Anda di halaman 1dari 9

MODUL.

1
PENDAHULUAN

SASARAN BELAJAR

Mahasiswa akan mendapatkan wawasan dan mampu memahami prinsip ekologi dan
manfaatnya untuk mendukung mata kuliah selanjutnya

MATERI KAJIAN

Pendahuluan, pengertian dan definisi ekologi, hubungan ekologi dengan ilmu lainnya,
ruang lingkup ekologi, pembagian ekologi, dan aplikasi ekologi

KATA KUNCI

Definisi ekologi, pembagian ekologi dan aplikasi ekologi

LANDASAN TEORI

A. PENDAHULUAN
Sekitar tahun 1900, diakui Ekologi sebagai ilmu dan berkembang terus dengan
cepat. Perkembangan ekologi ini terjadi di saat dunia sangat peka dengan masalah dan
usaha meningkatkan dan memelihara mutu lingkungan.

Menurut Odum (1971) ekologi masa kini adalah suatu studi yang mempelajari
struktur dan fungsi ekosistem (alam) di mana manusia adalah bagian dari ekosistem.
Struktur ekosistem menunjukkan keadaan dari sistem ekologi pada waktu dan tempat
tertentu termasuk kepadatan, biomassa, penyebaran, potensi biotik, daur materi, aliran
energi, faktor fisika dan kimia lainnya yang mencirikan keadaan sistem tersebut. Se-
dangkan fungsi ekosistem menggambarkan hubungan sebab akibat yang terjadi dalam
sistem. Jadi inti utama ekologi adalah mencari pengertian bagaimana fungsi organisme
di alam.

Dengan dituntutnya kesadaran lingkungan bagi setiap orang, antara lain ten-
tang penghematan sumber daya, penghematan energi, dan masalah pencemaran. De-
ngan mencermati munculnya masalah-masalah lingkungan tersebut sebagai akibat da-
ri pembangunan yang mengabaikan prinsip-prinsip ekologi, untuk mendapatkan ke-
untungan jangka pendek yang jumlahnya semakin hari semakin meningkat, telah me-
nyebabkan peranan pengetahuan tentang ekologi semakin menonjol. Prinsip-prinsip
1
Ekologi Umum – Biologi – Fmipa - Unhas
ekologi dapat menerangkan dan memberikan wawasan dalam mencari jalan untuk
mencapai kehidupan yang lebih layak. Tidak satu cabang ilmupun yang dapat meng-
abaikan peranan ekologi. Maka jelaslah bahwa, dengan adanya masalah globalisasi
lingkungan akan mengakibatkan perhatian semakin mendalam pada ekologi.

Seorang yang belajar ekologi pada dasarnya akan berusaha menjawab bebera-
pa hal sebagai berikut :
a. Bagaimana alam bekerja ?
b. Bagaimana suatu spesies beradaptasi dalam habitatnya ?
c. Apa yang mereka perlukan dari habitatnya guna kelangsungan hidupnya ?
d. Bagaimana organisme mencukupi kebutuhannya akan unsur materi dan energi ?
e. Bagaimana mereka berinteraksi dengan spesies lainnya ?
f. Bagaimana individu dalam spesies diatur dan berfungsi sebagai populasi ?
g. Bagaimana keindahan ekosistem berkembang ?

Untuk menjawab pertanyaan diatas, dibutuhkan kecermatan, ketelitian dan pe-


ngetahuan peranan dan keterikatan komponen-komponen lingkungan.

B. PENGERTIAN, DEFINISI EKOLOGI DAN HUBUNGAN EKOLOGI


DENGAN ILMU-ILMU LAIN
b. Pengertian ekologi
Kata ekologi berasal dari dua suku kata bahasa Yunani, yaitu oikos yang berarti
rumah atau tempat untuk hidup, dan logos berarti pengetahuan (ilmu pengetahuan).
Hasil perpaduan kata tersebut mulai dikenal secara luas pada pertengan abad 19 yaitu
oekologi. Kata baru ini diperkenalkan pertama kali oleh seorang ahli biologi berke-
bangsaan Jerman, yaitu Ernst Haeckel pada tahun 1869. Walaupun sebenarnya ilmu ini
sudah dikenal sejak abad ke 4 SM oleh filsuf Aristoteles dalam bukunya berjudul Historia
Animalium, yang menjelaskan tentang terjadinya ledakan populasi tikus, yang disebab-
kan oleh laju kepadatan populasi tikus yang tak terkendalikan karena musuh alamianya
dan manusia tidak mampu mengendalikannya. Demikian juga filosuf lainnya seperti
Plato dan Herodotus yang menganggap bahwa kepadatan populasi atau jumlah indivi-
du dari setiap spesies tidak banyak berubah sepanjang waktu.

c. Definisi ekologi
Secara harfiah ekologi adalah pengkajian organisme di rumahnya/habitatnya.
Sekarang banyak definisi mengenai ekologi yang dikemukakan oleh para ahli ekologi,
namun demikian pada intinya sama saja. Adapun beberapa definisi ekologi yang se-
ring kita dengar dan baca adalah :
 Kajian hubungan organisme / kelompok organisme terhadap lingkungannya atau
ilmu tentang hubungan timbal balik antara organise hidup dengan lingkungannya.
2
Ekologi Umum – Biologi – Fmipa - Unhas
 Hubungan antara mahluk hidup dengan lingkungannya, dengan demikian merupa-
kan kajian terhadap struktur dan fungsi alam, dimana manusia merupakan bagian
utama dari padanya.
 Kajian keseluruhan pola hubungan antara mahluk hidup dengan lingkungannya.
 Kajian ilmiah mengenai interaksi antara organisme dengan lingkungannya.
 Ilmu yang mempelajari hubungan antara tumbuhan dan hewan dengan lingkungan
dimana mereka hidup, mencakup bagaimana kehidupannya dan mengapa mereka
berada disitu.
 Dan masih banyak lagi lainnya, namun pada dasarnya tetap mengacu pada hubung-
an interaksi antara mahluk hidup dengan lingkungannya.

d. Hubungan ekologi dengan ilmu lainnya


Untuk lebih mudah mengerti hubungan organisme dan lingkungannya, maka
semua ilmu yang menerangkan tentang komponen-komponen organisme dan lingku-
ngan mutlak diperlukan. Penyebaran, adaptasi dan aspek fungsi komunitas banyak di-
pelajari dalam ekologi yang erat hubungannya dengan ilmu biologi lainnya, seperti
taksonomi, morfologi, fisiologi, genetika dll. Sedangkan bidang ilmu lainnya seperti kli-
matologi, ilmu tanah, geologi, fisika dan kimia memberikan informasi mengenai lingku-
ngan. Dengan demikian ekologi merupakan ilmu yang multi disipliner, sehingga se-
orang ekologiawan membutuhkan pengetahuan dari ilmu biologi, kimia dan fisika un-
tuk dapat mengungkapkan hu-bungan antara mahluk hidup dengan lingkungannya.

Dengan ilmu budaya–sosial sangat penting pula bila komponen manusia dima-
sukkan dalam cakupan ekosistem, atau bila ekologi ditekankan pada peranan ekosis-
tem terhadap kehidupan manusia dan sebaliknya. Untuk hubungan ilmu ekologi de-
ngan ilmu ekonomi, seorang ahli ekonomi perlu mempelajari ekologi, sehingga di da-
lam mendapatkan keuntungan maksimal dari sumber daya alam, juga tetap menjaga
kualitas lingkungan yang maksimal, demi keberlanjutan pembangunan.

Dampak dari kemajuan teknologi sekarang ini memungkinkan penelitian eko-


logi dapat dilakukan secara kuantitatif untuk sistem yang besar dan kompleks. Model-
model matematika makin banyak diterapkan dalam penelitian ekologi dengan sistem
pengolahan komputer, sehingga dapat diramalkan apa yang akan terjadi bila suatu pa-
rameter terukur di lingkungan berubah, hal ini menimbulkan bidang ilmu yang dikenal
sebagai Ekologi Kuantitatif, Statistik Ekologi , dan Ekologi Sistem.

Dari perkembangan ini semakin terlihat bahwa ekologi mempunyai hubungan


dengan semua ilmu-ilmu lainnya. Untuk mengerti hubungan antara organisme dengan
lingkungan, semua bidang ilmu yang dapat menerangkan tentang komponen-kom-
ponen mahluk hidup dan lingkungan itu sangat diperlukan. Jika berbicara mengenai
pencemaran, perkembangan penduduk, masalah pangan, penggunaan energi, efek

3
Ekologi Umum – Biologi – Fmipa - Unhas
rumah kaca, pemanasan global, lubang ozon, ini semua berarti juga harus berbicara
tentang ilmu kimia, fisika, pertanian, kehutanan, ilmu gizi, klimatologi dll.

B. TINGKATAN ORGANISASI MAHLUK HIDUP

Mahluk hidup memiliki tingkat organisasi, yang berkisar dari tingkat paling se-
derhana ke tingkat organisasi paling kiompleks. Bila kita deretkan dalam pemahaman
ekologi akan terlihat suatu deretan organisasi biologi yang disebut spektrum biologi
sebagai berikut :
a. Protoplasma : zat hidup yang terdiri dari organel-orga-
nel dan senyawa kompleks seperti lemak, protein,
karbohidrat dll.
b. Sel : satuan dasar suatu organisme yang fungsionil dan
strukturil, terdiri dari membran, protoplasma dan inti.
e. Jaringan : merupakan kumpulan sel-sel yang memiliki
bentuk dan fungsi yang sama.
f. Organ : kumpulan beberapa jaringan yang memiliki
struktur dan fungsi berlainan yang menyatu menjadi
alat tubuh yang memiliki fungsi tertentu.
g. Sistem Organ : kumpulan beberapa organ yang saling
bekerja sama secara harmonis dan fungsional mem-
bentuk suatu sistem tertentu.
h. Organsisme: individu hidup yang terbentuk dari kum-
pulan sistem organ.
i. Spesies : individu-individu yang secara morfologis &
biokimia relatif sama, yang dapat berbiak silang de-
ngan sesamanya dan menghasilkan keturunan yang
fertil di alam.
j. Populasi : kelompok individu dari spesies yang sama,
yang menempati suatu tempat pada waktu tertentu.
k. Komunitas : kumpulan dari berbagai populasi dari
spesies berlainan yang hidup bersama pada suatu da-
erah.
l. Ekosistem : suatu kawasan alam yang di dalamnya ter-
cakup unsur hayati (organisme) dan non hayati (mate-
ri) yang saling berinteraksi satu sama lainnya mem-
bentuk suatu sistem (sistem ekologi)
m.Bioma: suatu ekosistem skala besar yang terjadi kare-na interaksi iklim dan biota
setempat (tingkat organi-sasi lebih besar dari ekosistem)
n. Biosfer : tempat pada lapisan bumi dimana ekosistem beroperasi
Gambar 1. Ruang lingkup ekologi
4
Ekologi Umum – Biologi – Fmipa - Unhas
Gambar 2. Hierarki tingkat organisasi kehidupan biologi

C. RUANG LINGKUP EKOLOGI


Ekologi pada awalnya hanyalah sebagai suatu ilmu deskriktif, namun dalam
perkembangannya sekarang sifatnya menjadi semakin eksperimental. Walaupun ter-
dapat kesulitan dalam melakukan percobaan yang seringkali melibatkan banyak ruang
dan waktu, namun saat ini banyak ahli ekologi yang menguji hipotesis dilaboratorium
dan lapangan. Pada dasarnya ada 3 ruang lingkup kajian umum ekologi, yaitu :

1. Kajian ilmiah interaksi antara organisme dengan lingkungannya


Sebagai suatu kajian ilmiah, ekologi menggabungkan pendekatan hipotetif-
deduktif, dengan menggunakan pengamatan dan eksperimen untuk menguji pen-
jelasan hipotesis dari fenomena-fenomena ekologis. Ahli ekologi banyak merang-
cang model matematis yang memungkinkan mereka membuat simulasi eksperi-
men dalam skala besar yang tidak mungkin dilakukan dilapangan.

Kajian tentang lingkungan mencakup komponen abiotik (faktor fisika, kimia-


wi) seperti suhu, cahaya, air dan nutrien/hara. Yang juga penting pengaruhnya ada-
lah komponen biotik (organisme hidup), yaitu semua organisme lain yang meru-
pakan bagian dari lingkungan suatu individu.

Kajian tentang interaksi antara organisme dengan organisme lainnya dan an-
tara organisme dengan lingkunganya. Setiap organisme ataupun kelompok orga-
nisme dipengaruhi oleh lingkunganmya (baik komponen abiotik dan biotik), akan
tetapi dengan kehadiran dan aktivitas organisme itu juga dapat mengubah lingku-
ngannya. Penyebab penting perubahan evolusioner adalah interaksi organisme
dengan lingkungannya.

5
Ekologi Umum – Biologi – Fmipa - Unhas
2. Kajian ekologis tentang adaptasi sampai ke dinamika ekosistem
Kajian ekologi meliputi banyak tingkatan dan jenis interaksi antara organisme
dengan lingkungannya yang memiliki kisaran luas dan kompleks. Kajian tersebut
dapat dibagi atas empat tahap kajian, yaitu :

a. Ekologi organisme (organismal ecology), yang berhubungan dengan perilaku,


fisiologis, dan morfologis yang digunakan suatu individu dalam menghadapi
tantangan yang ditimbulkan oleh lingkungan abiotiknya, dimana distribusi or-
ganisme dibatasi oleh kondisi abiotik yang dapat ditolerir oleh organisme tsb.
b. Ekologi populasi, adalah kelompok individu dari spesies yang sama, yang hi-
dup dalam daerah geografis tertentu. Ekologi populasi sebagian berpusat pada
faktor-faktor yang mempengaruhi ukuran dan komposisi populasi.
c. Ekologi komunitas, yang meliputi semua kelompok populasi dari spesies ber-
beda yang menempati suatu daerah tertentu. Pokok analisisnya meliputi cara
berinteraksi di antara organisme, seperti predasi, kompetisi, dan penyakit yang
mempengaruhi struktur dan organisasi komunitas.
d. Ekosistem, yang meliputi semua faktor-faktor abiotik selain komunitas spesies
yang ada dalam suatu daerah tertentu. Kajian ini meliputi tingkat ekosistem yang
berhubungan dengan aliran energi dan daur unsur hara pada berbagai kom-
ponen abiotik dan biotik.

Ekologi merupakan ilmu yang sangat menantang karena sifatnya multidisip-


liner, yang mencakup bidang biologi (genetika, evolusi, fisiologi, perilaku), se-
dangkan dibidang sains lainnya seperti kimia, fisika, geologi, meteorologi, dan di-
bidang sosial seperti ekonomi, sosiologi dan hukum.
Contoh : Salah satu ilmu yang multidisipliner dari cabang biologi ada-
lah Biologi Konservasi.

3. Konteks ilmiah ekologi untuk evaluasi masalah lingkungan


Kajian-kajian ilmiah yang dilakukan dalam ekologi banyak dimanfaatkan da-
lam mengevaluasi masalah-masalah lingkungan yang muncul sekarang ini. Seba-
gian besar kesadaran lingkungan yang ada sekarang ini diawali dari buku Rachel
Carson (1962) yang berjudul “Silent Spring”.

Kemajuan dalam penelitian ekologis terutama menyoroti hubungan yang


kompleks antara organisme dan sekelilingnya, yang menjadikan ekologi sebagai
ilmu yang dinamis dan menantang. Dengan kajian-kajian ekologis sekarang ini da-
pat dengan tepat menyediakan informasi yang sangat penting untuk pengambilan
keputusan kebijakan pemeliharaan habitat.

6
Ekologi Umum – Biologi – Fmipa - Unhas
D. PEMBAGIAN EKOLOGI

Ekologi pada masa kini menjadi sangat luas cakupannya, namun demikian da-
pat digolongkan berdasarkan sifat bidang kajiannya, maka dapat dibagi menjadi dua
bagian utama yaitu :

1. Autekologi
Terutama membahas / mempelajari suatu individu organisme atau individu spesies
yang berinteraksi dengan lingkungannya, yang ditekankan pada riwayat hidup dan
perilakunya dalam menyesuaikan diri (adaptasi) dengan lingkungan, sifat parasitis
atau non parasitis, dll.
Contoh :
- Penelitian adaptasi pohon meranti (Shorea) terhadap faktor lingkungan di
habitatnya.
- Penelitian perilaku, dan ekologi rusa (Cervus timorensis) dalam suatu hutan.

2. Synekologi
Membahas / mempelajari kelompok organisme-organisme yang berassosiasi ber-
sama sebagai suatu kesatuan. Synekologi merupakan penggambaran keseluruhan
tentang bagaimana struktur dan perkembangan komunitas. Dengan demikian aute-
kologi sangat diperlukan sebagai dasar untuk kajian synekologi.

Contoh :
- Penelitian tenang hutan dimana pohon meranti ataupun rusa itu hidup.

Pembagian ekologi dapat pula dengan berdasarkan jenis lingkungan atau ha-
bitat organisme, yaitu :
a. Ekologi akuatik (perairan) : Ekologi air tawar, Ekologi laut / samudera, dan Ekologi
Estuaria
b. Ekologi Daratan / teresterial.

Pembagian ekologi juga dapat dibagi berdasarkan garis-garis taksonominya,


misalnya : Ekologi Tumbuhan, Ekologi Hewan/Vertebrata, Ekologi serangga, dan Eko-
logi Jasad-Renik / Mikroorganisme
Sedangkan pembagian ekologi berdasarkan pada aspek-aspek penerapannya,
maka kita mengenal adanya : Ekologi Pencemaran, Ekologi Pertanian, Ekologi Sumber
daya alam, Ekologi Hutan, Ekologi Pertanian, Ekologi Padang Pengembalaan / Peter-
nakan, Ekologi Manusia, Ekologi Ruang Angkasa, Ekologi Perkotaan, dll.

7
Ekologi Umum – Biologi – Fmipa - Unhas
E. APLIKASI EKOLOGI

Manusia merupakan salah satu bagian utama dari lingkungan dan ekosistem
yang sangat kompleks. Aktivitas seperti pembangunan industri, jalan, pelabuhan, pe-
mukiman, pemanfaatan hutan, pemakaian insektisida dan bahan radioaktif, dan sema-
kin meningkatnya jumlah penduduk, merupakan beberapa contoh yang dapat mem-
percepat perubahan lingkungan. Manusia dengan otak dan akalnya membuat dia me-
rupakan mahluk berkuasa yang juga menjadi perusak lingkungan. Perkembangan pe-
nemuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semula bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan manusia, ternyata dapat menjadi bumerang bagi hidupnya bila prinsip-
prinsip ekologi diabaikan.

Agar kehidupan manusia dan organisme lainnya dapat hidup berkelanjutan,


maka mereka harus belajar memahami keadaan lingkungannya. Dengan akalnya ma-
nusia harus pandai-pandai mengatur pemanfaatan sumber daya alam di sekelilingnya
dengan bijaksana demi kelestariannya. Contohnya, bila seorang ahli ekonomi bertuju-
an mencapai optimalisasi dari eksploitasi sumber daya alam dalam jangka waktu pen-
dek, maka seorang ahli ekologi harus dapat melihat jauh ke depan yang bersifat peng-
amanan dan pemeliharaan untuk dapat hidup lebih baik.

Asas-asas ekologi dalam perkembangan saat ini, banyak dipakai untuk meng-
alisis lingkungan hidup manusia, pertambahan penduduk, peningkatan produksi pa-
ngan, rebosasi, erosi, banjir, pelestarian keragaman hayati, koleksi flora dan fauna
langka, pencemaran dan lain-lain. Pada dasarnya masalah lingkungan itu timbul karena
aktivitas manusia yang tidak mengabaikan prinsip-prinsip ekologi.

PUSTAKA BACAAN

Untuk memudahkan mahasiswa dalam mempelajari modul ini, diharapkan mem-


baca kepustakaan berikut ini :
1. Odum, E. P. 1993. Dasar-Dasar Ekologi. Gajah Mada Uninersity Press,
Jokyakarta.
2. Setiadi, D. Puspa Dewi Tjondronegoro 1989. Dasar-dasar Ekologi. Pusat
Antar Universitas (PAU) Institut Pertanian Bogor.
3. Mc. Naughton, S. J and L. L. Wolf., 1990. Ekologi Umum. Terjemahan.
Gajah Mada University Press, Jokyakarta.
4. Cambel, N. A., Jane B. Reece and Lawrence G. Mitchell. 1999. Biologi.
Jilid III. Alih Bahasa Wasnen Manalu (IPB). Penerbit Erlangga. Jakarta.
267-408.

8
Ekologi Umum – Biologi – Fmipa - Unhas
UMPAN BALIK

Setelah mempelajari modul 1. tuliskanlah bagian-bagian mana sajakah dari ma-


teri modul yang sulit dipahami, selanjutnya tanyakan atau diskusikan dengan teman
ataupun dosen fasilitator

BAHAN DISKUSI

1. Mengapa ekologi penting dipahami bagi kelangsungan hidup manusia ?


2. Jelaskan apa inti kandungan dalam buku yang berjudul “Silent Spring”, yang men-
jadi titik awal munculnya kesadaran terhadap kelestarian lingkungan ?

SOAL – SOAL LATIHAN

1. Sebutkan dan berikanlah contoh masing-masing jenis kajian ekologi ?


2. Sebutkanlah contoh ilmu pengetahuan yang mendasari ekologi ?
3. Sebut dan jelaskan contoh aplikasi ilmu ekologi dalam kehidupan ?
4. Jelaskan perbedaan antara ilmu ekologi dengan ilmu lingkungan ?
5. Jelaskan hubungan antara ilmu ekologi dengan ilmu ekonomi ?

9
Ekologi Umum – Biologi – Fmipa - Unhas

Anda mungkin juga menyukai