KALA II PERSALINAN
NAMA-NAMA ANGGOTA
KELOMPOK 9 :
1. Imelda Mokait (22061006)
2. Jesica Rondonuwu (22061013)
3. Virgina Utina (22061039)
Kami panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
rahmat-Nya lah kami dapat menyelesaikan “asuhan keperawatan kala II persalinan” pada
waktunya. Dalam penyusunan makalah ini kami sadar karena kemampuan kami sangat terbatas.
Maka makalah ini masih mengandung banyak kekurangan, untuk itu harapan kami para
pembaca bersedia memberi saran dan pendapat untuk makalah ini.
Akhirnya kepada semua pihak yang telah mendukung dalam penyusunan makalah ini,
kami atas nama kelompok penyusun menyampaikan terimakasih dan penghargaan yang tak
terhingga. Semoga Tuhan yang Maha Pemurah memberkati kita, sehingga upaya kecil ini besar
manfaatnya bagi kita semua.
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kala II persalinan merupakan fase dalam persalinan yang dimulai ketika
dilatasiservikslengkap dan berakhir dengan kelahiran janin (Asrinah, S, S Putri, D Sulistyorini,
2014). Durasi rata-rata sekitar 50 menit untuk nulipara dan sekitar 20 menit untuk multipara.
Kemajuan persalinan yang lambat atau tidak ada kemajuan merupakan satu dari komplikasi
persalinan yang mengkhawatirkan, rumit dan tidak terduga (Kolifah, 2021). Ada beberapa
faktor yang mempengaruhi persalinan yaitu power, passage, passenger, psychologic. Power
merupakan kontraksi otot-otot rahim dan tenaga mengejan. Passage merupakan keadaan
dari tulang panggul yang akan dilewati janin saat proses persalinan. Passanger merupakan
keadaan janin yang akan dilahirkan, sedangkan psychologic merupakan kondisi psikis ibu
yang akan melahirkan (Ahmad & Patmahwati, 2021).
Proses persalinan dibedakan menjadi dua berdasarkan cara persalinannya yaitu partus
normal dan partus abnormal. Partus normal atau partus spontan merupakan proses lahirnya
bayi yang berlangsung kurang lebih selama 24 jam. Sedangkan partus abnormal harus
memelukan batuan alat atau melaluli dinding perut yang disebut dengan operasi sectio
caessarea. Untuk meningkatkan tenaga atau power dapat dilakukan dengan senam hamil
(Stoppard, 2013).
B. RUMUSAN MASALAH
Penting bagi wanita mempersiapkan diri menjalani kehamilan dan menghadapi
persalinan dengan melakukan pemeriksaan antenatal untuk mendapatkan kesehatan yang
optimal. Senam hamil merupakan bagian dari perawaatan antenatal yang penting untuk
dapat melahirkan secara normal dan memperoleh kesehatan janin yang optimal, terutama
bagi ibu yang baru pertama kali hamil. Sehingga senam hamil sangat baik sebagai latihan
serta 7 persiapan menghadapi persalinan.
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah pada
penelitian ini adalah “Apakah efektivitas pelaksanaan senam hamil terhadap kelancaran pada
proses persalinan Kala II pada ibu bersalin di Desa Penanggungan?”.
C. TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penyusunan makalah ini, sebagai berikut :
1. Mendukung ibu, pasangan dan keluarga selama persalinan dan periodenya.
2. Member reaksi terhadap kebutuhan ibu, pasangan dan keluarga.
3. Mencegah, mendeteksi dan menangani komplikasi dengan tepat.
1
4. Mengantisipasi masalah potensial.
5. Menjelaskan secara umum mengenai faktor yang mempengaruhi persalinan
2
BAB II
KONSEP DASAR
A. PENGERTIAN
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan plasenta) yang telah
cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lain
dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri).
Kala II persalinan adalah proses pengeluaran buah kehamilan sebagai hasil pengenalan
proses dan penatalaksanaan kala pembukaan, batasan kala II di mulaiketika pembukaan
serviks sudah lengkap (10 cm) dan berakhir dengan kelahiran bayi, kala II juga di sebut
sebagai kala pengeluaran bayi. Lamanya (durasi) kala II pada persalinan spontan tanpa
komplikasi adalah sekitar 40 menit pada primi – gravida dan 15 menit pada multipara.
Kontraksi selama kala dua adalah sering,kuat dan sedikit lebih lama yaitu kira-kira 2 menit
yang berlangsung 60-90 detik dengan interaksi tinggi dan semakin ekspulsif sifatnya.
B. ETIOLOGI
Etiologi terjadinya kala II lama ini adalah multikomplek dan tentu saja bergantung pada
pengawasan selagi hamil, pertolongan persalinan yang baikdan penatalaksanaannya. Faktor-
faktor penyebabnya antara lain :
a. Kelainan letak janin
b. Kelainan-kelainan panggul
c. Kelainan kekuatan his dan mengejan
d. Pimpinan persalinan yang salah
e. Janin besar atau ada kelainan kongenital
f. Primi tua primer dan sekunder
g. Perut gantung, grandemulti
C. PATOFISIOLOGI
Kala dua persalinan dimulai ketika pembukaan serviks sudah lengkap (10 cm) dan
berakhir dengan kelahiran bayi. Kala dua disebut juga dengan kala pengeluaran bayi.Tanda
dan gejala kala dua
adalah:
a. Ibu merasa ingin meneran bersama dengan terjadinya kontraksi.
b. Ibu merasakan adanya peningkatan tekanan pada rektum dan/atau vaginanya.
c. Perineum menonjol.
d. Vulva-vagina dan spingter ani membuka.
e. Meningkatnya pengeluaran lendir bercampur darah.
Pada kala dua persalinan his/kontraksi yang semakin kuat dan teratur. Umumnya
ketuban
3
E. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
a. Pemeriksaan darah lengkap
1) Hb normal = 11,4 – 15,1 gr/dl
2) Golongan darah = A, B, AB, & O
3) Faktor RH = +/-
4) Waktu pembekuan
5) Protein urine
6) Urine reduksi
b. Ultrasonografi
Ultrasonografi dapat mengidentifikasi kehamilan ganda, animaly janin, atau melokalisai
kantong amnion pada amniosintesis.
c. Amniosintesis
Guna mengidentifikasi secara dini adanya kelainan kongenital yang dialami oleh janin
sehingga dapat ditentukan tindakan untuk terminasi kehamilan atau melanjutkan
kehamilan.
d.Amnioskopi
Guna membantu menseleksi kasus secara cermat untuk dilakukan induksi persalinan bila
4
Pada kehamilan ditemukan risiko janin
E. PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan kala 2 persalinan :
1) Mulai Mengejan. Jika sudah didapatkan tanda pasti kala dua tunggu ibu sampai merasakan
Adanya dorongan spontan untuk meneran. Meneruskan pemantauan ibu dan bayi.
2) Memantau selama penataksanaan kala dua persalinan melanjutkan penilaian kondisi ibu
dan janin serta kemajuan persalinan selama kala dua persalinan secara berkala.
3) Posisi Ibu saat Meneran, membantu ibu untuk memperoleh posisi yang paling nyaman
baginya.
4) Melahirkan kepala bimbing ibu u/ meneran. Saat kepala janin terlihat pada vulva dengan
diameter 5 – 6 cm, memasang handuk bersih untuk mengeringkan janin pada perut ibu.
5) Memeriksa Tali Pusat, setelah kepala bayi lahir, minta ibu untuk berhenti meneran dan
bernapas cepat. Raba leher bayi, apakah ada leletan tali pusat. Jika ada lilitan longgar
lepaskan melewati kepala bayi.
6) Melahirkan Bahu, setelah menyeka mulut dan hidung bayi hingga bersih dan memeriksa
tali pusat, tunggu hingga terjadi kontraksi berikutnya dan awasi rotasi spontan kepala bayi.
7) Melahirkan Sisa Tubuh Bayi, Setelah bahu lahir, tangan kanan menyangga kepala, leher dan
bahu janin bagian posterior dengan ibu jari pada leher (bagian bawah kepala) dan
keempat jari pada bahu dan dada/punggung janin, sementara tangan kiri memegang
lengan dan bahu janin bagian anterior saat badan dan lengan lahir.
8) Memotong tali pusat, segera mengeringkan bayi, membungkus kepala dan badan bayi
kecuali tali pusat. Menjepit tali pusat menggunakan klem kira-kira 3 cm dari umbilikus
bayi.
5
F. PATHWAY
KALA II
Perangansangan
reseptor nyeri pada Resiko Kerusakan Integritas Janin terjepit di jalan lahir
uterus dan serviks Kulit (Ibu)
A. PENGKAJIAN
1)Aktivitas Istirahat
a) Kelelahan
b) Ketidaknyamanan melakukan dorongan sendiri/tehnik relaksasi
c) Latargi
d) Lingkaran hitam di bawah mata
2) Sirkulasi : Td dapat meningkat 5-10mmHg diantara kontraksi
3) Integritas ego : dapat merasa kehilangan kontrol
4) Eliminasi
a) Keinginan untuk defekasi atau mendorong involunter pada kontraksi disertaidengan
tekanan intra abdomen dan tekanan uterus
b) Dapat mengalami rabas fekal saat mengejan
c) Distensi kandung kemih mungkin ada, urine harus dikeluarkan selama
upayamendorong
5) Nyeri/ketidaknyamanan
a) Merintih/meringis selama kontraksi
b) Amnesia dan diantara kontraksi mungkin terlihat
c) Rasa terbakar/meregang di perineum
d) Kaki gemetar selama upaya mendrong
6) Pernapasan : frekuensi napas meningkat
7) Keamanan
a) Diaporesis
b) Bradikardi janin dapat terjadi selama kontraksi
8) Seksualitas
a) Serviks dilatasi penuh dan penonjolan 100%
b) Peningkatan perdarahan pervaginam
c) Penonjolan rektum dengan turunya janin
d) Membran dapat ruptur jika masih utuh
e) Peningkatan pengeluaran cairan amnion selama kontraksi
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri melahirkan (D.0079) berhubungan dengan pengeluaran janin dibuktikan
dengan mengeluh nyeri, perineum terasa tertekan, ekspresi wajah meringis, berposisi
meringankan nyeri, uterus teraba membulat.
7
2. Gangguan integritas kulit/jaringan(D.0129)berhubungan dengan pencetusan pesalinan,
polakontraksi hipertonik, janin besar, pemakaian forsep.
C. INTERVENSI
1. Nyeri melahirkan (D.0079)
Intervensi : Manajemen Nyeri (I.08238)
Tindakan :
Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
Identifikasi skala nyeri
Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
Berikan Teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri (mis: TENS,
hypnosis, akupresur, terapi music, biofeedback, terapi pijat, aromaterapi,
Teknik imajinasi terbimbing, kompres hangat/dingin, terapi bermain)
Fasilitasi istirahat dan tidur
Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
Jelaskan strategi meredakan nyeri
D. IMPLEMENTASI
1. Nyeri melahirkan (D.0079)
- Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
- Mengidentifikasi skala nyeri
- Mengidentifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
- Memberikan Teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri yaitu dengan terapi music,
terapi pijat,
Dan kompres hangat/dingin.
- Mengatur Fasilitasi istirahat dan tidur
8
- Menjelaskan penyebab dan pemicu nyeri
- Menjelaskan strategi meredakan nyeri
E. EVALUASI
1) Nyeri berkurang atau terkontrol
2) Klien mempertahankan tanda vital yang tepat
3) Klien tampak mengejan
9
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kala II persalinan adalah proses pengeluaran buah kehamilan sebagai hasil pengenalan
proses dan penatalaksanaan kala pembukaan, batasan kala II di mulaiketika pembukaan
serviks sudah lengkap (10 cm) dan berakhir dengan kelahiran bayi, kala II juga di sebut
sebagai kala pengeluaran bayi.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi persalinan yaitu power, passage, passenger,
psychologic. Power merupakan kontraksi otot-otot rahim dan tenaga mengejan. Passage
merupakan keadaan dari tulang panggul yang akan dilewati janin saat proses persalinan.
Passanger merupakan keadaan janin yang akan dilahirkan, sedangkan psychologic merupakan
kondisi psikis ibu yang akan melahirkan (Ahmad & Patmahwati, 2021).
Proses persalinan dibedakan menjadi dua berdasarkan cara persalinannya yaitu partus
normal dan partus abnormal. Partus normal atau partus spontan merupakan proses lahirnya
bayi yang berlangsung kurang lebih selama 24 jam. Sedangkan partus abnormal harus
memelukan batuan alat atau melaluli dinding perut yang disebut dengan operasi sectio
caessarea.
10
DAFTAR PUSTAKA