Anda di halaman 1dari 18

BAHAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3)

1. Pengertian Limbah B3

Kata B3 merupakan akronim dari bahan beracun dan berbahaya. Oleh


karena itu, pengertian limbah B3 dapat diartikan sebagai suatu buangan atau
limbah yang sifat dan konsentrasinya mengandung zat yang beracun dan
berbahaya sehingga secara langsung maupun tidak langsung dapat merusak
lingkungan, mengganggu kesehatan, dan mengancam kelangsungan hidup
manusia serta organisme lainya. Limbah B3 bukan hanya dapat dihasilkan
dari kegiatan industri. Kegiatan rumah tangga juga menghasilkan beberapa
limbah jenis ini. Beberapa contoh limbah B3 yang dihasilkan rumah tangga
domestik) di antaranya bekas pengharum ruangan, pemutih pakaian,deterjen
pakaian, pembersih kamar mandi, pembesih kaca/jendela, pembersih lantai,
pengkilat kayu, pembersih oven,pembasmi serangga, lem perekat,hairspray,
dan batu baterai.

2. Jenis Limbah B3

Berdasarkan sumbernya, limbah B3 dibedakan menjadi 3 jenis yaitu


Limbah B3 dari sumber tidak spesifik. Limbah ini tidak berasal dari proses
utama, melainkan dari kegiatan pemeliharaan alat, inhibitor korosi,
pelarutan kerak, pencucian, pengemasan dan lain-lain. Limbah B3 dari
sumber spesifik. Limbah ini berasal dari proses suatu industri (kegiatan
utama). Limbah B3 dari sumber lain. Limbah ini berasal dari sumber yang
tidak diduga, misalnya prodak kedaluwarsa, sisa kemasan, tumpahan, dan
buangan produk yang tidak memenuhi spesifikasi.

3. Sifat dan Klasifikasi Limbah B3

Suatu limbah tergolong sebagai bahan berbahaya dan beracun jika ia


memiliki sifat-sifat tertentu,diantaranya mudah meledak, mudah teroksidasi,
mudah menyala, mengandung racun, bersifat korosifmenyebabkan iritasi,
atau menimbulkan gejala-gejala kesehatan seperti karsinogenik, mutagenik,
dan lain sebagainya.Simbol B3 merupakan gambar yang menunjukan
klasifikasi B3yang terdiri dari 10 (sepuluh) jenis simbol yang dipergunakan
yaitu:
1. Simbol untuk B3 klasifikasi bersifat mudah meledak
(explosive), sebagaimana gambar 1

Gambar 1 : Simbol untuk B3 klasifikasi bersifat mudah meledak


(explosive).

Warna dasar putih dengan garis tepi tebal berwarna merah. Simbol
berupa gambar bom meledak (explosive/exploded bomb) berwarna hitam.
Simbol ini menunjukkan suatu bahan yang pada suhu dan tekanan standar
(25ºC, 760 mmHg) dapat meledak dan menimbulkan kebakaran atau
melalui reaksi kimia dan/atau fisika dapat menghasilkan gas dengan suhu
dan tekanan tinggi yang dengan cepat dapat merusak lingkungan di
sekitarnya
2. Simbol untuk B3 klasifikasi bersifat pengoksidasi (oxidizing),
sebagaimana gambar 2.

Gambar 2 : Simbol untuk B3 klasifikasi bersifat pengoksidasi (oxidizing).

Warna dasar putih dengan garis tepi tebal berwarna merah. Gambar
simbol berupa bola api berwarna hitam yang menyala. Simbol ini
menunjukkan suatu bahan yang dapat melepaskan banyak panas atau
menimbulkan api ketika bereaksi dengan bahan kimia lainnya, terutama
bahan-bahan yang sifatnya mudah terbakar meskipun dalam keadaan hampa
udara.

3. Simbol untuk B3 klasifikasi bersifat mudah menyala (flammable),


sebagaimana gambar 3,

Gambar 3 : Simbol untuk B3 klasifikasi bersifat mudah menyala


(flammable)

Warna dasar putih dengan garis tepi tebal berwarna merah. Gambar simbol
berupa gambar nyala api berwarna putih dan hitam.Simbol ini menunjukkan
suatu bahan yang memiliki karakteristik sebagai berikut:

a. Dapat menjadi panas atau meningkat suhunya dan terbakar karena


kontak dengan udara pada temperatur ambien;
b. Padatan yang mudah terbakar karena kontak dengan sumber nyala
api
c. Gas yang mudah terbakar pada suhu dan tekanan normal;
d. Mengeluarkan gas yang sangat mudah terbakar dalam jumlah
yang berbahaya, jika bercampur atau kontak dengan air atau udara
lembab;
e. Padatan atau cairan yang memiliki titik nyala di bawah 0ºC dan
titik didih lebih rendah atau sama dengan 35ºC;
f. Padatan atau cairan yang memiliki titik nyala 0ºC – 21ºC;
g. Cairan yang mengandung alkohol kurang dari 24% volume
dan/atau pada titik nyala (flash point) tidak lebih dari 60ºC (140ºF)
akan menyala apabila terjadi kontak dengan api, percikan api atau
sumber nyala lain pada tekanan udara 760 mmHg. Pengujiannya
dapat dilakukan dengan metode ”Closed-Up Test”;
h. Padatan yang pada temperatur dan tekanan standar (25ºC dan 760
mmHg) dengan mudah menyebabkan terjadinya kebakaran melalui
gesekan, penyerapan uap air atau perubahan kimia secara spontan
dan apabila terbakar dapat menyebabkan kebakaran yang terus
menerus dalam 10 detik. Padatan yang hasil pengujian ”Seta Closed
Cup Flash Point Test”-nya menunjukkan titik nyala kurang dari
40ºC;
i. Aerosol yang mudah menyala;
j. Padatan atau cairan piroforik
k. Peroksida organik.

4. Simbol untuk B3 klasifikasi bersifat beracun (toxic),sebagaimana gambar


4.

Gambar 4 : Simbol B3 klasifikasi bersifat beracun (toxic)


Warna dasar putih dengan garis tepi tebal berwarna merah. Simbol berupa
gambar tengkorak dan tulang bersilang. Simbol ini menunjukkan suatu
bahan yang memiliki karakteristik sebagai berikut:

a. Sifat racun bagi manusia, yang dapat menyebabkan keracunan


atau sakit yang cukup serius apabila masuk ke dalam tubuh melalui
pernafasan, kulit atau mulut. Penentuan tingkat sifat racun ini
didasarkan atas uji LD50 (amat sangat beracun, sangat beracun dan
beracun).
b. Sifat bahaya toksisitas akut.
5. Simbol untuk B3 klasifikasi bersifat berbahaya (harmful), sebagaimana
gambar 5.

Gambar 5 : Simbol B3 klasifikasi bersifat berbahaya (harmful)

Warna dasar putih dengan garis tepi tebal berwarna merah. Simbol
berupa gambar silang berwarna hitam. Simbol ini untuk menunjukkan suatu
bahan baik berupa padatan, cairan ataupun gas yang jika terjadi kontak atau
melalui inhalasi ataupun oral dapat menyebabkan bahaya terhadap
kesehatan sampai tingkat tertentu.

6. Simbol untuk B3 klasifikasi bersifat iritasi (irritant), sebagaimana gambar


6.

Gambar 6 : Simbol B3 klasifikasi bersifat iritasi (irritant)

Warna dasar putih dengan garis tepi tebal berwarna merah. Simbol berupa
gambar tanda seru berwarna hitam. Simbol ini menunjukkan suatu bahan
yang memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. Padatan maupun cairan yang jika terjadi kontak secara langsung
dan/atau terus menerus dengan kulit atau selaput lendir dapat
menyebabkan iritasi atau peradangan;
b. Toksisitas sistemik pada organ target spesifik karena paparan
tunggal dapat menyebabkan iritasi pernafasan, mengantuk atau
pusing;
c. Sensitasi pada kulit yang dapat menyebabkan reaksi alergi pada
kulit; dan/atau
d. Iritasi/kerusakan parah pada mata yang dapat menyebabkan iritasi
serius pada mata.

7. Simbol untuk B3 klasifikasi bersifat korosif (corrosive), sebagaimana


gambar 7.

Gambar 7 : Simbol B3 klasifikasi bersifat korosif (corrosive)

Warna dasar putih dengan garis tepi tebal berwarna merah. Simbol
terdiri dari 2 gambar yang tertetesi cairan korosif. Simbol ini menunjukkan
suatu bahan yang memiliki karakteristik sebagai berikut:

a. Menyebabkan iritasi (terbakar) pada kulit;


b. Menyebabkan proses pengkaratan pada lempeng baja SAE 1020
dengan laju korosi > 6,35 mm/tahun dengan temperatur pengujian
55oC; dan/atau c. Mempunyai pH sama atau kurang dari 2 untuk B3
bersifat asam dan sama atau lebih besar dari 12,5 untuk B3 yang
bersifat basa.
8. Simbol untuk B3 klasifikasi bersifat berbahaya bagi lingkungan
(dangerous for environment), sebagaimana gambar 8.

Gambar 8 : Simbol B3 klasifikasi berbahaya bagi lingkungan (dangerous


for the environment)
Warna dasar putih dengan garis tepi tebal berwarna merah. Simbol berupa
gambar pohon dan media lingkungan berwarna hitam serta ikan berwarna
putih. Simbol ini untuk menunjukkan suatu bahan yang dapat menimbulkan
bahaya terhadap lingkungan. Bahan kimia ini dapat merusak atau
menyebabkan kematian pada ikan atau organisme aquatic lainnya atau
bahaya lain yang dapat ditimbulkan, seperti merusak lapisan ozon
(misalnya CFC = Chlorofluorocarbon), persistent di lingkungan (misalnya
PCBs = Polychlorinated Biphenyls.

9. Simbol untuk B3 klasifikasi bersifat karsinogenik, teratogenik dan


mutagenik (carcinogenic, tetragenic,mutagenic), sebagaimana gambar 9.

Gambar 9 : Simbol B3 klasifikasi bersifat karsinogenik, teratogenik dan


mutagenik (carcinogenic, tetragenic,mutagenic).
Warna dasar putih dengan garis tepi tebal berwarna merah. Simbol
berupa gambar kepala dan dada manusia berwarna hitam dengan gambar
menyerupai bintang segi enam berwarna putih pada dada. Simbol ini
menunjukkan paparan jangka pendek, jangka panjang atau berulang
dengan bahan ini dapat menyebabkan efek kesehatan sebagai berikut:

a. karsinogenik yaitu penyebab sel kanker;


b. teratogenik yaitu sifat bahan yang dapat mempengaruhi
pembentukan dan pertumbuhan embrio;
c. mutagenic yaitu sifat bahan yang menyebabkan perubahan
kromosom yang berarti dapat merubah genética;
d. toksisitas sistemik terhadap organ sasaran spesifik;
e. toksisitas terhadap sistem reproduksi; dan/atau
f. gangguan saluran pernafasan.

10. Simbol untuk B3 klasifikasi bersifat bahaya lain berupa gas bertekanan
(pressure gas), sebagaimana gambar 10.

Gambar 10 : Simbol B3 klasifikasi bersifat gas bertekanan

Warna dasar putih dengan garis tepi tebal berwarna merah. Simbol berupa
gambar tabung gas silinder berwarna hitam. Simbol ini untuk menunjukkan
bahaya gas bertekanan yaitu bahan ini bertekanan tinggi dan dapat meledak
bila tabung dipanaskan/terkena panas atau pecah dan isinya dapat
menyebabkan kebakaran.
KESEHATAN & KESELAMATAN KERJA LABORATORIUM KIMIA
(K3L)

Keselamatan dan Keamanan Kerja atau laboratory safety(K3)


memerlukan perhatian khusus , karena penelitian menunjukkan telah terjadi
kecelakaan kerja dengan intensitas yang mengkawatirkan yaitu 9
orang/hari. Oleh karena itu K3 seyogyanya melekat pada pelaksanaan
praktikum dan penelitian di laboratorium. Laboratorium adalah tempat staf
pengajar, mahasiswa dan pekerja lab melakukan eksprimen dengan bahan
kimia alat gelas dan alat khusus. Penggunaan bahan kimia dan alat tersebut
berpotensi terjadinya kecelakaan kerja. Pada umumnya kecelakan kerja
penyebab utamanya adalah kelalaian atau kecerobohan. Oleh karena itu
perlu dilakukan upaya untuk mencegah terjadinya kecelakaan dengan cara
membina dan mengembangkan kesadaran (attitudes) akan pentingnya K3 di
laboratorium.

Peraturan Keselamatan Kerja

Tujuan Peraturan Keselamatan Kerja dimaksudkan untuk menjamin :

1. Kesehatan , keselamatan dan kesejahteraan orang yg bekerja di


laboratorium.
2. Mencegah orang lain terkena resiko pekerjaan laboratorium yang
menyebabkan terganggu kesehatannya akibat kegiatan di
laboratorium.
3. Mengontrol penyimpanan dan penggunaan bahan yang mudah
terbakar dan beracun
4. Mengontrol pelepasan bahan berbahaya (gas) dan zat berbau ke
udara, sehingga tidak berdampak negative terhadap lingkungan.

Aturan umum yang terdapat dalam peraturan itu menyangkut hal hal
sebagai berikut :

1. Orang yang tak berkepintingan dilarang masuk laboratorium, untuk


mencegah hal yang tidak diinginkan.
2. Jangan melakukan eksprimen sebelum mengetahui informasi
mengenai bahaya bahan kimia, alat alat dan cara pemakaiannya.
3. Mengenali semua jenis peralatan keselamatan kerja dan letaknya
untuk memudahkan pertolongan saat terjadi kecelakaan kerja
laboratorium.
4. Harus tau cara pemakaian alat emergensi : pemadam kebakaran, eye
shower, respirator dan alat keselamatan kerja yang lain.
5. Setiap laboran /Pekerja laboratorium harus tau memberi pertolongan
darurat (P3K).
6. Latihan keselamatan harus dipraktekkan secara periodik bukan
dihapalkan saja
7. Dilarang makan minum dan merokok di lab, bhal ini berlaku juga
untuk laboran dan kepala Laboratorium.
8. Jangan terlalu banyak bicara, berkelakar, dan lelucon lain ketika
bekerja di laboratorium
9. Jauhkan alat alat yang tak digunakan, tas,hand phone dan benda lain
dari atas meja kerja.

Pakaian di Laboratorium

Pekerja laboratorium harus mentaati etika berbusana di laboratorium.


Busana yang dikenakan di laboratorium berbeda dengan busana yang
digunakan sehari hari.

Busana atau pakaian di laboratorium hendaklah mengikuti aturan sebagai


berikut :

1. Dilarang memakai perhiasan yang dapat rusak oleh bahan kimia,


sepatu safety yang terbuka, sepatu licin, atau berhak tinggi. Harus
menggunakan sepatu safety yang memenuhi standar. Bagi wanita
juga harus menggunakan sepatu safety khusus wanita.
2. Wanita dan pria yang memiliki rambut panjang harus diikat, rambut
panjang yang tidak terikat dapat menyebabkan kecelakaan. karena
dapat tersangkut pada alat yang berputar.
3. Pakailah jas praktikum, sarung tangan dan pelindung yang lain
dengan baik meskipun, penggunaan alat alat keselamatan
menjadikan tidak nyaman.
Bekerja dengan Bahan Kimia Bila anda bekerja dengan bahan kimia
maka diperlukan perhatian dan kecermatan dalam penanganannya.

Adapaun hal umum yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut :

a. Hindari kontak langsung dengan bahan kimia


b. Hindari menghirup langsung uap bahan kimia
c. Dilarang mencicipi atau mencium bahan kimia kecuali ada perintah
khusus ( cukup dengan mengkibaskan kearah hidung )
d. Bahan kimia dapat bereaksi langsung dengan kulit menimbulkan iritasi
(pedih dan gatal)
Memindahkan Bahan Kimia

Seorang laboran pasti melakukan pekerjaan pemindahan bahan kimia pada


setiap kerjanya.

Ketika melakukan pemindahan bahan kimia maka harus diperhatikan hal


hal sebagai berikut :

1. Baca label bahan sekurang kurangnya dua kali untuk menghindari


kesalahan dalam pengambilan bahan misalnya antara asam sitrat dan
asam nitrat.
2. Pindahkan sesuai jumlah yang diperlukan
3. Jangan menggunakan bahan kimia secara berlebihan
4. Jangan mengembalikan bahan kimia ke tempat botol semula untuk
menghindari kontaminasi, meskipun dalam hal ini kadang terasa
boros Memindahkan Bahan Kimia Cair. Ada sedikit perbedaan
ketika seorang laboran memindahkan bahan kimia yang wujudnya
cair.

Hal yang harus diperhatikan adalah :

1. Tutup botol dibuka dengan cara dipegang dengan jari tangan dan
sekaligus telapak tangan memegang botol tersebut.
2. Tutup botol jangan ditaruh diatas meja karena isi botol bisa terkotori
oleh kotoran yang ada diatas meja.
3. Pindahkan cairan menggunakan batang pengaduk untuk
menghindari percikan.
4. Pindahkan dengan alat lain seperti pipet volume shg lebih mudah.

Memindahkan Bahan Kimia Padat

Pemindahan bahan kimia padat memerlukan penanganan sebagai berikut :

1. Gunakan sendok sungu atau alat lain yang bukan berasal dari logam.
2. Jangan mengeluarkan bahan kimia secara berlebihan.
3. Gunakan alat untuk memindahkan bebas dari kontaminasi. Hindari
satu
4. sendok untuk bermacam macam keperluan.
Cara Pemanasan Larutan dalam Tabung Reaksi

Pemanasan tabung reaksi sering dilakukan dalam suatu percobaan di


laboratorium. Ada banyak reaksi yang harus dilakukan pemanasan untuk
mempercepat proses reaksi.

Tata cara melakukan pemanasan tabung reaksi adalah :

1. Isi tabung reaksi sebagian saja, sekitar sepertiganya.


2. Api pemanas terletak pada bag bawah larutan.
3. Goyangkan tabung reaksi agar pemanasan merata.
4. Arah mulut tabung reaksi pada tempat yang kosong agar
percikannya tidak
5. mengenai orang lain

Cara memanaskan dengan gelas Kimia

Pemanasan yang dilakukan menggunakan gelas kimia ( bukan tabung


reaksi) maka harus memperhatikan aturan sebagai berikut :

1. Gunakan kaki tiga sebagai penopang gelas kimia tersebut.


2. Letakkan batang gelas atau batu didih pada gelas kimia untuk
menghindari pemanasan mendadak.
3. Jika gelas kimia tersebut berfungsi sbg penagas air , isikan air
seperempatnya saja supaya tidak terjadi tumpahan.

Peralatan dan Cara Kerja

Bekerja dengan alat alat kimia juga berpotensi terjadinya kecelakaan kerja,
oleh karena itu harus diperhatikan hal hal sebagai berikut :

1. Botol reagen harus dipegang dengan cara pada bagian label ada
pada telapak tangan .
2. Banyak peralatan terbuat dari gelas , hati hati kena pecahan kaca.
Bila memasukkan gelas pada prop-karet gunakan sarung tangan
sebagai pelindung.
3. Ketika menggunakan pembakar spritus hati hati jangan sampai
tumpah di meja
4. karena mudah terbakar. Jika digunakan bunsen amati keadaan
selang apakah masih baik atau tidak.
5. Hati hati bila mengencerkan asam sulfat pekat, asam sulfatlah yang
dituang
6. sedikit demi sedikit dalam air dan bukan sebaliknya

Pembuangan Limbah

Limbah bahan kimia secara umum meracuni lingkungan, oleh karena itu
perlu penanganan khusus :

1. Limbah bahan kimia tidak boleh dibuang langsung ke lingkungan .


2. Buang pada tempat yang disediakan
3. Limbah organik dibuang pada tempat terpisah agar bisa didaur
ulang.
4. Limbah padat (kertas saring, korek api, endapan) dibuang ditempat
khusus.
5. Limbah yang tidak berbahaya (Misal : detergen) boleh langsung
dibuang
6. pengenceran air yang cukup banyak.
7. Buang segera limbah bahan kimia setelah pengamatan selesai.
8. Limbah cair yang tidak larut dlm air dan beracun dikumpulkan pada
botol dan diberi label yg jelas.

Terkena Bahan Kimia

Kecelakaan kerja biasa saja terjadi meskipun telah bekerja dengan hati hati.

Bila hal itu terjadi maka perhatikan hal hal sebagai berikut :

1. Jangan panik .
2. Mintalah bantuan rekan anda yg ada didekat anda, oleh karenanya
dilarang bekerja sendirian di laboratorium.
3. Bersihkan bagian yang mengalami kontak langsung dengan bahan
tersegut, bila memungkinkan bilas sampai bersih
4. Bila kena kulit, jangan digaruk , supaya tidak merata.
5. Bawaah keluar ruangan korban supaya banyak menghirup oksigen.
6. Bila mengkawatirkan kesehatannya segera hubungi paramedik
secepatnya. Terjadi Kebakaran Kebakaran bisa saja terjadi di
laboratorium, karena di dalamnya banyak tersimpan bahan yang
mudah terbakar.
Kombinasi Bahan yang harus dihindari

Kombinasi bahan dibawah ini berpotensi terjadi kecelakaan kerja, oleh


karenanya harus dihindari.

1. Natrium atau Kalium dengan air


2. Amonium nitrat, serbuk seng dan air
3. Kalium nitrat dengan natrium asetat
4. Nitrat dengan ester
5. Peroksida dengan magnesium, seng atau aluminium
6. Benzena atau alkohol dengan api

Ada beberapa gas yang berbahaya keberadaanya di laboratorium. Gas gas


tersebut adalah :

1. Bersifat Iritasi gas HCl, HF, nitrat dan nitrit, klorin, sulfur dioksida
( cermati baunya yg nyegrak).
2. Karbon monoksida sangat mematikan, semua reaksi yang
menghasilkan gas tersebut dihindari, karena tidak berwarna, dan
tidak berbau
3. Hidrogen sianida berbau seperti almond Hidrogen sulfida dikenali
dari baunya Hidrogen selenida (H2Se) gas yg sangat beracun.

Tabel Alat-Alat Gelas

- Untuk
menyimpan dan
memanaskan
. Labu Erlenmeyer larutan
(Erlenmeyer Flask)
- Menampung
filtrat hasil
penyaringan
- Untuk mengukur
volume larutan
yang tidak
Gelas Kimia
memerlukan
(Beaker Glass)
tingkat ketelitian
yang tinggi
- Menampung zat
kimia
Untuk mengukur
volume larutan
Gelas Ukur
tidak memerlukan
(Graduated/Measu
tingkat ketelitian
ring Cylinder)
yang tinggi dalam
jumlah tertentu
Berguna untuk
mengambil cairan
Pipet Tetes (Drop dalam skala
Pipette) tetesan kecil.

. Pipet Ukur Digunakan untuk


(Measuring mengambil larutan
Pipette) dengan volume
tertentu

Digunkan untuk
mengambil larutan
dengan volume
tepat sesuai
Pipet
dengan label yang
Volum/gondok
tertera pada
(Volume Pipette)
bagian yang
menggelembung
(gondok) pada
bagian tengah
pipet.
Untuk
membuat
larutan dengan
konsentrasi
Labu Ukur
tertentu dan
(Volumetric Flash)
mengencerkan
larutan dengan
keakurasian
yang tinggi.
Digunakan untuk
menolong pada
saat memasukkan
cairan ke
Corong dalamsuatu wadah
Gelas (Funnel dengan mulut
Conical) sempit, seperti :
botol, labu ukur,
buret dan
sebagainya.
Untuk
memisahkan
campuran larutan
yang memiliki
Corong kelarutan yang
Pisah (Separatory berbeda
Funnel) (berdasarkan berat
jenis). Biasanya
digunakan dalam
proses ekstraksi
Digunakan untuk
melakukan titrasi.
Zat yang
digunakan untuk
menitrasi (titran)
Buret (Burette)
ditempatkan
dalam buret, dan
dikeluarkan
sedikit demi
sedikit melalui
kran.
-Sebagai tempat
untuk
mereaksikan
bahan kimia
Tabung reaksi
- Untuk
(Test Tube)
melakukan reaksi
kimia dalam skala
kecil
- wadah untuk
perkembangbiakk
an mikroba
Fungs
i : Membantu
mengambil
larutan kimia
yang
Rubber berbahaya
Bulb / Karet dengan cara
Penghisap / Filler disambungka
n dengan
pipet ukur
atau pipet
volume.

: untuk mengaduk
larutan agar tetap
Batang homogen atau
Pengaduk agar zat padat
cepat larut
TUGAS PENGGANTI RESPON

Disusun Oleh:

NAMA : Muhamad Soleh

NIM : 05051181924006

KELAS :B

PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2019/2020

Anda mungkin juga menyukai