PASIEN GASTRITIS
Diajukan Untuk Memenuhi Ujian Praktek Klinik Keperawatan Dasar I
Dosen pengampu : Ns.ella Nurlaela, S.Kep, M.Kep
Disusun oleh :
Jumiyati
2B
88011900005
DIII KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
SERANG BANTEN
2020-2021
LAPORAN PENDAHULUAN
b) Terapeutik
c) Edukasi
d) Kolaborasi
a. Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan (mis. Pereda nyeri, antiemetik), jika
perlu
b. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan jenis nutrient yang
dibutuhkan, jika perlu
A. DEFINISI
Gastritis berasal dari kata gaster yang artinya lambung dan itis yang berarti
inflamasi peradangan. Menurut Hirlan dalam Aru (2009), gastritis adalah proses
inflamasi pada lapisan mukosa dan submukosa lambung, yang berkembang bila
mekanisme protektif mukosa dipenuhi dengan bakteri atau bahan iritan lain. Secara
hispatologi dapat dibuktikan dengan adanya infiltrasi sel-sel. Menurut Lindseth
dalam Price dan Wilson (2009), gastritis adalah suatu keadaan peradangan atau
perdarahan mukosa lambung yang dapat bersifat akut, kronis, difus atau lokal.
Gastritis adalah inflamasi dari mukosa lambung (Kapita Selekta Kedokteran,
Edisi Ketiga Hal 492).Gastritis adalah segala radang mukosa lambung (Buku Ajar
Ilmu Bedah, Edisi Revisihal749).Gastritis merupakan keadaan peradangan atau
pendarahan pada mukosa lambung yang dapat bersifat akut, kronis, difusi atau local
(Patofisiologi Sylvia A Price hal 422).Gastritis (penyakit maag) adalah penyakit
yang disebabkan oleh adanya asam lambung yang berlebih atau meningkatnya asam
lambung sehingga mengakibatkan imflamasi atau peradangan dari mukosa lambung
seperti teriris atau nyeri pada ulu hati.Gejala yang terjadi yaitu perut terasa perih dan
mulas.
Dari definisi-definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa gastritis adalah suatu
peradangan atau perdarahan pada mukosa lambung yang disebabkan oleh faktor
iritasi, infeksi, dan dan ketidakteraturan dalam pola makan, misalnya telat makan,
makan terlalu banyak dan cepat, makan-makanan yang terlalu berbumbu dan
makanan yang pedas
B. ETIOLOGI
Penyebab dari Gastritis dapat dibedakan sesuai dengan klasifikasinya sebagai berikut :
1. Gastritis Akut
Banyak faktor yang menyebabkan gastritis akut seperti:
o Obat-obatan seperti obat anti inflamasi nonsteroid, silfonamide merupakan obat
yang bersifat mengiritasi mukosa lambung.
o Minuman beralkohol
o Infeksi bakteri seperti H. pylori, H. heilmanii, streptococci
o Infeksi virus oleh Sitomegalovirus.
o Infeksi jamur seperti Candidiasis, Histoplasmosis, dan Phycomycosis.
o Stress fisik yang disebabkan oleh luka bakar, trauma, pembedahan.
o Makanan dan minuman yang bersifat iritan. Makanan berbumbu dan minuman
dengan kandungan kafein dan alkohol merupakan salah satu penyebab iritasi
mukosa lambung.
2. Gastritis Kronis
Penyebab pasti dari gastritis kronik belum diketahui, tapi ada dua predisposisi penting
yang bisa meningkatkan kejadian gastritis kronik, yaitu infeksi dan non-infeksi
(Wehbi, 2008).
o Gastritis infeksi
Beberapa agen infeksi bisa masuk ke mukosa lambung dan memberikan manifestasi
peradangan kronik.Beberapa agen yang diidentifikasi meliputi hal-hal berikut.
1. H. Pylori. Beberapa peneliti menyebutkan bakteri itu merupakan penyebab
utama dari gastritis kronik (Anderson, 2007).b)Helicobacter heilmanii,
Mycobacteriosis, dan Syphilis (Quentin, 2006)c)Infeksi parasit (Wehbi,
2008).d)Infeksi virus (Wehbi, 2008).
2. Helicobacter heilmanii, Mycobacteriosis, dan Syphilis (Quentin,
2006)c)Infeksi parasit (Wehbi, 2008).d)Infeksi virus (Wehbi, 2008).
3. Infeksi parasit (Wehbi, 2008).
4. Infeksi virus (Wehbi, 2008)
o Gastritis non-infeksi
1. Gastropai akbiat kimia, dihubungkan dengan kondisi refluks garam empedu
kronis dan kontak dengan OAINS atau aspirin (Mukherjee, 2009).
2. Gastropati uremik, terjadi pada gagal ginjal kronik yang menyebabkan ureum
terlalu banyak beredar pada mukosa lambung (Wehbi, 2008).
C. EPIDEMIOLOGI
Epidemiologi gastritis diduga cukup tinggi.Diperkirakan sekitar 50% populasi dunia
terinfeksi Helicobacter pylori.Data mengenai epidemiologi gastritis di Indonesia
masih belum begitu lengkap, namun dilaporkan bahwa tren prevalensinya semakin
menurun.
D. PATOFISIOLOGI
1. Gastritis Akut
Zat iritasi yang masuk ke dalam lambung akan mengiitasi mukosa lambung. Jika
mukosa lambung teriritasi ada 2 hal yang akan terjadi :
o Karena terjadi iritasi mukosa lambung sebagai kompensasi lambung. Lambung
akan meningkat sekresi mukosa yang berupa HCO3, di lambung HCO3 akan
berikatan dengan NaCL sehingga menghasilkan HCI dan NaCO3.Hasil dari
penyawaan tersebut akan meningkatkanasam lambung . Jika asam lambung
meningkat maka akan meningkatkan mual muntah, maka akan terjadi gangguan
nutrisi cairan & elektrolit.
o Iritasi mukosa lambung akan menyebabkan mukosa inflamasi, jika mukus yang
dihasilkan dapat melindungi mukosa lambung dari kerusakan HCL maka akan
terjadi hemostatis dan akhirnya akan terjadi penyembuhan tetapi jika mukus gagal
melindungi mukosa lambung maka akan terjadi erosi pada mukosa lambung. Jika
erosi ini terjadi dan sampai pada lapisan pembuluh darah maka akan terjadi
perdarahan yang akan menyebabkan nyeri dan hypovolemik.
2. Gastritis Kronis
Gastritis kronik disebabkan oleh gastritis akut yang berulang sehingga terjadi iritasi
mukosa lambung yang berulang-ulang dan terjadi penyembuhan yang tidak sempurna
akibatnya akan terjadi atrhopi kelenjar epitel dan hilangnya sel pariental dan sel chief.
Karena sel pariental dan sel chief hilang maka produksi HCL. Pepsin dan fungsi
intinsik lainnya akan menurun dan dinding lambung juga menjadi tipis serta
mukosanyarata, Gastritis itu bisa sembuh dan juga bisa terjadi perdarahan serta
formasi ulser.
E. MANIFESTASI KLINIS
1. Gastritis Akut
Anorexia, mual, muntah, nyeri epigastrium, perdarahan saluran cerna pada hematemesis
melena, tanda lebih lanjut yaitu anemia
2. Gastritis Kronik
Kebanyakan klien tidak mempunyai keluhan, hanya sebagian kecil mengeluh nyeri ulu
hati anorexia, nausea, dan keluhan anemia dan pemeriksaan fisik tidak di jumpai
kelainan.
F. KLASIFIKASI
1. Gastritis Akut
Gastritis akut adalah inflamasi akut mukosa lambung padasebagian besar merupakan
penyakit yang ringan dan sembuh sempurna.Salah satu bentuk gastritis akut yang
manifestasi klinisnya adalah:
o Gastritis akut erosive
Disebut erosif apabila kerusakan yang terjadi tidak lebih dalam daripada mukosa
muscolaris (otot-otot pelapis lambung).
o Gastritis akut hemoragic
Disebut hemoragic karena pada penyakit ini akan dijumpaiperdarahan mukosa
lambung dalan berbagai derajat dan terjadi erosiyang berarti hilangnya
kontunuitas mukosa lambung pada beberapatempat, menyertai inflamasi pada
mukosa lambung tersebut.( Hirlan, 2001)
2. Gastritis Kronis
Menurut Muttaqin, (2011) Gastritis kronis adalah suatu peradanganpermukaan mukosa
lambung yang bersifat menahun. Gastritis kronikdiklasifikasikan dengan tiga
perbedaan sebagai berikut :
o Gastritis superfisial, dengan manifestasi kemerahan ; edema , sertaperdarahan dan
erosi mukosa.
o Gastritis atrofik, dimana peradangan terjadi di seluruh lapisanmukosa pada
perkembanganya dihubungkan dengan ulkus dankanker lambung, serta anemia
pernisiosa. Hal ini merupakankarakteristik dari penurunan jumlah sel parietal dan
selchief.
o Gastritis hipertrofik, suatu kondisi dengan terbentuknya nodul-nodul pada mukosa
lambung yang bersifat iregular, tipis, danhemoragik.
G. FARMAKOTERAPI
Nama Generik
Kategori Dosis, Kerja Kontra Efek
dan
Obat frekuensi Obat indikasi samping
NamaDagang
H. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Menurut Jong (2010), untuk menegakkan diagnosa gastitis dilakukan dengan berbagai
macam tes diantaranya:
1. Tes darah
Tes darah untuk melihat hasilnya antibodi terhadap serangan Helicobacter pylori.hasil
tes yang positif menunjukkan bahwa seseorangpernah mengalami kontrak dengan
Helicobacter pylori. Tes darah juga dapat digunakan untuk mengecek terjadinya
anemia yang mungkin saja disebabkan oleh perdarahan karena gastritis.
2. Uji napas
Urea Suatu metode diagnostik berdasarkan prinsip bahwa urea diubah oleh urase
Helicobacter pyjlori dalam lambung menjadi amoniak dan karbondioksida (CO2).
CO2 cepat diabsorbsi melalui dinding lambung dan dapat terdeteksi dalam udara
ekspirasi.
3. Pemeriksaan feces
Tes ini digunakan untuk mengetahui adanya Helicobacteri pyloridalam sempel tinja
seseorang.Hasil tes yang positif menunjukkan orang tersebut terinfeksi Helicobacteri
pylori.Biasanya dokter menguji adanya darah dalam tinja yang menandakan adanya
perdarahan dalam lambung karena gastritis.
4. Rontgen
Tes ini dimaksudkan untuk melihat adanya kelaianan pada lambung yang dapat dilihat
dengan sinar X. Biasanya akan diminta menelan cairan barium dahulu sebelum
dilakukan rontgen. Cairan ini akan melapisi saluran cerna dan akan terlihat lebih jelas
ketika dirontgen
5. Endoskopi
Tes ini dimaksudkan untuk melihat adanya kelainan pada almbung yang mungkin tidak
dapat dilihat oleh sinar X. Tes ini dilakukan dengan cara memasukkan sebuah selang
kecil yang fleksibel (endoskop) melalui mulut dan masuk kedalam esofagus, lambung
dan bagian atas usus kecil. Tenggorokan akan terlebih dahulu dimatirasakan
(anestesi), sebelum endoskop dimasukkan untuk memastikan pasien merasa nyaman
menjalani tes ini.
I. PENATALAKSANAAN MEDIS
1. Berikan diet tinggi kalori sesuai toleransi
J. KOMPLIKASI
1. Komplikasi yang timbul pada Gastritis Akut:
o Perdarahan saluran cerna bagian atas, yang merupakan kedaruratan medis,
terkadang perdarahan yang terjadi cukup banyak sehingga dapat menyebabkan
kematian.
o Ulkus, jika prosesnya hebat
o Gangguan cairan dan elektrolit pada kondisi muntah hebat.
2. Komplikasi yang timbul Gastritis Kronik, yaitu gangguan penyerapan vitamin B 12,
akibat kurang pencerapan, B 12 menyebabkan anemia pernesiosa, penyerapan besi
terganggu dan penyempitan daerah antrum pylorus.
K. DIET/NUTRISI
Menurut Persagi (1999) dikenal jenis diet untuk penderita penyakit gastritis. Diet ini
disesuaikan dengan berat ringannya penyakit.
1. Diet Lambung I diberikan pada penderita gastritis berat yang disertai pendarahan.
Jenis makanan yang diberikan, meliputi susu dan bubur susu yang diberikan
setiap 3 jam sekali.
2. Diet Lambung II Untuk penderita gastritis akut yang sudah dalam perawatan.
Makanan yang diberikan merupakan makanan saring atau cincang pemberiannya
sama 3 jam sekali.
3. Diet Lambung III Untuk penderita gastritis yang tidak begitu berat atau ringan.
Bentuk makanan harus lunak dan diberikan enam kali sehari.
4. Diet Lambung IV Orst ini diberikan pada penderita gastritis ringan, makanan
dapat berbentuk lunak atau biasa.
Jenis makanan yang boleh diberikan pada penderita gastritis
1. Sumber hidrat arang (nasi atau penggantinya) yaitu meliputi ; beras, dibubur atau
ditim, kentang direbus atau dipures, makaroni, mi bihun direbus, roti, biskuit,
marie, dan tepung-tepungan dibuat bubur atau puding.
2. Sumber protein hewani (daging atau penggantinya) Ikan, hati, daging sapi empuk,
ayam digiling atau dicincang dan direbus, disemur, ditim, atau dipanggang, telur
ayam direbus, didadar, diceplok air, atau dicampurkan dalam makanan, susu.
Sumber protein nabati tahu, tempe, direbus, ditim atau ditumis, kacang hijau
direbus dan dihaluskan.
3. Lemak margarin, minyak (tidak untuk menggoreng) dan santan encer.
4. Sayuran - sayuran yang tidak banyak serat dan tidak menimbulkan gas, misalnya :
bayam, labu siam, wortel, tomat direbus atau ditumis.
5. Buah-buahan pepaya, pisang rebus, sawo, jeruk garut, sari buah (sebaiknya
dimakan bersama nasi).
6. Bumbu-bumbu Gula, garam, vetsin, kunyit, kunci, sereh, salam, lengkuas, sedikit
jahe, dan bawang.
L. Pathway
Kasus 3
KASUS
Seorang laki laki datan ke igd rs dengan keluhan lemas , sudah 10 hari klien mual dan muntah
tidak bisa makan Pasien tampak lemas, turgor kulit jelek, mengeluh tidak nafsu makan, BMI :
18, kadar Hb : 11 gr/dldalam satu bulan terjadi penurunana berat badan ± 5 kg , nyeri pada
lambung terutama di malam hari TTV suhu 36,7C, TTV menunjukkan TD 90/60 mmHg
frekuensi napas 30 x/menit , irama irregular
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
a) Biodata
1. Identitas klien
Nama : Tn A.
Umur : 29Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Kp Kadu Tanggai Rt 02 Rw 02 Kecamatan Menes
Agama : Islam
Suku : Sunda
No. Registrasi : 924015
Diagnosa Medis : Gastritis
Tanggal Masuk : 17 November 2020 Pukul 09.30 WIB
Tanggal Pengkajian : 17 November 2020
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny. T
Umur : 26 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Kp Kadu Tanggai Rt 02 Rw 02 Kecamatan Menes
Hubungan denga klien : Istri klien
b) Keluhan Utama
Klien mengeluh mual, muntah, tidak nafsu makan, dan nyeri pada lambung di malam hari
c) Riwayat Kesehatan
1) Riwayat Kesehatan Sekarang
Pada tanggal 17 November 2020 pukul 09:30 pasien datang ke IGD rumah
sakit dengan keluhan mual dan muntah tidak bisa makan, disertai nyeri pada
lambung. Pasien mengatakan perut terasa nyeri seperti di tusuk-tusuk pada saat
beraktivitas, pasien mengeluh tidak bisa makan selama 10 hari, rasa nyerinya
dibagian ulu hati, skala 6,nyeri sering timbul pada malam hari.
L ka 5 L ki 5
T ka 5 T ki 5
A. Data psikologi
1) Status emosi
Klien mampu mengontrol emosi
2) Kecemasan klien
Tingkat kecemasan klien ringan
3) Konsep diri
a. Citra tubuh : Pasien mensyukuri apapun bentuk tubuhnya
b. Identitas diri : klien seorang ayah bekerja
c. Peran : klien berperan sebagai ayah dari seorang anak
d. Ideal diri : klien berharap semoga biasa menjaga kesehatan tubuhnya sampai
tua
e. Harga diri : klien mengatakan banyak yang suka padanya karena mudah
berinteraksi
4) Kopi mekanisme yang digunakan
Klien berinteraksi dengan orang lain dan terkadang berkumpul bersama
B. Data sosial
1. Pola kominukasi
Pasienmengatakansebelumsakitbisamelakukanhal yang bermanfaat
2. Pola interaksi
a. Dengan perawat : interaksi baik
b. Dengan keluarga : interaksi baik
c. Dengan klien lain : interaksi baik
C. Data spiritual
2. Program terapi
E. ANALISA DATA
DO : ¤
G. RencanaKeperawatan
H. Tindakan Keperawatan
2. Manajemen Nyeri
o Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
o Mengidentifikasi skala nyeri
o Mengidentifikasi faktor yang memperberat dan
mempengaruhi nyeri
18/11/2020
Deficit nutrisi
ManajemenNutrisi Jumiyati
o Mengidentifikasi status nutrisi.
o Mengidentifikasi alergi dan intoleransi makanan
o Mengidentifikasimakanan yang disukai.
o Melakukan oral hygiene sebelummakan.
o Memfasilitasimenentukanpedoman diet (mis.
piramidamakanan)
o Menyajikanmakanansecaramenarikdengansuhu
yang sesuai.
o Menganjurkanposisidudukjikamampu.
o Mengkolaborasidenganahligiziuntuk
menentukanjumlahkaloridanjenisnutrien yang
19/11/202 dibutuhkan
0
Manajemen Nutrisi
I. CatatanPerkembanganKeperawatan
No. Namadan
Tanggal
DX Jam Perkembangan(SOAP) TTD
Perawat
18 Nov 09.00 S: Pasien mengatakan nyeri pada lambung
2020 O : Pasien terlihat meringis
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi di lanjutkan, dengan : Jumiyati
1
o Memonitor efek samping penggunaan
analgetik
o Menganjurkan menggunakan analgetik
secara tepat
19 Nov 09.00 S : Pasien mengatakan sudah tidak nyeri Jumiyati
2020 pada lambung
1 O : Pasien sudah tidak meringis
A : Masalah teratasi
P : Intervensi di hentikan
18Nov 09.30 S : Pasien mengatakan mual muntah Jumiyati
2020 O : Nafsu makan pasien berkurang
A : Masalahbelum teratasi
2 P : Intervensi di lanjutkan, dengan :
o Mengidentifikasimakanan yang disukai.
o Memonitorasupanmakanan.
o Memberikan suplemen jika perlu
19Nov 09.30 S : Pasien mengatakan sudah tidak mual dan Jumiyati
2020 muntah
2 O : Nafsu makan pasien membaik
A : Masalah teratasi
P : Intervensi di hentikan
3 18 Nov 10.00 S : Pasien mengatakan sudah tidak lemas Jumiyati
2020 O : Pasien terlihat lebih sehat
A : Masalah teratasi
P : Intervensi di hentikan
DAFTAR PUSTAKA
PPNI. 2016. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Dewan Pengurus Pusat PPNI: Jakarta
PPNI. 2016. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Dewan Pengurus Pusat PPNI: Jakarta
PPNI. 2016. Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Dewan Pengurus Pusat PPNI: Jakarta
https://www.academia.edu/37222178/LAPORAN_PENDAHULUAN_GASTRITIS
https://www.academia.edu/12214942Asuhan_Keperawatan_Gastritis