Anda di halaman 1dari 12

Psikologi Kesehatan mental

Dosen : BU Dina Diana Lusi.,M.PSI


Kelas : kamis 18.40
Nama kelempok :
- Winda ilyasa
- Ajeng Valupi Wulansari
- Kevin Olan
- Muhammad Rizki
- Adara kayla Jasmismine
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………..i
KATA PENGATAR……………………………………………………………ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………….iii
BAB 1 PENDAHULUAN……………………………………………………………..1
 A . LATAR BELAKANG……………………………………………………………………………………1
 B . RUMUSAN MASALAH………………………………………………………………………………2
 C. TUJUAN PENULISAN…………………………………………………………………………………3
 D. MANFAAT PENULIS…………………………………………………………………………………..4
A. Kebutuhan Manusia

Kebutuhan atau Needs adalah konstruk mengenai kekuatan otak yang mengorganisir
berbagai proses seperti persepsi, berfikir, berbuat untuk mengubah kondisi yang ada dan
tidak memuaskan. bisa dibangkitkan oleh proses internal, tetapi lebih sering dirangsang oleh
faktor lingkungan, biasanya Need dibarengi dengan perasaan atau emosi khusus, dan
memiliki emosi khusus, dan memiliki cara khusus untuk mengekspresikannya dalam
mencapai permasalahan.

1. Pengertian Kebutuhan Manusia Menurut Abraham Maslow


Menurut Maslow, manusia termotivasi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya.
Kebutuhan-kebutuhan tersebut memiliki tingkatan atau hirarki, mulai dari yang paling
rendah (bersifat dasar/fisiologis) sampai yang paling tinggi (aktualisasi diri). Hierarchy of
Needs (hirarki kebutuhan) dari Maslow menyatakan bahwa manusia memiliki 5 macam
kebutuhan yaitu
a. Kebutuhan Fisiologis
Jenis kebutuhan ini berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan dasar semua manusia
seperti makan, minum, menghirup udara, dan sebagainya. Termasuk juga kebutuhan untuk
istirahat, buang air besar atau kecil, menghindari rasa sakit, dan seks. Jika kebutuhan dasar
ini tidak terpenuhi, maka tubuh akan menjadi rentan terhadap penyakit, terasa lemah, tidak
fit, sehingga proses untuk memenuhi kebutuhan selanjutnya dapat terhambat. Hal ini juga
berlaku pada setiap jenis kebutuhan lainnya, yaitu jika terdapat kebutuhan yang tidak
terpenuhi, maka akan sulit untuk memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi.

b. Kebutuhan Rasa Aman dan Perlindungan


Ketika kebutuhan fisiologis seseorang telah terpenuhi secara layak, kebutuhan akan rasa
aman mulai muncul. Keadaan aman, stabilitas, proteksi dan keteraturan akan menjadi
kebutuhan yang meningkat. Jika tidak terpenuhi, maka akan timbul rasa cemas dan takut
sehingga dapat menghambat pemenuhan kebutuhan lainnya.

c. Kebutuhan Kasih Sayang dan Saling Memiliki


Ketika seseorang merasa bahwa kedua jenis kebutuhan di atas terpenuhi, maka akan mulai
timbul kebutuhan akan rasa kasih sayang dan rasa memiliki. Hal ini dapat terlihat dalam
usaha seseorang untuk mencari dan mendapatkan teman, kekasih, anak, atau bahkan
keinginan untuk menjadi bagian dari suatu komunitas tertentu seperti tim sepakbola, klub
peminatan dan seterusnya. Jika tidak terpenuhi, maka perasaan kesepian akan timbul.

d. Kebutuhan akan Harga Diri (Esteem Needs)


Kemudian, setelah ketiga kebutuhan di atas terpenuhi, akan timbul kebutuhan akan harga
diri. Maslow membaginya menjadi dua jenis, yaitu lower one dan higher one. Lower one
berkaitan dengan kebutuhan seperti status, atensi dan reputasi. Sedangkan higher one
berkaitan dengan kebutuhan akan kepercayaan diri, kompetensi, prestasi, kemandirian dan
kebebasan. Jika kebutuhan ini tidak terpenuhi, maka dapat timbul perasaan rendah diri.

e. Kebutuhan Aktualisasi Diri (Self Actualization)


Kebutuhan terakhir menurut hirarki kebutuhan Maslow adalah kebutuhan akan aktualisasi
diri. Jenis kebutuhan ini berkaitan erat dengan keinginan untuk mewujudkan dan
mengembangkan potensi diri. Menurut Abraham Maslow, kepribadian bisa mencapai
peringkat teratas ketika kebutuhan-kebutuhan primer ini banyak mengalami interaksi satu
dengan yang lain, dan dengan aktualisasi diri seseorang akan bisa memanfaatkan faktor
potensialnya secara sempurna.

Manusia memiliki kebutuhan dasar yang bersifat heterogen, maka setiap orang ada dasarnya
memiliki kebutuhan yang sama, akan tetapi karena
budaya, maka kebutuhan tersebut juga ikut berbeda. Dalam memenuhi kebutuhan manusia
menyesuaikan diri dengan prioritas yang ada.

Dengan mengetahui konsep kebutuhan dasar manusia menurut Maslow, kita perlu
memahami bahwa :
a. Manusia senantiasa berkembang sehingga dapat mencapai potensi diri dengan maksimal
b. Kebutuhan pada tingkat yang lebih tinggi tidak akan terpenuhi dengan baik sampai
kebutuhan di bawahnya terpenuhi
c. Jika kebutuhan dasar pada tiap tingkatan tidak terpenuhi, pada akhirnya akan muncul suatu
kondisi patologis.
d. Setiap orang mempunyai kebutuhan dasar yang sama, dan setiap kebutuhan tersebut
dimodifikasi sesuai budaya masing-masing
e. Setiap orang memenuhi kebutuhan dasarnya menurut prioritas
f. Walaupun kebutuhan pada umumnya harus dipenuhi, tetapi beberapa kebutuhan sifatnya
dapat ditunda
g. Kegagalan dalam memenuhi kebutuhan menyebabkanketidakseimbangan homeostasis.
Kondisi ini lebih lanjut dapat menimbulkan penyakit.
h. Kebutuhan dapat menyebabkan seseorang berpikir dan bergerak untuk memenuhinya. Ini
disebabkan oleh rangsangan yang berasal dari faktor internal dan eksternal
i. Seseorang dapat merasakan adanya kebutuhan sehingga dapat berespons melalui berbagai
cara
j. Kebutuhan dasar sifatnya saling berkaitan; beberapa kebutuhan yang tidak terpenuhi akan
memengaruhi kebutuhan lainnya.

Konsep hirarki diatas menjelaskan bahwa manusia senantiasa berubah, dan kebutuhannya
pun terus berkembang. Jika seseorang merasakankepuasan, ia akan menikmati
kesejahteraan dan bebas untuk berkembang jika seseorang merasakan kepuasan, ia akan
menikmati kesejahteraan dan bebas untuk berkembang menuju potensi yang lebih besar.
Sebaliknya, jika proses pemenuhan kebutuhan itu terganggu, akan timbul suatu kondisi
Patologis.

D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Manusia


Seperti manusia yang berevolusi, begitu juga dengan kebutuhannya. Manusia
memiliki kebutuhan yang berbeda-beda itu sudah tentu, namun masih dalam tiga lingkup
yang sama yaitu kebutuhan primer, sekunder, dan kebutuhan tersier. Kebutuhan-kebutuhan
tersebut bermacam-macam dan ada faktor-faktor yang mempengaruhinya, yaitu:

1. Kepercayaan Agama yang Dianut


Faktor selanjutnya yang dapat memengaruhi kebutuhan adalah faktor kepercayaan atau
agama yang dianut seseorang tersebut. Contohnya, umat muslim tidak mengonsumsi
makanan dari babi. Selain itu, umat Hindu dilarang untuk mengonsumsi makanan yang
berasal dari sapi, karena sapi dianggap sebagai hewan suci.

2. Pekerjaan
Faktor pekerjaan juga turut menentukan kebutuhan setiap manusia. Contohnya, seseorang
yang bekerja sebagai koki atau chef akan memerlukan peralatan memasak seperti pisau,
kompor, dan panci untuk menunjang memasak. Sementara, seseorang yang bekerja sebagai
dokter, mereka akan membutuhkan peralatan seperti stetoskop, termometer, senter medis,
dan lain – lain.

3. Tingkat Peradaban
Semakin berkembangnya zaman, biasanya diikuti dengan perkembangan teknologi yang
semakin maju. Teknologi ini yang membantu pekerjaan manusia menjadi lebih mudah dan
efisien. Contohnya, jika pada tahun 1990 banyak orang yang masih menggunakan surat
sebagai sarana komunikasi, tetapi saat ini kebutuhan berkomunikasi terbantu oleh adanya
Whatsapp, SMS, dan sarana komunikasi daring lainnya.

4. Penghasilan
Bagi orang yang memiliki pekerjaan, pasti memiliki sejumlah penghasilan tertentu. Setiap
orang tentunya memiliki penghasilan yang berbeda-beda. Besar kecilnya penghasilan turut
menentukan pemenuhan kebutuhan hidupnya, mulai dari kebutuhan primer hingga
sekunder sekalipun. Misalnya, orang dengan penghasilan Rp 15.000.000 per bulan harus
memenuhi kebutuhan anggota keluarganya termasuk dua orang anak. Sementara itu,
terdapat orang yang berpenghasilan Rp 6.000.000 per bulan memiliki kewajiban yang tidak
terlalu besar karena belum menikah. Kebutuhan dua orang tersebut tentunya berbeda sesuai
dengan tanggungan dan penghasilan yang dimilikinya.

5. Umur
Faktor ketujuh yang mempengaruhi kebutuhan adalah umur seseorang. Umur atau usia
seseorang akan menentukan kebutuhan hidupnya. Contohnya, kebutuhan seorang bayi
tentunya berbeda dengan kebutuhan seorang dewasa mulai dari kebutuhan sandang hingga
pangan.

6. Hobi
Hobi atau kegemaran seseorang juga menentukan kebutuhan yang harus dipenuhinya. Jenis
hobi sangatlah beragam, sehingga mempengaruhi kebutuhan yang diperlukan setiap
manusia. Contoh, seseorang yang memiliki hobi berolahraga lari, maka kebutuhan yang
kiranya perlu dipenuhi adalah sepatu lari, kaos dan celana lari. Lain halnya jika seseorang
memiliki hobi melukis. Kebutuhan yang perlu dimiliki adalah canvas, cat, dan kuas.

7. Jenis Kelamin
Faktor yang mempengaruhi kebutuhan yang terakhir adalah jenis kelamin. Kebutuhan antara
laki-laki dan perempuan tentunya berbeda. Contohnya, perempuan membutuhkan make up
untuk merias diri. Sementara, laki-laki lebih membutuhkan perlengkapan yang menunjang
hobinya seperti otomotif, olahraga sepakbola, dan lain sebagainya

Pengertian Kesehatan Mental


Kesehatan mental adalah adalah kesehatan yang berkaitan dengan kondisi emosi, kejiwaan,
dan psikis seseorang, yang mana juga merupakan Keadaan sejahtera mental yang
memungkinkan seseorang dapat mengatasi tekanan hidup, menyadari kemampuannya,
belajar dengan baik dan bekerja dengan baik, serta berkontribusi pada lingkungannya.
Kesehatan mental lebih dari sekedar tidak adanya gangguan mental. Penyakit ini berada
dalam sebuah kontinum yang kompleks, yang dialami secara berbeda dari satu orang ke
orang lain, dengan tingkat kesulitan dan tekanan yang berbeda-beda, serta potensi hasil
sosial dan klinis yang sangat berbeda.
Kesehatan mental penting di setiap tahap kehidupan, mulai dari masa kanak-kanak, remaja
hingga dewasa. Sepanjang hidup Anda, jika Anda mengalami masalah kesehatan mental,
pemikiran, suasana hati, dan perilaku Anda dapat terpengaruh.
Kesehatan mental kita dapat berubah secara bertahap seiring berjalannya waktu. Kita
mungkin mulai merasa tidak tenang, namun kembali merasa sehat dalam beberapa hari.
Atau kita mungkin berubah dari perasaan tidak tenang menjadi benar-benar berjuang. Inilah
saatnya kita mungkin perlu mencari dukungan profesional. Banyak dari kita akan mengalami
krisis kesehatan mental dalam hidup kita, namun kita tidak akan terus berada dalam krisis
tersebut. Kita akan beralih dari masa krisis ke masa penyembuhan dan kemudian masa sehat
lainnya ketika kita sudah pulih.

Faktor yang mempengaruhi Kesehatan Mental


Faktor psikologis dan biologis individu seperti keterampilan emosional, penggunaan narkoba,
dan genetika dapat membuat orang lebih rentan terhadap masalah kesehatan
mental.Paparan kondisi sosial, ekonomi, geopolitik, dan lingkungan yang tidak
menguntungkan termasuk kemiskinan, kekerasan, kesenjangan, dan kerusakan lingkungan
juga meningkatkan risiko masyarakat mengalami kondisi kesehatan mental.
Risiko dapat terjadi pada semua tahap kehidupan, namun risiko yang terjadi pada periode
perkembangan, terutama pada masa kanak-kanak, sangatlah merugikan. Misalnya, pola asuh
yang kasar dan hukuman fisik berdampak buruk pada kesehatan anak, dan penindasan
merupakan faktor risiko utama terhadap kondisi kesehatan mental.

Penyakit mental adalah kelainan, mulai dari ringan hingga berat, yang memengaruhi
pemikiran, suasana hati, dan/atau perilaku seseorang.
Banyak faktor yang berkontribusi terhadap kondisi kesehatan mental, termasuk:
- Faktor biologis, seperti gen atau kimia otak
- Pengalaman hidup, seperti trauma atau pelecehan
- Riwayat keluarga dengan masalah kesehatan mental

Beberapa Jenis Gangguan kesehatan mental meliputi:


- Gangguan kepribadian antisosial
- Gangguan kecemasan (termasuk kecemasan umum, gangguan panik, gangguan obsesif-
kompulsif (OCD), fobia, dan kecemasan sosial)
- Gangguan hiperaktif defisit perhatian (ADHD)
- Gangguan bipolar
- Gangguan Kepribadian Ambang (BPD)
- Depresi
- Gangguan makan (termasuk Anorexia Nervosa, Gangguan makan berlebihan, dan
Bulimia Nervosa)
- Gangguan Stres Pasca Trauma (PTSD)
- Skizofrenia
- Menyakiti diri sendiri
- Bunuh diri dan perilaku bunuh diri
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sifat seseorang yang sehat mentalnya yaitu
dengan adanya keserasian fungsi-fungsi jiwa yang relatif sempurna, memiliki kemampuan
maksimal untuk menghadapi dan mengatasi goncangan-goncangan, dapat menyesuaikan diri
dengan baik terhadap diri sendiri maupun orang lain, dapat mengatasi kesulitan kesulitan
yang timbul dari berbagai faktor dalam kehidupan, tidak merugikan orang lain, ikut
bertanggung jawab kepada sesame, memiliki keseimbangan emosi.

Intervensi pencegahan dilakukan dengan mengidentifikasi faktor-faktor penentu kesehatan


mental secara individu, sosial dan struktural, dan kemudian melakukan intervensi untuk
mengurangi risiko, membangun ketahanan dan membangun lingkungan yang mendukung
kesehatan mental. Intervensi dapat dirancang untuk individu, kelompok tertentu, atau
seluruh populasi.
Hal ini harus dilakukan melalui layanan kesehatan mental berbasis komunitas, yang lebih
mudah diakses dan diterima dibandingkan layanan institusional, membantu mencegah
pelanggaran hak asasi manusia dan memberikan hasil pemulihan yang lebih baik bagi orang-
orang dengan kondisi kesehatan mental. Layanan kesehatan mental berbasis komunitas
harus diberikan melalui jaringan layanan yang saling terkait yang terdiri dari:
- layanan kesehatan mental yang terintegrasi dalam layanan kesehatan umum, biasanya
di rumah sakit umum dan melalui pembagian tugas dengan penyedia layanan non-spesialis
di layanan kesehatan primer;
- layanan kesehatan mental komunitas yang mungkin melibatkan pusat dan tim kesehatan
mental komunitas, rehabilitasi psikososial, layanan dukungan sebaya.
- layanan yang memberikan layanan kesehatan mental di layanan sosial dan non-
kesehatan, seperti perlindungan anak, layanan kesehatan sekolah, dan penjara.

MENGAPA KEBUTUHAN MANUSIA SALING BERHUBUNGAN DENGAN KESEHATAN MENTAL

Karena kesehatan mental perlu adanya dukungan penuh dari kebutuhan manusia seperti
yang di terapkan oleh maslow, ada lima kebutuhan yang berhubungan langsung dengan
Kesehatan mental :

1. Kebutuhan Fisiologis (the physiological needs)


Umumnya kebutuhan fisiologis bersifat homeostatik (usaha menjaga
keseimbangan unsur-unsur fisik) seperti makan, minun, gula, garam, protein serta
kebutuhan istirahat dan seks. Ini termasuk kebutuhan akan oksigen, air, protein,
garam, gula, kalsium, dan lainnya seperti mineral dan vitamin. Dan juga, ada
kebutuhan untuk aktif, istirahat, tidur, untuk melepaskan diri dari yang tidak
dibutuhkan ( CO2, keringat, air kencing, dan kotoran ), untuk menjaga agar tidak sakit
dan untuk memenuhi seks.
Kebutuhan fisiologis ini sangat kuat, dalam keadaan absolut (kelaparan dan
kehausan) semua kebutuhan lain ditinggalkan dan orang mencurahkan semua
kebutuhannya untuk memenuhi kebutuhan ini. Bisa terjadi kebutuhan fisiologis
harus dipuaskan oleh pemuas yang seharusnya, (misal: orang yang kehausan harus
minum atau dia mati), tetapi ada juga kebutuhan yang dapat dipuaskan dengan
pemuas lain (misalnya orang minum atau merokok untuk menghilangkan rasa lapar).
Bahkan bisa terjadi pemuas fisiologis itu dipakai untuk memuaskan kebutuhan
jenjang yang lebih tinggi, misalnya orang yang tidak terpuaskan cintanya, merasa
kurang puas secara fisiologis sehingga terus-menerus makan untuk memuaskannya.
2. Kebutuhan Rasa Aman (the safety and security needs)
Ketika manusia sudah terpuaskan sebagai kebutuhan fisiologisnya, mereka
mulai termotivasi oleh kebutuhan akan rasa aman, termasuk rasa aman fisik,
stabilitas, ketergantungan, perlindungan dan kebebasan. Kebutuhan terhadap
hukum, aturan dan struktur juga menjadi bagian dari kebutuhan akan rasa aman.
Kebutuhan fisiologis dan kebutuhan rasa aman pada dasarnya adalah kebutuhan
mempertahankan kehidupan. Kebutuhan fisiologis adalah pertahanan hidup jangka
pendek, sedangkan kebutuhan rasa aman adalah pertahanan hidup jangka panjang.
Menurut Zakiah Darajat (1995) Seseorang yang percaya kepada Tuhan Yang
Maha Esa, mereka merasa selalu dilindungi oleh Tuhan dan dalam suasana dan
keadaan bagaimanapun, mereka tidak merasa takut. Mereka yakin bahwa tidak ada
satu daya upaya dan tiada satu kekuatanpun yang akan mempengaruhi atau
membinasakannya, kalau Tuhan tidak mengizinkan. Mengingat kebutuhan jiwa akan
rasa aman itu, maka perlu adanya kepercayaan kepada Tuhan, yang akan
memberikan ketenangan jiwa. Kepercayaan tersebut akan menghindarkan orang dari
perbuatan kejam, keji dan penyelewengan, sehingga ia akan terhindar dari gangguan
jiwa.
3. Kebutuhan untuk dicintai dan dimiliki (the love and belonging needs)
Sesudah kebutuhan fisiologis dan keamanan relatif terpuaskan, kebutuhan
dimiliki atau menjadi bagian dari kelompok sosial dan cinta menjadi tujuan yang
dominan. Kebutuhan dimiliki ini terus penting sepanjang hidup.
Cinta adalah hubungan sehat antara sepasang manusia yang melibatkan
perasaan saling menghargai, menghormati, dan mempercayai. Dicintai dan diterima
adalah jalan menuju perasaan yang sehat dan berharga, sebaliknya tanpa cinta
menimbulkan kesia-siaan, kekosongan dan kemarahan. Kebutuhan ini juga mencakup
sejumlah aspek hubungan seksual dan hubungan antar pribadi, seperti kebutuhan
untuk memberi dan menerima cinta.
Orang yang beragama islam selalu dianjurkan mengucapkan
Bismilahirrahmanirrahim (dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha
Penyayang) setiap kali memulai sesuatu pekerjaan atau perbuatan. Ucapan tersebut
akan memberikan sugesti kepada jiwa sendiri, bahwa Tuhan akan melimpahkan kasih
sayang, dalam melakukan pekerjaan itu. Perasaan ini akan menenangkan hati dan
melegakan batin, sehingga perasaan aman-tentram akan selalu terasa. Maka dengan
sendirinya tindakan-tindakannya akan tetap menunjukkan bahwa ada rasa kasih
sayang yang tersimpan di dalamnya. (Zakiah Derajat. 1995 : 37).
4. Kebutuhan untuk dihargai (the esteem needs)
Setelah kebutuhan dicintai dan dimiliki tercukupi, kekuatan motivasinya
melemah, diganti motivasi harga diri. Ada dua jenis harga diri :
1) Menghargai diri sendiri (self respect) Harga diri adalah perasaan seseorang
terhadap keberhargaan dan keyakinan dirinya. Contoh : kebutuhan kekuatan,
penguasaan kompetensi, kepercayaan diri, prestasi, kemandirian, dan
kebebasan.
2) Mendapat penghargaan dari orang lain (respect from others) Penghargaan
dari orang lain merupakan persepsi tentang prestise, pengakuan atau
ketenaran yang berhasil dicapai seseorang dimata orang lain. Cotoh :
kebutuhan prestise, penghargaan dari orang lain, status, ketenaran,
dominasi, menjadi orang penting, dan kehormatan. Dengan kata lain, harga
diri didasarkan pada kompetensi nyata dan bukan sekedar opini orang lain.
Sekali manusia dapat memenuhi kebutuhan untuk dihargai, mereka sudah
siap untuk memasuki gerbang aktualisasi diri, kebutuhan tertinggi yang
ditemukan Maslow.
5. Kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri (the self - actualization needs)
Sesudah semua kebutuhan dasar terpenuhi, muncullah kebutuhan
aktualisasi diri, kebutuhan menjadi sesuatu yang orang lain itu mampu
mewujudkannya memakai (secara maksimal) seluruh bakat, kemampuan,
potensinya.
Aktualisasi diri adalah keinginan untuk memperoleh kepuasan dengan
dirinya sendiri untuk menyadari semua potensi dirinya, untuk menjadi apa saja yang
dia dapat melakukannya, dan untuk menjadi kreatif dan bebas mencapai puncak
prestasi potensinya.
Siapapun yang sudah mencapai tingkat aktualisasi diri berarti menjadi
manusia seutuhnya, sanggup memenuhi kebutuhan- kebutuhan yang bagi orang lain
hanya terlihat samar-samar atau bahkan tidak pernah dilihatnya sama sekali.
Maslow berpendapat bahwa seseorang akan memiliki kepribadian yang
sehat apabila dia mampu mengaktualisasikan dirinya sebagai dirinya secara penuh
(self actualizing person). Dia mengemukakan teori motivasi bagi self-actualizing
person dengan nama metamotivation, metaneeds, B-motivation, atau being values
(kebutuhan untuk berkembang). Seseorang yang telah mampu mengaktualisasikan
dirinya tidak termotivasi untuk mengejar sesuatu (tujuan) yang khusus, mereduksi
ketenangan, atau memuaskan sesuatu kekurangan. Dia secara menyeluruh bertujuan
memperkaya, memperluas kehidupannya, dan mengurangi ketegangan melalui
bermacam-macam pengalaman yang menantang. Dia berusaha untuk
mengembangkan potensinya secara maksimal dengan memerhatikan lingkungannya.
Dia juga berada dalam keadaan spontan, alami, dan senang mengekspresikan
potensinya secara penuh.

Dari kelima kebutuhan ini akan membantu seseorang mempunyai kesehatan mental yang
baik, dan berguna untuk diri sendiri maupun orang lain.

Anda mungkin juga menyukai