Ny.’’E’’
G1 P0 A0 H0 DENGAN PANGGUL SEMPIT
DI RSUD PARIAMAN
16 JULI 2009
Disusun Oleh :
PRAMITA HERLINA
i
KATA PENGANTAR
( Penulis )
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................ii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar belakang....................................................................................1
2.1 Tujuan umum...................................................................................1
2.2 Tujuan khusus...................................................................................1
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Seksio Cesaria.....................................................................................2
B. Cephalopelvik Disproportion (CPD) atau Disproporsi sefalo-Pervik
1. Konsep Dasar................................................................................2
1.1.................................................................................................Pen
gertian...........................................................................................2
1.2.......................................................................................................... Dis
proporsi Sefalo-Pelvik....................................................................3
1.3.......................................................................................................... Pe
meriksaan Panggul........................................................................3
1.4.......................................................................................................... Peri
ksaan Besarnya Janin....................................................................5
1.5.......................................................................................................... Pro
gnosis............................................................................................6
1.6.......................................................................................................... Pe
meriksaan Radrologi.....................................................................7
iii
BAB III
TINJAUAN KASUS.................................................................................8
BAB IV
PENUTUP
1. Kesimpulan ...................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
2. Latar belakang
Jika tidak ada disproporsi antara Pervis dan janin normal dan serta letak
anak tidak patologik, dapat di tunggu Partus spontan bila ada disproporsi
feto Pelvik atau janin letak lintang maka terjadi persalinan Patologis (SC)
iv
4. Mampu mengindentifikasi perlunya tindakan segera, kolaborasi dan
rujukan
5. Mampu membuat rencana asuhan sebagai dasar untuk
melaksanakan asuhan kebidanan
6. Mampu melakukan Implementasi secara efektif dan efesien
7. Mampu mengevaluasi asuhan kebidanan yang diberikan
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
C. Seksio Cesaria
v
Janin dapat terletak melitang pada panggul ibu yang berukuran terlalu
kecil atau bentuknya abnormal, atau letak presentasi kepala yang
diameternya tidak menguntungkan abnormal besar. Keadaan ini akan
diketahui dalam 3 minggu terakhir kehamilan dengan tidak berhasilnya
kepala janin masuk kedalam PAP, baik secara spontan maupun secara
penekanan. Derajat disproporsi dapat dinilai secara akurat dengan
bantuan sinar x (ultra suara) dengan derajat yang ringan, kerja uterus
dalam persalinan cukup memadai untuk mengubah bentuk kepala janin
hingga dapat melewati panggul ibu. Perubahan bentuk kepala janin ini
sering disertai peningkatan pleksi. Pada keadaan ini persalinan dapat
berlangsung tampa komplikasi pada janin atau ibunya. Pada disproporsi
dengan derajat sedang hingga berat kelahiran bayi harus dilakukan Seksio
Cesaria (SC).
2. Disproporsi Sefalo-Pelvik
Artinya bahwa janin tidak dapat dilahirkan secara normal
pervaginam,bila anak hidup lakukan seksio sesaria (SC).
3. Kemungkinan Disproporsi
Mengandung arti yaitu imbang baik atau dapat terjadi disproporsi.
vi
Terdiri dari :
1. Pemeriksaan Panggul Luar
2. Pemeriksaan panggul dalam (VT) ,yang dievaluasi antara lain :
Promotorium, linea innominata, spina ischiadika, dinding samping,
kurvatura sakrum, Ujung sakrum, dan arkus pubis.
Pada pemeriksaan ini dicoba memperkirakan ukuran :
• Konjugata Diagonalis dan konjungata vera
• Distansia Inter Spinarum ( diameter dispinarum )
• Diameter antaro – posterior pintu bawah panggul.
vii
Arkus pubis mengecil pula ( kurang dari 80 0 ). Agar supaya dalam hal ini
kepala janin
dapat lahir, diperlukan ruangan yang lebih besar pada bagian belakang
pintu bawah panggul. Dengan diameter sagitalis posterior yang cukup
panjang, persalinan pervaginam dapat dilaksanakan, walaupun dengan
perlukaan luas pada perineum.
Dengan distansia tuberrum bersama dengan diameter sagitalis posterior
kurang dari 15 cm timbul kemacetan pada kelahiran janin ukuran biasa.
Caranya :
Lakukan VT sampai teraba promotorium lalu ukur jari tangan yang
masuk (CD), kemudian kurangkan 1 1/2 cm,kalau kurang dari 10 cm
berarti panggul sempit.
viii
dari diameter transversa dan diameter longitudinal dari uterus yang
diukur menggunakan jangka Bordeloque.Kemudian secara empirit dibuat
suatu grafik yang menggambarkan hubungan antara BB dan jumlah
kedua diameter itu.
b. Dengan his yang kuat, sedang kemajuan janin dalam jalan lahir
tertahan dapat timbul regangan segmen bawah uerus dan
ix
pembentukan lingkaranretrasi patologik (Bandl). Keadaan ini
terkenal dengan ruptura uteri mengancam. Apabila tidak segera
diambil tindakan untuk mengurangi regangan, akan timbul ruptur
uteri
x
1. Foto pintu atas panggul
Ibu dalam posisi setengah duduk (Thoms), sehingga tabung rontgen
tegak lurus diatas pintu atas panggul
2. Foto lateral
Ibu dalam posisi berdiri, tabung rontgen diarahkan horizontal pada
trochanter maya samping
1. Kesimpulan
Ketidak cocokan antara kepala janin dan bagian pelvis tertentu yang
harus dilaluinya. Sebaiknya dilakukan SC supaya ibu dan bayi selamat dan
proses persalinan dapat diatasi dengan cepat, tepat dan singkat
xi
DAFTAR PUSTAKA
xii
xiii