(SNI)
Berikut ini adalah beberapa contoh SNI Bidang Perbenihan yang telah ditetapkan oleh BSN :
Catatan: untuk komoditas yang belum memiliki SNI dapat mengacu pada SNI yang relevan
Persyaratan :
1. Teknis Persyaratan :
2. Manajemen 1. Manajemen
3. Keamanan Pangan 2. Teknis
4. Lingkungan 3. Pengendalian Kesehatan
dan Kesejahteraan Ikan
4. Pengelolaan Lingkungan
5. Sosial dan Ekonomi
6. Dokumentasi (untuk
ketertelusuran jaminan
Keamanan Pangan)
SNI CPIB adalah standar dalam pengendalian mutu produk perikanan mulai dari Pra
Produksi, Proses Produksi dan Pasca Produksi untuk menjamin mutu induk dan benih yang
dihasilkan oleh unit-unit pembenihan, baik skala kecil maupun skala besar
Pada SNI CPIB terbaru (SNI 8035:2019) terdapat penambahan 2 (dua) persyaratan yang
sebelumnya tidak dipersyaratkan pada SNI CPIB sebelumnya (SNI 8035:2014) yaitu :
1. Persyaratan Pengendalian Kesehatan dan Kesejahteraan Ikan ,
2. Persyaratan Sosial Ekonomi
Persyaratan-persyaratan tersebut diperlukan untuk menjawab isu internasional yang
menimbulkan tantangan multidimensi dalam pengembangan usaha perikanan budidaya,
antara lain :
1) Perdagangan global yang sangat kompetitif,
2) Ketatnya persyaratan mutu dan keamanan pangan yang ditetapkan negara pengimpor,
3) Tuntutan konsumen terhadap mutu, penganekaragaman jenis dan bentuk serta penyajian
produk
4) Tuntutan untuk melaksanakan tata cara budidaya ikan yang bertanggungjawab,
berkelanjutan (responsible and sustainable aquaculture )dan ketertelusuran (traceability)
Dengan penerapan SNI CPIB 2019 diharapkan dapat meningkatkan daya saing produk
benih yang dihasilkan sesuai tuntutan pasar, menjamin keberlangsungan usaha
pembenihan dan menjaga konsistensi mutu benih
SNI 8035: 2019 CARA PEMBENHAN IKAN YANG BAIK (CPIB)
PERSYARATAN STANDAR
LATAR BELAKANG PENERAPAN CPIB
1. Memberikan upah/gaji
yang sesuai peraturan
dan/atau kesepakatan
lainnya;
PERSYARATAN
1. Lokasi
2. Prasarana & Sarana Sosial & 2. menciptakan kondisi
2 5 kerja yang kondusif;
3. Kualitas Air Teknis Ekonomi
4. Pengelolaan Induk 3. tidak mempekerjakan
5. Pengelolaan Benih pekerja di bawah umur;
4. memenuhi kepuasan
pelanggan.
1. Pengendalian Kesehatan
Ikan Pengendalian Kesehatan Pengelolaan 1. Sanitasi
2. Penerapan 3 4 2. Limbah
Kesejahteraan Ikan
& Kesejahteraaan Ikan Lingkungan
Unit Pembenihan yang menerapkan 6 (enam) Persyaratan SNI CPIB
tersebut akan menghasilkan benih bermutu dengan ciri -ciri :
1. Perumbuhan cepat,
2. Ukuran seragam,
3. Kelangsungan hidup (sintasan) tinggi,
4. Adaptif terhadap lingkungan,
5. Bebas parasit,
6. Tahan penyakit,
7. Efisien dalam penggunaan pakan,
8. Tidak mengandung residu bahan kimia dan obat yang merugikan
manusia dan lingkungan
MELAKUKAN ATAU MENUNJUK
1.1.Manajemen
Manajemen PERSONEL UNTUK VERIFIKASI,
PEMANTAUAN DAN TINDAKAN
PERBAIKAN DALAM CPIB
MEMAHAMI TUGAS &
TANGGUNGJAWABNYA
2 3 MENDOKUMENTASIKAN
PENGELOLAAN UNIT
PEMBENIHAN
MENETAPKAN : MPM & PELAKSANA PRODUKSI
PELAKSANA PRODUKSI : MPM:
• menangani fungsi proses • dari internal dan/atau 1 4
produksi eksternal unit pembenihan
• manajemen induk, • memiliki tanggung jawab
dalam merencanakan dan PIMPINAN UNIT
manajemen benih, memastikan bahwa unit
manajemen kualitas air, PEMBENIHAN/PEMILIK
pembenihan memenuhi
manajemen pakan, persyaratan CPIB
manajemen kesehatan Merencanakan, menerapkan, mengawasi dan
• memberikan pemahaman mengevaluasi proses pembenihan sesuai dengan
ikan dan mekanik dan memastikan semua
(permesinan, perlistrikan persyaratan CPIB.
personil unit pembenihan
dan perbengkelan dapat melaksanakan CPIB
secara konsisten;
Personil Manajemen pada unit pembenihan terdiri dari Pimpinan Unit
Pembenihan, Manajer Pengendali Mutu, Pelaksana Produksi pada setiap
tahap produksi (petugas induk, petugas benih, petugas pakan, petugas
kualitas air, petugas kesehatan ikan, petugas mekanik), Pelaksana
Administrasi dan Pelaksana Pemasaran
2. PRASARANA DAN
SARANA
4. PENGELOLAAN INDUK
PENGELOLAAN BENIH
1. LOKASI DAN TATA
LETAK
01 LOKASI DAN TATA LETAK 02 SARANA DAN PRASARANA 03 KUALITAS AIR
1
1. Tersedia sesuai kebutuhan dan terhindar
1. perijinan; Unit pembenihan memiliki sarana dan dari cemaran;
2. mekanisme pengendalian risiko prasarana, antara lain: 2. memenuhi persyaratan sesuai SNI.
terhadap : 1. ruangan yang berfungsi untuk
a. Polusi lingkungan dan produksi, administrasi, penyimpanan
kegiatan yang menimbulkan pakan, penyimpanan peralatan,
kontaminasi pada unit penyimpanan bahan kimia dan obat-
pembenihan, obatan, pengemasan dan mesin;
b. bencana alam, 2. bak/wadah : pengelolaan kualitas
c. hama/predator; dan air, pengendalian kesehatan ikan,
d. limbah padat dan/atau cair; pemeliharaan induk, pemijahan dan
3. akses yang memadai terhadap penetasan, pemeliharaan benih,
jaringan listrik, sarana penampungan benih, kultur pakan
komunikasi dan transportasi; hidup dan pengolah limbah;
4. tata letak dan desain yang
3. bahan: induk, pakan, obat-obatan,
sesuai dengan persyaratan
bahan kimia; dan
produksi dan biosekuriti.
4. peralatan: produksi, laboratorium
kesehatan ikan dan lingkungan,
panen dan mesin.
Catatan:
komoditas yang belum memiliki SNI dapat mengacu pada SNI yang relevan
SNI dapat dibaca pada website : http://akses-sni.bsn.go.id/home/index
12
LOKASI & TATA LETAK
Unit pembenihan memenuhi aspek legal yaitu perizinan seperti Surat izin Usaha
Perikanan atau Tanda Pencatatan (SIUP, Izin Lingkungan)
Setiap daerah memilik persyaratan operasional yang berbeda terkait izin penggunaan
sumberdaya, izin pengelolaan dan pemanfaatan lingkungan, dll
Lokasi pembenihan bebas banjir dan pengikisan daerah pantai,
Terhindar dari polusi dan bahan cemaran
Mudah dijangkau
Pemilihan Induk
Unit pembenihan harus memastikan kesesuaian induk
yang digunakan, meliputi: 2. Memenuhi SNI induk sesuai Tabel
Catatan:
komoditas yang belum memiliki SNI dapat mengacu pada SNI yang relevan
SNI dapat dibaca pada website : http://akses-sni.bsn.go.id/home/index
15
Surat Keteangan Asal (SKA) induk dan calon induk, Surat Keterangan
Kesehatan Ikan, Rekomendasi impor induk/calon induk menjamin
Keamanan Pangan dan ketertelusuran (traceability) serta
memudahkan untuk melakukan pengendalian dokumen
Surat Keterangan Kesehatan Ikan pada induk / calon induk udang dan
kerapu dilengkapi dengan hasil uji PCR
01
Unit pembenihan harus memastikan kesesuaian benih, meliputi:
2. Memenuhi SNI benih sesuai Tabel
1. Asal benih:
a. dari alam berasal dari lokasi yang diperbolehkan, ditangkap
dengan cara yang ramah lingkungan dan dibuktikan dengan
surat keterangan asal (SKA) dari dinas terkait dan surat
keterangan kesehatan ikan.
b. dari unit pembenihan bersertifikat CPIB, memiliki Surat
Keterangan Asal (SKA) dari produsen dan surat keterangan
kesehatan ikan yang dikeluarkan oleh instansi yang kompeten;
c. dari luar negeri harus memiliki rekomendasi impor dari
instansi yang berwenang, surat keterangan asal (Certificate of
Origin) dari negara asal atau produsen dan surat keterangan
kesehatan (Certificate of Health) dari negara asal.
Catatan:
komoditas yang belum memiliki SNI dapat mengacu pada SNI yang relevan
SNI dapat dibaca pada website : http://akses-sni.bsn.go.id/home/index
19
Surat Keteangan Asal (SKA) Benih, Surat Keterangan Kesehatan
Ikan, Rekomendasi impor ikan menjamin Keamanan Pangan
dan ketertelusuran (traceability) serta memudahkan untuk
melakukan pengendalian dokumen
Surat Keterangan Kesehatan Ikan pada benih udang dan kerapu
dilengkapi dengan hasil uji PCR
Catatan:
komoditas yang belum memiliki SNI dapat mengacu pada SNI yang relevan
SNI dapat dibaca pada website : http://akses-sni.bsn.go.id/home/index
21
Kondisi ruangan (parameter suhu, dll) dan wadah (bentuk dan ukuran/volume) pemeliharaan
benih serta kepadatan benih dalam media pemeliharaan yang tidak sesuai SNI Benih akan
menyebabkan benih stress dan beresiko sakit
Benih yang berasal dari dalam dan luar negeri diberi perlakuan pencegahan masuk dan
penyebaran penyakit sebelum masuk ke proses pemeliharaan untuk menjamin Biosekuriti
Pemberian pakan benih sesuai dengan kebutuhan nutrisi, jenis, dosis dan frekuensi
pemberian pakan
Penggunaan pakan benih yang tidak sesuai akan mengakibatkan benih stress dan
berpengaruh terhadap kondisi biologis & fisiologi ikan seperti kurang nafsu makan dan
mengganggu pertumbuhan ikan sehingga beresiko terserang penyakit dan tidak memenuhi
persyaratan Kesehatan dan kesejahteraan ikan
Aklimasi benih di setiap tahap pemeliharaan
Penggunaan obat untuk pencegahan dan pengobatan penyakit dan bahan kimia pada
pemeliharaan benih tidak melebihi ambang batas yang diperbolehkan.
Penggunaan dan penyimpanan obat dan bahan kimia yang tidak sesuai aturan pakai dan
tidak sesuai dengan petunjuk teknis (tercecer, tumpah) akan menjadi sumber cemaran yang
membahayakan Keamanan Pangan dan tidak memenuhi Persyatan Lingkungan
Pengendalian Dokumen pada pemeliharaan benih : a)pencatatan monitoring kualitas air
(suhu, pH, DO, salinitas untuk ikan payau & laut, dan parameter lainnya), b) pencatatan
pertumbuhan, sintasan, keseragaman dan abnormalitas, c) pencatatan monitoring kesehatan
benih, d) pencatatan penggunaan pakan, obat dan/atau bahan kimia sesuai SOP
Panen, pengemasan dan distribusi benih
03
1. Panen 2. Pengemasan
Panen dilakukan dengan cepat, higienis dan meminimalkan stres Proses dilakukan dengan memperhatikan pengendalian
sesuai SNI benih kesehatan dan kesejahteraan ikan. Sarana pengemasan sesuai
SNI
3. Distribusi
Distribusi dilakukan dengan memperhatikan kesehatan dan
kesejahteraan ikan
Catatan:
komoditas yang belum memiliki SNI dapat mengacu pada SNI yang relevan
SNI dapat dibaca pada website : http://akses-sni.bsn.go.id/home/index
23
PEMANENAN BENIH
Panen dilakukan dengan cepat, higienis dan meminimalkan stres sesuai SNI
benih
Peralatan dan bahan panen bersih dan sesuai kebutuhan
Pemanenan benih dilakukan dengan baik untuk mencegah kerusakan fisik
Jika komoditas ikan yang dipelihara belum memiliki SNI-Panen dapat mengacu
pada SNI yang relevan
Pengendalian Dokumentasi dilakukan dengan pencatatan data panen dan
pengecekan mutu benih secara visual, mikroskopis ,PCR , residu, dll
PENGEMASAN & DISTRIBUSI BENIH
Peralatan dan bahan pengemasan bersih dan sesuai kebutuhan
Kepadatan sesuai jenis, umur dan ukuran ikan serta waktu tempuh
Kegiatan pengemasan dan distribusi harus memperhatikan kesehatan dan
kesejahteraan ikan
Pengendalian Dokumentasi dilakukan dengan pencatatan data penjualan
dan distribusi benih
3.3.Pengendalian
PengendalianKesehatan
Kesehatan&&Kesejahteraan
KesejahteraanIkan
Ikan
PENERAPAN KESEJAHTERAAN
PENGENDALIAN KESEHATAN IKAN IKAN
monitoring kondisi ikan dan identifikasi hama dan penyakit 2020 Your Text Here
TIDAK MEMPEKERJAKAN
Content Here PEKERJA DI BAWAH UMUR
MEMENUHI KEPUASAN
PELANGGAN.
Pemberian hak pekerja dan upah/gaji disesuaikan dengan peraturan di daerah
masing-masing dan/atau terdapat kesepatan lainnya dengan pekerja;
Kondisi kerja yang kondusif seperti lokasi kerja yang aman dan menjamin
keselamatan kerja, tersedianya tempat tidur/tempat istirahat, tersedia makanan
dan minuman, tempat makan, serta kebutuhan pekerja lainnya yang layak dan
manusiawi; terjalin kerjasama yang baik antar pekerja, perlakuan yang sama dan
tidak diskriminatif terhadap semua pekerja baik diskriminasi gender maupun
SARA , kebebasan berserikat dan menyampaikan pendapat bagi pekerja,dll
Tidak mempekerjakan anak di bawah umur berdasarkan kriteria umur pekerja
yang ditetapkan oleh pemerintah (Undang-Undang No.13 Tahun 2003) namun jika
terpaksa mempekerjakan anak dibawah umur maka wajib memberikan hak-hak
anak seperti kesempatan untuk belajar, diberikan pekerjaan yang ringan dan
aman untuk anak serta harus diberi upah serta tidak ada pekerja paksa;
Kepuasan pelanggan dapat diketahui dengan adanya masukan/kritik/keluhan
melalui kotak saran atau melaui isian formulir yang disediakan oleh unit
pembenihan (Pengendalian Dokumentasi).
Persyaratan sosial dan ekonomi pada unit pembenihan dapat dijabarkan secara
luas lingkupnya dengan masyarakat sekitar lokasi unit pembenihan dengan
memberikan akses kepada masyarakat untuk memanfaatkan sumberdaya
(seperti pantai, laut) serta akses jalan, dll
6.6.Dokumentasi
Dokumentasi
Informasi terdokumentasi ditetapkan, diterapkan dan
Informasi terdokumentasi ditetapkan, diterapkan dan
dimutakhirkan pada semua tahapan proses pembenihan
dimutakhirkan pada semua tahapan proses pembenihan
dan aspek sosial ekonomi.
dan aspek sosial ekonomi.