rasa cinta, memiliki, dan dimiliki (Love and Belonging Needs)

Kebutuhan ini meliputi memberi dan menerima kasih sayang, perasaan dimiliki dan
hubungan yang berarti dengan orang lain, kehangatan, persahabatan, serta mendapat tempat
atau diakui
dalam keluarga, kelompok dan lingkungan sosialnya.

4. Kebutuhan harga diri (Self Esteen Need)

Kebutuhan ini meliputi perasaan tidak bergantung pada orang lain, kompeten, serta
penghargaan terhadap diri sendiri dan orang lain.

5. Kebutuhan aktualisasi diri (Need for Self Actualization)

Kebutuhan ini meliputi kemampuan untuk dapat mengenal diri dengan baik (mengenal
dan memahami potensi diri), belajar memenuhi kebutuhan sendiri – sendiri, tidak
emosional,mempunyai dedikasi yang tinggi, kreatif, serta mempunyai kepercayaan diri
yang tinggi dan sebagainya.

Dengan mengetahui konsep kebutuhan dasar menurut Maslow, kita perlu memahami
bahwa :

 Manusia senantiasa berkembang, sehingga dapat mencapai potensi diri yang


maksimal.

Kebutuhan pada tingkat yang lebih tinggi tidak akan terpenuhi dengan baik sampai
kebutuhan di bawahnya penuhi.

Jika kebutuhan dasar pada tiap tingkatan tidak terpenuhi, pada akhirnya akan muncul
sesuatu kondisi patologis.

Setiap orang mempunyai kebutuhan dasar yang sama dan setiap kebutuhan tersebut
dimodifikasi sesuai dengan budaya masing.

Setiap orang memenuhi kebutuhan dasarnya menurut prioritas.

Walaupun kebutuhan pada umumnya harus dipenuhi, tetapi beberapa kebutuhan


sifatnya dapat ditunda.
Kegagalan dalam memenuhi kebutuhan menyebabkan ketidakseimbangan
homeostasis.Lebih lanjut kondisi ini dapat menimbulkan penyakit.

Kebutuhan dapat menyebabkan seseorang berpikir dan bergerak memenuhinya. Ini


disebabkan oleh rangsangan yang berasal dari faktor eksternal dan internal.
Seseorang dapat merasakan adanya kebutuhan sehingga dapat berespon melalui
berbagai cara.

 Kebutuhan dasar sifatnya saling berkaitan, beberapa kebutuhan yang tidak terpenuhi
akan mempengaruhi kebutuhan lainnya.

Untuk beralih ke tingkat kebutuhan yang lebih tinggi, kebutuhan dasar di bawahnya harus
terpenuhi dulu. Artinya, terdapat sesuatu jenjang kebutuhan yang “lebih penting” yang harus
dipenuhi sebelum kebutuhan yang lain dipenuhi. Sebagai contoh, jika kebutuhan fisiologis
seseorang seperti makan, cairan, istirahat, dan lain sebagainya belum terpenuhi, tidak
mungkin baginya untuk memenuhi kebutuhan harga diri atau aktualisasi diri dengan
mengabaikan kebutuhan yang pertama.

2.3 Konsep Sehat-sakit


Berdasarkan rentang sehat sakit tersebut, maka paradigma keperawatan dalam konsep
sehat sakit memandang bahwa bentuk pelayanan keperawatan yang akan diberikan selama
rentang sehat dan sakit, akan melihat terlebih dahulu status kesehatan dalam rentang sehat
sakit tersebut,apakah statusnya dalam tahap setengah sakit, sakit akut atau sakit kronis,
sehingga akan diketahui tingkatan asuhan keperawatan yang akan diberikan serta tujuan yang
ingin diharapkan dalam meningkatkan status kesehatannya. Rentang ini merupakan suatu alat
ukur dalam menilai status kesehatan yang bersifat dinamis dan selalu berubah dalam setiap
waktu. Melalui rentang ini dapat diketahui batasan perawat dalam melakukan praktek
keperawatan dengan jelas
1.Rentang Sehat
Rentang ini diawali dari status kesehatan sehat normal, sehat sekali, dan sejahtera.
Dikatakan sehat bukan hanya bebas dari penyakit akan tetapi juga meliputi seluruh aspek
kehidupan manusia yang meliputi aspek fisik, emosi, sosial, dan spiritual. Batasan sehat itu
dapat diartikan bahwa suatu keadaan yang sempurna baik secara fisik, mental, dan serta tidak
hanya bebas dari penyakit atau kelemahan (WHO, 1947).
Faktor pengaruh status kesehatan:
 Perkembangan
Perubahan status kesehatan dapat ditentukan oleh faktor usia dalam hal ini adalah
pertumbuhan dan perkembangan, mengingat proses perkembangan itu dimulai dari usia bayi
sampai usia lanjut yang memiliki pemahaman dan respon terhadap perubahan kesehatan
yang berbeda-eda. Respon dan pemahaman itulah yang dapat mempengaruhi status kesehatan
seseorang. Apabila seseorang merespon dengan baik terhadap perubahan kesehatannya,
Maka akan memiliki kesehatan yang baik sehingga, mencapai kesehatan yang optimal,
demikian sebaliknya apabila seseorang yang merespon dengan tidak baik terhadap
perubahan status kesehatan bagi dirinya, maka dapat menimbulkan perubahan status
kesehatan yang kurang.
 Sosial dan kultural

Sosial dan kultural dapat juga mempengaruhi proses perubahan status kesehatan seseorang
karena akan mempengaruhi pemikiran atau keyakinan sehingga dapat menimbulkan
perubahan dalam perilaku kesehatan.
 Pengalaman masa lalu

Hal ini dapat diketahui jika ada pengalaman kesehatan yang tidak diinginkan atau
pengalaman kesehatan yang buruk sehingga berdampak besar dalam status kesehatan
selanjutnya.
 Harapan seseorang tentang diri
Harapan dapat menghasilkan status kesehatan ke tingkat yang lebih baik secara fisik
maupun psikologis, karena melalui harapan akan timbul motivasi bergaya hidup sehat dan
selalu menghindari hal-al yang dapat mempengarui status kesehatan dirinya.
 Keturunan
Potensi perubahan status kesehatan telah dimiliki melalui faktor genetik, walaupun tidak
terlalu besar teteapi akan mempengaruhi respon terhadap berbagai penyakit.
 Lingkungan
Lingkungan yang dimaksud adalah lingkungan fisik seperti sanitasi lingkungan, kebersihan
diri, tempat pembuangan air limbah atu kotoran serta rumah yang kurang memenuhi
persyaratan kesehatan sehingga dapat mempengaruhi perilaku hidup sehat yang dapat
merubah status kesehatan.
 Pelayanan
Pelayanan kesehatan dapat berupa tempat pelayanan atau sistem pelayanan yang dapat
mempengaruhi status kesehatan.

2. Rentang Sakit
Rentang ini dimulai dari keadaan setengah sakit, sakit, sakit kronis, dan kematian. Sakit pada
dasarnya merupakan keadaan terganggunya seseorang dalam proses tumbuh kembang fungsi
tubuh secara keseluruhan atau sebagian, serta terganggunya proses penyesuaian diri manusia,
sakit juga bisa dikatakan sebagai gangguan dalam fungsi yang normal di mana individu
sebagai totalitas dari keadaan organisme sebagai sistem biologis dan adaptasi sosial (Parsons,
1972). Sakit dapat diketahui dari adanya suatu gejala yang dirasakan serta terganggunya
kemampuan individu untuk melaksanaka aktivitas sehari-ari.
Tahapan proses sakit
1..Tahap gejala
Merupakan tahap awal seseorang mengalami proses sakit dengan ditandai adanya
perasaan tidak nyaman terhadap dirinya karena timbulnya suatu gejala yang dapat meliputi
gejala fisik seperti adanya perasaan nyeri, panas, dan lain-ain.
2. .Tahap asumsi terhadap peran sakit (sick rok)
 Penerimaan terhadap sakit.
Individu mencari kepastian sakitnya dari keluarga atau teman menghasilkan peran sakit.
Mencari pertolongan dari profesi kesehatan yang lain mengobati sendiri, mengikuti nasehat
teman / keluarga. Akhir dari tahap ini dapat ditentukan bahwa gejala telah berubah dan
merasa lebih buruk. Individu masih mencari penegasan dari keluarga tentang sakitnya.
Rencana pengobatan dipenuhi/ dipengaruhi oleh pengetahuan dan pengalaman.

3. Tahap kontak dengan pelayanan kesehatan


Individu yang sakit meminta nasehat dari profesi kesehatan atas inisiatif sendiri. Ada 3
tipe informasi :
Validasi keadaan sakit.
Penjelasan tentang gejala yang tidak dimengerti.
Keyakinan bahwa mereka akan baik.

Jika tidak ada gejala, individu mempersepsikan dirinya sembuh, jika ada gejala
kembali pada posisi kesehatan.

4. Tahap ketergantungan
Jika profesi kesehatan menvalidasi (menetapkan) bahwa seseorang sakit menjadi
pasien yang tergantungan untuk memperoleh bantuan.Setiap orang mempunyai
ketergantungan yang berbeda sesuai dengan kebutuhan.

5. Tahap Penyembuhan

Pasien belajar untuk melepaskan peran sakit dan kembali pada aktivitas seperti biasanya.
Perilaku pada orang sakit:
1.Adanya perasaan ketakutan
2.Menarik diri
3.Egosentris
4.Sensitif terhadap persoalan kecil
5.Reaksi emosional tinggi
6.Perubahan persepsi

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Manusia adalah satu dari sekian banyak mahluk ciptaan tuhan yang
diberikan banyak kelebihan dari mahluk yang lain. Manusia adalah mahluk
yang utuh dan unik. Sebagai mahluk yang utuh manusia terdiri dari bio, psiko,
sosio, dan spiritual. Konsep manusia dibagi menjadi tiga bagian yaitu manusia
sebagai sistem, manusia sebagai adaptif, dan manusia sebagai makhluk holistik.
Kebutuhan dasar manusia adalah hal-al seperti makanan, air, keamanan,
dan cinta yang merupakan hal yang penting untuk bertahan hidup dan
kesehatan. Dasar kebutuhan manusia adalah terpenuhinya tingkat kepuasan agar
manusia bisa mempertahankan hidupnya. Hirarki kebutuhan dasar manusia
menurut Maslow meliputi lima kategori kebutuhan dasar, yakni kebutuhan
fisiologis, kebutuhan keselamatan dan rasa aman, kebutuhan rasa cinta,
memiliki, dan dimiliki, kebutuhan harga diri, dan kebutuhan aktualisasi diri.

3.2 Saran
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini banyak kekurangan, maka
dari itu kami membutuhkan berbagai masukan-asukan ataupun saran yang
bersifat konskruktif untuk memperbaiki pembuatan makalah selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai