Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN PERSALINAN KALA II

DISUSUN OLEH :

HAVITRI HANDAYANI NIM : A21612055

NURUL IFTIQHOT NIM :A21612057

MITRA MARIYANTO NIM :

MONICA DWI APRIANI NIM :

RIZKY FARA ANISYA NIM : A21612060

SEPRI PUTRI INTAN S NIM : A21612062

PRODI : S1 KEPERAWATAN / 5B

TUGAS : SISTEM REPRODUKSI

DOSEN PEMBIMBING : Tafdhila, S.Kep.,M.Kes

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

SITI KHADIJAH PALEMBANG

T.A 2018 / 2019


KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME atas segala limpahan karuniaNya.
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas kelompok mata kuliah system reproduksi.
Pada makalah ini kami akan membahas tentang persalinan kala II.
Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data sekunder yang penulis
peroleh dari berbagai sumber yang berkaitan dengan persalinan kala II. Tak lupa
penyusun ucapkan terima kasih kepada pengajar mata kuliah system reproduksi atas
bimbingan dan arahan dalam penulisan makalah ini. Juga kepada rekan-rekan
mahasiswa yang telah mendukung sehingga dapat diselesaikannya makalah ini.
Penulis harap dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita
semua, dalam hal ini dapat menambah wawasan kita, khususnya bagi penulis.
Memang makalah ini masih jauh dari sempurnah, maka penulis mengharapkan kritik
dan saran dari pembaca demi perbaikan menuju arah yang lebih baik.

Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ............................................................................................ 2
Daftar Isi ...................................................................................................... 3
I. Pendahuluan
A. Latar Belakang ........................................................................................ 4
B. Rumusan Masalah ................................................................................... 5
II. Pembahasan
A. Definisi ................................................................................................... 6
B. Anatomi dan Fisiologi ............................................................................. 6
C. Etiologi .................................................................................................... 7
D. Manifestasi Klinik ................................................................................... 8
E. Patoflow................................................................................................... 9
F. Pemeriksaan Penunjang ......................................................................... 10
G. Komplikasi ............................................................................................ 10
H. Penatalaksanaan..................................................................................... 10
I. Pengkajian Teori ................................................................................... 14
J. Diagnosis ............................................................................................... 14
K. Intervensi ............................................................................................... 15
III. Penutup
A. Simpulan................................................................................................ 18
B. Saran ...................................................................................................... 18
IV. Daftar Pustaka ............................................................................................ 19
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi ( janin dan uri ) yang telah
cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan, melalui jalan lahir atau melalui jalan
lain dengan bantuan atau tanpa bantuan.
Persalinan kala II adalah dimulai ketika pembukaan lengkap dan berakhir dengan
lahirnya seluruh janin. Pada kala II his menjadi lebih kuat dan lebih cepat, kira - kira 2 - 3
menit sekali, kepala janin biasanya sudah masuk diruang panggul, sehingga terjadilah
tekanan pada otot - otot dasar panggul, yang secara reflektoris menimbulkan rasa
mengedan karena tekanan pada rectum ibu merasa dapat mau buang air besar dengan
tanda anus membuka, pada waktu His, kepala janin mulai kelihatan, vulva membuka dan
perineum meregang dan his mengejan yang terpimpin akan lahirlah kepala diikuti oleh
seluruh badan janin. Pada primigravida kala II berlangsung rata - rata 45 – 60 menit, dan
multipara 15 - 30 menit. (Mitayani, 2009).

B. RUMUSAN MASALAH
1. Menjelaskan Tentang Persalinan Kala II
2. Menjelaskan Asuhan Keperawatan Pada Pasien Persalinan Kala II

C. TUJUAN MASALAH
1. Menjelaskan dan Mengetahui Tentang Persalinan Kala II
2. Menjelaskan Tentang Asuhan Keperawatan Pada Pasien Persalinan Kala II
BAB II
PEMBAHASAN

A. DEFINISI
Kala II persalinan adalah proses pengeluaran buah kehamilan sebagai hasil
pengenalan proses dan penatalaksanaan kala pembukaan, batasan kala II di mulai
ketika pembukaan serviks sudah lengkap ( 10 cm ) dan berakhir dengan kelahiran
bayi, kala II juga di sebut sebagai kala pengeluaran bayi.
Lamanya (durasi) kala II pada persalinan spontan tanpa komplikasi adalah sekitar
40 menit pada primi – gravida dan 15 menit pada multipara. Kontraksi selama kala
dua adalah sering, kuat dan sedikit lebih lama yaitu kira-kira 2 menit yang
berlangsung 60-90 detik dengan interaksi tinggi dan semakin ekspulsif sifatnya

B. Etiologi
Etiologi terjadinya kala II lama ini adalah multikomplek dan tentu saja bergantung
pada pengawasan selagi hamil, pertolongan persalinan yang baik dan
penatalaksanaannya. Faktor-faktor penyebabnya antara lain: 1. Kelainan letak janin 2.
Kelainan-kelainan panggul 3. Kelainan kekuatan his dan mengejan 4. Pimpinan
persalinan yang salah 5. Janin besar atau ada kelainan kongenital 6. Primi tua primer
dan sekunder 7. Perut gantung, grandemulti 8. Ketuban pecah dini ketika servik masih
menutup, keras dan belum mendatar 9. Analgesi dan anestesi yang berlebihan dalam
fase laten 10. Wanita yang dependen, cemas dan ketakutan.
H. PENATALAKSANAAN

a. Setelah pembukaan lengkap, pimpin ibu untuk meneran apabila timbul dorongan
spontan untuk melakukan hal itu
b. Anjurkan ibu untuk beristirahat diantara kontrkasi
c. Berikan pilihan posisi yang nyaman bagi ibu
d. Pantau kondisi janin
e. Bila ingiin meneran tapi pembukaan belum lengkap, anjurkan ibu untuk bernafas
cepat atau biasa, atur posisi agar nyaman, dan upayakan untuk tidak meneran hingga
pembukaan lengkap

D. Manifestasi Klinis

a. Ibu merasa ingin meneran (dorongan meneran/doran)


b. Perineum menonjol (perjol)
c. Vulva vagina membuka (vulka)
d. Adanya tekanan pada spincter anus (teknus) sehingga ibu merasa ingin BAB
e. Jumlah pengeluaran air ketuban meningkat
f. Meningkatnya pengeluaran darah dan lendir
D. Manifestasi Klinis
Janin tidak lahir setelah 1 jam pada multigravida dan 2 jam pada primigravida
dipimpin mengedan sejak pembukaan lengkap.
Ibu tampak kelelahan dan lemah.
Kontraksi tidak teratur tetapi kuat.
Dilatasi serviks lambat atau tidak terjadi.
Tidak terjadi penurunan bagian terbawah janin, walaupun kontraksi adekuat.
E. Komplikasi

 Infeksi Intrapartum

Infeksi merupakan bahaya serius yang mengancam ibu dan janinnya pada

partus lama, terutama bila disertai pecahnya ketuban. Bakteri didalam cairan
amnion menembus amnion dan desisdua serta pembuluh korion sehingga terjadi bakteremia
Penipisan abnormal segmen bawah uterus menimbulkan bahaya serius

selama partus lama, terutama pada wanita dengan paritas tinggi dan pada

mereka yang dengan riwayat seksio sesarea.

Cincin retraksi patologis

Pada partus lama dapat timbul konstriksi atau cincin lokal uterus, tipe yang

paling sering adalah cincin retraksi patologis Bandl. Cincin ini disertai

peregangan dan penipisan berlebihan segmen bawah uterus

Pembentukan fistula

Apabila bagian terbawah janin menekan kuat ke pintu atas panggul tetapi

tidak maju untuk jangka waktu lama , maka bagian jalan lahir yang terletak

diantaranya akan mengalami tekanan yang berlebihan.

Cedera otot dasar panggul

Cedera otot-otot dasar panggul, persarafan, atau fasia penghubungnya

merupakan konsekuensi yang tidak terelakkan pada persalinan pervaginum

terutama apabila persalinannya sulit.

F. Penatalaksanaan

 Memberikan rehidrasi pada ibu.


 Berikan antibiotika.
 Rujukan segera.
 Bayi harus dilahirkan.
 Selalu bertindak aseptik.
 Perhatikan perawatan kandung kencing. (Sarwono, 2012)

E. ASUHAN KEPERAWATAN PADA PERSALINAN KALA II


 Langkah I : Riwayat Kesehatan
Keluhan Utama : ibu tidak kuat mengejan dalam persalinan
 Langkah II : Pemeriksaan Fisik
a. Tanda - tanda vital :
1) Tekanan darah : Tekanan darah diukur pada akhir kala II yaitu setelah anak
dilahirkan, biasanya tekanan darah akan naik kira - kira 10 mmhg.
2) Suhu, Nadi, dan Pernafasan : Suhu dalam batas normal 36,5 - 37,5oc. Bila suhu
tubuh lebih dari 37,5 dianggap ada kelainan kecuali bagi klien setelah
melahirkan suhu badan 35,5 oC – 37,8 oC masih dianggap normal karena
perlahan keadaan nadi biasanya mengikuti keadaan suhu, bila suhu naik,
keadaan nadi akan bertambah pula, dapat disebabkan karena adanya perdarahan.
Pada klien yang dalam persalinan pernafasannya agak pendek karena kelelahan.
Dan akan kembali normal setelah persalinan dan periksa tiap 4 jam. peningkatan
RR, nadi kurang dari 100, suhu tubuh dan diaphoresis.
b. Berat Badan dan Tinggi Badan : Ibu hamil yang tinggi badannya kurang dari 145
cm terlebih pada kehamilan pertama, tergolong resiko tinggi karena kemungkinan
besar memiliki panggul sempit. Berat badan ibu perlu dikontrol secara teratur
dengan peningkatan berat badan selama hamil antara 10 – 12 kg.
c. Tanda yang menyertai kala II : Keringat terlihat tiba - tiba diatas bibir, adanya
mual, bertambahnya perdarahan, gerakan ekstremitas, pembukaan serviks, his lebih
kuat dan sering, ibu merasakan tekanan pada rektum, merasa ingin BAB, ketuban
+/-, perineum menonjol, anus dan vulva membuka, gelisah mengatakan saya ingin
BAB usaha keras tanpa disadari, pada waktu his kepala janin tampak di vulva,
meningkatnya pengeluaran darah dan lendir, kepala turun di dasar panggul,
meneran,amnesia, perasaan panas dan tegang pada perineum, tremor, kelelahan,
emosi labil, takut, gelisah, ketidakpercayaan dan merintih.
d. Melakukan monitoring terhadap : His ( Kontraksi 2 - 3 menit, intensitas kuat,
lamanya 50 - 70 detik pembukaan servik 10 cm, pendataran 100%, peningkatan
pengeluaran darah dan lendir, cairan amnion, perineum menonjol, keluar feses
pada saat melahirkan dan distensi kandung kemih, keadaan janin ( penurunan janin
melalui vagina ).
e. Posisi yang paling aman saat ibu mengejan :
Posisi Alasan / Rasionalisasi
Duduk atau Lebih mudah bagi bidan untuk membimbing kelahiran
Semi Duduk kepala bayi dan mengamati/men-support perineum.
Posisi Baik untuk persalinan dengan punggung yang sakit,
Merangkak membantu bayi melakukan rotasi, peregangan minimal
pada perineum.
Berjongkok atau Membantu penurunan kepala bayi, memperbesar ukuran
Berdiri panggul, memperbesar dorongan untun meneran.
Berbaring Memberi rasa santai bagi ibu yang letih, memberi
miring kekiri oksigenisasi yang baik bagi bayi, membantu mencegah
terjadinya laserasi.

f. Durasi kala II → kemajuan pada kala II : Primigravida berlangsung 45 – 60 menit,


multipara berlangsung 15 – 30 menit.
g. Nyeri / ketidaknyamanan
1) Dapat merintih / menangis selama kontraksi
2) Melaporkan rasa terbakar / meregang pada perineum
3) Kaki dapat gemetar selama upaya mendorong
4) Kontraksi uterus kuat terjadi 1,5 – 2 menit
h. Seksualitas
1) Servik dilatasi penuh ( 10 cm ) dan penonjolan 100%
2) Peningkatan perdarahan vagina
3) Membrane mungkin rupture, bila masih utuh
4) Peningkatan pengeluaran cairan amnion selama kontraksi
5) Penonjolan rectal / perineal dengan turunnya janin.
 Langkah III : Kebutuhan Pola Kehidupan Sehari – hari pada ibu persalinan kala II
a. Pola nutrisi
Saat inpartu : makan : nasi, sayur, lauk, Minum : satu gelas teh, satu gelas susu,
segelas air putih.
b. Pola eleminasi
Saat inpartu : BAK: 1x/ hari warna kuning, bau khas, banyaknya. 250cc.
 Diagnosa keperawatan, Intervensi dan Rasional
a. Gangguan rasa nyaman nyeri b/d mengedan dan meregangnya perineum.
Tujuan : Ibu dapat mengontrol rasa nyeri yang dialaminya dan meningkatkan rasa
nyaman.
Intervensi Rasional
-. Anjurkan sebaiknya posisi miring -. Menghidari penekanan pada vena cava,
kiri. sehingga meningkatkan sirkulasi ke ibu
maupun janin.
-. Pertahankan kiandung kemih tetap -. Kandung kemih yang kosong akan
dalam keadaan kosong. memperlancar penurunan bagian terendah
janin dan mengurangi tekanan sehingga
sirkulasi lancar.
-. Pertahankan alat tenun dalam -. Meningkatkan rasa nyaman ibu
keadaan bersih, rapi dan kering.
-. Anjurkan ibu untuk kumur - kumur -. Ibu merasa segar dan nyaman
atau basahi bibir dengan lemon
gliserin.
-. Jelaskan pada ibu bahwa relaksasi -. Ibu mengerti dan kooperatif
selama kontraksi sangat penting.
-. Anjurkan teknik nafas dalam dan -. Nafas dalam untuk mengisi paru-paru
ekspirasi melaui hidung.
-. Lakukan masase (eufflerage/deep -. Impuls rasa sakit diblok dengan
back massage/firm counter memberikan rangsangan pada syaraf
pressure/abdominal lifting). berdiameter besar sehungga gate kontrol
tertutup dan rangsangan sakit tidak
diteruskan kekorteks cerebral
-. Pertahankan rasa nyaman dengan -. Memberikan posisi yang nyaman pada
pengaturan bantal un tuk menyokonh ibu dan mengurangi tekanan pada daerah
tubuh punggung yang dapat menghambat
sirkulasi kejaringan.

b. Gangguan konsep diri b/d hilangnya kontrol tubuh BAB


Tujuan :
· Persepsi ibu terhadap pengalamannya melahirkan akan bersifat positif
· Ibu akan berhenti terhadap kemungkinan bab selama melahirkan
· Ibu menerima pergerakan bowel pada saat melahirkan sebagai suatu yang normal.
Intervensi Rasional
-. Memberitahukan pada ibu, bahwa -. Motilitas gastro intestinal menurun dalam
bukan merupakan suatu hal yang persalinan dan usaha yang ekspulsif, Diiringi
biasa bagi ibu untuk memiliki penurunan bagian terendah janin
pergerakan bowel selama melahirkan. menyebabkan pengeluaran tinja.
-. Bila tinja keluar, bersihkan -. Jika perawat tidak beraksi secara negatif,
secepatnya dan menyumbat bila atensi ibu akan teralihkan dari pergerakan
mungkin, sementara ubu bowelnya ke usaha mengedan.
memberikan timbal balik yang positif
dalam usaha mengedan

c. Resiko tinggi cedera pada ibu dabn janian b/d penggunaan secara tetap manuver
palpasi, posisi kaki tidak tepat, tindakan yang salah dari penolong
Tujuan : Tidak terjadi cedera padsa ibu maupun janin
Intervensi Rasional
-. Bantu ibu bentuk posisi yang nyaman yaitu -. Memperlancar aliran darah dari
posisi setengah duduk dengan bahu dan ibu ke janin dan memudahkan
pungung yang ditopang oleh seorang anggota penolong untuk membantu
keluarga. melahirkan.

-. Periksa denyut nadi setiap 15 menit dan -. Untuk mengetahui keadaan


ukur tekanan darah. umum ibu.
-. Periksa DJJ antara tiap-tiap kontraksi. -. Meningkatkan identifikasi awal
bahaya pada fetal.
-. Yakinkan ibu dengan kata-kata langsung -. Ibu tenang dan tetap koopretif
dan dengan cara yang menyenangkan dan
rileks.
-. Bila perinium menonjol, anus membuka -. Merupakan tanda-tanda yang
kepal anak mterlihat didepoan vulva sat tepat untuk memimpin dan
kontraksi dan tidak masuk maka penolong menolong persalinan.
akan mulai memimpin persalinan.
-. Penolong cuci tangan dan menggunakan -. Mencegah kontaminasi dan
sarung tangan steril. transmisi dari mikroorganisme
-. Jika ada dorongan untuk
mengedan bantulah persalinan dengan:
 Melahirkan kepala
 Periksa lilitan tali pusat pada leher
 Melahirkan bahu depan dan belakang
 Melahirkan badan bayi
 Menjepit tali pusat dengan 2
klem dan gunting diantara kedua
klem tersebut.
 Menaikan bayi lebih tinggi dari perut
ibu dan menaruh diatas perut ibu.
 Melakukan palpasi abdomen untuk
mengetahui kemungkinan adanya
janin yang lain.
 Injeksi oksitoksin
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Persalinan Kala II ( Kala Pengeluaran Janin ) adalah dimulai ketika
pembukaan lengkap dan berakhir dengan lahirnya seluruh janin. Pada kala II his
menjadi lebih kuat dan lebih cepat, kira-kira 2-3 menit sekali, kepala janin biasanya
sudah masuk diruang panggul, sehingga terjadilah tekanan pada otot - otot dasar
panggul, yang secara reflektoris menimbulkan rasa mengedan karena tekanan pada
rectum ibu merasa dapat mau buang air besar dengan tanda anus membuka, pada
waktu His, kepala janin mulai kelihatan, vulva membuka dan perineum meregang dan
his mengejan yang terpimpin akan lahirlah kepala diikuti oleh seluruh badan janin.
Tanda dan Gejala Persalinan Kala II : Ibu ingin mengedan bersamaan dengan
terjadinya kontraksi atau his. His atau kontraksi uterus yang semakin kuat dengan
interval 2 - 3 menit, durasi 50 - 100 detik, Pemeriksaan vaginal serviks sudah dilatasi
penuh, Perineum terlihat menonjol, Selaput amnion biasanya sudah pecah, Vulva –
vagina dan sfingter terlihat membuka, Peningkatan pengeluaran lendir dan darah,
Kepala telah turun didasar panggul, Meningkatnya tekanan pada rectum dan
vaginanya, Ibu mengalami desakan kuat untuk mengejan akan mungkin terdapat
tetesan darah dari vagina. Gerakan – Gerakan Utama Dari Mekanisme Persalinan
Kala II : Penurunan Kepala, Fleksi, Rotasi Dalam ( Putaran Paksi Dalam ), Ekstensi,
Rotasi Luar ( Putaran Paksi Luar ), Ekspulsi. Penatalaksanaan Persalinan Kala II :
Mulai Mengejan, Memantau selama penataksanaan kala dua persalinan, Posisi Ibu
saat Mengejan, Melahirkan kepala, Memeriksa Tali Pusat, Melahirkan Bahu,
Melahirkan Sisa Tubuh Bayi, Memotong tali pusat.
DAFTAR PUSTAKA

Dep.Kes. RI, 2009. Asuhan Persalinan Normal. Jakarta.

https://icoel.wordpress.com/kebidanan/kala-ii-persalinan/

Mitayani. (2009). Asuhan Keperawatan Maternitas. Jakarta: EGC

http://afifa08afa.blogspot.co.id/2013/07/v-behaviorurldefaultvmlo.html

Anda mungkin juga menyukai