Anda di halaman 1dari 8

1.

Jenis dan Waktu Menanam

Baca Juga: Diawali dari Psikiater yang Alami Kejiwaan, Rumah Sakit Ini Tak
Beroperasi Lagi dan Dicap Sebagai Bangunan Paling Berhantu di Dunia, Isinya
Bikin Merinding

Baca Juga: Makan Sayuran dari Rumah Sendiri, Solusinya Berkebun Hidroponik

Ada jenis sayuran yang tahan panas, ada pula yang tahan dingin.

Ada yang tumbuh cepat dan dipanen satu kali, ada pula yang dipanen berkali-kali.

Jadi, kuncinya adalah menanam sayuran yang tepat di musim yang tepat, serta tidak
menanam sayuran yang cepat tumbuh dan tahan lama di satu area yang sama.

2. Urutan Bercocok Tanam.

Begini cara kerjanya.

 Tanam biji sayuran jadi satu dalam satu per tiga meter persegi bidang tanah.
 Saat biji-biji tersebut berkembang menjadi kecambah dan mencapai ketinggian
2,5cm, tabur benih lainnya di bidang lain.
 Setiap kali satu per tiga meter persegi biji ini tumbuh menjadi kecambah setinggi
2,5cm, tabur benih lainnya di bidang yang berbeda.

Dengan memberi jarak pada setiap penanaman, kamu akan selalu memiliki sepetak
sayuran segar yang siap dipetik dan tiga petak lainnya yang siap dipanen secara
berkesinambungan.
Persiapkan tanah dengan benar sebelum penanaman.

Baca Juga: Ibu Rumah Tangga Wajib Tahu Ini, Kandungan Gizi Jenis-Jenis Beras
dan Manfaatnya bagi Kesehatan Keluarga

Baca Juga: Rumah Pakai Tangga Merepotkan di Usia Tua? Ganti Saja Pakai
Ramp, Ini Ukuran Idealnya!

3. Mempersiapkan Tanah
Menyiapkan kondisi tanah itu penting, tidak peduli apa musimnya.

 Aduk tanah dengan garpu kebun, hancurkan bagian yang menggumpal, taburi
seperempat kompos atau kotoran ternak yang sudah dikeringkan.
 Masukkan kompos ke tanah secara perlahan hingga permukaannya membentuk
butiran-butiran tidak halus.
 Campur biji-bijian (berdasarkan musim dan karakteristik yang sama) di dalam
mangkuk, distribusikan ke seluruh area dengan jari kamu hingga rata. Lakukan
sedikit demi sedikit dengan jarak 3-4cm. Letakkan biji-biji tersebut di sela-sela
butiran pada permukaan tanah. Gunakan sekop agar tidak terlalu sering
menggeser biji-bijiannya.
 Siram lahan dengan sedikit air untuk mendorong pertumbuhan kecambah.
 Untuk hasil terbaik, tutup lahan dengan penutup berongga. Hal ini supaya air
tetap dapat masuk dengan mudah.
 Campuran biji-bijian akan menjadi kecambah dalam 3-7 hari, tergantung musim
dan daerah tempat kamu tinggal.
 Saat kelompok sayuran ini mulai terlihat tidak produktif, bersihkan area tersebut
lalu ulangi proses persiapan dan penanamannya kembaii.
Menggunakan pelindung atau sungkup plastik untuk menjaga kestabilan suhu.

4. Memilih Waktu Tanam dan Penggunaan Pelindung

Untuk sayuran musim hujan, tanamlah sayuran sesaat setelah tanah bisa digarap.

Matahari akan menaikkan suhu seperempat bagian atas tanah dan itu cukup bagi
tanaman untuk bertunas.
Baca Juga: Ibu Rumah Tangga Wajib Tahu Ini, Kandungan Gizi Jenis-Jenis Beras
dan Manfaatnya bagi Kesehatan Keluarga 

Baca Juga: Rekomedasi Makanan yang Baik Dikonsumsi oleh Pasien Covid-19


dari WHO dan Ahli Gizi

Beri penutup untuk melindungi tanaman dari perubahan suhu dan kelembapan, juga
mengendalikan serangan hama.

Untuk sayuran musim kemarau, gunakan penutup dengan bahan yang lebih ringan,
sehingga tanaman akan tetap mendapat perlindungan tanpa harus terjebak dalam suhu
panas berlebihan.

Beberapa tanaman musim hujan bisa tetap tumbuh di musim panas jika kamu
melengkapinya dengan peneduh.

Beberapa pusat tani menjual jaring-jaring plastik yang disebut kain pelindung.

Cari kain yang sanggup melindungi 30-50% panas matahari.

Selama musim kemarau, sirami tanaman sesering mungkin (satu liter air setiap minggu)
dan panenlah segera.

Untuk kota-kota tertentu yang cenderung dingin, mulailah mengganti tanaman jika suhu
pada siang hari secara berkala mulai kurang dari 27°C. Banyak dari tanaman untuk
salad yang tak lagi berkecambah saat suhu di bawah angka itu. Namun, dengan
memilih waktu tanam dan penggunaan kain pelindung, kamu seharusnya tetap dapat
melaksanakan urutan proses ini.

Ketika suhu turun hingga 22°C atau di bawahnya, buka kain pelindungnya segera.
Jangan menanam dan menebarkan benih terlalu dekat.

Baca Juga: Jangan-jangan Selama Ini Kita Salah, Begini Cara Memilih Keramik
Granit untuk di Rumah, Cek Sebelum Beli!

Baca Juga: Cara Hadirkan Gaya Masa Lalu dalam Kemasan Modern pada Desain
Rumah

5. Menghindari Kesalahan Ini

 Jangan menebarkan benih terlalu dekat atau menyiramnya berlebihan. Hal


tersebut, akan menyebabkan kebusukan. Kebusukan juga bisa terjadi karena
hujan yang terlalu sering.
 Pastikan tidak ada daun gugur di sekitar tanah. Sebab, daun-daun itu akan
menjadi sumber penyebaran pembusukan.
 Waspadai kutu kumbang. Hewan ini sangat menggemari beberapa jenis selada
terbaik. Anggota keluarga umbi-umbian dan bayam-bayaman terkadang juga
merasa terganggu dengan serangga ini.
 Jangan semprot tanaman yang akan kamu konsumsi dengan bahan kimia.
Memanen pada waktu yang tepat.

6. Memanen di Saat yang Tepat

Harap diingat bahwa sayuran di area teduh, memiliki rasa lebih lembut dibandingkan
yang tumbuh di bawah terik matahari.

Adapun sayuran hijau yang dipanen saat masih muda akan terasa lebih empuk
dibandingkan yang dibiarkan tumbuh lebih lama.

Beberapa orang kerap memanen sayuran saat pertumbuhannya sudah hampir melebihi
tunas. Sementara, sebuah keseimbangan yang baik bisa didapat jika sayuran yang
dipanen sudah setinggi 7,5cm.

Ambil segenggam sayuran hijau bagian atas, lalu potong dengan gunting sekitar 2,5cm
di atas tanah, sehingga sayuran tersebut dapat bertunas kembali.

Waktu yang optimal untuk memanen adalah pada pagi hari, saat tanaman mengandung
air lebih banyak (bawah).

Bila memungkinkan, nikmati sayuran hijau tepat pada hari petik.


Saat itu adalah kondisi terbaik tanaman.

Anda mungkin juga menyukai