Disusun Oleh
Nurhalisah, S.Kep
NH0622035
CI Lahan CI Institusi
g. Perawatan luka Kondisi balutan luka dilihat pada 1 hari post operasi,
bila basah dan berdarah harus dibuka dan diganti.
h. Pemeriksaan rutin Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemeriksaan
adalah suhu, tekanan darah, nadi,dan pernafasan.
i. Perawatan Payudara Pemberian ASI dapat dimulai pada hari post
operasi jika ibu memutuskan tidak menyusui, pemasangan pembalut
payudara yang mengencangkan payudara tanpa banyak menimbulkan
kompesi, biasanya mengurangi rasa nyeri.
B. Konsep Dasar Keperawatan
a. Pengkajian
1) Identitas klien dan penanggung jawab Meliputi nama, umur,
pendidikan, suku bangsa, pekerjaan, agama, alamat, status
perkawinan, ruang rawat, nomor medical record, diagnosa
medik, yang mengirim, cara masuk, alasan masuk, keadaan
umum tandavital.
2) Keluhan utama
3) Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas sebelumnya
bagi kien multipara
4) Data riwayat penyakit
a) Riwayat kesehatan sekarang
Meliputi keluhan atau yang berhubungan dengan
gangguan atau penyakit yang dirasakan saat ini dan keluhan
yang dirasakan setelah klien operasi.
b) Riwayat kesehatan dahulu
Meliputi penyakit lain yang dapat mempengaruhi
penyakit sekarang, maksudnya apakah klien pernah
mengalami penyakit yang sama (plasenta previa)
c) Riwayat kesehatan keluarga
Meliputi penyakit yang diderita klien dan apakah keluarga
klien ada juga mempunyai riwayat persalinan yang sama
(plasenta previa).
5) Pola-pola fungsi Kesehatan
a) Pola persepsi dan tata laksana hidup sehat
Karena kurangnya pengetahuan klien tentang ketuban pecah
dini, dan cara pencegahan, penanganan, dan perawatan serta
kurangnya mrnjaga kebersihan tubuhnya akan menimbulkan
masalah dalam perawatan dirinya
d) Pola Nutrisi dan Metabolisme
Pada klien nifas biasanaya terjadi peningkatan nafsu makan
karena dari keinginan untuk menyusui bayinya.
e) Pola aktifitas
Pada klien pos partum klien dapat melakukan aktivitas seperti
biasanya, terbatas pada aktifitas ringan, tidak membutuhkan
tenaga banyak, cepat lelah, pada klien nifas didapatkan
keterbatasan aktivitas karena mengalami kelemahan dan nyeri.
f) Pola eleminasi
Pada klien postpartum sering terjadi adanya perasaan sering /
susah kencing selama masa nifas yang ditimbulkan karena
terjadinya odema, yang menimbulkan infeksi dari uretra
sehingga sering terjadi konstipasi karena penderita takut untuk
melakukan BAB.
g) Istirahat dan tidur
Pada klien nifas terjadi perubagan pada pola istirahat dan
tidur karena adanya kehadiran sang bayi dan nyeri epis setelah
persalinan
h) Pola hubungan dan peran
Peranklien dalam keluarga meliputi hubungan klien
dengan keluarga dan orang lain.
Terapeautik
1. Batasi minuman yang mengandung
kafein dan alcohol
Edukasi
5. Jelaskan penyebab dan faktor resiko
konstipasi
6. Anjurkan minum air putih sesuai
dengan kebutuhan (1500-2000
mL/hari)
7. Anjurkan mengkomsumsi maknan
beserat (25-30 gram/hari)
8. Anjurkan meningkatkan aktivitas fisik
sesuai kebutuhan
9. Anjurkan berjalan 15-20 menit 1-2
kali/hari
4 Resiko infeksi Setelah dilakukan pemeriksaan 3x24 Pencegahan infeksi
jam maka diharapkan tingkat infeksi Observasi
dapat menurun dengan kriteri ahasil: 1. Monitor tanda dan gejala infeksi
1. Nyeri menurun local dan sistemik
2. Bengkak menurun Terapeautik
3. Kemerahan menurun 2. Cuci tangan sebelum dan sesudah
kontak dengan pasien
3. Pertahankan teknik aseptic pada
pasien resiko tinggi
Edukasi
1. Jelaskan tanda dan gejala infeksi
2. Ajarkan mencuci tangan dengan
benar
Kolaborasi
Kolaborasikan pemberian imunisasi
jika perlu
5 Gangguan pola Setelah dilakukan pemeriksaan 3x24 Dukungan tidur
tidur berhubungan jam maka diharapkan pola tidur dapat Observasi
dengan hambatan membaik dengan kriteria hasil: 1. Identifikasi pola aktivitas dan tidur
lingkungan. 1. Keluhan sulit tidur menurun 2. Identifikasi faktor pengganggu tidur
2. Keluhan seling terjaga menurun (mis. fisik dan/atau pisiologis)
3. Keluhan tidak puas tidur menurun 3. Identifikasi makanan dan minuman
yang menggangu tidur (mis. kopi, teh,
alcohol, makan mendekati waktu tidur,
minum banyak air sebelum tidur)
4. Identifikasi obat yag
dikomsumsi
Terapeautik
1. Modifikasi lingkungan (mis.
pencahayaan, kebisingan, suhu, matras
dan tempat tidur)
2. Batasi waktu tidur siang
Edukasi
1. Jelaskan pentingnya tidur cukup
selama sakit
2. Anjurkan menepati kebiasaan waktu
tidur
3. Anjurkan meghindari makanan dan
minuman yang mengganggu tidur
E. Implementas Keperawatan
Pada langkah ini, perawat memberikan asuhan keperawatan yang
pelaksanaannya berdasarkan rencana keperawatan yang telah disesuaikan
pada langkah sebelumnya (intervensi).
F. Evaluasi
Evaluasi keperawatan adalah mengkaji respon pasien setelah dilakukan
intervensi keperawatan dan mengkaji ulang asuhan keperawatan yang
telah diberikan. Evaluasi keperawatan adalah kegiatan yang terus menerus
dilakukan untuk menentukan apakah rencana keperawatan efektif dan
bagaimana rencana keperawatan dilanjutkan, merevisi rencana atau
menghentikan rencana keperawatan). Evaluasi dapat dilakukan dengan
menggunakan pendekatan SOAP.
G. Patwey
Saction caesarea
Post operasi
Resiko konstipasi
Rangsangan respontor nyeri
Perkembangbiakan kuman
Nyeri akut dan bateri
Resiko infeksi
DAFTAR PUSTAKA