Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN POST SC DENGAN LETAK


SUNGSANG DI RSUD ISHAK UMARELLA DI RUANG OBSETRI

DISUSUN OLEH :

NURUL INAYAH PATTY

P2113053

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PASAPUA AMBON

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SULI

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat ALLAH SWT karena atas rahmat dan hidaya –
Nya saya dapat menyelesaikan laporan pendahuluan letak sungsang ini tepat pada
waktunya .Terima kasih saya sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu saya
dengan memberikan ide-ide dan informasi yang tepat dalam menyelesaikan laporan ini.

juga menyadari bahwa laporan pendahuluan yang saya buat ini masih belum
sempurna untuk itu saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan laporan pendahuluan ini selanjutnya.Demikianlah laporan pendahuluan ini
saya buat , semoga laporan pendahuluan ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan saya
sendiri sebagai penulis.

Ambon , 13 ,Maret 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

LEMBARAN PENGESAHAN……………………………………………………………….i

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………...ii

DAFTAR ISI………………………………………………………………………………….iii

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………..1

a. LATAR BELAKANG…………………………………………………………………1
b. TUJUAN PENYUSUNAN …………………………………………………………...2

BAB II TINJAUAN MEDIS…………………………………………………………………..3

a. DEFINISI LETAK SUNGSANG……………………………………………………..3


b. ETIOLOGI LETAK SUNGSANG……………………………………………………3
c. MANIFESTASI KLINIS LETAK SUNGSANG……………………………………..4
d. KOMPLIKASI LETAK SUNGSANG………………………………………………..6
e. PEMERIKSAAN PENUNJANG LETAK SUNGSANG……………………………..6
f. PATOGENESIS LETAK SUNGSANG……………………………………………....7
g. PATHWAY LETAK SUNGSANG…………………………………………………...8

BAB III TINJAUAN KEPERAWATAN……………………………………………………..9

a. PENGKAJIAN………………………………………………………………………...9
b. ANALISA DATA……………………………………………………………………12
c. DIAGNOSA………………………………………………………………………….13
d. INTERVENSI………………………………………………………………………..14

BAB IV PENUTUP
……………………………………………………………………….....16

a. KESIMPULAN ……………………………………………………………………...16
b. SARAN………………………………………………………………………………17

DAFTAR PUSTKA………………………………………………………………………….18

iii
iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Letak sungsang merupakan dimana keadaan janjin terletak memanjang dengan kepala
difundus uteri dan bokong berada di bagian bawah kavum uteri. Tive letak sungsang yaitu
: Frank breach (50.70%) yaitu kedua tungkai fleksi complate breach (5,70 %) yaitu
tungkai lurus ke atas, tungkai atas ekstensi flootimg (10,30 %) yaitu satu atau dua tungkai
atas ekstensi presentasi kaki penyebab letak sungsang yaitu terdapat plasenta
privie.Keadaan janin abdomen ,keadaan kehamilan,keadaan uterus,keadaan dinding
abdomen ,keadaan tali pusat (Manuba 2007,dalam priwohardjo 2010)
Penyabab utama kematian ibu di indonesia di antaranya adalah akibat perdarahan
(25%),infeksi (14%) ,kelainan hipertensi dalam kehamilan (13%) ,letak sungsang (13%)
serta akibat pesalinan yang lama (7%). Kejadian letak sungsang pada janin aretm kira-
kira 3% jauh lebih tinggi pada permulaan masa kehamilan sebelum 28 minggu anatara 17
sampai 13 minggu, janin letak bokong berada pada resiko morabilitas dan mortalitas
pranatal yang lebih tinggi akibat partus tetapi juga karena presentasi dalam persalinan
terdapat beberapa presentasi di anataranya presentasi kepala 96,8% ,letak sungsang 2,7 %
letak lintang 0,3% letak muka 0,5% dan letak dahi 0,01% letak sungsang terjadi
padaa25% pesalinan sungsang terjadi umur kehamilan 32 minggu dan 1,3 persalinan
sungsang yang terjadi pada kehamilan aterm.

1
B. TUJUAN PENYUSUNAN

1. Tujuan Umum
Untuk mendapatkan pengalaman secara nyata dalam meberikan asuhan
keperawatan secara langsung kepada klien post sectio caesare dengan indikasi
letak sungsang yang berkonferhensif meliputi aspek, bio psiko, sosial dan
spiritual dengan pendekatan proses keperawatan.
2. Tujuan Khusus
a. Mampu mendeskripsikan hasil pengakjian klien post sectio caesare dengan
indikasi letak sungsang
b. Mampu mendeskripkan diagnosa keperawatan pada klien post section
caesare dengan indikasi letak sungsang
c. Mampu mendeskripkan diagnosa keperawatan pada klien post section
caesare dengan indikasi letak sungsang
d. Mampu mendeskripsikan tindakan keperawatan pada klien post sectio
caesare dengan indikasi letak sungsang
e. Mampu mendeskripsikan evaluasi pada klien post sectio caesare dengan
indikasi letak sungsang
f. Mampu membandingkan antara konsep dan kenyataan pada klien post
sectio caesare dengan indikasi letak sungsang

2
BAB II

TINJAUAN MEDIS

A. DEFENISI LETAK SUNGSANG

Letak sungsang merupakan keadaan dimana janin memanjang (membujur) di


dalam rahim .Kehamilan dengan letak sungsang adalah kehamilan dimana letak
bayinya sesuai dengan sumbu badan ibu. Kepala pada fundus uteri sedangkan bokong
merupakan bagian terbawah (daerah PAP / sympasis). Pada persalinan justru kepala
yang merupakan bagian terbesar pada bayi akan lahir terakhir. Kehamilan dengan
letak sungsang merupakan keadaan dimana janin terletak memanjang dengan kepala
pada fundus uteri dan bokong berada dibawah kavum .

B. ETIOLOGI LETAK SUNGSANG


a. Prematuris karena bentuk rahim relaif kurang lonjong, air tuban masih banyak
dan kepala anak relatif besar.
b. Hydraminion karena anak mudah bergerak
c. Plasenta previa karena menghalangi turunnya kepala, kedalam pintu atas
panggul
d. Bentuk rahim yang abnormal seperti uteribicorus
e. Panggul sempit,waupun panggul sempit sebagai sebab letak sungsang masih
disangka oleh berbagai penulis
f. Keadaan bentuk kepala: Hydrochephalus, anenchephalus, karena kepala
kurang sesuai dengan bentuk pintu atas panggul

3
g. Sudut ibu
1. Keadaan rahim
 Rahim arkuatus
 Seuptum pada rahim
 Mioma bersama kehamilan
2. Keadaan plasenta
 Plasenta letak rendah
 Plasenta previa
3. Keadaan jalan lahir
 Kesempitan rahim
 Hidrosefalus / anasefalus
 Detormitas tulang panggul
 Terdapat tumor menghalangi jalan lahir

h. Sudut Janin
 Tali pusat pendek / lilitant tali pusat
 Kehamilan gemila kembar
 Hydraminion atau oligohidraminion

4
C. MANIFESTASI KLINIS LETAK SUNGSANG

jari yang dimasukan ke dalam mulut akan meraba tulang rahang dan alveola
tanpa ada hambatan, mulut dan tulang pipi akan membentuk segitiga sedangkan anus
dan tuberosis iski membentuk garis lurus. Pada presentasi bokong kaki tidak
sempurna hanya teraba satu kaki di samping bokong. Informasi yang paling akurat
berdasarkan lokasi sekrum dan proses untuk diagnosa posisi.

Kehamilan dengan letak sungsang sering kali terjadi oleh ibu hamil yang
dinyatakan bahwa kehamilannya terasa lain dari kehamilan sebelumnya, karena perut
terasa penuh bagian atas dan gerakan lebih banyak dibagian bawah. Pada kehamilan
pertama kalinya mungkin belum bisa dirasakan perbedaanya. Dapat ditelusuri dari
riwayat kehamilan sebelumnya apakah ada yang sungsang .

Pada pemeriksaan luar berdasarkan pemeriksaan leopold I di temukan bahwa


leopold I di fundus akan teraba bagian yang keras dan bulat yakni kepala. Leopold II
di satu sisi dan bagian kecil disisi lainnya. Leopold III –IV teraba bokong dibagian
bawah uterus. Kadang kadang bokong janin teraba bulat dan dapat memberi kesan
seolah –olah kepala, tetapi di temukan setinggi tinggi pusat atau sedikit lebih tinggi
dari pada imbula .

Pada pemeriksaan dalam pada kehamilan letak sungsang apabila diagnosa dengan
pemeriksaan luar tidak dapat di buat oleh karena dinding perut tebal, uterus
berkontraksi atau dengan adanya sakrum, kedua tuberositas iski dan anus. Bila dapat
diraba kaki, maka harus dibedakan dengan tangan, pada kaki terdapat tumit,
sedangkang pada tangan ditemukan ibu jari yang letaknya tidak sejajar dengan jari-
jari lainnya dan panjang jari kurang lebih sama dengan panjang letak tangan. Pada
persalinan lama bokong mengalami edema sehingga kadang-kadang sulit untuk
membedakan bokong dengan muka karena jari yang akan di masukan kedalam anus
mengalami rintangan otot. Sedangkang

5
D. KOMPLIKASI LETAK SUNGSANG

a. Dari Faktor Ibu


1. Perdarahan oleh karena trauma jalan lahir, sisa plasenta
2. Infeksi karena terjadi secara ascendesis melalui trauma (endometris )
3. Trauma persalinan seperti trauma, sinfidiolisis
b. Dari Faktor Bayi
1. Perdarahan seperti perdarahan intracramal, edema , intracranial, perdarahan
alat-alat vital intra abdominal .
2. Infeksi karena manifulasi
3. Trauma persalinan seperti dislokasi / flaktus ekstremitas ,persendian leher ,
repture alat-alat vital ,intra abdominal, keruksakan plaskus brachialis dan
fasialis. Kerusakan pusat vital di medulla oblongata, trauma langsung alat-alat
vital (mata, telinga,mulut). Asfiksiasi sampai lahir mati .

E. PEMERIKSAAN PENUNJANG LETAK SUNGSANG

Dilakukan jika masi ada keragu-raguan dipemeriksaan luar dan dalam,sehingga


harus dipertimbangkan untuk melakukan pemeriksaan atau MRI ( magnetic resonance
imaging ). Pemeriksaan ultrasonografi diperlukan untuk mengkonpirmasikan letak
janin, bila pemeriksaan fisik belum jelas menunjukan letak plasenta, menemukan
kemungkinan cacat bawaan. Pada poto rontgen bila perlu untuk menentukan posisi
tungkai bawah. Konfirmasikan letak janin serta fleksi kepala menemukan adanya
kelainan bawaan anak.

F. PATOGENESIS LETAK SUNGSANG

Letak janin dalam uterus bergantung pada proses adaptasi janin terhadap ruangan
dalam uterus. Pada kehamilan sampai kurang 32 minggu, jumlah air ketuban relatif
lebih banyak ,sehingga memungkinkan janin bergerak dengan leluasa. Dengan
demikian janin dapat menempatkan diri dalam presentasi.Kepala, letak sungsang atau
letak lintang .

Pada kehamilan triwulalan terakrhir janin tumbuh dengan cepat dan jumlah air
ketuban relatif berkurang, karena bokong dengan kedua tungkai terlipat lebih besar
dari pada kepala ,maka bokong dipaksa untuk menempati ruangan yang lebih kecil

6
disegmen bawah uterus. Dengan demikian dapat dimengerti mengapa pada kehamilan
belum cukup bulan, frekuensi letak sungsang lebih tinggi, sedangkan pada kehamilan
belum cukup bulan ditemukan presentasi kepala. Beberapa fetus tidak seperti itu,
sebagian dari mereka berada dalam posisi sungsang.

7
G. PATHWAY

LETAK SUNGSANG

Sudut ibu Sudut janin

Keadaan Rahim Talipusat pendek/lilitan

Keadaan plasenta Hidrosefalus/ansevalus

Keadaan jalan
Kehamilan gemeli
lahir

Hidramnion /oligohhidramnion

Premeturis

Penyebab

Keadaan Rahim Keadaan Plasenta Keadaan Jalan Lahir


- Rahim arkabur - Plasenta Rendah - Kesimpitan Rahim
- Septum pada Rahim - Plasenta Previa - Deformitas Tulang Panggul
- Terus dupleks - Terdapat Tumor Menghalngi
- Mioma bersama kehamilan - Jalan Lahir Dan Perputaran
- Keposisi Kepala

Komposisi

Ibu bayi
- Pendarahan - Astiksia
- Robekan Jalan - Keluar Trauma Persalinan
- Nyeri Akut - Infeksi
- Hambatan Metabolis Fisik

8
BAB III

TINJAUAN KEPERAWATAN

A. PENGKAJIAN
a. Identitas Pasien
Nama pasien : Ny .N
Jenis kel : perempuan
TTL : Liang – 19-03-1989
Umur : 34 tahun
Pekerjaan : IRT
Agama : Islam
Alamat : Liang
Status : Menikah Suami

b. Identitas Penanggung Jawab


Nama :Tn. A
Jenis kel : Laki-laki
Alamat : Liang
Agama : Islam
Hubungan : Suami

9
a. Data subyektif
1. Keluhan utama
Nyeri perut tembus belakang keluar lendir (+) air (+) darah (+)
2. Riwayat Haid
Cyclhus 28, lama haid 34, darah haid merah bertambah / berkurang. Haid
terakhir 6 juni 2022 mono pause
3. Riwayat penyakit sekarang :
Nyeri perut tembuh belakang , keluar lendir (+), air (+), darah (+) syok
4. Riwayat Kehamilan :
G3, P2,AO,HPHT,02,06,2022
5. Riwayat Kesehatan Sekarang
Diabetem meliltus (-)
Hipertensi (-)
6. Riwayat Penyakit Sekarang
Nyeri perut tembuh belakang keluar lendir dan darah (+) ketuban (+)

b. Data objektif
1. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum
K/U : Baik
Kesadaran : compos mentis
TTV : 110 / 80 MmHg
N : 92 ×/ m
RR : 22 ×/m
S : 36,3 ° c
BB : 55 kg
SPO 2 : 99 %
GCS :V:4
Y:5
M:6

10
b. (Bearch)
1. Bentu dada : simetris
2. Susunan ruas belakang : normal, terdapat 33 ruang tulang
belakang
3. Pola nafas : reguler
4. Irama : (√ ) Teratru ( ) tidak teratur
5. Jenis : vaskular
6. Retuksi otot bantu nafas : tidak ada otot retaksasi bantu nafas
7. Alat bantu nafas : tidak alat bantu nafas
8. Suara nafas : tidak ada suara nafas

c. (Blood )
1. Nyeri dada : Tidak nyeri dada
2. Irama jantung : Teratur
3. Pulsasi : Kuat

2. Pemeriksaan Penunjang .
a. Laboraturium : DL ,KD, Anti HIV ,hb sAg ,sifilis,
Antigen
b. Radiologi : _
c. EKG : _

11
B. ANALISA DATA

Analisa Data Etilogi Problem


Ds: Pos sectio caesare Nyeri Akut
Pasien mengatakan  Luka operasi
nyeri pada perut di  Jaringan terputus
bagian bawah lokasi  Nyeri
di abdomen durasi 3
menit bahwa skala
nyeri 4

Do : Tanda -tanda
vital
TD : 110/80 MmHg
N : 92×/m
RR : 22 ×/m
S : 36,3°c
BB : 36,3 kg
Spo2: 99 %

Ds: Post sectio caesare Hambatan Mobilitas


Dengan data  Jaringan terputus Fisik
pendukung pasien  Nyeri
mengatakan belum  Imobilisasi aktivitas
dapat membolak balik fisik
badan karena nyeri di  Hambatan mobilitas
bagain oparasi dan fisik
belum dapat
beraktivitas sendiri

Do :
Tampak di bantu
keluarga

Ds : Prosedur invasi Resiko infeksi


Ada luka post operasi
di bagian abdomen
yang masi ditutup
perban

Do : Tanda -tanda
vital
TD : 110/80 MmHg
N : 92×/m
RR: 22×/m
S : 36,3 °c

12
BB: 55 kg

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri akut berhubungan dengan terputusnya kontiunitas jaringan sekunder akibat


pembedahan

2. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri akibat insisi pembedahan

3. Resiko infeksi berhubungan dengan prosedur invasif

13
D. INTERVENSI KEPERAWATAN

Diagnosa kep Tujuan&kriteria hasil Intervensi kep


Nyeri akut Setelah di lakukan tindakan  Bina hubungan
keperawatan 2×24 jam di saling percaya
harapkan nyeri dapat  Observasi nyeri
berkurang dengan setelah konperhensif
 Beri penjelasan
Kriteria hasil: tentang nyeri
 Mampu mengontrol  Observasi ttv
nyeri  Jelaskan teknik
 Mampu mengenali relaksasi dan
nyeri distraksi
 Ttv dalam.batas  Kolaborasi dengan
normal dokter sebelum
 Rasa nyeri berkurang pemberian analgetic
dengan skala 03
 Klien dapa relakx
Hambatan mobolitas Setelah di lakukan tindakan  Jelaskan tentang
fisik 1×24 jam di harapkan tujuan di lakukan
mobilisasi klien meningkat mobilisasi
dengan  Ajarkan
tekniknmobilisasi
Kriteria hasil :  Anjurkan klien untuk
 Klien mengerti melakukan
tentang tujuan di mobilisasi secara
lakukan nya bertahap
mobilitas fisik  Menitor tingkat
 Aktifitas fisik klien kekuatan otot
meningkat
 Mandiri dalam
melakukan
mobilisasi
 Pergerakan bebsa
Resiko infeksi Setelah dilakukan tindakan  Monitor tanda tamda
keperawatann2×24 jam vital serta tand tanda
diharapkan tidak terjadi infeksi ,(jumlah ,
infeksi selama perawatan warna dan bauh dari
dengan luka operasi )
 Rawat luka dengan
Kriteria hasil : teknik septik dan
 Klien dan kluarga antiseptik
klien dapat kembali  Anjurkan klien untuk
menjelaskan tentang menkomsumsi
infeksi dan penyebab makanan tinggi
infeksi protein dan intake

14
 Klien dan keluarga cairan yang adekuat
klien terlihat mau  Anjurkan untuk
mencuci tangan menjaga kebersihan
sebelum dan sesuda vulva tubuh/ area
melakukan tindakan operasi minimalkan
 Klien dan keluarga nasokomial dengan
klien dapat menjaga kebersihan
menjelaskan tanda lingkunhan batasi
tanda infeksi pengunjung
 Kolaborasi dengan
dokter

15
BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari hasil uraian yang telah menguraikan tentang asuhan keperawatan pada
Ny .N di RSUD H.Ishak umarella dengan diagnosa post sectio caesare dengan
indikasi letak sungsang maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut .

1. Pada pengkajian didapatkan data yaitu kesadaran klien composmentis, pada


pemeriksaan tanda tanda vital ditemukan respiratori rate : N 92×/m , tekanan
darah 110 MmHg ,suhu 36,3°c . Pada abdomen bawah terdapat luka bekas post op
sectio caesare , luka tertutup dengan balutan kasa steril , mulut bersih ,
tenggorokan normal , peristaltik usus 10×/m .

2. Masalah keperawatan yang muncul adalah nyeri akut yang berhubungan dengan
terputusnya kontiunitas jaringan sekunder akibat pembedahan . Hambatan
mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri akibat insisi pembedahan

3. Nyeri akut berhubungan dengan terputusnya kontiunitas jaringan sekunder akibat


pembedahan Setelah di lakukan tindakan keperawatan 2×24 jam di harapkan nyeri
dapat berkurang dengan Kriteria hasil: Mampu mengontrol nyeri Mampu
mengenali nyeri ,Ttv dalam.batas normal Rasa nyeri berkurang dengan skala
03 ,klien dapat relaks . Bina hubungan saling percaya Observasi nyeri setelah
konperhensif beri penjelasan tentang nyeri ,Observasi ttv Jelaskan teknik relaksasi
dan distraksi Kolaborasi dengan dokter sebelum pemberian analgetic

4. Beberapa tindakan mandiri perawat klien dengan diagnosa post sectio caesare
dengan indikasi letak sungsang . Menganjurkan keluarga untuk Tetap menjaga
dan memperhatikan kondisi klien terutama mengatasi nyeri untuk menyelesaikan
masalah tersebut , penulis melibatkan keluarga dan klien secara aktif dalam
pelaksaan asuhan keperawatan karena banyak tindakan keperawatan yang
memerlukan kerja sama antar perawat, klien dan keluarga .

16
B. SARAN

1. Bagi PMB bidan


Di harapkan dapat lebih baik dalam melakukan penanganan pada kasus seperti
letak sungsang yang sesuai dengan standar asuhan kebidanan
2. Bagi profesi
Diharapkan seluruh profesi bidan mengambil keputusan dengan tepat terkait
dengan deteksi dini kehamilan letak sungsang. Sehingga dapat mengaplikasian
asuhan yang tepat dan tidak ada keterlambatan dalam penanganan
3. Bagi klien
Diharapkan ibu mampu mengerti pentingnya menjaga kanaiakan berat badan yang
ideal sebelum dan selama kehamilan sehingga tidak mengalami obesitas pada
keamilan selanjutnya, dan mengetahui langkah yang tepat untuk mengatasi
masalah masalah yang ada dan diharapkan ibu dapat melahirkan ditenaga
kesehatan .

17
DAFTAR PUSTAKA

Mochtar R. Sinopsis Obstetri Fisiologi dan patologo . Edisi II . pemerbit buku kedokteran
EGC. Jakarta 1998
Cunninghan SG. Distotsia karena kelainan presentasi . Obstetri Williams . Edisi 18 .
penerbit Buku kedokteran EGC .jakarta .1995
Wiknjosastro H. Ilmu kebidananedisi ketiga . Yayasan Bina pustaka sarwono
Prawihadjo.Jakarta .1997
Saifuddin AB . Buku panduanpraktis pelayanan kesehatan Maternaldan Neonatal Bina
pustaka sarwono prawirihadjo. Jakarta

18
19

Anda mungkin juga menyukai