Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN HASIL KEGIATAN

WIRAUSAHA MUDA
PEMBUATAN KINCIR

Oleh:
Asriadi K, S.Pd., Gr., M.Pd.

BENGKEL LATIH TEFA GABUNGAN SUPM BONE


TAHUN PELAJARAN
2017/2018

i
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan
karunia-Nya jualah kami dapat menyelesaikan laporan hasil kegiatan wirausaha
muda pembuatan kincir ini tepat pada waktunya.
Ucapan terima kasih kepada kepala sekolah SUPM Bone atas bantuan dan
bimbingannya selama kegiatan pembuatan kincir dan rekan-rekan pendidik
terkhusus pendidik pada jurusan teknika perikanan laut serta pihak-pihak lain
yang telah membantu baik berupa sumbangan tenaga, pikiran ataupun moril.
Sebagai manusia biasa yang tidak pernah luput dari kesalahan, begitu juga
halnya dengan kami. Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan laporan kegiatan ini, baik dari segi penulisan maupun isi. Kami pun
menerima dengan lapang dada kritikan maupun saran yang sifatnya membangun
dari pembaca agar kami dapat lebih menyempurnakan laporan kegiatan ini.
Walaupun demikian, kami berharap dengan disusunya laporan kegiatan
ini dapat memberikan sedikit gambaran bagaimana proses pembuatan kincir dan
praktek langsung kami kelapangan.

Maret, ……… 2018


Penanggung Jawab

Asriadi K

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................ i


DAFTAR ISI ........................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................... 1


A. Latar Belakang ................................................................... 1
B. Tujuan ................................................................................. 1
C. Manfaat ............................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ...................................................................... 3
A. Waktu dan Tempat ............................................................... 3
B. Pelaksanaan Kegiatan ......................................................... 3
BAB III PENUTUP ................................................................................ 7
A. Kesimpulan ......................................................................... 7
B. Saran ................................................................................... 7
Lampiran Rincian Biaya
Lampiran Dokumentasi

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tambak udang sebagai suatu ekosistem perairan buatan dan bersifat

tertutup sangat membutuhkan perlakuan teknis budidaya yang dapat menstimulasi

proses-proses fisika, kimia dan biologi menuju keseimbangan ekosistem perairan

tersebut. Keseimbangan ekosistem perairan tambak diharapkan dapat menciptakan

lingkungan yang nyaman dan aman bagi udang seperti dalam ekosistem alaminya.

Budidaya udang vanname pola superintensif menjadi orientasi sistem

budidaya masa depan dengan ciri volume wadah budidaya kecil, padat penebaran

tinggi, produktivitas tinggi, beban limbah minimal dan daya saing produk

yang tinggi. Dalam budidaya udang superintensif peran dan fungsi kincir sangat

penting untuk di kaji karena pertimbangan ruang penempatan kincir, arus yang

ditimbulkan, kemampuan untuk mendiffusi oksigen, kemampuan untuk

menghomogenkan perairan budidaya.

Salah satu sarana yang memiliki peran yang sangat penting dalam

menciptakan kondisi perairan tambak (terutama pada budidaya udang skala

intensif seperti tersebut di atas adalah kincir air. Dalam pelaksanaan di lapangan,

banyak sekali dijumpai model-model kincir air yang dikeluarkan oleh pabrik

pembuatnya dengan menggunakan tenaga motor listrik. Disisi lain, yang patut

dipertimbangkan adalah lokasi tambak itu sendiri yang sama sekali belum

tersentuh listrik. Saat ini masih banyak kita jumpai tambak yang dikelola tanpa

menggunakan kincir dengan pertimbangan biaya yang mahal jika ingin memasok

-1-
listrik ke lokasi tambak. Atas dasar pertimbangan ini sehingga kegiatan wirausaha

muda kami mencoba melakukan inovasi dalam pembuatan kincir khususnya untuk

daerah-daerah yang belum tersedia sumber listrik dengan tetap memanfaatkan

tenaga mesin diesel.

B. Tujuan

Pada kegiatan wirausaha muda ini bertujuan untuk membuat kincir dengan

harapan kedepannya bisa memproduksi kincir khususnya untuk daerah-daerah

yang belum tersentuh listrik dan tidak menutup kemungkinan inovasi yang telah

dilakukan juga dapat menghasilkan kincir dengan sumber tenaga menggunakan

listrik. Inovasi kincir yang telah dilakukan berupa pembuatan kincir terapung

menggunakan tenaga mesin diesel dengan jumlah daun yang lebih banyak,

sehingga lebih efisien dari sumber tenaga.

C. Manfaat
Menghasilkan kincir yang dibuat khusus untuk lokasi tambak yang belum

tersentuh oleh listrik yang efisien. Disamping menghasilkan produk kincir,

kegiatan pembuatan kincir ini juga menjadi ajang pemakhiran keterampilan bagi

peserta didik, berupa kegiatan praktek pengelasan, pengeboran, dan

penggerindaan.

-2-
BAB II
PEMBAHASAN

A. Waktu dan Tempat

Pembuatan kincir dilaksanakan pada bulan November 2017 sampai dengan

bulan Desember 2017 di bengkel latih Tefa Gabungan SUPM Bone. Pembuatan

kincir yang sifatnya berupa inovasi dan rancang bangun sehingga pembuatan

kincir ini kami lakukan secara bertahap dan berlanjut sampai sekarang ini.

B. Pelaksanaan Kegiatan

Pembuatan kincir di awal kegiatan berupa pembuatan kincir terapung

dengan sumber tenaga motor listrik. Rangka mesin berbahan besi U dan besi siku

dan menggunakan sambungan las. Sebagai bahan untuk mengapungkan

menggunakan drum plastik. Kincir diawal pembuatan dirancang menggunakan 14

buah daun dengan menggunakan daun kincir dan pelampung pabrikan, sebagai

penerus tenaga motor listik ke daun kincir menggunakan gardan mobil. Sebelum

diuji coba di lapangan rangka yang telah di buat oleh peserta didik dilakukan uji

coba apung rangka mesin dan uji coba apung daun kincir dengan tujuan agar

mengetahui keseimbangan rangka mesin dan mengetahui kedalaman daun kincir

yang masuk ke air.

Uji coba selanjutnya dilalakukan di tambak tanah SUPM Bone, percobaan

dilakukan sebanyak 4 kali menggunakan sumber tenaga motor listrik 7.5 HP

dengan harapan bisa memutar daun sebanyak 14 daun dengan mengambil patokan

-3-
pada kincir pabrikan menggunakan motor listrik 1.5 HP menggunakan 2 buah

daun namun hasilnya nihil. Dari hasil ini kami berkesimpulan bahwa kendalanya

terletak pada sumber tenaga dan tingkat kedalaman daun kincir yang tenggelam ke

air.

Dari penemuan ini selanjutnya dilanjutkan dengan pembuatn kincir tahap

kedua dengan sumber tenaga menggunakan tenaga mesin diesel 24 HP dengan

menggunakan bahan kayu sebagai rangka mesin dan rangka untuk daun kinciri

tetap menggunakan bahan pada pembuatan kincir tahap pertama termasuk garden

mobil yang telah di modifikasi sesuai dengan kebutuhan. Pengerjaannya di dua

tempat yakni di bengkel latih tefa gabungan SUPM Bone dan di tambak Mallari.

Setelah rangka dan pemasangan mesin dilakukan selanjutnya dilakukan uji coba

langsung ke tambak, pada uji coba pertama putaran mesin terasa berat dan

ditemukan bahwa hal ini dipengaruhi oleh kedalaman daun kincir yang masuk ke

air, solusi dari temuan ini yakni as daun kincir di tinggikan sampai daun kincir

yang tersentuh air ± 1 cm, dengan asumsi bahwa pada saat daun kincir berputar

kedalaman daun yang tenggelam ke air bertambah.

Setelah dilakukan uji coba dan perubahan-perubahan kecepatan daun

kincir yang diharapkan telah didapatkan. Untuk lebih menyempurkan inovasi

kincir dari kendala-kendala yang dialami kami terus melakukan inovasi dan uji

coba dan saat ini kami telah merakit daur kincir sendiri dengan bahan pipa paralon

dan masih dalam tahap uji coba. Tahapan-tahapan uji coba yang dikakukan

meliputi uji coba perbandingan HP mesin dengan jumlah daun kincir yang dapat

digerakkan dengan sempurna. Setelah didapatkan nilai yang ideal akan dilakukan

-4-
pengujian selanjutnya yang bertujuan untuk mengetahui seberapa besar arus yang

ditimbulkan, kemampuan untuk mendiffusi oksigen, dan kemampuan untuk

menghomogenkan perairan budidaya. Dalam kegiatan wirusaha muda pembuatan

kincir dengan bahan daun kincir dari pipa paralon kami sangat optimis dapat

menekan biaya lebih murah dibandingkan dengan kincir pabrikan.

C. Biayan Pembuatan Kincir

Adapun rincian dana yang dibutuhkan untuk bahan pembautan kincir


sebagai berikut:

No Nama Bahan Unit Satuan Harga Satuan Jumlah


1 Mesin Diesel 16 HP 1 Buah Rp. 6,500,000 Rp. 6,500,000
2 Gardan Mobil Kijang 1 Buah Rp. 1.500.000
2 Pipa Paralon 6" 1 Buah Rp. 350,000 Rp. 350,000
3 Drum Plastik 4 Buah Rp. 300,000 Rp. 1,200,000
4 Balok Kayu/Besi U 75 x 5 x 5 mm 4 Buah Rp. 280,000 Rp. 1,120,000
5 Pipa Hitam 1 1/2" 2 Batang Rp. 300,000 Rp. 600,000
6 Pipa Hitam 1 1/4" 1 Batang Rp . 280,000 Rp. 280,000
7 Besi Siku 4 x 4 x 4 mm 5 Batang Rp. 85,000 Rp. 425,000
8 Besi Siku 3 x 3 x 3 mm 2 Batang Rp. 65,000 Rp. 130,000
9 Besi Strip 3 x 3 mm 3 Batang Rp. 45,000 Rp. 135,000
10 Bearing Duduk 4 Buah Rp. 150,000 Rp. 600,000
11 Elektroda 2.6 1 Doz Rp. 185,000 Rp. 185,000
12 Batu Gerinda Potong 2 Doz Rp. 45,000 Rp. 90,000
13 Batu Gerinda Penghalus 5 Buah Rp. 15,000 Rp. 75,000
14 Baut 3/8 Panjang 2 cm + Ring 24 Buah Rp. 3,500 Rp. 84,000
15 Baut 3/8 Panjang 5 cm + Ring 16 Buah Rp. 3,500 Rp. 56,000
16 Baut M6 panjang 2 cm + Ring 150 Buah Rp. 2,000 Rp. 300,000
17 V-Belt untuk Gambiran 1 Meter Rp. 150,000 Rp. 150,000
18 Cat Anti Karat 2 Liter Rp. 85,000 Rp. 170,000
19 V-Belt 2 Buah Rp. 150,000 Rp. 300,000
20 Pengencan V-Belt 1 Buah Rp. 85,000 Rp. 85,000
21 Pelampung Pabrikan 8 Buah Rp. 300,000 Rp. 2,400,000
Total Rp . 16,735,000

-5-
D. Efisiensi Penggunaan
Selama tahap uji coba kincir berikut data-data yang diperoleh selama tahap
uji coba:

Tabel 1. Efisiensi kincir rakitan dan kincir pabrikan

Kincir
No Data Uji Coba Kincir Rakitan Jumlah Jumlah
Pabrikan
1. Sumber Tenaga Diesel 24 HP 15 l/hari Motor Listrik 3 Phase
1.5 HP
2. Daun Kincir Dari 14 daun Daun Pabrikan 2 daun
PipaParalon
3. Daerah Tanpa Listrik Listrik 3 Phase
Penggunaan
4 Biaya Rp. 17.000.000 Rp. 6.500.000
5 DO air Belum Belum
6. Kendala Perawatan Perawatan
Mesin Motor

Dari data diatas, kincir yang dibuat khusus untuk daerah yang belum
tersentuh listrik, penggunaan mesin 24 HP dengan jumlah daun 14 buah
ditemukan tenaga mesin yang terbuang percuma sehingga dari data ini
kedepannya dapat dilakukan penambahan daun kincir lebih dari 14 daun. Jika
dibandingkan dengan kincir pabrikan dengan tenaga motor 1.5 HP dan jumlah
daun 2 buah menjadikan satu buah kincir rakitan setara dengan 7 buah kincir
pabrikan. Untuk tahap berikutnya daun kincir terbuat dari bahan pipa paralon 6”,
satu batang pipa paralon 6” dapat dibuat 12 buah daun kincir. Kelebihan
menggunakan bahan pipa paralon yakni daun kincir lebih murah dan lebih ringan,
sehingga beban putaran mesin lebih ringan.

-6-
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil kegiatan pembuatan kincir sampai dengan tahap uji coba dapat

disimpulkan bahwa inovasi yang telah dilakukan ditemukan bahwa pembuatan

kincir yang telah dilakukan dapat menghasilkan kincir apung dengan sumber

tenaga motor listrik maupun motor diesel. Dengan adanya pembuatan kincir ini

menjadi cermin tersendiri bagi kami untuk melakukan inovasi baru dalam

pembuatan kincir selanjutnya. Manfaat dari pembuatan kincir ini juga menjadikan

pada peserta didik khususnya jurusan teknika perikana laut lebih mahir dalam

bekerja khususnya kegiatan pengelasan, dan pengerjaan menggunakan mesin.

Karena pembuatan kincir yang telah dilakukan masih dalam tahap uji coba

sehingga nilai jual dari pembuatan kincir masih nihil. Pelaksanaan kewirausahaan

ini cukup membantu pelaksanaan proses belajar mengajar khususnya mata

pelajaran produktif, peserta didik sangat antusias dalam pelaksanaan wirausaha

pembuatan kincir.

B. Saran

Kedepannya kami berharap agar tetap mendapat dukungan dalam

pembuatan kincir, berupa bantuan ide dan dana untuk biaya bahan dan alat untuk

mengukur kulitas kincir berupa alat pengukur putaran mesin dan pengukur DO air

di tambak. Dengan harapan pelaksanaan inovasi pembuatan kincir dapat

menemukan ide-ide baru dalam pembuatan kincir. Kegiatan ini menjadikan waktu

praktek peserta didik bertambah sehingga peserta didik lebih mahir.

-7-
-8-

Anda mungkin juga menyukai