Anda di halaman 1dari 14

MATERI I

KEBUTUHAN DASAR MANUSIA

1.1 Konsep Kebutuhan Dasar Manusia


A. Pengertian
Kebutuhan adalah suatu keadaan yang ditandai oleh perasaan
kekurangan dan ingin memperoleh sesuatu yang akan diwujudkan melalui
suatu usaha atau tindakan (Murray dalam Bherm, 1996). Kebutuhan dasar
manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia dalam
mempertahankan keseimbangan fisiologis maupun psikologis, yang
tentunya bertujuan untuk mempertahankan kehidupan dan kesehatan.
Walaupun setiap individu mempunyai karakteristik yang unik, kebutuhan
dasarnya sama, perbedaannya ada pada pemenuhan kebutuhan dasar
tersebut. Kegagalan pemenuhan kebutuhan dasar menimbulkan kondisi
yang tidak seimbang, sehingga diperlukan bantuan terhadap
pemenuhannya.

B. Karakteristik Kebutuhan Dasar Manusia


Adapun karakteristik kebutuhan dasar manusia, yaitu:
1) Setiap orang mempunyai kebutuhan dasar yang sama, walaupun
masing-masing memiliki latar belakang sosial, budaya, persepsi, dan
pengetahuan yang berbeda.
2) Manusia akan memenuhi kebutuhan dasarnya sesuai dengan tingkat
prioritas masing-masing.
3) Kebutuhan dasar yang harus segera dipenuhi adalah kebutuhan dasar
dengan tingkat prioritas yang paling tinggi/utama.
4) Walaupun kebutuhan dasar umumnya harus dipenuhi, sebagian dari
kebutuhan tersebut dapat ditunda.
5) Kegagalan dalam pemenuhan salah satu kebutuhan dasar dapat
menimbulkan ketidakseimbangan yang dapat menyebabkan sakit.
6) Adanya keinginan untuk memenuhi kebutuhan dasar,yang dipengaruhi
oleh stimulus internal maupun eksternal.
7) Kebutuhan dasar saling berhubungan dan saling mempengaruhi.
8) Manusia dapat merasakan adanya kebutuhan dan akan beruasaha
memenuhinya dengan segera (Asmadi, 2008).

C. Konsep Kebutuhan Dasar Manusia Menurut Para Ahli


1) Konsep Teori Hierarki Kebutuhan Maslow
Abraham Maslow dilahirkan di Brooklyn, New York, pada tahun
1908 dan wafat pada tahun 1970 dalam usia 62 tahun. Teorinya yang
sangat terkenal sampai dengan hari ini adalah teori tentang Hierarchy
of Needs (Hirarki Kebutuhan).
Konsep hierarki kebutuhan dasar ini bermula ketika Maslow
melakukan observasi terhadap perilaku monyet. Berdasarkan
pengamatannya, didapatkan kesimpulan bahwa beberapa kebutuhan
lebih diutamakan dibandingkan dengan kebutuhan yang lain.
Contohnya jika individu merasa haus, maka individu akan cenderung
untuk mencoba memuaskan dahaga. Individu dapat hidup tanpa
makanan selama berminggu-minggu. Tetapi tanpa air, individu hanya
dapat hidup selama beberapa hari saja karena kebutuhan akan air lebih
kuat daripada kebutuhan akan makan. Kebutuhan-kebutuhan ini sering
disebut Maslow sebagai kebutuhan-kebutuhan dasar yang digambarkan
sebagai sebuah hierarki atau tangga yang menggambarkan tingkat
kebutuhan.
Terdapat lima tingkat kebutuhan dasar, yaitu : kebutuhan fisiologis,
kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan akan rasa memiliki dan kasih
sayang, kebutuhan akan penghargaan dan kebutuhan akan aktualisasi
diri. Maslow memberi hipotesis bahwa setelah individu memuaskan
kebutuhan pada tingkat paling bawah, individu akan memuaskan
kebutuhan pada tingkat yang berikutnya. Jika pada tingkat tertinggi
tetapi kebutuhan dasar tidak terpuaskan, maka individu dapat kembali
pada tingkat kebutuhan yang sebelumnya. Menurut Maslow, pemuasan
berbagai kebutuhan tersebut didorong oleh dua kekuatan yakni
motivasi kekurangan (deficiency motivation) dan motivasi
perkembangan (growth motivation). Motivasi kekurangan bertujuan
untuk mengatasi masalah ketegangan manusia karena berbagai
kekurangan yang ada. Sedangkan motivasi pertumbuhan didasarkan
atas kapasitas setiap manusia untuk tumbuh dan berkembang.
Kapasitas tersebut merupakan pembawaan dari setiap manusia.

- Kebutuhan Fisiologis (Physiological Needs)

Kebutuhan paling dasar pada setiap orang adalah kebutuhan


fisiologis yakni kebutuhan untuk mempertahankan hidupnya secara
fisik. Kebutuhan-kebutuhan itu seperti kebutuhan akan makanan,
minuman, tempat berteduh, tidur dan oksigen (sandang, pangan,
papan). Manusia yang lapar akan selalu termotivasi untuk makan,
bukan untuk mencari teman atau dihargai. Manusia akan mengabaikan
atau menekan dulu semua kebutuhan lain sampai kebutuhan
fisiologisnya itu terpuaskan. Di masyarakat yang sudah mapan,
kebutuhan untuk memuaskan rasa lapar adalah sebuah gaya hidup.
Mereka biasanya sudah memiliki cukup makanan, tetapi ketika mereka
berkata lapar maka yang sebenarnya mereka pikirkan adalah cita rasa
makanan yang hendak dipilih, bukan rasa lapar yang dirasakannya.
Seseorang yang sungguh-sungguh lapar tidak akan terlalu peduli
dengan rasa, bau, temperatur ataupun tekstur makanan.

Kebutuhan fisiologis berbeda dari kebutuhan-kebutuhan lain


dalam dua hal. Pertama, kebutuhan fisiologis adalah satu-satunya
kebutuhan yang bisa terpuaskan sepenuhnya atau minimal bisa diatasi.
Kedua, yang khas dalam kebutuhan fisiologis adalah hakikat
pengulangannya. Setelah manusia makan, mereka akhirnya akan
menjadi lapar lagi dan akan terus menerus mencari makanan dan air
lagi. Sementara kebutuhan di tingkatan yang lebih tinggi tidak terus
menerus muncul. Sebagai contoh, seseorang yang minimal terpenuhi
sebagian kebutuhan mereka untuk dicintai dan dihargai akan tetap
merasa yakin bahwa mereka dapat mempertahankan pemenuhan
terhadap kebutuhan tersebut tanpa harus mencari-carinya lagi.

Ada beberapa kebutuhan yang termasuk ke dalam lingkup


kebutuhan fisiologis, terhitung ada delapan kebutuhan yang termasuk
kebutuhan fisiologis.

- Pertama, kebutuhan oksigenasi yakni sesuatu yang dibutuhkan


untuk kelangsungan proses metabolisme sel tubuh manusia,
mempertahankan hidup dan aktivitas-aktivitas organ atau sel
tetap terjaga.

- Kedua, kebutuhan cairan yakni kebutuhan akan pemenuhan


cairan dalam tubuh manusia. tidak bisa dipungkiri
bahwasannya sebagaian besar dari tubuh manusia tersusun dari
air. Dalam hal air, setiap orang memiliki proporsinya sendiri-
sendiri sesuai dengan situasi, kondisi serta kebutuhannya.

- Ketiga, kebutuhan akan nutrisi yakni kebutuhan yang berupa


zat-zat makanan yang akan diolah oleh tubuh dengan tujuan
menghasilkan energi yang dibutuhkan oleh tubuh untuk
beraktivitas sehari-hari.

- Keempat, kebutuhan eleminasi yakni kebutuhan yang


berhubungan dengan proses pengeluaran zat-zat sisa makanan
yang telah diproses oleh tubuh. Kebutuhan eleminasi ini dibagi
menjadi dua jenis yakni eleminasi urin atau yang sering kita
sebut dengan buang air kecil dan eleminasi alvi atau yang
sering kita sebut dengan buang air besar.

- Kelima, kebutuhan akan istirahat dan tidur yakni kebutuhan


yang dibutuhkan untuk merelaksasikan semua organ tubuh
yang sudah digunakan untuk beraktivitas seharian penuh.

- Keenam, kebutuhan temperature, maksudnya adalah dalam


kehidupan manusia ada suhu atau temperatur normal yakni
kisaran 25 – 30 C, hal ini akan sangat berpengaruh bagi
kehidupan manusia karena jika temperature tidak seimbang
naik atau turun maka kegiatan sehari-hari akan mendapatkan
kesulitan.

- Ketujuh, kebutuhan tempat tinggal yakni kebetuhan terhadap


sebuah tempat atau benda yang mampu memberikan
perlindungan bagi mereka yakni tempat tinggal.

- Terakhir adalah kebutuhan sex, sebuah kebutuhan yang harus


dipenuhi karena pada dasarnya insting dan sifat dasar manusia
adalah mendapatkan sebuah kepuasan dan kenikmatan. Maka
dari itulah sex diperlukan. Dalam hal pemenuhan kebutuhan ini
disesuaikan dengan umur, latar belakang orang tersebut, sosial
budaya, etika dan nilai-nilai hidup, harga diri dan tingkat
kesejahteraan yang dimilikinya.

- Kebutuhan Akan Rasa Aman (Safety/Security Needs)


Setelah kebutuhan-kebutuhan fisiologis terpuaskan secukupnya,
muncullah apa yang disebut Maslow sebagai kebutuhan-kebutuhan
akan rasa aman. Kebutuhan-kebutuhan akan rasa aman ini diantaranya
adalah rasa aman fisik, stabilitas, ketergantungan, perlindungan dan
kebebasan dari daya-daya mengancam seperti kriminalitas, perang,
terorisme, penyakit, takut, cemas, bahaya, kerusuhan dan bencana
alam. Serta kebutuhan secara psikis yang mengancam kondisi
kejiwaan seperti tidak diejek, tidak direndahkan, tidak stres, dan lain
sebagainya. Kebutuhan akan rasa aman berbeda dari kebutuhan
fisiologis karena kebutuhan ini tidak bisa terpenuhi secara total.
Manusia tidak pernah dapat dilindungi sepenuhnya dari ancaman-
ancaman meteor, kebakaran, banjir atau perilaku berbahaya orang lain.

Menurut Maslow, orang-orang yang tidak aman akan bertingkah


laku sama seperti anak-anak yang tidak aman. Mereka akan bertingkah
laku seakan-akan selalu dalam keadaan terancam besar. Seseorang
yang tidak aman memiliki kebutuhan akan keteraturan dan stabilitas
secara berlebihan serta akan berusaha keras menghindari hal-hal yang
bersifat asing dan yang tidak diharapkannya.

- Kebutuhan Akan Rasa Memiliki Dan Kasih Sayang (Social Needs)


Jika kebutuhan fisiologis dan kebutuhan akan rasa aman telah
terpenuhi, maka muncullah kebutuhan akan cinta, kasih sayang dan
rasa memiliki-dimiliki. Kebutuhan-kebutuhan ini meliputi dorongan
untuk dibutuhkan oleh orang lain agar ia dianggap sebagai warga
komunitas sosialnya. Bentuk akan pemenuhan kebutuhan ini seperti
bersahabat, keinginan memiliki pasangan dan keturunan, kebutuhan
untuk dekat pada keluarga dan kebutuhan antarpribadi seperti
kebutuhan untuk memberi dan menerima cinta. Seseorang yang
kebutuhan cintanya sudah relatif terpenuhi sejak kanak-kanak tidak
akan merasa panik saat menolak cinta. Ia akan memiliki keyakinan
besar bahwa dirinya akan diterima orang-orang yang memang penting
bagi dirinya. Ketika ada orang lain menolak dirinya, ia tidak akan
merasa hancur. Bagi Maslow, cinta menyangkut suatu hubungan sehat
dan penuh kasih mesra antara dua orang, termasuk sikap saling
percaya. Sering kali cinta menjadi rusak jika salah satu pihak merasa
takut jika kelemahan-kelemahan serta kesalahan-kesalahannya.
Maslow juga mengatakan bahwa kebutuhan akan cinta meliputi cinta
yang memberi dan cinta yang menerima. Kita harus memahami cinta,
harus mampu mengajarkannya, menciptakannya dan meramalkannya.
Jika tidak, dunia akan hanyut ke dalam gelombang permusuhan dan
kebencian.

- Kebutuhan Akan Penghargaan (Esteem Needs)


Setelah kebutuhan dicintai dan dimiliki tercukupi, selanjutnya
manusia akan bebas untuk mengejar kebutuhan egonya atas keinginan
untuk berprestasi dan memiliki prestise. Maslow menemukan bahwa
setiap orang yang memiliki dua kategori mengenai kebutuhan
penghargaan, yaitu kebutuhan yang lebih rendah dan lebih tinggi.
Kebutuhan yang rendah adalah kebutuhan untuk menghormati orang
lain, kebutuhan akan status, ketenaran, kemuliaan, pengakuan,
perhatian, reputasi, apresiasi, martabat, bahkan dominasi. Kebutuhan
yang tinggi adalah kebutuhan akan harga diri termasuk perasaan,
keyakinan, kompetensi, prestasi, penguasaan, kemandirian dan
kebebasan. Sekali manusia dapat memenuhi kebutuhan untuk dihargai,
mereka sudah siap untuk memasuki gerbang aktualisasi diri, kebutuhan
tertinggi yang ditemukan Maslow.

- Kebutuhan Akan Aktualisasi Diri (Self-actualization Needs)


Tingkatan terakhir dari kebutuhan dasar Maslow adalah aktualisasi
diri, yaitu kebutuhan untuk membuktikan dan menunjukan dirinya
kepada orang lain. Pada tahap ini, seseorang mengembangkan
semaksimal mungkin segala potensi yang dimilikinya. Kebutuhan
aktualisasi diri adalah kebutuhan yang tidak melibatkan keseimbangan,
tetapi melibatkan keinginan yang terus menerus untuk memenuhi
potensi. Maslow melukiskan kebutuhan ini sebagai hasrat untuk
semakin menjadi diri sepenuh kemampuannya sendiri, menjadi apa
saja menurut kemampuannya. Awalnya Maslow berasumsi bahwa
kebutuhan untuk aktualisasi diri langsung muncul setelah kebutuhan
untuk dihargai terpenuhi. Akan tetapi selama tahun 1960-an, ia
menyadari bahwa banyak anak muda di [Brandeis] memiliki
pemenuhan yang cukup terhadap kebutuhan-kebutuhan lebih rendah
seperti reputasi dan harga diri, tetapi mereka belum juga bisa mencapai
aktualisasi diri.

2) Virginia Henderson
Teori keperawatan Virginia Handerson (Hammer dan Henderson,
1955) mencakup seluruh kebutuhan dasar seorang manusia. Dimana
individu tersebut akan mampu mengerjakannya tanpa bantuan bila ia
memiliki kekuatan, kemauan, dan pengetahuan yang di butuhkan. Dan
hal ini dilakukan dengan cara membantu mendapatkan kembali
kemandiriannya secepat mungkin.
Kebutuhan berikut ini, sering kali disebut 14 kebutuhan dasar
henderson , memberikan kerangka kerja dalam melakukan asuhan
keperawatan (Henderson, 1966):

- Bernapas secara normal

- Makan dan minum yang cukup

- Eliminasi (buang air besar dan kecil)

- Bergerak dan mempertahankan postur yang diinginkan

- Tidur dan istirahat

- Memilih pakaian yang tepat


- Mempertahankan susu tubuh dalam kisaran normal dengan
menyesuaikan pakaian yang dikenakan dan modifikasi
lingkungan

- Menjaga kebersihan diri dan lingkungan

- Menghindari bahaya dari lingkungan dan menghindari yang


membahayakan orang lain

- Berkomunikasi dengan orang lain dalam mengekspresikan


emosi, kebutuhan, kekhawatiran dan opini

- Beribadah sesuai dengan agama dan kepercayaan

- Bekerja sedemikian rupa sebagai modal untuk membiayai


kebutuhan hidup

- Bermain dan berpartisipasi dalam berbagai bentuk rekreasi

- Belajar, menemukan atau memuaskan rasa ingin tahu yang


mengarah pada perkembangan yang normal, kesehatan, dan
penggunaan fasilitas kesehatan yang tersedia.

3) Watson
Jean Watson (dalam B Talento, 1995) membagi kebutuhan dasar
manusia kedalam dua perangkat utama, yaitu:

- Kebutuhan yang tingkatnya lebih rendah (lower order needs)

- Kebutuhan yang tingkatnya lebih tinggi (higher older needs)


Pemenuhan kebutuhan yang tingkatnya lebih rendah tidak selalu
membantu upaya kompleks manusia untuk mencapai aktualisasi diri,
tiap kebutuhan dipandang dalam konteksnya terhadap kebutuhan lain,
dan semuanya dianggap penting.

4) Martha E. Rogers
Manusia merupakan satu kesatuan yang utuh serta memiliki sifat
dan karakter yang berbeda. Manusia selalu berinteraksi dengan
lingkungan dan memengaruhi satu sama lain. Dalam proses
kehidupannya, manusia diciptakan dengan karakteristik dan
keunikannya masing- masing. Dengan kata lain, setiap individu
berbeda satu dengan yang lain. Konsep Martha E. Rogers ini di kenal
dengan konsep manusia manusia sebagai unit.

5) Sister Calista Roy


Roy secara ringkas berpendapat bahwa individu sebagai makhluk
biopsikososio-spiritual yang merupakan satu kesatuan yang utuh
dengan segala kebutuhannya, memiliki mekanisme untuk beradaptasi
dengan perubahan lingkungan yang terjadi melalui interaksi yang
dilakukan terhadap perubahan lingkungan tersebut.
Dalam merumuskan kebutuhan dasar manusia, Calista
memandangnya dari beberapa aspek yakni:

- Bilogis
Dalam aspek biologis ini manusia merupakan susunan dari
sistem organ tubuh yang dimana mereka membutuhkan sesuatu
yang bisa mempertahankan hidupnya layaknya nutrisi, air,
oksigen dan lainnya.

- Psikologis
Dalam hal ini manusia memiliki sebuah perasaan dan
kepribadian, manusia membutuhkan segala hal yang bisa
membangkitkan mood perasaan dan semangat dari dalam
dirinya, layaknya pujian, perhatian, ajaran dan lainnya.

- Sosial
Dalam segi ini manusia adalah makhluk sosial yang
membutuhkan pihak lain untuk melanjutkan kehidupannya atau
juga bisa mencari sebuah pemecahan masalah dalam hidupnya.
Kebutuhan ini berkaitan dengan komunikasi dan interaksi
dengan orang lain.

- Kultural
Dalam segi ini kultural adalah aspek yang berhubungan
dengan kebudayaan, dimana manusia itu hidup maka mereka
memiliki sebuah kebudayaan yang menjadi ciri khas atau jati
dirinya.

- Spiritual
Manusia hidup di dunia ini membutuhkan sebuah dorongan
dan pedoman untuk bertahan. Dimana aspek yang bisa
memenuhinya adalah aspek spiritual atau hubungannya dengan
Tuhan.
6) Halbert Dunn
Halbert dunn (1958) membagi Kebutuhan Dasar Manusia (KDM)
menjadi dua belas (12) kebutuhan, diantaranya:

- Adat istiadat atau kepercayaan

- Komunikasi

- Persahabatan

- Kebutuhan untuk tumbuh

- Kebutuhan berimajinasi

- Kebutuhan untuk mendapatkan kasih saying

- Keseimbangan

- Lingkungan fisik maupun sosial

- Sosialisasi

- Falsafah hidup

- Dignity (kedudukan),
- Kemerdekaan.

D. Karakteristik Seseorang Yang Kebutuhan Dasarnya Terpenuhi


Manusia dan kebutuhannya senantiasa berubah dan berkembang.
Jika seseorang sudah bisa memenuhi salah satu kebutuhannya, dia akan
merasa puas dan akan menikmati kesejahteraan serta bebas untuk
berkembang menuju potensi kebutuhan yang lebih besar. Sebaliknya, jika
proses pemenuhan kebutuhan itu terganggu, akan timbul suatu kondisi
patologis. Dalam konteks homeostatis suatu persoalan atau masalah dapat
dirumuskan sebagai hal yang menghalangi terpenuhinya kebutuhan, dan
kondisi tersebut lebih lanjut dapat mengancam homeostasis fisiologis
maupun psikologis seseorang. Contoh lain apabila seseorang telah
terpenuhi kebutuhan aktualisasi dirinya, maka orang tersebut akan
memiliki kepribadian multidimensi yang lebih matang, mampu
mengasumsi dan menyelesaikan tugas dengan banyak, mencapai
pemenuhan kepuasan dari pekerjaan yang dikerjakan dengan baik, tidak
bergantung secara penuh pada opini orang lain mengenai penampilan,
kualitas kerja, serta metode penyelesaian masalah.

E. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemenuhan Kebutuhan Dasar


Manusia
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi tingkat pemenuhan
kebutuhan dasar pada manusia adalah sebagai berikut:
1) Penyakit
Adanya penyakit yang terdapat dalam tubuh seseorang dapat
menyebabkan perubahan pemenuhan kebutuhan dasar, baik secara
fisiologis maupun psikologis, hal ini disebabkan beberapa organ tubuh
memerlukan pemenuhan kebutuhan yang lebih besar dari biasanya.
Orang yang sakit juga akan mengalami kesulitan dalam memenuhi
kebutuhannya secara mandiri sehingga membutuhkan orang lain untuk
membantunya.
2) Hubungan yang berarti
Keluarga merupakan sistem pendukung dalam diri seseorang.
Hubungan kekeluargaan yang baik dapat meningkatkan pemenuhan
kebutuhan dasar karena adanya rasa saling percaya, merasakan
kesenangan hidup, tidak ada rasa curiga antara satu dengan yang lain,
dan sebagainya.
3) Konsep diri
Konsep diri manusia juga memiliki peran dalam pemenuhan kebutuhan
dasar. Konsep diri yang positif memberikan makna dan keutuhan
(wholeness) bagi seseorang. Konsep diri yang sehat dapat
menghasilkan perasaan dan kekuatan positif dalam diri seseorang.
Orang yang beranggapan positif terhadap dirinya sendiri akan mudah
berubah, mudah mengenali kebutuhannya, dan mengembangkan cara
hidup yang sehat sehingga mudah memenuhi kebutuhan dasarnya.
4) Tahap perkembangan
sejalan dengan meningkatnya umur, manusia mengalami
perkembangan dan pada setiap tahap perkembangan tersebut manusia
akan memiliki kebutuhan yang berbeda, baik kebutuhan biologis,
psikologis, sosial, maupun spiritual.
DAFTAR PUSTAKA

Alimun, Aziz. 2006, Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia, alih bahasa Resthil
Widyaningrum, Jakarta: Salemba Medikal, 2006.

Mubarok, Wahit Iqbal. 2008. Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia. Teori dan
aplikasi dalam praktek. Jakarta: EGC.

http://repository.ump.ac.id/4037/3/Gayung%20Nusantara%20%20BAB%20II.pdf

http://sahabat-rianti.blogspot.com/2014/05/makalah-kebutuhan-dasar-
manusia.html
http://kebidanantingkata.blogspot.com/2013/10/babi-pendahuluan-1.html

file:///C:/Users/asus/Downloads/Kebutuhan-dasar-manusia-komprehensif.pdf

https://id.wikipedia.org/wiki/Teori_hierarki_kebutuhan_Maslow

https://dosenekonomi.com/ilmu-ekonomi/sda/kebutuhan-dasar-manusia

Anda mungkin juga menyukai