Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

KOMPLIKASI PERSALINAN KALA I DAN KALA II

(PREEKLAMSI RINGAN)

DOSEN PENGAMPU:

Mella Yuria R.A, S.KM, M.KES

KELOMPOK 5
DISUSUN OLEH:

FRISCA FERNANDA (052011005)


ZUBAIDAH FARHAD Z (052011007)

PROGRAM STUDI KEBIDANAN


UNIVERSITAS BINAWAN
JAKARTA
2021
DAFTAR ISI

BAB I Pendahuluan.................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................3
1.3 Tujuan..........................................................................................................................3
BAB II Tinjauan Pustaka.........................................................................................................4
2.1 Pengertian Kehamilan.................................................................................................4
2.2 Pengertian Trimester II................................................................................................4
2.3 Perubahan Psikologis Pada Trimester II......................................................................4
2.4 Ketidak Nyamanan Ibu Hamil Pada Trimester II........................................................5
BAB III Penutup.....................................................................................................................10
3.1 Kesimpulan................................................................................................................10
Daftar Pustaka..........................................................................................................................11

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa perubahan psikologis ibu hamil pada trimester II?
b. Apa keluhan yang dialami oleh ibu hamil trimester II?
c. Bagaimana cara mengatasi keluhan pada trimester II?
1.3 Tujuan
a. Mengetahui perubahan psikologis ibu hamil pada trimester II.
b. Mengetahui keluhan yang dialami oleh ibu hamil trimester II.
c. Mengetahui cara mengatasi keluhan pada trimester II.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Kehamilan

kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum
serta dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga
lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam 40 minggu atau 10 bulan atau 9
bulan menurut kalender internasional. Kehamilan dibagi dalam 3 trimester, dimana trimester
kesatu berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu ke-13 hingga ke-
27), dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga ke-40).
2.2 Pengertian trimester II

Kehamilan trimester kedua adalah mengandung embrio atau fetus dalam tubuh 13-27
minggu. Pada masa ini ibu hamil akan merasa lebih tenang, tentram tanpa gangguan berarti.
Pada trimester kedua janin berkembang menuju maturasi, maka pemberian obat- obatan harus
dijaga agar jangan menganggu pembentukan gigi geligi janin seperti antibiotika, tetrasiklin,
klindamisin (Wardani, 2012). Pada trimester kedua ini terjadi peningkatan perkembangan
janin. Dengan melakukan pemeriksaan dengan ultrasonografi (USG) untuk mengecek
kesempurnaan janin, posisi plasenta dan kemungkinan bayi kembar. Jaringan kuku, kulit serta
rambut berkembang dan mengeras pada minggu ke-20 dan ke-21. Indra pengliatan dan
pendengaran janin mulai berfungsi. Kelopak mata sudah dapat membuka dan menutup. Janin
(fetus) mulai tampak sosok manusia dengan panjang 30cm (Kusmiyati, 2009:68).
2.3 Perubahan psikologis pada trimester II

Menurut Sulistyawati (2009, 76-77), perubahan psikologis yang terjadi oleh ibu hamil pada
trimester II adalah:
1. Ibu merasa sehat, tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormone yang tinggi.
2. Ibu sudah bisa menerima kehamilannya.
3. Merasakan gerakan anak.
4. Merasa terlepas dari ketidaknyamanan dan kekhawatiran.
5. Libido meningkat.
6. Menuntut perhatian dan cinta.
7. Merasa bahwa bayi sebagai individu yang merupakan bagian dari dirinya.
8. Hubungan sosial meningkat dengan wanita hamil lainnya atau pada orang lain yang
baru menjadi ibu.
9. Ketertarikan dan aktivitasnya terfokus pada kehamilan, kelahiran, dan persiapan
untuk peran baru.
2.4 Ketidak nyamanan ibu hamil pada trimester II

Keluhan dan ketidaknyamanan Ibu hamil Trimester 2 dan Cara Mengatasinya menurut Irianti
(2014), yaitu:
1. Pusing: pusing saat hamil dapat terjadi akibat rendahnya tekanan darah dalam tubuh.
Turunnya tekanan darah pada masa kehamilan disebabkan oleh aktivitas hormon
progresteron saat hamil yang merelaksasi dan melebarkan dinding pembuluh darah,
Pada trimester kedua pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim membuat
tubuh memiliki darah dan cairan yang banyak. Hal ini akan meningkatkane tekanan
darah sehingga bisa menyebabkan ibu hamil mengalami sakit kepala dan pusing.
Cara mengatasi pusing saat hamil:
a. Makan secara teratur
Makan teratur diharapkan akan membuat kadar gula darah yang stabil. Idealnya,
ibu hamil makan dengan porsi sedikit, namun sering. Hindari makanan manis
yang bisa menaikkan kadar gula seketika, namun hanya untuk waktu yang singkat
dan setelah itu kadar gula akan menurun drastis. Kacang almond, pisang, dan
biskuit gurih cukup aman dan mudah dibawa-bawa untuk menjaga keteraturan
asupan makanan dan kadar gula darah yang stabil.
b. Cukup minum air putih
Cukupi kebutuhan cairan tubuh dengan konsumsi air putih.. Hindari minuman
yang mengandung kafein seperti teh, kopi, dan minuman berkarbonasi, yang akan
merangsang ibu hamil untuk terus berkemih.
c. Mengonsumsi makanan kaya zat besi
Mencukupi zat besi akan mencegah ibu hamil dari anemia. Konsumsi sumber
makanan kaya zat besi, seperti seperti daging merah tanpa lemak, daging unggas,
kacang-kacangan, dan kubis.
d. Gunakan pakaian longgar yang nyaman
Pakaian yang longgar dan nyaman akan mencegah ibu hamil dari kegerahan dan
mengalami kenaikan temperatur tubuh yang berlebih. Jika hal tersebut masih
terasa kurang, minum air putih dan gunakan kipas angin untuk menyejukkan
tubuh.
e. Rajin bergerak
Bergeraklah untuk melancarkan sistem sirkulasi. Jika pekerjaan menuntut untuk
berdiri dalam jangka waktu lama, sering-sering menggeser posisi atau bergantian
menggunakan kaki yang dijadikan penopang. Sementara jika pekerjaan ibu hamil
lebih banyak duduk, berjalan-jalan sesekali wajib dilakukan agar sirkulasi darah
lancar. Jangan duduk dengan kaki disilangkan karena dapat meningkatkan risiko
terjadinya bekuan darah di pembuluh darah di kaki.
f. Jangan mandi dengan air panas
Mandi memakai air sesuai suhu ruangan. Jika saat mandi merasa pusing,
bergeraklah perlahan-lahan atau minta bantuan orang lain. Hindari memakai spa
atau jacuzzi karena dapat meningkatkan suhu tubuh dan hal tersebut tidak aman
bagi ibu hamil.
g. Berhenti merokok
Berhenti merokok saat menjalani masa kehamilan adalah tindakan yang sangat
bijak. Selain berbahaya untuk janin dalam kandungan, asap rokok juga bisa
menyebabkan pusing saat hamil.
h. Jangan berbaring telentang terlalu lama
Telentang dalam waktu yang lama akan menyebabkan tertekannya pembuluh
darah utama yang membawa darah kembali ke jantung, sehingga menghambat
sistem sirkulasi. Selain itu, berbaring telentang juga bisa menyebabkan
berkurangnya suplai oksigen bagi janin. Berbaring ke sebelah kiri lebih aman
dilakukan. Selain itu, pastikan duduk perlahan-lahan dahulu saat hendak bangun,
jangan langsung berdiri.

2. Sering berkemih: seiring bertambahnya usai kehamilan, massa uterus akan bertambah
dan ukuran uterus mengalami peningkatan, sehingga uterus membesar kearah luar
pintu atas panggul menuju rongga abdomen. Frekuensi buang air kecil yang
meningkat sebenarnya menjadi salah satu pertanda awal bahwa ibu sedang hamil. Ada
beberapa hal yang menyebabkan kondisi ini terjadi, salah satunya adalah perubahan
hormon HCG (human chorionic gonadotropin) yang meningkatkan aliran darah
menuju area panggul dan ginjal. Selain itu pada trimester pertama kehamilan, rahim
ibu pun mulai mengembang dan menekan kandung kemih, sehingga ibu jadi sering
ingin buang air kecil. Kondisi yang bikin ibu jadi terganggu ini akan berkurang saat
memasuki trimester
kedua kehamilan, tapi akan muncul kembali di trimester ketiga sampai enam minggu
setelah melahirkan.

Cara mengatasinya:

a. Jangan Menahan Pipis : Jangan hanya karena ibu enggak mau repot ke kamar
mandi, lantas ibu jadi menahan hasrat untuk buang air kecil. Sebab, menahan
buang air kecil dapat membuat ibu jadi lebih sering ingin ke toilet. Oleh
karena itu, jangan malas dan carilah kamar mandi terdekat agar ibu bisa segera
buang air kecil.
b. Hindari Mengonsumsi Minuman Diuretik : Minuman berkafein seperti teh,
kopi atau minuman kola bersifat diuretik karena mengandung zat yang bisa
membuat ibu semakin sering ingin buang air kecil. Jadi, sebisa mungkin
hindarilah minuman-minuman tersebut. Bila ibu ingin minum, sebaiknya
jangan mendekati waktu tidur atau beristirahat.
c. Minum Air Putih yang Cukup : Enggak mau keseringan buang air kecil juga
bukan berarti ibu jadi mengurangi konsumsi minum air putih. Memenuhi
kebutuhan cairan dengan minum air putih yang cukup tetap penting dilakukan
selama masa kehamilan. Selain untuk menjaga agar tubuh ibu tetap rehidrasi
dengan baik, asupan air putih yang cukup juga diperlukan demi perkembangan
janin yang optimal. Jadi, usahakanlah untuk tetap minum air putih minimal 8
gelas dalam sehari. Namun, agar istirahat malam ibu tidak terganggu, hindari
banyak minum air putih beberapa jam sebelum tidur.
d. Rutin Melakukan Senam Kegel : Ibu hamil juga disarankan untuk melakukan
senam kegel yang dapat memberi banyak manfaat selama kehamilan. Selain
dapat membantu mengencangkan otot-otot yang mengatur keluarnya urine
sehingga ibu tidak akan ‘mengompol’ saat tertawa atau batuk, senam kegel
juga bermanfaat untuk melancarkan persalinan. Jadi, lakukan senam kegel
minimal tiga kali setiap hari. Walaupun sering buang air kecil saat hamil
normal, tapi kondisi tersebut juga bisa jadi pertanda adanya masalah kesehatan
tertentu, seperti diabetes, uterus fibroid, atau infeksi saluran kemih (ISK).
Segera ke dokter bila ibu merasa nyeri atau perih, seperti terbakar saat buang
air kecil serta urin berwarna keruh dan disertai bercak darah.
3. Nyeri perut bagian bawah: Untuk mempertahankan dan menjaga posisinya, rahim
disangga oleh jaringan ikat yang disebut ligamen. Pada ibu hamil, pertambahan
ukuran rahim dapat membuat ligamen ini menegang, sehingga muncul rasa nyeri pada
perut bawah. Nyeri perut bawah ini lebih sering terjadi pada kehamilan kedua, Nyeri
yang biasanya berlangsung beberapa detik ini akan semakin terasa jika ibu hamil
melakukan gerakan mendadak, misalnya tiba-tiba berdiri, tertawa, batuk, bersin,
ataupun berguling di tempat tidur. Meski hanya berlangsung selama beberapa detik
atau menit, nyeri perut bawah biasanya akan muncul secara berulang.

Cara mengatasinya:

a. Olahraga teratur: Selain melakukan yoga untuk ibu hamil, Bumil juga dapat
melakukan olahraga ringan, misalnya berjalan santai di sekitar rumah.
Lakukan juga peregangan, misalnya dengan posisi berlutut dan menungging
selama beberapa detik atau beberapa menit

b. Gunakan kompres hangat: Untuk meredakan rasa sakit, Bumil dapat


menempatkan kompres hangat pada bagian bawah perut. Caranya adalah
dengan menempelkan handuk yang sudah dicelupkan ke air hangat, ke bagian
yang terasa nyeri. Ibu hamil juga bisa mengompres bagian bawah perut
dengan botol plastik yang diisi air hangat dan dibungkus kain atau handuk.
Namun, jangan sampai suhunya terlalu panas karena berisiko membahayakan
janin.

c. Konsumsi obat pereda rasa sakit: Jika perlu, konsultasikan ke dokter untuk
mengetahui apakah Bumil boleh mengonsumsi obat pereda nyeri. Jangan
sembarangan mengonsumsi obat tanpa resep dokter, karena obat-obatan yang
dikonsumsi ibu hamil dapat menimbulkan efek samping pada janin di dalam
kandungannya.

d. Lakukan perubahan untuk beradaptasi: Jika rasa nyeri muncul saat bumil
berguling ke sisi tempat tidur untuk bangun, cobalah untuk bergerak dengan
lebih perlahan. Selain itu, saat akan bersin atau batuk, membungkuklah sedikit
untuk mengurangi tarikan pada ligamen di sekitar rahim.
4. Flek hitam pada wajah, kecokelatan pada wajah saat hamil bisa muncul di berbagai
bagian. Mulai dari bibir bagian atas, hidung, tulang pipi, dan jidat (terutama bagian
wajah yang mudah terpapar sinar matahari).
Cara mengatasinya:
sebaiknya ibu hamil menggunakan tabir surya tiap bepergian keluar rumah. Tabirnya
surya yang dipilih bisa SPF 15, atau lebih baik lagi bila memilih SPF 30.
5. Kenaikan berat badan pada setiap ibu hamil tentu bisa berbeda-beda, hal ini
tergantung pada berat badan Bumil sebelum mengandung. Namun normalnya, Bumil
perlu menaikkan berat badan sekitar 11-15 kg selama kehamilan.
Cara Mengontrol Berat Badan Saat Hamil, yaitu:
a. Makan dengan porsi yang kecil namun sering: Daripada makan dalam porsi yang
besar, lebih baik makan dalam porsi kecil namun sering. Sebab, cara ini dapat
mengurangi keinginan untuk makan dalam jumlah yang berlebih.
b. Mengonsumsi makanan sehat: Untuk mengontrol berat badan, Bumil disarankan
untuk mengonsumsi makanan sehat. Makanan sehat yang direkomendasikan
beragam, mulai dari karbohidrat (nasi, sereal, atau pasta), protein (ikan, kacang,
atau telur), hingga lemak baik (jagung dan minyak zaitun). Selain itu, yang tidak
kalah penting adalah mengonsumsi buah dan sayur setiap hari karena keduanya
mengandung vitamin dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh.
c. Mengendalikan nafsu makan saat ngidam: Ngidam saat hamil merupakan hal yang
normal, namun bukan berarti Bumil harus menuruti semua yang diinginkan.
Bumil perlu memilah apa yang sebaiknya dikonsumsi dan apa yang dibatasi atau
dihindari.
6. Gerakan janin Berkurang : Gerakan Janin berkurang dan frekuensinya sangat penting
untuk dikenali. Sebab gerakan janin yang berkurang dapat menandakan tingginya
risiko bayi lahir mati atau kematian segera setelah kelahiran. Ibu hamil sebaiknya
langsung panik ketika mengalami gerakan janin berkurang.
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk memancing janin agar bergerak
kembali, yaitu:
a. Ajak janin berbicara atau pasang headphonedengan lagu klasik di perut agar janin
merespons.
b. Mengelus perut perlahan-lahan.
c. Minum air dingin atau konsumsi makanan manis.
d. Berbaring posisi miring ke kiri, agar ruang gerak janin bertambah sehingga ia
dapat lebih aktif bergerak.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Ibu hamil trimester II sudah mulai hilang keluhan mual dan muntah, sudah mulai merasa
lebih enak makan sehingga sudah dapat makan lebih banyak dari pada waktu trimester namun
demikian masih ada beberapa ketidaknyamanan yang kadang-kadang dirasakan oleh ibu
hamil trimester II. Ketidaknyamanan yang dirasakan ibu hamil membuat tubuh beradaptasi,
apabila tubuh tidak mampu beradaptasi maka akan menimbulkan suatu masalah. Supaya ibu
hamil dapat beradaptasi terhadap ketidaknyamanan yang dirasakan maka ibu hamil perlu
memahami apa penyebab terjadi ketidaknyamanan yang dirasakan dan bagaimana cara
mencegah atau menanggulanginya. Untuk membantu ibu hamil memahami hal tersebut maka
sebagai bidan harus mampu menjelaskan kepada ibu hamil sehingga diharapkan ibu hamil
dapat beradaptasi terhadap ketidaknyamanan yang terjadi pada dirinya.
DAFTAR PUSTAKA

[1] Tyastuti, Siti. (2016). Modul Bahan Ajar Cetak Kebidanan, Asuhan Kebidanan
Kehamilan. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, Pusat Pendidikan Sumber
Daya Manusia Kesehatan.

[2] Nugraheni, Dwi. (2016). Gambaran ketidaknyamanan fisik dan psikologis pada ibu
hamil trimester ii di puskesmas kabupaten bantul daerah istimewa yogyakarta.
Program studi ilmu keperawatan fakultas kedokteran universitas gadjah mada.

[3] Ramadhina v, p. Rahmiati, l. Andrianie, k. (2018). Jurnal gambaran kebiasaan ibu


hamil dalam mengatasi ketidaknyamanan selama kehamilan di rsud r. Syamsudin,
SH. Jurnal Penelitian Kesehatan STIKes Dharma Husada Bandung, Diploma
Kebidanan Fakultas Kedokteran, Universitas Padjadjaran.

Anda mungkin juga menyukai