Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

BUDI DAYA IKAN KONSUMSI


“UDANG WINDU”
(PRAKARYA)
DISUSUN OLEH :

KELAS 9G
1.Andika putra R.M (06)
2.Dwi Indah Safitri (08)
3.Iqbal Mustofa (17)
4.Nayla Bouchra (26)
SMPN 2 PASURUAN
JL. Soekarno Hatta No 84.Bangilan.Kec.Panggungrejo,
Kota Pasuruan, Jawa Timur 67114
TAHUN AJARAN
2023/2024
KATAPENGANTAR
puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Di mana Tuhan YME
yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya. Sehingga saya dapat mengerjakan
makalah tentang budidaya ikan konsumsi“udang windu” yang telah selesai kami
kerjakan dengan musyawarah terlebih dahulu untuk menentukan ikan apa yang
akan kami jadikan pembahasan dari makalah ini dan yang terpilih yaitu“udang
windu”
kami menyadari apabila makalah yang kami buat ini tidak terlalu cukup
sempurna tetapi kami yakin apabila bapak/ibu guru atau kawan-kawan yang
membaca ini akan paham semuanya tentang “udang windu”
semoga makalah yang kami buat ini dapat bermanfaat bagi bagi bapak/ibu guru
dan kawan-kawan.

kota pasuruan 27 Oktober 2023

penulis
1
DAFTAR ISI
Kata pengantar................................................1
Daftar isi..........................................................2
BAB I.Pendahuluan
A.Latar belakang...................................3
BAB II. Pembahasan
A.Pembenihan........................................4
B.Tempat pembenihan..........................5
C.Pemilihan bibit...................................6
D.Penebaran bibit..................................6
E.Pemeliharaan kolam..........................7
F. Cara pemberian pakan......................
G. Pengendalian serangan penyakit....
H. Cara memanen.................................
I. Pengolahan ikan konsumsi.................
BAB III. Penutup
A.Kalimat penutup..............................
B.Daftar pustaka.................................
2
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Udang windu merupakan salah satu komoditas unggulan perikanan,
namun ketersediannya di Indonesia untuk memenuhi komoditas unggulan
ekspor non migas dari Perikanan masih belum dapat mencapai target yang
diharapkan(Mahasri 2008).pertumbuhan yang lambat dan tingkat kematian
yang tinggi yang merupakan kendala utama dalam budidaya sistem intensif
budidaya udang windu. Selama ini cukup banyak petani udang yang
melakukan panen dalam waktu yang cepat, namun disayangkan ukuran yang
diperoleh masih berusia 2 bulan, waktu panen yang seharusnya adalah 4
bulan. Tetapi kebanyakan petani memanen dalam waktu singkat karena takut
gagal panen dikarenakan beberapa faktor seperti penyakit.kualitas air yang
kurang baik.perlu adanya suatu inovasi yang dilakukan terhadap budidaya
udang windu agar pertumbuhannya lebih optimal walaupun dalam usia 2
bulan.
Namun disini peneliti ingin menggunakan cara yang alami seperti
curcuma sebagai bahan campuran kedalam pakan udang yang akan diteliti
nantinya. Temulawak di Indonesia telah dijadikan obat tradisional karena
pada rimpang temulawak mengandung kurkuminoid yang dipercaya dapat
meningkatkan kerja ginjal, antiflamasi, meningkatkan nafsu makan, anti
kolesterol, anti oksidan, pencegah kanker dan anti mikroba.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. PEMBENIHAN
untuk pembenihan ada beberapa langkah yang harus dipenuhi yaitu:

1.pemijahan
Proses perkawinan atau pemijahan pada udang windu dilakukan dengan
memindahkan induk betina yang matang gonad ke dalam bentuk bak induk
jangan.

2.peneluran dan penetasan telur


Pengecekan telur udang windu dilakukan pada malam hari. Induk udang
yang telah melepaskan telurnya dikembalikan pada bak pemeliharaan induk
agar tidak mengganggu telur-telur yang ada di dalam bak peneluran.

Rata-rata tingkat penetasan telur induk udang vaname yang diketahui pada
saat praktik di peroleh 85℅.hasil tersebut dianggap cukup tinggi menurut
wyban dan sweeney (1991) bahwa tingkat penetasan telur udang vaname
dianggap baik apabila jumlah naupli yang dihasilkan mencapai 70℅

Tingkat penetasan telur yang tinggi diperoleh dari induk betina dan telur
yang berkualitas. Tingkat penetasan telur juga dipengaruhi oleh kualitas
sperma. Anwar (2007). Menyatakan kualitas sperma udang windu (panaeus
monodon). Berhubungan dengan geografis lingkungan, kualitas air dan jenis
makanan.
Geografis atau faktor lingkungan mempengaruhi kondisi fisiologis udang.
Kondisi fisiologi mempengaruhi proses metabolisme dalam tubuh sehingga
yang berdampak atau mempengaruhi terhadap nafsu makan. faktor lain yang
mempengaruhi tingkat penetasan telur adalah kualitas air(suhu, oksigen
terlarut, dan pH) sehingga kualitas air harus tetap dalam kondisi optimal.

Jenis pakan juga mempengaruhi tingkat penetasan telur, pakan merupakan


sumber energi dan nutrisi utama untuk meningkatkan kerja organ dalam
tubuh, termasuk proses spermatogenesis oleh tetes (yang dipengaruh hormone
FSH dan LH) yang dihasilkan oleh adenohipofisa, semakin rendah kualitas
pakan yang bagus.
4
B. TEMPAT PEMBENIHAN
1.Pilihlah lokasi budidaya yang tepat
Keberhasilan proses pembudidayaan sangat dipengaruhi oleh lokasi
budidaya yang tepat. Hal ini sangat mempengaruhi keberhasilan budidaya
karena jika lokasi budidaya tidak sesuai, maka udang windu tidak dapat
hidup. Untuk itu, sangat penting untuk mengetahui terlebih dahulu
bagaimana habitat dan cara hidup dari udang windu.
Udang windu hidup di air payau, oleh karena itu lokasi budidaya yang paling
cocok untuk udang windu adalah di dekat pantai. Pantai memiliki sumber air
payau yang melimpah. Selain itu, jika memilih lokasi dekat pantai, petani
tidak akan sulit untuk membangun saluran air ke tempat penambakan udang.

Karena dipantai sudah banyak memiliki air, saluran airnya pun juga tidak
harus dibuat sedemikian rupa karena sirkulasi air di tambak dapat berjalan
secara alamiah layaknya sirkulasi air di alam, selain itu, perhatikan juga
kadar garam, derajat keasaman (pH) dan suhu air. Idealnya, kadar garam
pada lokasi tambak berkisar antara 10-25 ppm, dengan pH air berkisar
antara 7-8, dan suhu airnya 25°c-29°c.
2. Persiapkan tambak yang senatural
Setelah memilih lokasi budidaya yang tepat, maka langkah selanjutnya adalah
membuat tambak udang. Hal yang paling penting dalam proses pembuatan tambak
adalah udang windu harus dapat hidup dalam tambak seperti layaknya mereka
hidup di habitat aslinya. Oleh karena itu, tambak yang dibuat pun juga harus dapat
senatural mungkin dan dengan kondisi yang sangat mirip dengan kondisi habitat
alaminya.
Saluran air di dalam tambak harus lancar, agar air dapat masuk dan keluar
dengan mudah dan kualitas air di dalam tambak tetap dapat terjaga. Tambak udang
yang dibuat juga sebaiknya lebih dari satu, dengan tingkat ketinggian yang berbeda.
Buatlah agar tambak-tambak tersebut dapat saling terhubung satu sama lain. Hal ini
penting untuk dilakukan agar udang dapat dipilah berdasarkan ukurannya. Dengan
memilah udang berdasarkan ukurannya, maka udang dengan ukuran tertentu dapat
kita gunakan sebagai gelondongan, dan udang yang lain dapat digunakan untuk
pendederan dan pembesaran.
Gambar 1 Gambar 2
5
C. PEMILIHAN BIBIT
memilih bibit yang unggul dan berkualitas menjadi suatu keharusan.
Setidaknya udang windu memenuhi spesifikasi bibit unggul.
Diantaranya ialah bibit tidak memiliki cacat fisik apapun, dapat berenang
melawan arus. Sekaligus gerakan lincah dan bebas. Jika semua itu telah
terpenuhi, maka bibit dinyatakan layak untuk di tebar. adapun ciri-ciri bibit
unggul udang windu yang sebaiknya diperhatikan yaitu:
•memiliki ukuran tubuh yang lebih besar.
•mempunyai sepasang antena dan sepasang antenulla di kepala.
•tubuh udang windu tertutup lapisan yang cukup keras.
•memiliki ekor yang disebut sebagai uropod.

Gambar 1
D. PENEBARAN BIBIT
Dalam proses penebaran benur, anda harus memerhatikan suhu lingkungan
sekitar benur, tepatnya saat berada di dalam plastik. Keberhasilan penebaran
dipengaruhi oleh penyesuaian suhu antara plastik benur dengan tambak.
Umumnya, suhu pada plastik benur termasuk rendah. Maka, sebaiknya anda
melakukan penebaran pada dini hari menjelang subuh, karena pada saat itu
suhu tambak masih dalam kondisi rendah. Berikut ini caranya.
•Pertama, apungkan plastik yang berisini benur ke permukaan tambak
dan tunggu 15-30 menit. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar suhu plastik
dan air tambak saling beradaptasi.
•Kedua, kemudian buka ikan plastik dan biarkan plastik dalam keadaan
terbuka selama 15 sampai 30 menit agar udara dalam plastik beradaptasi
dengan udara luar.
•Ketiga, sirami plastik perlahan dengan air tambak untuk membantu
adaptasi salinitas.
Dengan melakukan ketiga cara di atas, maka kemungkinan besar benur akan
dapat tumbuh dengan optimal setelah dilakukan penyebaran. Semoga
bermanfaat.

Gambar 1 Gambar 2

E. PEMELIHARAAN KOLAM
Setelah bibit dimasukkan ke dalam tambak, maka perlu dilakukan proses
pembesaran udang dan pemeliharaan tambak. Proses pembesaran udang
meliputi pemberian pakan, pencegahan penyakit dan hama, dan terakhir
proses pemanenan udang.

Pakan alami udang dapat berupa lumut, plankton, pellet, dedak, atau sisa
hewan dan tumbuhan lain yang membusuk di dalam tambak. Pencegahan
penyakit pada udang juga harus dilakukan, salah satu penyakit yang paling
sering dialami udang windu adalah penyakit virus bintik putih. Penyebab
hama yang paling umum biasanya disebabkan oleh burung dan ikan mujair.

Cara yang mudah untuk mencegah penyakit dan hama yaitu memberikan
antibiotik dan anti jamur pada udang, memasang jarring di atas tambak dan
memberikan ikan bandeng agar dapat memakan hama lainnya. Setelah udang
menjadi besar dan mencapai umur 150 hari, maka udang dapat dipanen.
Proses pemeliharaan tambak dapat meliputi pemberian pupuk urea dan
pupuk kompos. Kadar garam dan pH air pada tambak juga harus dicek
secara berkala agar udang dapat berkembang senatural mungkin.
7
BAB III
PENUTUP
A. KALIMAT PENUTUP
Demikian makalah yang kami buat dengan sungguh-sungguh ini , makalah ini
tidak bisa jadi tanpa bantuan dari seluruh kelompok kami, kami sangat
berterima kasih kepada seluruh anggota yang telah membantu, makalah ini
tidak akan sempurna jika tanpa bantuan dari anggota yang membantu ini.
Maka dari itu jika ada masukan dari bapak/ibu guru dan teman-teman untuk
kami.
B. DAFTAR PUSTAKA
1.https://www.studocu.com/id/document/universitas-muslim-indonesia/perikanan-
dan-ilmu-kelautan/laporan-pembenihan-udang-windu/47216262
2.https://www.minapoli.com/index.php/info/5-panduan-dan-cara-budidaya-
udang-windu-untuk-pemula
3.https://brainly.co.id/tugas/20359969?
utm_source=androiddanutm_medium=sharedanutm_campaign=question
4.https://www.isw.co.id/post/2018/p2/13/langkah-penebaran-benur-udang-yang-
baik-dan-benar
5.https://www.minapoli.com/index.php/info/5-panduan-dan-cara-budidaya-
udang-windu-untuk-pemula
6.https://ukmkreatif.com/cara-budidaya-udang-windu-dari-awal-hingga-akhir/
7.https://ukmkreatif.com/cara-budidaya-udang-windu-dari-awal-hingga-akhir/
8.https://ukmkreatif.com/cara-budidaya-udang-windu-dari-awal-hingga-akhir/
9.https://ukmkreatif.com/cara-budidaya-udang-windu-dari-awal-hingga-akhir/

Anda mungkin juga menyukai