Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEBIDANAN

PADA KEHAMILAN DENGAN LETAK SUNGSANG

DI RUMAH SAKIT DJATIROTO

LUMAJANG

DI SUSUN OLEH :

SITI AMANAH SST

NIM : 15901.03.21016

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN

STIKES HAFSHAWATY PESANTREN ZAINUL HASAN


GENGGONG PROBOLINGGO

2021/2022
LEMBAR PENGESAHAN
ASUHAN KEBIDANAN

PADA KEHAMILAN DENGAN LETAK SUNGSANG

DI RUMAH SAKIT DJATIROTO

LUMAJANG

Dipersiapkan dan Disusun Oleh :

Siti Amanah SST

NIM : 15901.03. 21016

Telah Diperiksa

Hari/Tanggal :

Mahasiswa

Siti Amanah., S.ST

Pembimbing Akademik Praktik Pembimbing Lahan

Wahida Yuliana,SST.,M.Keb Farianingsih .,SST.,M.Kes


LAPORAN PENDAHULUAN

KEHAMILAN LETAK SUNGSANG

A. Definisi Letak Sungsang

o Presentasi bokong (sungsang) yaitu, letak di mana bayi letaknya sesuai

dengan sumbu badan ibu, kepala berada pada fundus uteri sedangkan bokong

merupakan bagian terbawah (di daerah pintu atas panggul/simfisis).

(Sarwono, 2009: 520)

o Letak sungsang adalah letak memanjang dengan bokong sebagai bagian yang

terendah (presentasi bokong). (Ai Yeyeh Rukiyah, 2010: 239)

o Presentasi bokong adalah suatu keadaan dimana bokong atau tungkai janin

sebagai bagian yang terendah di dalam panggul ibu. (Fadlun, 2012: 122)

B. Etiologi

1. Multipara

2. Prematuritas karena bentuk rahim relatif kurang lonjong, air ketuban masih

banyak, dan kepala janin relatif besar.

3. Hidramnion karena janin mudah bergerak

4. Plasenta previa karena menghalangi turunnya kepala janin ke dalam pintu atas

panggul

5. Kelainan bentuk kepala janin seperti anensefalus dan hidrosefalus karena

keduanya dapat mempengaruhi bentuk fungsi atau gerakan janin (kepala

kurang sesuai dengan bentuk pintu atas panggul)

6. Penyebab lain seperti : anomali rahim, kehamilan ganda, panggul sempit dan

tumor pelvis. (Fadlun, 2012: 122)

7. Tungkai ekstensi. Versi sefalik spontan dapat terhambat jika tungkai janin

mengalami ekstensi dan membelit punggung.


8. Kehamilan kembar. Karena dapat membatasi ruang yang tersedia untuk

perputaran janin, yang dapat menyebabkan salah satu janin atau lebih

memiliki presentasi bokong. (Myles, 2009: 551)

C. Diagnosis

1. Anamnesis : pergerakan anak teraba oleh ibu di bagian perut bawah,dan ibu

sering merasa benda keras (kepala) mendesak tulang iga dan rasa nyeri pada

daerah tulang iga karena kepala janin.

2. Palpasi : teraba bagian keras, bundar dan melenting pada fundus uteri.

Punggung dapat diraba pada salah satu sisi perut, bagian kecil pada sisi yang

berlawanan, diatas simpisis teraba bagian yang kurang bundar dan lunak.

3. Auskultasi : DJJ sepusat atau DJJ ditemukan paling jelas pada tempat yang

lebih tinggi (sejajar atau lebih tinggi dari pusat)

4. Vagina Toucher : terbagi tiga tonjolan tulang yaitu kedua tubera osis ischii

dan ujung os sacrum, anus, genetalia anak jika edema tidak terlalu besar dapat

diraba. Perbedaan antara letak sungsang dan kepala pada pemeriksaan dalam

jika anus posisi terendah maka akan teraba lubang kecil, tidak ada tulang,

tidak menghisap, keluar mekonium. Jika presentasi kaki maka akan teraba

tumit dengan sudut 90 derajat, terasa jari-jari. Pada presentasi lulut akan terasa

patela dan poplitea. Pada presentasi mulut maka akan terasa ada hisapan di

jari, teraba rahang dan lidah. Presentasi tangan dan siku: terasa jari panjang,

tidak rata, patela (-). (Ai Yeyeh Rukiyah, 2010: 246)

D. Klasifikasi

Ada empat macam letak sungsang :

1. Letak bokong murni (Frank breech)

Yaitu bokong saja yang menjadi bagian depan sedangkan kedua tungkai lurus

ke atas. Atau kedua paha janin berfleksi dan kedua tungkai berekstensi pada

lutut. (Fadlun, 2012: 122)


2. Letak bokong kaki/lengkap (Complete breech)

Sikap janin pada posisi ini fleksi sempurna dengan pinggu; dan lutut fleksi

dan kaki terlipat ke dalam disamping bokong. (Myles, 2009: 551)

3. Presentasi kaki (Incomplete breech)/ bokong footling (footling breech)

Satu atau kedua kaki menjadi bagian presentasi karena baik pinggul atau lutut

tidak sepenuhnya fleksi. Kaki lebih rendah daripada bokong, yang

membedakannya dari presentasi bokong sempurna. (Myles, 2009: 551)

4. Presentasi lutut

Satu atau kedua pinggul mengalami ekstensi dengan lutut fleksi. (Myles,

2009: 551)

Berdasarkan jalan yang dilalui, maka persalinan sungsang dibagi menjadi:

1) Persalinan pervaginam

 Spontaneous breech (Bracht)

 Partial breech extraction: manual aid, assisted breech delivery

 Total breech extraction

2) Persalinan per abdominam : Seksio sesarea

Pada persalinan secara Bracht ada 3 tahap :

 Fase lambat (bokong lahir sampai umbilikus/ skapula anterior)

 Fase cepat (dari umbilikus sampai mulut/hidung)

 Fase lambat (dari mulut hidung sampai seluruh kepala lahir)

(Sarwono, 2009: 520)

E. Jenis Pimpinan Persalinan Sungsang

1. Persalinan pervaginam

Berdasarkan tenaga yang dipakai dalam melahirkan janin pervaginam,

persalinan per vaginam dibagi menjadi tiga yaitu:

a. Persalinan spontan (spontaneus breech) janin dilahirkan dengan kekuatan

dan tenaga ibu sendiri. Cara ini lazim disebut bracht.


b. Manual aid. Janin dilahirkan sebagian dengan tenaga dan kekuatan ibu dan

sebagian lagi dengan tenaga penolong.

c. Ekstraksi sungsang. Janin dilahirkan seluruhnya dengan memakai tenaga

penolong.

2. Persalinan per abdominam (seksio sesarea) (Sarwono 2010:100)

F. Prognosis

1. Bagi ibu: robekan perineum lebih besar, jika ketuban pecah dini (KPD) dapat

terjadi partus lama, dan infeksi.

2. Bagi janin: prognosis tidak terlalu baik karena adanya gangguan peredaran darah

plasenta setelah bokong dan perut lahir karena tali pusat terjepit.

3. Pertolongan persalinan dilakukan di rumah sakit atau fasilitas kesehatan yang

dapat melakukan operasi, bila memungkinkan lakukan versi luar, bila tidak

berhasil lakukan persalinan sungsang pervaginam atau SC. (Ai Yeyeh Rukiyah,

2010: 243)

G. Komplikasi

1. Komplikasi pada janin:

a. Kematian perinatal

b. Prolaps tali pusat

c. Trauma pada bayi akibat: tangan dan kepalan yang menjuntai, pembukaan

serviks yang belum lengkap, CPD.

d. Asfiksia karena prolaps tali pusat, kompresi tali pusat, pelepasan plasenta

dan kepala macet.

e. Perlukaan/ trauma pada organ abdominal atau pada leher. (WHO, 2013:

144)

2. Komplikasi pada ibu :

1. Pelepasan plasenta atau plasenta terlepas sebelum waktunya. (Myles,

2009: 562)

2. Perlukaan vagina atau serviks


3. Endometritis (WHO, 2013:144)

4. Jika ketuban pecah dini (KPD) dapat terjadi partus lama, dan infeksi. (Ai

Yeyeh Rukiyah, 2010:243)

H. Pemeriksaan Penunjang

1. Pemeriksaan ultrasound. Digunakan untuk memastikan perkiraan klinis presentasi

bokong, bila bila mungkin untuk mengidentifikasi adanya anomali janin. USG

dilakukan pada usia kehamilan 32-34 minggu yang bergunan baik untuk

menegakkan diagnosis maupun untuk memperkirakan ukuran dan konfigurasi

panggul ibu. (Fadlun, 2012: 124)

2. Pemeriksaan sinar-X. Meskipun sudah digantikan secara besar-besaran oleh

ultrasound, sinar-X memiliki manfaat tambahan yang memungkinkan

dilakukannya pelvimetri secara bersamaan. (Myles, 2009: 553)

I. Penatalaksanaan

1) Sewaktu Kehamilan

Presentasi bokong dapat diketahui melalui pemeriksaan palpasi

abdomen. Manuver leopold perlu dilakukan pada setiap kunjungan antenatal

bila umur kehamilannya ≥ 34 minggu. Untuk memastikan apabila masih

terdapat keraguan pada pemeriksaan palpasi, dapat dilakukan pemeriksaan

dalam atau pemeriksaan USG.

Pemeriksaan yang hanya menunjukkan adanya presentasi bokong saja

belum cukup untuk membuat perkiraan besarnya risiko guna pengambilan

keputusan cara persalinan. Taksiran berat janin, presentasi boong, keadaan

selaput ketuba, ukuran dan struktur tulang panggul ibu, keadaan hiperekstensi

kepala janin, kemajuan persalinan, pengalaman menolong, dan ketersediaan

fasilitas pelayanan intensif neonatal, merupakan hal-hal yang penting untuk

diketahui.

Tujuan penanganan pada masa kehamilan adalah mencegah

malpresentasi pada waktu persalinan. Perubahan spontan menjadi presentasi


kepala sebagian besar akan terjadi pada umur kehamilan 34 minggu, sehingga

penemuan adanya presentasi bokong mulain umur kehamilan 34 minggu akan

bermanfaat dan dapat segera diberikan penanganan. (Sarwono, 2009: 588)

Knee chest position (Posisi dada-lutut) merupakan posisi bersujud

dengan posisi perut seakan-akan menggantung kebawah. Greenhill

menyatakan bahwa versi spontan adalah yang diharapkan setelah melakukan

Knee Chest Position. Usia kehamilan yang dianjurkan untuk Knee Chest

Position adalah usia kehamilan 30-32 minggu. Bila posisi ini dilakukan

dengan baik dan teratur, kemungkinan besar bayi yang sungsang dapat

kembali ke posisi yang normal. Posisi sujud bisa dilakukan 2-3 kali selama

10-15 menit setiap hari. Seminggu kemudian diperiksa ulang untuk

mengetahui berubah tidaknya letak janin. Bila letak janin tidak berubah,

tindakan sujud bisa diulang.

Apabila pada waktu pemeriksaan ANC dijumpai letak sungsang

terutama pada primigravida hendaknya diusahakan melakukan versi luar

menjadi presentasi kepala. Versi luar sebaiknya dilakukan pada kehamilan 34

– 38 minggu. Pada umumnya versi luar pada kehamilan ke 34 minggu belum

perlu dilakukan karena kemungkinan besar janin masih dapat memutar

sendiri. Sedangkan setelah minggu ke 38 versi luar sulit berhasil karena janin

sudah besar dan jumlah air ketuban relative berkurang.

a. Kontra Indikasi

 HipertensI

 Ante Partum Blooding

 Gemelli

 Hidrocefallus

 Hidramnion

 Fetal Distress
 Cacat Rahim

b. Syarat Versi Luar

 Pembukaan kurang dari 4 cm

 Bagian terendah belum masuk PAP

 Selaput ketuban masih utuh

 Saat mengerjakan versi luar kehamilan 34 – 38 minggu

 Janin dapat lahir pervaginam

 Dinding perut harus cukup tipis dan rileks

J. Pencegahan

1) Jika diketahui janin letak sungsang pada usia kehamilan kurang dari 34

minggu tidak perlu dilakukan intervensi apapun, karena janin masih cukup

kecil dan cairan amnion masih cukup banyak, sehingga kemungkinan besar

janin masih dapat memutar dengan sendirinya.

2) Lakukan rujukan atau kolaborasi dengan dokter kandungan untuk melakukan

USG pada usia kehamilan 35 – 36 minggu. Untuk mengetahui presentasi

janin, mengetahui jumlah cairan amnion, letak plasenta dan keadaannya.

3) Konseling mengenai pilihan untuk melahirkan jika saat umur kehamilan 35 –

36 minggu bagian terendah janin bukan kepala.


DAFTAR PUSTAKA

Varney, Hellen. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Vol.1. Jakarta : EGC.

Sulistyawati, Ari. 2009. Buku Ajar Kebidanan Pada Ibu Nifas. Yogyakarta: ANDI

Sarwono, 2009. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina

Pustaka.

Diane Fraser et all. 2009: Myles Buku Ajar Bidan. Jakarta:EGC. Alih bahasa : Sri

Rahayu, dkk.

Prawiroharjo, Sarwono. 2010 . Ilmu Kebidanan. Jakarta : PT. Bina Pustaka Sarwono

Prawirohardjo.

Manuaba, Ida Bagus Gde Fajar, dkk. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan,

dan KB. Jakarta : EGC

Prawirohardjo, Sarwono. 2010. Ilmu Bedah Kebidanan. Jakarta : YBPSP

Rukiyah, Ai Yeyeh. 2010. Asuhan Kebidanan IV (Patologi Kebidanan). Jakarta :

TIM.

Mochtar Rustam. 2011. Sinopsis Obstetri Jilid 1. Jakarta:EGC.

Nanny, Vivian.2011.Asuhan Kehamilan untuk Kebidanan. Jakarta : Salemba Medika

Fadlun. 2012. Asuhan Kebidanan Patologis. Jakarta: Salemba Medika.

WHO. 2013. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan

Rujukan. Jakarta : Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Nugroho, Taufan.,dkk. 2014. Buku Ajar Asuhan Kebidanan 3 Nifas. Yogyakarta:

Nuha Medika.
ASUHAN KEBIDANAN
PADA KEHAMILAN DENGAN LETAK SUNGSANG
DI RUMAH SAKIT DJATIROTO
LUMAJANG
Tanggal Pengkajian : 20 Nopember 2021 Jam 10.00 WIB

Tempat : VK Rumah Sakit Djatiroto

Pengkaji / NIM : SITI AMANAH SST / 15901.03.21016

Identitas
Nama Istri : Ny. “S” Nama Suami : Tn. “H”
Umur : 22 tahun Umur : 26 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Alamat : Desa Kaliboto Lor RT 23 RW 10 Jatiroto Lumajang

DATA SUBYEKTIF (S)


1. Keluhan Utama

Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya yang pertama dengan usia


kehamilan 7 bulan. Tidak ada riwayat penyakit

2. Riwayat menstruasi

Menarche : ± 12 th

Siklus/Lama : Teratur ± 30 hari / ± 7 hari.

Banyak : ± 2-3 softex/hari.

Warna / Bau :Merah segar / anyir.

Keluhan : Dismenorhea (-), flour albus (-).

HPHT : 06-05-2021

HPL : 13-02-2022
3. Riwayat Perkawinan
Status : menikah
Berapa kali menikah : 1x
Lama perkawinan : 1 th
4. Riwayat kehamilan sekarang
a. Pemeriksaan kehamilan sekarang
b. Riwayat Kehamilan Sekarang

GPA : G1 P0 A0

Usia kehamilan : 28 minggu

ANC : 1 Kali di RS Djatiroto, 2 kali Puskesmas Djatiroto

Status TT : Status TT5

Keluhan / kelainan selama kehamilan : mual muntah saat Trimester I

Pergerakan janin pertama kali dirasakan ibu pada kehamilan  ± 20 minggu

c. Riwayat sosial/budaya

Ibu mengatakan hubungan dengan keluarganya baik dan kelurga mendukung

sepenuhnya atas kehamilan ini, selama hamil ibu tidak mengkonsumsi jamu-

jamuan, tidak merokok, minum-minuman keras dan tidak tarak, dan tidak

pernah melakukan pijat perut selama hamil ini.

5. Riwayat kesehatan keluarga

Ibu mengatakan keluarga tidak ada yang menderita penyakit menahun, menular

maupun menurun seperti DM, TBC, Asma, Jantung, dan Hipertensi.

DATA OBYEKTIF (O):

1. Pemeriksaan umum

Keadaan umum : Baik

Kesadaran : Composmentis

TD Terlentang : 110/70 mmHg TD Miring : 110/60 mmHg


RR : 22x/menit Nadi: : 82x/menit

Suhu  : 37oC SpO2 : 99%

BB Sebelum hamil : 52 kg BB saat ini : 60 kg

Tinggi badan : 155 cm IMT : 21,6

LILA : 25 cm

2. Pemeriksaan fisik
a. Mata : simetris +/+, konjungtiva merah muda +/+, sklera putih +/+

b. Hidung : tidak ada pernapasan cuping hidung, tidak ada polip

c. Mulut : tidak ada caries, tidak ada stomatitis

d. Leher : tidak ada pembengkakan pada kelenjar tiroid dan vena

jugularis

e. Payudara : simetris +/+, benjolan -/-, colostrum +/+

f. Abdomen : tidak ada striae gravidarum, terdapat linea nigra, tidak ada

bekas oprasi

Leopold I : TFU pertengahan pusat-Px (27cm) , pada fundus teraba bulat,

keras, melenting (kepala)

Leopold II  : teraba bagian-bagian kecil janin disisi kanan perut ibu

(ekstremitas), teraba bagian keras,panjang, datar disisi kiri perut ibu

(punggung)

Leopold III : teraba lunak, bulat, dan tidak melenting, bisa digoyangkan

(bokong belum masuk PAP)

Leopold IV            : tidak dilakukan

TBJ : ( TFU-11)X155

(27-11)X155 = 2.480gram

DJJ : 140 x/menit


g. Genetalia eksterna : tidak ada kelainan

h. Ekstermitas : tidak ada oedema, tidak ada varises

3. Screening PE :

ROT : diastol terlentang – diastol miring kiri

: 70-60

: 10 (negatif)

MAP : ((2x60) + 110) : 3

: (120 + 110) : 3

: 76,6 mmHg (negatif)

4. Pemeriksaan penunjang di Puskesmas tanggal 30 Oktober 2021 :

Protein urine : (-) kadar Hb :12,8 g/dl

HbSag : Non Reaktif GolDa :A

HIV : Non Reaktif

ANALISA/ASESSMENT (A)

G1 P0000 Ab0 usia kehamilan 28 minggu Dengan Kehamilan Letak Sungsang

PENATALAKSANAAN (P)

1. Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu dan keluarga bahwa kehamilannya

letak sungsang

e/: Ibu dan keluarga mengerti dengan kondisi kehamilannya.

2. Menganjurkan ibu untuk latihan posisi knee chest ( menungging) dimana dada

dan lutut sejajar dengan lantai, lutut sejajar dengan dada. Dilakukan 3-4x/hari

selama 10-15 menit yaitu pada saat bayi sedang bergerak

e/: Ibu bersedia untuk mengikuti anjuran yang sudah diberikan

3. Memberikan KIE tentang gizi ibu hamil


e/ : ibu mengerti dengan penjelasan bidan

4. Menganjurkan ibu agar tetap manjaga kesehatan dan menjaga jarak dengan

lingkungan sekitar, serta selalu mematuhi protokol kesehatan dengan selalu

menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak ketika sedang

beraktivitas diluar rumah untuk menghindari penularan covid-19

e/ : ibu bersedia untuk mengurangi aktivitas di luar rumah dan selalu mematuhi

protokol kesehatan ketika sedang beraktivitas di luar rumah

5. Memberi tablet tambah darah 1x1 malam hari sebelum tidur

e/ : Tablet Fe telah diberikan

6. Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang 2 minggu lagi untuk evaluasi letak dan

keadaan bayi dan segera datang bila ada keluhan.

e/: Ibu bersedia melakukan kunjungan ulang

7. Mencatat kunjungan pada rekam medis dan buku KIA

e/ : pencatatan sudah dilakukan


LEMBAR KONSULTASI AKADEMIK DAN RUANGAN

Nama : Siti Amanah SST Ruangan : Poli Kandungan RS Djatiroto

NIM : 15901.03. 21016 Kasus : Askeb Kehamilan Pathologis

No Hari / Masukan Paraf


tanggal
Ci lahan Ci Akademik

1.

Anda mungkin juga menyukai