Anda di halaman 1dari 13

Peluang Usaha Maggot

Jangan anggap budidaya maggot sebelah mata, sebab saat ini bisa mendatangkan
omzet lebih dari 10 juta perbulan.

Ini sejalan dengan salah satu petani maggot dari kota bekasi. Dilansir dari
antaranews.com pendapatan omset bahkan mencapai 12 juta perbulan.

Selain diperuntukkan untuk pakan alami, maggot juga memiliki kualitas bagus untuk
menguraikan sampah.

Salah satu keuntungan dalam memulai budidaya maggot sebab banyaknya manfaat
dari maggot ini.

Saat ini, maggot memiliki peluang usaha yang sangat besar, mengingat usaha
peternakan dan perikanan yang membutuhkan maggot juga sedang meningkat. Ini
dikarenakan maggot disebut-sebut sebagai pakan yang sangat baik untuk usaha
peternakan dan perikanan.

Sebab, maggot merupakan pakan yang mengandung protein tinggi. Komponen


protein ini memiliki peranan sangat penting untuk proses pembentukan jaringan
tubuh dan membantu proses metabolisme vital tubuh ternak/ikan, seperti enzim,
hormon dan antibodinya

Oleh karena itulah, Anda bisa menjual maggot ke seluruh peternak sebagai
pakannya.
Apa Itu Maggot
Maggot yang terbaik untuk dibudidayakan sebagai pakan adalah dari jenis BSF. BSF
ini adalah lalat (Diptera) yang berasal dari keluarga Stratiomyidae dan berasal dari
daerah subtropis dan tropis.
Siklus hidup maggot ini terdiri dari 5 fase, yaitu telur, larva, prepupa, pupa dan
dewasa. Lama siklus hidup ini adalah antara 38-41 hari.

Selama masa itu, satu lalat betina dewasa bisa menghasilkan telur hingga 500 butir.
Dengan lama telur menetas adalah 4-5 hari.

Pakan maggot ini sangatlah mudah, karena Anda hanya perlu memberikan pakan
dari limbah organik rumah tangga (limbah sayuran, buah-buahan, limbah
peternakan, dan limbah pengolahan makanan).

Oleh karena itulah, maggot ini bisa menjadi solusi dalam pengolahan limbah organik,
agar tidak menumpuk dan meningkatkan kadar amoniak di tempat pembuangan
akhir.

Kemampuan 1 larva dalam menghabiskan pakan limbah organik adalah sebanyak


25 mg-500 mg/hari. Ukuran larva maggot saat panen adalah sekitar 27 mm, lebar 6
mm, dan berat 220 mg.

Cara Budidaya Maggot


Budidaya maggot pemula bisa dimulai dari ternak lalat BSF. Untuk lebih jelasnya,
berikut ini adalah cara budidaya maggot BSF:

1. Persiapan Kandang Maggot


Kandang maggot ini berfungsi sebagai tempat BSF kawin dan memproduksi telur
hingga penetasan. Untuk pemula, Anda bisa menggunakan kandang ukuran kecil.

Bahan kandang yang disarankan untuk kandang maggot adalah kayu sebagai
kerangka, jaring-jaring lembut (waring) sebagai dinding kandang dan plasik UV
sebagai atap. Kandang maggot ini nantinya diisi dengna rak pre pupa dan media
bertelur.

Kandang bisa dibuat berbentuk seperti rumah-rumahan berukuran kecil. Ukuran


kandang maggot yang disarankan adalah 2,5 m X 4 m X 3 m, atau sesuai besaran
lahan yang Anda miliki.

Rata-rata populasi BSF yang bisa ditampung setiap 10 cm 2 adalah 40-50 ekor. Anda
bisa menyesuaikan besaran kandang dengan kemampuan Anda dalam
memproduksi maggot di setiap periodenya.

Selain ukuran, pembangunan kandang untuk pembesaran pupa harus memiliki


syarat-syarat berikut:

1. Suhu maksimal 36oC.


2. Tidak terkena hujan.
3. Tidak terkena cahaya matahari langsung (gelap), namun sirkulasi udara tetap
lancar.
Untuk kandang BSF (imago), kandang harus memenuhi syarat berikut:

1. Suhu ideal antara 30-38 oC


2. Tidak terkena hujan.
3. Mendapatkan sinar matahari langsung dan sirkulasi udara yang baik, sebab
BSF beraktifitas sejak pukul 8.30 dan puncak aktivitasnya pada jam 11.

2. Rak Media Penetasan Larva Maggot

Media penetasan berfungsi sebagai tempat maggot menetaskan telurnya. Anda bisa
menggunakan box-box kecil berisi media ternak maggot seperti yang dijelaskan
diatas.

Rak media penetasan ini bisa disusun menjadi 3 tingkatan untuk menghemat
tempat. Anda bisa membuat rak media penetasan dari bahan kayu.

3. Pembuatan Media Ternak Maggot


Media ternak maggot cukup beragam dan bisa didapatkan secara gratis. Anda bisa
menggunakan bekatul yang kering ataupun limbah rumah tangga yang tidak busuk,
seperti buah ataupun sayuran.
Jangan gunakan media yang busuk, dan mengandung bahan-bahan berbahaya.
Anda bisa menggunakan bekatul ataupun limbah sayur/buah sebagai media.

Bekatul baik digunakan sebagai media ternak maggot karena teksturnya kering dan
mudah didapatkan.

Anda juga bisa mengkombinasikan bekatul dengan sayur dan buah, dengan
presentase yang disesuaikan dengan jenis sayur dan buahnya.

Jika sayuran yang digunakan banyak mengandung air, maka persentase bekatul
disarankan lebih banyak. Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah panduan cara
mempersiapkan media ternak maggot:
1. Siapkan wadah baki berukuran sedang.
2. Taburkan bekatul ke seluruh permukaan baki, setebal 2 cm.
3. Masukkan limbah sayuran dan buah diatas bekatul tersebut hingga baki hampir
penuh.
4. Taburkan bekatul ke bagian pinggir dan sedikit diatas sayuran.
5. Semprotkan 1 ml Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Peternakan ke seluruh
permukaan media ternak.
6. Penambahan Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Peternakan  juga
bermanfaat untuk menambah mineral essensial & non essensial serta
multivitamin yang dibutuhkan maggot. Selain itu, produk ini juga bermanfaat
untuk mempercepat pertumbuhan manggot, sekaligus mereduksi aroma tidak
sedap pada ternak maggot. 
Setelah media ternak siap, selanjutnya maggot siap untuk budidaya maggot. Berikut
ini adalah penjelasan cara budidaya maggot:

4. Cara Ternak Lalat BSF


Cara ternak lalat BSF harus disesuaikan dengan aktivitas BSF. Berikut ini adalah
aktivitas BSF didalam kandang yang harus Anda ketahui:
1. Aktifitas BSF bermula dari pukul 8.30-11.00.
2. BSF bisa mulai kawin pada hari ke 3.
3. Suhu optimal adalah antara 27 oC-38 oC.
4. BSF bisa mulai bertelur saat berumur 3 hari setelah kawin.
5. Letakkan media ternak di tempat yang teduh, namun mendapatkan sirkulasi
baik.
6. BSF biasa bertelur saat pagi-sore hari.
7. Letakkan media ternak yang sudah dibuat didalam kandang BSF.
8. Letakkan tempat bertelur maggot (bahan papan, multiplek, kardus) di atas
media ternak.
9. Ambil telur maggot yang sudah berumur 2 hari di tempat bertelur.
Setelah mengambil telur tersebut, selanjutnya Anda bisa melanjutkan ke penetasan
telur. Berikut ini adalah caranya:

5. Penetasan Telur Larva Maggot


1. Isi box yang berukuran 15 cm X 20 cm dengan media ternak.
2. Pindahkan telur yang terletak di tempat telur (papan, multiplek atau kardus) ke
box penetasan.
3. Pantau suhu agar tidak terlalu tinggi/rendah.
4. Telur akan menetas setelah berumur 2-4 hari.
5. Larva maggot yang berumur 6 hari dipindahkan ke biopond.
Setelah menetas, maka langkah selanjutnya adalah memindahkan maggot ke
biopond dan melakukan perawatan dengan cara berikut:

6. Ukuran Biopond Maggot Dan Cara Perawatan


Maggot
1. Siapkan media ternak seperti yang sudah dijelaskan di poin 5.
2. Larva yang sudah berumur 6 hari, pindahkan ke biopond yang sudah berisi
media ternak.
3. Padat tebar di setiap m2 nya adalah 8-10 kg maggot.
4. Buat biopond dengan ukuran yang disesuaikan dengan kapasitas maggot yang
diternakkan.
5. Untuk perawatan maggot, selalu berikan pakan secara rutin setiap hari.
6. Pakan yang dibutuhkan untuk maggot yang berjumlah 8-10 kg adalah >7
kg/hari.
7. Semprotkan 1 ml Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Peternakan/8 kg pakan
setiap kali Anda memberikan pakan.
8. Selain mempertimbangkan jumlah maggot yang dibesarkan, kapasitas pakan
juga harus menjadi perhitungan, agar nantinya maggot tidak kekurangan pakan.
9. Terus berikan pakan hingga maggot berumur 25 hari atau sebelum menjadi
pupa.

7. Jenis Pakan Maggot


Pakan maggot ada bermacam-macam salah satunya berikut:
 Mulai dari nasi, ampas kelapa, limbah tahu, limbah pasar berupa dedaunan, sisa
daging, limbah jeroan ikan, limbah peternakan (kohe), limbah restoran/hoten
(sayur matang, gorengan, sisa lauk pauk, dll).
 Ampas kelapa sangat baik untuk diberikan sebagai pakan amggot sekaligus
pengontrol kultur media ternak agar kandungan air tidak berlebih dan
menjadikan media menjadi remah. Ini dikarenakan ampas kelapa bersifat
menyerap air dan menimbulkan panas.
 Limbah daun berupa dedaunan, tomat dan jeruk tidak disarankan diberikan
sebagai pakan dalam jumlah terlalu banyak, karena tidak begitu disukai oleh
maggot. Selain itu, limbah daun ini juga mudah mengeluarkan bau busuk dan
mengalami pembusukan.
 Limbah sisa daging dan jeroan ikan banyak dihasilkan oleh pasar dalam jumlah
besar. Anda bisa memberikan pakan jenis ini, namun jangan terlalu banyak agar
tidak tersisa dan membusuk. Sehingga tidak ada aroma busuk yang menyengat
dan mengundang lalat hijau.
 Limbah peternakan (kohe) umumnya mengeluarkan aroma busuk di hari
pertama diberikan. Namun, setelah beberapa hari, limbah kobe ini tidak
menyebabkan aroma busuk.

8. Tips Meningkatkan Produktivitas Dan Cara


Budidaya Maggot BSF Tanpa Bau
Agar produktivitas tinggi dan tanpa bau, Anda bisa mengikuti langkah-langkah
berikut:

1. Aplikasikan 1 ml Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Peternakan/m2 dalam


proses persiapan media ternak.
2. Selalu semprotkan 1 ml Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Peternakan/8 kg
pakan setiap hari.
3. Pengaplikasian Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Peternakan ini sangat
bermanfaat untuk mencegah bau. Sebab, kandungan amoniak yang terdapat
didalam media ternak bisa tereduksi oleh Suplemen Organik Cair GDM
Spesialis Peternakan.
4. Pastikan kelembaban udara dan kelembaban media ternak terjaga, agar tidak
terlalu tinggi agar tidak terjadi pembusukan dan tidak terlalu rendah, agar
maggot bisa tumbuh dengan optimal.

9. Panen Maggot
 Magot pakan ikan bisa dipanen saat berumur 35 hari. Namun, Anda bisa
memanen maggot sesuai untuk keperluannya.
 Selain dijual basah, maggot juga bisa dijual dalam bentuk maggot kering. Cara
membuat maggot kering dapat dilakukan dengan melakukan pengovenan.
 Setelah di keringkan, maggot Anda bisa dikemas dan dipasarkan keseluruh
wilayah.
Nah, itu adalah panduan cara budidaya maggot untuk pemula dan anti bau.
Bagaimana? Apakah Anda sudah siap untuk bisnis maggot?

Yuk hubungi tim ahli peternakan kami untuk konsultasi cara budidaya maggot tanpa
bau dengan cara klik ikon whatsapp berikut:

Anda mungkin juga menyukai