4.1.4. Pengapuran
Pengapuran bertujuan untuk menaikkan pH, mengeraskan tanah dasar, sebagai
buffer serta membunuh kista-kista penyakit yang ada di dasar tambak. Adapun
jenis kapur yang digunakan yaitu kapur kaptan dengan dosis 300 kg. Kapur
kaptan di harapkan dapat menaikkan pH. Sedangkan menurut Haliman dan
Adijaya ( 2005 ), kapur yang digunakan dalam proses pengapuran sesuai yaitu
batu kapur ( crushet shell, CaCO3 ) dengan dosis 100 kg/ha, kapur mati ( slaked
lime, Ca(OH)2), dengan dosis 50 – 100 kg/ha dan dolomit ( dolomitic lim,
CaMg(CO)3) dengan dosis 200 – 300 kg/ha.
Pengapuran dilakukan setelah pengeringan tanah dasar tambak dirasa sudah
cukup. Kapur tebar secara merata pada permukaan tanah dasar tambak.
Pengapuran ini berlangsung selama 1 – 2 hari setelah itu tambak diisi dengan
air. Pengisian air betahap pengisisan pertama 70 cm, setelah 2 – 3 hari
melakukan penebaran pulplit di biarkan selama satu hari sampai airnya berubah
menjadi warna hijau kehitaman. Setelah itu melakukan penebaran super PS
dengan dosis 600 liter. Dan super NB sebanyak 600 liter lalu air ditambah
dengan ketinggian 80 cm, setelah air mencapai 80 cm dibiarkan selama 1 – 2
hari.
Penebaran fermentasi dengan dosis 600 ml, dibiarkan hingga air berubah
menjadi warna hijau kecoklatan siap melaukan penebaran.
4.3.