DISUSUN OLEH :
P2113053
SULI
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat ALLAH SWT karena atas rahmat dan hidaya –
Nya saya dapat menyelesaikan laporan pendahuluan letak sungsang ini tepat pada
waktunya .Terima kasih saya sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu saya
dengan memberikan ide-ide dan informasi yang tepat dalam menyelesaikan laporan ini.
juga menyadari bahwa laporan pendahuluan yang saya buat ini masih belum
sempurna untuk itu saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan laporan pendahuluan ini selanjutnya.Demikianlah laporan pendahuluan ini
saya buat , semoga laporan pendahuluan ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan saya
sendiri sebagai penulis.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
LEMBARAN PENGESAHAN……………………………………………………………….i
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………...ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………….iii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………..1
a. LATAR BELAKANG…………………………………………………………………1
b. TUJUAN PENYUSUNAN …………………………………………………………...2
a. PENGKAJIAN………………………………………………………………………...9
b. ANALISA DATA……………………………………………………………………12
c. DIAGNOSA………………………………………………………………………….13
d. INTERVENSI………………………………………………………………………..14
BAB IV PENUTUP
……………………………………………………………………….....16
a. KESIMPULAN ……………………………………………………………………...16
b. SARAN………………………………………………………………………………17
DAFTAR PUSTKA………………………………………………………………………….18
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Letak sungsang merupakan dimana keadaan janjin terletak memanjang dengan kepala
difundus uteri dan bokong berada di bagian bawah kavum uteri. Tive letak sungsang yaitu
: Frank breach (50.70%) yaitu kedua tungkai fleksi complate breach (5,70 %) yaitu
tungkai lurus ke atas, tungkai atas ekstensi flootimg (10,30 %) yaitu satu atau dua tungkai
atas ekstensi presentasi kaki penyebab letak sungsang yaitu terdapat plasenta
privie.Keadaan janin abdomen ,keadaan kehamilan,keadaan uterus,keadaan dinding
abdomen ,keadaan tali pusat (Manuba 2007,dalam priwohardjo 2010)
Penyabab utama kematian ibu di indonesia di antaranya adalah akibat perdarahan
(25%),infeksi (14%) ,kelainan hipertensi dalam kehamilan (13%) ,letak sungsang (13%)
serta akibat pesalinan yang lama (7%). Kejadian letak sungsang pada janin aretm kira-
kira 3% jauh lebih tinggi pada permulaan masa kehamilan sebelum 28 minggu anatara 17
sampai 13 minggu, janin letak bokong berada pada resiko morabilitas dan mortalitas
pranatal yang lebih tinggi akibat partus tetapi juga karena presentasi dalam persalinan
terdapat beberapa presentasi di anataranya presentasi kepala 96,8% ,letak sungsang 2,7 %
letak lintang 0,3% letak muka 0,5% dan letak dahi 0,01% letak sungsang terjadi
padaa25% pesalinan sungsang terjadi umur kehamilan 32 minggu dan 1,3 persalinan
sungsang yang terjadi pada kehamilan aterm.
1
B. TUJUAN PENYUSUNAN
1. Tujuan Umum
Untuk mendapatkan pengalaman secara nyata dalam meberikan asuhan
keperawatan secara langsung kepada klien post sectio caesare dengan indikasi
letak sungsang yang berkonferhensif meliputi aspek, bio psiko, sosial dan
spiritual dengan pendekatan proses keperawatan.
2. Tujuan Khusus
a. Mampu mendeskripsikan hasil pengakjian klien post sectio caesare dengan
indikasi letak sungsang
b. Mampu mendeskripkan diagnosa keperawatan pada klien post section
caesare dengan indikasi letak sungsang
c. Mampu mendeskripkan diagnosa keperawatan pada klien post section
caesare dengan indikasi letak sungsang
d. Mampu mendeskripsikan tindakan keperawatan pada klien post sectio
caesare dengan indikasi letak sungsang
e. Mampu mendeskripsikan evaluasi pada klien post sectio caesare dengan
indikasi letak sungsang
f. Mampu membandingkan antara konsep dan kenyataan pada klien post
sectio caesare dengan indikasi letak sungsang
2
BAB II
TINJAUAN MEDIS
3
g. Sudut ibu
1. Keadaan rahim
Rahim arkuatus
Seuptum pada rahim
Mioma bersama kehamilan
2. Keadaan plasenta
Plasenta letak rendah
Plasenta previa
3. Keadaan jalan lahir
Kesempitan rahim
Hidrosefalus / anasefalus
Detormitas tulang panggul
Terdapat tumor menghalangi jalan lahir
h. Sudut Janin
Tali pusat pendek / lilitant tali pusat
Kehamilan gemila kembar
Hydraminion atau oligohidraminion
4
C. MANIFESTASI KLINIS LETAK SUNGSANG
jari yang dimasukan ke dalam mulut akan meraba tulang rahang dan alveola
tanpa ada hambatan, mulut dan tulang pipi akan membentuk segitiga sedangkan anus
dan tuberosis iski membentuk garis lurus. Pada presentasi bokong kaki tidak
sempurna hanya teraba satu kaki di samping bokong. Informasi yang paling akurat
berdasarkan lokasi sekrum dan proses untuk diagnosa posisi.
Kehamilan dengan letak sungsang sering kali terjadi oleh ibu hamil yang
dinyatakan bahwa kehamilannya terasa lain dari kehamilan sebelumnya, karena perut
terasa penuh bagian atas dan gerakan lebih banyak dibagian bawah. Pada kehamilan
pertama kalinya mungkin belum bisa dirasakan perbedaanya. Dapat ditelusuri dari
riwayat kehamilan sebelumnya apakah ada yang sungsang .
Pada pemeriksaan dalam pada kehamilan letak sungsang apabila diagnosa dengan
pemeriksaan luar tidak dapat di buat oleh karena dinding perut tebal, uterus
berkontraksi atau dengan adanya sakrum, kedua tuberositas iski dan anus. Bila dapat
diraba kaki, maka harus dibedakan dengan tangan, pada kaki terdapat tumit,
sedangkang pada tangan ditemukan ibu jari yang letaknya tidak sejajar dengan jari-
jari lainnya dan panjang jari kurang lebih sama dengan panjang letak tangan. Pada
persalinan lama bokong mengalami edema sehingga kadang-kadang sulit untuk
membedakan bokong dengan muka karena jari yang akan di masukan kedalam anus
mengalami rintangan otot. Sedangkang
5
D. KOMPLIKASI LETAK SUNGSANG
Letak janin dalam uterus bergantung pada proses adaptasi janin terhadap ruangan
dalam uterus. Pada kehamilan sampai kurang 32 minggu, jumlah air ketuban relatif
lebih banyak ,sehingga memungkinkan janin bergerak dengan leluasa. Dengan
demikian janin dapat menempatkan diri dalam presentasi.Kepala, letak sungsang atau
letak lintang .
Pada kehamilan triwulalan terakrhir janin tumbuh dengan cepat dan jumlah air
ketuban relatif berkurang, karena bokong dengan kedua tungkai terlipat lebih besar
dari pada kepala ,maka bokong dipaksa untuk menempati ruangan yang lebih kecil
6
disegmen bawah uterus. Dengan demikian dapat dimengerti mengapa pada kehamilan
belum cukup bulan, frekuensi letak sungsang lebih tinggi, sedangkan pada kehamilan
belum cukup bulan ditemukan presentasi kepala. Beberapa fetus tidak seperti itu,
sebagian dari mereka berada dalam posisi sungsang.
7
G. PATHWAY
LETAK SUNGSANG
Keadaan jalan
Kehamilan gemeli
lahir
Hidramnion /oligohhidramnion
Premeturis
Penyebab
Komposisi
Ibu bayi
- Pendarahan - Astiksia
- Robekan Jalan - Keluar Trauma Persalinan
- Nyeri Akut - Infeksi
- Hambatan Metabolis Fisik
8
BAB III
TINJAUAN KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
a. Identitas Pasien
Nama pasien : Ny .N
Jenis kel : perempuan
TTL : Liang – 19-03-1989
Umur : 34 tahun
Pekerjaan : IRT
Agama : Islam
Alamat : Liang
Status : Menikah Suami
9
a. Data subyektif
1. Keluhan utama
Nyeri perut tembus belakang keluar lendir (+) air (+) darah (+)
2. Riwayat Haid
Cyclhus 28, lama haid 34, darah haid merah bertambah / berkurang. Haid
terakhir 6 juni 2022 mono pause
3. Riwayat penyakit sekarang :
Nyeri perut tembuh belakang , keluar lendir (+), air (+), darah (+) syok
4. Riwayat Kehamilan :
G3, P2,AO,HPHT,02,06,2022
5. Riwayat Kesehatan Sekarang
Diabetem meliltus (-)
Hipertensi (-)
6. Riwayat Penyakit Sekarang
Nyeri perut tembuh belakang keluar lendir dan darah (+) ketuban (+)
b. Data objektif
1. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum
K/U : Baik
Kesadaran : compos mentis
TTV : 110 / 80 MmHg
N : 92 ×/ m
RR : 22 ×/m
S : 36,3 ° c
BB : 55 kg
SPO 2 : 99 %
GCS :V:4
Y:5
M:6
10
b. (Bearch)
1. Bentu dada : simetris
2. Susunan ruas belakang : normal, terdapat 33 ruang tulang
belakang
3. Pola nafas : reguler
4. Irama : (√ ) Teratru ( ) tidak teratur
5. Jenis : vaskular
6. Retuksi otot bantu nafas : tidak ada otot retaksasi bantu nafas
7. Alat bantu nafas : tidak alat bantu nafas
8. Suara nafas : tidak ada suara nafas
c. (Blood )
1. Nyeri dada : Tidak nyeri dada
2. Irama jantung : Teratur
3. Pulsasi : Kuat
2. Pemeriksaan Penunjang .
a. Laboraturium : DL ,KD, Anti HIV ,hb sAg ,sifilis,
Antigen
b. Radiologi : _
c. EKG : _
11
B. ANALISA DATA
Do : Tanda -tanda
vital
TD : 110/80 MmHg
N : 92×/m
RR : 22 ×/m
S : 36,3°c
BB : 36,3 kg
Spo2: 99 %
Do :
Tampak di bantu
keluarga
Do : Tanda -tanda
vital
TD : 110/80 MmHg
N : 92×/m
RR: 22×/m
S : 36,3 °c
12
BB: 55 kg
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
13
D. INTERVENSI KEPERAWATAN
14
Klien dan keluarga cairan yang adekuat
klien terlihat mau Anjurkan untuk
mencuci tangan menjaga kebersihan
sebelum dan sesuda vulva tubuh/ area
melakukan tindakan operasi minimalkan
Klien dan keluarga nasokomial dengan
klien dapat menjaga kebersihan
menjelaskan tanda lingkunhan batasi
tanda infeksi pengunjung
Kolaborasi dengan
dokter
15
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari hasil uraian yang telah menguraikan tentang asuhan keperawatan pada
Ny .N di RSUD H.Ishak umarella dengan diagnosa post sectio caesare dengan
indikasi letak sungsang maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut .
2. Masalah keperawatan yang muncul adalah nyeri akut yang berhubungan dengan
terputusnya kontiunitas jaringan sekunder akibat pembedahan . Hambatan
mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri akibat insisi pembedahan
4. Beberapa tindakan mandiri perawat klien dengan diagnosa post sectio caesare
dengan indikasi letak sungsang . Menganjurkan keluarga untuk Tetap menjaga
dan memperhatikan kondisi klien terutama mengatasi nyeri untuk menyelesaikan
masalah tersebut , penulis melibatkan keluarga dan klien secara aktif dalam
pelaksaan asuhan keperawatan karena banyak tindakan keperawatan yang
memerlukan kerja sama antar perawat, klien dan keluarga .
16
B. SARAN
17
DAFTAR PUSTAKA
Mochtar R. Sinopsis Obstetri Fisiologi dan patologo . Edisi II . pemerbit buku kedokteran
EGC. Jakarta 1998
Cunninghan SG. Distotsia karena kelainan presentasi . Obstetri Williams . Edisi 18 .
penerbit Buku kedokteran EGC .jakarta .1995
Wiknjosastro H. Ilmu kebidananedisi ketiga . Yayasan Bina pustaka sarwono
Prawihadjo.Jakarta .1997
Saifuddin AB . Buku panduanpraktis pelayanan kesehatan Maternaldan Neonatal Bina
pustaka sarwono prawirihadjo. Jakarta
18
19