Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN

PERSIAPAN LAHAN TAMBAK UDANG SEMI INTENSIF di SUPM N

PARIAMAN, SUMATERA BARAT

Oleh

NABILA MELANIA

55194212701

POLITEKNIK AHLI USAHA PERIKANAN

2021
KATA PENGANTAR

Penulis memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha

Esa yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan Tugas Laporan yang berjudul “Persiapan Lahan Tambak

Udang Semi Intensif”. Tugas ini disusun dan diajukan sebagai salah

satu syarat untuk melanjutkan kuliah dan diskusi di Program Studi

Teknologi Akuakultur, Politeknik Ahli Usaha Perikanan. Semoga tugas

ini dapat menjadi referensi bidang perikanan khususnya bidang

akuakultur. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun

dari pembaca guna perbaikan tugas ini di masa mendatang.

Jakarta, 25 Juli 2021

Penulis
Persiapan lahan tambak Busmetik

1.1 Persiapan Lahan

Kegiatan persiapan lahan untuk usaha udang vanname di SUPM N Pariaman

dimulai dari pembersihan pematang, penyedotan lumpur, pengeringan lahan,

pengapuran dan pengisian air. Tujuan utama dari kegiatan persiapan wadah dan

media adalah untuk meningkatkan daya dukung lingkungan sehingga dapat

menghasilkan kualitas wadah yang baik.

Adapun kegiatan yang meliputi persiapan lahan sebagai berikut:

1. Pembersihan Pematang

Pembersihan pematang dilakukan untuk pemberbaiki pematang yang rusak

selama kegiatan pembesaran udang vanname, alat yang membantu dalam proses

pembersihan pematang yaitu seperti cangkul, gerobak, mesin rumput, dan sabit .

Dengan cara menotong rumput yang ada di tepi pematang tambak.

Gambar. 1.Proses pembersihan pematang


2. Penyedotan lumpur

Penyedotan lumpur dilakukan menggunakan mesin yaitu dengan nama mesin

dompeng. Yang bertujuan untuk menggangkat sisa amoniak yang ada didalam

tambak agar amoniak yang ada di dasar tambak dapat di hilangkan. Cara kerjanya

yaitu mesin akan menyedot lumpur, lumpur yang kita dorong kedalam selang

sepiral lalu akan diangkat keluar dari tambak menggunakan selang satu lagi.

Gambar 2..Proses penyedotan lumpur

3. Memperbaiki pematang

Mempebaiki pematang bertujuan agar tidak ada pematang yang bocor saat

berjalannya proses pembesaraan nanti. Sekaligus kegiatan ini dilakukan untuk

melihat adakah pematang yang bocor, apabila ada yang bocor maka dilakukan

penambalan pada pematang yang bocor. Dengan cara menambal pematang dengan

karung yang telah di isi dengan tanah berpasir terlebih dahulu, kemudian disusun

pada pematang yang bocor tersebut.


Gambar. 3.Proses memperbaiki pematang

4. Pengeringan

Pengeringan dilakukan untuk mempermudah proses persiapan lahan.

Pengeringan berfungsi untuk memutuskan hama dan penyakit . Pengeringan di

tambak berlangsung selama 2 hari. Pengeringan dilakukan menggunakan pompa,

pompa yang digunakan berukuran 8 inci. Pengeringan bertujuan untuk membunuh

hama dan penyakit yang ada didalam tambak tersebut.

Gambar 4.Proses pengeringan


5. Pengapuran

Pengapuran dilakukan pada saat tambak yang dijadikan wadah budidaya

sudah kering. Pengapuran dilakukan untuk menetral kan Ph tanah serta

menurunkan zat asam pada tanah. Pengapuran yang dilakukan di SUPM N

Pariaman pada kolam A1 menggunakan kapur yaitu kapur dolomit. Pengapuran di

lakukan pada pagi hari dan tiap karung mempunyai berat 50 kg. Setiap kolam

menggunakan 2 karung kapur. dengan luas tambak 48 x 37 = 1776 M 2. Oleh

karena itu dosis kapur setiap meter sebayak 0,05kg/m2.

Adapun rumus yang digunakan adalah :

Diket :-Berat kapur 2 karung untuk kolam A1=100 kg

-Luas kolam 48 x37 = 1776 m2

Dit : Dosis kapur?

Jumlah kapur
Jawab :
Luas kolam

100 kg
= 0,05 kg/m2
1776 m

Jadi dosis kapur untuk tambak A1 adalah 0,05 kg


Gambar . 5 . Kapur pertanian

6. Pengisian air

Pengisian air dilakukan tiga hari sesudah pengapuran selesai, air yang diisi

dengan salinitasnya yaitu 25 ppt untuk kolam A1, air yang masuk berasal dari air

laut yang di pompa, pompa yang digunakan berukuran 8 inci yang air nya

langsung di masuk kan ke saluran air, dengan tinggi air 100 cm untuk penebaran

benur sedangkan untuk pemeliharaan udang adalah 120-130 cm. Pompa

diusahakan di alas dengan papan agar kotoran yang ada tidak masuk kedalam

petakan tambak.

Gambar . 6 . Proses pengisian air


Sebaiknya pipa pemasukan air kedalam tambak dipasang saringan, agar biota

lain tidak masuk kedalam tambak, serta hama dan penyakit yang berasal dari luar

tidak masuk ke dalam tambak. Hal ini bertujuan untuk mengatasi masuknya hama

dan penyakit ke dalam tambak budidaya.

7. Pemasangan kincir

Kincir dalam kegiatan budidaya intensif sangat di perlukan sebagai penyuplai

oksingen terlalut ke dalam tambak. Selain itu kincir juga berfungsi untuk

menghilangkan perbedaan suhu permukaan, badan dan dasar tambak, sehingga

suhu di seluruh bagian tambak dapat merata, juga sebagai pengumpulan kotoran

yang ada di dalam tambak, apabila kotorannya sudah mengumpul jadi mudah

dilakukan penyiponan nanti.

Kincir yang di pakai pada kolam A1 sebanyak 4 unit. Kincir di pasang 5 m

dari tepi pematang. Satu kincir dengan daya 1 hp mampu mendukung kehidupan

udang dengan 250-300 kg menurut (buku pegangan SOP Budidaya udang

vanname ). Jumlah kincir yang digunkan haruslah sesuai dengan luas kolam dan

padat tebar udang yang ada didalam tambak. Kincir harus diperhatikan letaknya

pada tambak kincir untuk pemerataan kotoran, hal ini untuk mempermudah proses

penyiponan kotoran, pengoperasian kincir dilakukan selama 24 jam.


Gambar . 7 . Proses pemasangan kincir

8. Sterilisasi media air

Sterilisai media air dapat dilakukan di tambak latih milik SUPM N Pariaman

dengan menggunakan bahan seperti saponin dan kupri. Saponin yang dibutuhkan

oleh A1 adalah sebayak 35,52 kg. Dalam proses sterilisasi air, kincir tetap

dinyalakan untuk memepercepat pemerataan bahan dan membantu proses

netralisasikan.

Berikut cara untuk menentukan jumlah saponin yang digunakan pada tambak A1,

sebagai berikut:

Diket : -Dosis saponin = 20 ppm

-luas kolam =1776 m2

Dit : banyak saponin yang digunakan?

Jawab : = luas kolam x dosis

= 1776 m2 x 20 ppm

= 35.520 g atau 35,5 kg

Jadi, saponin yang di gunakan pada tambak A1 sebanyak 35,5 kg


Berikut cara untuk menghitung dosis kupri yang digunakan pada tambak

A1, sebagai berikut:

Kupri yang digunakan ditambak A1 sebanyak 10 kg

Banyak kupri = luas kolam x dosis

Dosis = jumlah kupri


Luas kolam
= 10 kg
1776 m2
= 0,005 kg/m2

Jadi, dosis kupri adalah 0,005 kg/m2

Sebaiknya sterilisasi air di tambak SUPM Negeri Pariaman dilakukan

sebelum pengisisan air, jika sterilisasi air dilakukan sesudah pengisian air maka

jumlah saponin maupun kupri akan banyak digunakan. Akan tetapi jika sterilisasi

dilakukan sebelum pengisian air maka bahan saponin maupun kupri sedikit untuk

digunakan, karna untuk mencari jumlah bahan sterilisasi air yang digunakan

tergantung pada luas kolam dan volume air. Pada saat sebelum pengisian air

volume air sedikit, maka jumlah bahan untuk sterilisasi air juga sedikit.

Sistim simbiotik

Simbiotik adalah kombinasi probiotik dan prebiotik. Penambahan

mikroorganisme hidup (probiotik) dan substrat (prebiotik) untuk pertumbuhan

bakteri misalnya:

⮚ Pseodomonas sp.
⮚ Thiobacilus.
⮚ Aerobacter sp.
⮚ Bacillus sp.
⮚ Nitrobacter sp.
Pemberian simbiotik melalui lingkungan (Air dan dasar tambak)

bertujuaan:

⮚ Memperbaiki dan mempertahankan kualitas air dan dasar tambak

⮚ Mengoksidasi senyawa organic sisa pakan, kotoran udang,

plankton, dan organism mati.

⮚ Menurunkan senyawa metabolit beracun (Amonia, nitrit, H2S ),

mempercepat pembentukan dan kestabilan plankton.

⮚ Menurunkan pertumbuhan bakteri yang merugi, penyedia pakan

alami dalam bentuk flok bakteri dan menumbuhkan bakteri

pengurai.

Bahan yang diperlukan sebagai berikut :

1. 1 kg dedak halus

2. 10 liter air

3. 10 gram sodium bicarbonat

4. 5 gram enzymes (belazme)

5. 250 ml lactobacillus ( bio l b )

6. 250 ml probiotik (bio n plus)

Cara pembuatan fermentasinya adalah :

1. Dedak dicampur dengan larutan enzymes.

Larutan enzymes tersebut sudah dicampur terlebih dahulu denagn air

dan Bio LB.

2. Diperam dedak tersebut selama 24 jam.

3. Kemudian di campur dengan air.


Air yang digunakan itu adalah air yang sudah di campurkan dengan

sodium bicarbonat.

4. Sesudah dicampurkan lalu di cultur selama 24 jam.

5. Setelah itu fermentasi bisa kita tebar di atas permukaan air dengan

merata. Untuk 1 tambak digunakan fermentasi sebanyak 20 l.

Anda mungkin juga menyukai