BAHASA INDONESIA
OLEH:
AssalamualaikumWarahmatullahiWabarakatuh
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena
dengan rahmat dan karunia-Nya kami masih diberi kesempatan untuk
bekerja bersama untuk menyelesaikan makalah ini yaitu tentang
berbagai macam wacana..
Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada Dosen dan teman-teman
yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah
ini.Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak
kekurangan, oleh sebab itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran
yang membangun.
Dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca dan teman-teman. Amin...
Kelompok VI
DAFTAR ISI
JUDUL.....................................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................iii
BAB I
PENDAHULUAN...................................................................................4
A. Latarbelakang..................................................................................1
BAB II
PEMBAHASAN.....................................................................................5
A. Wacana Kesehatan…….................................................................5
B. Wacana Narkoba............................................................................7
C. Wacana Pendidikan......................................................................14
D. Sumber informasi dan gagasan pokok berita................................21
E. Permasalahan dan fakta/opini……………...................................22
F. Proses dan hasil serta simpulan isi wacana...................................26
BAB III
PENUTUP……....................................................................................28
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari, kita harus meluangkan waktu untuk
mebaca wacana yang merupakan teks yang dapat memberikan
informasi yang dicari. Dalam wacana kita dapat mengetahui semua
informasi dan kita juga dapat mengerti dan memahami wacana
dengan baik dan kita juga dapat mengembangkan pengetahuan dari
yang dimiliki.
BAB 1
PEMBAHASAN
Wacana
“ Kesehatan “
Grafik berat badan bayi
Banyak ibu-ibu memberi perhatian lebih pada bayi terutama pada
saat mereka “berdiri”, sebanyak 5% ibu-ibu khawatir bahwa bayi
mereka mungkin “terlalu kecil”..... ketika sebenarnya apa yangbenar-
benar berarti adalah : bahwa dari 100 bayi usia yang sama, 95 bayi
memiliki berat lebih dan lebih kurang 4 bayi memiliki berat yang
kurang.
Grafik ini berguna sebagai pedoman kotor. Factor lain yang juga
berpengaruh pada pertumbuhan bayi anda antara lain seperti genetic
padaperbedaan etnis. Seorang ibu biasanya tahu tentang ciri bayi
mereka sendiri dengan mendapatkan informasi dari berbagai pihak
seperti Dokter ataupun keluarganya itu sendiri.
Bayi anda memiliki sendiri pola grafik pertumbuhan dan pola
pertumbuhan yang sehat dengan modelk grafik terus naik dan stabil.
Apabila bayi anda agar tetap sehat maka berilah komsumsi dari ASI
anda sendiri yang lebih alami daripada dengan yang buatan karana kita
dapat memepercayai kualitas yang lebih baik untuk bayi kita sendiri.
Berikut ini adalah grafik ideal berat badan untuk bayi anda
berbanding dengan tinggi. Anak perempuan dan anak laki-laki memiliki
berat dan tinggi ideal yang berbeda.
Saya yakin pada dasarnya Pemerintah Indonesia saat ini yang jauh lebih
tegas dibanding pemerintah sebelumnya, menjalankan apa yang disebut
dengan melindungi warga negaranya dari kehancuran generasi mudanya
dari kematian sia-sia yang mengenaskan akibat mengkonsumsi narkoba.
Dengan dieksekusinya para terpidana mati itu diharapkan bisa membuat
pelaku lainnya jerih atas ketegasan Pemerintah Indonesia, dan segera
menghentikan bisnis barang tersebut dari bumi Indonesia. Upaya
eksekusi ini adalah salah satu upaya lain, selain dengan sebisa mungkin
Pemerintah merehabilitasi korban narkoba yang jumlahnya meningkat
secara signifikan. Artikel ini tidak membahas isu rehabilitasi termaksud.
Metode dan Tujuan
Bagaimanakah situasi Indonesia yang diklaim Pemerintah sebagai
darurat narkoba? Pertanyaan inilah yang hendak kita cermati. Saya
mencoba menjawab pertanyaan itu dengan sebuah penelitian. Penelitian
tersebut saya lakukan dengan mencari, membaca, melihat dan
mempelajari data dari Badan Narkoba Nasional (BNN), POLRI,
Kementrian Huku dan HAM, Pusat Data dan Informasi Kementerian
Kesehatan serta sumber lainnya melalui pemberitaan di media massa
baik daring ataupun audio visual dari dalam negeri maupun luar negeri.
Data yang saya peroleh, saya olah kembali agar pembaca bisa
memahami lebih mudah dan bisa mengerti lebih cepat. Tentu saja ada
data yang saya sajikan sebagaimana asalnya.
Ceruk pasar yang luar biasa inilah yang menarik para mafia narkoba
luar negeri beramai-ramai menyerbu Indonesia dengan berbagai cara.
Didukung oleh Indonesia sebagai negara yang berkembang ke arah
kemajuan, pertumbuhan ekonomi yang baik menyebabkan tingkat hidup
yang lebih baik, daya beli yang meningkat, namun sekaligus
memberikan peluang gaya hidup masyarakatnya yang hedonis yang
mampu membeli berapapun harga barang haram itu.
Para mafia narkoba itu tak masuk ke dalam wilayah Indonesia begitu
saja. Sebelum memasok anggota mereka terlebih dahulu mempelajari
dan menyelidiki situasi baik keamanan, personal, hukum dan
perundang-undangan negara Indonesia, bahkan peralatan yang dimiliki
oleh aparat penegak hukum Indonesia. Disamping mereka menyamar
dan berbaur dengan kita semua, misalnya sebagai nelayan yang rutin
melaut untuk memancing dan menangkap ikan, dan sebagainya. Yang
paling sering dilakukan adalah dengan cara menikahi wanita-wanita
setempat agar tidak dicurigai dan bisa berbaur secara sosial. Dari
anggotanya yang menyamar itulah para mafia itu mendapatkan pasokan
informasi yang penting untuk membuat strategi pemasaran barang
haram ke Indonesia. Aktivitas penyamaran dan peredaran ini dilakukan
selama bertahun-tahun, sehingga para mafia itu berhasil "panen raya"
dari hasil kerja keras itu dalam waktu beberapa tahun belakangan ini
Data dan Fakta yang Mengerikan
Menurut Kabag Humas BNN Sumirat Dwiyanto pada 19 Januari 2015
dalam acara Primetime Talk di Beritasatu TV, serbuan mafia narkoba ke
wilayah Indonesia mencatat transaksi barang haram itu sekitar total 48
triliun. Transaksi yang fantastis. Bandingkan dengan keseluruhan
transaksi yang terjadi di ASEAN yang sejumlah 160 triliun. Para mafia
narkoba yang berasal dari Indonesia sendiri, juga Malaysia, Australia,
Iran, Perancis, Taiwan, Nigeria dan lain-lain. Para mafia tersebut
berpesta pora dengan total peredaran sebesar 30% ada hanya di
Indonesia.
Menurut penjelasan pangamat hukum Asep Iwan Iriawan, para mafia itu
berpikir bahwa vonis hukuman di Indonesia adalah hukuman yang
ringan dan seumur hidup, hukuman mati di Indonesia hanya di atas
kertas. Hukuman mati hanya berlaku untuk kejahatan teroris dan
pembunuhan berencana. Bahkan di dalam penjara pun para mafia yang
tertangkap dan diputus hukuman mati pun masih bisa mengendalikan
dan menjalankan bisnis narkoba. Tak ada eksekusi mati di Indonesia. Itu
pikiran mafia terhadap hukum yang berlaku di Indonesia.
Sumber Gambar: Infodatin 2014 Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan Republik Indonesia
Juga, penjelasan dari Sumirat, menurut pengakuan salah satu anggota
mafia narkoba yang tertangkap yang akhirnya bekerjasama dengan
penegak hukum bahwa di Indonesia bisa melakukan pencucian uang
dalam bentuk pemberian donasi pada lembaga atau aktivis tertentu yang
berkampanye anti hukuman mati untuk mengganggu dan mempengaruhi
kebijakan pemerintah.Direktur PLRIP-BNN Ida Utari pada Rakernis
Terapi Rehabilitasi Napza pada 20 Maret 2014 di Kementrian
Kesehatan menyebut di seluruh dunia pecandu berat narkoba berjumlah
antara 15.5 juta - 38.6 juta. Prevalensi pengguna narkoba dunia adalah
sekitar 5%, sedangkan Indonesia pada 2015 diperkirakan sebesar 2.8%,
ada kenaikan hampir dua kali lipat dalam 10 tahun terakhir (tahun 2004
prevalensi 1.75%). Tak ada penururan sama sekali selama 10 tahun
terakhir. Lihat Tabel-2.
Bayi laki-laki
Wacana
‘Narkoba’
1. Permasalahan
saya tergerak untuk melakukan penelitian sederhana terkait
kondisi peredaran narkoba di Indonesia, dimana Presiden
Jokowi menyebut bahwa saat ini Indonesia dalam situasi
darurat narkoba. Situasi darurat tersebut sebagai dasar bagi
Pemerintah Indonesia untuk terus men"sukabumi"kan eksportir,
importir, produsen, bandar dan pengedar narkoba yang
tertangkap dan sudah diputus dengan hukuman mati in kracht
dengan cari tembak mati (firing aquad) setelah permohonan
grasi para terpidana mati kasus narkoba itu ditolak oleh
Presiden.
2. Fakta dan opini
Fakta :
Menurut Kabag Humas BNN Sumirat Dwiyanto pada 19
Januari 2015 dalam acara Primetime Talk di Beritasatu TV,
serbuan mafia narkoba ke wilayah Indonesia mencatat transaksi
barang haram itu sekitar total 48 triliun. Transaksi yang
fantastis. Bandingkan dengan keseluruhan transaksi yang terjadi
di ASEAN yang sejumlah 160 triliun. Para mafia narkoba yang
berasal dari Indonesia sendiri, juga Malaysia, Australia, Iran,
Perancis, Taiwan, Nigeria dan lain-lain. Para mafia tersebut
berpesta pora dengan total peredaran sebesar 30% ada hanya di
Indonesia.
Opini :
Asumsi penduduk Indonesia 250 juta orang. Bisa jadi setiap
lembaga yang mempunyai staf lebih dari 50 orang dipastikan
ada diantaranya pengguna narkoba
3. Tabel, Grafik, dan Diagram
Tabel-1. Tersangka Narkoba Berdasarkan Jenis Kelamin
dan Kewarganegaraan