Anda di halaman 1dari 28

A.

ABRAHAM MASLOW

a. Konsep Teori Hierarki Kebutuhan Maslow Abraham Maslow


Konsep hierarki kebutuhan dasar ini bermula ketika Maslow melakukan
observasi terhadap perilaku monyet. Berdasarkan pengamatannya, didapatkan
kesimpulan bahwa beberapa kebutuhan lebih diutamakan dibandingkan dengan
kebutuhan yang lain. Contohnya jika individu merasa haus, maka individu akan
cenderung untuk mencoba memuaskan dahaga. Individu dapat hidup tanpa
makanan selama berminggu-minggu. Tetapi tanpa air, individu hanya dapat hidup
selama beberapa hari saja karena kebutuhan akan air lebih kuat daripada
kebutuhan akan makan.
Kebutuhan-kebutuhan ini sering disebut Maslow sebagai kebutuhan-
kebutuhan dasar yang digambarkan sebagai sebuah hierarki atau tangga yang
menggambarkan tingkat kebutuhan.
Maslow memberi hipotesis bahwa setelah individu memuaskan kebutuhan
pada tingkat paling bawah, individu akan memuaskan kebutuhan pada tingkat
yang berikutnya. Jika pada tingkat tertinggi tetapi kebutuhan dasar tidak
terpuaskan, maka individu dapat kembali pada tingkat kebutuhan yang
sebelumnya. Menurut Maslow, pemuasan berbagai kebutuhan tersebut didorong
oleh dua kekuatan yakni motivasi kekurangan (deficiency motivation) dan
motivasi perkembangan (growth motivation). Motivasi kekurangan bertujuan

1
untuk mengatasi masalah ketegangan manusia karena berbagai kekurangan yang
ada. Sedangkan motivasi pertumbuhan didasarkan atas kapasitas setiap manusia
untuk tumbuh dan berkembang. Kapasitas tersebut merupakan pembawaan dari
setiap manusia.
b. Hierarki Kebutuhan Maslow
Teori Hierarki kebutuhan yang dikemukakan oleh Abraham Maslow
menyatakan bahwa setiap manusia memiliki lima kebutuhan dasar, yaitu :
 Kebutuhan Fisiologis (Physiologic Needs)
Kebutuhan fisiologis memiliki prioritas tertinggi dalam hirarki Maslow.
Seorang yang beberapa kebutuhannya tidak terpenuhi secara umum akan
melakukan berbagai upaya untuk memenuhi kebutuhan fisiologisnya terlebih
dahulu.
Misalnya, seorang yang kekurangan makanan, keselamatan, dan cinta
biasanya akan mencari makanan terlebih dahulu daripada mencari cinta.
Kebutuhan fisiologis hal yang penting untuk bertahan hidup. Manusia
memiliki delapan macam kebutuhan fisiologis, yaitu kebutuhan akan oksigen dan
pertukaran gas, kebutuhan cairan dan elektrolit, kebutuhan nutrisi, kebutuhan
eliminasi urin dan fekal, kebutuhan istirahat dan tidur, kebutuhan tempat tinggal,
kebutuhan temperatur, serta kebutuhan seksual. Penting untuk mempertahankan
kebutuhan tersebut guna kelangsungan umat manusia.
 Kebutuhan Keselamatan dan Rasa Aman (Safety and Security Needs)
Kebutuhan keselamatan dan rasa aman yang dimaksud adalah keselamatan
dan rasa aman dari berbagai aspek, baik fisiologis maupun psikologis.Kebutuhan
ini meliputi kebutuhan perlindungan diri dari udara dingin, panas, kecelakaan dan
infeksi, bebas dari rasa takut dan cemas, serta bebas dari ancaman keselamatan
dan psikologi pada pengalaman yang baru atau tidak dikenal.
 Kebutuhan Rasa Cinta, Memiliki, dan Dimiliki (Love and Belonging
Needs)
Kebutuhan ini meliputi memberi dan menerima kasih sayang, perasaan
dimiliki dan hubungan yang berarti dengan orang lain, kehangatan, persahabatan,

2
serta mendapat tempat atau diakui dalam keluarga, kelompok dan lingkungan
sosialnya.
 Kebutuhan Harga Diri (Self Esteen Need)
Kebutuhan ini meliputi perasaan tidak bergantung pada orang lain,
kompeten, serta penghargaan terhadap diri sendiri dan orang lain.
 Kebutuhan Aktualisasi Diri (Need for Self Actualization)
Kebutuhan ini meliputi kemampuan untuk dapat mengenal diri dengan baik
(mengenal dan memahami potensi diri), belajar memenuhi kebutuhan sendiri –
sendiri, tidak emosional, mempunyai dedikasi yang tinggi, kreatif, serta
mempunyai kepercayaan diri yang tinggi dan sebagainya.
Dengan mengetahui konsep kebutuhan dasar menurut Maslow, kita perlu
memahami bahwa :
 Manusia senantiasa berkembang, sehingga dapat mencapai potensi diri
yang maksimal.
 Kebutuhan pada tingkat yang lebih tinggi tidak akan terpenuhi dengan
baik sampai kebutuhan di bawahnya penuhi.
 Jika kebutuhan dasar pada tiap tingkatan tidak terpenuhi, pada akhirnya
akan muncul sesuatu kondisi patologis.
 Setiap orang mempunyai kebutuhan dasar yang sama dan setiap kebutuhan
tersebut dimodifikasi sesuai dengan budaya masing.
 Setiap orang memenuhi kebutuhan dasarnya menurut prioritas
 Walaupun kebutuhan pada umumnya harus dipenuhi, tetapi beberapa
kebutuhan sifatnya dapat ditunda
 Kegagalan dalam memenuhi kebutuhan menyebabkan ketidakseimbangan
homeostasis. Lebih lanjut kondisi ini dapat menimbulkan penyakit.
 Kebutuhan dapat menyebabkan seseorang berpikir dan bergerak
memenuhinya. Ini disebabkan oleh rangsangan yang berasal dari faktor
eksternal dan internal.
 Seseorang dapat merasakan adanya kebutuhan sehingga dapat berespon
melalui berbagai cara.

3
 Kebutuhan dasar sifatnya saling berkaitan, beberapa kebutuhan yang tidak
terpenuhi akan mempengaruhi kebutuhan lainnya.
Untuk beralih ke tingkat kebutuhan yang lebih tinggi, kebutuhan dasar di
bawahnya harus terpenuhi dulu. Artinya, terdapat sesuatu jenjang kebutuhan yang
“lebih penting” yang harus dipenuhi sebelum kebutuhan yang lain dipenuhi.
Sebagai contoh, jika kebutuhan fisiologis seseorang seperti makan, cairan,
istirahat dan lain sebagainya belum terpenuhi, tidak mungkin baginya untuk
memenuhi kebutuhan harga diri atau aktualisasi diri dengan mengabaikan
kebutuhan yang pertama.

B. GARDNER MURPHY
Gardner Murphy menggambarkan kebutuhan dasar itu atas dasar empat kategori
yang terdiri dari:
1. Kebutuhan dasar yang berkaitan dengan bagian-bagian penting tubuh
misalnya kebutuhan untuk makan, minum, udara dan sejenisnya
2. Kebutuhan akan kegiatan, meliputi kebutuhan untuk tetap bergerak
3. Kebutuhan sensorik yang meliputi kebutuhan untuk warna, suara, ritme,
kebutuhan yang berorientasi terhadap lingkungan dan sejenis
4. Kebutuhan untuk menolak sesuatu yang tidak mengenakkan seperti rasa
sakit, ancaman, ketakutan dan sejenisnya.
Contoh kebutuhan dasar manusia menurut Gardner Murphy
1. Manusia membutuhkan makan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi yang
menghasilkan energy, serta membutuhkan minum untuk kebutuhan cairan.
Manusia juga membutuhkan udara bersih berupa oksigen yang dihasilkan
tumbuhan melalui proses fotosintesis dan sejenisnya.
2. Manusia mampu bergerak untuk memperlancar system peredaran darah
dan saraf-saraf dalam tubuh. Seperti olahraga di pagi hari dan melakukan
aktivitas sehari-hari.
3. Manusia membutuhkan suasana yang berwarna untuk melatih kesehatan
mata agar lebih peka terhadap rangsangan, manusia membutuhkan suara

4
untu saling berkomunikasi antar sesama manusia, manusia membutukan
ritme untuk menenangkan hati, fikiran dan jiwa nya sendiri.
4. Manusia berhak menolak suatu tindakan yang merugikan dirinya, seperti
dipukul, di bully, dan lain-lain. Dan contoh dalam lingkup keperawatan
adalah misalnya pasien menolak diberikan tindakan yang menurutnya
mengancam dirinya, tetapi perawat berhak untuk mencari cara lain atau
membujuk pasien.

C. ERICH FROMM
Erich Fromm mengidentifikasi kebutuhan manusia itu berasal dari kondisi
keadaannya, yang meliputi:
1. Keterhubungan versus narcissisme
2. Transenden-creativitas versus penghancuran
3. Kekeluargaan versus non kekelargaan
4. Rasa identitas-individualitas versus konformitas kelompok
5. Kebutuhan pengabdian rasional versus irrasional
Kebutuhan manusia dalam arti kebutuhan sesuai dengan eksistensinya
sebagai manusia, menurut Fromm meliputi dua kelompok kebutuhan :
1. Yang pertama, Kebutuhan Kebebasan dan Keterikatan
a. Keterhubungan (relatedness)
Kebutuhan mengatasi perasaan kesendirian dan terisolasi dari alam dan dari
dirinya sendiri. Kebutuhan untuk bergabung dengan makhluk lain yang
dicintai,menjadi bagian dari sesuatu. Keinginan irasional untuk mempertahankan
hubungan yang pertama, yakni hubungan dengan ibu, kemudian diwujudkan ke
dalam perasaan solidaritas dengan orang lain. Hubungan paling memuaskan bisa
positif yakni hubungan yang didasarkan pada cinta, perhatian, tanggung jawab,
penghargaan, dan pengertian dari orang lain,bisa negatif yakni hubungan yang
didasarkan pada kepatuhan atau kekuasaan.

5
b. Keberakaran (rootedness)
Kebutuhan keberakaran adalah kebutuhan untuk memiliki ikatan-ikatan
yang membuatnya merasa nyaman di dunia (merasa seperti di rumahnya).
Manusia menjadi asing dengan dunianya karena dua alasan yaitu:
1) Dia direnggut dari akar-akar hubungannya oleh situasi (ketika manusia
dilahirkan, dia menjadi sendirian dan kehilangan ikatan alaminya)
2) Fikiran dan kebebasan yang dikemangkannya sendiri justru memutus ikatan
alami dan menimbulkan perasaan isolasi/tak berdaya.
Keberakaran adalah kebutuhan untuk mengikat diri dengan kehidupan.
Setiap saat orang dihadapkan dengan dunia baru, dimana dia harus tetap aktif dan
kreatif mengembangkan perasaan menjadi bagian yang integral dari dunia.
Dengan demikian dia akan tetap merasa aman, tidak cemas, berada di tengah-
tengah duania yang penuh ancaman. Orang dapat membuat ikatan fiksasi yang
tidak sehat, yakni mengidentifikasikan diri dengan satu situasi, dan tidak mau
bergerak maju untuk membuat ikata baru dengan dunia baru.
c. Menjadi pencipta (transcendency)
Karena individu menyadari dirinya sendiri dari lingkungannya, mereka
kemudian mengenali betapa kuat dan menakutkan alam semesta itu, yang
membuatnya merasa tak berdaya. Orang ingin mengatasi perasaan takut dan
ketidakpastian menghadapi kemarahan dan ketakmenentuan semesta. Orang
membutuhkan peningkatan diri, berjuang untuk mengatasi sifat fasif dikuasai
alam menjadi aktif, bertujuan dan bebas, berubah dari makhluk ciptaan menjadi
pencipta. Seperti menjadi keterhubungan, transendensi bisa positif (menciptakan
sesuatu) atau negatif (menghancurkan sesuatu).
d. Kesatuan (unity)
Kebutuhan untuk mengatasi eksistensi keterpisahan antara hakikat binatang
dan non binatang dalam diri seseorang. Keterpisahan, kesepian, dan isolasi
semuanya bersumber dari kemandirian dan kemerdekaan “untuk apa orang
mengejar kemandirian dan kemerdekaan kalau hasilnya justru kesepian dan
isolasi?” dari dilema ini muncul kebutuhan unitas. Orang dapat mencapai unitas,
memperoleh kepuasan (tanpa menyakiti orang lain dan diri sendiri) kalau hakikat

6
kebinatangan dan kemanusiaan itu bisa didamaikan, dan hanya dengan berusaha
untuk menjadi manusia seutuhnya melalui berbagi cinta dan kerjasama dengan
orang lain.
e. Identitas (identity)
Kebutuhan untuk menjadi “aku”, kebutuhan untuk sadar dengan dirinya
sendiri sebagai sesuatu yang terpisah. Manusia harus merasakan dapat mengontrol
nasibnya sendiri, harus bisa membuat keputusan, dan merasa bahwa hidupnya
nyata-nyata miliknya sendiri. Misalnya orang primitif mengidentifikasikan diri
dengan sukunya, dan tidak melihat dirinya sendiri sebagai bagian yang terpisah
dari kelompoknya.
2. Yang kedua, Kebutuhan untuk memahami dan beraktivitas
a. Kerangka orientasi (frame of orientation)
Orang membutuhkan peta mengenai dunia sosial dan dunia alaminya; tanpa
peta itu dia akan bingung dan tidak mampu bertingkah laku yang ajeg-
mempribadi. Manusia selalu dihadapkan dengan fenomena alam yang
membingungkan dan realitas yang menakutkan, mereka membutuhkan hidupnya
menjadi bermakna. Dia berkeinginan untuk dapat meramalkan kompleksitas
eksistensi. Kerangka orientasi adalah seperangkat keyakinan mengenai eksistensi
hidup, perjalanan hidup-tingkah laku bagaimana yang harus dikerjakannya, yang
mutlak dibutuhkan untuk memperoleh kesehatan jiwa.
b. Kerangka kesetiaan (frame of devotion)
Kebutuhan untuk memiliki tujuan hidup yang mutlak. Orang membutuhkan
sesuatu yang dapat menerima seluruh pengabdian hidupnya, sesuatu yang
membuat hidupnya menjadi bermakna. Kerangka pengabdian adalah peta yang
mengarahkan pencarian makna hidup, menjadi dasar dari nilai-nilai dan titik
puncak dari semua perjuangan.
c. Keterangsangan stimulasi (excitation-stimulation)
Kebutuhan untuk melatih sistem syaraf, untuk memanfaatkan kemampuan
otak. Manusia membutuhkan bukan sekedar stimulus sederhana (misalnya:
makanan), tetapi stimuli yang mengaktifkan jiwa (misalnya: puisi atau hukm

7
fisika). Stimuli yang tidak cukup direaksi saat itu, tetapi harus direspon secara
aktif, produktif, dan berkelanjutan.
d. Keefektivan (effectivity)
Kebutuhan untuk menyadari eksistensi diri melawan perasaan tidak mampu
dan melatih kompetensi/kemampuan.

D. KNOWLES
Knowles membagi kebutuhan dasar manusia atas beberapa macam,
diantaranya:
1. Kebutuhan fisik.
Kebutuhan ini yang paling mudah dilihat. Dalam hubungan dengan
pendidikan, maka kebutuhan itu meliput i kebutuhan untuk melihat, mendengar,
beristirahat. Jika tulisan terlalu kecil, suara terlalu pelan, jika kursi terlalu keras
orang cenderung tidak merasa senang, sehingga tidak dapat mengkonsentrasikan
dirinya kepada belajar. Kebutuhan fisik merupakan sumber motivasi pada
sebagian tindakan manusia.
2. Kebutuhan berkembang.
Menurut para ahli psikologi dan psikiatri kebutuhan untuk berkembang
merupakan kebutuhan yang paling dasar dan universal. Orang dewasa yang
merasa tidak mempunyai masa depan untuk berkembang, kehidupan akan tidak
berguna. Kebutuhan untuk berkembang ini adalah merupakan dorongan yang kuat
untuk belajar, karena pada dasarnya, pendidikan adalah perkembangan dalam
pengetahuan, pemahaman, keterampilan , sikap dan minat. Belajar sesuatu yang
baru akan memberikan rasa berkembang bagi seseorang.
3. Kebutuhan rasa aman.
Kebutuhan rasa aman termasuk kebutuhan rasa aman baik fisik maupun
psikologis. Oleh karena adanya kebutuhan ini, maka kita merasa aman dalam
pekerjaan yang ditata secara teratur dan sistematik. Dengan kebutuhan ini, kita
ingin mengetahui dimana dapat memperoleh sesuatu, apa yang akan terjadi pada
masa yang akan dating. Demikian pula biasanya kita akan menolak cara baru
walaupun cara lama lebi h baik, karena kita ingin lebih aman dengan cara yang

8
sudah pernah kita lakukan. Apabila rasa aman itu terganggu, maka akan ada
kecenderungan kita untuk menarik diri berbpartisipasi atau kita mencari jalan lain
yang berlawanan yaitu dengan cara mencari per lindungan dalam bentuk diawasi
atau didominasi oleh orang lain.
4. Kebutuhan untuk memperoleh pengalaman baru.
Berlawanan dengan kebutuhan rasa aman, maka manusia sering melakukan
cara berlawanan, yaitu dengan mencari petualangan atau melakukan sesuatu yan g
mengandung resiko. Manusia cenderung merasa bosan dengan terlalu banyak
yang rutin atau terlalu banyak rasa aman. Apabila betuhan untuk memperoleh
pengalaman baru dihalangi, maka dapat mengakibatkan perbuatan yang acuh,
impulsive dan tersinggung. Adanya kebutuhan untuk mencari pengalaman baru
ini, maka orang didorong untuk mencari kawan baru, minat baru, cara-cara baru,
dan gagasan baru.
5. Kebutuhan afeksi.
Setiap orang ingin disenangi walaupun untuk menuju kesitu kadang-kadang
menunjukan keinginan yang berlawanan. Apabila orang merasa tidak disukai, atau
kebutuhan afeksinya dihalangi, maka mereka akan merespon dalam dua bentuk
perilaku yang ekstrim. Pertama, mereka menarik diri atau bersifat agresif. Kedua,
mereka akan memilih jalan tengah yaitu dengan p erilaku yang berpura-pura.
6. Kebutuhan untuk memperoleh pengakuan.
Setiap manusia mempunyai kebutuhan untuk dipuji dan dihormati oleh
orang lain. Keinginan ini mendorong orang untuk memperoleh kedudukan dalam
kelompok sosialnya, lembaganya dan masyarakatnya. Dengan klata lain
mendorong orang untuk mencari status dan perhatian orang lain. Kebutuhan untuk
memperoleh pengakuan ini apabila dihalangi, maka orang itu merasa tidak punya
harga sehingga ia menarik diri atau ia berusaha untuk memperoleh perhatian.

9
E. HENRY MURRAY
Henry Murray (1893-1988) aktif mengembangkan teori motivasi selama
tahun 1930, 1940, 1950, dan 1960an. Dia berpendapat bahwa need (kebutuhan)
adalah potensi atau kesiapan untuk berespon dalam bentuk tertentu atas situasi
tertentu pula. (Murray, et al. 1983, hal 124).
Definisi Murray mengenai konsep need:
“A need is a construct (a convenient fiction or hypothetical concept) which
stands for a force in the brain region, a force which organizes perception,
apperception, intellection, conation and action in such a way as to transform in a
certain direction an existing, unsatisfying situation. A need is sometimes provoked
directly by internal processes of a certain kind, but, more frequently (when in a
state of readiness) by the occurrence of one of a few
commonly effective press [environmental forces]. Thus, it manifests itself
by leading the organism to search for or to avoid encountering or, when
encountered, to attend and respond to certain kinds of press. Each need is
characteristically accompanied by a particular feeling or emotion and tends to use
certain modes to further its trend. It may be weak or intense, momentary or
enduring. But usually it persists and gives rise to a certain course of overt
behavior (or fantasy), which changes the initiating circumstance in such a way as
to bring about an end situation which stills (appeases or satisfies) the organism
(Murray, 1938, pp. 123-124)” (Hall & Lindzey, pp. 173-74).
Murray mengklasifikasikan need sebagai berikut:
 Primary needs (yang didasarkan kebutuhan biologis): makanan, air, udara,
seks, dan penghindaran rasa sakit.
 Secondary needs (yang dasarnya bisa didasarkan olej kebutuhan biologis
maupun perilaku yang diwarisi dalam lingkungan psikologis orang
tersebut):
 pencapaian, pengakuan, dan kemahiran
 ominansi, agresi, dan otonomi
 relasi dan penolakan
 pengasuhan, permainan, rasa ingin tahu

10
Asumsi dasar tentang teori Murray adalah bahwa perilaku didorong oleh
kemauan internal diri sendiri. Dengan kata lain, setiap orang mempunyai
kebutuhan karena sesuatu yang tidak mereka miliki dan inilah yang menjadi
dorongan. Manusia tidak pernah dipuaskan oleh apa yang telah mereka miliki.
Asumsi dasar tentang teori Murray adalah bahwa perilaku didorong oleh
kemauan internal diri sendiri. Dengan kata lain, setiap orang mempunyai
kebutuhan karena sesuatu yang tidak mereka miliki dan inilah yang menjadi
dorongan, Manusia tidak pernah dipuaskan oleh apa yang telah mereka miliki.
Murray menyebutkan bahwa need bisa disimpulkan sebagai dasar dari:
1. efek atau hasil akhir dari sebuah perilaku,
2. pola tertentu atau contoh dari perilaku yang sedang dilibatkan,
3. perhatian dan respon tertentu pada objek atau stimulus yang diterima,
4. ekspresi atas emosi tertentu, dan
5. ekspresi kepuasan ketika tujuan tertentu berhasil dicapai atau kekecewaan
ketika
Tujuan tersebut tidak berhasil dicapai (1938, hal. 124). Pendapat subjektif
juga menyertakan perasaan, niat, dan tujuan atas sebuah perilaku (Hall & Lidzey,
hal. 172-173).
Kebutuhan menurut Murray (1938)
1. Achievement : Selesaikan tugas sebaik mungkin
2. Deference : Sesuaikan diri dengan harapan orang lain
3. Order : Berbuat secara teratur, rapi, terencana
4. Exhibition : Menjadi pusat perhatian
5. Autonomy : Mandiri, hindari campur tangan orang lain
6. Affiliation : Berteman, berbuat sesuatu bersama dengan orang lain
7. Intraception : Menempatkan diri pada posisi orang lain
8. Succorance : Menerima bantuan, afeksi dari orang lain
9. Dominance : Memimpin, mempengaruhi orang lain
10. Abasement : Merendahkan diri, merasa bersalah
11. Nurturance : Help, care, kasih sayang pada orang lain
12. Aggression : Menyerang, melukai orang lain

11
13. Change : Berbuat sesuatu yang baru/beda, ikuti perubahan
14. Endurance : Tekun, ulet, gigih
15. Heterosexuality : Bergaul dengan lawan jenis

Analisis Teori
Teori Henry Murray
Asumsi dasar tentang teori Murray adalah bahwa perilaku didorong oleh
kemauan internal diri sendiri. Dengan kata lain, setiap orang mempunyai
kebutuhan karena sesuatu yang tidak mereka miliki dan inilah yang menjadi
dorongan. Manusia tidak pernah dipuaskan oleh apa yang telah mereka miliki.
Contoh Kasus :
Seorang pengusaha kaya selalu memperbarui koleksi mobil BMW’nya
setiap tahun padahal dalam garasinya sudah terdapat 5 mobil, Namun sang
pengusaha berdalih ia tidak ingin ketinggalan perkembangan koleksi terbaru. Sang
pengusaha mengaku akan terus membeli mobil tersebut selama usahanya masih
lancar.

F. JEAN WATSON
Jean Waston dalam memahami konsep keperawatan terkenal dengan teori
pengetahuan manusia dan merawat manusia. Tolak ukur pandang Waston ini
didasari pada unsur teori kemanusiaan. Pandangan teori Jean Waston ini
memahami bahwa manusia memiliki empat cabang kebutuhan manusia yang
saling berhubungan diantaranya :
1. kebutuhan dasar biofisikal (kebutuhan untuk hidup) yang meliputi :
a. kebutuhan makanan dan cairan
b. kebutuhan eliminasi dan kebutuhan ventilasi
c. kebutuhan psikofisikal (kebutuhan fungsional) yang meliputi kebutuhan
aktivitas dan istirahat, kebutuhan seksual
d. kebutuhan psikososial (kebutuhan untuk integrasi) yang meliputi
kebutuhan untuk berprestasi
e. kebutuhan organisasi

12
f. kebutuhan intra dan interpersonal ( kebutuhan untuk pengembangan )
yaitu kebutuhann aktualisasi diri.
2. Kebutuhan Dasar Psikofisikal (Kebutuhan Funsional)
 Kebutuhan Aktifitas dan Istirahat : Tidur
 Kebutuhan Sexualitas.
3. Kebutuhan dasar Psikososial (Kebutuhan untuk Integrasi)
 Kebutuhan untuk Berprestasi
 Berorganisasi
4. Kebutuhan dasar Intrapersonal dan Interpersonal (Kebutuhan untuk
Pengembangan)
 Kebutuhan Aktualisasi Diri : berinteraksi dengan yang lain
Teori Jean Watson yang telah dipublikasikan dakam keperawatan adalah
“human scicnce and human care”. Watson percaya bahwa fokus pertama dalam
keperawatan adalah pada carative factor, yang bermula dari sperektif humanistik
yanng dikombinasikan dengan dasar pengetahuan ilmiah oleh karena itu, perawat
perlu pengembangan filosofi humanistik dan sistem nilai, serta semi yang kuat.
Filosofi humanistik dan sistem nilai ini menjadi fondasi yanng kokoh bagi ilmu
keperawatan serta nilai-nilai dunia da keterampilan berfikir kritis. Pengembangan
keterampilan berfikir kritis. Pengembangan keterampilan berfikir kritis
dibutuhkan dalam asuhann keperawatan, namu fokusnya lebih pada peningkatan
kesehatan, bukan pengobatan penyakit

13
Skema Kebutuhan Dasar menurut Jean
Watson

Kebutuhan Biophysikal
( Kebutuhan Untuk
Hidup ) Kebutuhan makanan dan
cairan
Kebutuhan eliminasi
Kebutuhan ventilasi
Kebutuhan psikofisikal
( kebutuhan fungsional)

Kebutuhan aktivitasi dan


istirahat
Kebutuhan. sexual

Kebutuhan psikososial
(kebutuhan intergrasi)

Kebutuhan. Berprestasi
Kebutuhan. organisasi

Kebutuhan intrapersonal-
Interpersonal
(kebutuhan untuk
pengembangan)
Kebutuhan aktualisai diri

Keterangan :
 Kebutuhan Dasar Biofisikal (Kebutuhan untuk hidup)
 kebutuhan Makan dan Minum
 Kebutuhan Eliminasi : Buang Air Besar (BAB) dan Buang Air Kecil
(BAK)
 Kebutuhan Ventilasi : Oksigen dan Darah
 Kebutuhan Dasar Psikofisikal (Kebutuhan Funsional)
 Kebutuhan Aktifitas dan Istirahat : Tidur
 Kebutuhan Sexualitas.

14
 Kebutuhan dasar Psikososial (Kebutuhan untuk Integrasi)
 Kebutuhan untuk Berprestasi
 Berorganisasi
 Kebutuhan dasar Intrapersonal dan Interpersonal (Kebutuhan untuk
Pengembangan)
 Kebutuhan Aktualisasi Diri : berinteraksi dengan yang lain
Berdasarkan empat kebutuhan tersebut, Jean Watson memahami bahwa
manusia adalah mahluk yang sempurna yang memiliki berbagai macam ragam
perbedaan, sehingga dalam upaya mencapai kesehatan, manusia seharusnya dalam
keadaan sejahtera baik fisik, mental dan spiritual karena sejahtera merupakan
keharmonisan antara pikiran, badan dan jiwa sehingga untuk mencapai keadaan
tersebut keperawatan harus berperan dalam meninggalkan status kesehatan,
mencegah terjadinya penyakit, mengobati berbagai penyakit dan penyembuhan
kesehatan dan fokusnya pada peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit.
Tolak ukur pandangan Watson ini didasari pada unsur teori kemanusiaan.
Pandangan teori Jean Watson ini memahami bahwa manusia memiliki 4 bagian
kebutuhan dasar manusia yang saling berhubungan antara kebutuhan yang satu
dengan kebutuhan yang  lain. Berdasarkan dari empat kebutuhan tersebut, Jean
Watson  memahami  bahwa  manusia  adalah makhluk  yang sempurna dan
memiliki berbagai ragam perbedaan, sehingga dalam upaya mencapai kesehatan,
manusia seha-rusnya dalam keadaan sejahtera baik fisik, mental, sosial, serta
spiritual.
Selain itu ada 7 (tujuh) asumsi dalam ilmu keperawatan, antara lain :
1. Asuhan keperawatan dapat secara efektif didemonstrasikan dan
dipraktekkan  hanya  secara interpersonal.
2. Asuhan keperawatan berisi faktor care/perhatian pada perawatan yang
hasilnya dapat memuaskan kebutuhan manusia yang memerlukan
bantuan.
3. Asuhan keperawatan yang efektif meningkatkan kesehatan dan
berkembang ke arah perbaikan bagi individu, serta keluarga.

15
4. Respon asuhan keperawatan menerima seseorang tidak hanya pada
saat di rawat saja, tetapi juga kemungkinan yang akan terjadi setelah
pasien pulang.
5. Asuhan keperawatan juga melibatkan lingkungan pasien, sehingga
bisa menawarkan kepada pasien untuk  mengembangkan  potensinya 
untuk  memilih apa  yang terbaik untuk dirinya saat  itu.
6. Asuhan  keperawatan  lebih “ healthogenic” dari pada  pengobatan.
Praktek  asuhan keperawatan terintegrasi antara pengetahuan
biofisikal dengan  pengetahuan  tentang  perilaku  manusia untuk
meningkatkan kesehatan dan untuk memberikan bantuan / pertolongan
kepada mereka yang sakit.
7. Praktek asuhan merupakan sentral keperawatan.
Hubungan Teori Jean Watson dengan Konsep Utama Keperawatan
Jean Watson membagi konsep utama keperawatan dalam 4 (empat) bagian, yaitu:
1.      Kemanusiaan (Human Beeing)
Menurut pandangan Watson orang yang bernilai bagi dirinya atau orang lain
dalam memberikan pelayanan keperawatan harus dapat memelihara, menghargai,
mengasuh, mau mengerti dan membantu orang yang sedang sakit. Dalam
pandangan filosofi umum, manusia itu mempunyai fungsi yang kompleks yang
terintegrasi dalam dirinya. Selain itu manusia juga dinilai sempurna, karena
bagian-bagian tubuhnya mempunyai fungsi yang sempurna; tetapi dalam fungsi
perkembangannya dia  harus selalu  beradaptasi dengan  lingkungan  sosialnya.
Jika  adaptasi  tersebut tidak berhasil, maka akan terjadi ko nflik (terutama
kngi.onflik psikososial), yang berdampak pada terjadinya krisis disepanjang
kehidupannya. Hal tersebut perlu mendapatkan asuhan, agar dapat ditanggulangi.

2.      Kesehatan

16
Menurut WHO meliputi bagian positif dari fisik, mental , dan sosial yang
baik. Akan tetapi Watson juga mempercayai bahwa  ada beberapa faktor lain yang
dibutuhkan untuk dimasukkan dalam definisi sehat ini, yaitu:
a. Fungsi manusia secara keseluruhan baik fungsi fisik, mental, dan sosial
seimbang/serasi.
b. Adaptasi secara umum terhadap pertahanan dirinya sehari-hari dengan
lingkungannya.
c. Tidak adanya penyakit.
Asuhan kesehatan yang benar fokusnya pada gaya hidup, kondisi sosial, dan
lingkungan :
a. Kesehatan adalah hubungan yang harmonis antara pikiran, tubuh, dan
jiwa.
b. Kesehatan  juga  dihubungkan  dengan  tingkat  kesesuaian  antara apa 
yang dirasakan dengan  apa yang dialami.
3.      Lingkungan sosial
Salah satu variabel yang mempengaruhi masyarakat saat ini adalah
lingkungan sosial. Masyarakat memberikan nilai yang menentukan terhadap
bagaimana seharusnya berkelakuan, dan tujuan apa yang harus dicapai. Nilai -
nilai tersebut  dipengaruhi oleh  lingkungan  sosial, kultural, dan spiritual. 
Asuhan keperawatan telah ada dalam masyarakat, karena  setiap masyarakat
biasanya mempunyai seseorang yang care terhadap orang lain. Watson
menyatakan bahwa merawat, dan keperawatan itu ternyata sangat dibutuhkan oleh
setiap lingkungan sosial yang mempunyai beberapa orang yang saling peduli
dengan yang lainnya. Sikap merawat tidak diturunkan dari generasi ke generasi,
melalui gen, tetapi diturunkan dari kebudayaan profesi sebagai suatu koping yang
unik terhadap lingkungan.
4.      Keperawatan
Menurut Watson keperawatan  fokusnya lebih pada promosi kesehatan,
pencegahan penyakit, merawat yang sakit, dan pemulihan keadaan fisik.
Keperawatan pada promosi kesehatan awalnya sama dengan mengobati penyakit.
Dia melihat keperawatan dapat bergerak dari  dua area, yaitu: masalah

17
penanganan  stres dan penanganan konflik. Hal ini dapat menunjang tersedianya
perawatan kesehatan yang holistik, yang dia percayai dapat menjadi pusat dari
praktik keperawatan. Salah satu asumsi Watson mengatakan bahwa kondisi sosial,
moral, dan ilmu pengetahuan sangat berkontribusi terhadap kondisi kesehatan
manusia dan masyarakat, sehingga perawat perlu berkomitmen terhadap
pemberian asuhan kesehatan yang ideal melalui kajian teori, praktek, dan riset
keperawatan.
Ada 10 faktor utama yang membentuk aktivitas perawatan, antara lain:
a. Membentuk sistem nilai humanistic altruistic.
b. Membangkitkan rasa percaya dan harapan.
c. Mengembangkan kepekaan kepada diri sendiri, maupun kepada orang
lain.
d. Mengembangkan hubungan yang sesuai harapan pasien / “helping
trust”.
e. Meningkatkan intuisi dan peka terhadap ekspresi perasaan baik
positif, maupun negative.
f. Menggunakan metoda ilmiah “problem solving” yang sistematik
untuk mengambil keputusan.
g. Meningkatkan hubungan interpersonal “teaching-learning”.
h. Memberi dukungan/support, melindungi, dan membantu memperbaiki
kondisi mental, fisik, sosial-kultural, serta spiritual.
i. Bantuan yang diberikan dapat memuaskan kebutuhan manusia.
j. Menghargai terhadap kekuatan yang dimiliki pasien.
Hubungan Teori Jean Watson dengan Proses Keperawatan
Watson merekomendasikan suatu pendekatan penelitian keperawatan yang
lebih dalam, agar menghasilkan suatu hubungan keperawatan yang baik dengan
keb utuhan manusia. Agar hasilnya sempurna, maka perawat perlu melakukan
metoda pemecahan masalah secara ilmiah. Watson juga menyatakan proses
keperawatan  terdiri atas langkah-langkah yang sama dengan proses ilmiah.
Watson kemudian mengkolaborasikannya dalam dokumentasi (tulisan yang

18
dicetak miring mengidikasikan adanya keterkaitan  dengan adanya penelitian
dalam proses keperawatan).
1.      Pengkajian
a. Pengkajian  meliputi: tindakan   pengamatan, melakukan identifikasi, dan
menelaah masalah yang muncul melalui pengaplikasian dari hasil studi
literature.
b. Untuk  dapat  menelaah dan  memprediksi suatu  masalah dengan  baik
sesuai  kerangka kerja yang telah dibuat, maka  perlu menggali  lebih
dalam  pengetahuan yang terkait secara konseptual.
c. Dalam  pengkajian  juga  mencakup  formulasi  hipotesis  mengenai 
hubungan dan factor-faktor yang mempengaruhi masalah.
d. Selain itu juga dalam menilai situasi perlu mencantumkan definisi dari  
variable-variable yang akan diperiksa dalam pemecahan masalah ini.
2.      Perencanaan
a. Dengan perencanaan yang baik, maka akan membantu dalam menentukan
bagaimana variabel-variabel dapat diuji atau diukur.
b. Dalam merancang suatu pemecahan masalah yang mengacu pada  rencana 
asuhan keperawatan tetap melalui pendekatan konseptual.
c. Selain itu juga dalam perencanaan tercantum data-data yang telah
dikumpulkan & sesuai.
3.      Intervensi
Merencanakan tindakan sesuai dengan masalah yang ditemukan
4.      Evaluasi
a. Evaluasi  merupakan  sebuah  metoda dan  proses untuk menganalisa
hasil pelaksanaan inter-vensi dari setiap masalah yang ada.
b. Disamping itu menurut Watson, evaluasi juga harus mampu
memberikan generalisasi terhadap hipotesa-hipotesa tambahan atau
kejadian yang  mungkin akan terjadi untuk mendorong teori
keperawatan secara umum didasarkan pada studi pemecahan masalah.

19
Hubungan dengan Ciri Teori
Menurut Watson, bahwa sebuah teori itu merupakan sebuah
pengelompokkan dari ide-ide, dan pengalaman yang memberikan penjelasan
mengenai fenomena-fenomena. Dia menolak konsep tradisional, dan moetodologi
kuantitatif harus dikorbankan saat mendapatkan pengetahuan baru dari tingkah
laku manusia. Dia melihat bahwa keperawatan dapat dikembangkan dengan
melibatkan prosedur-prosedur, dan manipulasi variabel sementara yang terbaik
adalah dengan melakukan penelitian untuk melihat berbagai alternatif dalam
merawat manusia, baik sehat, maupun sakit, serta mendorong peningkatan
kesehatan. Karya Watson telah dikembangkan dalam konteks tradisional:
a. Teori-teori tersebut berhubungan dengan konsep seperti dalam membangun
solusi berbeda dalam  melihat fenomena tertentu.
b. Teori harus logis secara alami.
c. Teori seharusnya sederhana sebelum digeneralisasikan.
d. Teori dapat didasarkan pada hipotesis yang dapat diuji
e. Teori berkontribusi dan membantu dalam  pengembangan  pengetahuan
secara umum sesuai disiplin ilmunya melalui penelitian untuk mencapai
sesuatu yag valid.
f. Teori dapat digunakan oleh para praktisi untuk menjadi pedoman dan 
meningkatkan mutu dari tindakan pelayanan ataupun asuhan keperawatan
yang diberikan.
g. Teori tersebut harus konsisten dengan teori-teori lainnya, dengan hukum, dan
prinsip-prinsip lainnya; tetapi  masih meninggalkan pertanyaan-pertanyaan
yang tidak bisa dijawab, kemudian diinvestigasi.

G. VIRGINIA HENDERSON

Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh


manusia dalam mempertahankan keseimbangan fisiologi maupun psikologis.

20
1. Faktor – faktor yang mempengaruhi kebutuhan dasar manusia
1. Penyakit.
Jika dalam keadaan sakit maka beberapa fungsi organ tubuh memerlukan
pemenuhan kebutuhan lebih besar dari biasanya.
2. Hubungan keluarga.
Hubungan keluarga yang baik dapat meningkatkan pemenuhan kebutuhan
dasar karena adanya saling percaya.
3. Konsep diri.
Konsep diri yang positif memberikan makna dan keutuhan bagi seseorang.
Konsep diri yang sehat memberikan perasaan yang positif terhadap diri. Orang
yang merasa positif tentang dirinya akan mudah berubah, mudah mengenali
kebutuhan dan mengembangkan cara hidup yang sehat sehingga lebih mudah
memenuhi kebutuhan dasarnya.
4. Tahap perkembangan.
Setiap tahap perkembangan manusia mempunyai kebutuhan yang berbeda,
baik kebutuhan biologis, psikologis, sosial, maupun spiritual.

Konsep Utama Dan Teori Virginia Henderson

Dalam tulisan Virginia Henderson edisi ke-6 dengan judul “The Principles
and Practice of Nursing”, ia mengutip beberapa definisi dari sumber termasuk satu
dari piagam WHO. Dia memandang kesehatan dalam kaitan demgan kemampuan
pasien untuk memenuhi 14 komponen kebutuhan dasar hidup untuk
memandirikan pasien. 14 komponen kebutuhan dasar hidup tersebut meliputi :

1. Bernafas dengan normal


2. Makan dan minum cukup.
3. Pembuangan eliminassi tubuh.
4. Bergerak dan mempertahankan posisi yang nyaman.
5. Tidur dan istirahat.
6. Memilih pakaian pantas, berpakaian dan menanggalkan pakaian.

21
7. Mempertahankan suhu tubuh dalam kondisi normal dengan memodifikasi
Lingkungan.
8. Menjaga kebersihan tubuh dan memelihara kesehatan dan melindungi kulit
9. Menghindari bahaya dilingkungannya dan menghindari cedera yang lain.
10. Komunikasi dengan orang lain dalam pernyataan emosi, kebutuhan,
ketakutan dan pendapat.
11. Beribadah menurut kepercayaan seseorang.
12. Bekerja sedemikian rupa sehingga ada rasa pemenuhan akan kebutuhan.
13. Belajar, menemukan atau mencukupi keingintahuan akan pertumbuhan
dan kesehatan yang normal dan dapat menggunakan fasilitas kesehatan
yang tersedia
14. Rekreasi

Menurut Henderson, ke-14 kebutuhan dasar yang harus menjadi fokus


tersebut dipengaruhi oleh :

1. Usia
2. Kondisi emosional (mood & temperamen)
3. Latar belakang sosial dan budaya.
4. Kondisi fisik dan mental, termasuk berat badan, kemampuan dan
ketidakmampuan sensorik, kemampuan dan ketidakmampuan lakomotif,
dan status mental

Henderson juga menekankan pada pentingnya merencanakan asuhan


keperawatan. Didalam modelnya ia menggambarkan rencana keperawatan,
metode skematik untuk pengawasan asuhan. Perencanaan yang cermat akan
mengklarifikasikan hal-hal berikut :

1. Urutan aktifitas yang harus dilakukan.


2. Aktifitas perawat yang harus dan tidak boleh dilakukan
3. Perubahan-perubahan yang telah dibuat.

22
Sebagai ringkasannya, prinsip-prinsip dasar dari model Henderson adalah
sebagai berikut ;

o Fungsi unik dari perawat


o Upaya pasien kearah kemandirian
o Asuhan keperawatan dasar berdasarkan kebutuhan dasar manusia
o Perencanaan yang akan diberikan.

Prinsip-prinsip dasar tersebut menandai era baru bagi keperawatan. Perawat


menyadari fungsi dan keunikannya, dan kesadaran ini menandai era baru ketika
profesi keperawatan mulai menelaah sifat aktual dari kerja keperawatan secara
lebih kritis dari sebelumnya. Komitmen menuju kemandirian dan autonomi pada
pasien juga menandai era tersebut. Sebelumnya, terdapat kecenderungan bagi
perawat untuk mencoba melakukan semuanya bagi pasien. Secara umum,aktifitas
keperawatan harus didukung atau ditentukan oleh tindakan terpeautik dokter.

H. DAVID MC CLELLAND
David C. McClelland (20 Mei 1917 - 27 Maret 1998) adalah seorang ahli
teori psikologis Amerika.Ia lahir di kota Mt. Vernon negara Amerika. Dan beliau
mendapatkan penghargaan sebagai sarjana seni dari Wesleyan University di tahun
1938 dan mendapatkan gelar MA dari University of Missouri.Serta ia mencapai
gelar doktor di bidang psikologi di Yale pada tahun 1941 dan menjadi profesor di
Wesleyan University.Kemudian ia mengajar dan kuliah, termasuk mantra di
Harvard dari tahun  1956, di mana dengan rekan-rekan selama dua puluh tahun ia
belajar tentang motivasi dan kebutuhan berprestasi.Pada tahun
berikutnya beliau menerima gelar PhD dari Universitas Yale dan mengajar di
Connecticut College dan Wesleyan University sebelum bergabung dengan
fakultas di Universitas Harvard pada tahun 1956,dan ia sudah bekerja selama 30
tahun dan menjabat sebagai ketua Departemen Hubungan Sosial. Pada tahun
1961, Guru besar psikologi di Harvard University. David McClaland ini terkenal
akan karyanya tentang motivasi berprestasi, namun kepentingan penelitian

23
diperpanjang dengan kepribadian dan kesadaran.  Selain itu yang membuat David
McClaland dapat terkenal adalah karena penjelasannya terhadap tiga jenis
kebutuhan motivasi yang terdapat pada bukunya yang berjudul The Achieving
Society yang diidentifikasikan pada tahun 1961.
Konsep Yang Di Kemukakan Oleh McClelland
McClelland menyatakan bahwa pencapaian, kekuasan, atau kekuatan dan
hubungan merupakan tiga kebutuhan penting yang dapat membantu menjelaskan
motivasi.
Kebanyakan orang memiliki dan menunjukan kombinasi tiga karakterristik
tersebut, perbedaan ini juga mempengaruhi bagaimana gaya seseorang berprilaku.
McClelland menjelaskan tiga jenis motivasi diatas dalam bukunya yang berjudul
“The Achieving Society”. Yang didalam buku tersebut menjelaskan isi dari :
1. Need For Achievement (Motivasi untuk berprestasi)
Need  For  Achievement (Hasrat   untuk   meraih   setinggi-tingginya  
prestasi    dalam   hidup) adalah motivasi untuk berprestasi, contohnya karyawan
akan berusaha mencapai prestasi tertingginya untuk mencapai tujuannya. Need
For Achievement juga merupakan dorongan untuk mengunguli dengan cara
bertarung untuk mencapai kesuksesan. Selain itu prestasi atau Achievment adalah
suatu istilah yang diperkenalkan oleh David McClelland ke dalam bidang
psikologi yang menunjukkan keinginan individual untuk berprestasi, menguasai
skiil, pengendalian atau standard tinggi. Need For Achievement berhubungan
dengan kesulitan orang untuk memilih tugas yang dijalankan. Contohnya,
seseorang yang memiliki Need For Achievement tinggi cenderung memiliki
karakteristik untuk mencari tantangan dan tingkat kemandirian tinggi. Orang yang
mempunyai high achiever harus diberikan pekerjaan yang menantang dengan
sasaran akhir yang masih dapat dicapai. Bagi mereka uang bukanlah suatu
motivator yang penting, yang lebih efektif adalah umpan balik atas apa yang telah
dilakukannya. Sedangkan jika seseorang mempunyai Need For Achievement
rendah memungkinkan memilih tugas yang mudah, untuk meminimalisasi resiko
kegagalan. Orang-orang yang berprestasi tinggi menghindari situasi dengan resiko
rendah. Karena jika jalan yang ditempuh untuk mencapai kesuksesan itu mudah,

24
maka mereka mengangap itu bukan pencapaian kesuksean yang sungguh-
sungguh. Dan individu yang mempunyai Need For Achievement yang tinggi
cenderung bekerja pada situasi dengan tingkat kesuksesan yang moderat. Dan
mereka lebih suka bekerja sendiri atau dengan orang lain yang mempunyai
achievers yang tinggi juga. Dapat kita ketahui banyak pengusaha yang mungkin
gagal didalam kelompoknya tetapi tidak pada pekerjaannya. Dan mereka sangat
puas dengan prestasi yang dicapainya.
 Sumber Need For Achievement meliputi :
 Orang tua yang mendorong kemandirian dimasa kanak-kanak.
 Menghargai dan member hadia dan kesuksesan.
 Asosiasi prestasi dengan perasaan positif.
 Asosiasi prestasi dengan orang-orang yang memilki kompetensi dan usaha
sendiri bukan karena keberuntungan.
 Kekuatan pribadi.
 Suatu keinginan untuk menjadi efektif atau rancangan.
McClelland pernah menyebutkan bahwa dongeng dan cerita anak inggris
abad ke-16 terdapat virus yang dapat menyebabkan terjangkitnya Need For
Achievement. Adapun cerita spanyol justru meninabobokan rakyatnya. Dongeng
dan cerita di Inggris memperlihatkan optimisme tinggi, keberanian mengubah
nasib, dan sikap tidak cepat menyerah. Cerita-cerita itu dianggap memiliki nilai
Need For Achievement tinggi. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi pun selalu
diawali oleh Need For Achievement. Cerita atau dongeng yang mengandung nilai
Need For Achievement tinggi selalu diikuti pertumbuhan ekonomi yang tinggi di
negara itu dalam kurun waktu 25 tahun kemudian.
2. Need For Affiliation (Motivasi untuk berafilasi/bersahabat)
Need For Affiliation adalah motivasi terhadap persahabatan/afiliasi.
Kebutuhan akan afiliasi adalah hasrat untuk berhubungan antara pribadi yang
ramah dan akrab. Individu mempunyai keinginan untuk mempunyai hubungan
erat atau bersahabat dengan pihak lain. Biasanya jika individu mempunyai afiliasi
yang tinggi dalam dia bekerja dapat berhasil atau sukses karena dalam pekerjaan
membutuhkan interaksi sosial yang tinggi. Contohnya, Karyawan dengan

25
kebutuhan afiliasi yang tinggi membutuhkan lingkungan kerja yang dipenuhi
dengan nuansa kerjasama yang prima. Menurut McClelland kebanyakan orang
memiliki kombinasi karakteristik, akibatnya akan mempengaruhi perilaku
karyawan dalam bekerja atau mengelola organisasi. Karakteristik dan sikap
motivasi menurut McClelland yaitu :
 Pencapaian adalah lebih penting daripada materi.
 Mencapai tujuan atau tugas kepuasan pribadi yang lebih besar daripada
menerima pujian atau pengakuan.
 Umpan balik sangat penting, karena merupakan ukuran sukses (umpan
balik yang diandalkan, kuantitatif dan factual).
3. Need For Power (Motivasi untuk berkuasa)
Need For Power adalah motivasi terhadap kekuasaan. Kebutuhan akan
kekuasaan menurut saya adalah Kebutuhan untuk mengekspresikan diri dan 
untuk mengendalikan dan memengaruhi orang lain tanpa ada paksaan. Sedangkan
menurut McClelland kebutuhan akan kekuasaan adalah kebutuhan untuk membuat
orang lain berperilaku dalam suatu cara dimana orang-orang itu tanpa dipaksa
tidak akan berperilaku demikian atau suatu bentuk ekspresi dari individu untuk
mengendalikan dan memengaruhi orang lain. Menurut McClelland kebutuhan
kekuasaan sangat berhubungan dalam pencapaian posisi kepemimpinan. Karena
seorang pemimpin membutuhkan kekuasaan yang besar untuk dapat
mengendalikan anggota atau rakyatnya agar dapat terwujud tujuannya sebagai
seorang pemimpin. Contoh dari Need For Power adalah karyawan memiliki
motivasi untuk berpengaruh terhadap lingkungannya dan memiliki karakter kuat
untuk memimpin dan mempunyai ide serta hasrat untuk menang.
Karakter Dari Ke 3 Motivasi
Karakteristik dan sikap motivasi prestasi (Need For Achievemen) meurut
McClelland :
1) Pencapaian adalah lebih penting dari pada meteri.
2) Mencapai tujuan atau tugas memberikan kepuasan pribadi yang lebih
besar dari pada menerima pujian atau pengakuan.
3) Umpan balik sangat penting, karena merupakan ukuran sukses.

26
 Karakter Need For Affiliation :
1. Giving And Getting Help
2. Affiliation And Belonging
3. Sense Of Community
 Karakter Need For Power
1) Menyukai pekerjaan dimana mereka menjadi atasan atau pimpinan.
2) Aktif dalam menentukan tujuan kegiatan dari organisasi yang
mereka pimpin.
3) Sangat peka terhadap struktur pengaruh antar pribadi dari
kelompok atau organisasi.

27
DAFTAR PUSTAKA

http://sahabat-rianti.blogspot.co.id/2014/05/makalah-kebutuhan-dasar-
manusia.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Teori_hierarki_kebutuhan_Maslow
http://bedahdesamandiripertamina.blogspot.co.id/2012/05/teori-kebutuhan-dasar-
manusia.html?m=1
http://jati-rinakriatmaja.blogspot.co.id/2015/05/psikoanalisis-humanistik-erich-
fromm.html
http://firdhayantiayuningtyas.blogspot.co.id/2015/03/teori-dasar-kebutuhan-
manusia.html
http://saidibindarwan.blogspot.co.id/2014/08/teori-kebutuhan-menurut-maslow-
gardner.html
http://wahyuniseptiana.blogspot.co.id/2014/05/contoh-laporan-kebutuhan-dasar-
manusia.html
http://dedeol.blogspot.co.id/2013/10/makalah-teori-keperawatan-jean-watson.html
https://novitakusumaa.wordpress.com/2014/12/02/teori-model-konsep-
keperawatan-virginia-henderson/
teorionline.net/teori-motivasikebutuhanmc.cllelland
rofiahsiviet.blogspot.co.id
saidibindarwan.blogspot.co.id
jurnalkesehatanmotivasidavidmc.cllelland.spot.com

28

Anda mungkin juga menyukai