Anda di halaman 1dari 70

SKRIPSI

DEPARTEMEN ANAK

HUBUNGAN METODE PEMBELAJARAN DARING


TERHADAP PRESTASI BELAJAR ANAK
DI SD NEGERI 174 PINRANG

KARMILA
NH0117058

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI IOLMU KESEHATAN
NANI HASANUDDIN
MAKASSAR
2021

i
ii

SKRIPSI

DEPARTEMEN ANAK

HUBUNGAN METODE PEMBELAJARAN DARING


TERHADAP PRESTASI BELAJAR ANAK
DI SD NEGERI 174 PINRANG

Diajukan sebagai salah satu syarat


Untuk memperoleh gelar sarjana keperawatan (S.Kep)

KARMILA
NH0117058

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI IOLMU KESEHATAN
NANI HASANUDDIN
MAKASSAR
2021
iii
iv
KATA PENGANTAR

v
Alhamdulillah segala Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha
Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan Skripsi yang
berjudul “Hubungan Metode Pembelajaran Daring Terhadap Prestasi Belajar
Anak Di SD Negeri 174 Pinrang” dapat terselesaikan.
Sholawat Serta Salam semoga tetap tercurah kepada Baginda Rasulullah
Muhammad SAW, Nabi yang di utus oleh Allah SWT. Sebagai rahmat untuk
seluruh alam semesta.
Terima kasih yang tak terhingga penulis sampaikan kepada kedua orang tua
yakni Alm Ayah saya Hamid dan Ibu saya Sira yang sudah memberikan kasih
sayang, perhatian, dukungan, motivasi, serta semangat dan kerja keras sehingga
penulis biasa sampai ketahap ini yakni menyelesaikan skripsi dengan baik. Dan
semoga selalu diberikan nikmat Kesehatan dan umur panjang dari Allah. SWT.
Amiin.
Melalui kesempatan ini, Ucapan Terima kasih juga penulis sampaikan kepada:
1. Alm. Hj. Nani Rusa S.KM., M.si selaku Pendiri Yayasan Pendidikan Nani
Hasanuddin Makassar
2. Yahya Haskas, S.H., M.Kn., selaku Ketua Yayasan STIKES Nani
Hasanuddin Makassar
3. Sri Darmawan SKM.,M.Kes selaku Ketua STIKES Nani Hasanuddin
Makassar
4. Indra DewiS.Kep., Ns., M.Kes selaku Ketua Program Studi S1 Ilmu
Keperawatan Stikes Nani Hasanuddin Makassar.
5. Maryam Jamaluddin,S.Kep., Ns., M.Kep., M.Kes selaku pembimbing I yang
telah menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan saya
dalam penyusunan proposal ini.
6. Hj. Adriani Kadir, S.Kom, M.MKes selaku pembimbing II yang telah
menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan saya dalam
penyusunan proposal ini.

vi
7. Wa Mina La Isa, S.Kep., Ns., M.Kep selaku Penguji Utama yang telah
memberikan saran dan masukan yang membangun untuk penyempurnaan
proposal ini.
8. Dr. Yasir Haskas S.Pt., SE., M.M.Kes selaku Penguji eksternal yang telah
menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan saya dalam
penyusunan skripsi ini;
9. Dr. Hj.Suhartatik, S.Kep., Ns., M.KesselakuPenasehatAkademik (PA).
10. Teriring doa untuk Alm ayah saya bapak Hamid
11. Ibu sira selaku Ibu kandung saya terima kasih yang selalu mendoakan dan
mensupport selama penyusunan skripsi
12. Terima Kasih juga kepada teman-teman dekat saya yang selalu memberikan
support selama penyusunan skripsi
13. Terima Kasih juga untuk teman-teman S1 Keperawatan terkhusus Kelas A2
2017 semoga bisa menyelesaikan semua tahap dan wisuda sama-sama.
14. Dan kepada seluruh pihak yang tidak sempat penulis sebutkan satu persatu,
terima kasih atas segalanya.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan, mengingat keterbatasan dari penulis sebagai manusia biasa. Oleh
karena itu kritik dan Saran sangat dibutuhkan guna kesempurnaan skripsi ini.
Akhir kata, penulis ucapkan terimakasih. WassalamualaikumWr.Wb.

Makassar, Juli 2021

KARMILA
ABSTRAK

Karmila, “Hubungan Metode Pembelajaran Daring Terhadap Prestasi Belajar


Anak Di SD Negeri 174 Pinrang”. (Dibimbing Oleh: Maryam Jamaluddin &
Adriani Kadir)

Pembelajaran daring adalah pembelajaran yang dilakukan dalam jarak jauh


melalaui bantuan jaringan internet dan alat penunjang lainnya seperti telepon,
komputer atau leptop, setiap kegiatan pembelajaran menggunakan metode
pengajaran sebagai alat motivasi ekstrinsik dalam kegiatan pembelajaran. Prestasi
belajar adalah gambaran keberhasilan seorang guru dalam mengajar juga
gambaran keberhasilan siswa dalam belajar. Tujuan penelitian diketahuinnya
hubungan metode pembelajaran daring terhadap prestasi belajar anak SDN 174
Pinrang. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan cross
secitional. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling, terdapat 37
responden. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner. Hasil analisis
univariat menunjukan adanya hubungan metode pembelajaran daring terhadap
prestasi belajar. Kesimpulan berdasarkan penelitian yang peneliti lakukan diatas
maka disini penggunaan metode pembelajaran daring yang digunakan pada anak
SD Negeri 174 Pinrang sebagian besar adalah merasa puas dengan metode
pembelajaran daring yang diberikan.
Kata kunci: Pembelajaran Daring; Metode Pembelajaran Daring; Prestasi
Belajar
Abstract
Online learning is learning that is carried out remotely through the help of the internet network and
other supporting tools such as telephones, computers or laptops, each learning activity uses
teaching methods as an extrinsic motivation tool in learning activities. Learning achievement is a
picture of a teacher's success in teaching as well as a picture of student success in learning. The
purpose of the research is to know the relationship between online learning and the learning
achievement of children at SDN 174 Pinrang. This research uses quantitative research with cross
sectional. Sampling using total sampling technique, there are 37 respondents. Data collection was
carried out using a questionnaire. The results of the univariate analysis show that there is a
relationship between online learning methods and learning achievement.

Keywords: Online Learning; Online Learning Methods; Learning Achievement.


DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
HALAMAN KEASLIAN SKRIPSI.............................................................. ii
HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iv
KATA PENGANTAR .................................................................................. v
ABSTRAK .................................................................................................... vii
ABSTRACT .................................................................................................. viii
DAFTAR ISI ................................................................................................. ix
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xii
DAFTAR SINGKATAN .............................................................................. xiii
DAFTAR ISTILAH....................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xv
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................. 5
C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 5
D. Manfaat Penelitian ............................................................................ 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...................................................................... 7
A. Tinjauan Umum Tentang Pembelajaran Daring................................ 7
B. Metode Pembelajaran Daring ........................................................... 15
C. Prestasi Belajar ................................................................................. 18
D. Kerangka Teori ................................................................................. 20
BAB III KERANGKA KONSEP, DEFENISI OPERASIONAL,
DANHIPOTESIS.............................................................................................. 23
A. Dasar Pemikiran Variabel Penelitian ................................................ 23
B. Kerangka Konsep .............................................................................. 23
C. Identifikasi Variabel.......................................................................... 23
D. Defenisi Operasional Dan Kriteria Objektif ..................................... 24
E. Hipotesis Penelitian .......................................................................... 24
BAB IV METODE PENELITIAN.................................................................. 26
A. Rencana Desain Penelitian ............................................................... 26
B. Waktu dan Tempat Penelitian ........................................................... 26
C. Pupolasi dan Sampel Penelitian ........................................................ 26
D. Alat atau Instrumen Penelitian .......................................................... 27
E. Uji Instrumen Penelitian ................................................................... 27
1. Uji Validitas.................................................................................. 27
2. Uji Realibilitas.............................................................................. 28
F. Proses Pengumpulan Data ................................................................. 28
G. Pengolahan dan Analisa Data ........................................................... 28
H. Etika Penelitian ................................................................................. 29
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN................................. 31
A. Hasil Penelitian.................................................................................. 31
B. Pembahasan Penelitian...................................................................... 33
C. Keterbatasan Peenelitian.................................................................... 36
D. Implikasi Untuk Keperawatan........................................................... 36
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN.......................................................... 37
A. Kesimpulan........................................................................................ 37
B. Saran.................................................................................................. 37
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Karakteristik Kelas Responden


Di Sekolah SD Negeri 174 Pinrang2021 (n=45)............................. 31
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Kelamin Responden di
Sekolah SD Negeri 174 Pinrang (n=37).......................................... 32
Tabel 5.3 Gambaran Uji Analisis Hubungan Metode Pembelajaran Daring
Terhadap Prestasi Belajar Anak di SD Negeri 174 Pinrang............ 32
DAFTAR GAMBAR

1. Gambar 1.1= Kerangka Teori ...................................................................... 22


2. Gambar 1.2= Kerangka Konsep................................................................... 23
DAFTAR SINGKATAN

1. WHO = World Health Organization


2. KEMENKES RI = Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
3. COVID-19 = Corona Virus Disease
4. UNICEF = United Nations Childeren’s Fund
5. PPDB = Pendaftaran Peserta Didik Baru
6. SPSS = Statistical Product and Service Solutions
7. HD = High Definition
DAFTAR ISTILAH

1. Pneumonia = Radang Paru-Paru


2. Droplet = Tetesan Kecil
3. Sputum = Dahak
4. Takipneu = Bernafas dengan cepat
5. ARDS = Sindrom Distres Pernapasan Akut
6. Common/good Sense = Akal Sehat
7. Elkasia = Khayalan
8. Pistis = Substansia
9. Neosis = Filsafat
10. Concrete operations = Operasional Konkrit
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I = Permohonan Menjadi Responden

Lampiran II = Persetujuan Menjadi Responden

Lampiran III = Kuesioner Penelitian


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Covid-19 adalah virus yang pertama kali muncul dikota Wuhan
Tiongkok yang bisa menyebakan kematian pada penderita penyakit virus
covid ini, virus ini muncul pada akhir tahun 2019 dan menyebar di seluruh
negara pada awal tahun 2020 (Astini, 2020).
Berdasarkan dari data WHO menyatakan bahwa corona virrus disease 19
sebagai sebuah pandemi.Hampir genap 7 bulan melanda 215 negara, penyakit
ini telah memberikan dampak luas secara sosial dan ekonomi. Menurut data
dari worldometers tercatat yang terkomfirmasi positif 15.363.843,
penambahan kasus baru 278.625, dan jumlah kematian 629.288. Hingga
sampai saat ini terjadi peningkatan sudah ada 176.699.981 diseluruh dunia.
Total 160.730.786 antaranya telah sembuh sedangkan 3.818.882 telah
meninggal dunia (Mubarok&Rusyiana, 2020).
Pandemi covid-19 ini juga telah berdampak di indonesia. Angka-angka
statistik mengenai kasus pasien covid-19. Berdasarkan dari data Indonesia
status covid-19 tercatat kasus 1.911.358 dan yang meninggal dunia 52.879,
kasus yang sembuh ada 1.745.091 sedangkan dalam masa perawatan 113.388
(Mubarok&Rusyiana, 2020).
Provinsi sulawesi selatan merupakan salah satu provinsi di urutan teratas
yang angka covid-19 tinggi. Juga penambahan kasus harian dan jumlah
kematian pasien covid-19 relatif tinggi. Kasus yang terkomfirmasi 62.672,
kasus yang sembuh 61.218, dan kasus yang meninggal 955 (Mubarok&
Rusyiana, 2020).
Kota Makassar menjadi salah satu kota di Provinsi Sulawesi Selatan yang
terdampak covi-19, total yang terkomfirmasi covi-19 adalah 30.461, kasus
yang meninggal 543, kasus yang sembuh dari covid 29.640, kasus yang
dirawat adalah 278 (Mubarok&Rusyiana, 2020).
Salah satu kota yang ada di sulawesi selatan yaitu Pinrang juga menjadi
tempat singgah sang Virus Covid-19 ini, dari data Pinrang terdapat kasus

1
positif ovid-19 yakn 776 orang, 729 kasus yang sembuh, dan yang kasus yang
meninggal ada 42 orang (Mubarok dan Rusyiana, 2020).
Dampak dari penyebaran covid-19 menyebabkan sehingga dilakukannya
pemberlakuan pembelajaran secara daring. Akibat pandemi ini tidak hanya
pada sektor ekonomi yang lambat namun dalam dunia pendidikan juga
merasakan dampaknya. Banyak negara memutuskan untuk menutup sekolah
yang tadinya dilakukan secara tatap muka hingga dilakukan pembelajarang
dirumah (daring), terutama di indonesia mulai dari taman pendidikan anak
usia dini, sekolah dasar hingga perguruan tinggi dan universitas (Chusna,
2020). Selain dari penyebab terjadinya pembelajaran daring prestasi belajar
dari siswa juga sebagian menurun, peserta didik yang mencapai ketuntasan
diperoleh hanya 14 peserta dengan nilai di atas 75. Sedangkan 16 peserta didik
lainnya belum mencapai tuntas, yaitu dengan nilai di bawah 75 dengan
ketuntasan klasikal hanya mencapai 62,16% (Kartini et al, 2017).
Sejalan dengan penelitian yang menyatakan bahwa beberapa daerah
proses pembelajaran dari rumah telah berlangsung sejak 16 maret 2020 dan
diperpanjang dengan mempertimbangkan situasi dimasing-masing daerah.
Dengan pembelajaran daring atau pembelajaran jarak jauh membuat para
pengajar kesulitan dalam meyampaikan materi karena berbagai faktor (Sari et
al, 2021).
Pernyataan ini di dukung oleh penelitian yang menyatakan bahwa
berdasarkan permasalahan yang telah dijelaskan sebelumnya, keterbatasan
kuota untuk mendapatkan jaringan internet atau wifi yang berfungsi sebagai
penghubung dalam penerimaan dan pengumpulan informasi pembelajaran
daring menjadi penghambat proses belajar mengajar (Wulandari et al, 2020).
Indonesia merupakan salah satu Negara yang terdampak wabah covid-19.
Seluruh penyelenggaraan pendidikan diliburkan, bahkan ujian nasional juga
terancam. Krisis depan mata sedang berlangsung memaksa semua komponen
pendidikan menginovasi pembelajaran jarak jauh melalui daring atau
pembelajaran dalam jaringan. Hal ini dimaksudkan agar proses pembelajaran
tetap berlangsung di tengah mewabahnya pandemi covid-19. Salah satu model

2
pembelajaran yang adaptif dengan situasi pandemic ini ialah pembelajaran
daring karena dilakukan tatap muka jarak jauh antara pendidik dan siswa.
Pembelajaran daring merupakan salah satu model pembelajaran yang
dilakukan dengan menggunakan perangkat teknologi ditengah pandemic saat
ini (Mansyur, 2020).
Dalam bidang pendidikan pemerintah mengeluarkan berbagai sebuah
upaya pencegahan meluasnya virus covid-19. Kebijakan pemerintah dalam
bidang pendidikan berpengaruh terhadap seluruh jenjang pendidikan sekolah
dasar. Sistem kegiatan belajar mengajar yang biasanya dilakukan dengan tatap
muka langsung antara guru dan peserta didik di kelas kini digantikan dengan
sistem daring (dalam jaringan) guna menerapkan kebijakan social distance
(Chusna, 2020).
Indonesia spontan menerapkan kebijakan belajar dari rumah, bekerja dari
rumah. Banyak dampak dari virus in, salah satunya dibidang pendidikan,
pemerintah menghimbau untuk membatasi kontak langsung atau physical
distaching, sehingga proses pembelajaran tatap muka ditiadakan atau diganti
dengan proses pembelajaran daring(Mawaddah et al., 2020).
Pada tanggal 24 maret 2020 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Indonesia mengeluarkan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang
pelaksanaan kebijakan pendidikan dalam masa darurat penyebaran covid
dimana dalam surat edaran tersebut dijelaskan bahwa proses belajar
dilaksanakan di rumah melalui pembelajaran daring atau pembelajaran jarak
jauh, hal ini dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar yang
bermakna bagi siswa(Sari et al., 2021).
Mengacu pada surat Edaran kemendikbud nomor 49 tahun 2020 tentang
“pelaksanaan kebijakan pendidikan dalam masa darurat penyebaran corona
virus disease (COVID-19)”, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
(Mendikbud), mengambil sejumlah kebijakan di antaranya adalah
penghapusan ujian nasional; perubahan system ujiansekolah; perubahan
regulasi penerimaan peserta didik baru (PPDB); dan penetapan belajar dari
rumah (pembelajaran daring). Dari beberapa kebijakan tersebut, penetapan

3
pembelajaran daring adalah kebijakan yang paling menua pro dan kontra di
masyarakat (Kahfi, 2021).
Pelaksanaan pembelajaran daring di setiap sekolah dihentikan secara
nasional oleh pemerintah pusat akibat wabah Covi-19. Penghentian proses
pembelajaran dan seluruh pelayanan pendidikan lainnya dilaksanakan sebagai
upayah pencegahan penularan Covid-19 berdasarkan Surat Edaran Mendikbud
Nomor 4 tahun 2020 tentang pelaksanaan kebijakan pendidikan dalam masa
darurat penyebaran Covid-19 ini (Mansyur, 2020).
Berdasarkan yang diketahui bahwa guru-guru mengatakan pembelajaran
daring di masa pandemi ini sangat kacau, tidak bagus dan memusingkan
kepala. Hal ini karena guru tidak leluasa memantau perkembangan anak secara
keseluruhan. Mengontrol anak dari jarak jauh cukup sulit dilakukan apalagi
anak sekolah dasar, ditambah lagi dengan adanya anak yang jarang dibimbing
oleh orang tua dan kurangnya juga pemahaman orang tua terhadap
perkembangan anak, sehingga proses pembelajaran sebagian besar tidak
terlaksana secara maksimal (Anggianita et al., 2020).
Dalam sistem pembelajaran secara daring (dalam jaringan) atau online,
guru memberikan pengajaran atau tugas kepada peserta didik melalui aplikasi
Whatsapp, Google Classroom, Email, dan aplikasi lain sebagainya guna
mendukung terlaksananya kegiatan belajar mengajar sebagai ganti
pembelajaran tatap muka.Walaupun sekolah diliburkan, kegiatan belajar-
mengajar tetap dilaksanakan dari rumah. Guru tetap bertugas menjalankan
perannya guna menyukseskan kegiatan belajar mengajar agar tujuan
pendidikan tercapai (Chusna, 2021).
Dari hasil penelitian Rigianti mengenai kendala dalam pembelajaran
daring pada guru sekolah dasar menjelaskan bahwa terjadi perubahan dari
pembelajaran tatap muka menjadi pembelajaran daring yang memberikan
berbagai macam kendala dalam pendidikan terutama terhadap guru yang
menjadi panutan dalam pelaksanaan pembelajaran. Ada beberapa masalah
yang dihadapi oleh guru dalam pembelajaran berbasis online ini diantaranya
adalah penggunaan aplikasi pembelajaran, jaringan koneksi internet,

4
pengelolaan nilai pembelajaran. Pembelajaran berbasis online ini
menggunakan koneksi internet yang merupakan satu-satunya media
penyampaian materi yang digunakan oleh guru dan siswa dalam proses
pembelajaran di masa pandemi ini(Wuladari, Arga, Kelana, Altaftazani,
2020).
Setelah diadakannya wawancara bahwa pembelajaran daring saat ini
tidak bagus dan membuat kita rugi. Adapun contoh dari rugi disini adalah rugi
materi seperti membeli kuota lebih banyak dari biasanya, kuota tidak bisa
kosong jika kuota kosong maka berdampaklah pada pembelajaran misalnya
tertinggal materi dan tidak tahu tugas karena tidak ada kuota (Anggianita et
al., 2020).
Guru-guru mengatakan bahwa kali ini mereka melakukan pembelajaran
daring ini. Sebelumnya hanya melakukan tatap muka. Guru-guru mengatakan
jangankan melalui daring, melalui tatap muka secara langsung saja belum
tentu peserta didik mampu menangkap materi dengan baik (Anggianita et al.,
2020).
B. Rumusan Masalah
Apakah ada hubungan metode pada pembelajaran daring dengan tingkat
prestasi belajar anak di SDN 17 Pinrang
C. Tujuan Penelitian
1. TujuanUmum
Diketahuinya hubungan pembelajaran daring terhadap prestasi belajar
anak SDN 174 Pinrang
2. TujuanKhusus
a. Diketahuinya metode pembelajaran daring yang digunakan pada anak SDN
174 Pinrang
b. Diketahuinya prestasi belajar anak SDN 174 Pinrang
c. Diketahuinya hubungan metode pembelajaran daring digunakan terhadap
prestasi belajar pada anak di SD Negeri 174 Pinrang

5
D. Manfaat Penelitian
1. Unuk Institusi
Untuk menambah bahan referensi untuk institusi dan merupakan data
awal dalam penelitian selanjutnya
2. Untuk Sekolah
Meningkatkan mutu pembelajaran bagi pelajar dan guru dan juga
diharapkan agar dapat digunakan sebagai masukan untuk selanjutnya
3. Untuk Peneliti
Memperbanyak ilmju pengetahuan sehingga sangat berguna dan
meningkatkan pengetahuan untuk penelitian selanjutnya

6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Tentang Pembelajaran Daring


1. Defenisi Pembelajaran Daring
Pembelajaran daring adalah pembelajaran yang dilakukan dalam jarak
jauh melalaui bantuan jaringan internet dan alat penunjang lainnya seperti
telepon, komputer atau leptop (Syafa’ati et al., 2021)
Pembelajaran daring adalah pembelajaran jarak jauh antara guru dengan
siswa, sehingga berpengaruh pada interaksi antara guru dengan siswa, yang
biasanya guru dapat berkomunikasi secara langsung dan berinteraksi dengan
siswa mengajarkan materi, memantau perkembangan belajar siswa dan juga
karakteristik siswa di sekolah, kini dengan proses pembelajaran jarak jauh
siswa dituntut untuk mandiri dalam mempelajari materi yang diberikan guru
melalui media komunikasi yang tersambung oleh internet (Syafa’ati et al.,
2021)
Pembelajaran daring adalah pembelajaran yang diselenggarakan melalui
jejaring web. Setiap mata pelajaran menyediakan materi dalam bentuk
rekaman video atau slideshow, dengan tugas-tugas mingguan yang harus
dikerjakan dengan batas waktu pengerjaan yang telah ditentukan dan beragam
sistem penilaian (Nugraha et al., 2020).
Pembelajaran daring merupakan sistem pembelajaran berbasis media ICT
yang dilakukan tanpa tatap muka dan melalui jaringan internet (Nabila et al,
2020). Pembelajaran daring dapat disediakan secara elektronik secara gratis
ataupun berbayar. Contoh pembelajaran daring menggunakan metode aplikasi
Zoom, Google Meet, dan lainnya (Wulandari et al, 2020).
2. Penyebab Terjadinya Pembelajaran Daring
Dampak dari penyebaran covid-19 menyebabkan pemberlakuan
pembelajaran secara daring. Akibat pandemi ini tidak hanya pada sektor
ekonomi yang lambat namun dalam dunia pendidikan juga merasakan
dampaknya. Banyak negara memutuskan untuk menutup sekolah hingga

7
dilakukan pembelajarang dirumah (daring), terutama di indonesia mulai dari
taman pendidikan anak usia dini, sekolah dasar hingga perguruan tinggi dan
universitas (Chusna, 2020).
Jika kondisi ini terus meningkat, maka dapat dipastikan dampaknya
terhadap sektor pendidikan juga akan semakin meningkat. Yang paling
ditakutkan adalah efek jangka panjang. Sebab para siswa dan mahasiswa
secara otomatis akan merasakan keterlambatan dalam proses pendidikan yang
dijalaninya (Chusna, 2020).
3. Faktor yang mempengaruhi pembelajaran daring
Faktor yang mempengaruhi situasi belajar adalah keadaan situasi dan
kondisi rumah yang mendukung proses pembelajaran, bila kondisi rumah
kondusif maka siswa akan fokus dalam belajar dan sebaliknya. Kenyataan
dilapangan dalam proses penyelenggaraan pembelajaran daring belum
memenuhi 3 komponen pembelajaran daring terutama pada poin media
pembelajaran daring. Fasilitas sarana dan prasarana belum terpenuhi oleh
seluruh siswa karena tidak semua siswa memiliki handphone dan keterbatasan
dalam menggunakan kuota belajar terkait dengan perekonomian orang tua
siswa (Wuladari, Arga, Kelana, Altaftazani, 2020).
Ada faktor lain yang menurut Ngalim Purwanto dapat mempengaruhi
belajar anak, yaitu (Chusna, 2021)
a. Faktor internal (faktor dari dalam diri anak), yakni keadaan jasmani dan
rohani anak,
b. Faktor eksternal (faktor dari luar diri anak), yakni kondisi lingkungan di
sekitar anak.
Karena secara individu, anak terdiri dari dua subtansi yaitu fisiologis
(fisik) dan psikologis (kejiwaan). Kemudian secara sosial, anak hidup
dilingkungannya, baik keluarga, masyarakat, dan sekolah. Kesemua faktor ini,
saling berkaitan dan saling berpengaruh satu sama lainnya, terutama dalam
peningkatan pembelajaran anak (Chusna, 2020).
Ada lagi faktor lain yang dimana bisa mempengaruhi perkembangan
kognitif anak salah satunya faktor lingkungan, yang didalamnya lingkungan

8
sekolah. Di masa pandemi ini yang sekarang sekolah hampir seluruhnya
melakukan kegiatan belajar mengajar menggunakan sistem daring. Sedikit
banyaknya akan berdampak kepada perkembangan kognitif anak (Kahfi,
2021)
4. Akibat Dari Metode Pembelajaran Daring
Terjadinya akibat dari pembelajaran daring ini yaitu akibat ssssss dan
negatifnya yang diberlakukan secara daring di rumah demi menghindari
penularan virus, hingga vaksin seluruhnya sukses digunakan. Sebagian orang
tua dapat jadi lebih senang dengan sistem ini, tetapi sisanya, terlebih pada
zonayang sedikit bisa mengakses internet, mengenai ini tantangan tertentu
buat mereka. Lebih jauh dari itu apakah dengan sistem pembelajaran daring
ini anak dapat berkembang dengan baik pertumbuhan kognitifnya ataupun
malah dapat terhambat dalam pertumbuhan kognitifnya (Kahfi, 2021)
5. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Daring
Adapun beberapa kekurangan yang terjadi dalam proses pembelajaran
daring diantaranya ketersediaan sarana dan prasarana, penguasaan teknologi
yang masih kurang, penambahan biaya kuota internet, serta pekerjaan
tambahan bagi orang tua dalam mendampingi anak (Purwanto et al., 2020).
Permasalahan tersebut terjadi karena tidak semua orang tua memiliki
smartphone atau leptop. Keterbatasan kuota untuk mendapatkan jaringan
internet atau wifi yang berfungsi sebagai penghubung dalam penerimaan dan
pengumpulan informasi pembelajaran daring menjadi penghambat proses
belajar (MeWuladari, Arga, Kelana, Altaftazani, 2020).
Kelebihan dari pembelajaran daring yang saat ini diterapkan dalam proses
pembelajaran di sekolah dasar adalah meningkatkan kadar interaksi yang
dilakukan oleh siswa dan guru dalam proses kegiatan belajar, pembelajaran
lebih felksibel bisa dilakukan dimana saja, mampu menjangkau peserta didik
dalam cukupan yang luas, dan lebih muda dalam penyampaian serta
penerimaan pembelajaran Hidajat et al., (2018). Dalam kondisi covid ini
pembelajaran daring dapat dijadikan salah satu alternative pembelajaran guna
mencegah penularan covid-19 (Wuladari, Arga, Kelana, Altaftazani, 2020).

9
6. Dampak Pemebelajaran Daring
a. Dampak bagi guru
Dampak yang dirasakan oleh guru yaitu diharuskan memakai tegnologi
internet atau media umum menjadi wahana pembelajaran, beberapa pengajar
senior belum sepenuhnya sanggup memakai perangkat atau fasilitas buat
penunjang aktifitas pembelajaran online & perlu pendampingan & training
terlebih dahulu. Dan kompetensi pengajar pada memakai tegnologi akan
mensugesti kualitas acara belajar mengajar karenanya sebelum diadakan acara
belajar online para pengajar harus diberikan training terlebih dahulu.Beberapa
impak yang dirasakan pengajar yaitu dalam proses belajar mengajar online
pada tempat tinggal tanpa wahana & prasarana memadai pada tempat tinggal.
Fasilitas ini sangat krusial buat kelancaran proses belajar mengajar, buat
pmbelajaran online pada rumahnya seharusnya disediakan dulu fasilitasnya
misalnya laptop, computer ataupun handphone yang akan memudahkan
pengajar buat menaruh materi belajar mengajar secara online. Kendala
selanjutnya yaitu para guru belum terdapat budaya belajar jeda jauh lantaran
selama ini sistem belajar dilaksanakan merupakan melalui tatap muka, para
guru terbiasa berada pada sekolah buat berinteraksi bersama murid-murid,
menggunakan adanya metode pembelajaran jarak jauh menciptakan para
pengajar perlu mengikuti keadaan & mereka menghadapi perubahan baru yang
secara eksklusif akan mensugesti kualitas output belajar (Mar’ah,Rusilowati,
Sumarni, 2020).
Dampak selanjutnya bagi pengajar yaitu sekolah libur telalu lama
menciptakan para guru jenuh, pengajar terbiasa berada pada sekolah buat
berinteraksi menggunakan teman-temannya. Adanya pandemi covid-19
memaksa para guru wajib memakai teknologi, sebagai akibatnya para guru
wajib belajar & siap mengajar melalui jeda jauh menggunakan teknologi
(Mar’ah, Rusilowati, Sumarni, 2020).
b. Dampak Terhadap Orang Tua
Kendala yang dirasakan orang tua yaitu sama halnya dengan para
pengajar yakni adanya penambahan biaya pembelian kuota internet. Kendala

10
selanjutnya yang dirasakan orang tua yaitu para orang tua harus meluangkan
waktu lebih ekstra kepada anak-anaknya untuk mendapingi saat belajar online,
para orang tua harus mampu membagi waktu mereka antara pekerjaan dengan
mendampingi anak saat belajar online. Pembelajaran online juga memaksa
orang tua harus mampu menggunakan teknologi dalam mendampingi anak
saat pembelajaran online dirumah (Mar’ah, Rusilowati, Sumarni, 2020).
c. Dampak Terhadap Siswa
Ada beberapa dampak yang dirasakan peserta didik pada proses belajar
mengajar secara online yaitu peserta didik merasa dipaksa belajar jarak jauh
tanpa adanya sarana dan prasarana yang memadai. Padahal fasilitas sangat
penting untuk mendukung kelancaran proses belajar mengajar, untuk
pembelajaran online sebaiknya difasilitasi laptop, komputer atau handphone
untuk memudahkan peserta didik mengikuti belajar mengajar secara online.
Kendala selanjutnya peserta didik sebelumnya belum pernah melakukan
pembelajaran jarak jauh, karena sebelumnya belajar mengajar dilaksanakan
secara tatap muka, peserta didik terbiasa bertatap muka dengan guru,
temannya. Dengan adanya pembelajaran secara online membuat para peserta
didik harus berdaptasi dengan adanya perubahan baru. Dampak selanjutnya
membuat peserta didik mengalami jenuh, kehilangan jiwa sosial karena
sulitnya berinteraksi dengan orang lain. Untuk anak kelas 1-3 masih sangat
membutuhkan pendampingan ekstra dalam belajar mengajar (Mar’ah,
Rusilowati, Sumarni, 2020).
Ada beberapa dampak lagi yang terjadi dalam pembelajarang daring ini
yaitu bisa menimbulkan kejenuhan dalam belajar, hal tersebut diketahui
melalui indikator-indikator dari aspek kelelahan fisik, kelelahan kognitif, dan
kehilangan motivasi. Dari sini kita bisa melihat dampak yang secara langsung
terjadi akbat peralihan sistem atau gaya pembelajaran yang tadinya dilakukan
secara langsung sekarang berubah menjadi pembelajaran secara tidak
langsung atau daring. Akibat dari pembelajaran daring ini perkembangan
kognitif anak bisa terganggu (Kahfi, 2021)

11
Dampak pembelajaran daring selanjutnya bisa menyebabkan serta didik
menjadi pasif, kurang kreatif dan tidak produktif, penumpukkan
informasi/konsep peserta didik kurang bermanfaat, peserta didik mengalami
stress. Dalam jurnal ini diketahui bahwa ternyata dampak pembelajaran daring
bisa menjadikan peserta didik pasif kurang efektif dan tidak produktif, juga
bisa menjadikan peserta didik stress. Hal ini tentu saja bisa mengakibatkan
terganggunya perkembangan kognitif peserta didik (Kahfi, 2021)
Pada salah satu penelitian tentang dampak belajar daring di rumah
terhadap perkembangan kognitif anak dalam penelitian ini dijelaskan bahwa
dampak negatif yang bisa terjadi jika belajar daring di rumah dilakukan dalam
jangka waktu yang lama, yaitu (Kahfi, 2021)
1) Tugas sekolah menumpuk, karena kurangnya aktu bertatap muka seperti di
sekolah, guru akan lebih membebani siswa dengan meemberikan tugas atau
latihan guna mengisi waktu selama di rumah.
2) Menjadi lebih sering berinteraksi dengan gawai dan perangkat elektronik
lainnya dalam waktu lama setiap hari. Bisa jadi, anak mungkin akan
mengalami kecanduan gawai nantinya..
3) Kurangnya interaksi langsung dengan orang lain, dalam hal ini guru dan
teman-teman sebaya di sekolah. Ini akan membuat anak kurang bersosialisasi
dan bisa berkembang menjadi pribadi yang antisosial.
4) Anak menjadi mudah stres, tertekan, dan jenuh karena tidak bisa keluar rumah
dan beraktivitas seperti ketika mereka bersekolah
7. Peran Orang Tua dan Guru Dalam Pembelajaran Daring
Peran orang tua di rumah dan guru di sekolah sangat penting bagi
pendidikan anak. Komunikasi yang baik antara orang tua dan guru merupakan
suatu keharusan agar tercapai kesinergian antara keduanya. Komunikasi
tersebut bisa berlangsung dalam satu arah ataupun dua arah. Komunikasi satu
arah terjadi saat guru memberikan informasi kepada orang tua tentang
peristiwa, kegiatan, atau kemajuan yang dicapai anak. Sedangkan komunikasi
dua arah terjadi jika ada dialog interaktif antara guru dan orang tua.
Komunikasi yang baik akan menumbuhkan sikap saling percaya antara orang

12
tua dan guru. Adanya sikap saling mempercayai, saling membantu dalam
membimbing anak dan berkomunikasi antara orang tua dan guru, akan
membuat anak merasa memiliki kebebasan berkreativitas guna pengembangan
potensi dirinya, sehingga bisa meningkatkan kreativitas dan mencapai
keberhasilan dalam belajar (Chusna, 2020).
a. Peran Guru
Peran merupakan gaya atau tingkah laku yang dilakukan untuk memenuhi
tugas. Seorang guru merupakan faktor penentu yang sangat dominan dalam
pendidikan pada umumnya, karena guru memegang peranan yang sangat
penting dalam suatu proses pembelajaran. Dari gambaran masa depan, Gary
Flewelling dan William Higginson (2003) menggambarkan peram guru
sebagai berikut (Chusna, 2020).
1) Memberikan stimulasi kepada siswa dengan menyediakan tugas-tugas
pembelajaran yang kaya (rich learning tasks) dan terancang dengan baik
untuk meningkatkan perkembangan intelektual, emosional, spritual, dan
sosial.
2) Berinteraksi dengan siswa untuk mendorong keberanian, mengilhami,
menantang, berdiskusi, berbagi, menjelaskan, menegaskan, merefleksi,
menilai dan perkembangan, pertumbuhan dan keberhasilan.
3) Menunjukkan manfaat yang diperoleh dari mempelajari suatu pokok bahasan
4) Berperan sebagai seseorang yang membantu, seseorang yang mengerahkan
dan memberi penegasan, seseorang yang memberi jiwa dan mengilhami siswa
dengan cara membangkitkan rasa ingin tahu, rasa antuias, gairah dari seorang
pembelajar yang berani mengambil resiko (risk taking learning), dengan
demikian guru berperan sebagai pemberi imformasi (informer), fasilitator, dan
seorang artis.
b. Peran orang tua
Orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam keluarga. Orangtua
merupakan guru pertama dan utama bagi anak-anaknya karena dari orang tua
lah anak mendapatkan bimbingan dan kasih sayang yang pertama kalinya.
Oleh karena itu, orang tua memegang peranan penting untuk mengorganisir

13
kondisi belajar di keluarga, untuk menunjang prestasi belajar anak (Chusna,
2020).
Berikut ini peranan orang tua dalam mengoptimalkan prestasi belajar
anak :
1) Orang tua sebagai pendidik (educator), artinya dalam proses pendidikan anak
dapat memainkan peran dalam pembentukan pribadi dan moral, bahkan
meletakkan dasar-dasar dalam kecakapan hidup.
2) Orang tua sebagai guru, artinya bahwa orang tua dalam kehidupan sehari-hari
dengan memainkan peran untuk melakukan kegiatan belajar, apakah itu
kegiatan membaca, menulis, maupun berhitung, sehingga anak-anak memiliki
kesiapan untuk melakukan aktivitas belajar sebagaimana yang dikehendaki di
sekolah.
3) Orang tua sebagai motivator, artinya bahwa orang tua dapat memotivasi anak
dan mendorongnya baik langsung maupun tidak langsung, sehingga membuat
anak-anak itu menyukai kegiatan belajar dan bekerja
4) Orang tua sebagai supporter, artinya bahwa orang tua seharusnya mampu
memberikan dukungan baik moril maupun materil yang sangat diperlukan
anak untuk melakukan kegiatan belajar baik di rumah maupun
kepentingannya di sekolah. Dukungan yang diberikan hendaknya didasarkan
pada prinsip-prinsip pedagogis, sehingga benar-benar dukungannya lebih
bermakna bagi pertumbuhan dan perkembangan anak.
5) Orang tua sebagai fasilitator, artinya bahwa orang tua seharusnya mampu
menyisihkan waktu, tenaga, dan kemampuannya untuk menfasilitasi segala
kegiatan anak dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya. Orang tua
dapat menciptakan lingkungan yang kondusif bagi terciptanya kegiatan
belajar dan bermain bagi anak di rumah, sehingga memungkinkan semua
kebutuhan anak untuk tumbuh dan berkembang dapat dicapai dengan mudah.
6) Orang tua sebagai model, artinya bahwa orang tua seharusnya menjadi contoh
dan teladan di rumah dalam berbagai aspek kecakapan dan perilaku
hidupnya, sehingga anak-anak dapat mengikuti yang baik-baik dirumah,
sebelum anak-anak memasuki kehidupan di tengah-tengah masyarakat.

14
Misalnya tutur kata, kebiasaan membaca, berdialog atau berdiskusi setiap
menghadapi perosalan dengan cara yang sedemokratis mungkin dan tidak
dengan sikap otoriter, respek antara sesama, dan sebagainya (Chusna, 2020).
B. Metode Pembelajaran Daring
Salah satu komponen pengajaran yang penting adalah metode. Metode
menempati peranan yang strategis dalam pembelajaran. Setiap kegiatan
pembelajaran menggunakan metode pengajaran sebagai alat motivasi
ekstrinsik dalam kegiatan pembelajaran (Maulana, 2017)
Dalam kegiatan pembelajaran, guru harus menguasai berbgai metode
yang tepat sesuai materi pelajaran, tingkat kecerdasan siswa, serta lingkungan
dan kondisi setempat, kemudian merancang menjadi satu program pengajaran
yang baik dan terus diperbaiki serta disempurnakan (Maulana, 2017).
Metode belajar adalah salah satu cara yang digunakan guru dalam
mengadakan hubungan dengan serta didik pada saat berlangsungnya
pengajaran. Metode pengajaran yang baik adalah metode yang dapat
menumbuhkan kegiatan belajar peserta didik tugas guru adalah memilih
metode yang tepat untuk menciptakan proses pembelajaran yang baik
(Maulana, 2017)..
Berikut beberapa metode yang digunakan pada saat pembelajaran darng:
1. Metode Penyampaian Materi
Penggunaan media online atau media berbasis multimedia merupakan salah
satu solusi untuk untuk membuat peserta didik mampu memahami materi
pelajaran dengan baik. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Ibrahim dan
Suardiman yang menunjukkan bahwa ada pengaruh positif penggunaan daring
terhadap motifasi dan belajar peserta didik. Media online yang digunakan
seperti youtube, whatsApp grup, google classroom. Materi yang diberikan
dalam bentuk powerpoint, video singkat, dan bahan bacaan (Mustakim, 2020)
Sebagai seorang pendidik, guru dapat membuat media pembelajaran yang
baik dan menarik agar materi pembelajaran dapat tersampaikan kepada peserta
didik serta tujuan pembelajaran dapat tercapai. Perlu diingat bahwa belajar
tidak meluluh tentang buku (Chusna, 2020).

15
Materi ajar dan metode harus dipadukan dengan berbagai strategi guru
yang dilakukan secara kreatif untuk meningkatkan daya tarik peserta didik
mrngikuti pelajaran. Selama masa krisis Covid-19, pembelajaran haruslah
dilakukan secara kreatif melalui berbagai aplikasi daring (dalam jaringan) atau
yang disebut dengan pembelajaran online (Mansyur, 2020).
Google Classroom adalah layanan berbasis internet yang disediakan
membantu pengajar membuat dan membagikan tugas kepada pelajar secara
paperless (Astini, 2020)
E-learning adalah teknologi informasi dan komunikasi untuk
mengaktifkan siswa untuk belajar kapan pun dan di mana pun(Astini, 2020)
Zoom adalah aplikasi pertemuan HD gratis dengan video dan berbagi
layar hingga 100 orang. Zoom merupakan aplikasi komunikasi dengan
menggunakan video. Aplikasi tersebut dapat digunakan dalam berbagai
perangkat seluler, desktop, hingga telepon dan sistem ruang (Astini, 2020).
Whatsapp merupakan salah satu media komunikasi yang sangat popular
yang digunakan saat ini, Whatshapp merupakan salah satu aplikasi yang
digunakan untuk melakukan percakapan baik menggunakan teks, suara,
maupun video (Astini, 2020).
2. Fasilitas Pembelajaran Daring
Khusus dimasa pandemi saat ini, penggunaan teknologi tentu berbeda
dengan masa kondisi normal. Dalam masa pembelajaran daring dilakukan oleh
guru, pemanfaatan teknologi yang digunakan dalam pembelajaran daring ini
yaitu smartphone atau telepon android, leptop, komputer, tablet, dan iphone
yang dapat dipergunakan untuk mengakses imformasi kapan saja dan dimana
saja yang dikemukahkan (Setiono et al., 2020)
Salah satu jenis gedjet yang mudah digunakan dan berbiaya murah yaitu
handphone atau gedjet. Akses terhadap gedjet di masa pandemi ini dapat
dikatakan cukup besar dan efektif digunakan sebagai media pembelajaran
daring. Hasil penelitian dari seseorang menyatakan bahwa pemanfaatan
handphone android terbukti hasil yang berbeda yaitu siswa semakin mudah
dalam mengakses tugas sekolah karena di dalam handphone android siswa

16
dapat dengan mudah mengakses apasaja melalui internet dan semakin
meningkatnya prestasi belajar. Meskipun demikian, kebiasaan buruk yang
harus dihindari selama penggunaan handphone ini yaitu malas dan menyukai
hal instan dalam menyelesaikan masalah (Setiono et al., 2020)
Handphone digunakan guru memiliki fungsi untuk berkomunikasi pada
siswa berupa grup WA kelas, sebagai alat siswa mengirim tugas keguruyang
memberikan pembelajaran, lalu tripod yang berfungsi sebagai alat penyangga
HP dalam pengambilan video pembelajaran maupun saat melakukan
pemelajaran menggunakan zoom meeting maupun media lainnya. Seluruh
teknologi dalam jaringan menggunakan wifi sekolah sebagai data internet
dalam melaksanakan pembelajaran (Setiono et al., 2020).
3. Metode Penggunaan Koneksi Internet
Tentunya, kegiatan daring melibatkan adanya koneksi internet yang
baik. Pembelajaran online tidak akan berjalan lancar tanpa adanya koneksi
internet yang baik. Di indonesia sendiri kapasitas koneksi jaringan internet
belum merata sepenuhnya. Bahkan ada beberapa daerah yang minim jaringan
atau bahkan tidak terkoneksi sama sekali. Kondisi dilapangan, daerah tempat
tinggal peserta didik yang satu dengan yang lainnya tentunya berbeda
(Bhagaskara et al., 2021).
Dalam penelitian ini mengatakan bahwa dalam melaksanakan
pembelajaran daring juga memerlukan adanya pulsa kuota internet serta
jaringan yang stabil. Jadi pihak guru, kepala sekolah, dan orang tua siswa
melakukan diskusi terlebih dahulu untuk menggunakan media aplikasi apa
agar pulsa kuota siswa tidak terkuras banyak. Setelah dilakukannya diskusi,
pihak guru dan kepala sekolah serta orang tua siswa memutuskan untuk
pembelajaran daring ini menggunakan aplikasi whatsApp, karena yang
diketahui aplikasi whatsApp sebelumnya memnag telah di gunakan oleh guru
sebagai media penyampaian materi dan tidak menguras pulsa kuotan dan
terlebih lagi tidak susah untuk mencari jaringan (Bhagaskara et al., 2021).

17
C. Prestasi Belajar
1. Defenisi Prestasi Belajar
Prestasi belajar adalah gambaran keberhasilan seorang guru dalam
mengajar juga gambaran keberhasilan siswa dalam belajar. Djamarah dan
Muslim menyatakan bahwa hasil penilaian pendidikan tentang kemajuan
siswa setelah melakukan ativitas belajar. Fungsi dari restasi itu sendiri adalah
sebagai alat untuk memotivasi siswa agar lebih giat belajar, baik secara
individu maupun kelompok (Maulana, 2017).
Jadi prestasi belajar sebuah kalimat yang terdiri dari dua kata, yakni
prestasi dan belajar. Antara kata prestasi dan belajar mempunyai arti yang
berbeda (Baiq Sarlita Kartiani (Maulana, 2017).
Jadi prestasi belajar hasil dari suatu kegiatan yang dilakukan siswa baik
secara individual atau secara kelompok untuk dimanfaatkan bagi diri sendiri
maupun orang lain (Maulana, 2017).
2. Cara Penilaian
Penilaian yang dimaksud disini adalah bagaimana dalam pendekatan
strategis atau pendekatan pencapaian, siswa belajar dengan tujuan
mendapatkan nilai ujian yang tinggi (pencapaian yang tinssggi). Dengan
demikian, hal-hal menjadi fokus belajar siswa yang menggunakan penilaian
melalui pendekatan ini adalah materi-materi yangdiprediksi akan diagihkan
dalam evaluasi. Pembelajaran tidak akan mengarah pada subtansi filosofis
materi.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
Simetro menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi hasil
belajar digolongkan menjadi dua, yaitu faktor internal dan eksternal.
1) Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa. Faktor
internal ini terbagi menjadi tiga faktor yaitu : faktor jasmaniah, faktor
psikologis, dan faktor kelelahan.

18
2) Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa. Faktor
ini meliputi : faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat.
Pembelajaran daring sangat berpengaruh besar terhadap prestasi belajar
siswa, baik dari aspek kognitif, aspek efektif dan aspek psikomotorik.
Pembelajaran yang dilakukan jarak jauh tanpa interaksi langsung menjadikan
faktor eksternal yaitu orang tua berpengaruh besae dalam belajar anak
(Syafa’ati, Sucipto, Roysa, 2021).
Umar (2015) didukung oleh teori Nawawi (1981) mengemukakan
prestasi belajar adalah tingkah laku anak dalam mempelajari pembelajaran di
sekolah yang dinyatakan dengan skor, yang diperoleh dari hasil tes mengenai
sejumlah materi pelajaran. Sedangkan menurut WS Wingkel (Umar, 2015)
prestsi belajar adalah suatu proses mental yang mengarah pada penugasan,
pengetahuan, atau sikap yang kesemuanya diperoleh, disimpan, dann
dilaksankan sehingga menimnulkan tingkah laku progresif. Prestasi belajar
anak di sekolah mampu dilihat dari hasil belajar siswa berupa nilai ulangan
harian, ulangan tengah semester atau ulangan akhir semester (Angreani, et al,
2014; Subagia & Wiratma, 2016). Prestasi belajar siswa dalam pembelajaran
daring tetap sama yakni dilihat dari nilai ulangan harian, ulangan tengah
semester, dan ulangan akhir semester, namun perbedaan hanya terdapat
bagaimana cara siswa memperoleh prestasi belajarnya (Syafa’ati, Sucipto,
Roysa, 2021).
Pendidikan nasional merupakan aset dalam kemajuan negara untuk
membantu mencerdaskan anak bangsa. Penyelenggaraan kegiatan pendidikan
pada hakikatnya merupakan suatu proses terencana, teruktur dan sistematis
untuk memberdayakan potensi individu yang selanjutnya dapat memberikan
seumbangan pada keberdayaan masyarakat dan bangsa. Kemajuan suatu
bangsa

19
D. Kerangka Teori
Kerangka teori adalah serangkaian teori yang menunjang tema atau
topik penelitian yang ditetapkan oleh peneliti. Selain itu kerangka teori
merupakan acuan untuk melakukan pembahasan terhadap hasil penelitian
yang diperoleh nantinya.

20
Fator yang mempengaruhi
prestasi belajar

Prestasi Belajar
Tinjuan umum Metode Tinjauan Umum tentang
tentang pembelajaran pembelajaran daring metode pembelajaran
daring daring

Defenisi Penyebab Faktor


mempengaruhi Penyampai Teknologi jaringan
pembelajaran pembelajar
pembelajaran an materi atau media
daring an daring
daring

Akibat dari Kelebihan dan Dampak Peran orang tua dan


pembelajaran kekurangan pembelajaran guru dalam
daring pembelajaran daring pembelajaran daring
daring

Sumber: (Syafa’ati et al, 2021) dan (Maulana, 2017)

Bagan 4.1 Kerangka Teori

21
BAB III
KERANGKA KONSEP, DEFINSI OPERASIONAL, DAN HIPOTESIS

A. Dasar Pemikiran Variabel


Salah satu komponen pengajaran yang penting adalah metode. Metode
menempati peranan yang strategis dalam pembelajaran. Setiap kegiatan
pembelajaran menggunakan metode pengajaran sebagai alat motivasi
ekstrinsik dalam kegiatan pembelajaran (Maulana, 2017).
Prestasi belajar adalah gambaran keberhasilan seorang guru dalam
mengajar juga gambaran keberhasilan siswa dalam belajar (Maulana, 2017).
B. Kerangka Konsep
Kerangka konsep merupakan hasil identifikasi yang sistematis dan
analisis yang kritis terhadap teori-teori yang ada dikaitkan dengan masalah
penelitian yang diikat (Cecep Dani Sucipto, 2020)

Metode
Pembelajaran Prestasi
Jenis Gedjet
Belajar

Keterangan :

Variabel In dependen

Variabel Dependen

Berhubungan

C. Identifikasi Variabel
Variabel adalah perilaku atau karakteristik yang memberikan nilai benda
terhadap sesuatu (benda, manusia, dan lain-lain (Nursalam, 2016)
1. Variabel Independen (Variabel Bebas)
Variabel Independen merupakan variabel yang bisa mempengaruhi atau
menjadi penyebab perubahan timbulnya variabel dependen (variabel terikat).
Variabel bebas biasanya dimanipilasi, diamati, dan diukur untuk diketahui
hubungannya atau pengaruhnya terhadap variabel lainnya (Nursalam, 2016).
2. Variabel Dependen (Variabel Terikat)
Variabel dependen (variabel terikat) adalah faktor yang diamati dan diukur
untuk menentukan ada tidaknya hubungan atau pengaruh dari variabel bebas
(Nursalam, 2016).
D. Defenisi Operasional dan Kriteria Objektif
1. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran adalah metode atau cara yang digunakan dalam
menyampaikan atau menjalankan proses belajar mengajar.
Kriteria Objektif
Puas : jika responden memilki nilai ≥60
Kurang : Jika responden memilik nilai <60
2. Prestasi Belajar
Prestasi belajar adalah gambaran keberhasilan seorang guru dalam
mengajar yang diinilai dengan rata-rata nilai.
Kriteria Objektif
Baik : Dikatakan baik jika nilai rata-rata responden ≥ 80
Kurang : Dikatakan kurang jika nilai rata-rata kurang dari < 80
E. Hipotesisi Penelitian
Hipotesis adalah suatu pernyataan asumsi tentang hubungan antara dua
atau lebih variabel yang diharapkan bisa menjawab suatu pertanyaan dalam
penelitian. Hipotesis nol (H) adalah hipotesis yang yang digunakan untuk
pengukuran statistik dan interprestasi hasil statistik. Hipotesis alternatif
(Ha/H) adalah hipotesis penelitian, yang mengatakan adanya suatu
hubungan(Nursalam, 2016).
Dalam penelitian ini penulis menetukan hipotesis atau hipotesa sebagai
berikut :
Ha : Terdapat hubungan antara metode pembelajaran dengan prestasi
belajarpada anak SDN 174 pinrang

23
Ho : Tidak terdapat hubungan antara metode pembelajaran dengan prestasi
belajarpada anak SDN 174 pinrang.

24
BAB IV
METODEOLOGI PENELITIAN

A. Rencana Desain Penelitian


Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross-sectional. Cross-sectional/
observasi dan variabel independen dan dependen dinilai secara simultan pada
suatu saat, jadi tidak ada tindaklantuti (Nursalam, 2016).
B. Waktu Dan Tempat Penelitian
Waktu : 07 juni – 10 juli 2021
Tempat Penelitian : Sekolah SD Negeri 174 Pinrang
C. Populasi Dan Sampel Penelitian
1. Populasi Penelitian
Pupulasi adalah subjek yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan
(Nursalam, 2016). Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari atas
objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa di SD Negeri 174 Pinrang.
2. Sampel Penelitian
a. Besar sampel
Sampel yang representif adalah sampel yang dapat mewakili pupulasi yang
ada, untuk memperoleh hasil/kesimpulan penelitian yang menggambrkan
keadaan populasi penelitian, maka sampel yang diambil harus mewakili
populsi yang ada. Sampelnya adalah 37 (Nursalam, 2020).
b. Sampilng
Sampliing adalah proses menyeleksi porsi dari populasi untuk dapat
mewakili populasi. Dalam perhitungan sampel ini adalah mengunakan teknik
sampling dangan total sampling 37 (Nursalam, 2020). Alasan mengambil total
sampling karena jumlah populasi yang kurang dari 100 seluruh populasi
dijadikan sampel penelitian semuanya. Sampel yang di ambil dari penelitian
ini adalah 37 sampel. (Rizki Afri et al, 2020).
c. Kriteria sampel
Pemantauan kriteria sampel sangat sampel sangat membantu peneliti untuk
mengurangi bias hasil penelitian, khususnya jika terhadap variabel-variabel
kontrol ternyata mempunyai pengaruh terhadap variabel yang kita teliti
(Nursalam, 2016).
1) Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjektif penelitian dari suatu
populasi target yang terjangkau dan akan teliti (Nursalam, 2016).
a) Siswa siswi SDN 174 Pinrang
b) Siswa siswi yang tercatat di kelas IV dan V
c) Siswa Siswi yang bersedia menjadi responden
2) Kriteria Eksklusi
Kriteria Eksklusi adalah menghilangkan//mengeluarkan subjek yang
memenuhi krteria inklusi dari studi karena berbagai sebab (Nursalam, 2016).
a) Siswa Siswi yang merupakan pindahan dari sekolah lain
b) Siswa Siswi yang izin atau tidak hadir
D. Alat Atau Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah koesioner yang
berupa pngumpulan data secara formal kepada subjek untuk menjawab
pertanyaan secara tertulis. Pertanyaan yang diajukan dapat juga pertanyaan
terstruktur, peneliti hanya menjawab sesuai dengan pedoman yang sudah
ditetapkan dan tidak trstruktur, yaitu subjek menjawab secara bebas tentang
sejumlah pertanyaan yang diajukan secara terbuka oleh peneliti. Dan
pertanyaan yang diajukan secara langsung kepada subjek atau disampaikan
secara lisan oleh penelitian dari pertanyaan yang sudah tertulis (Nursalam,
2016).
E. Uji Instrumen Penelitian
1. Uji Validasi
Validasi adalah pengukuran dan pengamatan yang berarti prinsip
keandalan instrumen dalam memgumpulkan data. Instrumen harus dapat
mengukur apa yang seharusnya diukur (Nursalam, 2020).

26
Adapun ≤ 0, 05 maka pertanyaan valid atau di dasarkan pada nilai r
dimana pertanyaan yang dinyatakan valid apabila r dimana pertanyaan yang
dinyatakan valid apabila r hitung > r table pada taraf signifikan 5% sehingga
pertanyaan dapat digunakan untuk mengumpulkan data penelitian, bersumber
dari penelitian (Pungki Yudy Andika Dewi, 2017).
2. Uji Reablitas
Reabilitas adalah kesamaan hasil pengukuran atau pengamatan bila fakta
atau kenyataan hidup tadi diukur atau diamati berkali-kali dalam waktu yang
berlainan (Nursalam, 2020).
F. Proses Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek dan
proses pengumpulan karakteristik subjek yang dapat diperlukan dalam suatu
penelitian. Langkah-langkah dalam pengumpulan data bergantung pada
rancangan penelitian dan teknik instrumen yang digunakan. Selama proses
pengumpulan data, (jika diperlukan), memperhatikan prnsip-prinsip validasi
dan reabilitas, serta mnyediakan masalah-masalah yang terjadi agar data dapat
terkumpulan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan (Nursalam, 2016).
Dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan
lembar observasi yang menilai prestasi belajarsiswa dari sebelum pandemi
yang dikategorikkan dalam penelitian sebagai data offline sementara
prestasibelajar yangdidapatkan saat pandemi dikategorikkan sebagai data
metode pembelajaran daring atau online.
G. Pengelolaan Data
1. Pengumpulan Data
Setelah data terkumpul data akan dilakukan pengelolaan data dengan
menggunakan komuterisasi program SPSS. Adapun tahap-tahap dalam
pengumpulan data sebagai berikut :
a. Editing. Adalah proses pemeriksaan data yang sudah berkumpul, meliputi
kelengkapan isian, keterbacaan tulis, kejelasan jawaban, relevasi jawaban,
keseragaman, satuan data yang digunakan, dan lain sebagainya

27
b. Coding adalah kegiatan memberikan kode pada setiap data yang berkumpul
setiap instrumen penelittian kegiatan ini bertujuan untuk memudahkan dalam
menganalisa dan penafsiran data
c. Tabulating, adalah memasukan data yang sudah dikelompokkan kedalam
tabel-tabel agar mudah dipahami.
d. Entry data, adalah semua jawaban yang telah diberi kode kategori, kemudian
di masukkan kedalam tabel data dengan cara menghitung frekuensi data.
e. Cleaning, adalah pembersihan data yang merupakan kegiatan pengecekan
kembali data yang telah, di entri apakah terdapat kesalahan atau tida
(Trisiliyanto D.A, 2020)
2. AnalisaData
a. Analisa Univaiat
Analisa Univariat adalah suatu teknik analisa data terhadap terhadap satu
variabel yang secara mandiri, setiap variabel dianalisi tanpa menngaitkan
variabel lainnya.
b. Analisa Bivariat
Analisa Biavariat adalah analisa data yang dilakukan untuk mencari
korelasi atau pengaruh antara 2 variabel atau lebih yang akan diteliti, dalam
penelitian ini analisa bivariat dilakukan dengan melakukan uji Chy-Square
dengan nilai p=0.05.
H. Etika Penelitian
Masalah etika pada penelitian yang menggunakan subjek manusia
menjadi isu sentral yang berkembang saat ini. Secara umum prinsip etika
dalam penelitian/pengumpulan data dapat dibedakan menjadi tiga bagian,
yaitu prinsip manfaat, prinsip menghargai hak-hak subjek, dan prinsip
keadilan (Nursalam, 2016).
1. Prinsip Manfaat
a. Bebas dari penderitaan
Penelitian harus dilakukan tanpa mengakibatkan penderitaan kepada
subjek, khususnya jika menggunakan tindakan khusus.

28
b. Bebas dari eksploitasi
Partisipasi subjek dalam penelitian, harus dihindari dari keadaan yang
tidak menguntungkan. Subjek harus diyakinkan bahwa partisipasinya dalam
penelitian atau informasi yang telah diberikan, tidak akan dipergunakan dalam
hal-hal yang dapat merugikan subjek dalam bentuk apapun.
c. Resiko (benefits ratio)
Penelitian harus hati-hati mempertimbangkan resiko dan keuntungan yang
akan berakibat kepada subjek pada setiap tindakan
1) Prinsip menghargai hak asasi manusia (respect human dignity)
a) Hak untuk ikut/tidak menjadi responden (right to selft determination)
Subjek harus diperlakukan secara manuasiawi, subjek mempunyai hak
memutuskan apakah mereka bersedia menjadi subjek ataupun tidak, tanpa
adanya sengsi apapun atau akan berakibat terhadap kesembuhannya, jika
mereka seorang klien.
b) Hak untuk mendapatkan jaminan dari perlakuan yang diberikan serta
bertanggung jawab jika ada sesuatu yang terjadi kepada subjek.
2) Informed consent
Subjek harus mendapatkan informasi secara lengkap tentang tujuan
penelitian yang akan dilakukan, mempunyai hak untuk bebas berpartisipasi
atau menolak menjadi responden. Pada informed consent juga perlu
dicantumkan bahwa data yang diperoleh hanya akan dipergunakan untuk
pengembangan ilmu (Nursalam, 2016).
2. Prinsip Keadilan (rigt to justice)
a. Hak untuk mendapatkan pengobatan yang adil (right in fair treament)
Subjek harus diperlakukan secara adil baik sebelum, selama, dan
sesudah keikutsertaannya dalam penelitian tanpa adamya diskriminasi apabila
ternyata mereka tidak bersedia atau dikeluarkan dari penelitian
b. Hak dijaga kerahasiaannya (right to privacy)
Subjek mempunyai hak untuk meminta bahwa data yang diberikan
harus dirahasiakan, untuk itu perlu adanya tanpa nama (anonymity) dan
rahasia (confidentiality) (Nursalam, 2016).

29
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
Bab ini akan dikemukakan hasil dan pembahasan tentang Hubungan
Metode Pembelajaran Daring Terhadap Prestasi Belajar Anak di SD Negeri
174 Pinrang. Hasil pengumpulan data penelitian dilakukan mulai tanggal 11
sampai 17 juli 2021 terhadap siswa di sekolah SD Negeri 174 Pinrang. Jumlah
sampel pada penelitian ini adalah 37 responden. Pengumpulan data dilakukan
dengan cara membagikan kuesioner, setelah peneliti menjelaskan tentang
maksud dan tujuan penelitian kepada responden yang dituju.
1. Analisis Univariat
Analisis Univariat Merupakan Analisis yang dilkaukan terhadap tiap
variabel penelitian menghasilkan distribusi dan presentasi dari tiap variabel
yang di teliti yaitu, umur dan jenis kelamin.
Tabel 5.2
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Karakteristik Kelas Responden
Di Sekolah SD Negeri 174 Pinrang2021 (n=45)
Kelas Frequency Percent %
IV 16 43,2%
V 21 56,8%
Total 37 100.0

Pada tabel 5.1 menunjukan distribusi frekuensi berdasarkan karakteristik


responden, diperoleh gambaran hasil penelitian kelas responden yaitu jumlah
kelas IV sebanyak 16 siswa (43,2%), dan jumlah siswa dikelas IV berjumlah
21 siswa (56,8%)
Hubungan antara tingkatan kelas dengan metode pembelajaran darinng
terhdap prestasi belajar anak
Menurut Sumanto (2014) ciri siswa pada tingkatan kelas tinggi timbulnya
adanya minat terhadap kehidupan praktis sehari-hari yang kongkrit, dan rasa
ingin tau dan belajar minat tinggi. Pada masa ini, anak gemar membentuk
kelompok sebaya untuk belajar bersama
Tabel 5.2
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Kelamin
Responden di Sekolah SD Negeri 174 Pinrang
(n=37)

Jenis kelamin Frequency Percent %


laki-laki 16 43,2%
Perempuan 21 56,8%
Total 37 100.0

Diperoleh gambaran hasil penelitian jenis kelamin responden yaitu


perempuan sebanyak 21 orang (56,8%), laki-laki sebanyak 16 orang (43,2%).
Dari hasil tabel tersebut diperoleh sebagian besar responden berjenis kelamin
perempuan.
2. Analisis Brivariat
Analisis Bivariat merupakan analisis yang dilakukan untuk melihat
hubungan tiap-tiap variabel bebas dan variabel terikat dengan menggunakan
uji Statistik yang digunakan dengan tingkat pemaknaan (α) = 0,05. Uji statistik
yang digunakan adalah Chi Square menggunakan computerisasi.
Tabel 5.3
Gambaran Uji Analisis Hubungan Metode Pembelajaran Daring
Terhadap Prestasi Belajar Anak di SD Negeri 174 Pinrang

Metode Prestasi Belajar ᵅ=


Jumlah 0,05
Pembelajaran Baik Kurang
daring n % n % n %
Puas 20 95,2 9 56,3 29 78,4 P:
Kurang 1 4,8 7 43,8 8 21,6 0,012
Jumlah 21 100,0 16 100,0 37 100,0

Berdasarkan tabel 5.3 di atas dapat diketahui bahwa responden mayoritas


puas yaitu 20 siswa (95,2%) dan siswa lainnya kurang puas sebanyak 9 orang
( 56,3%). Sedangkan responden yang memiliki prestasi yang baik ada 1 siswa
(4,8%) dan siswa yang lainnya memiliki prestasi kurang baik ada 7 siswa
(43,8%). Dalam uji Chi square test diperoleh nilai signifikan sebesar p= 0,012
denganuji alternatif fishers exact testkarna syarat uji Chi square tidak
terpenuhi sehingga nilai uji alternatif untuk Chi square yang memenuhi adalah
ujifishers exact testdengan nilai p=0,012 lebih kecil dari pada p<0,05 sehingga

31
dikatakan ada hubungan antara metode pembelajaran daring dengan prestasi
belajar pada anak SD Negeri 174 Pinrang.
Pembelajaran daring adalah pembelajaran yang dilakukan dalam jarak
jauh melalaui bantuan jaringan internet dan alat penunjang lainnya seperti
telepon, komputer atau leptop (Syafa’ati et al., 2021)
Dalam kegiatan pembelajaran, guru harus menguasai berbgai metode
yang tepat sesuai materi pelajaran, tingkat kecerdasan siswa, serta lingkungan
dan kondisi setempat, kemudian merancang menjadi satu program pengajaran
yang baik dan terus diperbaiki serta disempurnakan (Maulana, 2017).
Prestasi belajar adalah gambaran keberhasilan seorang guru dalam
mengajar juga gambaran keberhasilan siswa dalam belajar. Djamarah dan
Muslim menyatakan bahwa hasil penilaian pendidikan tentang kemajuan
siswa setelah melakukan ativitas belajar. (Maulana, 2017).
B. Pembahasan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam uji Chi-square test
diperoleh nilai signifikan sebesar p=0,012kurang dari nilai p=0,05. Sehingga
disimpulakan bahwa HO ditolak dan Ha diterima, yang artinya ada hubungan
antara metode pembelajaran daring terhadap prestasi belajar anak di SD
Negeri 174 Pinrang .
Hasil penelitian serupa menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis daring
elearning yang menggunakan berbagai aplikasi khususnya mata pelajaran
Matematika membawa dampak yang sangat positif bagi siswa kelas.
Berdasarkan penelitian data dianalisis dengan SPSS menunjukkan nilai mean
pada kelompok kontrol 64,14. Hasil analisis dengan mann whitney memiliki p
value 0.000<0,05 yang berarti ada pengaruh Daring Learning terhadap hasil
belajar mata pelajaran Matematika, sehingga dapat disimpulkan adanya
perbedaan signifikan antara pembelajaran Daring Learning edmodo dan
pembelajaran konvensional.
Hasil yang serupa dngan dijelaskan oleh Wicaksono & Wakid, 2016)
dalam penelitiannya yang berjudul ‘Penerapan Media Pembelajaran Berbasis
Web untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Standar Kompetensi

32
Menggunakan Alat Ukur”. Hasil penelitian menyatakan bahwa hasil belajar
dan keaktifan siswa semakin meningkat. Nilai rata-rata hasil belajar siswa
hanya mencapai 5,9 presentasi ketuntasan klasikal 35,00%. Setelah diterapkan
media belajar siswa semakin meningkat menjadi menjadi 7,5 dengan
presentasi ketuntasan klasikal 78,26%.
Melaksanakan pembelajaran secara daring diperlukan media pendukung
selain alat penunjang seperti internet, smartphone, atau juga komputer. Dan
salah satu aplikasi whatsapp. Seperti yang disampaikan dalam penelitian
(Amal, 2019) bahwa aplikasi whatsapp merupakan sebuah media yang dapat
menghubungkan banyak orang dalam satu waktu. Selain itu ada beberapa
faktor lain kenapa aplikasi whatsapp cocok digunakan dalam proses
pembelajaran daring. Diantaranya ialah karena di dalam aplikasi whatsapp
juga terdapat beberapa fasilitas atau fitur yang bisa digunakan dalam
menunjang pembelajaran daring. Hal ini sesuai dengan yang dipaparkan dalam
penelitian (sahidillah & Miftahurrisqi, 2019) bahwa aplikasi whatsapp
memeiliki beberapa fitur berkirim pesan, berbagi gambar atau video, berbagi
dokumen hingga melakukan video call dengan siswa. Aplikasi whatsapp juga
merupakan aplikasi yang sudah tidak asing lagi digunakan baik itu oleh orang
tua atau juga siswa itu sendiri.
Banyak faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa, salah satu
faktor yang bisa mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah model
pembelajaran. Sesuai dengan pendapat Faturrohman & Sulistyorini (2012:
122) membagi faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar menjadi dua
macam yaitu faktor internal dan faktor. Faktor eksternal yaitu faktor-faktor
yang berasal dari luar siswa. Salah satu faktor internal adalah faktor sekolah,
faktor sekolah bisa mempengaruhi prestasi belajar salah satunya adalah model
pembelajaran. Untuk mengetahui pengaruh pembelajaran
Setiap model pembelajaran mempunyai karakteristik sendiri-sendiri
untuk diterapkan sesuai keadaan pembelajaran dalam suatu sekolah. Jika
pembelajaran harus dilakukan dengan jarak jauh (tanpa tutup muka) maka
pembelajaran daring adalah solusi yang cocok sebagai media model

33
pembelajarannya. Untuk mengetahui pengaruh pembelajaran daring terhadap
prestasi belajar siswa kelas 8 di SMP Negeri Kepanjen dilakukan uji regresi
sederhana terhadap data yang di dapatkan dari angket. Untuk menguji
hipotesis, ada dua cara yaitu menggunakan nilai signifikan dan nilai t hitung.
Berdasarkan nilai signifikan.
Dari uji regresi menggunakan SPSS versi 22.0 didapatkan nilai signifikan
0.000<0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya ada pengaruh
pembelajaran daring terhadap prestasi belajar siswa kelas 8 di SMPN 1
Kapanjen. Berdasarkan nilai t hitung didapatkan nilai sebesar 7,171 >2,01063
(t tabel) maka Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya ada pengaruh
pembelajaran daring terahadap prestasi belajar siswa kelas SMPN I Kapanjen.
Selain itu dari pengujian SPSS didapatkan data koefisien determinasi (R2)
sebesar 0,517, yang mengandung pengertian bahwa pengaruh variabel bebas
(pembelajaran daring) terhadap variabel terikat (prestasi belajar) adalah
sebesar (51,7% sedangkan sisanya yakni 48,3% dipengaruhi oleh faktor lain
diluar variabel X.
Menurut teori yang mengatakan pembelajaran daring adalah pembelajaran
tanpa tatap muka secara langsung antara guru dan siswa, tetapi melakukan
melalui online. Pembelajaran daring dilakukan melalui video conference, e-
learning atau distancelearning. pembelajaran daring dilaksanakan selama 9
bulan minggu dan harus menyelesaikan setiap modul pembelajaran yang
sudah disusun oleh tim dari diktis mupun kemenrisstedikti. Pembelajaran
daring adalah hal yang baru, baik bagi siswa maupun gurunya sehingga
membutuhkan waktu yang cukup lama untuk beradaptasinya. (Hakiman,
2020)
Teori diungkapkan oleh beliau mengemukakan bahwasanya tatkala
pembelajaran sebagai adanya suatu perubahan dalam proses pembelajaran,
sehingga dapat dimaknai bahwasanya proses dalam pembelajaran dimaknai
sebagi proses suatu tingkah laku dengan keadaan sadar serta dapat mengubah
pola aspek tingkah laku yang lebih baik. Peranan orang tua sangatlah penting
dalam kelangsungan pembelajaran online yang saat ini sedang terlaksana

34
dikarenakan, dampak yang sering terjadi ialah dalam lingkup penggunaan
smarthpone. Sudirman (2004:45)
C. Keterbatasan Peenelitian
Dalam melaksanakan penelitian ini peneliti mengalami keterbatasan yaitu
Dalam hal ini pembagian kuesioner dan pengisian kuesioner tidak
dilakukan di sekolah melainkan dirumah salah satu guru yang mengajar di
Sekolah SD Negeri 174 Pinrang dan itu membuat kami sangat terbatas dalam
pembagian kuesioner dan itu dilakukan dalam beberapa hari untuk mencapai
sampel yang ditentukan dan sulit mengambil dokumentasi yang cukup bagus.
D. Implikasi Untuk Keperawatan
1. Pelayanan Keperawatan
Penelitian ini dapat digunakan untuk menjadi acuan dan pengetahuan
dalam mengurangi resiko ketidakketahuan dalam melakukan pembelajaran
daring sehingga bisa menyebabkan prestasi menurun
2. Pendidikan Keperawatan
Hasil penelitian ini dapat menjadi sumber pengetahuan dalam sarana
pendidikan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan terkait metode
pembelajaran daring terhadap prestasi belajar antara guru maupun siswa
3. Penelitian Keperawatan
Dalam penelitian ini memberikan gambaran tentang hubungan metode
pembelajaran daring terhadap prestasi belajar anak agar dapat menjadi
dasar untuk peneliti selanjutnya agar lebiih sempurna

35
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Penggunaan metode pembelajaran daring yang digunakan pada anak SD
Negeri 174 Pinrang sebagian besar adalah merasa puas dengan metode
pembelajaran daring yang diberikan.
2. Sedangkan pada prestasi belajar anak SD Negeri 174 Pinrang sebagian besar
adalah berprestasi baik.
3. Ada hubungan antara metode pembelajaran daring terhadap prestasi belajar
anak SD Negeri 174 Pinrang
B. Saran
1. Kepada sekolah SD Negeri 174 untuk tetap mengontrol pembelajaran jarak
jauh ini agar tetap tetap berjalan dengan baik
2. Kepada siswa untuk lebih memperhatikan lagi materi yang di sampaikan oleh
guru pengajar
3. Untuk peneliti selanjutnyadiharapkan hasil penelitian inidapat menjadi bahan
referensi tambahan bagi peneliti lain, agar peneliti lebih dalam lagi terkait
tentang pembelajaran daring terhadap prestasi belajar siswa.
DAFTAR PUSTAKA

Anggianita, S., Yusnira, Y., & Rizal, M. S. (2020). Persepsi Guru terhadap
Pembelajaran Daring di Sekolah Dasar Negeri 013 Kumantan. Journal of
Education Research, 1(2), 177–182. https://doi.org/10.37985/joe.v1i2.18

Astini, N. K. S. (2020). Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Pembelajaran


Tingkat Sekolah Dasar pada Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Lembaga
Penjaminan Mutu STKIP Agama Hindu Amlapura, 11(2), 13–25.

Bhagaskara, A. E., Nur Afifah, E., & Maulana Putra, E. (2021). Pembelajaran
dalam Jaringan (DARING) Berbasis WhatsApp di SD Yapita. ZAHRA:
Research and Tought Elementary School of Islam Journal, 2(1), 13–23.
https://doi.org/10.37812/zahra.v2i1.183

Kahfi, A. (2021). Dampak pembelajaran daring di masa pandemi covid 19


terhadap perkembangan kognitif anak. Jurnal Pemikiran Dan Pendidikan
Dasar Islam, 4(1), 14–23.
https://stai-binamadani.e-journal.id/jurdir/article/view/219

Maulana, M. S. R. (2017). No TitleÉ?________ __ __ __________ ___ _ __ __


_______ _____ ___ _ __ ____ _. Ekp, 13(3), 1576–1580.

Mawaddah, D. I., Ponoharjo, & Utami, W. B. (2020). Efektivitas Model


Pembelajaran Daring pada Masa Pandemic Covid-19 terhadap Prestasi
Belajar Siswa. Dialektika P. Matematika, 7(2), 324–340.

Medita Ayu Wuladari, Hana Sakura Putu Arga, Jajang Bayu Kelana, Deden
Herdiana Altaftazani, S. R. (2020). Analisis Pembelajaran “Daring” Pada
Guru Sekolah Dasar Di Era Covid-19. Jurnal Ilmiah P2M STKIP Siliwangi
P2M STKIP Siliwangi, 7(2), 164–168.

Mustakim, M. (2020). Efektivitas Pembelajaran Daring Menggunakan Media


Online Selama Pandemi Covid-19 Pada Mata Pelajaran Matematika. Al
Asma : Journal of Islamic Education, 2(1), 1.
https://doi.org/10.24252/asma.v2i1.13646

Nugraha, S. A., Sudiatmi, T., & Suswandari, M. (2020). Studi Pengaruh Daring
Learning Terhadap Hasil Belajar Matematika Kelas IV. Jurnal Inovasi
Penelitian, 1(3), 265–276.

Putro, S. T., Widyastuti, M., & Hastuti. (2020). Problematika Pembelajaran di Era
Pandemi

Cecep Dani Sucipto. (2020). metodologi penelitian kesehatan. yogyakarta: gosyen


publishing.
Nursalam. (2016). metodologi penelitian ilmu keperawatan. jakarta selatan:
salemba medika.

Nursalam. (2020). metodologi penelitian ilmu keperawatan . jakarta selatan:


salemba medika.

Trisiliyanto D.A. (2020). metodologi penelitian panduan lengkap penelitian


dengan mudah. yogyakarta: Andi (Anggota Ikapi).

COVID-19 Stud Kasus: Indonesia, Filipina, Nigeria, Ethiopia, Finlandia, dan


Jerman. Geomedia: Majalah Ilmiah Dan Informasi Kegeografian, 18(2), 50–64.
https://journal.uny.ac.id/index.php/geomedia/article/view/36058
Sari, P. R., Tusyantari, N. B., & Suswandari, M. (2021). DAMPAK
PEMBELAJARAN DARING BAGI SISWA SEKOLAH DASAR SELAMA
SELAMA COVID-19 Universitas Veteran Bangun Nusantara , Sukoharjo.
Prima Magistra: Jurnal Ilmiah Kependidikan, 2(1), 9–15.

Setiono, P., Handayani, E., & Selvia, S. (2020). Strategi Guru Dalam
Pembelajaran Daring Pada Masa Covid-19 Di Sekolah Dasar. JURIDIKDAS:
Jurnal Riset …, 3(3), 402–407.
https://ejournal.unib.ac.id/index.php/juridikdasunib/article/view/14570

Syafa’ati, J. S. N., Sucipto, & Roysa, M. (2021). Analisis Prestasi Belajar Siswa
Pada Pembelajaran Daring di Masa Pandemi Covid-19. Journal Educatio,
7(1), 122–128. https://doi.org/10.31949/educatio.v7i1.882
Lampiran 1

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN


Dengan hormat,

Saya sebagai mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES


Nani Hasanuddin Makassar.

Nama :Karmila

NIM : NH0117058

Bermaksud melakukan penelitian tentang “Hubungan Metode


Pembelajaran Daring Terhadap Prestasi Belajar Anak Di SD Negeri 174 Pinrang
Desa Sarempo Kecamatan Wattang Sawitto Kabupaten Pinrang. Sehubungan
dengan ini, saya memohom kesediaan bapak/ ibu/ saudara/ saudari untuk menjadi
responden dalam penelitian yang akan saya lakukan. Kerahasiaan data bapak/ ibu/
saudara/ saudari akan sangat kami jaga dan informasi yang kami dapatkan akan
saya gunakan untuk kepentingan penelitian ini.

Demikian permohonan saya, atas perhatian dan kesediaan saduara saya


ucapkan terima kasih.

Makassar, Juni 2021

Peneliti

Karmila

NIM. NH0117058
Lampiran 2

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Yang bertandatangan dibawah ini :

Nama :

Umur :

Setelah saya mendapatkan penjelasan mengenai tujuan, manfaat, jasmani


kerahasiaan dan tidak adanya resiko dalam penelitian yang akan dilakukan
oleh mahasiswa Program Studi Keperawatan STIKES Nani Hasanuddin
Makassar yang bernama Karmila mengenai “Hubungan Metode
Pembelajaran Daring Terhadap Prestasi Belajar Anak Di SD Negeri 174
Pinrang Desa Sarempo Kecamatan Wattang Sawitto Kabupaten Pinrang”
saya mengetahui bahwa informasi yang akan saya berikan ini sangat
bermanfaat bagi pengetahuan kependidikan di Indonesia. Untuk itu saya akan
memberikan data yang di perlukan dengan sebenar-benarnya. Demikian
pernyataan ini saya buat untuk di pergunakan sesuai keperluan.

Makassar, Juni 2021

Responden

(..............................)
Lampiran 3

KUESIONER PENELITIAN

Kuesioner ini menggunakan pengukuran skala likert sebagai dasar


penilaian, yaitu sebagai berikut :

Nama :

Kelas :

Jenis Kelamin :

5 : Sangat setuju : (SS)

4 : Setuju : (S)

3 : Cukup setuju : (CS)

2 : Tidak setuju : (TS)

1 : Sangat tidak setuju : (STS)

No PERTANYAAN SS S CS TS STS
1. Pembelajaran online memberikan kemudahan
belajar dimasa pandemi Covid-19
2.. Video yang dibuat guru sebagai media
pembelajaran sangat bervariasi dan kreatif
3. Tugas yang diberikan guru melalui
pembelajaran online bisa dikerjakan dimana
saja dan kapan saja
4. Saya sangat semangat mengikuti pelajaran
online
5. Video yang dibuat guru membuat saya
memahami pelajaran
6. Pengumpulan tugas lebih mudah jika difoto
kemudian dikirim ke WA guru
7. Saya sudah mempunyai HP android untuk
mengikuti pembelajaran online
8. Saya didampingi bapak/ibu ketika belajar
online
9. Tugas yang diberikan guru sudah sesuai dengan
jadwal penelitian
10. Setiap hari guru menyapa siswa melalui WA
sebelum pembelajaran online dimulai
11. Meskipun pembelajaran online, namun saya
tetap bisa memahami materi pelajaran
12. Di desa saya sudah terhubung dengan signal
internet yang bagus
13. Guru ikut mengawasi selama siswa belajar
online
14. Nilai saya tidak turun meskipun dengan belajar
secara online
15. Video yang disampaikan guru dalam
pembelajaran sesuai dengan materi di buka
paket
Lampiran 4

Ringkasan Pemrosesan Kaus


Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Prestasi Belajar *
37 100.0% 0 0.0% 37 100.0%
Metode Daring

Prestasi Belajar * Metode Daring Tabulasi Silang


Metode Daring
Puas Kurang Puas Total
Prestasi Belajar Baik Count 20 1 21
Expected Count 16.5 4.5 21.0
% within Prestasi
95.2% 4.8% 100.0%
Belajar
% within Metode
69.0% 12.5% 56.8%
Daring
% of Total 54.1% 2.7% 56.8%
Kurang Count 9 7 16
Expected Count 12.5 3.5 16.0
% within Prestasi
56.3% 43.8% 100.0%
Belajar
% within Metode
31.0% 87.5% 43.2%
Daring
% of Total 24.3% 18.9% 43.2%
Total Count 29 8 37
Expected Count 29.0 8.0 37.0
% within Prestasi
78.4% 21.6% 100.0%
Belajar
% within Metode
100.0% 100.0% 100.0%
Daring
% of Total 78.4% 21.6% 100.0%
Chi-Square Tests
Asymp.
Sig. (2- Exact Sig. Exact Sig.
Value Df sided) (2-sided) (1-sided)
Pearson Chi-Square 8.145 a
1 .004
Continuity
6.007 1 .014
Correctionb
Likelihood Ratio 8.663 1 .003
Fisher's Exact Test .012 .007
Linear-by-Linear
7.925 1 .005
Association
N of Valid Cases 37

Ukuran Simetris

Asymp. Std.
Value Errora Approx. Tb Approx. Sig.

Ordinal by Ordinal Gamma .879 .130 2.919 .004

Spearman Correlation .469 .133 3.143 .003c


Interval by Interval Pearson's R .469 .133 3.143 .003c
N of Valid Cases 37

Statistik

Jenis Kelamin Kelas Metode Daring Prestasi Belajar

N Valid 37 37 37 37

Missing 0 0 0 0
Mean 1.57 1.57 1.22 1.43
Median 2.00 2.00 1.00 1.00
Std. Deviation .502 .502 .417 .502
Minimum 1 1 1 1
Maximum 2 2 2 2
Percentiles 25 1.00 1.00 1.00 1.00

50 2.00 2.00 1.00 1.00

75 2.00 2.00 1.00 2.00


Jenis Kelamin

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Laki Laki 16 43.2 43.2 43.2

Perempuan 21 56.8 56.8 100.0

Total 37 100.0 100.0

Kelas

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid kelas IV 16 43.2 43.2 43.2

kelas V 21 56.8 56.8 100.0

Total 37 100.0 100.0

Metode Daring

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Puas 29 78.4 78.4 78.4

Kurang Puas 8 21.6 21.6 100.0

Total 37 100.0 100.0

Prestasi Belajar

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Baik 21 56.8 56.8 56.8

Kurang 16 43.2 43.2 100.0

Total 37 100.0 100.0


Lampiran 5

1. Dokumentasi Pertama

2. Dokumentasi Kedua
3. Dokumentasi Ketiga

4. Dokumentasi Ke empat
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. IDENTITAS
1. Nama : Karmila
2. NIM : NH0117058
3. Tempat tanggal lahir : Punaga, 15-05-1998
4. Agama : Islam
5. Program studi : S1 Keperawatan
6. Alamat : Gonda
7. Email : Milapolman211@gmail.com
8. No. Hp : 081247709259
9. Asal Daerah : Campalagian
B. PENDIDIKAN FORMAL
1. Mahasiswa program studi Sarjana Ilmu Keperawatan STIKES Nani
Hasanuddin Makassar, 2017-2021
2. SMAN 1 Campalagian 2015-2017
3. SMPN 06 Campalagian 2012-2014
4. SDN 027 Impres Labuang 2006-2011

Anda mungkin juga menyukai