Anda di halaman 1dari 5

A.

Analisa usaha

Uraian sederhana analisa usaha pengolahan hasil perikanan sebagai berikut :

I. Investasi

Investasi merupakan alat yang digunakan dalam perusahaan dalam jangka waktu

yang lama.

Tabel 2. Investasi

Total Biaya
No Komponen investasi

1. Tanah/lahan Rp. 318.451.000

2. Bangunan/gedung Rp. 654.880.000

3. Mesin-mesin Rp. 446.003.000

4. Peralatan Rp. 9.850.000

Rp. 1.429.184.000
Jumlah

II. Penyusutan alat

Tabel 3. Penyusutan

Nama Usia Jumlah Penyustan


No Harga baru Harga sisa
alat ekonomi alat

Rp. Rp.
Cold 32.436.693
1 Rp.347.536.000 69.507.200 120 bulan 2
stroge jt
jt
Rp. Rp. 32.716
2 CPF Rp.350.530.000 70.106.000 120 bulan 2 jt
jt
Rp.
3 ABF Rp.280.000.000 Rp. 56 jt 120 bulan 1 26.133.333
jt

Rp
4 Genset Rp.300.000.000 Rp. 6 jt 60 bulan 1 34.300.000
jt

Rp
5 AC Rp.45.000.000 Rp. 9 jt 60 bulan 15 3.085.714
jt

Rp
Jumlah 95.988.456
jt

Biaya tenaga kerja tetap

Biaya tenaga kerja tetap merupakan biaya yang dikeluarkan untuk memberi upah

kepada seluruh tenaga kerja yang sudah menetap pada perusahaan tersebut.

Rp 2.941.000,- X 30 pekerja = Rp 88.230.000

III. Biaya Tetap

Biaya tetap adalah biaya khusus untuk alat-alat yang setelah mengalami kerusakan

total tidak ada lagi nilai ekonominya nilai dan sisanya nol persen.
Tabel 4. Biaya Tetap

No Biaya tetap Total biaya

1 Listrik Rp. 50.000.000

2 Air Rp. 20.000.000

3 Biaya umum Rp. 3.000.000

Jumlah Rp. 73.000.000

IV. Biaya Tidak Tetap

Biaya tidak tetap adalah biaya yang dapat berubah-ubah sesuai waktu tertentu.

Tabel 5. Biaya Tidak Tetap

No Biaya tidak tetap Total biaya

1 Gaji karyawan Rp. 204.000.000

Biaya kesejahteraan Rp. 6.630.000


2
karyawan
3 biaya alat tulis kantor Rp. 10.000.000

4 Biaya umum Rp. 8.500.000

5 Plastik Rp. 900.000

6 Transport barang Rp. 150.000.000

7 Harga bahan baku Rp. 75.000.000/ ton

Jumlah Rp. 455.030.000


Total Biaya Produksi : Rp 616.260.000

i. Output / hasil penjualan

Hasil penjualan PT. Piala Laut Indonesia tahun 2019

Rp 817.270.500

ii. Input / (total biaya)

= biaya tetap (FC) + biaya variabel (VC)

= Rp. 73.000.000 + Rp. 88.230.000+ Rp 455.030.000

= Rp. 616.260.000

iii. Analisa biaya manfaat

a. Keuntungan / laba bersih

Keuntungan / laba bersih adalah hasil yang didapatkan perusahaan dari hasil

penjualan produk secara keseluruhan.

Output-input = Rp. 817.270.500 – Rp.616.260.000

= Rp. 201.010.500

b. Revenue Cost Rasio (R/C)

R/C merupakan kelayakan harga yang harus dipenuhi oleh sebuah perusahaan.

Output / input = 𝑅𝑝817.270.500 /𝑅𝑝. 616.260.000

= 1,3

a. BEP produksi

BEP (Break Event Point) adalah titik dimana pendapatan dari usaha sama dengan

modal yang dikeluarkan, tidak terjadi kerugian atau keuntungan. Break Even Point
menjadi ukuran yang penting dalam bisnis. Namun seringkali pengusaha mengartikan

BEP dengan balik modal. Titik impas dan balik modal adalah dua hal yang sangat

berbeda.

𝑚𝑜𝑑𝑎𝑙
BEP produksi = ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎

= Rp 616.260.000/ Rp 80.000

= Rp 7.703

Artinya batas titik impas (Berak Event Point) dengan harga satuan akan tercapai

pada harag penjualan produk sebesar Rp. 7.703

𝑖𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖
c. Pay back periode = 𝐿𝑎𝑏𝑎

𝟏.𝟒𝟐𝟗.𝟏𝟖𝟒.𝟎𝟎𝟎
=𝑅𝑝. 201.010.500

= 7 periode

Dengan keuntungan seperti tersebut di atas maka investasi dapat kembali dalam

waktu 7 periode usaha.

Anda mungkin juga menyukai