Disusun Oleh:
SUSI PUTRI WULANDARI, SST
15901.03.21018
ASUHAN KEBIDANAN
DENGAN PERSALINAN NORMAL
DI RS DJATIROTO LUMAJANG
NIM : 15901.03.21018
Hari/ Tanggal :
Mahasiswa
Mengetahui,
1. Definisi persalinan
2. Patofisiologi Persalinan
1) Lightening
4) Pengeluaran cairan
a. Power (Tenaga/Kekuatan)
2) Tenaga mengedan
Merupakan jalan lahir yang harus dilewati oleh janin terdiri dari
rongga panggul, dasar panggul, serviks, dan vagina. Syarat agar janin dan
plasenta dapat melalui jalan lahir tanpa ada rintangan, maka jalan lahir
tersebut harus normal (Widia, 2015).
1) Janin
2) Plasenta
3) Air ketuban
e. Pysician (Penolong)
Peran dari penolong persalinan dalam hal ini adalah bidan, yang
mengantisipasi dan menangani komplikasi yang mungkin terjadi pada ibu
dan janin (Widia, 2015). Tidak hanya aspek tindakan yang di berikan, tetapi
aspek konseling dan meberikan informasi yang jelas dibutuhkan oleh ibu
bersalin utuk mengurangi tingkat kecemasan ibu dan keluarga (Ai Nursiah,
dkk 2014).
4. Tahapan Persalinan
a. Kala I (Pembukaan)
1. Pengertian Kala I
c) Perubahan metabolisme
g) Perubahan hematologist
h) Perubahan renal
i) Perubahan gastrointestinal
Kemampuan pergerakan gastrik serta penyerapan makanan
padat berkurang, menyebabkan pencernanan hampir berhenti disela
persalinan dan menyebabkan konstipasi. Makanan yang masuk ke
lambung selama fase pendahuluan atau fase kemungkinan besar
akan tetap berada dalam perut selama persalinan. Rasa mual-
muntah bukanlah hal yang jarang, hal ini menunjukan berakhirnya
kala I persalinan.
c. Ketuban telah pecah (lebih dari 24 jam) atau ketuban pecah pada
kehamilan kurang bulan (usia kehamilan kurang 37 minggu).
f. DJJ <100 atau >180 x/menit pada dua kali penilaian dengan jarak 5
menit.
j. Tanda dan gejala syok : Nadi cepat, lemah (lebih dari 110 x/menit),
tekanan darahnya rendah (sistolik kurang dari 90 mmHg), pucat,
berkeringat atau kulit lembab, dingin, napas cepat (lebih dari 30
x/menit), cemas, bingung atau tidak sadar, dan produksi urin sedikit
(kurang dari 30 ml/jam)
l. tanda dan gejala belum inpartu yaitu, kurang dari 2 kontraksi dalam
10 menit, berlangsung kurang dari 20 detik, tidak ada perubahan
serviks dalam waktu satu sampai dua jam.
5. Partograf
a. Bagian Partograf
1) Kemajuan Persalinan
d) Kemajuan Persalinan
e) Pembukaan Serviks
Penilaian dan pencatatan pembukaan serviks
dilakukan setiap 4 jam (lebih sering, jika terdapat tanda
penyulit). Tanda “X” harus ditulis di garis waktu yang sesuai
dengan laju besarnya pembukaan serviks. Beri tanda untuk
temuan pemeriksaan dalam yang dilakukan pertama kali
selama fase aktif persalinan di garis waspada. Hubungkan
tanda “X” dari setiap pemeruksaan dengan garis utuh (tidak
terputus).
i) Kontraksi Uterus
(1) Oksitosin
a) Data Dasar
(2) Kala II
(4) Kala IV
1. Pengertian kala II
b) His yang lebih sering dan kuat (± 2-3 menit 1 kali) dan timbul rasa
mengedan, karena biasanya dalam hal ini bagian terbawah janin
masuk ke dasar panggul sehingga terjadi tekanan pada otot-otot
dasar panggul, yang secara reflektoris menimbulkan rasa
mengedan.
a) Turunnya kepala
2) Majunya kepala
3) Flexi
5) Ekstensi
7) Ekspulsi
5) Pakai sarung tangan DDT pada tangan yang digunakan untuk PD.
10) Periksa DJJ setelah kontraksi/ saat relaksasi uterus bahwa DJJ
dalam batas normal (120-160x/menit).
17) Buka tutup partus set dan perhatikan kembali kelengkapan alat
dan bahan.
Lahirnya Bahu
23) Setelah kedua bahu lahir, geser tangan bawah kearah perineum
ibu untuk menyangga kepala, lengan dan siku sebelah bawah.
Gunakan tangan atas untuk menelusuri dan memegang lengan
dan siku sebelah atas.
27) Periksa kembali uterus untuk memastikan tidak ada lagi bayi
dalam uterus (hamil tunggal)
30) Setelah 2 menit pasca persalinan, jepit tali pusat dengan klem
kira-kira 3 cm dari pusat bayi. Mendorong tali pusat kearah
distal (ibu) dan jepit kembali tali pusat pada 2 cm distal dari
klem pertama.
32) Letakkan bayi agar ada kontak kulit ibu ke kulit bayi, letakkan
bayi tengkurap di dada ibu. Luruskan bahu bayi sehingga bayi
menempel di dada/perut ibu. Usahakan kepala bayi berada
diantara payudara ibu dengan posisi lebih rendah dari puting
payudara ibu.
33) Selimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan pasang topi
dikepala bayi.
34) Pindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari
vulva.
35) Letakkan satu tangan di atas kain pada perut ibu, ditepi atas
simpisis, untuk mendeteksi. Tangan lain menegangkan tali
pusat.
36) Setelah uterus berkontraksi, regangkan tali pusat kea rah bawah
sambil tangan yang lain mendorong uterus kea rah belakang-
atas (dorso cranial) secara hati-hati (untuk mencegah inversion
uteri).
i. Menilai perdarahan.
40) Periksa kedua sisi plasenta baik bagian ibu maupun bayi dan
pastikan selaput ketuban lengkap dan utuh. Masukkan plasenta
ke dalam kantung plastik dan tempat khusus.
43) Biarkan bayi tetap melakukan kontak kulit ke kulit dada ibu
paling sedikit 1 jam.
k. Evaluasi
54) Pastikan ibu merasa aman dan nyaman. Bantu ibu memberikan
ASI. Anjurkan keluarga untuk meberi ibu minuman dan
makanan yang diinginkan.
m. Dokumentasi
a. Distosia Bahu
Distosia bahu (bahu macet) yaitu kelahiran kepala janin
dengan bahu anterior macet di atas simfisis pubis dan tidak
dapat masuk melalui pintu bawah pangul, bahu menjadi tidak
dapat digerakkan. Bahu posterior juga dapat macet di atas
promotorium sacral, walau pun jarang terjadi. Distosia bahu
umumnya terjadi pada bayi yang makrosomia, yakni suatu
keadaan yang di tandai oleh ukuran badan bayi yang relative
lebih besar dari ukuran kepala dan bukan semata-mata berat bayi
yang >4000 gram.
Kala III dimulai sejak bayi bayi lahir sampai lahirnya plasenta
atau uri. Partus kala III disebut juga kala uri. Kala III merupakan
periode waktu dimana penyusutan volume rongga uterus setelah
kelahiran bayi. Penyusutan ukuran ini menyebabkan berkurangnya
ukuran tempat perlengketan plasenta. Oleh karena tempat perlengektan
menjadi kecil, sedangkan ukuran plasenta tidak berubah, maka plasenta
menjadi berlipat, menebal dan kemudian lepas dari dinding uterus (Ina
Kuswanti, dkk 2014).
a. Metode Scultze
4. Pengeluaran Plasenta
c. Tali pusat, meliputi : Jumlah arteri dan vena, adakah arteri atau
vena yang terputus untuk mendeteksi plasenta suksenturia, dan
insersi tali pusat apakah sentral, marginal, panjang tali pusat
(Nurul Jannah, 2017).
a) Atonia Uteri
c) Retensio Plasenta
a. Tanda Vital
b. Kontraksi Uterus
c. Lokea
d. Kandung Kemih
Asri, Dwi dan Cristine Clervo P. Asuhan Persalinan Normal Plus Contoh Askeb
dan Patologi Persalinan, Yogyakarta : Nuha Medika, 2012.
Liliyana, dkk. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Persalinan, Jakarta : ECG, 2012
Mangkuji, Betty, dkk. Asuhan Kebidanan 7 Langkah SOAP, Jakarta : ECG : 2014
Nursiah, Ai, dkk. Asuhan Persalinan Normal Bagi Bidan,Bandung : PT. Refika
Aditama, 2014.
Yeyeh, Ai, dkk. Asuhan Kebidanan II Persalinan Edisi Revisi,DKI Jakarta : CV.
Trans Info Media, 2014.
No.Register : 21.10. 82
IDENTITAS ISTRI/SUAMI
Pendidikan : S1 Pendidikan : S1
P:
Memberi tahu proses persalinan akan dimulai, memberi tahu hasil
pemeriksaan
e/ ibu mengerti dan mengetahui hasil pemeriksaan
Mensuport ibu agar bersabar serta kuat melalui proses persalinan
e/ ibu mengerti dan kecemasan ibu berkurang
Menganjurkan ibu untuk miring kiri, dan makan, minum
e/ ibu bersedia melakukannya
menyiapkan peralatan serta obat-obatan esensial untuk menolong
persalinan
e/ alat dan obat sudah siap
KALA II
Tanggal : 23 Desember 2021
Jam : 10.30 Wib
S : ibu mengatakan mulesnya semakin sering dan bertambah lama disertai ingin
BAB, ada dorongan ingin meneran, pinggang terasa sakit, keluar air ketuban
pecah spontan
O : KU : Baik
Kesadaran : composmentis
Auskultasi DJJ : 138 x/menit
His : 4x 10’50”
Terdapat tanda gejala kala II : adanya dorongan meneran, tekanan pada
anus, perineum menonjol, vulva dan vagina dan singter ani membuka
Kandung kemih penuh
Periksa dalam : vulva vagina tidak ada kelainan, ketuban pecah spontan
tampak jernih, effacement 100 %, pembukaan lengkap 10 cm, HIII,
presentasi kepala, denominator UUK jam 12, dan tidak ada bagian yang
menumbung
A : G1 P0 A0 usia kehamilan 39 minggu dengan inpartu kala II keadaan ibu dan
janin baik dengan kemajuan persalinan normal
P:
Memberitahu hasil pemeriksaan, keadaan janin baik, pembukaan sudah
lengkap
e/ ibu mengetahui hasil pemeriksaan
Memimpin untuk meneran saat ada His
e/ ibu meneran dengan benar
Meminta keluarga mendampingi ibu
e/ suami merangkul ibu
Mendekatkan peralatan pertolongamn pasien
e/ peralatan telah didekatkan
Mengobservasi DJJ
e/ DJJ 138 x/menit
Memimpin persalinan dengan APN
e/ bayi lahir spontan jam 10.05 WIB menangis kuat, bergerak aktif, warna
kulit kemerahan
Meletakkan bayi diatas perut ibu dan mengeringkan bayi
e/ bayi berada diatas perut ibu dan kering dari air ketuban
Melakukan palpasi uterus ibu memastikan bayi tunggal
e/ tidak ada tanda janin ke dua
Menyuntik oxitosin pada paha secara IM
e/ ibu bersedia disuntik dan oksitosin sudah disuntik secara IM
menjepit tali pusat bayi, mengurut tali pusat ke ibu, menjepit tali pusat
dengan klem ke 2, memotong tali pusat dengan melindungi perut bayi
e/ tali pusat telah dipotong
mengikat tali pusat dengan umbilical clem
e/ tali pusat telah di klem
melakukan IMD selama ± 1 jam
e/ bayi diatas dada ibu
KALA III
Tanggal : 23 Desember 2021
Jam : 10.40 Wib
S : ibu merasa senang dan bersyukur atas kelahiran bayinya, perut terasa mulas,
terasa keluar air dari jalan lahir
O : KU : Baik
Kesadaran : composmentis
TFU setinggi pusat, kontraksi adekuat
Kandung kemih penuh
Perdarahan ± 50C
Placenta belum lahir
Tanda pelepasan placenta uterus globular, tali pusat memanjang, semburan
darah tiba-tiba
A : P10001 A0 dengan kala III
P:
Menjelaskan bahwa placenta belum lahir
e/ ibu mengetahui hasil pemeriksaan
Mengosongkan kandung kemih dengan cateter
e/ kandung kemih kosong
Melihat adanya tanda pelepasan placenta
e/ terdapat tanda pelepasan placenta
Melakukan peregangan tali pusat,dan dorso kranial sampai placenta
tampak depan vulva, memegang placenta memutar searah jarum jam
sampai placenta lahir seluruhnya
e/ placenta lahir lengkap jam 10.15 WIB
Melakukan masase fundus uteri
e/ kontraksi baik dan adekuat
Mengajarkan ibu dan keluarga untuk melakukan masase fundus uteri
e/ ibu mengerti dan bersedia melakukannya
Mengidentifikasi placenta, selaput utuh jumlah kotiledon 20, insersi tali
pusat marginalis, panjang tali pusat ± 12 cm, diameter ± 20 cm, tebal
±2,5 cm
e/ placenta lengkap
Melakukan observasi dan estimasi perdarahan
e/ perdarahan ± 100 Cc
Membersihkan peralatan dan membuang sampah persalinan ke tempat
sampah medis
e/peralatan telah di bersihkan dan sampah bersalin telah di buang ke
tempat sampah medis
Memposisikan ibu senyaman mungkin
e/ ibu dalam posisi nyaman
Membersihkan ibu dari paparan darah, dekontaminasi peralatan,
dekontaminasi peralatan, dekontaminasi sampah medis
e/ ibu telah bersih dari paparan darah, peralatan telah dekontaminasi
Mencuci tangan
e/ tangan sudah bersih dan kering
KALA IV
Tanggal : 24 Desember 2021
Jam : 11.00 Wib
S : ibu mengatakan mules pada perut dan ingin berkemih, merasa bahagia atas
kelahiran bayinya
O : KU : Baik
Kesadaran : composmentis
TTV : TD = 120/74 mmHg, N = 80 x/menit, S =36,6 C, RR = 20 x/menit
TFU 3 jari dibawah pusat
Kontraksi uterus keras / baik
Kandung kemih penuh
Perdarahan ± 50 cc
Laserasi lecet pada mukosa vagina
A : P10001 Ab0 dengan kala IV
P:
memberitahu hasil pemeriksaan dari pemantauan kala IV
e/ ibu mengetahui hasil pemeriksaan yang dijelakan oleh bidan
merapikan partus set bekas pakai
e/ partus set telah dirapikan
mengosongkan kandung kemih
e/ kandung kemih kosong
Melakukan pemeriksaan BBL
e/ Jk perempuan, BB 2700 gram, PB 48 cm, LK 32cm, LD 30 cm, anus +,
GDA 89mg/dl, BAB -, BAK -, AS 8-9
PARTOGRAF
LEMBAR KONSULTASI AKADEMIK DAN RUANGAN
Hari / Paraf
No Masukan
tanggal Ci Lahan Ci Akademik