I. Tujuan
Tujuan SOP ini adalah sebagai panduan dalam melakukan budidaya udang dengan tingkat
teknologi tradisional plus untuk udang vaname dan udang windu.
Perencanaan Produksi
Pemilihan Lokasi
Persiapan Tambak
Pengisian Air
Penebaran
Pemeliharaan
Panen
5. Menentukan target konversi pakan/Food Conversion Ratio (FCR). Jumlah pakan yang
terpakai untuk menghasilkan ukuran 1 kg udang misalnya untuk udang vaname 0,8 dan udang
windu 0,9.
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑝𝑎𝑘𝑎𝑖
𝑏𝑖𝑜𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑝𝑎𝑛𝑒𝑛
Menentukan kebutuhan total pakan dengan cara mengkalikan FCR dengan Biomass panen.
Contoh : 0,8 x 1.500 kg = 1.200 kg
3.2 Pemilihan Lokasi
1. Lokasi sesuai dengan rencana tata ruang wilayah;
2. Untuk lokasi pembesaran udang dalam bentuk kluster, harus dilengkapi dengan masterplan
dan Detail Engenering Design (DED);
3. Memiliki air sumber, air pemeliharaan, dan tanah yang mencukupi dan berkualitas baik
sesuai yang dipersyaratkan
4. Tidak membangun tambak baru pada lahan mangrove dan zona inti kawasan konservasi;
5. Berada pada kawasan terhindar dari banjir rutin dan pengaruh pencemaran limbah bahan
beracun dan berbahaya;
6. Berada di belakang sempadan pantai minimal 100 m (sesuai dengan Perpres No 51 Tahun
2016 tentang Sempadan Pantai);
7. Konstruksi infrastruktur harus mempertimbangkan fungsi konservasi dan meminimalisir
gangguan terhadap lingkungan sekitar;
8. tersedianya prasarana transportasi dan komunikasi yang memadai;
9. tekstur tanah sesuai persyaratan teknis yang mendukung pertumbuhan pakan alami, kualitas
air untuk media hidup udang, dan mampu menahan volume air tambak atau tidak bocor
No Parameter Nilai
1 Salinitas 10 – 25 ppt
2 Suhu 28 – 31°C
3 Oksigen terlarut >4ppm
4 Amoniak <0,1ppm
5 pH 7,5-8,2
6 H²S <0,003ppm
3. Monitoring Pertumbuhan
• Sampling pertumbuhan dilakukan secara rutin setiap 10 hari sekali sejak umur
pemeliharaan 40 hari
• Sampling pertumbuhan dilakukan pada pagi hari dengan menggunakan jala.
• Sampel udang yang terjala selanjutnya ditimbang secara basah dan dihitung jumlah ekor
udang yang ditimbang
• Berat rata-rata udang atau Average Body Weight (ABW) dihitung dengan bobot total
sampel dibagi jumlah ekor udang yang ditimbang.
• Pertumbuhan harian atau Average Daily Growth (ADG) dihitung dengan persamaan =
𝐴𝐵𝑊 𝑠𝑎𝑎𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑙𝑖𝑛𝑔 − 𝐴𝐵𝑊 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑙𝑖𝑛𝑔 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚𝑛𝑦𝑎
𝑠𝑒𝑙𝑖𝑠𝑖ℎ 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑙𝑖𝑛𝑔 . ADG yang optimal apabila mempunyai
3.8 Panen
a. Panen harus mempertimbangkan aspek harga, pertumbuhan dan kesehatan udang.
b. Panen pada kondisi normal dilakukan setelah umur pemeliharaan 100 - 110 hari dengan
ukuran untuk udang vaname 50 dan udang windu 40;
c. Perlakuan sebelum panen adalah pemberian kapur sebanyak 80 kg/ha, dan mempertahankan
ketinggian air (tidak ada pergantian air) selama 2-4 hari yang bertujuan agar udang tidak
mengalami molting (ganti kulit) pada saat panen;
d. Panen dilakukan dengan menggunakan jaring;
e. Sebelum dilakukan penjaringan, tinggi air tambak diturunkan hingga 50% dengan cara
membuka pintu saluran buang atau menggunakan pompa;
f. Udang yang telah dijaring selanjutnya dibawa ke tempat penyortiran untuk dilakukan
pencucian, penyortiran dan penimbangan;
g. Udang yang telah ditimbang dimasukkan ke dalam coolbox dan ditambahkan es;
h. Udang siap dikirim ke Unit Pengolahan Ikan (UPI).