Anda di halaman 1dari 26

SOP PEMBESARAN UDANG VANAME DI

TAMBAK BUSMETIK, SEKOLAH USAHA


PERIKANAN MENENGAH (SUPM) BONE
Ir. Yip Regan, M.P.
Guru SUPM Negeri Bone / Dosen Poltek KP Bone
PENGERTIAN
BUSMETIK adalah akronim dari Budidaya udang skala mini
empang plastik.
1. Teknologi ini merupakan salah satu teknologi Pembesaran
udang vaname yang dikembangkan di SUPM
Bone berdasarkan  prinsip-prinsip budidaya yang efektif,
efisien dan menguntungkan secara finansial serta
berwawasan lingkungan.
2. Teknologi ini di adopsi dari BAPPL-STP Serang dan mulai
dikembangkan di SUPM Bone sajak thun 2012 sampai
sekarang, melalui kegiatan praktek swakarya siswa, dan
pegawai
TEKNIK PEMELIHARAAN
I.PERSIAPAN TAMBAK
TUJUAN:
Persiapan tambak bertujuan untuk meningkatkan
kualitas lingkungan,dan produktivitas lahan, dengan
mengeliminir faktor-faktor yang tidak mendukung
kelangsungan hidup udang dan mengoptimalkan
beberapa faktor yang memberikan dukungan bagi
pertumbuhan dan kelangsungan hidup udang. 
P
E
R
S
I
A
P
A
N

T
A
M
B
A
K
Kegiatan yang Dilakukan
1. Mengeringkan tambak, sambil mebersihkan dan
memperbaiki kembali plastik (HDPE) dari kotoran-
kotoran dan kerusakan-kerusakan yang ada akibat
pemeliharaan periode sebelumnya
2. Menyemprot tambak dangan larutan kaporit dengan
dosis 10 kg untuk 1000 m2
3. Menjemur tambak selama minimal 3 hari atau
sampai tambak betul-betul sudah kering
Pengisian Air
1. Sumber air berasal dari saluran utama tambak
yang berhubungan langsung dengan laut, yang
pada saat pasang, dimasukkan ke tandon
(petak penampungan dan pengendapan air)
dengan pompa air
2. Air diendapkan di tandon selama 24 jam
kemudian di masukkan ke petak pemeliharaan
sampai penuh
Pemasangan Kincir
1.Kincir di pasanga pada sudut-sudut pematang
tambak dengan jalur searah, agarsupaya kotoran
bisa berkumpul di sentral darainase
2. Kincir dipasangan dengan mengikatkan tali PE
diameter 10 mm pada bagian kedua sisi depan dan
belakang dan selanjutnya tali tersebut dibentangkan
dan diikatkan dengan patok yang ada dipematang
Pemasangan Kincir
Sterilisasi air pemeliharaan
Tujuannnya adalah untuk membunuh segala macam organisme
yang bersifat hama atau penyebab penyakit yang dapat
mengganggu dalam kegiatan pemeliharaan.
• Dilakukan langsung di wadah pemeliharaan udang dengan
melarutkan kaporit teknis konsentrasi 60% dengan dosis 50 ppm
di air pemeliharaan.
• Proses sterilisasi berlangsung 3-4 hari, dan kincir dijalankan
• Pada hari ketiga test cholrin untuk memastikan
kandungan chlorin dalam air telah netral.
• Setelah itu dilakukan pembeian probiotik untuk penumbuhan
plankton
II. PENEBARAN BENIH
• Penebaran benih dilakukan dengan proses
aklimatisasi
• Benih yang ditebar adalah benih yang berasal
dari hatchery dan telah melalui screning benih
sesuai dengan persyaratan yang berlaku.
II. PENEBARAN BENIH
III. PEMELIHARAAN
1. Pemberin Pakan
- Jenis pakan yang diberikan adalah pakan
buatan berupa pellet khusus untuk udang,
dengan prekensi pemberian 4 sampai 5 kali
dalam 1 hari.
- Pemberian pakan dilakukan dengan cara
menebarkan pakan secara merata dari pinggir
pematang tambak, dan ditengah tambak
dengan menggunakan perahu.
Pemberian Pakan
2. Pemberian Vitamin C
- Untuk menambah daya tahan tubuh,
dilakukan pemberian vitamin C.
- pemberian vitamin C dilakukan setiap hari
pada satat pemberian pakan sore hari.
- Vitamin C dicampurkan pada pakan
sebanyak 1gr untuk 1kg pakan udang.
3. Monitoring Pertumbuhan
a. Monitoring pertumbuhan bertujuan untuk
mengetahui biomassa dalam tambak untuk
menentukan dosis pakan
b. Monitoring pertumbuhan dilakukan setiap 10
hari
c. Umur sampai 2 bulan, dilakukan dengan
menggunakan anco, setelah itu sudah dapat
menngunakan jala lempar.
Monitoring Pertumbuhan
4. Monitoring Kesehatan
Bertujuan untuk mengetahui kondisi kesehatan udang.
Dilakukan selama pemeliharaan dengan memperhtikan
apaka ada gerakan-gerakan udang yang mencurigakan,
seperti berenang dipermukan atau dipinggir pematang,
serta meperhatikan kondisi udang pada saat
pengontrolan anco seperti kelengkapan organ tubuh,
kondisi dan warna kulit, saluran pencernaan (penuh,
kosong atau terisi sebagian), dan nafsu makan .
5. Monitoring Kualitas Air
Tujuannya adalah untuk memastikan air media
pemeliharaan tetap dalam kisaran optimal untuk
pertumbuhan dan kelangsungan hidup udang.

Monitoring kualitas air dilakukan setiap hari pagi


dan sore hari dengn mengukur parameter
kualitas air yaitu pH, salinitas, salinitas,
kecerahan, amonia dan ketinggian air.
 
6. Pemberian probiotik
• Tujuannya adalah untuk membantu proses
penguraian bahan organik yang ada di tambak.
• Dilakukan jam 7.00 setiap 3 hari selama
pemeliharaan  (tergantung kondisi) dengan
dosis 1 ppm.     
7. Pencatatan
• Tujuannya adalah untuk merekam semua aktifitas dan kejadian yang ada
selama pemeliharaan.
• Pencatatan dilakukan dalam buku jurnal pemeliharaan, yang meliputi :
- Deskripsi tambak
- Padat tebar dan waktu tebar
- Jadwal & jumlah pemberian pakan
- Hasil pengukuran kualitas air
- Sampling pertumbuhan
- Kondisi kesehatan udang,
- Keterangan perlakuan lain, dan keterangan-keterangan lain yang terjadi
selama pemeliharaan
III. PANEN DAN PASCA PANEN
A. PANEN PARSIAL.
Panen parsial biasa dilakukan ketika daya dukung lahan sudah optimum namun
kegiatan budidaya udang masih ingin diteruskan. Sebagai contoh suatu tambak
sudah memiliki daya dukung lahan antara 2 - 2,5 ton maka ketika estimasi biomas
mencapai 2 ton perlu dilakukan panen parsial.
B. PANEN TOTAL
Dilakukan untuk memanen/mengambil semua udang yang dipelihara.
Panen dilakukan dengan :
1. Persiapan panen, yaitu mempersiapkan semua paralatan panen maupun
pasca panen yang akan digunakan
2. Pelaksanaan panan, yaitu melakukan panen, baik panen parsial maupun
panen total
3. Pasca panen, yaitu menangiani hasil panen agar tetap dalam kedaan segar
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai