( Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Stase Keperawatan Maternitas )
Disusun oleh :
BANDUNG
2022
A. Pengertian
Sectio Caesarea adalah suatu cara melahirkan janin dengan membuat sayatan
pada dinding uterus melalui dinding depan perut (Nanda, 2015). Sectio
Caesarea adalah suatu persalinan buatan, dimana janin dilahirkan melalui suatu
insisi pada dinding perut dan dinding rahim dengan sayatan rahim dalam
keadaan utuh serta berat janin diatas 500 gram (Winkjosastro, 2013)
Post Sectio Caesarea dengan indikasi letak lintang yaitu lemahnya otot-otot
uterus biasanya disebabkan karena sudah lebih dari 2 kali melahirkan secara
normal maupun spontan dan disamping itu juga ada faktor yang belum
diketahui bagaimana penyebab terjadinya janin letak lintang (Kuswindriani,
2015)
Letak Lintang adalah keadaan sumbu memanjang janin kira-kira tegak lurus
dengan sumbu memanjang tubuh ibu .Bila sumbu memanjang itu membentuk
sudut lancip,disebut letak lintang oblik,yang biasanya sementara karena
kemungkinan akan berubah menjadi posisi longitudinal pada
persalinan.(Icesmi,2016).
B. Anatomi dan Fisiologi
a. Anatomi
Gambar 1.1
Gambar 1.2
b. Fisiologi
Menurut Farrer ( 2001 )
1. Vagina
Fungsi vagina antara lain :
a. Lintasan bagi spermatozoa, spermatozoa biasanya akan tertimbun
pada saat senggama
b. Saluran bagi janin dan produk pembuahan lainnya pada saat
persalinan. Saluran keluar bagi darah haid
c. Dengan secretnya yang asam, vagina mampu menghalangi
perjalanan infeksi
2. Uterus
a. Menyediakan tempat yang sesuai bagi ovum yang sudah dibuahi
agar ovum tersebut dapat menanamkan diri
b. Memberikan perlindungan dan nutrisi kepada embrio sampai
tercapai maturitas
c. Mendorong keluar janin dan plasenta pada persalinan
d. Mengendaikan perdarahan dari tempat pelekatan plesenta
3. Tuba Falopi
Tuba falopi merupakan saluran tempat lewat sperma untuk bertemu
ovum dan pada tempat pertemuan ini terjadi fertilisasi atau pembuahaan
4. Ovarium
a. Produksi penyimpanan serta pematangan ovarium dan pelepasan
ovum
b. Produksi hormon ovarium, yaitu estrogen dan progesterone
C. Etiologi
Indikasi ibu dilakukan section caesarea antara lain uteri iminen, perdarahan
antepartum, ketuban pecah dini. Indikasi dari janin adalah fetal distress dan
janin besar melebihi 4.000 gram. Dari beberapa factor diatas dapat diuraikan
beberapa penyebab sectio caesarea sebagai berikut:
1. Chepalo pelvik disproportion (CPD) adalah ukuran lingkar panggul ibu
tidak sesuai dengan ukuran lingkar kepala janin yang dapat menyebabkan
ibu tidak dapat melahirkan secara alami.
2. PEB (Pre-Eklamsi Berat) Pre-eklamsi dan eklamsi merupakan kesatuan
penyakit yang langsung disebabkan oleh kehamilan, sebab terjadinya
masih belum jelas. Setelah perdarahan dan infeksi, pre-eklamsi dan eklamsi
merupakan penyebab kematian maternal dan perinatal paling penting.
Karena itu diagnosa dini amatlah penting, yaitu mampu mengenali dan
mengobati agar tidak berlanjut menjadi eklamsi.
3. KPD (Ketuban Pecah Dini) Ketuban pecah dini adalah pecahnya ketuban
sebelum terdapat tanda persalinan dan ditunggu satu jam belum terjadi
inpartu. Sebagian besar ketuban pecah dini adalah hamil aterm di atas 37
minggu, sedangkan dibawah 36 minggu. Ketuban dinyatakan pecah dini
bila terjadi sebelum proses persalinan berlangsung.
4. Bayi kembar Tidak selamanya bayi kembar dilahirkan secara Caesarea. Hal
ini karena kelahiran kembar memiliki resiko terjadi komplikasi yang lebih
tinggi daripada kelahiran satu bayi. Selain itu, bayi kembar pun dapat
mengalami sungsang atau salah letak lintang sehingga sulit untuk dilahirkan
secara normal.
5. Faktor hambatan jalan lahir Adanya gangguan pada jalan lahir, misalnya
jalan lahir yang tidak memungkinkan adanya pembukaan, adanya tumor,
dan kelainan bawaan pada jalan lahir, tali pusat pendek dan ibu sulit
bernapas.
6. Kelainan letak janin
a. Kelainan pada letak kepala
• Letak kepala tengadah
Bagaian terbawah adalah puncak kepala, pada pemeriksaan dalam
teraba UUB yang paling rendah. Etiologinya kelianan panggul,
kepala bentuknya bundar, anaknya kecil atau mati, kerusakan
panggul.
• Presentasi muka
Letak kepala tengadah (defleksi), sehingga bagian kepala yang
terletak paling rendah ialah muka. Hal ini jarang terjadi, kira-kira
0,27-0,5 %.
• Presentasi dahi
Posisi kepala antara fleksi dan defleksi. Dahi berada pada posisi
terendah dan tetap paling depan. Pada penempatan dagu, biasanya
dengan sendirinya akan menjadi letak muka atau letak belakang
kepala.
b.Letak sungsang
Psikologis nifas
Jaringan terputus Jaringan terbuka
kurangnya
Proteksi kurang pengetahuan
Merangsang area
motorik sensorik
Gangguan rasa
nyaman Menyusui tidak
efektif
c. Pemeriksaan dignostic
a. Hitung darah lengkap
b. Golongan darah ( ABO ), dan pencocokan silang, tes coombs, Nb
c. Kultur : mengidentifikasi adannya virus herpes simpleks tipe II d.
Hemoglobin/Hematokrit
d. Pelvimetri : menentukan CPD
e. Urinalisis : menentukan kadar albumin/glukosa
f. Amniosentesis terhadap maturitas paru janin sesuai indikasi
g. Penentuan elektronik selanjutnya : memastikan status janin / aktivitas
uterus
h. Ultrasonografi : melokalisasi plasenta menentukan pertumbuhan,
kedudukan, dan presentasi janin
i. Tes stress kontraksi atau tes non-stres : mengkaji respon janin terhadap
gerakan/stress dari pola kontraksi uterus / pola abnormal.
j. Terapi obat
H. Analisa Data
N0 Analisa Data Etiologi Masalah
1 DS: sectio caesare Ansietas
Klien merasa khawatir
Kurang informasi
dengan akibat dari kondisi
yang dihadapi Ansietas
DO:
-Klien tampak gelisah
-Klien tampak tegang
-Merasa binggung