Berlaku ekeftif :
Revisi :
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Tanggal Revisi
SPO 01 Halaman : 1 dari 3
Disiapkan oleh Seksi :
Produksi Benih
PERSIAPAN KOLAM Diperiksa oleh : Ratna Tomagola
Manajer
I. TUJUAN
Untuk mendapatkan kolam yang siap dan layak untuk budidaya ikan, baik dari segi
konstruksi kolam, kesuburan perairan dan kualitas air.
III. ACUAN
1. Hadie, Wartono dan Hadie, Lies Emmawati.2004.Budidaya Udang Galah GIMacro
di Kolam Irigasi, Sawah Tambak dan Tambak.
IV. DEFINISI
a. Kolam adalah suatu bagian perairan yang agak dangkal, dipergunakan untuk
menjalankan usaha perikanan dan dibuat sedemikian rupa sehingga mudah diairi dan
dikeringkan dengan tuntas
V. PENANGGUNG JAWAB
Persiapan kolam menjadi tanggung jawab seksi produksi benih di bawah pengawasan
Manajer Pengendali Mutu dan mengacu pada SNI
VI. PROSEDUR
1. Alat dan Bahan
1.1. Alat-alat
a. Cangkul
b. Lempak
c. Sabit
d. Jaring
1.2. Bahan-bahan
a. Kapur (CaO)
b. Pupuk (organik : kandang, anorganik : Urea dan TSP)
CV. UDANG GALAH JAYA
PERIKANAN UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH MALANG
Berlaku ekeftif :
Revisi :
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Tanggal Revisi
SPO 01 Halaman : 2 dari 3
Disiapkan oleh Seksi :
Produksi Benih
PERSIAPAN KOLAM Diperiksa oleh : Ratna Tomagola
Manajer
2. Prosedur Kerja
Pengeringan dasar kolam
Pengapuran
Dosis : 100-200 gr/m2
Jenis kapur : Tohor (CaO)
Pemupukan
Pupuk Kandang :1 - 2 ton/ha,
5 - 10 kg TSP biarkan 3 - 7 hari
Berlaku ekeftif :
Revisi :
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Tanggal Revisi
SPO 01 Halaman : 3 dari 3
Disiapkan oleh Seksi :
Produksi Benih
PERSIAPAN KOLAM Diperiksa oleh : Ratna Tomagola
Manajer
Berlaku ekeftif :
Revisi :
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Tanggal Revisi
SPO 02 Halaman : 1 dari 3
Disiapkan oleh Seksi :
Produksi Benih
SELEKSI CALON INDUK Diperiksa oleh : Ratna Tomagola
UDANG GALAH Manajer
I. TUJUAN
a. Mendapatkan calon induk udang galah berkualitas
b. Mempersiapkan sarana dan prasarana induk udang galah
III. ACUAN
1. Standar Nasional Indonesia (SNI) : 02-
6486.2 – 2002 tentang Produksi Induk Udang Galah (Macrobrachium rosenbergii de
Man) kelas induk pokok (Parent Stock).
2. Hadie, Wartono dan Hadie, Lies
Emmawati.2004.Budidaya Udang Galah GIMacro di Kolam Irigasi, Sawah Tambak
dan Tambak.
IV. DEFINISI
1. Induk pokok (Parent Stock, PS)
Induk udang galah keturunan pertama dari induk dasar atau induk penjenis yang
memenuhi standar mutu kelas induk pokok
2. Induk dasar (Grand Parent Stock, GPS)
Induk udang galah keturunan pertama dari induk penjenis yang memenuhi standar mutu
kelas induk dasar
3. Induk penjenis (Great Grand Parent Stock, GGPS)
Induk udang galah yang dihasilkan oleh dan dibawah pengawasan penyelenggara
pemulia
4. Tokolan
Benih udang yang bentuk morfologinya seperti udang dewasa, berumur maksimal
100hari
5. Pra produksi
Persyaratan yang harus dipenuhi dalam memproduksi induk udang galah kelas induk
pokok, yang terdiri dari persyaratan : lokasi, sumber air, wadah, induk dasar, bahan dan
peralatan.
6. Proses produksi
Persyaratan yang harus dipenuhi dalam rangkaian kegiatan untuk memproduksi induk
udang galah kelas induk pokok
Berlaku ekeftif :
Revisi :
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Tanggal Revisi
SPO 02 Halaman : 2 dari 3
Disiapkan oleh Seksi
:
Produksi Benih
SELEKSI CALON INDUK Diperiksa oleh Ratna Tomagola
UDANG GALAH :
Manajer
7. Pemanenan
Persyaratan yang harus dipenuhi dalam kegiatan tahap akhir proses produksi induk
udang galah kelas induk pokok
8. Sintasan
Perbandingan antara jumlah udang galah yang hidup pada saat panen dengan tokolan
yang ditebar dinyatakan dalam persen
V. PENANGGUNG JAWAB
Pendederan menjadi tanggung jawab seksi Induk dan Manajer Pengendali Mutu
yang mengacu pada SNI.
1. Ket
a. Luas kolam : minimal 500 m2, dengan kedalam air minimal 1 m
b. Kepadatan Induk : 5 ekor / m2
c. Ukuran : 20 gr/ekor
d. Lama waktu pemeliharaan : 90 hari
2.2 Bahan
a. Calon induk udang galah minimal berat 50 gr untuk jantan dan 40 gr untuk betina
b. Pakan untuk induk berprotein 30 %, dosis 3 - 5 %/bobot biomassa/hari
3. Prosedur Kerja
a. Memilih calon induk dengan syarat dan ciri-ciri sebagai berikut :
1. Umur induk antara 8-20 bulan
2. Ukuran induk betina diatas 40 gram dan jantan diatas 50 gram
Berlaku ekeftif :
Revisi :
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Tanggal Revisi
SPO 02 Halaman : 3 dari 3
Disiapkan oleh Seksi :
Produksi Benih
SELEKSI CALON INDUK Diperiksa oleh : Ratna Tomagola
UDANG GALAH Manajer
Berlaku ekeftif :
Revisi :
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Tanggal Revisi
SPO 03 Halaman : 1 dari 3
Disiapkan oleh Seksi :
Produksi Benih
PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN Diperiksa oleh : Ratna Tomagola
INDUK Manajer
I. TUJUAN
Menyiapkan induk udang galah yang sehat, tidak cacat sehingga matang gonad yang
siap dan layak untuk dipijahkan
III. ACUAN
1. Standar Nasional Indonesia (SNI) : 02- 6486.2 – 2002 tentang Produksi Induk Udang
Galah (Macrobrachium rosenbergii de Man) kelas induk pokok (Parent Stock).
2. Hadie, Wartono dan Hadie, Lies Emmawati.2004.Budidaya Udang Galah GIMacro di
Kolam Irigasi, Sawah Tambak dan Tambak.
IV. DEFINISI
Matang gonad adalah kondisi ikan yang sudah siap untuk dikawinkan / dipijahkan,
Ciri induk yang baik mempunyai bobot minimum 50 g/ekor, panjang 10-20 cm, tidak
cacat dan berpenyakit, apabila dipegang akan meronta, berasal dari keturunan unggul serta
mengerami telur yang berwarna coklat tua.
V. PENANGGUNG JAWAB
Pemeliharaan induk menjadi tanggung jawab seksi teknik pembenihan dan Manajer
Pengendali Mutu yang mengacu pada SNI
VI. PROSEDUR
1. Wadah pemeliharaan induk
a. Luas kolam : ± 500 m2
b. kedalaman air : 100 – 120 cm
Berlaku ekeftif :
Revisi :
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Tanggal Revisi
SPO 03 Halaman : 2 dari 3
Disiapkan oleh Seksi :
Produksi Benih
PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN Diperiksa oleh : Ratna Tomagola
INDUK Manajer
c. Timbangan
1.2. Bahan :
a. Induk udang galah jantan dan betina
b. Pakan untuk induk berprotein 30 %, dosis 3-5 %/bobot biomassa/hari
2. Prosedur Kerja
Berlaku ekeftif :
Revisi :
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Tanggal Revisi
SPO 03 Halaman : 3 dari 3
Disiapkan oleh Seksi :
Produksi Benih
PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN Diperiksa oleh : Ratna Tomagola
INDUK Manajer
VII. DOKUMEN
a. Form 04 : Pemeliharaan dan Perawatan Induk
CV. UDANG GALAH JAYA
PERIKANAN UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH MALANG
Berlaku ekeftif :
Revisi :
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Tanggal Revisi
SPO 04 Halaman : 1 dari 3
Disiapkan oleh Seksi :
Produksi Benih
SELEKSI INDUK MATANG GONAD Diperiksa oleh : Ratna Tomagola
Manajer
I. TUJUAN
a. Mendapatkan induk udang galah matang gonad yang siap untuk dipijahkan
b. Mengetahui jumlah induk yang siap dipijahkan
IV. DEFINISI
a. Gonad adalah bagian dari organ reproduksi pada ikan yang menghasilkan telur pada
ikan betina dan sperma pada ikan jantan
b. Matang gonad pada induk betina adalah kondisi ikan yang sudah siap untuk
dikawinkan / dipijahkan
V. PENANGGUNG JAWAB
Pemilihan induk menjadi tanggung jawab seksi teknik pembenihan dan mengacu pada
SNI
VI. PROSEDUR
1. Wadah pemeliharaan induk
a. Luas kolam : ± 500 m2
b. kedalaman air : 100 – 120 cm
Berlaku ekeftif :
Revisi :
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Tanggal Revisi
SPO 04 Halaman : 2 dari 3
Disiapkan oleh Seksi :
Produksi Benih
SELEKSI INDUK MATANG GONAD Diperiksa oleh : Ratna Tomagola
Manajer
2. Bahan :
a. induk udang galah jantan dan betina
3. Prosedur Kerja
Berlaku ekeftif :
Revisi :
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Tanggal Revisi
SPO 05 Halaman : 1 dari 2
Disiapkan oleh Seksi :
Produksi Benih
PEMIJAHAN Diperiksa oleh : Ratna Tomagola
Manajer
I. TUJUAN
a. Mendapatkan telur udang galah yang sudah dibuahi (terfertilisasi)
b. Menjaga kualitas telur sehingga diharapkan dapat meningkatkan laju penetasan
III. ACUAN
1. Standar Nasional Indonesia (SNI) : 02- 6486.2 – 2002 tentang Produksi Induk Udang
Galah (Macrobrachium rosenbergii de Man) kelas induk pokok (Parent Stock).
2. Hadie, Wartono dan Hadie, Lies Emmawati.2004.Budidaya Udang Galah GIMacro di
Kolam Irigasi, Sawah Tambak dan Tambak.
IV. DEFINISI
a. Pemijahan adalah rangkaian kegiatan pengeluaran telur dari induk betina dan sperma
dari induk jantan
V. PENANGGUNG JAWAB
Pemijahan menjadi tanggung jawab seksi teknik pembenihan dan Manajer Pengendali
Mutu yang mengacu pada SNI
VI. PROSEDUR
1. Wadah pemeliharaan induk
a. Luas kolam : ± 12 m2
b. Kedalaman air : ± 70 cm
2.2. Bahan :
a. Induk udang galah jantan dan betina
Berlaku ekeftif :
Revisi :
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Tanggal Revisi
SPO 05 Halaman : 2 dari 3
Disiapkan oleh Seksi :
Produksi Benih
PEMIJAHAN Diperiksa oleh : Ratna Tomagola
Manajer
3. Prosedur Kerja
Melakukan seleksi
induk sesuai SPO 04
Memasukkan induk-induk
terseleksi ke kolam pemijahan
Tidak
Biarakan pemijahan
Induk
memijah
Ya
Tidak
Ya
Dipindah ke kolam
penetasan
Berlaku ekeftif :
Revisi :
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Tanggal Revisi
SPO 05 Halaman : 3dari 3
Disiapkan oleh Seksi :
Produksi Benih
PEMIJAHAN Diperiksa oleh : Ratna Tomagola
Manajer
a. Melakukan seleksi induk sesuai SPO 04 tentang seleksi induk matang gonad
b. Memasukkan induk jantan dan selanjutnya induk betina yang telah terseleksi dengan
perbandingan jumlah jantan dan betina = 1 : 3
c. Membiarkan proses pemijahan selama ± 24 jam
d. Jika induk belum memijah biarkan proses pemijahan 24 jam lagi
e. Jika masih belum memijah ganti induk betina atau induk jantan di kolam pemijahan
dengan induk baru yang matang gonad
f. Jika ada telur segera dipersiapkan untuk dipindah ke kolam penetasan telur
VII. DOKUMEN
a. Form 06 : Pemijahan Udang Galah
Berlaku ekeftif :
Revisi :
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Tanggal Revisi
SPO 06 Halaman : 1 dari 3
Disiapkan oleh Seksi :
Produksi Benih
PENETASAN TELUR Diperiksa oleh : Ratna Tomagola
Manajer
I. TUJUAN
a. Mendapatkan larva udang galah dengan kualitas yang baik
b. Mengurangi kemungkinan telur gagal menetas dan kematian larva yang tinggi
c. Memenuhi kebutuhan larva udang galah bagi seksi produksi benih
II. RUANG LINGKUP
Penetasan telur udang galah dimulai dari persiapan kolam penetasan, perawatan larva,
dan pemanenan benih
III.ACUAN
1. Standar Nasional Indonesia (SNI) : 02- 6486.2 – 2002 tentang Produksi Induk
Udang Galah (Macrobrachium rosenbergii de Man) kelas induk pokok (Parent
Stock).
2. Hadie, Wartono dan Hadie, Lies Emmawati.2004.Budidaya Udang Galah GIMacro
di Kolam Irigasi, Sawah Tambak dan Tambak.
IV. DEFINISI
a. Telur adalah materi yang dihasilkan dari gonad betina
b. Penetasan adalah proses pemecahan dinding telur oleh larva ikan
c. Larva adalah fase atau tingkatan benih ikan yang berumur 3 hari sejak telur menetas
serta mempunyai kriteria yang berbeda dari ikan dewasa
V. PENANGGUNG JAWAB
Pemijahan menjadi tanggung jawab seksi produksi benih, Manajer Pengendali Mutu
dan mengacu pada SNI
VI. PROSEDUR
1. Wadah Penetasan
a. Luas kolam : ± kapasitas 3 ton
Berlaku ekeftif :
Revisi :
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Tanggal Revisi
SPO 06 Halaman : 2 dari 3
Disiapkan oleh Seksi :
Produksi Benih
PENETASAN TELUR Diperiksa oleh : Ratna Tomagola
Manajer
a. Pompa
b. Aerator
c. Selang
2.2. Bahan :
a. Telur udang galah
3. Prosedur Kerja
Berlaku ekeftif :
Revisi :
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Tanggal Revisi
SPO 06 Halaman : 3dari 3
Disiapkan oleh Seksi :
Produksi Benih
PENETASAN TELUR Diperiksa oleh : Ratna Tomagola
Manajer
a. Persiapan wadah media penetasan dengan media air payau 3-5 ppt dengan ukuran
1x1x0,5 m3
b. Memindahkan induk betina udang galah yang memiliki telur berwarna abu-abu (yang
telah memijah) dari kolam pemijahan ke kolam penetasan dengan padat penebaran
induk 25 ekor per bak
c. Pemberian pakan induk selama penetasan berupa ketela rambat, singkong atau kentang
d. Telur akan menetas menjadi larva ± 6-12 jam dengan suhu 28-300C
VII. DOKUMEN
a. Form 07 : Penetasan telur di kolam pemijahan
Berlaku ekeftif :
Revisi :
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Tanggal Revisi
SPO 07 Halaman : 1dari2
Disiapkan oleh Seksi :
Produksi Benih
PEMELIHARAAN LARVA Diperiksa oleh : Ratna Tomagola
Manajer
I. TUJUAN
a. Mendapatkan larva udang galah dengan kualitas yang baik
b. Memenuhi kebutuhan larva udang galah bagi seksi produksi benih
IV. DEFINISI
a. Larva adalah fase atau tingkatan benih ikan yang berumur 3 hari sejak telur
menetas serta mempunyai kriteria yang berbeda dari ikan dewasa
V. PENANGGUNG JAWAB
Pemeliharaan larva menjadi tanggung jawab seksi produksi benih, Manajer
Pengendali Mutu dan mengacu pada SNI
VI. PROSEDUR
1. Wadah Penetasan
a. Luas kolam : ± kapasitas 3 ton
Berlaku ekeftif :
Revisi :
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Tanggal Revisi
SPO 07 Halaman : 2 dari2
Disiapkan oleh Seksi :
Produksi Benih
PEMELIHARAAN LARVA Diperiksa oleh : Ratna Tomagola
Manajer
3. Prosedur Kerja
a. Persiapan wadah media pemeliharaan larva berupa bak bulat yang sudah dikaporit 10
ppm dengan media air payau 10-25 ppt dengan ukuran 1x1x0,5 m3
b. Memindahkan larva udang galah dari kolam penetasan ke bak pemeliharaan larva
padat tebar 50 ekor/liter
c. Pemberian pakan larva setelah 3 hari dengan naupli artemia setiap 3 jam sekali
d. Pergantian air sebanyak 25-30% dan dibersihkan dengan cara penyiponan pada hari ke
10 dan dilakukan penurunan salinitas hingga 0 ppt
VII. DOKUMEN
a. Form 08 : Pemeliharaan Larva
Berlaku ekeftif :
Revisi :
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Tanggal Revisi
SPO 07 Halaman : 1 dari 3
Disiapkan oleh Seksi :
Produksi Benih
PENDEDERAN BENIH UDANG GALAH Diperiksa oleh : Ratna Tomagola
Manajer
I. TUJUAN
a. Mendapatkan benih sesuai kebutuhan konsumen semaksimal mungkin
b. Menekan angka kematian benih seminimal mungkin
IV. DEFINISI
a. Benih sebar adalah benih keturunan pertama dari induk pokok, induk dasar atau induk
penjenis yang memenuhi standar mutu kelas benih sebar.
V. PENANGGUNG JAWAB
Pendederan menjadi tanggung jawab seksi produksi benih dan Manajer Pengendali
Mutu yang mengacu pada SNI
VI. PROSEDUR
1. Wadah pendederan
a. Luas kolam : ± 3 ton
Berlaku ekeftif :
Revisi :
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Tanggal Revisi
SPO 07 Halaman : 2 dari 3
Disiapkan oleh Seksi :
Produksi Benih
PENDEDERAN BENIH UDANG GALAH Diperiksa oleh : Ratna Tomagola
Manajer
2.2. Bahan :
a. Larva udang galah untuk pendederan
b. Pakan protein > 30 %
3. Prosedur Kerja
Menyiapkan bak pendederan dengan membilas kaporit
5% dengan air tawar
Berlaku ekeftif :
Revisi :
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Tanggal Revisi
SPO 07 Halaman : 3dari 3
Disiapkan oleh Seksi :
Produksi Benih
PENDEDERAN BENIH UDANG GALAH Diperiksa oleh : Ratna Tomagola
Manajer
a. Menyiapkan bak pendederan dengan membilas kaporit 5% dibilas dengan air tawar dan
dikeringkan selama 1-2 hari
b. Menebarkan larva udang galah pada bak
c. Monitoring kualitas air dan pakan
d. Penurunan salinitas sampai ke air tawar dari ukuran PL 7 hingga akhir masa
pemeliharaan.
Tabel 1. Kriteria kuantitatif nauplii, benut dan tokolan udang windu
VII. DOKUMEN
a. Form 09 : Pendederan larva udang galah
Berlaku ekeftif :
Revisi :
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Tanggal Revisi
SPO 08 Halaman : 1 dari 3
Disiapkan oleh Seksi :
Produksi Benih
PANEN DAN PENGEMASAN Diperiksa oleh : Ratna Tomagola
UDANG GALAH Manajer
I. TUJUAN
a. Mengetahui sintasan benih yang dihasilkan
b. Mengetahui kualitas benih ikan yang dihasilkan
c. Menekan angka kematian benih selama transportasi
II. RUANG LINGKUP
Dalam pelaksanaan panen hal yang perlu dipertimbangkan adalah : jumlah benih
yang dihasilkan, sintasan benih, jumlah permintaan konsumen dan waktu tempuh
transportasi
III.ACUAN
1. Standar Nasional Indonesia (SNI) : 02- 6486.2 – 2002 tentang Produksi Induk
Udang Galah (Macrobrachium rosenbergii de Man) kelas induk pokok (Parent
Stock).
2. Hadie, Wartono dan Hadie, Lies Emmawati.2004.Budidaya Udang Galah GIMacro
di Kolam Irigasi, Sawah Tambak dan Tambak.
3. Khairuman dan Khairul Amri. 2003. Budidaya Udang Galah Secara Intensif.
AgroMedia. Jakarta.
IV. DEFINISI
a. Panen adalah suatu tahapan akhir dari suatu budidaya dimana dihasilkan benih
dengan ukuran tertentu dan jumlah tertentu
b. Pengemasan benih adalah suatu kegiatan untuk mendapatkan kemasan yang
aman untuk benih
V. PENANGGUNG JAWAB
Panen, pengemasan dan distribusi benih menjadi tanggung jawab seksi produksi
benih dan Manajer Pengendali Mutu yang mengacu pada SNI
Berlaku ekeftif :
Revisi :
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Tanggal Revisi
SPO 08 Halaman : 2 dari 3
Disiapkan oleh Seksi :
Produksi Benih
PANEN DAN PENGEMASAN Diperiksa oleh : Ratna Tomagola
UDANG GALAH Manajer
VI. PROSEDUR
1. Alat dan Bahan
1.1. Alat :
a. Seser benih dengan mesh size 1 – 1,5 mm
b. Bak plastik ukuran 20 liter
c. Plastik packing ukuran 60 x 100 cm, ketebalan 0, 8 mm
d. Seser benih ukuran 20 x 10 cm, mesh size 1 – 1,5 mm
e. Saringan benih ukuran 2,5 – 5 mm
f. Tanjaran benih ukuran 1,25 x 6 m, mesh size 2,5 – 5 mm
g. Karet gelang
2.2. Bahan :
a. Benih udang galah hasil pendederan
b. Oksigen
3. Prosedur Kerja
Mengurangi ketinggian air kolam dengan
membuka pintu pengeluaran
Berlaku ekeftif :
Revisi :
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Tanggal Revisi
SPO 08 Halaman : 3 dari 3
Disiapkan oleh Seksi :
Produksi Benih
PANEN DAN PENGEMASAN Diperiksa oleh : Ratna Tomagola
UDANG GALAH Manajer
VII. DOKUMEN
a. Form 10 : Panen dan pengemasan udang galah