Budidaya Belut Kolam Terpal – Salah satu prospek bisnis yang tidak ada matinya adalah bisnis
budidaya hewan ternak, karena pangsa pasar yang sangat luas. Akan tetapi bila kamu ingin sukses
di bisnis budidaya, kamu harus fokus untuk menjalankan satu saja dari sekian bisnis budidaya
yang ada.
Hal ini dikarenakan bila menjalankan semua jenis budidaya hewan, kamu tidak akan bisa optimal
karena fokus kamu akan terpecah. Kamu hanya perlu fokus di satu jenis budidaya, maka kamu
akan menjadi pakar di bidang budidaya yang kamu jalani.
Salah satu budidaya yang cukup menggiurkan secara keuntungan dan pangsa pasarnya luas adalah
budidaya belut dengan kolam terpal. Saat ini belut banyak dikonsumsi karena memiliki beragam
manfaat untuk manusia, seperti proteinnya yang tinggi serta rasanya yang gurih dan lezat.
Selain itu belut bisa bertahan cukup lama asalkan kulit belut dijaga agar tetap lembab. Dengan
berbagai kelebihan belut tersebut tidak heran jika hewan ini menjadi salah satu komoditas utama
bidang perikanan.
Jika kamu ingin serius membudidaya belut di kolam terpal, kamu perlu memperhatikan beberapa
hal berikut ini, agar budidaya yang kamu jalankan bisa berhasil dan mendapat keuntungan
melimpah.
Contents [hide]
Lokasi yang Baik untuk Budidaya Belut di Kolam Terpal
Persiapan Alat dan Tempat Budidaya Belut Kolam Terpal
Persiapan Bibit Belut Kolam Terpal
Pemeliharaan Belut Kolam Terpal
Pemanenan Belut Kolam Terpal
Dalam budidaya belut ini kita membutuhkan minimal 4 kolam terpal. Kolam-kolam ini kita
gunakan untuk pemijahan belut, pendederan (benih belut 1-2 cm), kolam untuk belut remaja dan
untuk pemeliharaan belut konsumsi. Perlu diperhatikan juga untuk rutin menyortir belut
berdasarkan ukurannya karena belut mempunyai sifat karvivora, ia akan memakan belut lain yang
ukurannya lebih kecil.
Umumnya belut dapat dipanen setelah 3 bulan sejak penebaran bibit. Belut yang sudah dipanen
sebaiknya disortir menurut besar atau panjangnya, karena kisaran harga belut bisa berbeda-beda
tergantung dari kualitas belutnya.
maupun diluar negeri karena kandungan protein dan gizi yang tinggi. Sebagian orang berangapan dengan
mengkonsumsi belut akan menambah vitalitas tubuh, dan sebagian lagi menjadikannya sebagai obat untuk
beberapa jenis penyakit. Belut di habitat aslinya hidup disawah, rawa atau tempat yang berlumpur, belut
mampu hidup dalam kondisi habitat yang kurang air karena mampu untuk menyerap oksigen langsung dari
kulitnya…
Selama ini belut yang ada dipasaran adalah belut hasil tangkapan alam, namun untuk memenuhi
kebutuhan pasar mulai dikembangkan budidaya belut. Apa yang harus dipersiapkan untuk memulai
Kolam
Kolam pembesaran belut dapat menggunakan kolam permanen ( tembok ) dengan ukuran ideal 500 cm X
500 cm kedalaman 120 cm, kolam dari Drum bekas / tong , kolam jaring namun demikian anda juga bisa
menggunakan kolam terpal dengan ukuran 400 cm X 200 cm dengan kedalaman 100 cm. Menggunakan
kolam terpal memang lebih efisien dan mudah dipindahkan apabila ingin dipindahkan ke tempat lain.
Kondisi air ph ideal bagi belut adalah 5 – 7 dengan suhu air antara 16 – 21 derajat Celcius. Untuk
menghindari suhu kolam naik akibat sinar matahari langsung sebaiknya kolam diberi atap atau di beri
Media Pemeliharaan
Media hidup belut dibuat sebaik mungkin mendekati kondisi alam yang sesungguhnya. Setelah anda
menyiapkan kolam tersebut di atas, langkah selanjutnya adalah mengisi kolam dengan media pemeliharaan
2. Pupuk Urea 5 kg dan NPK 5 kg (kolam berukuran 500 cm X 500 cm atau perbandingannya).
Untuk mempercepat fermentasi media diatas pupuk kandang dan kompos dapat digunakan Fermentor atau
pupuk cair dg kandungan Microba Organik untuk membuat kompos seperti EM 4, Nasa, Superfarm ,atau
NOPKOR yang paling effective, murah dan mudah di dapat ( tuangkan secara merata dg dosis 1 liter untuk
Media pemeliharaan ini di diamkan agar terjadi proses permentasi selama kurang lebih 2 sampai 3 minggu,
atau paling lama 1 bulan sehingga siap untuk ditaburi bibit/benih belut yang akan dibudidayakan. Untuk
mengetahui media sdh matang dgn menencapkan bambu / peralon sampai kedasar kolam angkat pelan-
pelan keatas bila gelembung bening dan tdk ada bau maka media sudah matang. Setelah media matang
alirkan air selama 3 – 4 hari untuk menghilangkan racun diamkan selama sehari bibit baru boleh ditebar.
Pelaksanaan pembesaran dapat dimulai setelah kolam dan media pemeliharaan siap. Langkah berikutnya
adalah memilih bibit belut yang baik agar hasilnya dapat masimal. Bibit belut ini harus dipilih yang
sempurna atau normal dan singkirkan yang tidak normal. Belut yang berkualitas ini akan menghasilkan
hasil yang baik, sehingga akan berkembang dengan baik pula.
1. Anggota tubuh utuh dan mulus yaitu tidak ada luka gigitan atau goresan.
3. Penampilan sehat yang dicirikan tubuh yang keras dan tidak lemas manakala dipegang.
5. Umur antara 2-4 bulan. Tidak dianjurkan benih berwarna hitam dgn bagian perut berwarna kemerahan
benih seprti ini akan tumbuh kerdil, hindari membeli benih dgn cara setrum, benih yg baik adalah hasil
Belut merupakan hewan karnifora alias pemangsa binatang lain, secara alami memakan binatang kecil
yang masih hidup seperti siput, cacing, anak ikan, bekicot dll. Pakan mulai diberikan setelah benih masuk
ke kolam perbesaran setelah 3 hari atau hari ke 4 jadi tidak di benarkan memberikan pakan buatan / palet
setiap hari harus berseling 2 atau 3 hari sekali ini di maksud untuk mendapatkan hasil produktivitas secara
maximum. Jumpah pakan yang diberikn harus sesuai dengan pertumbuhan belut itu sendiri. Sebagai
gambaran bulan pertama pemeliharaan diperlukan 5 % dr jumplah / berat benih yang di tebar ( misalkan
40 kg benih diperlukan 2 kg pakan).umur 1~2 bulan sebanyak 6,5 %, bulan ke 2~3 sebanyak 8 % dan 3~4
bulan sebanyak 10 %.
Hama dan Penyakit
1) Hama pada belut adalah binatang tingkat tinggi yang langsung mengganggu kehidupan belut.
2) Di alam bebas dan di kolam terbuka, hama yang sering menyerang belut antara lain: berang-berang,
3) Di pekarangan, terutama yang ada di perkotaan, hama yang sering menyerang hanya katak dan kucing.
Penyakit yang umum menyerang adalah penyakit yang disebabkan oleh organisme tingkat rendah seperti
Panen
2) Berupa hasil akhir pemeliharaan belut yang siap dijual untuk konsumsi (besarnya/panjangnya sesuai
Cara Penangkapan belut sama seperti menangkap ikan lainnya dengan peralatan antara lain :
bubu/posong, jaring/jala bermata lembut, dengan pancing atau kail dan pengeringan air kolam sehingga
Semoga dapat menjadi tuntunan bagi para pemula dan beguna bagi kita semua
Ikatlah amalmu dengan ilmu yang bermanfaat bagi masyarakat
Sumber : http://mutiarasani.blogspot.com
Pelatihan Budidaya Belut Tanpa Lumpur I
Meneruskan topik pelatihan budidaya belut, saya akan coba ceritakan runtutan acara dan hasil pelatihan
budidaya belut yang diadakan oleh BKM Pandawa Winong kec. winong kabupaten Pati, dengan nara
Acara ini termasuk sepektakuler, karena jumlah peserta yang sangat banyak ada lebih dari 300 orang
peserta. Pelatihan yang berlokasi di ruang pertemuan balai desa winong ini penuh sesak, sebagian besar
peserta berasal dari kec Winong terutama warga desa winong sendiri, dan beberapa
peserta dari luar kota. Acara ini dihadiri oleh Bapak camat Winong mewakili ibu wakil Bupati yang sedianya
akan membuka pelatihan ini, pejabat dari dinas perikanan dan para pamong praja. acara baru dimulai
pukul 10.00 mundur satu jam dari jadwal yang direncanakan,karena masih menunggu beberapa peserta
yang dari luar kota, termasuk rombongan saya beserta teman-teman beluter dari Kendal. walaupun waktu
untuk menyiapkan acara tersebut sangat terbatas, hanya 3 minggu (penuturan dari bapak ketua panitia)
namun karena kepanitian tersusun dengan rapi, kerja sama dan kerja keras menghasilkan lingkungan
Acara dimulai dengan sambutan-sambutan dari bapak ketua panitia, bapak wakil dari dinas perikanan dan
sambutan dari bapak camat. Harapan yang disampaikan dari bapak camat sebagai wakil dari ibu wakil
bupati mengharapkan kepada perserta untuk benar-benar memperhatikan materi yang akan disampaikan
oleh bapak nara sumber, yang nantinya akan sangat bermanfaat setelah menekuni budidaya belut
nantinya. Harapan berikutnya beliau mengharapkan Pati sebagai sentra budidaya Belut, yang nantinya
dapat meningkatkan perekonomian masyarakat pati. Beliau juga memberikan angin segar bagi para
kelompok tani yang kekurangan modal agar jangan kwatir, pemerintah akan memberikan kucuran dana
jika memang kelompok tani tersebut mempunyai prospek kedepan yang bagus.
Setelah acara seremonial dan lomba pidato dilanjutkan dengan paparan budidaya belut oleh narasumber
bapak Ahmad Sarkan. Paparan dimulai dengan sejarah perbelutan nasional, ada empat orang narasumber
yang sampai sekarang dijadikan acuan bagi para beluter. Dimulai dari Bapak Roy, Bapak Son son, Bapak
Ardiyant dan yang baru naik daun Bapak Sarkan. Kemudian dilanjutkan dengan paparan prospek budidaya
belut ini, masalah bibit dan hasil panen akan ditangani oleh Bapak Sarkan, diharapkan petani yang sudah
membudidayakan tidak akan kebigungan untuk mendapatkan bibit dan kemana akan memasarkan hasil
panen. Beliau mampu untuk menyediakan bibit dalam jumlah besar, karena sudah banyak daerah-daerah
yang mengambil bibit dari Bapak Sarkan. Untuk pengambilan bibit akan diberikan garansi kematian, dan
bibit yang dihasilkan merupakan bibit hasil pemijahan, demikian garansi yang diberikan oleh bapak Sarkan
Membahas masalah teknik budidaya diawali dengan menguraikan jenis-jenis belut yang bisa
dibudidayakan, dilanjutkan dengan hal yang perlu diperhatikan dalam budidaya belut.
Pakan Awal
Pakan Lanjutan
Kolam
Media
Air
Tanaman Air
Pakan ditekankan sekali, karena budidaya belut tanpa pemberian pakan yang bagus belut tidak akan
berkembang baik. Sebelum memulai budidaya belut pakan berupa cacing perlu kita siapkan dulu minimal
14 hari sebelum tebar , karena jenis cacing tersebut akan berkembang setelah 14 hari. Tidak ada
pemberitahuan jenis cacing yang disediakan oleh Bapak Sarkan. Pemberian pakan minimal 5 % pada bulan
pertama 10% pada bulan kedua, 15 % pada bulan ke tiga, untuk bulan ke empat perlu ditambahkan
makanan lain selain cacing, karena kebutuhan pakan semakin besar. Makanan tambahan ini dapat berupa
Kolam Sawah
Kolam Pemanen/Tembok
Kolam Jaring
Kolam Terpal
Dari beberapa tipe kolam tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangan sendiri, yang umum dipakai
adalah kolam permanen dan kolam terpal. Kelebihan dari kolam permanen adalah memudahkan dalam
merawat belut, tahan lama yang menjadi kendala adalah biaya pembuatan yang butuh dana cukup besar.
Kolam Terpal, yang mempunyai kelebihan harga pembuatan yang cukup murah.
Media hidup belut sangat memegang peranan dalam budidaya belut ini karena sebgai rumah dari belut,
yang namanya rumah haruslah nyaman untuk tempat tinggal, sehingga kita harus membuat media ini
cocok dengan belut. Media dibuat semaksimal mungkin mendekati media asli dialam. Ada empat jenis
Campuran 80% tanah, 10% gedebog pisang busuk dan 10% jerami
Dari keempat media tersebut semuanya telah dicoba oleh bapak Sarkan dan sudah cocok untuk budidaya
Air tidak boleh lepas dari pantaun, Air yang bersih sanagt dibutuhkan dalam budidaya belut ini, karena
banyak sisa hasil metabolisme, atau kotoran belut yang harus dikeluarkan. Kondisi air mengalir sangat di
Yang disebut sebagai Budidaya belut tanpa media Lumpur adalah point ke empat, media 100% gedebog
pisang yang busuk, namun amat disayangkan ulasan tentang media tanpa lumpur ini sangat terbatas.
Ulasan tentang cara panen masih belum lengkap, bagaimana cara penanganan hasil panen, cara
mengangkat belut dari lumpur, pengangkutan. Yang masih belum dibahas adalah masalah penyakit.
Setelah paparan disampaikan oleh bapak Sarkan dilanjutkan dengan sesion tanya jawab.
Saya akan coba tuliskan apa saja yang banyak ditanyakan oleh peserta dan kebetulan ada sedikit gambar
Sumber : http://mutiarasani.blogspot.com
Pelatihan Budidaya Belut Tanpa Lumpur II
Berikut Gambar hasil tangkapan dalam Pelatihan Budidaya Belut Tanpa Lumpur dengan nara sumber Bapak
Ahmad Sarkan. Untuk gambar lebih jelasnya akan saya coba upload di forum BelutJawa.
Bapak Sarkan mencoba menerangkan proses pembuatan kolam dan penyiapan media, walaupun di bawah
Kolam Budidaya dari terpal, kolam tersebut milik bapak Kokok. Kolam terbuat dari terpal, media 100%
Close up dari cacing yang belum masuk kemedia, karena cacing ini baru saja didatangkan.
Sumber : http://mutiarasani.blogspot.com
Advertisements
Pelatihan Budidaya Belut Tanpa Lumpur III
Melajutkan topik pelatihan belut yang diadakan di pati, setelah sesion paparan yang disampaikan oleh
bapak Sarkan dilanjutkan dengan sesion tanya jawab. Dalam kesempatan ini peserta bisa menyampaikan
langsung pertanyaan seputar budidaya belut, dalam sesion ini pertanyaan dari peserta akan langsung
dijawab oleh Bapak Sarkan. Tapi mohon maaf mungkin tidak semua pertanyaan dari peserta dapat saya
tangkap, maklum sambil ngelamun soalnya. Berikut beberapa pertanyaan dan jawaban yang masuk dalam
pantauan saya:
A : kolam terpal lebih murah namun tidak awet dibanding kolam permanen, namun membutuhkan banyak
biaya
A : biasanya di gosok-gosok dengan gedebog pisang dan direndam dengan air gedebog yang coklat itu.
(pengalaman saya pernah mencoba dengan menggunakan larutan PK, jadi kolam dipenuhi air kemudian
A : media yang pernah dicoba oleh bapak Sarkan adalah media dengan lumpur dan media tanpa lumpur,
media diusakan ada yang kering, artinya tidak semua tergenang sama air, dengan tujuan jika nantinya pas
memberikan pakan cacing jika ada cacing yang tidak termakan bisa hidup di tempat yang kering tadi.
A : Gedebog pisang busuk tersebut bukan dibusukkan di dalam kolam, namun dibusukkan diluar kolam.
Gedebog yang bagus adalah gedebog yang berasal dari batang pisang yang sudah tua, setelah panen
batang pisang dipotong kira-kira 30-50 cm, kemudian disimpan sampai busuk, kemudian baru bisa
digunakan untuk media. setelah masuk ke kolam tambahkan air, namun media tidak bisa langsung
dimasukki bibit. Ganti air 3-4 kali sampai tidak ada bau dan air lebih jernih. Hal ini difungsikan untuk
Q : Karena daerah pati terutama winong kurang air dalam musim kemarau, bagaimana cara mengatasinya
A : Air harus ada, tidak bisa di toleransi, cara agar kebutuhan belut akan air terpenuhi maka minimal 2 hari
(saya ada ide bagaimana kalau air tersebut disirkulasi seperti di aquarium, jadi nantinya setelah sirkulasi
terbentuk dengan baik kita tidak usah menambahkan air banyak-banyak, hanya menambahkan sedikit air
yang menguap)
A : pembelian bibit dari bapak sarkan diberikan garansi selama 1 bulan jika ada kematian akan diganti,
untuk daerah pati dan sekitarnya pembelian bibit dikoordinasi oleh BKM Pandawa. Minimal penggantian
Q : Pertanyaan dari rekan beluter Kendal yang mempunyai kendala banyak bibit belutnya yang mati setelah
1 bulan.
A : bapak Sarkan belum memberikan jawaban yang cukup memmuaskan penanya, karena kebetulan beliau
belum pernah mengalami penyakit tersebut. di perkirakan karena tergores oleh media yang belum matang.
Q : Kenapa kalau ada hujan dimalam hari banyak belut mati di pagi harinya, tapi kalau hujan tersebut siang
A : Bapak Sarkan memberikan jawaban, biasanya belut malah lebih suka dengan air hujan.
(menurut saya, jenis hujan sekarang khan banyak kandungan kimianya atau lebih asam karena banyak
pencemaran dimana-mana, apalagi pada daerah tertentu yang banyak pabrik, artinya air hujannya sudah
Q : Jenis pakan apakah yang cocok selain Cacing? apakah ikan rucah bisa?
A : karena belut tidak suka dengan asin, maka untuk jenis ikan rucah yang berasal dari laut kurang cocok
bagi belut.
Demikian sedikit tangkapan dari sesion tanya jawab yang sempat saya ingat-ingat, semoga bisa
Sumber : http://mutiarasani.blogspot.com