Anda di halaman 1dari 10

Laju Pertumbuhan Belut Sawah (Monopterus albus Zuiew)

dengan Pemberian Berbagai Pakan

(Pygopristis denticulate atau Serrasalmus denticulatus) untuk memenuhi tugas mata


kuliah ekologi perairan
Dr. Ir. Eddiwan, M.Sc

Disusun Oleh : Vulka hidayat

Budidaya Perairan

FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN

UNIVERSITAS RIAU

PEKANBARU
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
karunianya sehingga saya dapat menyelesaikan paper ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi penugasan pada
mata kuliah Ekologi Perairan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang belut sawah bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terimakasih kepada Bapak Dr.Ir.Eddiwan, M.Sc selaku dosen
mata kuliah Ekologi Perairan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.
HALAMAN JUDUL ………………....................................................................…………… i

KATA PENGANTAR …………....................................................................……………… ii

DAFTAR ISI ……....................................................................…………………………… iii

BAB I PENDAHULUAN ……………….................................................................……… 1

 Latar Belakang ..........................................................................................1


 Rumusan Masalah ......................................................................................1

- Membudiyakan belut sawah...............................................................1


- Memilih lokasi budidaya.....................................................................2
- Memilih bibit belut.............................................................................3
- Lokasi tempat budidaya.....................................................................3
- Penebaran bibit.................................................................................4
- Pemberian pakan..............................................................................4
- Waktu memanen...............................................................................4

 Tujuan Penulisan ........................................................................................5


 Manfaat Penulisan ......................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN…………….....................................................….………6

 Pengertian…...............................................................................................6

BAB III PENUTUP ……………...............................................………………………...........7

 Simpulan…................................................................................................8
 Saran….....................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA
………………………………….............................................................9
Abstrak
Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pertumbuhan belut rawa
pertanian di bawah berbagai pasokan makanan. Eksperimen ini menggunakan
Completely Random Design (CRD) dengan empat perawatan dan tiga replikasi.
Perawatannya adalah berbagai pasokan makanan yaitu: cacing tanah, siput, pelet
mengambang dan pelet yang tenggelam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
berbagai makanan memberikan perbedaan yang signifikan pada tingkat
pertumbuhan belut dalam hal berat badan absolut, pertumbuhan harian, konversi
makanan dan efisiensi makanan. Tidak ada perbedaan yang signifikan pada
panjang absolut dan tingkat kelangsungan hidup belut. Nilai tertinggi dari berat
absolut dan pertumbuhan harian selama 60 hari pemberian makan ditemukan
saat memberi makan cacing tanah. Nilai tertinggi efisiensi makanan dan konversi
makanan ditemukan pada pelet yang tenggelam.
Pendahuluan
Latar belakang
Belut sawah atau dengan nama latin Monopterus albus merupakan salah satu jenis
ikan air tawar dari anggota suku Synbrachidae atau belut dan ordo Synbranchiiformes.

Kelebihan belut dibandingkan dengan jenis ikan lainnya adalah ia mampu hidup
dihabitan yang memiliki air yang sangat sedikit bahkan didalam lumpur sekalipun.

Hewan licin ini memiliki dua sistem pernapasan yang akan membuatnya dapat bertahan
dalam kondisi sedikit air.

Belut diyakini berasal dari Benua Asia, khususnya ASEAN. Namun kini menurut laporan
yang ada belum sudah berada di rawa rawa si hampir seluruh negara amerika, seperti
pada Hawaii, georgia dan juga Florida.

Belut dinegagra tersebut dianggap dan disebut sebagai hewan yang aktif dimalam hari.

Ketahuilah bahwa belut bisa memiliki ukuran sepanjang 1 meter, namun khusus untuk
belut yang dikosumsi memiliki ukuran sekitar 20 – 25 cm.

Secara umum belut hidup didaerah sawah, hal tersebut sebenarnya sangat bermanfaat
bagi petani karena dengan adanya hewan ini tentunya bisa menjadi indikasi atau
indikator bahwa tanah tersebut adalah tanah yang subur dan layak untuk ditanaman
tanaman seperti tanaman padi.

Banyak sekali masyarakat yang menyukai ikan jenis ini. Anda dapat menikmati belut
dengan cara digoreng, dimasak dengan saus pedas asam, atau dengan banyak resep
lain.

Selain rasanya yang lezat, belut ternyata memiliki banyak nutrisi yang baik untuk tubuh
Anda. Itulah alasan mengapa saat ini permintaan akan ikan belut semakin meningkat.
Cara Budidaya Belut Sawah
Untuk memenuhi kebutuhan pasar yang terus meningkat terhadap belut, makan Anda
dapat menggunakan kesempatan ini untuk bisnis Anda dengan membudidayakan belut
sawah.

Nah, pada artikel ini kita akan bahas secara lengkap Cara Budidaya Belut Sawah yang
harus dilakukan :

1. Memilih Lokasi Budidaya Belut


Ketahuilah bahwa belut sawah mampu hidup diberbagai kondisi, baik pada kondisi
dataran rendah maupun dataran tinggi kemudian ia juga mampu hidup didaerah dengan
curah hujan yang tinggi maupun rendah.

Tentunya hal ini adalah wajar karena kita ketahui bersama bahwa belut memiliki habitat
alami disawah yang biasanya sebagai tempat hidup padi.
Sama seperti halnya tanaman padi, yang bisa tumbuh di berbagai kondisi, jika daerah
itu ada padi, maka kemungkinan besar dapat dijadikan tempat untuk
mengembangbiakkan belut.

Untuk membudidayakan belut, hal pertama yang harus Anda pastikan adalah
ketersediaan air yang bersih.

Artinya bersih di sini ialah tidak terdapat pencemaran limbah, Baik itu limbah dari
detergen, limbah pabrik ataupun limbah dari pestisida. Pada air yang suhunya 25-31°C,
belut akan bertumbuh dengan baik.

2. Memilih Bibit Belut


Pembibitan menjadi hal yang tak kalah pentingnya dengan pemilihan lokasi. Jika Anda
salah dalam memilih bibit, maka hasilnya pun akan merugikan Anda secara finasnsial
dan waktu.

Bibit akan sangat mempengaruhi terhadap pertumbuhan belut. Berikut ini merupakan
ciri-ciri belut yang harus Anda pilih:

 Belut yang lincah dan aktif


 Ukuran benih sama besar kecilnya sekitar 9-12 cm
 Belut yang tidak terdapat luka
 Bebas Penyakit

3. Menyiapkan Kolam Budidaya


Anda bisa menggunakan kolam permanen atau semi permanen untuk pembudidayaan
belut. Kolam tanah, sawah atau kolam beton biasanya digunakan untuk pembuatan
kolam permanen.

Sedangkan untuk kolam semi permanen, Anda bisa menggunakan kolam terpal, tong,
drum, kontainer plastik, atau jaring.

Anda juga bisa membangun kolam tembok dengan luas yang disesuaikan dengan
lahan dan juga kebutuhan. Ketinggian kolam yang dibangun kira-kira 1-1,25 meter.

Kolom yang digunakan harus memiliki lubang yang cukup besar yang bertujuan agar
mudah melakukan pergantian media tumbuh.

Bila menggunakan kolam baru untuk budidaya, alangkah baiknya kolam dikeringkan
terlebih dahuludalam beberapa minggu.

Setelah itu, Anda harus merendam kolam dengan air yang ditambahkan daun pisang,
pelepah pisang, atau sabut kelapa lalu lakukan pencucian minimal sebanyak tiga kali
agar bau semen hilang.
4. Penebaran Bibit Belut Sawah
Menurut beberapa studi belut sawah ternyata dapat dikembangkan dengan kepadatanb
yang cukup tinggi denganbibit belut yang memiliki ukuran panjang sekitar 10-12 cm
yakni sekitar 50-100 ekor/m2.

Bibit dilakukan penebaran pada pagi ataupun sore hari hal ini bertujuan agar belut tidak
mengalami stress. Bibit yang berasal dari hasil buruan atau tanggkapan alangkah
baiknya dikarantina terlebih dahulu setidaknya 1 sampai 2 hari.

Proses karantina ini dibuat yaitu dengan meletakan bibit kedalam aliran air yang bersih.
Kemudian hasil kocokan telur adalah makanan terbaik dalam proses karantina.

Aturlah sirkulasi air dengan baik. Perhatikan aliran air jangan terlalu kencang dan deras,
yang terpenting adalah adanya sirkulasi air yang baik.

Tak lupa Anda harus mengatur kedalaman air, karena hal ini berpengaruh pada postur
tubuh belut.

Belut akan sering keluar dari dalam ke permukaan untuk mengambil oksigen, sehingga
belut akan lebih kurus bila terlalu dalam.

5. Pemberian Pakan
Salah satu hal terbaik dalam budidaya belum sawah adalah dengan memberikan
makanan yang tepat dan juga baik.

Pertumbuhan dalam budidaya belut juga sangat dipengaruhi oleh pemberian pakan
yang tepat pada belut, sehingga membuat budidaya belut menjadi lebih maksimal.

Pakan alami belut yang baik untuk pertumbuhan belut yaitu


zooplankton, maggot/belatung, cacing tanah dan ikan-ikan kecil.

Lakukan pemberian pakan dengan dosis 5-20% dari dosis bobot belut/hari, pemberian
pakan ini dilakukan satu kali sehari yaitu pada sore hari .

6. Panen
Anda sudah bisa melakukan panen setelah kira-kira 3 – 4 bulan proses budidaya.
Harga jual belut sawah adalah 32.000/kg dengan bobot rata-rata sekitar 3-5
ekor/perkilonya. Untuk ukuran panen tergantung permintaan pasar.

Demikianlah penjelasan mengenai 5 Cara Budidaya Belut Sawah Terbukti Berhasil


yang bisa Anda lakukan. Semoga bermanfaat dan menjadi ide usaha untuk menambah
pundi-pundi uang Anda.
kesimpulan
Belut adalah predator ganas dilingkungan rawa dan sawah.

Belut memangsa ikan kecil, cacing, dan krustasea. Belut merupakan ikan nokturnal
atau ikan yang aktif dimalam hari.

Hewan ini dapat mengambil oksigen langsung dari udara dan belut mampu hidup
berbulan-bulan tanpa air, asalkan lingkungannya tetap basah.

Hewan ini bahkan mampu menyerap oksigen lewat kulitnya.

 
DAFTAR PUSTAKA
5 Cara Budidaya Belut Sawah Terbukti Berhasil - Ilmu Peternakan (agrotek.id)

Belut - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Belut Sawah, Si Lincah Penghuni Lahan Berlumpur - Greeners.Co

Morfologi dan Klasifikasi Belut Sawah (Monopterus Albus) (bertani.co.id)

Klasifikasi, Morfologi, Habitat dan Kebiasaan Hewan Belut (agrotek.id)

belut sawah makanan - Cari (bing.com)

Belut sawah - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Panduan Budidaya Belut Sawah Untuk Konsumsi | Fauna.ID

Cara Budidaya Belut Sawah yang Mudah dan Menguntungkan (masfikr.com)

Mengenal Jenis-jenis Belut, Cara Berkembang Biak dan Keunikan Alat Reproduksinya | SAKA DOCI

Anda mungkin juga menyukai