Anda di halaman 1dari 27

PEMBENIHAN IKAN PATIN SIAM

(Pangasius hypophthlamus)
SISTEM BUATAN DI BALAI BENIH IKAN (BBI)
SUKARELA BANYUASIN SUMATERA SELATAN

Toni Susanto
NISN: 0008077619

Guru Pembimbing : Johni Ruli S. Damanik,S.,Pi.


Pembimbing Lapangan: Sepriadi

Program studi budidaya perikanan


Air tawar bpat
Smkn 1 tanjung lago
2018
Latar Belakang

PKL adalah suatu sistem yang diterapkan di


SMKN1 Tanjung Lago diselenggarakan tidak
hanya di sekolah melainkan juga dilaksanakan di
masyarakat, dunia usaha dan industri.
Bertujuan sebagai pembanding antara teori dan
praktek yang didapat selama menumpuh
pendidikan di SMK dan menerapkannya di dunia
usaha dan industri
Profil Balai Benih Ikan
(BBI) Sukarela

Merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) pada Dinas


Perikanan Dan Kelautan Kabupaten Banyuasin . Balai benih ikan di
bangun pada tahun 2010.

Tujuan UPTD Memproduksi benih unggulan dan berkualitas


serta melaksanakan pembenihan langsung kepada kelompok
budidaya ikan
Patin Siam

Salah satu ikan konsumsi air tawar

Pertumbuhanya yang cepat dan mudah di


budidaya

Nilai harga jual 16.000-22.000/kg

Muslim et all,
Ikan patin (Pangasius hypopthalmus) merupakan salah satu
(2009)
dari 14 spesies pangasius yang sudah cukup lama di
Indonesia. (Pangasius hypopthalmus berasal dari Thailand
dan menjadi salah satu ikan populer yang dibudidayakan di
Indonesia. Patin mulai berkembang pesat di jawa barat,
lampung , sumatra bagian selatan, dan kalimatan.
Klsaifikasi dan
Morfologi
Menurut Ghufran (2010)

Kingdom : Animalia

Filum : chordata

Kelas : pisces

Famili : pangasidae

Genus : pangasius
Spesies: Pangasius
hypophthlamus

Warna keperak-perakan nocturnal

Memiliki 2 pasang kumis omnivora


Tujuan,Waktu dan
tempat, Metode

Tujuan Waktu dan tempat

Waktu
Mempelajari • 10 Januari – 12 april 2018
• Teknik budidaya Tempat
• Tahapan kegiatan pembenihan • Balai Benih Ikan Sukarela
Banyuasin, Sumatera Selatan
Alur Kegiatan

Persiapan Media, Bahan dan


peralatan.

Mengelola Induk

Melakukan Pemijahan

Menganalisis Penetasan Telur

Melakukan Perawatan Larva


dan Benih

Pemberian Pakan

Pendederan
1. Persiapan Media,
Bahan dan peralatan.

Alat Bahan

-Baskom -Suntikan (spuit) -Induk ikan patin jantan dan betina.


-Bulu ayam -Kateter fedding tub -Kantong Kemas
-Karet ikat/gelang.
-Seser halus -Lap tangan
-Tabung oksigen.
-Pompa air -pH meter -Tubifex sp.
-Hi blow -Ember -Tisiu.
-Handuk -Bak sortir -Cysta Artemia sp
-Hormon Ovaprim.
-Akuarium -Waring
-Larutan Aquabides.
-Seser induk -Thermometer
-Larutan fisiologi NaCl.
-Larutan tanah liat / tanah merah.
-Timbangan digital / manual -Garam.
-Corong kultur Artemia sp
-Corong penetasan telur
-Pemanas ruangan (kompor)
2. Mengelola Induk Pemeliharaan Induk

Kualitas air

Suhu 29-30 ˚C

Ph 6,5

Ukuran kolam 10x10x2 m

BBI Sukarela PRO-VITE 782


Betina Berat : 5,3 kg
Jantan berat : 3,2 kg Pemberian 2x sehari
Pemeliharaan induk

Jantan Betina

Umur : 2 tahun Umur: 2,5 tahun

Berat 2 kg/ekor Berat 3 kg/ekor


Seleksi Induk
Kriteria induk Betina
• Usia diatas 2 tahun dan Berat 1,5 - 2 kg
• Perut membuncit bila diraba perut
terasa empuk,lembek dan tipis
• Lubang urogenetical bewarna kemerah
merahan hingga nyaris merah tua
Seleksi induk bertujuan untuk • Akan keluar beberapa butir telur
memilih indukan yang dipelihara dengan bentuk bulat bundar, apabila
di dalam kolam indukan siap kloaka di tekan telurnya berwarna putih
pijahkan. Induk betina deseleksi kekuningan
dengan menggunakan kateter.
Sehingga didapat indukan yang
unggul dan siap pijah. kriteria induk jantan
• Usia diatas 2 tahun dan berat 1,5 - 2 kg
• Area perut terasa lembut dan sangat
tipis
• jika diurut sambil di tekan akan
mengeluarkan sperma bewarna putih
• kelamin berwarna merah tua dan
membesar.
Persiapan Pemijahan

Melakukan • Spuit
pemberokan • Ovaprim
• Tisiu
• Aqua bides/NaCl
• Mengurangi kotoran yang keluar • Pelicin (minyak sayur)
dari anus saat stripping • Larutan tanah
• Menghilangkan stres pada saat • Alat lainya
ditangkap
• Menyakinkan perut besar karena
banyak telur bukan bnyak makanan

Penimbangan

• Untuk mengetahui bobot induk


dan mempermudah perhitungan
dosis yang ingin diberikan
3. Pemijahan Secara Dosis jantan : 0,2 ml
Buatan Betina : 0,6 ml

Jantan : 3,2 kg x 0,2 ml


= 0,64 ml
Betina : 5,3 kg x 0,6ml
= 3,18 ml

penimbangan Ovaprim &


Pengambilan NaCl
induk

Penyuntikan
induk
Alat striping
Striping
Proses Pemijahan

Pencampuran
Sperma dan telur lumpur

Satu indukan
betina patin siam Pembilasan
telur mencapai
700,000 butir

Suhu : 29,5 ˚C
Larva yang menetas Corong Ph : 7,5
504,000 larva penatasan
Persiapan
corong
1. Stripping induk jantan, tampung sperma di dalam
Persiapan Media botol yang telah dicampur NaCl,
Penetasan 2. Stripping induk betina tamung dalam baskom,
3. Campurkan sperma dan telur lalu aduk,
• Menyiapkan corong 4. Bilas dengan air (terjadilah Fertilisasi)
penetasan 5. aduk dengan lumpur lalu bilas dengan air hingga
• Mengaliri corong bersih, (menghilangkan sifat adhesid telur)
penetasan dengan air 6. Masukan ke corong penetasan dan aliri air
sebagai pengaduk telur menggunakan pipa yang ditegakan secara
vertikal.
Pembuahan
(fertilisasi)

Adalah proses
bersatunya (oosit) telur
Pemanenan dan
dengan sperma
Panen dan perhitungan lar
membentuk zigot.
perhitungan larva
 Prosedur Penyiponan dan Pergantian Air
 Dilakukan setiap hari mulai pada hari ke tiga.
 Angkat batu aerasi pada saat sipon, supaya kotoran
tidak teraduk di kolom air.
 Pergantian air dilakukan pada hari ketiga sebanyak 30-
50 % dengan air yang dikondisikan sesuai kebutuhan
larva.
Pemeliharaan larva

Pemberian Pakan
Pemebrian
Pakan 2-6
hari

artemia

Panen
Pemeberian
pakan 7-12
Ukuran Akuarium
hari
60x35x40cm

Penyiponan Cacing sutra


Pemeliharaan Benih

Pf 500

Ukuran kolam
terpal
2x4x0,7m

Kolam terpal
Panen
Packing Larva dan
Benih
Hama dan Penyakit

Burung

Bintik putih
(white spot)

Biawak
Kesimpulan

Dari kegiatan pembenihan yang di lakukan di Balai Benih


Ikan (BBI) Sukarela didapatkan kesimpulan bahwa satu ekor
induk patin jantan dan betina dengan berat 3,2 kg untuk betina
dengan berat 5,3 kg. dengan dosis penyuntikan jantan 0,2ml dan
betina 0,6ml Selain itu untuk fekunditas telur dalam induk betina
mencapai 700,000 butir dengan FR = 630,000 yang terbuahi
sedangkan HR di daptkan 504,000 larva dan SR : 50,000 ekor
 fekunditas telur untuk 1 induk sekitar 700 gr = 700,000 butir
 jumlah telur yang terbuahi FR = 90% X 700,000
= 630,000 butir

 jumlah telur yang menetas HR = 80%x 630,000


= 5o4,000

 SR = 10% x 504,00
= 50,000 ekor

 Pendederan 1 = selama 2 minggu dengan ukuran 0- ¾ inci


 pendederan 2 = selama 3 minggu dengan ukuran ¾- 1 ½ inci
 pendederan 3= selama 2 minggu dengan ukurna 1 ½ -2 ½ inci
25 cm
artemia Untuk benih Corong penetasan
100- 150 ribu
1o liter ekor

3 sendok 6-7 0ns


makan kapsitas 50 cm

akuarium
Garam 3
ons
60x35x40cm 1o cm
Tujuan penggunaan minyak sayur : Untuk
menghilangkan buih pada air yang di timbulkan
akibat adanya pergerakan ikan, karena buih tersebut
dapat mengurangi kadar oksigen dalam air.
Jenis ikan patin
1. Pagasius lithostama : berasal dari perairan kalimantan, untuk
panjang hanya 20 cm
2. pangasius nasutus : umumnya hidup di perairan tawar yang ada
di jawa dan kalimantan
3. pangasius jambal atau di sebut dengan patin jambal, umumnya
di temukan di daerah sumatera, kalimantan, dan jawa
4. Ikan patin muncang (Helicophalis waandersil) memiliki tubuh
dengan ukuran maksimal 50 cm
5. Patin juaro (Pangasius polyuranodon) memiliki panjang 80 cm
6. Patin lawang (Pangasius niewenhuisi) memiliki panjang 60 cm
tinggal di perairan jawa, kalimantan dan sumatera
7. Patin lancang (Pangasius mocronema) ikan patin yang berasal
dari kalimantan barat dengan ukuran maksimal 40 cm

Anda mungkin juga menyukai