Anda di halaman 1dari 37

MAKALAH

ASUHAN KEBIDANAN

PADA IBU BERSALIN

DI SUSUN OLEH :

1. FITRIYANI
2. GUSTIRANI
3. IMA SARI
4. INDAH SARI
5. IRA ASHARI
6. JELI AGUSTIA
7. JULIA ANANTA
8. KHALIZAH
9. RARA HiDRALTY ZALFA ALDINA
10. RISKA NOVIANA
11. RIYA ANTIKA
12. RUBIATI
13. SALSABILA KHUMAIRA RIYADH
14. YUNI ARDA

DOSEN PENGAJAR :

IBU RIA JULITA SARI SST, M.kes


AKADEMI KEBIDANAN LANGKAT

T.A 2022/2023

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah mencurahkan rahmat dan hidayah-
Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi tugas dari mata kuliah
ASUHAN KEBIDANAN PERSALINAN DAN BBL dengan judul "PENDOKUMENTASIAN
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN" ini dapat terselesaiakan semaksimal
mungkin, walaupun mengalami berbagai kesulitan. Makalah ini dapat terselesaikan dengan baik
dan tepat waktu, bukan karena usaha dari kami selaku penulis, melainkan banyak mendapat
bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih pada pihak-pihak yang
telah membantu kami baik itu dosen kami dan semua pihak yang telah membantu kami dalam
menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna, untuk itu
kami selaku penulis makalah ini mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi
kesempurnaan tugas kami selanjutnya. Demikian kami selaku penulis makalah, mohon maaf bila
dalam pembuatan makalah ini ada hal-hal yang kurang berkenan. Semoga makalah yangkami
buat ini dapat bermanfaat dan berguna bagi semua pihak.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................i

DAFTAR ISI ...................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang .......................................................................................1

B. Rumusan masalah ..................................................................................1

C. Tujuan penelitian ...................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

1. DEFINISI PERSALINAN......................................................................3
2. BENTUK PERSALINAN.......................................................................4
3. TANDA-TANDA PERSALINAN.........................................................4
4. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSALINAN………………5

BAB III KASUS


1. PENDOKUMENTASIAN ASUHAN PADA IBU BERSALIN...................................16

2. PATOGRAP IBU BERSALIN..............................................................................................31

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN

A. Penutup……….………………………………………………………...32
B. Saran……….……………………………………………………………32
DAFTAR PUSTAKA

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologi yang normal dalam


kehidupan. Kelahiran seorang bayi juga merupakan peristiwa sosial bagi ibu dan
keluarga. Peranan ibu adalah melahirkan bayinya, sedangkan peranan keluarga
adalah memberikan bantuan dan dukungan pada ibu ketika terjadi proses
persalinan. Dalam hal ini peranan petugas kesehatan tidak kalah penting dalam
memberikan bantuan dan dukungan pada ibu agar seluruh rangkaian proses
persalinan berlangsung dengan aman baik bagi ibu maupun bayi yang dilahirkan
(Sumarah, dkk. 2008:1) Pemeriksaan kehamilan sangat penting bagi semua ibu
hamil karena untuk mengetahui pertumbuhan janin dan keadaan ibu. Kunjungan
antenatal yang tidak dilakukan secara berkesinambungan dan menyeluruh, akan
berdampak pada ibu dan bayi yang dikandung. Mengingat kehamilan yang
normal sewaktu-waktu bisa menjadi patologis (Saifuddin, 2009:284). Dalam
menerima manfaat yang maksimum dari kunjungan-kunjungan antenatal ini,
maka sebaiknya ibu tersebut memperoleh sedikitnya 4 kali kunjungan selama
kehamilan, yang terdistribusi dalam 3 trimester, atau dengan istilah 1 1 2, yaitu
sebagai berikut: 1 kali pada trimester I, 1 kali pada trimester II, 2 kali pada
trimester III (Hani, 2011:2).

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan pendokumentasian asuhan kebidanan pada ibu


bersalin?
2. Apa saja Ciri-ciri pendokumentasian asuhan kebidanan pada ibu bersalin?
3. Apa tujuan pendokumentasian pada ibu bersalin?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan pendokumentasian asuhan


kebidanan pada ibu bersalin
2. Untuk mengetahui ciri-ciri pendokumentasian asuhan kebidanan pada ibu
bersalin
3. Untuk mengetahui tujuan pendokumentasian pada ibu bersalin
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Persalinan

1. Definisi persalinan

Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks dan janin turun
kedalam jalan lahir. Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran
janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan
dengan presentasi belakang kepala tanpa komplikasi baik ibu dan janin (Dwi,
dkk, 2012: 1).

Persalinan adalah serangkaian kejadian yang berakhir dengan pengeluaran


bayi yang cukup bulan (37-42 minggu), atau hampir cukup bulan di susul
dengan pengeluaran placenta dan selaput janin dari tubuh ibu atau persalinan
adalah proses pengeluaran produk konsepsi yang variabel melalui jalan lahir
biasa (Dewi Setiawati, 2013: 53).
Dari kesimpulan di atas dapat di kemukakan bahwa persalinan normal
adalah proses pengeluaran janin yang cukup bulan, lahir secara spontan dengan
presentasi belakang kepala, di susul dengan pengeluaran plasenta dan selaput
ketuban dari tubuh ibu, tanpa komplikasi baik ibu maupun janin,
a. Bentuk persalinan berdasarkan tekhnik :

1. Persalinan spontan, yaitu persalinan berlangsung dengan kekuatan ibu


sendiri melalui jalan lahir.
2. Persalinan buatan, yaitu persalinan dengan tenaga dari luar dengan
ekstraksi forceps, ekstraksi vakum dan section sesaria.
3. Persalinan anjuran, yaitu persalinan tidak dimulai dengan sendirinya
tetapi berlangsung setelah memecahkan ketuban, pemberian pitocin
prostaglandin (Ai yeyeh, dkk, 2014: 2).
b. Tanda-tanda persalinan sudah dekat
Sebelum terjadi persalinan, beberapa minggu sebelumnya wanita
memasuki “bulannya” atau “minggunya” atau “harinya” yang di sebut
dengan kala pendahuluan.
Ini memberikan tanda-tanda sebagai berikut :
1. Lightening
Pada minggu ke 36 pada primigravida terjadi penurunan fundus karena
kepala bayi sudah memasuki pintu atas panggul yang disebabkan oleh :
Kontraksi braxton hicks, ketegangan otot, ketegangan ligamentum
rotundum dan gaya berat janin kepala kearah bawah.
2. Terjadinya his permulaan
Makin tua usia kehamilan pengeluaran progesterone dan estrogen
semakin berkurang sehingga oksitosin dapat menimbulkan kontraksi,
yang lebih sering yang disebut his palsu, sifat his palsu yaitu rasa nyeri
ringan dibagian bawah, datanganya tidak teratur, tidak ada perubahan
serviks, durasinya pendek, tidak bertambah jika beraktivitas (Ai
Nursiah, dkk, 2014)

C. Tanda-tanda persalinan:

1. Timbulnya his persalinan ialah his pembukaan dengan sifat-sifatnya


sebagai berikut : Nyeri melingkar dari punggung memancar ke perut
bagian depan, teratur, makin lama makin pendek intervalnya dan
makin kuat intensitasnya, jika dibawa berjalan bertambah kuat, dan
mempunyai pengaruh pada pendataran atau pembukaan serviks (Dewi
Setiawati, 2013: 54).
2. Bloody show (pengeluaran lendir disertai darah melalui vagina)
Dengan his permulaan, terjadi perubahan pada serviks yang
menimbulkan pendataran dan pembukaan, lendir yang terdapat di
kanalis servikalis lepas, kapiler pembuluh darah pecah, yang
menjadikan darah sedikit (Ai Nursiah, dkk, 2014: 7).
3. Dengan pendataran dan pembukaan Lendir dari canalis servikalis
keluar di sertai dengan sedikit darah. Perdarahan yang sedikit ini
disebabnya karena lepasnya selaput janin pada bagian bawah segmen
bawah rahim hingga beberapa kapiler terputus (Dewi Setiawati, 2013:
54).
4. Pengeluaran cairan Terjadi akibat pecahnya ketuban atau selaput
ketuban robek. Sebagian besar ketuban baru pecah menjelang
pembukaan lengkap tetapi kadang ketuban pecah pada pembukaan
kecil, hal ini di sebut dengan ketuban pecah din (Dewi
setiawati ,2013:54)
D. Faktor-faktor yang mempengaruhi persalinan:

Keberhasilan proses persalinan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu


faktor ibu (power, passage, psikologis), faktor janin, plasenta dan air
ketuban (passenger), dan faktor penolong persalinan. Hal ini sangat
penting, mengingat beberapa kasus kematian ibu dan bayi yang
disebabkan oleh tidak terdeteksinya secara dini adanya salah satu dari
factor-faktor tersebut.

a. Power (Tenaga/Kekuatan)

1. His (Kontraksi Uterus)


Merupakan kekuatan kontraksi uterus karena otot-otot polos
rahim bekerja dengan baik dan sempurna. Sifat his yang baik
adalah kontraksi simetris, fundus dominial, terkordinasi dan
relaksasi. Kontraksi ini bersifat involunter karena berada dibawah
saraf intrinsic
2. Tenaga mengedan
Setelah pembukaan lengkap dan ketuban pecah atau dipecahkan,
serta sebagaian presentasi sudah berada di dasar panggul, sifat
kontraksinya berubah, yakni bersifat mendorong keluar dibantu
dengan keinginan ibu untuk mengedan atau usaha volunteer.
Keinginan mengedan ini di sebabkan karena, kontraksi otot-otot
dinding perut yang mengakibatkan peninggian tekanan intra
abdominial dan tekanan ini menekan uterus pada semua sisi dan
menambah kekuatan untuk mendorong keluar, tenaga ini serupa
dengan tenaga mengedan sewaktu buang air besar (BAB) tapi
jauh lebih kuat, saat kepala sampai kedasar panggul timbul reflex
yang mengakibatkan ibu.

b. Passage (Jalan Lahir)

Merupakan jalan lahir yang harus dilewati oleh janin terdiri


dari rongga panggul, dasar panggul, serviks, dan vagina. Syarat
agar janin dan plasenta dapat melalui jalan lahir tanpa ada
rintangan, maka jalan lahir tersebut harus normal (Widia, 2015:
16).

c. Passenger (Janin, Plasenta, dan Air Ketuban)

1. Janin
Passenger atau janin bergerak sepanjang jalan lahir merupakan
akibat interaksi beberaapa faktor, yakni kepala janin,
presentasi, letak, sikap dan posisi janin (Ai Nursiah, dkk, 2014:
39).
2. Plasenta
Plasenta juga harus melewati jalan lahir maka dia di anggab
sebagai bagian dari passenger yang menyertai janin. Namun
plasenta jarang menghambat proses persalinan normal (Widia,
2015: 29).
3. Air ketuban
Amnion pada kehamilan aterm merupakan suatu membran yang
kuat dan ulet tetapi lentur. Amnion adalah jaringan yang
menentukan hampir semua kekuatan regangan membran janin,
dengan demikian pembentukan komponenpassage (jalan lahir)
merupakan jalan lahir yang harus dilewati oleh janin terdiri dari
rongga panggul, dasar panggul, serviks, dan vagina. syarat agar
janin dan plasenta dapat melalui jalan lahir tanpa ada rintangan,
maka jalan lahir tersebut harus normal (widia, 2015: 16).
Penurunan ini terjadi atas 3 kekuatan yaitu salah satunya adalah
tekanan dari cairan amnion dan juga saat terjadinya dilatasi
serviks atau pelebaran muara dan saluran serviks yang terjadi di
awal persalinan, dapat juga karena tekanan yang ditimbulkan
oleh cairan amnion selama ketuban masih utuh (Widia, 2015:
29).

d. Factor Psikis (Psikologi)

Perasaan positif berupa kelegaan hati, seolah-olah pada saat


itulah benar-benar terjadi realitas, “kewanitaan sejati” yaitu
munculnya rasa bangga bisa melahirkan atau memproduksi
anak.

1. Psikologis meliputi : Kondisi psikologis ibu sendiri,


emosi dan persiapan intelektual, pengalaman melahirkan
bayi sebelumnya, kebiasaan adat, dan dukungan dari
orang terdekat pada kehidupan ibu.
2. Sikap negative terhadap persalinan di pengaruhi oleh :
Persalinan semacam ancaman terhadap keamanan,
persalinan semacam ancaman pada self-image, medikasi
persalinan, dan nyeri persalinan dan kelahiran (Widia,
2015: 29-30).

e. Pysician (Penolong)
Peran dari penolong persalinan dalam hal ini adalah bidan,
yang mengantisipasi dan menangani komplikasi yang
mungkin terjadi pada ibu dan janin (Widia, 2015: 30). Tidak
hanya aspek tindakan yang di berikan, tetapi aspek konseling
dan meberikan informasi yang jelas dibutuhkan oleh ibu
bersalin utuk mengurangi tingkat kecemasan ibu dan keluarga
(Ai Nursiah, dkk 2014: 48).

2. Pendokumentasiaan asuhan kebidanan

1. partograf
Partograf adalah alat untuk mencatat informasi berdasarkan
observasi, anamnesis, dan pemeriksaan fisik ibu dalam persalinan,
dan sangat penting khususnya untuk membuat keputusan klinik
selama kala I persalinan.
Tujuan utama penggunaan partograf adalah mengamati dan
mencatat hasil observasi dan kemajuan persalinan dengan menilai
pembukaan serviks melalui pemeriksaan dalam dan menentukan
normal atau tidakanya persalinan serta mendeteksi dini persalinan
lama sehingga bidan dapat membuat deteksi mengenai
kemungkinan persalinan lama. Partograf dapat di gunakan untuk
semua ibu selama fase aktif kala I persalinan ; selama persalinan
dan kelahiran di semua tempat seperti rumah, puskesmas, klinik
bidan swasta, rumah sakit dll.
2. Bagian Partograf
Partograf berisi ruang untuk mencatat hasil pemeriksaan yang
dilakukan selama kala I persalinan yang mencakup kemajuan
persalinan, keadaan janin, dan keadaan ibu.
1. Kemajuan Persalinan
Kemajuan persalinan yang di catat dalam partograf meliputi
pembukaan serviks, penurunan kepala janin, dan kontraksi
uterus.Pencatatan Selama Fase Laten Dan Fase Aktif
Persalinan
a) Pencatatan Selama Fase Laten
Fase laten ditandai dengan pembukaan serviks 1-3 cm.
Selama fase laten persalinan, semua asuhan, pengamatan
dan pemeriksaan harus dicatat terpisah dari partograf, yaitu
pada catatan atau Kartu Menuju Sehat (KMS) ibu hamil.
Tanggal dan waktu harus dituliskan setiap kali membuat
catatan selama fase laten persalinan dan semua asuhan serta
intervensi harus dicatat. Waktu penilaian, kondisi ibu, dan
kondisi janin pada fase laten meliputi : Denyut jantung
janin, frekuensi dan lama kontraksi uterus, nadi setiap 1 jam,
pembukaan serviks, penurunan kepala, tekanan darah, dan
suhu setiap 2 sampai 4 jam dan apabila di temui tanda
penyulit, penilaian kondisi ibu dan bayi harus lebih sering
dilakukan.Pencatatan Dan Temuan Pada Partograf Selama
Fase Aktif Dilengkapi pada bagian awal (atas) partograf,
saat memulai asuhan persalinan.
b) Kesehatan dan Kenyamanan Janin
Menilai dan mencatat setiap 30 menit (lebih sering, jika ada
tanda gawat janin). Setiap kotak pada bagian tersebut
menunjukan waktu 30 menit, kisaran normal DJJ terpanjan
pada partograf di antara garis tebal angka 180 dan 100.
Akan tetapi, penolong harus sudah waspada bila DJJ
dibawah 120 atau diatas 160.
c) Warna dan Adanya Ketuban
Warna ketuban dinilai setiap melakukan pemeriksaan dalam,
selain warna air ketuban, jika pecah. Catat temuan dalam
kontak yang sesuai di bawah lajur DJJ dan gunakan
lambang berikut
U = ketuban utuh (belum pecah)
J = ketuban sudah pecah dan air ketuban jernih
M = ketuban sudah pecah dan air ketuban bercampur
mekonium
D = ketuban sudah pecah dan air ketuban bercampur darah
K = ketuban sudah pecah dan tidak ada air ketuban (kering)
Mekonium dalam air ketuban tidak selalu menunjukan
gawat janin. Apabila terdapat mekonium, pantau DJJ secara
seksama untuk mengenali tanda gawat janin (DJJ <100 atau
>180 kali per menit) selama proses persalinan.
d) Molase (Penyusupan Kepala Janin)
Penyusupan adalah indikator penting tentang seberapa jauh
bayi dapat menyesuaikan diri dengan bagian keras panggul
ibu. Tulang kepala yang saling menyusup menunjukkan
kemungkinan adanya disproposi tulang panggul
(Cephalopelvic disproportionate) CPD. Setiap kali
melakukan pemeriksaan dalam, nilai penyusupan kepala
janin dan catat temuan dibawah lajur air ketuban dengan
menggunakan lambang berikut ini.
0 = Tulang kepala janin terpisah, sutura dengan mudah
dapat dipalpasi
1 = Tulang-tulang kepala janin hanya saling bersentuhan
2 = Tulang-tulang kepala janin saling tumpang tindih,
namun masih dapat dipisahkan
3 = Tulang-tulang kepala janin tumpang tindih dan tidak
dapat di pisahkan.
Kemajuan Persalinan Kolom dan lajur pada partograf adalah
pencatatan kemajuan persalinan. Angka 0-10 pada tepi
kolom paling kiri adalah besarnya dailatasi serviks. Skala
angka 1-5 juga menunjukkan seberapa jauh penurunan janin.
Masing-masing kotak di bagian ini menyatakan waktu 30
menit.
e) Pembukaan Serviks
Penilaian dan pencatatan pembukaan serviks dilakukan
setiap 4 jam (lebih sering, jika terdapat tanda penyulit).
Tanda “X” harus ditulis di garis waktu yang sesuai dengan
laju besarnya pembukaan serviks. Beri tanda untuk temuan
pemeriksaan dalam yang dilakukan pertama kali selama fase
aktif persalinan di garis waspada. Hubungkan tanda “X” dari
setiap pemeruksaan dengan garis utuh (tidak terputus).
f) Penuruna Bagian Terbawah Atau Presentasi Janin
Setiap melakukan pemeriksaan dalam (4 jam atau lebih),
jika terdapat tanda penyulit, catat dan nilai penurunan
bagian terbawah atau presentasi janin. Kemajuan
pembukaan serviks umumnya diikuti dengan penurunan
bagian terbawah atau presentasi janin pada persalinan
normal. Akan tetapi, penurunan bagian terbawah janin
terkadang baru terjadi setelah pembukaan serviks 7 cm.
Penurunan kepala bayi harus selalu diperiksa dengan
memeriksa perut ibu sesaat sebelum pemeriksaan dalam
dengan ukuran perlimaan diatas Pintu Atas Pangul (PAP).
Beri tanda “o” pada garis waktu yang sesuai dengan garis
tidak terputus 0-5 yang tertera di sisi yang samadengan
pembukaan serviks. Hubungkan tanda “o” dari setiap
pemeriksan dengan garis tidak terputus.
g) Garis Waspada dan Garis Bertindak
Garis waspada dimulai pada pembukaan serviks 4 cm dan
berakhir pada titik dengan pembukaan lengkap yang
diharapkan terjadi jika laju pembukaan 1 cm per jam.
Pencatatan selama fase aktif persalinan harus dimulai di
garis waspadah. Apabila pembukaan serviks mengarah
kesebelah kanan garis waspada, penyulit yang ada harus di
pertimbngkan (misalnya fase aktif memanjang, macet dll).
h) Jam dan Waktu
Waktu dimulai fase aktif persalinan, Bagian bawah
partograf (pembukaan serviks dan penurunan kepala janin)
tertera kotak-kotak yang diberi angka 1-16. Setiap kontak
menanyakan waktu satu jam sejak dimulai fase aktif
persalinan. Waktu actual saat pemeriksaan dilakukan. Setiap
kotak menyatakan satu jam penuh dan berkaitan dengan dua
kotak waktu tiga puluh menit pada lajur kotak diatasnya
atau lajur kontraksi dibawahnya. Saat ibu masuk dalam fase
aktif persalinan, catatkan pembukaan serviks di garis
waspada, lalu catatkan waktu aktual pemeriksaan tersebut
dikotak yang sesuai.

i) Kontraksi Uterus
Terdapat lima lajur dengan tulisan “ kontraksi setiap 10
menit “ di sebelah luar kolom paling kiri dibawah lajur
waktu partograf. Setiap kotak menyatakan satu
kontraksi.Tiap 30 menit, raba dan catat jumlah kontraksi
dalam 10 menit dan Obat dan Cairan yang Diberikan:
1) Oksitosin
Apabila tetesan (drips) oksitosin telah dimulai,
dokumentasikan setiap 30 menit jumlah unit oksitosin yang
diberikan pervolume cairan intra vena dan satuan tetesan
permenit.
2) Obat lain dan cairan intra vena
Catat semua pemberian obat tambahan dan atau cairan
intravena dalam kotak yang sesuai dengan kolom waktunya.
3) Kesehatan dan Kenyamanan Ibu
Bagian terakhir pada lembar depan partograf berkaitan
dengan kesehatan ibu meliputi hal-hal sebagai berikut.
a) Nadi, tekanan darah, dan temperature tubuh. Catat dan
nilai nadi ibu setiap 30 menit selama fase aktif persalinan
(lebih sering jika dicurigai terdapat penyulit).
Beri tanda titik (.) pada kolom pada waktu yang sesuai. Nilai
tekanan darah ibu dan catatat setiap 4 jam selama fase aktif
persalinan (lebih sering jika dicurigai terdapat penyulit).
Beri tanda panah dalam kolom waktu yang sesuai pada
partograf. Nilai dan catat juga temperature tubuh ibu setiap
2 jam dan catat temperature tubuh dalam kotak yang selesai.
b) Volume urine, protein dan aseton. Ukuran catat jumlah
produksi urine ibu sedikitnya setiap 2 jam. Apabila
memungkinkan, setiap kali ibu berkemih,
2. Pencataan Pada Lembar Belakang Partograf
a) Data Dasar
Data dasar terdiri atas tanggal, nama bidan, tempat
persalinan, alamat tempat persalinan, catatan alasan
merujuk, tempat rujukan, dan pendamping saat merujuk.
1. Kala I
Data kala I terdiri atas pertanyaan tentang partograf saat
melewati garis waspada, masalah yang dihadapi,
penatalaksanaan dan hasil penatalaksaaan tersebut.
2. Kala II
Data kala II terdiri atas episiotomy, pendamping persalinan,
gawat janin, distosia bahu, masalah penyerta,
penatalaksanaan, dan hasilnya. Jawaban di beri tanda “√”
pada kotak di samping jawaban yang sesuai.
3. Kala III
Data kala III terdiri atas lama kala III, pemberian oxitosin,
peregangan tali pusat terkendali, masase uterus, plasenta
lahir lengkap, plasenta tidak lahir >30 menit, laserasi, atonia
uteri, jumlah perdarahan, masalah penyerta, penatalaksanaan
dan hasilnya.
4. Kala IV
Data kala Iv terdiri dari tekanan darah, nadi, suhu, tinggi
fundus, kontraksi uterus, kandung kemih, dan perdarahan.
Pemantauan kala IV sangat penting untuk menilai resiko
atau terjadi perdarahan pasca persalinan. Pemantauan kala
IV dilakukan setiap 15 menit pada 1 jam pertama setelah
melahirkan dan setiap 30 menit pada 1 jam berikutnya.
5. Bayi Baru Lahir
Data bayi baru lahir tersiri dari berat dan panjang badan,
jenis kelamin, penilaian kondisi bayi baru lahir, pemberian
Air Susu Ibu (ASI), masalah penyerta, penatalaksanaan
terpilih, dan hasilnya (Nurul, 2017: 60-74)

BAB III
KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN


TANGGAL PENGKAJIAN : 28 Oktober 2023
JAM: 17.15 wib
TEMPAT: RSU Delia

DATA SUBJEKTIF
Identitas
Nama ibu : Ny. E.
Umur : 30 tahun
Agama : Islam
Suku/bangsa : karo /Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Alamat. : Desa Lingga

Nama suami : Tn. S


Umur : 29 tahun
Agama :Islam
Suku/bangsa : Karo /Indonesia
Pendidikan : SMK
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Desa Lingga

Alasan masuk kamar bersalin: ibu ingin bersalin


Keluhan utama: nyeri perut sampai ke pinggang
Tanda-tanda persalinan

Kontraksi uterus sejak tanggal : 28-10-2023 Pukul 13.00


Frekuensi : 3 kali dalam 10 menit
Durasi : 30 detik
Lokasi ketidaknyamanan: dari pinggang sampai ke perut
Pengeluaran pervaginam
Lendir darah : ya
Air ketuban : tidak ada
Darah : tidak ada

Riwayat sebelum masuk ruang bersalin


Pergerakan janin dalam 24 jam terakhir 20 kali
Kesiapan menghadapi persalinan : (√) siap (-) tidak siap
Pendamping persalinan yang diinginkan : suami

d. Makan dan minum terakhir pukul : 09.00 wib


e.BAK terakhir: 08.00 WIB
BAB terakhir: 09.00 WIB
G.Tidur : siang 1 jam
: malam 8 jam

DATA OBJEKTIF

1.Pemeriksaan Fisik
a.Keadaan Umum : baik
Status Emosional : composmentis

b.Tanda Vital
Tekanan darah : 110/80 mmHg
Nadi : 80 kali per menit
Pernafasan : 21 kali per menit
Suhu : 36,5 oC
c.TB:157 cm
BB : 58Kg
d.Muka
Kelopak mata. : baik
Konjungtiva. : merah muda
Sklera : tidak ikterus
e.Mulut dan gigi
lidah dan gigi : bersih
Tonsil : tidak meradang
Pharing : tidak meradang
f.Leher : tidak ada pembengkakan
Kelenjar tiroid : tidak ada pembengkakan
Kelenjar getah bening : tidak ada pembengkakan
g. Dada : simetris
Payudara : simetris
Putting susu : menonjol
Benjolan : tidak ada
Pengeluaran : ada kolostrum
Rasa nyeri : tidak ada
h.Abdomen: simetris
Pembesaran : tidak ada

Benjolan : tidak ada


Bekas luka : tidak ada
Strie gravidarum : albicans
Linea : nigra
Pembesaran liver : tidak ada
Kandung kemih : kosong
i.Genetalia luar : bersih
Edema : tidak ada
Varices : tidak ada
Bekas luka : tidak ada
Kelenjar Bartholini : tidak ada
Pengeluaran : ada
j.Anus: (+)

2.Pemeriksaan Dalam
Tanggal 14-04-2021
Pukul: 08.00 WIB

Penurunan : 3/5
Pembukaan : 8 cm
Ketuban : utuh

ASSASMENT
Diagnosa: Ibu primigravida, 39 minggu 4 hari, intra uterin, hidup,tunggal,
kepala, PUKI, divergen, ibu dan janin sehat, ibu inpartu kala 1fase aktif.

Masalah: Tidak ada


Kebutuhan: Mobilisasi, memberikan nutrisi , dukungan mental dan spritual.
…………….

PLANNING

1.a. Informasikan kepada ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan


b.Menginformasikan kepada ibu dan keluarga bahwa ibu danjaninnya dalam
keadaan sehat, dengan hasil pemeriksaan :
TD : 110/80 mmHg
Pols : 80x/i
RR : 21x/I
Suhu : 36,5 0C
DJJ : 144x/I
Pembukaan : 8cm
Ketuban : Utuh
c.Ibu dan keluarga telah mengetahui hasil pemeriksaan.

2.a. Beri nutrisi pada ibu


b. Berikan makan dan minum ketika ibu haus dan lapar, beri makanan
dan minuman seperti the manis dan air putih.
c. Nutrisi telah diberikan kepada ibu.ib

3.a. Anjurkan ibu untuk berjalan-jalan


b. Menganjurkan kepada ibu untuk berjalan-jalan agar mempercepat
penurunan kepala dan pembukaan.
c. Ibu bersedia melakukannya.

4.a.Beri dukungan mental dan spiritua

b. Mengajak ibu untuk berdoa menurut agamanya karena sebentar lagi akan
melahirkan

c. Ibu telah mengerti dan telah diberikan dukungan emosional, untuk siap
menghadapi persalinan.

2. Menyiapkan alat-alat persalinan, seperti :


a. Saff 1 :
1.Partus set ( 2 buah arteri klem, gunting tali pusat, setengah koher, 1 pasang
handscoon, gunting episiotomi)
2.Kom berisi kasa steril
3.Kom berisi air DTT
4.Kom berisi kapas DTT
5.Kom berisi kateter
6.Kom berisi kapas alkohol
7.Kom berisi deelle
8.Tempat obat berisi 2 ampul oksitosin, lidokain, matergin, vit K dan HB 0
9.Monoral
10.Spuit
11.Salap mata
12.Pita Centi
b. Saff 2 :
1.Piring plasenta
2.Baskom berisi air klorin
3.Baskom berisi air DTT
4.Heacting set ( 2 buah pinset, 1 pasang handscoon, nald folder, nald
heactng )
5.Benang chromi dan cutgut

c. Saff 3 :
1.Cairan RL
2.Infus set steril
3Abokat
4.Kacamata
5.Topi
6.Masker
7.Apron
8.Underpad
9.2 buah handuk
10.2 buah washlap
11.Pakaian ibu
12.Pakaian bayi
13.Sepatu bot

Seluruh peralatan persalinan telah disiapkan


3. a. Ajarkan ibu tentang posisi persalinan.
b. Mengajarkan ibu tentang posisi persalinan yaitu, dengan cara menarik
lipatan paha diatas perut, dagu menempel ke dada, pandangan kearah pusat,
dengan posisi ½ duduk.
c.Ibu telah mengerti tentang posisi persalinan.

4. a. Ajarkan ibu cara mengedan


b. Mengajarkan kepada ibu untuk mengedan pada saat adanya his dan
beristirahat apabila tidak ada his dan mengajarkan ibu utnuk batuk-batuk
kecil.
c. Ibu telah mengerti cara mengedan

5. a. Tanyakan kepada ibu tentang pendamping persalinan


b. Siapa yang akan mendampingi ibu saat bersalin
c. Ibu mengatakan “ suami saya”

DATA PERKEMBANGAN KALA II

Tanggal : 14-12-2021
Pukul : 17:30 Wib

DATA SUBJEKTIF

Ibu mengatakan perutnya semakin mules, rasa sakit semakin bertambah


dengan adanya dorongan ingin meneran.

DATA OBJEKTIF
1. Terlihat tekanan pada anus, perenium menonjol, dan vulva membuka.
Dilakukan VT pada pukul: 19:30
a. Pembukaan lengkap (10cm)
b. Ketuban pecah pukul : 19.30 wib
c. Penurunan kepala 1/5
d. .Penyusupan 0
2. DJJ : 140x/i
3. Kontraksi uterus : 5x dalam 10 menit
4. Durasi : 42 detik
5. Vital sign :
TD : 110/80 mmHg
Suhu : 36,50C
RR : 21x/I
Nadi : 80x/i

ASSASMENT
Ibu parturien kala II

Masalah : Tidak ada


Kebutuhan : Pendamping persalinan, Pemberian cairan dan nutrisi
………………..

PLANNING
1. a. Informasikan pada ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan.
b. Menginformasikan kepada ibu dan keluarga bahwa ibu sebentar akan
melahirkan.
c. Ibu dan keluarga telah mengetahui bahwa ibu sebentar lagi akan
melahirkan.

2. a. Panggil pendamping persalinan.


b. Menghadirkan pendamping persalinan.
c. Pendamping persalinan telah dihadirkan.
3. a. Beri nutrisi pada ibu
b. Memberikan nutrisi pada ibu ketika ibu haus dan lapar, Ini sangat
dianjurkan karena dengan cukupnya asupan nutrisi dapat mencegah ibu
mengalami dehidrasi dan kehilangan tenaga.
c. Nutrisi telah diberikan kepada ibu.

4. a. Pimpin ibu untuk mengedan


b. Memimpin persalinan yang bersih dan aman, yaitu menganjurkan ibu
untuk meneran.
a) Setelah kepala tampak 5-6 cm di depan vulva tangan kanan berada
di perenium dilapisi dengan kain segitiga untuk membesihkan jalan
nafas bayi dan tangan kiri berada di vertex untuk mencegah
defleksi secara cepat, maka lahilah berturut-turut UUB, dahi, mata,
hidung, mulut, dan dagu lahirlah kepala Pukul 20.00 bayi lahir
seluruhnya
b) Setelah kepala lahir seluruhnya maka bersihkan jalan nafas bayi
yaitu mulut dan hidung kemudian tangan kiri berada di dagu dan
tangan kanan memeiksa lilitan tali pusat lalu biarkan kepala
melakukan putar paksi luar searah punggung janin.
c) Kemudian pindahkan kedua tangan ke biparietal untuk
melahirkanbahu anterior tarik kearah posterior dan untuk
melahrikan bahu posterior tarik ke arah anterior.
d) Setelah bahu lahir lakukan sanggah susur dengan 4 jari di
punggung dan 1 jari didada lalu tangan kiri menyusuri lengan,
badan, bokong, lutut, dan ekstermitas bawah sekaligus
menyelipkan jari diantara pergelangan kaki bayi. Bayi lahir
tanggal 14-12-2021 pukul : 20:00 WIB,jenis kelamin : Laki-
laki ,BB 3300
e) Persalinan telah di pimpin dan ibu telah melahirkan bayi secara
spontan, bayi lahir bugar pada tanggal 14-12-2021, pukul : 20.00
Wib dan jenis kelamin Laki-laki., BB 3300

DATA PERKEMBANGAN KALA III

Tanggal : 14-12-2021
Pukul : 20.20 wib

DATA SUBJEKTIF
Ibu mengatakan perutnya terasa mules karena baru saja melahirkan bayi
DATA OBJEKTIF

1. Tali pusat terlihat di vulva.


2. Pengeluaran pervaginam ± 100cc
Vital sign
TD : 110/80 mmHg
RR : 21x/i
Nadi : 80x/I
Suhu : 36,50C

ASSASMENT
bu parturien kala III

PLANNING
Manajemen aktif kala III
a. Pastikan janin tunggal.
b.Raba perut ibu
c.Ternyata janin tunggal.

3. a. Suntikan oksitosin
b. Menyuntikan oksitosin 10 unit di 1/3 paha kanan bagian luar secara IM
c. Oksitosin telah disuntikan
4. a. Lakukan PTT.
b.Melakukan PTT dengan memindahkan klem 5-10 cm didepan vulva dan
tangan kanan merenggangkan klem dan tali pusat. Setelah itu lihat tanda-
tanda pelepasan plasenta: adanya semburan darah secara tiba-tiba, tali pusat
memanjang, uterus naik kearah abdomen, uterus berubah dari diskoid
menjadi globular kemudian regangkan tali pusat,tarik tali pusat kearah
posterior kemudian kearah anterior lalu sejajar lantai. Setelah plasenta
tampak 2/3 bagian di depan vulva lalu tangan kiri menampung plasenta dan
tangan kanan memutar plasenta searah jarum jam secara perlahan-lahan
untuk mencegah tertinggalnya selaput memberan dan plasenta lahir lengkap
c.Pengeluaran plasenta dan PTT telah dilakukan dan plasenta lahir lengkap
pukul 20:25 WIB.
4.a. Masaseuterus ibu, nilai plasenta.
b.Uterus ibu dimasase dengan cara tangan kiri berada 2 jari di bawah pusat
lakukan sedikit penekanan dengan cara melingkar searah jarum jam selama
15 detik. Kontraksi uterus teraba keras dan membulat, berarti kontraksi
uterus ibu baik.Sekaligus menilai plasenta yaitu :
a). Selaput ketuban utuh
b). Panjang tali pusat 50 cm
c). Insersi sentralis
d). Kotiledon lengkap tidak ada robekan (20 buah)
c.Masase perut ibu telah dilakukan, kontraksi uterus baik dan plasenta lahir
lengkap.

5 a. Periksa robekan perineum.


b.Memeriksa robekan perineum dengan cara mengambil kasa lalu deep
dibagian perineum dan membuka labia minora serta klitoris. Ternyata tidak
ada ditemukan laserasi jalan lahir.
c.Robekan perineum telah diperiksa dan ternyata tidak ada robekan
perineum.
DATA PERKEMBANGAN KALA IV

Tanggal : 14-012-2021
Pukul : 20:25

DATA SUBJEKTIF

1.ibu mengatakan merasa lelah


2.Ibu mengatakan perutnya masih mulas karena kontraksi uterus

DATA OBJEKTIF

Vital sign :
TD :110/80 mmHg
RR : 21x/i
Suhu : 36,50C
Pols : 80x/i

ASSASMENT
Ibu parturient kala IV
Masalah : Tidak ada
Kebutuhan : a) Memberi nutrisi dan cairan
b) Pola Istirahat
…………..
PLANNING
1. a. Pantau kala IV 2 jam setelah persalinan.

b.Melakukan Pemantauan kala IV 2 jam setelah persalinan yaitu : waktu,


tekanan darah, nadi, suhu, tinggi fundus uteri, kontraksi uterus, kandung
kemih dan darah yang keluar.
c.Pemantauan kala IV 2 jam setelah persalinan dilakukan dengan hasil
pemantauan normal.

2. a.Bersihkan ibu.

b. Membersihkan ibu dari sisa-sisa darah dan cairan selama proses


persalinan, kemudian mengganti pakaian ibu dengan pakaian bersih dan
kering. Memasang pembalut dan menganjurkan ibu untuk beristirahat
untuk mengembalikan dan menstabilkan kondisi ibu sehabis bersalin.

c.Ibu telah dibersihkan dan ibu telah diganti pakaian

3.a.Beri nutrisi dan cairan.


b. Memberikan ibu makan dan minum untuk mengganti energi ibu yang
hilang yang telah dipakai pada saat persalinan.
c. Ibu telah makan dan minum.

4.a. Anjurkan ibu istirahat.

b. Menganjurkan ibu untuk istirahat setelah ibu banyak mengeluarkan


tenaga pada saat persalinan dan pola istirahat bagi ibu dapat membantu
menimalisasikan trauma pada saat persalinan.
c. Ibu telah beristirahat.
5.a.Bereskan alat-alat.
1. Membereskan alat-alat dengan cara:
2. Merendam alat-alat dalam klorin 0,5% selama 10 menit.
3. Setelah 10 menit, angkat dengan memakai sarung tangan rumah
tangga, kemudian merendam diair sabun lalu sikat hingga bersih
lalu membilasnya dengan air mengalir.
4. Meletakkan alat-alat ditempat yang datar yang beralaskan kain
bersih.
5. Masukan alat kedalam outoclop selama 20 menit.
6. Menyimpan alat dalam bak instrument dan steril.
7. Tutup rapat dan beri tanggal pensterilan.

Jika alat 1 minggu tidak digunakan maka masukan kembali kedalam


outoclup
- Alat-alat yang dipakai telah dibereskan dan disimpan.
a. Dokumentasikan dalam partograf Pukul:12:00
b. Proses persalinan sejak dari kala I sampai dengan kala IV ibu
dalam keadaan stabil,perdarahan 200 cc.

Bab IV

PENUTUP
4.1. KESIMPULAN

Proses kehamilan dan persalinan merupakan pengalaman yang sangat


berharga bagi setiap perempuan. Persalinan bisa berjalan secara normal, namun
sekarang tidak jarang dilakukan dengan caesar. Setiap wanita menginginkan
persalinannya berjalan lancar dan dapat melahirkan bayi dengan sempurna.
Persalinan normal merupakan proses pengeluaran janin yang terjadi pada
kehamilan cukup bulan yakni pada 37-42 minggu, lahir spontan dengan
presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam tanpa komplikasi
baik ibu maupun janin dalam kandungannya.

4.2.SARAN

Semoga makalah yang kami buat dapat bermanfaat dan menambah


wawasan untuk kita semua.khususnya untuk Mahasiswi Akademi Kebidanan
Langkat. Penulis menyadari bahwa makala ini belumlah sempurna, oleh karena
itu, kami sangat berharap saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat
diharapkan bagi penulis, agar makalah ini lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA

Nursiah, Ai, dkk. Asuhan Persalinan Normal Bagi Bidan,Bandung : PT. Refika
Aditama, 2014.
Yeyeh, Ai, dkk. Asuhan Kebidanan II Persalinan Edisi Revisi,DKI Jakarta : CV.
Trans Info Media, 2014.

Indrayani. Buku ajar asuhan kehamilan Jakarta : Trans Info Media. 2011.

Anda mungkin juga menyukai