PENDAHULUAN
Manusia adalah satu dari sekian banyak mahluk ciptaan tuhan yang diberikan banyak
kelebihan dari mahluk yang lain. Manusia adalah mahluk yang utuh dan unik. Sebagai mahluk
yang utuh manusia terdiri dari bio, psiko, sosio, dan spiritual.
Manusia adalah terdiri dari satu kesatuan yang merupakan karakteristik dan berakal,
memiliki sifat-sifat yang unik yang ditimbulkan oleh berbagai macam-macam kebudayaan.
Dikatakan unik karena manusia memiliki beragai macam perbedaan dengan setiap manusia lain,
mempunyai cara yang berbeda dalam upaya memenuhi kebutuhannya.
Manusia sebagai mahluk individu, dimana manusia memiliki perbedaan dengan manusia lain
dalam salah satu atau beberapa segi meliputi bio, psiko, sosio, dan spiritual.
BAB II
PEMBAHASAN
Setiap individu memiliki kekuatan dan wewenang dalam pengambilan keputusan dalam
lingkungannya; keluarga, masyarakat, dan tempat kerja
Manusia sebagai sistem terbuka yang terdiri dari berbagai sub sistem yang saling berhubungan
secara terintegrasi untuk menjadi satu total sistem.
Adaptasi adalah proses perubahan yang menyertai individu dalam berespon terhadap
perubahan lingkungan mempengaruhi integritas atau keutuhan. Lingkungan adalah seluruh
kondisi keadaan sekitar yang mempengaruhi perkembangan organisme atau kelompok
organisme. Model konsep adaptasi pertama kali dikemukakan oleh Suster Callista Roy (1969).
Konsep ini dikembangkan dari konsep individu dan proses adaptasi seperti diuraikan di bawah
ini.
Manusia adalah keseluruhan dari biopsikologi dan sosial yang terus-menerus berinteraksi
dengan lingkungan.
Manusia menggunakan mekanisme pertahanan untuk mengatasi perubahan-perubahan
biopsikososial.
Setiap orang memahami bagaimana individu mempunyai batas kemampuan untuk beradaptasi.
Pada dasarnya manusia memberikan respon terhadap semua rangsangan baik positif maupun
negatif.
Kemampuan adaptasi manusia berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya, jika seseorang
dapat menyesuaikan diri dengan perubahan maka ia mempunyai kemampuan untuk menghadapi
rangsangan baik positif maupun negatif.
Sehat dan sakit merupakan adalah suatu hal yang tidak dapat dihindari dari kehidupan manusia.
Hirarki kebutuhan dasar manusia menurut Maslow meliputi lima kategori kebutuhan dasar,
yakni sebagai berikut :
1. Kebutuhan fisiologis (Physiologic Needs)
Kebutuhan fisiologis memiliki prioritas tertinggi dalam hirarki Maslow. Seorang yang beberapa
kebutuhannya tidak terpenuhi secara umum akan melakukan berbagai upaya untuk memenuhi
kebutuhan fisiologisnya terlebih dahulu. Misalnya, seorang yang kekurangan makanan,
keselamatan, dan cinta biasanya akan mencari makanan terlebih dahulu daripada mencari cinta.
Kebutuhan fisiologis hal yang penting untuk bertahan hidup. Manusia memiliki delapan macam
kebutuhan fisiologis, yaitu kebutuhan akan oksigen dan pertukaran gas, kebutuhan cairan dan
elektrolit, kebutuhan nutrisi, kebutuhan eliminasi urin dan fekal, kebutuhan istirahat dan tidur,
kebutuhan tempat tinggal, kebutuhan temperatur, serta kebutuhan seksual. Penting untuk
mempertahankan kebutuhan tersebut guna kelangsungan umat manusia.
2. Kebutuhan keselamatan dan rasa aman (Safety and Security Needs)
Kebutuhan keselamatan dan rasa aman yang dimaksud adalah keselamatan dan rasa aman dari
berbagai aspek, baik fisiologis maupun psikologis. Kebutuhan ini meliputi kebutuhan
perlindungan diri dari udara dingin, panas, kecelakaan dan infeksi, bebas dari rasa takut dan
cemas, serta bebas dari ancaman keselamatan dan psikologi pada pengalaman yang baru atau
tidak dikenal.
3. Kebutuhan rasa cinta, memiliki, dan dimiliki (Love and Belonging Needs)
Kebutuhan ini meliputi memberi dan menerima kasih sayang, perasaan dimiliki dan hubungan
yang berarti dengan orang lain, kehangatan, persahabatan, serta mendapat tempat atau diakui
dalam keluarga, kelompok dan lingkungan sosialnya.
4. Kebutuhan harga diri (Self Esteen Need)
Kebutuhan ini meliputi perasaan tidak bergantung pada orang lain, kompeten, serta penghargaan
terhadap diri sendiri dan orang lain.
5. Kebutuhan aktualisasi diri (Need for Self Actualization)
Kebutuhan ini meliputi kemampuan untuk dapat mengenal diri dengan baik (mengenal dan
Kebutuhan
memahami potensipada tingkat
diri), yang
belajar lebih tinggi
memenuhi tidak akan
kebutuhan terpenuhi
sendiri dengan
– sendiri, tidakbaik sampai
emosional,
kebutuhan
mempunyai di bawahnya
dedikasi penuhi.
yang tinggi, kreatif, serta mempunyai kepercayaan diri yang tinggi dan
sebagainya.
Jika kebutuhan dasar pada tiap tingkatan tidak terpenuhi, pada akhirnya akan muncul
Dengan mengetahui konsep kebutuhan dasar menurut Maslow, kita perlu memahami
sesuatu kondisi patologis.
bahwa :
Setiap orang mempunyai kebutuhan dasar yang sama dan setiap kebutuhan tersebut
Manusia senantiasa berkembang, sehingga dapat mencapai potensi diri yang maksimal.
dimodifikasi sesuai dengan budaya masing.
Walaupun kebutuhan pada umumnya harus dipenuhi, tetapi beberapa kebutuhan sifatnya
dapat ditunda.
Seseorang dapat merasakan adanya kebutuhan sehingga dapat berespon melalui berbagai
cara.
Kebutuhan dasar sifatnya saling berkaitan, beberapa kebutuhan yang tidak terpenuhi akan
mempengaruhi kebutuhan lainnya.
Untuk beralih ke tingkat kebutuhan yang lebih tinggi, kebutuhan dasar di bawahnya harus
terpenuhi dulu. Artinya, terdapat sesuatu jenjang kebutuhan yang “lebih penting” yang harus
dipenuhi sebelum kebutuhan yang lain dipenuhi. Sebagai contoh, jika kebutuhan fisiologis
seseorang seperti makan, cairan, istirahat, dan lain sebagainya belum terpenuhi, tidak mungkin
baginya untuk memenuhi kebutuhan harga diri atau aktualisasi diri dengan mengabaikan
kebutuhan yang pertama.
2. Rentang Sakit
Rentang ini dimulai dari keadaan setengah sakit, sakit, sakit kronis, dan kematian. Sakit
pada dasarnya merupakan keadaan terganggunya seseorang dalam proses tumbuh kembang
fungsi tubuh secara keseluruhan atau sebagian, serta terganggunya proses penyesuaian diri
manusia, sakit juga bisa dikatakan sebagai gangguan dalam fungsi yang normal di mana individu
sebagai totalitas dari keadaan organisme sebagai sistem biologis dan adaptasi sosial (Parsons,
1972). Sakit dapat diketahui dari adanya suatu gejala yang dirasakan serta terganggunya
kemampuan individu untuk melaksanaka aktivitas sehari-hari.
Tahapan proses sakit:
Individu mencari kepastian sakitnya dari keluarga atau teman menghasilkan peran sakit.
1. Tahap gejala
Merupakan tahappertolongan
Mencari awal seseorang
dari mengalami proses sakit
profesi kesehatan yangdengan ditandai adanya
lain mengobati perasaan
sendiri, tidak
mengikuti
nyaman terhadap dirinya karena timbulnya suatu gejala yang dapat meliputi gejala fisik seperti
nasehat teman / keluarga.
adanya perasaan nyeri, panas, dan lain-lain.
Akhir dari
2. Tahap asumsi tahap peran
terhadap ini dapat
sakitditentukan
(sick rok)bahwa gejala telah berubah dan merasa lebih buruk.
Individu masih mencari penegasan dari keluarga tentang sakitnya. Rencana pengobatan
dipenuhi/
Penerimaan terhadap sakit.
dipengaruhi oleh pengetahuan dan pengalaman.
Individu yang sakit meminta nasehat dari profesi kesehatan atas inisiatif sendiri. Ada 3 tipe
informasi :
5. Tahap Penyembuhan
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Manusia adalah satu dari sekian banyak mahluk ciptaan tuhan yang diberikan banyak
kelebihan dari mahluk yang lain. Manusia adalah mahluk yang utuh dan unik. Sebagai mahluk
yang utuh manusia terdiri dari bio, psiko, sosio, dan spiritual. Konsep manusia dibagi menjadi
tiga bagian yaitu manusia sebagai sistem, manusia sebagai adaptif, dan manusia sebagai makhluk
holistik.
Kebutuhan dasar manusia adalah hal-hal seperti makanan, air, keamanan, dan cinta yang
merupakan hal yang penting untuk bertahan hidup dan kesehatan. Dasar kebutuhan manusia
adalah terpenuhinya tingkat kepuasan agar manusia bisa mempertahankan hidupnya. Hirarki
kebutuhan dasar manusia menurut Maslow meliputi lima kategori kebutuhan dasar, yakni
kebutuhan fisiologis, kebutuhan keselamatan dan rasa aman, kebutuhan rasa cinta, memiliki, dan
dimiliki, kebutuhan harga diri, dan kebutuhan aktualisasi diri.
3.2 Saran
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini banyak kekurangan, maka dari itu
kami membutuhkan berbagai masukan-masukan ataupun saran yang bersifat konskruktif untuk
memperbaiki pembuatan makalah selanjutnya.