Anda di halaman 1dari 14

Asuhan Keperawatan Pada Ibu Hamil

Trimester 1, 2, dan 3

Dosen Pengampu :

Ratna Ningsih

Disusun Oleh :

Afifa Chairany

Tingkat 2A

POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG


PRODI DIII KEPERAWATAN PALEMBANG

1
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang atas rahmat-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang
berjudul “Asuhan Keperawatan Pada Ibu Hamil Trimester 1, 2, dan 3”.
Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam
mata kuliah Keperawatan Maternitas.
Dengan adanya makalah ini, para pembaca diharapkan mampu
mengembangkan dan menambah pengetahuan mereka disamping adanya
buku– buku referensi dan makalah yang lain, makalah ini bukan suatu hasil
yang sempurna, dengan adanya waktu - waktu yang akan datang diperlukan
proses perbaikan dan penyempurnaan.
Apabila Makalah ini terdapat kekurangan - kekurangan, maka kami
sebagai penyusun makalah ini mengharapkan kritikan dan saran dari para
pembaca. Harapan kami semoga makalah ini berguna bagi semua pembaca.
Kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan untuk
pembelajaran berikutnya. Terima kasih.

Palembang, 1 April 2020

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………………….. ii


DAFTAR ISI ………………………………………………………………
iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ………………………………………………..
1.2. Rumusan Masalah …………………………………………….
1.3. Tujuan
……………………………………………………………...
1.4. Manfaat
…………………………………………………………….
BAB II TINJAUAN TEORI
2.1. Konsep Asuhan Keperawatan Trimester 1
2.2. Konsep Asuhan Keperawatan Trimester 2
2.3. Konsep Asuhan Keperawatan Trimester 3
BAB IV PENUTUP
5.1 Kesimpulan
…………………………………………………………
5.2 Saran
……………………………………………………………......
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………..

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Awal kehamilan ditandai berdasarkan menstruasi terakhir pada
wanita. Banyak perubahan fisik yang akan wanita alami selama trimester
pertama (3 bulan pertama kehamilan). Periode ini juga merupakan periode
tumbuh kembang yang cepat bagi bayi. Kehamilan biasanya berlangsung
selama 40 minggu, mulai dari hari pertama periode terakhir menstruasi
wanita yang berarti bahwa itu mencakup dua minggu sebelum ovulasi dan
konsepsi terjadi. Hal ini sering disebut dalam tiga bagian yang disebut
trimester. Trimester pertama berlangsung selama 12 minggu, yang kedua
dari 13 sampai akhir 27 minggu, dan ketiga 28-40 minggu. Wanita mungkin
menemukan versi yang sedikit berbeda dari periode waktu selama
kehamilannya. Sebagai contoh, tes khusus dilakukan selama trimester
pertama. Pembagian trimester membantu anda dan dokter dalam
perencanaan dan pengelolaan kehamilan. Trimester pertama merupakan saat
perubahan besar dalam tubuh seorang wanita, dan akan mengalami
perubahan dengan cara yang unik. Beberapa wanita langsung tahu bahwa
mereka telah hamil, sedangkan orang lain mungkin tidak yakin mereka
sedang hamil bahkan setelah tes kehamilan positif dan dokter telah
mengkonfirmasi. Trimester pertama dapat membawa peningkatan energi
dan rasa kesejahteraan. Beberapa wanita mungkin merasa lelah dan
emosional. Lain mungkin tidak melihat banyak perubahan sampai kemudian
pada kehamilan. Selama tubuh mengalami perubahan, wanita mungkin
perlu membuat perubahan ke rutinitas sehari-hari, seperti pergi ke tempat

4
tidur lebih awal atau sering makan, makanan kecil. Untungnya, sebagian
besar ketidaknyamanan tersebut akan hilang selama kehamilan berlangsung.
Dan sebagian perempuan bahkan mungkin tidak merasakan adanya
ketidaknyamanan semua ini.Jika wanita pernah hamil sebelumnya, mungkin
merasakan adanya perbedaan kali ini. Sama seperti perbedaan disetiap
wanita, demikian juga di setiap kehamilan.

1.2 Rumusan Masalah

1) Bagaimana asuhan keperawatan pada ibu hamil trimester I?


2) Bagaimana asuhan keperawatan pada ibu hamil trimester II?
3) Bagaimana asuhan keperawatan pada ibu hamil trimester III?

1.3 Tujuan

1) Mahasiswa dapat memahami dan mengetahui asuhan keperawatan pada


ibu hamil trimester I?
2) Mahasiswa dapat memahami dan mengetahui asuhan keperawatan pada
ibu hamil trimester II?
3) Mahasiswa dapat memahami dan mengetahui asuhan keperawatan pada
ibu hamil trimester III?

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Trimester I

2.1.1 Diagnosa Keperawatan

a. Resiko tinggi kekurangan volume cairan berhubungan dengan


mual muntah.
b. Resiko tinggi cedera terhadap janin berhubungan dengan
pusing selama kehamilan.
c. Konstipasi berhubungan dengan peningkatan absorsi air di
saluran GI

2.1.2 Perencanaan Dan Implementasi

Diagnosa 1:

Resiko tinggi kekurangan volume cairan berhubungan dengan


mual muntah

Tujuan:

Tidak terjadi kekurangan volume cairan

NIC:

a. Auskultasi denyut jantung janin (DJJ)


R/ adanya denyut jantung memastikan adanya janin bukan
molahidatidosa
b. Kaji suhu dan turgor kulit, membrane mukosa, tekanan darah,
suhu, masukan/haluaran, dan berat jenis urine. Timbang berat
badan klien dan bandingkan dengan standar.

6
R/ indikator dalam membantu untuk mengevaluasi
tingkat/kebutuhan hidrasi
c. Tentukan frekuensi/beratnya mual muntah
R/ memberikan data berkenaan dengan semua kondisi,
peningkatan kadar hormone gonadotropin korionik (HCG),
perubahan metabolism karbohidrat dan penurunan motilitas
gastric memperberat mual dan muntah pada trimester pertama.
d. Tinjau ulang riwayat kemungkinan masalah medis lain (mis.
ulkus peptikum, gastritis, kolesistisis).
R/ membantu dalam mengenyampingkan penyebab lain, untuk
mengatasi masalah khusus dalam mengidentifikasi intervensi
e. Anjurkan klien mempertahankan masukan/haluaran, tes urine,
dan penurunan berat badan setiap hari.
R/ membantu dalam menentukan adanya muntah yang tidak
dapat dikontrol (hyperemesis gravidarum).
f. Anjurkan penignkatan masukan minuman.
R/ membantu dalam meminimalkan mual/muntah dengan
menurunkan keasaman lambung.

Diagnosa 2:

Resiko tinggi cedera terhadap janin berhubungan dengan pusing


selama kehamilan

Tujuan:

Tidak terjadi cedera pada janin

NIC:

a. Diskusikan pentingnya kesejahteraan ibu.


R/ kesejahteraan janin secara langsung berhubungan dengan
kesejahteraan ibu, khususnya selama trimester pertama, saat
perkembangan sistem organ paling rentan terhadap cedera dari
faktor lingkungan atau keturunan.
b. Diskusikan tingkat aktivitas normal dan latihan. Anjurkan klien
melakukan latihan secukupnya bukan latihan berat (mis.
berenang, bersepeda).
R/ aliran darah ke uterus dapat menurun sampai 70% karena
latihan keras, bradikardia sementara, kemungkinan hipertermia
janin, dan intra uterine growth retardation (IUGR).

7
c. Anjurkan klien untuk melakukan seks yang lebih aman,
menggunakan kondom.
R/ kegagalan untuk menggunakan kondo, selama koitus dapat
meningkatkan resiko transmisi penyakit hubungan kelamin
(PHS).
d. Tinjau ulang kebiasaan dan budaya diet klien. Timbang berat
badan. Diskusikan kurva penambahan berat badan normal
untuk setiap trimester.
R/ malnutrisi pada ibu dihubungkan dengan IUGR pada janin
dan bayi berat lahir rendah. Obesitas ibu pragravid telah
dihubungkan dengan kelahira paterm.
e. Berikan informasi utnuk menghindari kontak dengan orang
lain yang diketahui mengalami infeksi rubella bila klien tidak
kebal, dan tentang perlunya di imunisasi setelah kelahiran.
R/ kira-kira 5%-15% wanita usia menyusui masih rentan
terhadap rubella, yang disebarkan oleh infeksi droplet.
f. Anjurkan penghentian penggunaan tembakau.
R/ merokok dapat mempengaruhi sirkulasi plasenta.
g. Kaji perkembangan uterus melalui pemeriksaan internal.
R/ memberikan informasi tentang gestasi janin;
menggambarkan IUGR; mengidentifikasi kehamilan multiple.

Diagnosa 3:

Konstipasi berhubungan dengan peningkatan absorsi air di saluran


GI.

Tujuan:

Konstipasi berkurang/hilang.

NIC:

a. Tentukan kebiasaan eliminasi sebelum kehamilan, perhatikan


perubahan selama hamil.
b. Berikan informasi diet tentang buah-buahan segar, sayuran,
padi-padian, serat, makanan kasar, dan masukan cairan
adekuat.
c. Anjurkan latihan ringan secara teratur, seperti: jalan kaki. Beri
tahu klien supaya menghindari latihan yang lama dank eras.

8
d. Diskusikan kewaspadaan penggunaan pelunak feses atau
pembentuk bulk bila diet/latihan tidak efektif.
R/ mungkin perlu untuk membantu mengatasi konstipasi dan
menciptakan rutinitas regular.

2.1.3 Evaluasi Dan Dokumentasi

Menganalisa data hasil implementasi, didokumentasikan dengan


SOAP.

S: Data yang didapat dari pernyataan langsung dari klien.

O: Data yang didapat dari hasil observasi dan pemeriksaan.

A: Interpretasi data antara S dan O.

P: Rencana tindakan yang ditentukan sesuai masalah yang terjadi.

2.2 Trimester II

2.2.1 Diagnosa Keperawatan

a. Gangguan pola nafas berhubungan dengan penekanan pembuluh


darah abdomen yang mengalirkan O2.
b. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan perubahan
mekanisme regulator, retensi natrium/air.
c. Ketidaknyamanan berhubungan dengan perubahan pada
mekanika tubuh efek perubahan hormone

2.2.2 Perencanaan Dan Implementasi

Diagnosa 1:

Gangguan pola nafas berhubungan dengan penekanan pembuluh


darah abdomen yang mengalirkan O2.

NOC:

Pola nasa kembali normal

NGO:

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam,


diharapkan pola nafas kembali normal/efektif dengan kriteria hasil:

9
- Klien mengatakan sesak nafas berkurang
- Klien dapat mendemonstrasikan perilaku yang
mengoptimalkan fungsi pernafasan

NIC:

Manajemen pengaturan keefektifan jalan nafas TK: sedang.

Guidance.
a. Kaji status, pola, frekuensi pernafasan.
R/ menentukan luas atau beratnya masalah.
b. Kaji riwayat medis terdahulu, misalnya riwayat alergi, asma,
tuberculosis.
R/ masalah lain dapat mempengaruhi pola nafas dan
menurunkan oksigenisasi jaringan ibu/janin.
Support.
c. Posisikan ibu dengan posisi senyaman mungkin.
R/ menghindari masalah pola nafas akibat posisi yang
salah/kurang tepat.
Teaching.
d. Beri informasi pada ibu tentang kesulitan pernafasan dan
program latihan yang realistis.
R/ menurunkan kemungkinan gejala pernafasan yang tidak
stabil/tidak efektif dan agar ibu dapat mengatasi apabila terjadi
sesak tiba-tiba.
Providing Development Environment.
e. Berikan lingkungan yang nyaman, aman, tenang, bebas dari
asap rokok/bau yang menyengat.
R/ menghindari sesak akibat rangsangan zat kimia yang berbau
menyengat.
Collaborative.
f. Kolaborasikan dengan dokter dalam pemberian oksigen bila
diperlukan.
R/ tindakan efektif dan efisien dalam menangani sesak.
g. Kolaborasikan dengan dokter dalam pemberian obat-obatan.
R/ obat-obatan yang aman bagi ibu hamil.

Diagnosa 2:

Kelebihan volume cairan berhubungan dengan perubahan


mekanisme regulator, retensi natrium/air.

10
NOC:

Masalah kelebihan volume cairan dapat teratasi

NGO:

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam,


diharapkan masalah kelebihan volume cairan dapat teratasi dengan
kriteria hasil:

- Klien dapat menyebutkan cara-cara untuk meminimalkan


masalah.
- Klien dapat mengidentifikasi tanda/gejala yang memerlukan
evaluasi/intervensi medis.
- Klien terhindar dari masalah kelebihan volume cairan dan
edema pada daerah wajah dan ekstremitas.

NIC:

Manajemen kebutuhan cairan dan elektrolit tubuh TK: sedang

Guidance.
a. Kaji kenaikan berat badan.
R/ mendeteksi penambahan BB berlebih dan retensi cairan
yang tidak terlihat.
b. Kaji TTV klien
R/ peningkatan cairan tubuh mempengaruhi TTV normal.
Support
c. Berikan kepada klien daftar diet yang harus dijalani (diit tinggi
air dan natrium).
R/ diet adalah untuk pencegahan efektif terhadap resiko
kelebihan volume cairan tubuh.
Teaching.
d. Ajarkan pada klien tentang informasi peningkatan protein,
makanan/minuman tinggi natrium, yang dapat mempengaruhi
volume cairan tubuh.
R/ agar klien dapat menghindari hal-hal yang berpengaruh
buruk terhadap janin.
e. Anjurkan klien untuk mengkonsumsi makanan dan minuman
yang bergizi dan aman untuk janin.
R/ mencegah masalah-masalah kehamilan lain serta
prematurisasi janin.
Providing Develompment Environment.

11
f. Berikan lingkungan yang aman dan nyaman saat pemeriksaan
kehamilan.
R/ lingkungan memberikan rangsangan terhadap kehamilan
(mual, pusing, dll).
Collaborative.
g. Kolaborasikan dengan ahli kandungan tentang pengobatan bila
ada tanda-tanda HAK. Jadwalkan kunjungan prenatal yang
rutin.
R/ perawatan membantu meningkatkan kesejahteraan ibu dan
janin.

Diagnosa 3:

Ketidaknyamanan berhubungan dengan perubahan pada mekanika


tubuh efek dari perubahan hormone.

NOC:

Ketidaknyamanan berkurang/hilang.

NGO:

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam,


diharapkan ketidaknyamanan yang dialami klien dapat teratasi,
dengan kriteria hasil:

- Klien dapat mengidentifikasi dan mendemosntrasikan


tindakan perawatan diri yang tepat.
- Ketidaknyamanan dapat dicegah dan diminalkan.

NIC:

Manahemen persepsi diri TK: sedang

Guidance.
a. Kaji faktor pencetus perasaan tidak nyaman yang dirasakan
klien.
R/ menentukan intervensi selanjutnya.
b. Kaji TTV klien.
R/ ketidaknyamanan dapat diakibatkan pola nafas, curah
jantung, temperature/suhu yang tidak stabil.
Support.
c. Atur posisi klien senyaman mungkin saat dilakukan
pengkajian/pemeriksaan.

12
R/ posisi menentukan perasaan/ketidaknyamanan dari klien
atau ibu hamil.
Teaching.
d. Ajarkan klien/ibu untuk meminimalkan ketidaknyamanan saat
berada dirumah dengan mengatur posisi tubuh, porsi makan (6
x dengan porsi sedikit) dan aktivitas.
R/ posisi tubuh, porsi makan, dan aktivitas berlebih adalah
faktor penyebab munculnya ketidaknyamanan saat hamil.
Providing Development Environment.
e. Berikan lingkungan yang nyaman bagi klien saat
pengkajian/pemeriksaan.
R/ peningkatan kenyaman bagi klien.
Collaborative.
f. Kolaborasikan dengan dokter ahli kandungan dalam tindakan
pengobatan bila perlu.
R/ pengobatan efektif dana man pada ibu hamil trimester II s.

2.2.3 Evaluasi Dan Dokumentasi

Mengacu pada kriteria hasil.

a. Ibu memahami dan mengerti penjelasan yang diberikan


petugas.
b. Pemeriksaan kehamilan tidak ada kelainan.

2.3 Trimester III

2.3.1 Diagnosa Keperawatan

a. Ketidaknyaman berhubungan dengan perubahan fisik, pengaruh


hormonal.
b. Perubahan eliminasi berhubungan dengan pembesaran uterus.
c. Gangguan pola tidur berhubungan dengan ketidakmampuan
mempertahankan kenyamanan.

2.3.2 Intervensi Dan Implementasi

Diagnosa 1:

Ketidaknyaman berhubungan dengan perubahan fisik, pengaruh


hormonal.

13
NIC:

a. Kaji secara terus-menerus ketidaknyamanan klien dan metode


untuk mengatasinya.
R/ data dasar terbaru untuk merencanakan perawatan.
b. Perhatikan adanya ketegangan pada punggung dan perubahan
cara jalan. Anjurkan penggunaan sepatu hak rendah, penggunaan
kompres panas.
R/ membantu untuk menghilangkan ketidaknyamanan.
c. Perhatikan adanya kram pada kaki. Anjurkan klien untuk
meluruskan kaki dan mengangkat telapak kaki bagian dalam ke
posisi dorsofleksi, menurunkan masukan susu, sering mengganti
posisi, dan menghindari berdiri/duduk lama.
R/ menurunkan ketidaknyamanan.
d. Kaji terhadap masalah-masalah yang berhubungan dengan
diaphoresis, anjurkan penggunaan pakaian tipis, sering mandi,
dan lingkungan dingin.
R/ peningkatan metabolisme dan suhu tubuh disebabkan oleh
aktivitas progesteron sedangkan penambahan BB berlebihan
dapat membuat klien merasa panas.
e. Berikan suplemen.
R/ memperbaiki ketidakseimbangan hormone

14

Anda mungkin juga menyukai