Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.A P 1 A 0 AH 1 DENGAN


DIAGNOSA MEDIS POST OPERASI SECTIO CAESAREA HARI KE-0
DENGAN INDIKASI LETAK SUNSANG DI BANGSAL KANA RSUD
WONOSARI
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktik Klinik Stase Maternitas

Disusun oleh :
SINTA., S. Kep

M22.040.032

PROGRAM PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MADANI
YOGYAKARTA
2022
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Pendahuluan dengan Diagnosa Medis “Post Operasi Sectio Caesarea


dengan indikasi letak sunsang” di bangsal Kana RSUD Wonosari, telah diperiksa
oleh Pembimbing Klinik ( Clinical Instructure) yang disahkan pada :

Hari :

Tanggal :

Pembimbing Lapangan/ CI Mahasiswi

( ) ( Sinta., S. Kep )

Mengetahui,

Dosen Pembimbing

( )

2
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI....................................................................................................................3
TINJAUAN TEORI.........................................................................................................4
A. Definisi...................................................................................................................4
B. Etiologi...................................................................................................................4
C. Manifestasi klinis...................................................................................................5
D. Diagnosa banding...................................................................................................5
E. Komplikasi.............................................................................................................5
F. Pemeriksaan Penunjang..........................................................................................6
G. Pencegahan.............................................................................................................6
H. Penatalaksanaan.....................................................................................................6
I. Dampak masalah....................................................................................................7
J. Pathway..................................................................................................................8
K. Diagnosa Keperawatan...........................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................13

3
TINJAUAN TEORI

A. Definisi
Letak sungsang adalah letak membujur dengan kepala janin di fundus uteri
(Mitiani, 2009). Letak sungsang adalah keadaan dimana janin terletak
memanjang (membujur) dengan kepala berada di fundus dan bokong di bawah
kavum uteri (Amru, 2011). Letak sungsang adalah letak membujur atau
memanjang dari janin dengan kepala di fundus uteri dan bokong berada di
bagian bawah kavum uteri, sebelum atau sesudah masuk kedalam pintu atas
panggul (Amru, 2011). Berikut merupakan klasifikasi letak sunsang atau
presentasi bokong menurut (Liu, 2013):

1. Ekstensi
Posisi ini paling sering ditemukan yang terjadi sebesar 75%
kejadiaan presentasi bokong pada primigravida dan 50% pada
multigravida. Penempelan yang baik terhadap serviks mungkin
dilakukan tetapi tungkai yang ekstensi dapat membebat janin yang
menghambat fleksi lateral tubuh. Kelahiran tungkai memerlukan
bantuan.
2. Presentasi bokong sempurna
Terjadi terutama pada ibu multigravida dengan diameter pelviks
baik atau pada gestasi multipel terdapat resiko prolapse tali pusat.
Proses persalinan secara spontan atau melalui ekstermitas bawah
yang mudah mungkin dapat dilakukan.
3. Presentasi bokong tidak sempurna
Presentasi ini jarang terjadi, terdapat penempelan yang buruk pada
serviks sehingga memiliki resiko yang lebih tinggi terjadinya
prolapse tali pusat. Presentasi ini dapat mengindikasikan kesulitan
dalam penurunan sehingga direkomendasikan kelahiran dengan
sectio caesarea.

B. Etiologi
Menurut Wiknjosastro (2013), penyebab terjadinya presentasi bokong
adalah:
1. Dari faktor ibu
Presentasi bokong disebabkan oleh multiparasitas, plasenta previa
dan panggul sempit.
2. Dari faktor janin
a. Hidrosefalus atau anensefalus

4
b. Gameli
c. Hidramnion atau oligohidramnion
d. Prematuritas

C. Manifestasi klinis
1. Pergerakan anak terasa oleh ibu di bagian perut bawah, dibawah pusat dan
ibu sering mengeluh merasa benda keras (kepala) mendesak tulang iga.
2. Merasa kesakitan di area serviks atau rectal.
3. Pada primigravida tidak merasakan janin turun sebelum permulaan
kelahiran.
4. Pada palpasi akan teraba bagian keras, bundar dan melenting pada fundus
uteri. Punggung anak dapat diraba pada salah satu sisi perut dan bagian-
bagian kecil pada pihak berlawanan. Di atas simpisis teraba bagian yang
kurang bundar dan lunak.
5. Bunyi jantung terdengar pada punggung anak setinggi pusat
6. Pemeriksaan vagina biasanya akan menggambarkan bagian terendah tidak
mengalami engaged dan terasa lembut tanpa garis sutura atau formal (DS
Baratakoesma, 2015).

D. Diagnosa banding
Kehamilan dengan letak sunsang dapat didiagnosis dengan kehamilan
dengan letak muka. Pada pemeriksaan fisik dengan palpasi leopold masih
ditemukan kemiripan. Ini dibedakan dari pemeriksaan dalam yakni pada letak
sunsang akan di dapatkan jari yang dimasukkan kedalam anus mengalami
rintangan otot dan anus dengan tuberosis iskii sesuai garis lurus. Pada letak
muka jari masuk mulut dan tulang pipi membentuk segitiga. Sedangkan dengan
USG atau rontgen sangatlah dapat dibedakan.

E. Komplikasi
Menurut Rukiyah dan Yuliani (2010), komplikasi presentasi bokong
meliputi :

1. Bagi ibu
a. Robekan perineum lebih besar
b. Jika ketuban pecah dini dapat terjadi partus lama
c. Infeksi
2. Bagi janin
Ada gangguan peredaran darah plasenta setelah bokong dan perut
lahir karena tali pusat terjepit.

5
F. Pemeriksaan Penunjang
1. Anamnesa
Pergerakan anak terasa oleh ibu bagian perut bawah, ibu sering
merasa ada benda keras yang mendesak tulang iga dan rasa nyeri
pada tulang iga karena kepala janin.
2. Palpasi
Teraba bagian keras, bundar dan melenting pada fundus, punggung
dapat teraba pada salah satu sisi perut bagian kecil pada sisi yang
berlawanan di atas sympisis teraba bagian yang kurang bundar dan
lunak.
3. Auskultasi
Denyut jantung janin (DJJ) sepusat atau ditemukan paling jelas
pada tempat yang lebih tinggi (sejajar atau lebih tinggi dari pusat).
4. Vagina toucher
Terbagi 3 tonjolan tulang yaitu tubera os ischii dan tulang os
sacrum, anus genetalia anak jika odema tidak terlalu besar dan
dapat diraba.
5. Perbedaan antara letak sunsang dan kepala pada pemeriksaan
Jika anus posisi terendah maka akan teraba lubang kelic, tidak ada
tulang, tidak menghisap. Jika presentasi kaki maka akan teraba
patella dan politeal. Pada presentasi mulut maka akan teraba
hisapan dijari, teraba rahang dan lidah. Presentasi tangan dan siku :
terasa jari panjang, tidak rata, patella (+) (Rukiyah dan Yulianti,
2010).

G. Pencegahan
Pencegahan agar bayi tidak sunsang dengan cara melakukan posisi knee
chest yaitu dengan cara melakukan sujud atau secara tidak sengaja melakukan
sujud ketika sholat, dilakukan pada kehamilan sekitar 7-8 bulan kemudian
dilakukan 3-4 kali sehari selama 10 menit (Mufdililah, 2009).

H. Penatalaksanaan
Mengingat bahaya-bahayanya, sebaiknya persalinan dalam letak sunsang
harus dihindarkan. Untuk ibu bila pada waktu pemeriksaan antenatal dijumpai
letak sunsang menjadi letak kepala. Upaya-upaya tersebut adalah :

1. Posisi knee chest


Membenarkan posisi sungsang janin ke arah posisi presentase
kepala secara alamiah, dengan pertimbangan kepala lebih berat dari

6
bokong sehingga dengan hukum alam akan mengarah kepintu atas
panggul.
2. Persiapan alat
a. Lantai beralas
b. Satu bantal tipis
3. Pelaksanaan
a. Sikap
Posisikan tubuh tengkurap dengan bertumpu pada lutut dan
lengan, rebahkan dada sampai menyentuh lantai, kepala
dimiringkan di atas lantai.
b. Anjuran
1) Pada kehamilan sekitar 7-8 bulan
2) Dilakukan 3-4 kali sehari selama 10 menit,
seminggu kemudian periksa ulang
3) Bila letak janin berubah, posisi knee chest diulangi,
bila berhasil perlu difiksasi (diikat) dengan gurita
atau stagen agar posisi janin tak berubah kembali
(Mufdililah, 2009).

I. Dampak masalah
Dampak masalah yang terjadi pada letak sunsang adalah akan ada
gangguan peredaran darah plasenta setelah bokong dan perut lahir karena tali
pusat terjepit, dapat terjadi infeksi pada ibu (Rukiyah dan Yulianti, 2010).

7
J. Pathway

8
K. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut b.d terputusnya inkontunitas Jaringan
2. Gangguan mobilitas fisik b.d keletihan dan luka dan nyeri pasca
operasi
3. Risiko infeksi b.d faktor risiko: pembedahan (luka bekas operasi)

No
NOC NIC Rasional
Dx

1. Setelah dilakukan 1. Jelaskan pada 1. Untuk


tindakan KLien dan menambah
keperawatan selama keluarga klien pengetahuan
2×24 jam diharapkan tentang nyeri klien dan
nyeri dapat dan penyebab keluarga
berkurang. Kriteria nyer tentang nyeri
hasil : 2. Anjurkan klien 2. Membantu
untuk mengurangi
1. Klien dan melakukan nyeri klien
keluarga teknik relaksasi 3. Bisa
klien dapat dan distraksi mengurangi
menjelaskan saat nyeri ketegangan
kembali 3. Bantu klien otot
tentang nyeri menemukan 4. Bisa
dan penyebab posisi yang mengurangi
nyeri nyaman rasa nyeri
2. Klien mau 4. Ajarkan teknik klien
melakukan relaksasi dan 5. Untuk
teknik distraksi mengetahui
relaksasi dan 5. Observasi keadaan klien
distraksi saat adanya nyeri 6. Untuk
nyeri tekan pada luka mengetahui
3. Klien merasa Post Operasi keadaan klien
nyaman 6. Observasi 7. Untuk
dengan posisi adanya mengetahui
semi fowler peningkatan keadaan klien
4. Klien dapat skala nyeri 8. Untuk
mepraktekkan 7. Observasi memantau
kembali tanda-tanda keadaan klien
teknik vital 9. Untuk
relaksasi dan 8. Observasi nadi memantau

9
No
NOC NIC Rasional
Dx

distraksi 9. Observasi RR keadaan klien


5. Tidak 10. Kolaborasi 10. Analgesik
terdapat nyeri dengan dokter dapat
tekan pada dan tim medis membantu
luka bekas dalam menurunkan
operasi pemberian rasa nyeri
6. Skala nyeri analgetik
berkurang 1-3
7. Tanda-tanda
vital dalam
batas normal
8. Nadi normal
(80- 90
x/menit)
9. Nadi normal
(80- 90
x/menit)

2. Setelah dilakukan 1. jelaskan tentang 1. Untuk


tindakan tujuan menambah
keperawatan selama dilakukan wawasan
1x24 jam di mobilisasi klien dan
harapkan mobilisasi 2. Ajarkan teknik member
klien meningkat mobilisasi support
dengan kriteria hasil: 3. Anjurkan klien 2. Untuk melatih
untuk mobilisasi
1. Klien melakukan klien
mengerti mobilisasisecara 3. Untuk
tentang bertahap meningkatkan
tujuan 4. monitor tingkat mobilisasi
dilakukan mobilisasi 4. Untuk
mobilisasi mengetahui
2. aktivitas fisik tingkat
klien mobilisasi
meningkat klien
3. mandiri
dalam
melakukan

10
No
NOC NIC Rasional
Dx

mobilisas
4. pergerakan
bebas

3. Setelah dilakukan 1. Jelaskan pada 1. Untuk


tindakan klien dan menambah
keperawatan selama keluarga klien pengetahuan
2×24 jam diharapkan tentang infeksi klien dan
tidak terjadi infeksi dan penyebab keluarga
selama perawatan. klien 2. Untuk
Kriteria hasil : 2. Anjurkan klien mencegah
dan keluarga terjadinya
1. Klien dan untuk mencuci infeksi pada
keluarga tangan sebelum luka klien
klien dapat dan sesudah 3. Untuk
menjelaskan melakukan mencegah
kembali kegiatan apapun terjadinya
tentang 3. Ajarkan pada infeksi pada
infeksi dan klien dan luka klien
penyebab keluarga klien 4. Untuk
infeksi tentang tanda- mengetahui
2. Klien dan tanda infeksi keadaan luka
keluarga 4. Observasi tanda klien
klien terlihat ruam pada luka 5. Untuk
mau untuk 5. Observasi pus mengetahui
mencuci pada luka klien agar tidak
tangan 6. Observasi luka terjadi infeksi
sebelum dan jahitan. Post Operasi
setelah 7. Kolaborasi 6. Untuk
melakukan dalam mengetahui
kegiatan pemberian perkembangan
apapun antibiotik luka jahitan
3. Klien dan 7. Untuk
keluarga mengobati
klien dapat infeksi
menyebutkan
tandatanda

11
No
NOC NIC Rasional
Dx

infeksi
4. Tidak ada
ruam pada
luka klien
5. Tidak ada pus
pada luka
klien
6. Luka jahitan
telihat baik

12
DAFTAR PUSTAKA
Liu David, 2013. Manual Persalinan. Jakarta. EGC
http://rainfa;aline.blogspot.com/2013/01/preaentasi-bokong-
danpenanganannya.html?. Diakses pada tanggal 13 September 2016.

Mitayani, 2009. Asuhan Keperawatan Maternitas. Jakarta : Salemba Medika.

Mitayani, 2012. Intranatal Care Asuhan Kebidanan Pada Persalinan. Pustaka


Pelajar: Yogyakarta.

Mufdilah, 2009. Panduan Asuhan Kebidanan Ibu Hamil. Yogyakarta:EGC.

Rukiah & Yulianti, 2010. Angka Kebidanan IV (Patologi Kebidanan). Jakarta.


http://rainfallaline.blogspot.com/2013/01/presentasi-bokong-
danpenanganannya.html?. Diakses pada tanggal 03 Juli 2016

Rukiyah, 2015. Asuhan Kebidanan I (Kehamilan). Cetakan Pertama. Jakarta:


Trans Info Media

sofian. Amru, 2012. Rustam Mochtar Sinopsis Obsteri. Edisi 3. Jakarta.ECG

13

Anda mungkin juga menyukai