KATA PENGANTAR
Kurikulum 2013 dirancang untuk memperkuat kompetensi siswa dari sisi sikap,
pengetahuan dan keterampilan secara utuh. Keutuhan tersebut menjadi dasar dalam
dalam buku ini juga tunduk pada ketentuan tersebut. Buku siswa ini diberisi materi
Buku ini menjabarkan usaha minimal yang harus dilakukan siswa untuk mencapai
buku ini. Guru dapat memperkayanya dengan kreasi dalam bentuk kegiatan-kegiatan
lain yang sesuai dan relevan yang bersumber dari lingkungan sosial dan alam.
Buku ini sangat terbuka dan terus dilakukan perbaikan dan penyempurnaan. Untuk
itu, kami mengundang para pembaca memberikan kritik, saran, dan masukan untuk
perbaikan dan penyempurnaan. Atas kontribusi tersebut, kami ucapkan terima kasih.
Mudah-mudahan kita dapat memberikan yang terbaik bagi kemajuan dunia
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................................................ i
DAFTAR ISI ........................................................................................................................................................... ii
A. Deskripsi.................................................................................................................................................... 1
B. Prasyarat.................................................................................................................................................... 1
C. Petunjuk Penggunaan.......................................................................................................................... 1
A. Deskripsi Materi..................................................................................................................................... 7
B. Kegiatan Belajar ..................................................................................................................................... 7
1. Tujuan Pembelajaran..................................................................................................................... 7
2. Uraian Materi..................................................................................................................................... 8
3. Refleksi .............................................................................................................................................. 59
4. Tugas................................................................................................................................................... 60
5. Tes Formatif .................................................................................................................................... 61
ii
C. Penilaian ................................................................................................................................................. 61
1. Sikap.................................................................................................................................................... 61
2. Pengetahuan.................................................................................................................................... 64
3. Keterampilan .................................................................................................................................. 64
2. Uraian Materi.................................................................................................................................. 66
3. Refleksi .............................................................................................................................................. 85
4. Tugas................................................................................................................................................... 86
5. Tes Formatif .................................................................................................................................... 86
C. Penilaian ................................................................................................................................................. 87
1. Sikap.................................................................................................................................................... 87
2. Pengetahuan.................................................................................................................................... 90
3. Keterampilan .................................................................................................................................. 90
III. PENUTUP..................................................................................................................................................... 91
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................... 92
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Bahan kimia yang digunakan sebagai obat untuk Argulus foliatus dan Argulus
japonicas............................................................................................................................................................. 38
Tabel 2. Bahan kimia yang digunakan obat untuk Lernaea sp................................................ 38
Tabel 3. Bahan kimia yang digunakan sebagai obat untuk Branchiomycosis................... 39
Tabel 4. Bahan kimia yang digunakan sebagai obat untuk Infeksi Jamur (Saprolegnia
sp.).......................................................................................................................................................................... 39
Tabel 5. Bahan kimia yang digunakan sebagai obat untuk Cryptocaryon irritans........ 40
Tabel 6. Bahan kimia yang digunakan sebagai obat untuk Ichtyophtyrius sp .................. 41
vi
GLOSARIUM
vii
I. PENDAHULUAN
A. Deskripsi
Kesehatan biota air adalah ilmu yang mempelajari tentang kondisi ikan dilihat dari
semua aspek, seperti tingkah laku ikan, struktur anatomi dan morfologi ikan, serta
mencakup usaha pencegahan dan pengobatan ikan yang ramah lingkungan.
B. Prasyarat
Untuk mempelajari buku teks bahan ajar Kesehatan Biota Air 2 ini, Siswa harus
sudah memahami kompetensi pada Dasar Program Keahlian mata pelajaran :
1. Dasar-dasar Biologi
1. Mengikuti dan memperhatikan penjelasan Guru tentang buku teks bahan ajar
yang akan dipelajari.
2. Meminta petunjuk atau menanyakan kepada Guru apabila ada hal-hal yang
kurang dipahami dalam buku teks bahan ajar.
9. Mempersiapkan dan melaksanakan tugas baik yang ada dalam buku teks bahan
ajar maupun yang diberikan oleh Guru dalam setiap kegiatan belajar.
10. Memeriksa kondisi alat dan bahan yang akan digunakan dalam setiap kegiatan
praktik secara cermat dan seksama.
11. Melakukan praktik sesuai dengan petunjuk atau prosedur yang ada dalam
buku teks bahan ajar.
12. Membersihkan dan merapikan kembali alat-alat dan bahan yang telah
digunakan dalam praktik.
13. Mendiskusikan dengan rekan sekelompok terhadap hasil yang diamati atau
diperoleh selama aktivitas belajar.
14. Melakukan evaluasi akhir yang meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap.
D. Tujuan Akhir
Mata pelajaran kesehatan biota air bertujuan untuk:
Program Keahlian
Mata Pelajaran
Kelas
: X
KOMPETENSI INTI
1. Menghayati dan mengamalkan
ajaran agama yang dianutnya
KOMPETENSI DASAR
1.1
1.2
2.1
Menghayati
hubungan
antara
makhluk hidup dan lingkungannya
sebagai bentuk kompleksitas alam
dan jagad raya terhadap kebesaran
Tuhan yang menciptakannya
Mengamalkan pengetahuan dan
keterampilan pada pembelajaran
kesehatan biota air sebagai amanat
untuk kemaslahatan umat manusia.
Menghayati sikap cermat, teliti dan
tanggungjawab
sebagai
hasil
KOMPETENSI INTI
tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran,
damai), santun, responsif dan
pro-aktif dan menunjukan
sikap sebagai bagian dari solusi
atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi
secara
efektif
dengan
lingkungan
sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai
cerminan
bangsa
dalam
pergaulan dunia
KOMPETENSI DASAR
2.2
2.3
2.4
2.5
2.6
3. Memahami dan menerapkan
pengetahuan
faktual,
konseptual,dan
prosedural
berdasarkan
rasa
ingin
tahunya
tentang
ilmu
pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dalam
wawasan
kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian dalam
bidang kerja yang spesifik
3.3
3.4
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
4.3
4.4
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Item Pertanyaan
Jawaban
Ya
Tidak
Anda
pengobatan?
dapat
melakukan
analisa
hasil
No.
7.
8.
Item Pertanyaan
Jawaban
Ya
Tidak
Apabila ada salah satu pertanyaan yang Anda jawab tidak, maka Anda harus
mempelajari buku teks bahan ajar Agribisnis ternak Unggas Pedaging ini.
II. PEMBELAJARAN
Kegiatan Pembelajaran 1.
Pengobatan
Biota
Air
Yang
Terserang
Penyakit.
A. Deskripsi Materi
1. Jenis jenis obat
2. Dosis pengobatan
3. Prinsip-prinsip pengobatan
4. Metode pengobatan
MENGAMATI / OBSERVASI :
Lakukan pengamatan terhadap kualitas air pada perairan kolam, sungai
dan danau dengan cara :
pengobatan
2. Uraian Materi
a. Jenis jenis Bahan Kimia Untuk pengobatan
1) Kalium Permanganat (PK)
a) Oksidator kuat
Garam berupa kristal berwarna putih yang sudah sangat lama dikenal
masyarakat sebagai garam dapur dalam kehidupan sehari-hari. Akan
tetapi perbedaannya garam ikan dengan garam dapur atau garam meja
adalah pada kemurniannya. Garam ikan hanya mengandung NaCl saja,
karena kehadiran zat kimia lainnya pada garam ini dikhawatirkan akan
mempunyai
dampak
yang
tidak
diinginkan
pada
ikan
yang
b) Air secara terus menerus masuk kedalam tubuh ikan melalui insang.
g) Pada saat ikan sakit, luka, atau stress proses osmosis akan terganggu
sehingga air akan lebih banyak masuk kedalam tubuh ikan, dan
garam lebih banyak keluar dari tubuh, akibatnya beban kerja ginjal
ikan untuk memompa air keluar dari dalam tubuhnya meningkat.
10
garamnya tidak lebih tinggi dari pada kadar garam dalam darah
ikan.
k) Apabila kadar garam dalam air lebih tinggi dari kadar garam darah,
efek sebaliknya akan terjadi, air akan keluar dari tubuh ikan, dan
Pemberian garam termasuk aman bagi ikan, asal diberikan dengan dosis
yang sesuai.Selain itu juga aman bagi manusia.
d) Kehadiran
nitrit
akan
menyebabkan
kemampuannya
untuk
11
didapat dan mudah dibeli, sehingga bisa tersedia setiap saat pada
waktu diperlukan.
12
g) Efek racun dari bahan tersebut dapat diperkecil bila residu klorin
dalam air dijaga tidak lebih dari 0.003 ppm
h) Klorin pada konsentrasi 0.2 - 0.3 ppm dapat membunuh ikan dengan
cepat
Tanda-tanda Keracunan
b) Ikan akan gemetar dan warna menjadi pucat, lesu dan lemah.
Oleh karena klorin sangat beracun bagi ikan maka perlu dihilangkan
dengan cara sebagai berikut;
f) Kloramin relatif lebih sulit diatasi hanya oleh natrium tiosulfat saja
i) Tingkatkan
intensitas
aerasi
untuk
mengatasi
Dalam keadaan
kemungkinan
Selain itu,
serangan jamur pada telur ikan. Metil biru biasanya tersedia sebagai
larutan jadi di toko-toko akuarium, dengan konsenrasi 1 - 2
persen.Selain itu tersedia pula dalam bentuk serbuk.
Sifat Kimia
dan protozoa.Dalam dunia ikan hias, diketahui, obat ini biasa digunakan
untuk mengobati hexamitiasis.
14
6) Malachite Green
diketahui tidak toleran terhadap bahan ini. Warna malachite green bisa
melekat pada apa saja, seperti tangan, baju, dan peralatan akuarium ,
termasuk plastik.
15
dalam air, dan sering efektif dalam mengobati sembelit (tidak bisa
buang kotoran) pada ikan.
9) Hidrogen Peroksida
Larutan jernih ini sepintas mirip air, dengan rumus kimia H2O2.Bahan
peroksida akan terurai menjadi dua produk yang aman yaitu, air dan
oksigen.
2H2O22H2O + O2
16
yang hewani terlebih dahulu, kecuali apabila ikan tersebut telah mati
17
Kilanelli (India), Meniran (Jawa), Zhen chu cao, Ye xia zhu (Cina), Gasau
madungi (Ternate). Pohon Meniran (Phylanthus urinaria, Linn.) dapat
dilihat pada Gambar 1.
18
penyakit
Aeromonas
pada
ikan.
Berdasarkan
penelitaian yang sudah dilakukan sejak Tahun 2008 oleh salah satu
dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor,
Dinamella, penggunaan daun meniran dan bawang putih pada ikan yang
terkena penyakit Aeromonas dapat meningkatkan tingkat kelangsungan
hidup ikan hingga 25-30%.
Cara membuat obat dari tepung daun meniran dan bawang putih ini
19
tepung meniran dan bawang putih yang dicampur pada pakan, efektif
untuk pencegahan infeksi bakteri Aeromonas hydrophila pada ikan lele
dan dapat meningkatkan kelangsungan hidup 25-30% pada ikan yang
terinfeksi.
sekitar 1,5 cm, lebar 0,5 cm, pangkal dan ujung tajam, bila masak akan
pecah membujur menjadi 4 keping-Biji gepeng, kecil-kecil, warnanya
cokelat muda. Pohon sambiloto dapat diliha pada Gambar 3.
21
lian, yi jian xi, lan he lian (China), xuyen tam lien, cong cong (Vietnam),
pohon tepi pantai yang rindang. Cepat tumbuh dan membentuk tajuk
indah bertingkat-tingkat, ketapang kerap dijadikan pohon peneduh di
22
talisei, tarisei, salris (Sulut); tiliso, tiliho, ngusu (Maluku Utara); sarisa,
sirisa, sirisal, sarisalo (Maluku); lisa (Rote); kalis, kris (Papua Barat);
dan sebagainya. Pohon ketapang dapat dilihat pada Gambar 4.
menurunkan pH air. Hal ini akan menciptakan kondisi air yang ideal
untuk ikan hidup pada pH air rendah dibawah 7. Tannic dan humic
berguna untuk membunuh bakteri. Humic juga dapat mengkondisikan
kandungan logam yang berlebihan dan berbahaya bagi ikan. Air daun
23
tetapi bila berlebihan sehingga pH air menjadi tidak stabil dan akan
membahayakan ikan. Dapat menyerap bahan-bahan kimia yang
b) Bawang
24
k) Vitamin A, B1 dan C.
Beberapa
manfaat
diantaranya
bawang
mengandung
putih
untuk
phytochemical
pengobatan
yang
dapat
penyakit,
membantu
25
26
c) Zat anti bakteri. Zat-zat aktif yang terkandung dalam sari buah
e) Zat anti kanker. Zat-zat anti kanker yang terdapat pada mengkudu
paling efektif melawan sel-sel abnormal.
putih hingga merah keunguan, biasanya lima helai. Bunga dengan empat
atau enam helai mahkota bunga oleh masyarakat tertentu dianggap
memiliki kekuatan gaib.
27
28
c. Dosis pengobatan
Normalitas adalah 1 gram ekuivalen (grek) suatu zat per liter pelarut atau
N =
bila 1 mol CuSO4 dilarutkan dalam air 1 liter, maka ion Cu++ juga 1 mol
karena 1 mol ion Cu++ adalah 2 gram ekivalen,
maka N = 2 grek /liter atau N = 2
Contoh 1 :
Jawab :
Cu++ - valensi 2, karena 1 grek = 0,5 mol Cu++ , maka 1 mol Cu++ = 2 grek
berat atom Cu = 64, S = 32 dan 0 = 16,
maka berat 1 mol CuSO4 = 160 gram
Cu++ - valensi 2, karena 1 grek = 0,5 mol Cu++ , maka 1 mol Cu++ = 2 grek
N = 0,625 maka ada 0,625 Grek Cu++
Contoh 3 :
berat atom K = 39, S = 32 dan 0 = 16, maka berat 1 mol K2SO4 = 175 gram
Oleh karena itu 50 gr K2SO4 = 50/175 mol = 0,286 mol
Molaritas (M)
Molaritas adalah jumlah mol zat terlarut dalam 1 liter larutan
M =
atau M =
Contoh 1;
Berapa gram benzene (Mr = 78) harus dilarutkan dalam 250 ml pelarut
untuk membuat larutan 0,4 M ?
Jawab;
M=
31
gram terlarut =
= 7,8 gram
Berapa Molaritas dari 7,8 gram benzene (Mr = 78) dilarutkan dalam 250
ml pelarut ?
Jawab;
M=
= 0,4
atau m =
Contoh 1;
Berapa gram benzene (Mr = 78) harus dilarutkan dalam 250 ml pelarut
(massa jenis = 0,8 gr/ml) untuk membuat larutan 0,4 M ?
Jawab:
m=
x
32
Jumlah gram pelarut (V) = volume x massa jenis = 250 x 0,8 = 200 gram
gram terlarut =
= 6,24 gram
FRAKSI MOL
Fraksi Mol adalah hasil bagi antara mol komponen zat tersebut dibagi
jumlah mol semua komponen dalam larutan:
Fraksi mol pelarut =
Fraksi mol zat terlarut =
Contoh soal 1:
Berapa fraksi mol pelarut 10 gram NaCl dalam air 1 liter (1000 gram) ?
Jawab :
Berat atom; Na 23 , Cl 35 , H 1 , O
58, H2O - 18
mol NaCl = 10/58 = 0,17 mol dan mol H2O = 1000/18 = 56,55 mol
Fraksi mol pelarut =
= 0,997
33
Contoh soal 2:
Berapa fraksi mol terlarut 10 gram NaCl dalam air 1 liter (1000 gram) ?
Jawab :
Berat atom; Na 23 , Cl 35 , H 1 , O
58, H2O - 18
mol NaCl = 10/58 = 0,17 mol dan mol H2O = 1000/18 = 56,55 mol
Fraksi mol terlarut =
= 0,003
Pengenceran Larutan
Konsentrasi (C) =
Maka banyaknya zat terlarut adalah V x C
V Volume akhir = V1 + V2
C - Konsentrasi akhir
V2 Volume 2
C2 - Konsentrasi 2
V1 Volume 1
C1 - Konsentrasi 1
34
Contoh 1:
C2 = 0 (air murni)
10 l = 10.000 ml
35
36
Jawab;
pm
Bahan kimia yang digunakan sebagai obat untuk Argulus foliatus dan
Argulus japonicus dapat dilihat pada Tabel 1.
37
Tabel 1. Bahan kimia yang digunakan sebagai obat untuk Argulus foliatus
dan Argulus japonicas
No
Bahan Kimia
Formalin (40%)
12 ppm
Perendaman
Dipterex
0.25 ppm
Kalium
Permanganat
(PK)
Dosis
10 ppm
Metoda
Perendaman
Waktu
1 jam
30 menit
2) Lernaea sp.
Bahan Kimia
Dosis
Sodium klorida
8 - 11 ppt
(garam)
Dipterex
0.25 ppm
Metoda
Perendaman
Waktu
Selama 1015
menit.
Sekali
pada
tiaptiap minggu
Dilarutkan
pada 1 x setiap
media pemeliharaan minggu
4
minggu
berturutturut
38
a) Branchiomycosis
Infeksi Jamur
Bahan Kimia
Formalin (40%)
Cupri Sulfat
Dosis
0,12 ppm
0.25 ppm
Metoda
Waktu
Bahan Kimia
Dosis/Kadar
Metoda
Metilen
biru 0,1 ppm
(methylene
blue)
2 ppm
Perendaman dalam
media
Kalium
Permanganat
perendaman
3
4
10 ppm
perendaman
dioleskan
Waktu
1
jam
diulang 3
hari sekali
90 menit
dioleskan
39
a) Cryptocaryon irritans
Cryptocaryon
b) Ichtyophtyrius sp
c) Hexamita
Bahan Kimia
Dosis
Formalin (40%)
Tembaga
12.5
ml Dilarutkan pada media Perlakuan
(copper)
; larutan
pemeliharaan
diulang
Bahan ini dapat tersebut
pada hari
untuk setiap
ke 4 dan
disiapkan
25 ppm
Metoda
Perendaman
Waktu
1 jam 2
hari sekali
selama 2
minggu
40
No
Bahan Kimia
Dosis
Metoda
Waktu
ke
8
dengan
dosis
setengahn
ya.
dengan
10 liter air.
melarutkan
1
gram tembaga
sulfat (terusi) +
2 gram, metilen
biru dan 0.25
gram
asam
sitrat dalam 1
liter air suling.
NaCl
Tembaga Sulfat
; Bahan ini
dapat disiapkan
dengan
melarutkan 1
gram tembaga
sulfat (terusi) +
2 gram, metilen
biru dan 0.25
gram
asam
sitrat dalam 1
liter air suling.
Dosis
Metoda
Waktu
2ppt
Perendaman
selama
hari
12.5
ml Dilarutkan pada media Perlakuan
pemeliharaan
larutan
diulang
tersebut
pada hari
untuk setiap
ke 4 dan
10 liter air.
ke
8
dengan
dosis
setengahn
ya.
Bahan Kimia
Dosis
Metoda
metronidazol
10 ppm
Perendaman
(tablet dengan
oral
dan
kadar
250 1 % berat secara
pakan
mencelupkan pakan
Waktu
diulang
selang
sehari,
sebanyak
41
No
Bahan Kimia
Dosis
Metoda
Waktu
mg/tablet)
2
3 ulangan
di-metronidazol 5 ppm
(tablet dengan
kadar
250
mg/tablet)
0.004 %.
Bahan Kimia
Dosis
Metoda
Waktu
Formalin
25 ppm
0,15 ppm
Perendaman
12 jam
Formalin
150-250
ppm
Perendaman
aerasi kuat
dan 30 menit,
ulangi
selama 3
hari
tambah
Malachite green
bila terjadi
stress
pada ikan
cepat
kembalika
n ke air
42
No
Bahan Kimia
Dosis
Metoda
Acriflavina
10 ppm
Perendaman
Dipterex
20 ppm
Perendaman
5
6
7
100 ppm
Kalium
Permanganat
2 ppm
10 ppm
Cacing Capillaria
Pengobatan
dapat
dilakukan
Dicelupkan
Dilarutkan
dalam
media pemeliharaan
Waktu
segar.
1 jam
1 menit
1 jam
Perendaman
30 m3nit
Perendaman
selama 1
jam
(hanya
untuk
Kakap
Putih dan
Kerapu
Lumpur).
Dilarutkan
dalam setiap tiga
media pemeliharaan, minggu
sebagai pencegahan
dengan
menggunakan
obat-obatan
43
a) 5000 mg/l
b) Rendam (5 jam)
a) 600-700mg/l
b) Rendam
antara lain dapat menggunakan bawang yang putih ,kunyit, daun sirih,
daun pepaya dan brotowali. Tanaman obat ini dapat berguna untuk
Daun dapat dimanfaatkan untuk pakan ikan dengan dosis 15 kg per 100
kg bobot ikan. Batang juga bisa dijadikan sebagai pakan. Caranya, ambil
batang, lalu dipotong panjang 30 cm batang itu dimasukan kekolam.
Daun juga bisa dipakai sebagai obat stres selama transportasi. Caranya,
masukkan benih. Densitas ikan juga diatur jangan terlalu padat. Bila
memakai kantung palstik, ampasnya dibuang.
6) Mengkudu (Orinda citrifolia L)
Daunnya merupakan pakan harian yang baik untuk ikan nila dan tawes.
Getah daun dan batang dapat mengobati koreng ikan akibat serangan
jamur Saprolegnia sp. Pengobatan dilakukan sengan cara daun kamboja
dipetik pagi hari, saat pagi getah masih banyak dibanding siang dan
sore hari. Dosis untuk kolam dengan luas 100 m2 membutuhkan daun
46
Getah daun dan batang dapat mengobati koreng ikan akibat serangan
jamur Saprolegnia sp, caranya petik daun saat getah masih banyak.
Untuk kolam dengan ukuran 100 m2 dibutuhkan daun sebanyak 10 kg.
Daun ini digunakan sebagai obat anti jamur, caranya ambil 5-10 lembar
untuk 30 liter air, remas daun tersebut hingga lumat lalu peras. Setelah
ampas daun diangkat masukan ikan sakit selama 60 menit selama
perlakuan ikan sakit dikarantina agar tidak menular pada ikan lain
47
bagi ikan. Namun, lokasi sarang dapat merusak dinding atau tunggul kolam
sehingga merugikan peternak.
aliri kolam dengan air hingga mencapai ketinggian 15 cm. Setelah itu
ambil daun ketapeng sebanyak 4 kg untuk kolam seluas 100 m2 . Daun
48
aliri kolam dengan air hingga mencapai ketinggian 15 cm. Setelah itu
ambil daun liridiyah sebanyak 6 kg untuk kolam seluas 100 m2 , daun
ketapeng diremas-remas didalam ember yang berisi air, lalu disaring
kemudian hasil saringan tersebut dimasukan ke dalam kolam.
4) Nanas (Ananas comosus Merr)
Kandungan Kimia yang terdapat pada daun, buah dan akar adalah
saponin,flavanoid, dan polifenol.
Bagian yang digunakan : buah
kolam. Caranya nanas dicacah sampai lembut, lalu cacahan itu diaduk
Kandungan Kimia yang terdapat pada biji teh adalah saponin 10-13%,
biji
teh
dikeringkan
atau
digiling
halus.
Untuk
49
50
memperoleh hasil yang maksimal. Namun hal ini terhadang oleh berbagai
permasalahan terutama penyakit sehingga menimbulkan kerugian ekonomi
yang cukup besar. Ikan yang terserang penyakit menjadi lambat tumbuh,
diagnosis penyakit pada ikan dapat diketahui dari kelainan yang terdapat
pada organ tubuh, seperti adanya bercak putih atau merah pada tubuh,
sirip gripis (rusak/rontok), mata menonjol, dan insang pucat. Tanda lain
51
dapat dilihat dari nafsu makan yang turun, dan cara berenang yang tidak
Penyakit yang disebabkan oleh virus. Sampai saat ini belum ditemukan obat
yang dapat mengatasinya. Untuk mengatasinya, antara lain dengan
mengurangi faktor-faktor yang mendukung penyebaran penyakit, seperti
Untuk penyakit bakteri, penggunaan antibiotika yang tepat dan dosis yang
sesuai anjuran sangatlah disarankan. Pilihlah antibiotika yang memang
antibiotika yang tidak sesuai dosis dan ilegal akan berdampak pada
timbulnya resistensi bakteri dan pencemaran air. Jenis antibiotika yang
diizinkan beredar untuk pengobatan ikan dan udang antara lain ampicillin,
oxytetracyclin,
doxycycline,
enrofloxacin,
erythromycin,
gentamycin,
Penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit, cendawan, atau hama dapat
ditanggulangi dengan menggunakan bahan kimia atau disinfektan dan
52
Selain
mendiagnosis
dan
mengendalikan
pertumbuhan
organisme
menjaga agar parameter kualitas air seperti oksigen terlarut, salinitas, dan
keasaman (pH) dalam batas yang bisa ditoleransi ikan.
Bila kondisi ikan menurun akibat keracunan pakan atau kekurangan gizi,
sistem penyimpanan pakan
sebaiknya
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah saat penanganan (handling) ikan,
baik pada saat penangkapan, sampling, dan transportasi. Perlakuan yang
kurang baik dapat menyebabkan ikan luka dan memar. Luka dan memar
merupakan pintu masuk bakteri penyebab penyakit ke dalam tubuh ikan.
Contoh, ikan kerapu yang menderita ulcus syndrome
akibat serangan
Faktor-faktor
perhatian
tersebut
sebaiknya
selalu
menjadi
para
53
MENANYA :
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah Anda lakukan, dan untuk
meningkatkan pemahaman Anda tentang analisis pengobatan biota air
yang terserang penyakit,
buatlah minimal 2 pertanyaan dan lakukan
diskusi kelompok tentang :
1) Bahan-bahan yang digunakan untuk mengobati biota air yang sakit.
2) Metoda pengobatan biota air yang terserang penyakit .
LEMBAR KERJA 1
Judul
Tujuan
: 3 JP @ 45 menit
54
Keselamatan kerja
Alat
: Ember/baskom
Bahan
Aerasi
Stopwatch
Timbangan
PK (Kalium permanganat)
Garam
Langkah Kerja
dibasahi dengan air kemudian aduk hingga merata dan tercampur dalam
pakan
55
Berikan pakan yang telah dicampur dengan obat sesuai dengan feeding rate
dan feeding frekuensi
56
Bahan Kimia
Formalin (40%)
Sodium
(garam)
Methyelene
(MB)
Metronidazol
Potassium
Dichromat
Di-Metronidazol
Acriflavina
Waktu
Perendaman
1 jam
10 ppm
Perendaman
30 menit
Klorida 8 11 ppt
Yodium Tincture
Metode
12 ppm
5
6
Dosis
10 ppm
1%
5 ppm
0,004%
10 ppm
100 ppm
Dilarutkan
dalam
media pemeliharaan
Perendaman
Perendaman
media
Perendaman
Dioleskan
Dioleskan
Perendaman
Secara oral
dalam
10
menit
15
1 jam, 3
hari sekali
Diulang
selang
sehari,
kali
ulangan
Dilarutkan
pada Dilakukan
media pemeliharaan selang
3
hari,
3
ulangan
Perendaman
48 jam
Pencelupan
1 menit
Perendaman
1 jam
57
Hasil Praktikum
Tabel hasil pengamatan terhadap pengobatan ikan yang terserang parasit
NAMA IKAN
PANJANG
DAN
BOBOT
TUBUH
IKAN
GEJALA
PENYAKIT
YANG
TAMPAK
SECARA
VISUAL
JENIS
OBAT
DAN
DOSIS
TINGKAH
LAKU IKAN
WAKTU
STLH
PENGOBATAN
58
MENGKOMUNIKASIKAN :
Berdasarkan hasil pengamatan, pengumpulan informasi dan identifikasi serta
asosiasi terhadap pengobatan biota air yang terserang penyakit yang telah
Anda lakukan :
1) Buatlah laporan tertulis secara individu!
2) Buatlah bahan presentasi dan presentasikan di depan kelas secara
kelompok!
3. Refleksi
Setelah Anda mempelajari kesesuaian kualitas air untuk budidaya, harap jawab
pertanyaan-pertanyaan berikut ini :
a.
Pertanyaan :
Hal-hal apa saja yang dapat Anda lakukan terkait dengan materi
pengobatan biota air yang terserang penyakit?
Jawaban :
b.
Pertanyaan :
Pengalaman baru apa yang Anda peroleh dari pengobatan biota air
yang terserang penyakit?
Jawaban :
59
c.
Pertanyaan :
Manfaat apa saja yang Anda peroleh dari pengobatan biota air yang
terserang penyakit?
Jawaban :
d.
Pertanyaan:
Aspek menarik apa saja yang Anda temukan dalam pengobatan biota
air yang terserang penyakit?
Jawaban:
4. Tugas
Berdasarkan teori dari beberapa referensi yang Anda baca, hasil informasi
yang telah Anda peroleh, hasil pengamatan langsung, dan hasil praktek
hubungan biota air dan lingkungan kolam budidaya ikan, maka :
1) Kemaslah data yang telah Anda peroleh tentang pengobatan biota air
yang terserang penyakit!
60
5. Tes Formatif
Kerjakan soal-soal berikut ini dengan jawaban singkat, jelas, dan benar!
b. Jelaskan metoda pengobatan biota air yang terserang penyakit! (Skor : 20)!
C. Penilaian
1. Sikap
a. Sikap spiritual
Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap spiritual peserta didik.
Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap spiritual yang ditampilkan
oleh peserta didik.
No.
Aspek Pengamatan
Skor
1
61
No.
Aspek Pengamatan
Keterangan :
4
Skor
Aspek Pengamatan
: kadang-kadang,
apabila
kadang-kadang
melakukan
dan
2) Berilah tanda cek () sesuai dengan sesuai dengan kondisi dan keadaan
Anda sehari-hari , dengan kriteria :
SL
SR
KD
: kadang-kadang,
apabila kadang-kadang
melakukan dan
62
TP
No.
Saya
melaporkan
kepada
yang
berwenang jika menemukan barang
4
5
pada
saat
TP
KD
SR
SL
Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap tanggung jawab yang
ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut :
4
3
2
1
kadang-kadang
melakukan
dan
63
No.
Aspek Pengamatan
2
4
5
skor
1
2. Pengetahuan
Kerjakan soal-soal berikut ini dengan jawaban singkat, jelas, dan benar!
b. Jelaskan metoda pengobatan biota air yang terserang penyakit! (Skor : 30)!
3. Keterampilan
a.
b.
kimia.
bahan herbai.
64
A. Deskripsi Materi
1. Prinsip tindakan pencegahan hama dan penyakit
2. Metode pencegahan serangan hama dan penyakit infeksi dan non infeksi
3. Deteksi penyakit dengan bantuan alat mekanik/kimia/ bioteknologi
4. Tindakan pencegahan hama pada kolam budidaya.
B. Kegiatan Belajar
1. Tujuan Pembelajaran
a. Peserta didik dapat menyajikan hasil pengamatan, mengidentifikasi dan
mengkomunikasikan hasil observasinya.
65
MENGAMATI / OBSERVASI :
Lakukan pengamatan terhadap kualitas air pada perairan kolam, sungai
dan danau dengan cara :
2. Uraian Materi
a. Pencegahan penyakit yang ditimbulkan oleh penyakit non parasit adalah
sebagai berikut :
ikan mudah stres dan menurunkan daya tahan tubuh terhadap serangan
penyakit non parasit.
66
Obat dan Bahan Kimia yang digunakan untuk pengobatan dan pencegahan
harus memenuhi beberapa syarat diantaranya:
67
Tindakan yang dapat dilakukan jika terserang Lernea sp yaitu Ikan yang
terserang kutu jarum disarankan agar diisolasi dari ikan lainnya. Hal ini
hati-hati agar jangan sampai kepala kutu masih tertinggal dalam tubuh
ikan. Kepala kutu yang tertinggali bisa menjadi faktor penyebab infeksi
untuk
mencegah
68
jaringan luar tubuh ikan yang rusak sebagai akibat luka atau
penyakit lain, telur-telur yang tidak subur (mati),
tingkat
69
Meskipun
demikian, biasanya serangan jamur ini hanya akan terjadi pada air
dingin 2 - 20 C. Penyebaran Icthyophonus berlangsung melalu
ikan mentah pada ikan, kecuali diyakini bahwa pakan ini terbebas
dari Icthyophonus hoferi.
70
lainnya. Apabila serangan pada ikan terjadi dalam kolam dan kolam
memiliki dasar pasir atau Lumpur, maka diperlukan pengeringan
kolam selama berbulan-bulan untuk menghilangkan jamur tersebut.
4) Parasit oleh Protozoa
a) Cryptocaryon irritans
Penyakit ini disebut white spot ikan laut yang disebabkan oleh
protozoa berbulu getar bernama Cryptocaryon irritans. Parasit ini
parasit pada fase berenang. Tanaman air dan pakan hidup dapat
pula menjadi perantara white spot terutama apabila lingkungan
akan sulit dicapai, oleh karena itu, perlakuan sering di arahkan pada
fase-fase
hidup
mereka
diluar
tubuh
ikan.
Pertumbuhan
71
perlakuan dilakukan.
adalah:
Penggantian Air
72
karena itu, penyakit white spot dapat dijumpai baik pada ikan-ikan
yang hidup di air dingin maupun yang hidup di daerah tropis.
White spot dapat masuk kedalam sistem budidaya melalui ikan yang
terjangkit,
berenang.
Pada media
terhadap white spot. Dari sekian banyak spesies yang ada Botia
macracantha merupakan salah satu spesies yang sangat rentan
terhadap white spot.
73
c) Hexamita
adalah : insang ikan rusak, luka dan timbul perdarahan, sirip ikan
menguncup bahkan kadang terjadi kerontokan pada sirip ekor. Ikan
Monogenea
(Dactylogyridae)
diawali
dengan
telur
74
b) Capillaria
Capillaria adalah nama jenis cacing dari genus nematoda. Cacing ini
merupakan parasit pada sistem pencernaan dan juga pada hati ikan.
Capillaria diketahui kerap menyerang ikan Diskus (Symphysodon
spp) dan Angelfish (Pterophyllum spp).
Pada infestasi ringan capillaria sering tidak menimbulkan gejalagejala yang berarti. Sedangkan pada infestasi berat biasanya
inang tertentu, sehingga infeksi hanya bisa dilakukan oleh ikan lain
yang terinfeksi (dari ikan ke ikan).
75
sebaiknya
dilakukan
untuk
menghindari
tedadinya
karantina mutlak diperlukan dalam usaha pencegahan masuknya jenisjenis bakteri bersama- ikan impor yang sebelumnya tidak terdapat di
Tidak ada jenis antibiotik dan kemoterapi lain yang dapat digunakan
76
antibiotik sehingga
banyak
menolong
tetapi
penggunaan
vitamin
C,
MENANYA :
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah Anda lakukan, dan
untuk meningkatkan pemahaman Anda tentang analisis
hubungan antara lingkungan, biota air dan penyakit pada
kegiatan budidaya perairan, buatlah minimal 2 pertanyaan dan
lakukan diskusi kelompok tentang :
1) Prinsip-pinsip pencegahan hama dan penyakit pada kolam
budidaya.
2) Metoda pencegahan hama dan penyakit pada kolam
budidaya.
77
LEMBAR KERJA 1
Judul
Tujuan
Waktu
Keselamatan kerja
: 3 JP @ 45 menit
:
bahaya.
: jarum inokulum
pinset
batang L
Bahan
erlenmeyer
: Natrium Agar
gelas ukur
cawan petri
beaker glass
Tabung reaksi
Natrium Broth
PDA
78
Langkah Kerja
79
80
81
seperti cawan petri, pipet ukur dan labu erlenmyer. Alat gelas yang
disterilisasi dengan udara panas tidak akan timbul kondensasi sehingga
tidak ada tetes air (embun) didalam alat gelas.
2) Atur pengatur suhu oven menjadi 1800C dan alat disterilkan selama
2-3 jam.
c. Sterilisasi dengan autoklaf dan laminar flow (lihat pada lembar Kerja 1)
82
LEMBAR KERJA 2
Judul
Tujuan
Waktu
Langkah kerja
2 x 45 Menit
: Cangkul
Sabit
Kapur
Kolam
83
Berdasarkan teori dari beberapa referensi yang Anda baca, hasil informasi yang telah
Anda peroleh, hasil pengamatan langsung, dan hasil pengamatan dilapang, lakukan
analisis atau buatlah suatu kesimpulan tentang :
MENGKOMUNIKASIKAN :
84
3. Refleksi
Setelah Anda mempelajari kesesuaian kualitas air untuk budidaya, harap jawab
a.
Hal-hal apa saja yang dapat Anda lakukan terkait dengan materi
pencegahan hama dan penyakit pada kolam budidaya?
Jawaban :
b.
Pertanyaan :
Pengalaman baru apa yang Anda peroleh dari materi pencegahan hama
dan penyakit pada kolam budidaya?
Jawaban :
c.
Pertanyaan :
Manfaat apa saja yang Anda peroleh dari materi pencegahan hama dan
penyakit pada kolam budidaya?
Jawaban :
d.
Pertanyaan:
Aspek menarik apa saja yang Anda temukan dalam materi pencegahan
hama dan penyakit pada kolam budidaya?
Jawaban:
85
4. Tugas
Berdasarkan teori dari beberapa referensi yang Anda baca, hasil informasi yang
telah Anda peroleh, hasil pengamatan langsung, dan hasil praktek pencegahan
hama dan penyakit pada kolam budidaya, maka :
1) Kemaslah data yang telah Anda peroleh tentang pencegahan hama dan
penyakit pada kolam budidaya!
5. Tes Formatif
Kerjakan soal-soal berikut ini dengan jawaban singkat, jelas, dan benar!
(Skor : 10)!
Jelaskan faktor biotik yang dapat mempengaruhi kesehatan biota air ! (Skor
: 10)!
86
C. Penilaian
1. Sikap
a. Sikap spiritual
Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap spiritual peserta didik.
Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap spiritual yang
ditampilkan oleh peserta didik.
No.
Aspek Pengamatan
4
5
Keterangan :
4
Skor
Aspek Pengamatan
: sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang kadang tidak melakukan
87
: kadang-kadang,
apabila
kadang-kadang
melakukan
dan
4) Berilah tanda cek () sesuai dengan sesuai dengan kondisi dan keadaan
Anda sehari-hari , dengan kriteria :
SL
SR
KD
: kadang-kadang,
TP
No.
apabila kadang-kadang
Pernyataan
TP
Saya
melaporkan
kepada
yang
berwenang jika menemukan barang
pada
melakukan dan
KD
SR
SL
saat
88
No.
Pernyataan
TP
KD
SR
SL
Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap tanggung jawab yang
ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut :
4
3
2
1
kadang-kadang
melakukan
dan
No.
Aspek Pengamatan
2
4
5
Skor
1
89
2. Pengetahuan
Kerjakan soal-soal berikut ini dengan jawaban singkat, jelas, dan benar!
a. Jelaskan pencegahan hama dan penyakit pada kolam budidaya ikan! (Skor :
20)
3. Keterampilan
a. Lakukan pengamatan pada pencegahan hama dan penyakit pada kolam
budidaya.
90
III. PENUTUP
Buku Teks Bahan Ajar Siswa SMK Kesehatan Biota Air 2 ini merupakan salah satu
bahan ajar berbentuk buku sebagai acuan atau referensi dalam pelaksanaan
pembelajaran siswa SMK kelas X semester 2 Program Keahlian Teknologi Budidaya
Perairan.
Penyusunan Buku Teks Bahan Ajar Siswa SMK Kesehatan Biota Air 2 ini mengacu
pada Kurikulum 2013 Program Teknologi Budidaya Perairan baik pada konsep
teknis pelaksanaan pembelajaran secara efektif, kreatif dan inovatif, sesuai dengan
kebutuhan siswa dan kurikulum 2013 yang APIK (Afektif, Produktif, Inovatif, Kreatif).
Diharapkan pula buku teks dan hasil pengembangan selanjutnya dapat mencapai
tujuan program, selaras dengan target pengembangan buku teks dalam menunjang
pelaksanaan pembelajaran yang bermutu dan tepat sasaran.
Buku Teks Bahan Ajar Siswa SMK Kesehatan Biota Air 2 ini diharapkan dapat dapt
digunakan dan diaplikasikan dalam pelaksanaan pembelajaran siswa SMK kelas X
semester 2 Program Keahlian Teknologi Budidaya Perairan, sehingga siswa
diharapkan akan
Akhirnya
buku teks ini diharapkan akan semakin reliable dan applicable untuk
91
DAFTAR PUSTAKA
Conroy, D.A dan Herman, R.L. 1967. Textbook of Fish Diseases. Eastern Fish Disease
Laboratory. Bureau of Sport Fisheries and Wildlife. West Virginia.
Direktorat Jenderal Perikanan, 1982. Petunjuk Teknis Budidaya. Ditjen Perikanan.
Jakarta.
Effendi, I. 2004. Pengantar Akuakultur. Penebar Swadaya. Jakarta.
Khairuman, Dodi Suhenda, dan Bambang Gunadi. 2008. Budidaya Ikan secara
Intensif. Agromedia Pustaka. Jakarta
Kurniastuty, dkk., 2004. Hama dan Penyakit Ikan. Balai budidaya Laut Lampung.
Lampung.
Munajat, Achmad. 2003. Pestisida Untuk Penyakit Ikan. Penebar Swadaya. Jakarta.
92