Anda di halaman 1dari 5

Standart Operasional Pembenihan (SOP) Ikan Kakap

SOP I : Pemilihan Lokasi


1. Tujuan
 Untuk mengetahui bagaimana tempat atau lokasi yang baik dalam
budidaya ikan kakap
 Untuk mengetahui syarat apa saja yang harus di penuhi dalam
pemilihan kolam yang di kategorikan baik
 Untuk mengetahui apa yang dimaksud Standart Operasional
Pembenihan Ikan Kakap
2. Ruang Lingkup
Standart ini menetapkan persyaratan produksi cara pengukuran dan
pemeriksaan pada produksi induk ikan kakap.
3. Acuan
 SNI 01-6489-2000 : Metode pengambilan contoh benih ikan
kakap
 SNI 7306:2009 : Prosedur pengambilan dan dan pengiriman
contoh Ikan kakap untuk pemeriksaan penyakit.
 SNI 6989.72:2009 : Air dan limbah cara uji kebutuhan oksigen
biokimia (biochemical)
4. Definisi
Kolam adalah perairan di daratan yang lebih kecil ukurannya daripada
danau. Kolam terbentuk secara alami atau dapat dibuat oleh manusia.
5. Penanggung Jawab
Koordinator Penanggung Jawab Benih : Maghfirah Forrestia Devi
Swietenia
6. Prosedur
 Menghubungi stasiun meteorologi terdekat untuk mendapatkan data
iklim 10 tahun terakhir.
 Mengukur pH tanah.
 Mengukur ketinggian tempat.
 Setiap kegiatan harus dicatat.
SOP II : Persiapan Kolam
1. Tujuan
Untuk meningkatkan kualitas lingkungan atau daya dukung
kolam, dan produktifitas lahan, dalam rangka memberikan
dukungan bagi pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan kakap.
2. Ruang Lingkup
 Pengeringan kolam pemijahan
 Pemasangan pralon pada outlet
 Pengisian air
3. Acuan
4. Definisi
Kolam adalah perairan di daratan yang lebih kecil ukurannya daripada
danau. Kolam terbentuk secara alami atau dapat dibuat oleh manusia.
5. Penanggung Jawab
Koordinator Penanggung Jawab Benih : Maghfirah Forrestia Devi
Swietenia
6. Prosedur
 Bersihkan kolam pemijahan dari sampah/kotoran dan ikan liar.
 Keringkan kolam pemijahan selama 1 – 2 hari atau secukupnya
sampai dasar kolam kering.
 Pemupukan tidak perlu dilakukan. Pengapuran dilakukan apabila pH <
7.
 Tutup outlet dengan pralon.
 Pasang saringan strimin pada inlet agar ikan-ikan liar tidak masuk
selama pengisian air
 Isi kolam dengan air bersih hingga ketinggian air pada outlet sekitar
50 – 60 cm. Air jangan terlalu dalam untuk memudahkan saat
pengambilan larva.
 Tutup inlet (air tidak mengalir atau mengalir kecil) dan pertahankan
ketinggian air, bila permukaan air turun atau air kolam sudah terlalu
keruh lakukan penambahan air pada pagi hari.
SOP III : Pemilihan Induk
1. Tujuan
 Untuk mematangkan gonad induk ikan kakap jantan dan betina
 Untuk mendapatkan induk yang siap dipijahkan
2. Ruang Lingkup
 Memisahkan induk jantan dan betina dalam hapa.
 Pematangan gonad
 Memberikan pakan induk 2x sehari dengan protein kurang lebih 28%
 Melakukan seleksi induk jantan dan betina yang siap dipijahkan
3. Acuan
SNI 6138:2009 induk ikan kakap
4. Definisi
Induk ikan yang baik adalah mampu memproduksi benih, sangat responsif
terhadap makanan buatan yang di berikan, dapat hidup dan tumbuh baik
pada lingkungan perairan yang terkontrol, pertumbuhannya sangat cepat.
5. Penanggung Jawab
Koordinator Penanggung Jawab Benih : Muchammad David Pamuji
6. Prosedur
Alat : 1. Kolam pemijahan
2. Timbangan
3. Ember plastik
4. Hapa
Bahan : 1. Sepasang indukan ikan kakap
2. Pakan untuk induk ikan kakap
Cara kerja :
1. Perawatan induk
1. Menyiapkan dikolam penampungan induk
2. Memasukkan induk jantan dan betina ke dalam kolam yang
berbeda
3. Menghitung kebutuhan pakan
4. Memberikan pakan 2x sehari pagi dan sore
2. Seleksi induk
1. Menimbang bobot induk
2. Memisahkan induk satu persatu yang tekah matang gonad dengan
mengamati keadaan perut dan urogenital
3. Perut betina yang matang gonad : membesar dan urogenitalnya
berwarna merah
4. Memilih induk yang sehat dan tidak cacat
SOP IV : Pemijahan
1. Tujuan
Pemijahan bertujuan untuk mendapatkan larva ikan kakap
2. Ruang lingkup
 Memasukkan induk hasil seleksi ke kolam pemijahan
 Memberikan pakan 2% dari BB
 Protein kurang lebih 28%
 Memberikan pupuk buatan pada hari ke 7
 Memanen larva pada hari ke 15 sampai 17
3. Acuan
4. Definisi
Pemijahan adalah proses pengeluaran sel telur dari induk betina dan
sperma oleh induk jantan yang kemudian di ikuti dengan perkawinan.
5. Penanggung Jawab
Koordinator Penanggung Jawab Benih : Mochammad David Pamuji
6. Prosedur
1. Menyeleksi induk yang asih produktif dan matang gonad di hapa dan
tampung secukupnya dalam bak dan segera masukkan ke dalam kolam.
2. Memasukkan ikan hasil seleksi ke dalam kolam pemijahan dengan
perbandingan 1 jantan dan 3 betina
3. Memberikan pakan induk dengan kandungan protein kurang lebih 28%
sebanyak 2% dari bobot biomassa sehingga siap memijah
4. Menambahkan pupuk urea pada hari ke 4 sebelum pemijahan induk
jantan dan betina
5. Menjaga ketinggan air kisaran 40 – 50 cm untuk menjaga suhu air.
6. Mengamati kemunculan larva pada permukaan air pada hari ke 9
setelah terjadi pemijahan induk jantan dan betina.

Anda mungkin juga menyukai