Analisa usaha
I. Investasi
Investasi merupakan alat yang digunakan dalam perusahaan dalam jangka waktu
yang lama.
Tabel 2. Investasi
Total Biaya
No Komponen investasi
Rp. 1.429.184.000
Jumlah
Tabel 3. Penyusutan
Rp. Rp.
Cold 32.436.693
1 Rp.347.536.000 69.507.200 120 bulan 2
stroge jt
jt
Rp. Rp. 32.716
2 CPF Rp.350.530.000 70.106.000 120 bulan 2 jt
jt
Rp.
3 ABF Rp.280.000.000 Rp. 56 jt 120 bulan 1 26.133.333
jt
Rp
4 Genset Rp.300.000.000 Rp. 6 jt 60 bulan 1 34.300.000
jt
Rp
5 AC Rp.45.000.000 Rp. 9 jt 60 bulan 15 3.085.714
jt
Rp
Jumlah 95.988.456
jt
Biaya tenaga kerja tetap merupakan biaya yang dikeluarkan untuk memberi upah
kepada seluruh tenaga kerja yang sudah menetap pada perusahaan tersebut.
Biaya tetap adalah biaya khusus untuk alat-alat yang setelah mengalami kerusakan
total tidak ada lagi nilai ekonominya nilai dan sisanya nol persen.
Tabel 4. Biaya Tetap
Biaya tidak tetap adalah biaya yang dapat berubah-ubah sesuai waktu tertentu.
Rp 817.270.500
= Rp. 616.260.000
Keuntungan / laba bersih adalah hasil yang didapatkan perusahaan dari hasil
= Rp. 201.010.500
R/C merupakan kelayakan harga yang harus dipenuhi oleh sebuah perusahaan.
= 1,3
a. BEP produksi
BEP (Break Event Point) adalah titik dimana pendapatan dari usaha sama dengan
modal yang dikeluarkan, tidak terjadi kerugian atau keuntungan. Break Even Point
menjadi ukuran yang penting dalam bisnis. Namun seringkali pengusaha mengartikan
BEP dengan balik modal. Titik impas dan balik modal adalah dua hal yang sangat
berbeda.
𝑚𝑜𝑑𝑎𝑙
BEP produksi = ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎
= Rp 616.260.000/ Rp 80.000
= Rp 7.703
Artinya batas titik impas (Berak Event Point) dengan harga satuan akan tercapai
𝑖𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖
c. Pay back periode = 𝐿𝑎𝑏𝑎
𝟏.𝟒𝟐𝟗.𝟏𝟖𝟒.𝟎𝟎𝟎
=𝑅𝑝. 201.010.500
= 7 periode
Dengan keuntungan seperti tersebut di atas maka investasi dapat kembali dalam