Anda di halaman 1dari 4

Kode Dokumen : SPO – 01

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya


BALAI BUDIDAYA LAUT BATAM Tanggal Pembuatan : 05 Januari 2013

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Revisi ke : 00

Tanggal revisi : -
MANAJEMEN
PEMELIHARAAN INDUK Halaman : 1 dari 4

I. TUJUAN
Sebagai acuan dalam pemeliharaan induk hingga menghasilkan produk telur ikan kakap putih yang
berkualitas, dengan Fertilization Rate dan Hatching Rate > 80%.

II. RUANG LINGKUP


2.1. Pencucian Bak
2.2. Pengelolaan Air
2.3. Pemberian Pakan dan Vitamin
2.4. Seleksi Induk Matang Gonad
2.5. Pemijahan dan Pemanenan Telur

III. ACUAN
3.1. Buku Pedoman Cara Pembenihan Ikan yang Baik (CPIB)
3.2. SNI : 01- 6145 – 1999 tentang Induk Ikan Kakap Putih (Lates calcarifer Bloch) kelas induk pokok
(Parent Stock)
3.3. Pembenihan Ikan Kakap Putih Balai Budidaya Laut Batam

IV. ISTILAH DAN DEFINISI


4.1. Induk alam : induk yang diperoleh dari hasil tangkapan di alam
4.2. Seleksi : Proses kegiatan untuk mendapatkan induk yang telah matang gonad dan siap memijah
4.3. Pemijahan : Proses pertemuan/pembuahan sel telur dari induk betina oleh sel sperma dari induk
jantan
4.4. Induk kakap putih adalah ikan kakap putih dengan bobot minimal 3 Kg (betina) dan bobot 1- 3 Kg
(jantan)

V. PENANGGUNG JAWAB
Bagian produksi induk

VI. KETENTUAN UMUM


6.1. Menggunakan bahan-bahan kimia dan obat-obatan yang diperbolehkan dan terdaftar di DJPB.
6.1 Calon induk yang akan digunakan dapat berasal dari tangkapan di alam (induk alam) atau dari hasil
kegiatan pembesaran, baik menggunakan benih alam atau dari hasil usaha pembenihan.
6.2 Induk yang baik yang digunakan untuk produksi telur memiliki tingkat kematangan gonad cukup,
sehat dan tidak cacat.

VII. PROSEDUR
7.1. PENCUCIAN BAK
7.1.1. Alat dan Bahan
a. Kaporit
b. Sikat
c. Air laut
d. Ember
e. Anestesi
f. Gayung
g. Tangga
h. Bak fiber dengan volume 1-2 m3
Kode Dokumen : SPO – 01
Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
BALAI BUDIDAYA LAUT BATAM Tanggal Pembuatan : 05 Januari 2013

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Revisi ke : 00

Tanggal revisi : -
MANAJEMEN
PEMELIHARAAN INDUK Halaman : 2 dari 4

7.1.2. Prosedur Kerja


a. Kran outlet induk dibuka mulai pukul 06.00 WIB sampai ketinggian permukaan air ± 50 cm
b. Bak fiber ukuran 1 dan 2 ton dimasukkan dalam bak induk
c. Induk-induk ditangkap dan dimasukkan kedalam bak fiber ukuran 2 ton yang telah diberi
anestesi
d. Induk-induk tersebut kemudian dibawa kembali menuju keramba jaring apung dan dimasukkan
ke dalam jaring untuk pemeliharaan selanjutnya
d. Teritip/Tiram yang menempel pada dinding dan dasar bak dibersihkan
e. Dinding serta dasar bak induk yang telah dibersihkan dari lumut, kotoran, dan tiram lalu
disiram dengan larutan kaporit 100 ppm, sampai merata. (form 04)
f. Dinding dan dasar bak induk yang telah diberi kaporit dibiarkan selama lebih kurang 10 menit,
lalu dibilas dengan air laut sampai bersih
i. Semua peralatan pencucian di cuci dan dibersihkan

7.2. PENGELOLAAN AIR


7.2.1. Alat dan Bahan
a. Pipa inlet air diameter 2 inchi
b. Pipa outlet air diameter 2 inchi

7.2.2. Prosedur Kerja


a. Pengelolaan air dilakukan dalam kegiatan pemijahan induk kakap putih secara alami
b. Setiap hari, air dialirkan kedalam bak induk dan Pergantian air antara 200 - 300 % selama 24
jam
c. Setiap hari setelah pemberian pakan, volume air didalam bak induk dikurangi dengan cara
membuka kran outlet
d. Tinggi permukaan air dijaga agar tetap 1 meter, dengan cara sirkulasi air selama kurang lebih
4 jam
e. Setelah 4 jam kran outlet ditutup dan air tetap dialirkan hingga terjadi sirkulasi permukaan

7.3. PEMBERIAN PAKAN DAN VITAMIN


7.3.1. Alat dan Bahan
a. Pakan rucah segar
b. Cumi- cumi
c. Vitamin C dan E
d. Multivitamin
e. Pakan pelet
f. Gunting
g. Ember
h. Air laut/air tawar

7.3.2. Prosedur Kerja


a. Pakan
Waktu pemberian pakan (form 02)
Pakan diberikan dua kali dalam sehari. Pemberian pakan pada induk ikan kakap putih adalah
sekitar pukul 08.00 dan 16.00 WIB.
Kode Dokumen : SPO – 01
Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
BALAI BUDIDAYA LAUT BATAM Tanggal Pembuatan : 05 Januari 2013

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Revisi ke : 00

Tanggal revisi : -
MANAJEMEN
PEMELIHARAAN INDUK Halaman : 3 dari 4

Jumlah pakan (form 02)


Pakan diberikan secara adlibitum
Komposisi pakan adalah 50% pakan rucah dan 50% pakan pellet
Pakan cumi-cumi diberikan pada saat tahap pematangan gonad, sekitar 1-2 minggu sebelum
masa pemijahan
Ukuran pakan yang diberikan adalah sesuai dengan bukaan mulut ikan bagian kepala, isi perut
dan ekor dibuang Bila ikan atau cumi terlalu besar, maka harus dipotong dan disesuaikan
dengan bukaan mulut ikan.

b. Vitamin
Waktu pemberian vitamin (form 02)
Waktu pemberian vitamin bersamaan dengan pemberian pakan dengan cara vitamin
dimasukkan dalam daging ikan atau cumi atau pelet sesaat sebelum diberikan pada induk.
Frekwensi pemberian vitamin (form 02)
Vitamin C dan multivitamin diberikan setiap hari, sedangkan untuk vitamin E diberikan
bersamaan dengan pemberian pakan cumi-cumi, yaitu sekitar 1-2 minggu sebelum masa
pemijahan

7.4. SELEKSI INDUK MATANG GONAD


7.4.1. Alat dan Bahan
a. Selang kanula, diameter 1 mm
b. Timbangan gantung, kapasitas 25 kg
c. Keramba Jaring Apung
d. Induk kakap putih hasil tangkapan dari alam atau budidaya
e. Anestesi

7.4.2. Prosedur Kerja


a. Satu persatu induk dipilih kematangan gonadnya, dengan cara kanulasi untuk induk betina
dan striping (pemijatan dibagian perut kearah urogenital) untuk induk jantan (form 01)
b. Induk betina matang gonad mempunyai telur dengan diameter ≥ 0.45 mm
c. Induk jantan matang gonad mempunyai sperma yang kental dan berwarna putih susu
d. Induk-induk yang belum matang gonad dikembalikan ke wadah pemeliharaan biasa

7.5. PEMIJAHAN DAN PEMANENAN TELUR


7.5.1. Alat dan Bahan
a. Keramba Jaring Apung
b. Jaring Pemeliharaan
c. Screen Net/ Kain Hapa
d. Induk kakap putih hasil seleksi
e. Serok mesh size 0,3 mm, diameter 25 cm
f. Selang siphon
g. Wadah penampungan telur (Hapa putih berukuran panjang 60 cm, lebar 60 cm dan kedalaman
60 cm, mesh size 0,3 mm yang diikatkan pada frame)
h. Baker glass volume 10 ml
Kode Dokumen : SPO – 01
Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
BALAI BUDIDAYA LAUT BATAM Tanggal Pembuatan : 05 Januari 2013

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Revisi ke : 00

Tanggal revisi : -
MANAJEMEN
PEMELIHARAAN INDUK Halaman : 4 dari 4

7.1.2. Prosedur Kerja


a. Induk-induk hasil seleksi dipelihara pada jaring dan atau bak pemijahan (form 01)
b. Pemijahan dilakukan dengan cara pemijahan alami/manipulasi lingkungan/rangsang hormonal
c. Pada musim pemijahan dipasang screen penampung telur pada jaring/bak pemijahan
d. Setiap malam diamati pemijahannya di keramba dan setiap pagi untuk di bak pemijahan
e. Bak seleksi telur beserta hapa penampungannya diisi air laut yang telah disaring dengan
menggunakan saringan pasir secara terus menerus (continuous flowing) dengan debit 1
liter/menit, dan aerasi sedang (cukup untuk mengaduk telur hingga tersebar merata diseluruh
badan air)
f. Telur yang telah terkumpul di bak pelimpasan dipindahkan dengan menggunakan serok
kedalam bak dan hapa penampungan telur (dilakukan pada pagi hari) dengan kepadatan
sekitar 1500 butir/liter. Sebelum dipindahkan telur didesinfektan terlebih dahulu dengan
menggunakan iodine konsentrasi 1 ppm dengan cara perendaman selama 1 menit
g. Setelah semua telur dipindahkan dilakukan pemilihan telur, matikan aerasi dan aliran air, telur-
telur yang mengendap didasar hapa disiphon, sedangkan telur yang dibuahi (mengapung)
dipertahankan. Telur yang baik dan dibuahi berdiameter ≥ 0.8 mm
h. Setelah disiphon, aerasi dan aliran air dihidupkan kembali sehingga telur-telur tersebar merata
diseluruh badan air
i. Dihitung jumlah telur yang dibuahi dengan menggunakan teknik sampling setidaknya sebanyak
3 kali ulangan yang diambil secara acak (form 03)
j. Pemilihan telur dilakukan kembali untuk yang kedua kalinya pada sore hari, sehingga hanya
telur-telur yang dibuahi dengan kondisi baik saja yang diinkubasi lebih lanjut untuk ditetaskan
dihapa penampungan dan pemilihan telur

VIII. DOKUMEN TERKAIT


8.1. Form 01 : Seleksi induk
8.2. Form 02 : Pemberian Pakan dan Vitamin untuk Induk
8.3. Form 03 : Kualitas Telur
8.4. Form 04 : Pencucian Bak
8.5. Form 05 : Pengelolaan Air

Nama Posisi/Jabatan TTD


Disiapkan oleh
Diperiksa oleh
Disahkan oleh

Anda mungkin juga menyukai