Anda di halaman 1dari 18

6 Cara Menanam Pohon Pisang Agar Cepat

Berbuah
Buah pisang adalah salah satu buah yang memiliki banyak akan manfaat. Kandungan nutrisi
yang terdapat pada buah ini sangat banyak dibutuhkan oleh tubuh. Tanaman pisang ini sudah
sangat terkenal di kalangan masyarakat kita terlebih karena tanaman ini sudah sangat sering
ditanam pada rumah.

Terlebih, peluang bisnis yang bisa didapatkan dari pisang ini juga masih sangat luas karena
banyaknya manfaat yang bisa diapatkan. Secara umum, saat ini pisang tidak banyak yang
melakukan budidaya secara intensif. Hanya sebagian kalangan saja yang melakukan budidaya
secara masif. Oleh karena itu, budidaya buah pisang sangat diminati oleh semua kalangan.
Berikut adalah teknik yang dibutuhkan untuk cara menanam pohon pisang agar vepat berbuah.

Baca Juga:

 Cara Mencangkok Tanaman


 Cara Menanam Daun Seledri
 Cara Budidaya Anggur

1. Pembibitan dari Tunas Pisang

Biasanya, pada pemilihan bibit pisang ini


digunakan dengan menggunakan tunas. Tinggi tunas yang biasanya digunakan untuk menjadi
bibit adalah yang memiliki tinggi sekitar 1 – 1.5 m yang memiliki kelebaran umbi sekitar 15 – 20
cm. Untuk mendapatkan hasil yang terbaik, sebaiknya anakan yang digunakan adalah yang
diambil dari tanaman pisang yang termasuk dalam kategori yang sehat serta baik. Selain itu,
ketinggian dari bibit tanaman ini juga akan berpengaruh terhadap produksi dari tanaman pisang
itu sendiri.

Pada bibit anakan tanaman pisang ini sendiri juga dibagi menjadi dua jenis: anakan tua serta
muda. Dalam hal ini, anakan dewasa akan memiliki potensi untuk lebih baik dijadikan bibit
karena kesiapannya lebih matang, yaitu telah memiliki calon bunga dan persediaan makanan
yang tersedia didalam batang. Selain itu, penggunaan tunas bibit yang masih berbentuk tombak
dan daun yang masih seperti pedang juga lebih dibaik daripada daun dari tunas sudah melebar.
(Baca Juga: Cara Menanam Bunga Wijaya Kusuma)

Untuk mendapatkan bibit, hal yang dapat kita lakukan adalah dengan cara membeli atau ambil
dari kebun sendiri. Pada penanamannya itu sendiri, bibit akan di tanam pada jarak yang tidak
terlalu rapat antar pohonnya yaitu dengan jarak 2 x 2 m. Pada pohon induk akan dibiarkan
terdapat beberapa tunas sekitar 7 hingga 9 buah tunas. Apabila lebih dari itu, sebaiknya
dilakukan pula pemangkasan agar dapat mengurangi jumlah tunas yang ada.

Selain itu, guna untuk menghindari terkenanya hama serta penyakit pada tanaman pisang.
Biasanya sebelum penanaman bibit perlu dilakukan beberapa cara berikut.

 Setelah memotong tunas tanaman pisang, sebaiknya kita membersihkan tanah yang
terdapat pada tunas tanaman pisang.
 Lakukanlah penyimpanan bibit pada tempat yang teduh selama 1 hingga 2 hari agar
potongan yang terdapat pada umbi pisang mengering. Kemudian, buanglah daun-daun
lebar yang terdapat pada batang tanaman.
 Lakukan perendaman terhadap bibit umbi, tetapi hanya sebatas leher dari batang saja
dengan menggunakan insektisida 0.5 – 1% kurang lebih 10 menit. Kemudian bibit
dikeringkan kembali
 Apabila tidak memiliki insektisida, sebaiknya kita merendam umbi tanaman pisang
dengan menggunakan air bersih yang mengalir selama kurang lebih 48 jam.

Baca Juga:

 Cara Budidaya Ikan Arwana


 Cara Menanam Apel

2. Media Tanam

Untuk perkembangannya, tanaman pisang dapat


tumbuh dengan menggunakan tanah yang memiliki banyak humus, memiliki kandungan kapur
maupun tanah yang berat. Karena pada dasarnya tanaman ini menyerap banyak nutrisi yang
terdapat pada tanah maka sebaiknya pembudidayaan tanaman pisang menggunakan media tanam
atau tanah berhumus yang telah dilakukan pemupukan. (Baca Juga: Cara Menanam Brokoli)

Selain itu, air juga harus tersedia untuk menumbuhkan tanaman pisang. Meskipun sangat
dibutuhkan, tetapi kita tidak boleh membuat tanaman tersebut tergenang oleh air. Tetapi,
penanaman dari tanaman pisang itu sendiri harus diairi secara intensif. Apabila tanaman pisang
ditanam pada tanah yang basah, ketinggian air yang dibutuhkan untuk menanam adalah 5 hingga
200 cm.

Apabila di daerah setengah basah adalah sekitar 100 – 200 cm dan apabila di daerah yang
tergolong kering yaitu 50 – 150 cm. Apabila media tanam yang digunakan berupa tanah yang
sebelumnya telah mengalami erosi, maka hasil panen yang dihasilkan dari tanaman pisang tidak
akan maksimal. Selain itu, tanah yang dibutuhkan untuk menanam pisang adalah tanah yang
tergolong mudah untuk menyerap air. Selain, itu tanaman pisang tidak dapat tumbuh apabila
tanah yang digunakan mengandung garam sekitar 0.07%.

3. Pengolahan Media Tanam Pisang

Cara menanam pohon pisang sangat mudah yaitu


dengan penglolahan media tanam yang baik. Ketika membuka lahan yang akan digunakan untuk
menanam. Sebaiknya lahan yang akan digunakan telah dipertimbangkan sematang mungkin,
khususnya dibagian iklim, ekonomi, serta letak pasar tempat dimana pisang kemudian akan
diolah kembali. Selain itu perlu diperhatikan pula dari keamanan dari tempat menanam
tanamannya.

Lahan yang digunakan juga sebaiknya telah bersih dari hama-hama penggangu yang apabila
dikemudian hari dikhawatirkan akan menggangu proses pertumbuhan dari tanaman pisang itu
sendiri. Dan perlu dilakukannya penggeburan tanah agar terjadinya proses pertukaran udara serta
racun-racun yang terdapat di tanah dan membuat saluran irigasi agar saluran air dapat dikontrol
dan tidak membuat tanaman pisang mendapatkan terlalu banyak air dalam proses
pertumbuhannya. (Baca Juga: Cara Menanam Daun Seledri)

Selain itu, tanah sebaiknya dibuat teras apabila posisi tanah berada di kondisi tanah yang miring,
sebaiknya dibuat teras agar keadaan tanah dapat digunakan untuk menanam. Tanamlah tanaman
seperti lamtoro guna ntuk menjaga tanah agar tidak terjadinya erosi.
Pembuatan saluran air kemudian sebaiknya dibuat dengan kemiringan yang kecil apabila berada
di tanah yang datar. Kemudian pada sekitar saluran air ditanami tanaman agar menghindari erosi
pada saluran air yang telah dibuat.

Baca Juga:

 Cara Menanam Pepaya


 Cara Menanam Mangga
 Cara Menanam Tomat

4. Teknik Menanam Pisang

Pada 3 bulan pertama, buatlah jarak antar tanaman yang terbilang cukup lebar. Gunakan pola
tanaman tumpeng sari antar tanman. Kemudian buatlah lubang tanam dengan ukuran lubang 50 x
50 x 50 cm pada tanah yang tergolong berat, 30 x 30 x 30 cm untuk tanah gembur dan kerapatan
antar tanaan 3 x 3 untuk tanah yang berukuran sedang dan 3.3 x 3.3 untuk tanah yang berat. Cara
menanam Pohon pisang dilakukan menjelang musim penghujan, sebelumnya lubang harus
diberikan pupuk organic sebanyak 15 – 20 kg. Dengan memberikan pupuk organic, maka buah
yang dihasilkanpun akan menjadi lebih baik. (Baca Juga: Cara Budidaya Durian)

5. Teknik Pemeliharaan Tanaman pisang

Untuk mendapatkan hasil yang tanaman pisang yang baik. Maka sebaiknya dilakukan
pemotongan terhadap tanaman pisang hingga terddiri atas 3 – 4 batang pada satu rumpun.
Apabila telah memasuki tahun kelima, maka sebaiknya rumpun diganti dengan tanaman yang
baru.

Proses penyiangan harus secara regular dilakukan guna untuk membersihkan rumput liar atau
hama parasite yang berada pada sekitar tanaman pisang. Seperti proses penyaingan pada
umumnya, sebaiknnya dilakukan proses penggemburan tanah dan menimbun kembali dappuran
oleh tanah agar tunas dan akan semakin banyak. Hati-hati ketika sedang melakukan penyiangan
karena akar tanaman pisang ini terbilang sangat pendek, yaitu hanya 15 cm dibawah permukaan
dari tanah.

Membersihkan daun-daun yang sudah mulai mengering juga perlu dilakukan guna untuk
menjaga kebersihan tanaman dan lingkungan, hal ini biasa disebut dengan perempalan.

Lakukanlah penyiraman agar tanaman pisang yang ditanam dapat tumbuh subur dan
menghasilkan jumlah produksi pisang yang banyak. Berikanlah air kepada tanaman dengan cara
menyiraminya atau dengan memberikan air pada parit-parit yang berada di sekitar tanaman
pisang.

Biasanya, hama yang berada pada tanaman pisang ini adalah ulat buah, ulat daun, dan ulat
bunga. Cara termudah mengatasinya adalah dengan cara menggunakan insektisida seperti
Malathion dan Pestona.
Baca Juga:

 Cara Budidaya Ikan Koi


 Cara Menanam Cabe Merah

6. Ketinggian Tempat Menanam Pisang

Sebenarnya, tanaman pisang ini tergolong tanaman yang dapat ditanam dimana saja, yaitu dapat
menerima kondisi dataran tinggi serta kekeringan. Apabila di Indonesia, pada umumnya pisang
dapat tumbuh dan berkembang di dataran rendah hingga pegunungan dengan ketinggian yang
mencapai 2.000 mdpl. Tetapi, untuk jenis yang lainnya dapat mencapai ketinggian 1.000 mdpl.

Baca Juga:

 Cara Menanam Buah Naga


 Cara Menanam Pare
 Cara Menanam Kacang Panjang

Tips Menanam Pisang

Iklim yang diperlukan untuk menumbuhkan tanaman pisang ini adalah tropis basah, lembab,
serta panas. Meskipun begitu, sebenarnya tanaman pisang ini masih dapat tumbuh di daerah yang
tergolong subtropics. Apabila tanaman ini tumbuh tanpa air suatu ketika, tanaman ini masih
dapat hidup dan tumbuh karena pasokan air yang didapatkan dari batang tanaman pisang itu
sendiri karena batang tanamannya memiliki kandungan air.

Tetapi, apabila untuk memproduksi pisang, pada saat kekurangan air dan hanya menggunakan air
dari batang pisang. Tanaman ini tidak dapat menumbuhkan buahnya.

 Angin juga berpotensi untuk menggangu pertumbuhan dari tanaman pisang itu sendiri,
sebagai contoh apabila angin dengan kecepatan tinggi seperti angin kumbang yang
berpotensi dapat merusak daun.
 Maka angin akan mempengaruhi pertumbuhan dari tanaman itu sendiri.
 Dalam kondisi hujan yang dibutuhkan. Curah hujan yang tergolong optimal untuk
pertumbuhan tanaman pisang adalah 1.520 – 3.800 mm/tahun dan 2 bulan kering.
 Selain itu, perbedaan curah hujan juga harus disesuaikan dengan ketinggian air tanah
supaya tanah yang digunakan untuk menanam tanaman pisang tidak tergenang.

Panduan lengkap cara menanam pohon pisang dengan teknik stek baru:

Demikianlah teknik budidaya pisang yang dapat dilakukan oleh anda di rumah atau di kebun
sendiri. Semoga artikel tentang cara menanam pohon pisang ini bisa bermanfaat baik untuk
kebun kecil atau penanaman skala besar untuk bisnis anda. Selamat bercocok tanam!

6 Cara Menanam Pisang Kepok yang Pasti


Berhasil

Pisang kepok merupakan salah satu jenis pisang yang digemari. Namun, pisang ini bukan
merupakan jenis pisang yang enakuntuk dikonsumsi lamgsung. Lebih tepatnya pisnag kepok
merupakan pisang yang lebih enak dinilmati saat sudah dioleh. Seperti dibuat keripik atau juga
dibuat jajanan pisang goreng atau pisang crispy. Rasa serta teksturnya yang enak saat diolah
inilah yang membuat pisang jenis ini banyak dicari.

Untuk menemukan pisnag kepok memang tidak sulit, anda bisa menemukannya dipasar
tradisional hingga pasar moderen. Tentunya harganya relatif lebih mahal dibandingkan dengan
jenis pisang yang lainnya. Selain karena permintaan yang tinggi harga pismag kepok juga
dipengaruhi oleh sedikit sulitnya pisang ini untuk dibudidayakan. Sebab pisang kepok dinilai
lebih rentan diserang hama dan penyakit.

Tentunya diperlukan pengetahuan da teknik khusus agar bididaya pisang kepok bisa berhasil dan
menghasilkan produktifitas yang tinggi sebagaimana cara budidaya belimbing madu . Oleh sebab
itu, dengan memanfaatkan peluang dan potensi usaha seperti juga cara budidaya pepaya jingga .
Maka dalam artikel ini akan dibahas mengenai 6 cara menanam pisang kepok yang pasti
berhasil. Simak selengkapnya.

1. Penentuan Lokasi
Setiap tanaman memiliki karateristik serta habitat aslu dimana ia dapat tumbuh dengan subur dan
optimal sebagaimana cara budidaya pepaya california . Begitu juga pisang kepok, tahap awal
untuk menanamnya dipekarangan maka kita harus terlebih dahulu mengetahui lokasi atau tempat
yang cocok bagi pisnag kepok untuk tumbuh seperti juga cara menanam pepaya .

Tanpa hal itu, maka tentunya akan berimbas pada pertumbuhan tanaman serta produktifitas serta
kualitas panen. Untuk itu, sebelum menanam maka anda harus benar-benar memperhatikan hal
berikut :

 Iklim Lingkungan

Iklim lingkungan merupaka hal yang terpenting dalam persyaratan tumbuh tanaman. Pada iklim
yang cocok pisang kepok akan dapat tumbih baik dan mengjasilkan buah yang berkualitas serta
melimpah. Pada dasarnya tanaman pisang kepok dapat tumbuh baik di daerah basah ataupun
kering. Sebab secara fisiologi struktur batang tanaman ini memiliki kanfungan air yang
melimpah. Namun perlu digarisbawahi adalah pada kondisi yang terlampau kering maka biah
tanaman tidak akan bisa sesuai dengan hasil yang diharapkan.

Kondisi yang paling ideal sebagai lokasi tanam bagi pisang kepok adalah daerah hang beriklim
tropis dengan kondisi basah dan lembab. Namun, perhatikan juga kondisi angin, sebab jika
ditanam didaerah yang berangin terlalu besar. Maka resiko pohon rebah serta daun menjadi rusak
menjadi lebih besar. Sebab pohon pisang hanya memiliki akar serabut sehingga sangat rentan
roboh apabila terkena angin besar.

Wilayah ideal yang bisa digunakan sebagai lokasi tanam pisnag kepok adalah dengan curah
hujan 1.520 sampai dengan 3.800 milimeter per tahun. Namun, dengan catatan terdapat dua
bulan kering. Sebab jika curah hujan terlalu besar maka dapat menimbulka masalah lain yakni
intensitas serangan hama dan penyakit yang besar. Selain itu juga dapat menimbulkamn
genangan air pada perakaran tanaman yang akan mengancam pertumbuhan tanaman.

 Kondisi Tanah

Sama dengan tanaman jenis lainnya pisang kepok tentunya juga mendambakan tanah yang subur
dan gembur. Tanaman pisang banyak menyerap unsur hara pada tanah. Sehingga selain
melakukan pemupukam maka anda juga perku memilih tanah yang mengandung kapur sebagai
lokasi tanam yang tepat. Tanaman pisang dapat ditanam pada ketinggian tempat 1000 sampai
2000 mdpl. Selain itu, jangan tanam pisang kepok pada lahan yang mudah mengalami erosi
karena nantinya akan mengacaukan hasil panen dan pastinya bisa membuat anda mengalami
kerugian apalagi jika curah hujan terlampau tinggi.

2. Pembibitan

Pembibitan pisang kepok umunya dilakukan dengan metode perbanyakan vegetatif dalam cara
merawat pisang , yakni dengan mengambil anakan dari pohon indukan. Untuk mendapatkan bibit
yang baik pastinya anda harus memiliki kriteria bibit sebagai berikut :

 Pilih bibit anakan dari pohon indukan yang berkualitas baik.


 Pilih anakan dari pohon yang menghasilkan buah yang besar.
 Tinggi anakan harus sudah mencapai 1-1,5 meter.
 Pilih anakan denga daun muda yang masih menggulung seperti tombak.
 Pilih bibit anakan yang telah memiliki bonggol yang berukuran besar, sebab kemungkinan
tumbuhnya lebih besar karena memiliki cadangan makanan yang banyak.

3. Pengolahan Lahan

Tahapan selanjutnya ialah melakukan pengolahan lahan tanam seperti dalam cara budidaya
jintan hitam . Untuk melakukannya anda bisa mengikuti beberapa langkah berikut ini :

 Buat lubang tanam dengan menggunakan garpu dengan ukuran 50×50 dan kedalaman 50 cm.
 Setelah itu, kemudian isikan pupuk kandang sebanyak 5 kg untuk setiap lubang tanam.
 Jarak antar lubang tanam atau jarak pertanaman dibuat sepanjang 3×3 meter.
 Kemudian setelah itu, biarkan lubang tanam hingga Selama satu minggu.
 Baru setelahnya dapat ditanami.

4. Penanaman Pisang Kepok ke Lahan Tanam


Setelah bibit siap maka tahapan selanjutnya dapat dilakukan penanaman sebagaimana cara
budidaya madu klanceng . Tidak ada cara khusus untuk melakukan penanaman, anda bisa
melakukan sebagaimana cara berikut :

 Buang beberapa daun bibit untuk mengurangi penguapan.


 Buang daun yang sudah mekar penuh dan sisakan daun yang masih kuncup.
 Kemudian langsung tanam bibit kedalam lubang tanam.
 Setelah itu tutup kembalin lubang tanam hingga padat.
 Bila perlu, berikan ajir untuk menopang bibit agar tidak roboh.
 Untuk tahapan selanjutnya anda harus melakukan perawatan dan pemeliharaan agar hasil
panen dapat optimal.

5. Perawatan dan Pemeliharaan

Untuk perawatan dan pemeliharaan pada tamanan pisnag kepok terbilang tidak terlalu intensif
sebagaimana cara menanam mangga apel dalam pot . Pemerliharaan dan perawatan sendiri
meliputi beberapa hal berikut :

 Pemupukan

Pemupukan ideal dilakukan sebanyak dua kali dalam setahun. Tanaman pisang membutuhkam
kalium dalam jumlah yang besar. Oleh sebab itu, untuk satu hektar tanaman buah pisang kepok
membutuhkan 207 kg pupuk urea, 138 kg pupuk super fospat, 600 kg KCL dan 200 Kg kapur.
Pemupukan dilakukan dengan cara memberikan pupuk pada daerah perakatran tanaman.
Pemupukan awal sebaiknya dilakukan pada saat 6 bulan setelah tanam.

 Penjarangan Tanaman

Untuk mencapai pertumbuhan tanaman yang ideal, sebaiknya dalam satu rumpun tanaman hanya
dipeliharan 3-4 anakan. Tanaman pisang terbilang dapat tumbuh dengan cepat. Ketikan tanaman
sudah mencapai usia dewasa maka ia dapat menghasilkan anakan dalam jumlah yang banyak.
Nah, untuk menjaga penyerapan nutrisi serta pertumbuhan dan kualitas buah ideal sebaiknya
dalam satu rumpun hanya dipeliharan 3-4 anakan dan sisanya harus dibuang.

 Penyiangan

Penyiangan dilakukan untuk menyingkirkan gulma penganggu pada tanaman. Lakukan


penyiangan secara rutin, untuk menjaga pertumbuha pisang kepok optimal. Singkirkan rumput
yang tumbuh disekitar tanaman. Penyiangan ini juga sekaligus menjadi upaya penggemburan
tanah. Sehingga akan memaksimalkan pertumbuhan dan perkembangan akar.

 Pembungkusan Buah dan Pemotongan Jantung Pisang

Saat tanaman mulai menghasilkam buah, maka jantung pisang yang berjaran 25 cm harus
dipotong. Setelah itu, buah dibungkus menggunakan plastik . Pembungkusan ini berfungsi untuk
mengindarkan buah dari serangan hama dan panyakit. Buah pisnag kepok yang dibungkus juga
memiliki kualitas dan harga yang lebih tinggi dibanding buah yang tidak di bungkus. Berikan
plastik lubang sekitar 0,5-0,6 cm untuk mengeluarkan air dari plastik dan penguapan bagi buah.

6. Pemanenan

Panen dapat dilakukan sejak 90-100 hari semenjak tanamn pisang kepok di tanam seperti cara
menanam jambu bol dari biji . Panen sendiri merupakan saat yang di tunggu-tunggu. Dalam satu
batang pisang hanya akan menghasilkan satu tandan buah. Untuk kriteria panen sendiro dapat
dilihat dari ukuran buah yang sudah maksimal. Selai itu juga anda bisa menlihatnya dari daun
tanaman yang sudah mulai mengering, maka pada saat itu tanaman sudah bisa dipanen.
Itulah 6 cara menanam pisang kepok yang pasti berhasil. Tentunya dapat menjadi panduan bagi
anda untuk bisa menanm pisang kepok dengan cara yang benar dan tepat. Selamat mencoba dan
semoga artikel ini dapat bermanfaat.

FBTwitterWALinePinterestG+LinkedIn

buah, Buah pisang, pisang, Pisang kepok

Related Posts

 Kenapa Pohon Pisang Hanya Tumbuh Sekali?

 Cara Panen Apel yang Baik dan Hasil Melimpah

 Inilah 4 Cara Memilih Bibit Durian yang Cepat Berbuah

 Cara Memupuk Durian dengan Pupuk Nasa dan Perawatannya Agar Panen
Berhasil

 Cara Stek Anggur yang Benar Agar Berbuah Subur

 Cara Memupuk Durian dengan Pupuk Nasa dan Perawatan Pohon


 2 Cara Menanam Bibit Melon Amanta F1

 Cara Menyambung Pohon Pisang – Tips Budidaya

 Cara Menanam Bibit Strawberry Agar Cepat Berbuah – Tips Budidaya

 Manfaat Gedebog Pohon Pisang untuk Pupuk Tanaman

 Kenapa Tanaman Cangkok Cepat Berbuah? Begini Cara Perawatan yang Benar

 Ragam Manfaat Pupuk NPK untuk Pohon Mangga Berkualitas

 Cara Memilih Bibit Durian Musang King yang Unggul

 Previous
 Next

Oleh : puputpurwanti A.Md


Kategori : Buah Buahan
Search

Indahnya Alam Indonesia Ditunjukan di Banyak Film Hollywood

Recent Posts

Recent

 Kegunaan Pupuk Mutiara untuk Tanaman Padi – Dosis dan Perawatan

Dosis Pupuk ZA untuk Tanaman Cabe Agar Hasil Panen Banyak

Cara Budidaya Ikan Palmas – Tips Sampai Panen Berhasil

Dosis Pupuk Urea pada Tanaman Kangkung – Cara Perawatan

Dosis Pupuk ZA untuk Tanaman Padi – Cara Aplikasi dan Perawatan

Kegunaan Pupuk Phonska Pada Padi – Tips Perawatan Sampai Panen


Dosis Pupuk untuk Tanaman Kacang Hijau – Cara Perawatan Tanaman

Dosis Pupuk yang Tepat Untuk Padi Agar Panen Berhasil

Cara Budidaya Ikan Zebra Tilapia – Tips dan Trik Sampai Panen

Dosis Pupuk Sawit Umur 8 Tahun – Cara Penggunannya

Panduan teknis budidaya pisang


BY Redaksi Alam Tani
alamtani.com

Budidaya pisang menjanjikan prospek yang cerah. Pisang (Musa sp.) merupakan tanaman tropis
yang sangat populer. Buahnya digemari dan telah dikirimkan ke berbagai belahan dunia.

Indonesia memiliki keanekaragaman buah pisang yang tinggi. Setidaknya terdapat 10 varietas
buah pisang unggulan yang membanjiri pasar-pasar lokal maupun ekspor.

Syarat tumbuh tanaman pisang

Pisang merupakan tanaman khas daerah tropis. Tumbuh dengan baik mulai dari dataran rendah
hingga ketinggian 1300 meter dari permukaan laut. Curah hujan yang diinginkan tanaman ini
sektar 1500 sampai 2500 mm per tahun dengan temperatur 15-35°C.

Tanaman pisang bisa tumbuh diatas hampir semua jenis tanah. Namun jenis tanah yang paling
cocok adalah tanah yang bertekstur liat seperti aluvial, banyak mengandung kalsium dan bahan
organik.
Persiapan bibit

Bibit memiliki peran penting dalam budidaya pisang. Untuk mendapatkan hasil maksimal selalu
gunakan bibit yang bebas dari penyakit. Kalau bisa dapatkan bibit varietas unggul dari lembaga
terpercaya. Terdapat 3 jenis bibit untuk budidaya pisang, yaitu berupa anakan, bonggol dan hasil
kultur jaringan.

 Bibit anakan merupakan bibit yang diambil dari tanaman pisang yang telah memiliki tunas atau
anak. Anak tersebut dipisahkan dari tanaman pisang yang telah dewasa dan sehat.
 Bibit bonggol didapatkan dari bonggol tanaman pisang yang telah dipanen. Kemudian tanaman
tersebut dibongkar dan diambil bonggolnya (bagian pangkal bawah). Bonggol dibersihkan,
karanya dipapas tanpa merusak tunas. Kemudian dibelah-belah lagi seukuran mata tunas, atau
sekitar 10x10x10 cm. Kemudian potingan bonggol ditanam di media tanam. Bibit dari bonggol
siap digunakan untuk budidaya pisang setelah tumbuh 3-4 bulan.
 Kultur jaringan merupakan teknologi untuk memperbanyak tanaman yang dilakukan di
laboratorium. Bibit dari kultur jaringan ini biasanya terbebas dari segala penyakit dan bisa
diadakan dalam jumlah yang banyak. Ukuran bibit juga seragam sehingga pengaturan waktu
panen lebih mudah dilakukan.

Persiapan lahan budidaya pisang

Pastikan lahan yang akan dijadikan tempat budidaya pisang terbebas dari penyakit Fusarium dan
Pseudomonas. Bila sebelumnya lahan tersebut pernah terjangkit penyakit tersebut, lakukan
pengendalian hama dan penyakit dengan benar.

Bersihkan lahan dari gulma, cangkul atau bajak tanah dengan kedalaman 30-40 cm. Buat
bedengan memanjang sesuai dengan kontur lahan. Jarak antar bedengan diatur sesuai dengan
jarak tanam.

Jarak tanam budidaya pisang tergantung pada varietas pisang. Misalnya untuk pisang barangan
sekitar 3×3 meter. Dengan populasi maksimal 1000 rumpun tanaman per hektar. Setiap jarak 50
meter buat parit untuk saluran drainase sedalam 1 meter.

Lalu biarkan lahan tersebut selama 2-5 minggu.

Penanaman bibit pisang

Setelah lahan selesai disiapkan buat lubang tanam ukuran 50x50x50 cm pada jarak tanam yang
telah ditentukan. Kemudian berikan pupuk kandang sebanyak 15 kg per lubang tanam.
Kebutuhan pupuk untuk 1 hekter kira-kira sekitar 15 ton.

Pemeliharaan

Tindakan pemeliharaan yang diperlukan dalam budidaya pisang antara lain pemupukan,
pengendalian gulma, penjarangan anakan, pembrongsongan tandan pisang dan pengendalian
hama.
Pemupukan

Pemupukan dalam budidaya pisang dilakukan setiap 3 bulan sekali. Lakukan pemupukan dengan
cara memasukkannya pada lubang tugal dengan jarak sekitar 50 cm dari tanaman. Berikut
tahapan pemupukan yang dianjurkan:

 Pemupukan pertama dilakukan 1-2 bulan setelah penanaman. Pupuk diberikan per rumpun
tanaman pisang dosis pupuknya Urea: 100 gram, SP36: 100 gram, KCl: 100 gram.
 Pemupukan ke-2 dilakukan pada bulan ke 3-4. Dosisnya Urea: 100 gram, SP36: 100 gram, KCl:
100 gram.
 Pemupukan ke-3 dilakukan pada bulan ke 6-7. Dosisnya Urea:150 gram, KCl: 200 gram.
 Pemupukan ke-4 dilakukan pad abulan ke 9-10. Dosisnya Urea: 150 gram, KCl: 200 gram.

Penyiangan gulma

Di awal pertumbuhan, sekitar 3 bulan pertama, lakukan penyiangan gulma lebih sering. Karena
gulma akan berebut nutrisi dengan tanaman yang relatif masih lemah.

Setelah tanaman berumur diatas 5 bulan, penyiangan gulma akan lebih jarang karena kanopi
tanaman akan menutup area sekitar tanaman sehingga pertumbuhan gulma terhambat.

Penyiangan gulma bisa dilakukan secara manual, namun apabila lahan budidayanya luas bisa
menggunakan herbisida.

Penjarangan anakan

Terdapat dua fungsi penjarangan anakan, yaitu untuk penyediaan bibit dan untuk merawat
tanaman induk agar berbuah maksimal. Upayakan dalam satu rumpun tanaman pisang maksimal
hanya ada 3 tanaman. Khusus untuk tanaman pisang cavendish sebaiknya dalam satu rumpun
hanya ada 2 pohon, yang terdiri dari satu pohon induk dan satu anakan.

Tidak semua tunas yang tumbuh bisa dijadikan anakan untuk pembibitan. Jumlah anakan yang
bisa diambil dalam satu tergantung dari populasi rumpun. Misalnya, bila dalam satu rumpun ada
3 pohon yang terdiri dari satu pohon induk dan dua anakan dewasa maka tunas yang bisa diambil
untuk dijadikan bibit hanya satu. Bila dalam satu rumpun ada 2 pohon yang terdiri dari satu
induk dan satu anakan dewasa maka bisa diambil maksimal 2 tunas untuk pembibitan.

Kriteria anakan yang bisa dipilih untuk pembibitan adalah:

 Tunas berasal dari pohon induk bukan dari anakan dewasa. Tunas yang diambil dari anakan
dewasa pertumbuhannya kurang baik, mudah terserang penyakit dan bahkan bisa mati bujang.
 Tinggi tunas 20-40 cm.
 Bentuk bonggol besar ke bawah.
 Terlihat sehat, kuncup daun baik.

Pembrongsongan tandan
Pembrongsongan atau pembungkusan tandan dilakukan sebelum pisnag pertama membuka,
jantung sudah mulai merunduk namun beum mekar. Gunakan pembungkus dari plastik
khusus heigrow berwarna biru atau kantong plastik yang mengandung insektisida.

Tujuan pembungkusan untuk mencegah buah pisang terserang hama dan penyakit.

Pohon yang berbuah banyak atau tandannya panjang hendanya ditopang dengan bambu atau
penopang lainnya. Tujuannya agar tanaman tidak roboh sebelum dipanen.

Pengendalian hama

Hama dan penyakit tanaman pisang yang paling ditakuti anatara lain layu fusarium, layu darah
dan serangan pohon kerdil. Lihat cara pengendalian hama dan penyakit tanaman pisang.

Pemanenan buah pisang

Umur panen buah pisang sebenarnya tergantung pada tujuan pasar atau distribusi. Untuk tujuan
ekspor buah harus dipanen lebih cepat. Namun secara umum buah pisang dipanen pada tingkat
kematangan 3/4 untuk pasar ekspor, dan untuk pasar lokal bisa dipanen pada tingkat kematangan
penuh.

Atau, kalau dilihat dari umur buah pisang bisa dipanen sekitar 3-4 bulan dihitung sejak bunga
mekar. Ciri-ciri buah yang sudah siap dipanen bentuknya membulat, tidak ada lipatan sudut yang
tajam. Bunga yang terdapat pada ujung buah sudah mengering dan mudah dipatahkan. Warna
kulit berubah dari hijau tua menjadi hijau muda dan daun bendera pada tanaman sudah
mengering.

Bila dicek secara laboratorium, buah pisang siap panen memilki kandungan pati 19,5-20% dan
kandungan gula 0,5-1%.

Hal yang perlu diingat, jangan sampai buah pisnag jatuh saat dipanen. Tebang pohon pisang kira-
kira dua pertiga dari atas tanah. Tiriskan getah yang menetes dari tandan.

Referensi

 Buku saku pisang (Musa sp.). Direktorat Buah dan Florikultura, Kementerian Pertanian RI.

Anda mungkin juga menyukai