Anda di halaman 1dari 18

Penanaman bibit mangga unggul

Budidaya mangga unggul

https://ilmubudidaya.com/cara-menanam-mangga Mangga, atau dalam nama lain disebut dengan


sebutan mangifera indica dalam Bahasa latinnya, ada lah sebuah tanaman yang berasal dari India yang
kemudian di bawa menuju seluruh dunia oleh para penjelajah Eropa pada zaman dahulu. Indonesia,
adalah salah satu negara yang kemudian mendapatkan mangga tersebut. Dalam golongannya, mangga
adalah salah satu anggota dari kelompok drupe yang berarti terdapat biji dengan daging buah.
ads

Biasanya, pembudidayaan tanaman mangga itu sendiri dilakukan dengan tujuan untuk mengambil
buahnya saja. Karena buah dari tanaman mangga ini dapat dimanfaatkan untuk berbagai banyak
kebutuhan seperti menjadi jus, rujak, atau dapat dimakan secara langsung setelah dibersihkan kulitnya.
Berikut ini adalah cara menanam mangga dari biji yang baik dan benar.

1. Pemilihan Bibit

Sebaiknya, biji yang digunakan adalah biji yang


berasal dari tanaman yang kuat, sehat, serta memiliki buah yang berkualitas. Cara pembibitan dengan biji
ini dilakukan dengan mengering dan anginkan biji kemudian membuang kulitnya. (Baca Juga: Cara
Menanam Brokoli)

 Persiapkanlah sebuah kotak yang akan digunakan untuk melakukan penyemaian dengan menggunakan
ukuran 100 x 50 x 20 cm kubik dengan menggunakan media tanam berupa tanah kebun dan pupuk
kendang dengan perbandingan 1:1
 Kemudian biji tanaman mangga tersebut di tanam dengan jarak 10 hingga 20 cm. Atau, dapat dilakukan
pula dengan menyemaikan mangga di kebun dengan menggunakan jarak menanam antar tanaman
sekitar 30 x 40 atau 40 x 40 cm pada permukaan tanah yang gembur.

Baca Juga:

 Cara Menanam Apel


 Cara Budidaya Bunga Mawar
 Cara Budidaya Bunga Aster

2. Penyemaian Bibit Mangga


Berikut ini adalah cara menanam mangga yang dimulai dari penyemaian bibit mangga.

 Penyemaian diberikan pelindung yang terbuat dari plastik atau sisa-sisa dari tanaman. Tetapi, tetap
usahakan agar udara yang berada di dalam penyemaian tidak membuat menjadi terlalu lembab.
 Setelah itu, biji mangga ditanamkan dengan membuat posisi dari badan biji menghadap kea rah bawah
agar akar yang muncul tidak membengkok.

Sebaiknya, selama melakukan proses penyemaian, bibit sebaiknya tidak boleh kekurangan dari air.
Dalam rentan kurun waktu sekitar 2 minggu, bibit dari tanaman mangga akan mulai berkecambah.
Apabila dari 1 biji yang ditanam muncul lebih dari satu anakan, sebaiknya kita merawat satu saja yang
terlihat kuat dan tumbuh dalam kondisi yang baik.

Ketika melakukan penyemaian, bibit yang sebelumnya terdapat di kotak penyemaian sebaiknya sudah
dipindah ke polybag ketika tinggi dari tanaman telah mencapai 25 hingga 30 cm. Lakukanlah
penyeleksian tanaman mangga ketika umur telah memasuki 4 bulan, apabila tanaman terlihat lemah dan
tumbuh tidak sesuai sebagaimana tanaman tumbuh, sebaiknya buanglah tanaman tersebut. Kemudian,
pindahkan tanaman ke kebun apabila umur bibit telah memasuki bulan ke 6. (Baca Juga: Cara
Mencangkok Tanaman)

3. Teknik Okulasi

Penanaman mangga yang terbaik sebenarnya adalah


dengan menggunakan okulasi (proses penempelan tunas tanaman dengan menggunakan tanaman yang
menggunakan batang pada bagian atas yang memiliki buah yang berkualitas serta bagus menuju batang
bawah yang memilliki akar serta batang tanaman yang kuat). Batang bawah yang akan digunakan untuk
tujuan okulasi bibit tanaman mangga sebaiknya adalah yang telah memasuki umur 9 hingga 12 bulan.

Kemudian, setelah dilakukan proses penempelan, tanaman yang berupa hasil dari okulasi atau yang
disebut dengan stump. Ketika memasuki umur satu setengah tahun kemudian dipindahkan ke kebun.
Sebaiknya okulasi dilakukan ketika musim kemarau sedang berlangsung agar bagian dari tanaman yang
saling ditempelkan tidak membusuk. (Baca Juga: Cara Menanam Bunga Wijaya Kusuma)

4. Pengolahan Media Tanam

Dalam persiapannya, sebaiknya lakukkan penentuan


area dalam melakukan penanaman tanaman mangga. Untuk hal ini, kita harus memperhatikan beberapa
hal penting seperti kemudahan untuk mencapai tempat dengan transportasi yang ada serta sumber air
yang mumpuni.

Ketika mempersiapkan lahan, buanglah semua tanaman yang tidak akan digunakan serta hama-hama
yang terdapat di sekitar lahan yang akan digunakan sebagai area penanaman. Apabila dapat dilakukan,
sebaiknya tanah dibajak guna menghilangkan tumpukan tanah yang terlalu besar yang dan akan
bermanfaat untuk melakukan penggemburan tanah karena akan mengeluarkan racun yang terdapat di
dalam tanah. (Baca Juga: Cara Menanam Kamboja)

Apabila posisi tanah yang tidak subur, sebaiknya penanaman antar tanaman dilakukan dengan posisi
jarak yang rapat antara tanaman mangga yang satu dengan tanaman lainnya. Apabila tanah yang
digunakan subur, sebaiknya jarak antar tanaman mangga dibuat sedikit lebih renggang. Pada umumnya,
jarak antar tanaman sekitar 10m dan telah ditentukan berdasarkan dengan menggunakan posisi segitiga
sama kaki, garis diagonal, atau menggunakan bujur sangkar.

Baca Juga:

 Cara Menanam Bawang Putih


 Cara Menanam Tebu

5. Teknik Penanaman
Buatlah lubang tanam dengan ukuran panjang, lebar, serta dengan keadalaman 100cm. Ketika
melakukan proses penggalian, sebaiknya tanah yang digali mencapai kedalaman 50 cm dan dpisahkan
dengan galian dengan kedalaman 50 hingga 100 cm. Sebaiknya, bagian dalam dari tanah galian
dikombinasikan serta dicampur dengan menggunakan pupuk kendang. Kemudian dikeringkan dalam
kurun waktu beberapa hari. Setelah itu, masukkanlah tanah yang akan ditaruh pada bagian atas yang
ditaruh diatas tanah bagian bawah. Proses pembuatan lubang untuk menanam ini sebaiknya dikerjakan
pada musim kemarau. ( Baca Juga: Cara Menanam Daun Seledri)

Berikut ini adalah cara menanam mangga:

 Pada lubang tanam yang telah dilakukan proses penimbunan, kemudian digali kembali kedalaman sekitar
30 cm dan panjang serta lebar sekitar 60 cm.
 Pada lubang yang terdapat, sebaiknya diberikan furadan sebanyak 10 hingga 25 gram.
 Kemudian, ambil polybag dan masukkan ke dalam tanah, sebelum dimasukkan ke dalam tanah
sebaiknya polybag tersebut sudah diguntang hingga bagian bawah dari polybag tersebut.
 Kemudian, tutuplah lagi tanaman yang telah ditanam dengan menggunakan tanah yang sebelumnya
dikeluarkan hingga tanah yang terdapat tanaman mangga menjadi gundukan.
 Kemudian, padatkan tanah yang berada disekitar batang dan pasanglah penyangga yang terbuat dari
kayu agar tanaman tidak rusak.

Selain penyangga, biasanya digunakan pula pohon pelindung yang digunakan untuk menahan angin
yang kuat. Umumnya, untuk menanam pohon pelindung ini menggunakan pohon asam.

Baca Juga:

 Cara Menanam Anggur


 Cara Menanam Buah Naga

6. Penyiangan
Proses penyiangan dilakukan dengan cara membuang hama serta gulma yang terdapat disekitar
tanaman mangga. Serta, hama dan gulma ini juga sebaiknya dibuang ditempat lain agar tidak dapat
tumbuh lagi. Sebaiknya, proses penyiangan dilakukan pada waktu penggemburan serta pemupukan.
(Baca Juga: Cara Budidaya Durian)

7. Penggemburan
Pada tanah yang terbilang pada serta tidak terdapat rumput liar pada sekitar batang sebaiknya perlu
dilakukan penggemburan. Pada awal musim hujan adalah waktu yang tepat untuk melakukan
penggemburan. Biasanya, apabila tanaman mangga yang ditanam menggunakan cangkokan tanah yang
digemburkan tidak terlalu dalam. (Baca Juga: Cara Budidaya Ikan Arwana)

8. Pemangkasan
Proses pemangkasan dilakukan untuk membuat tanaman menjadi lebih baik serta meningkatkan
produksi dari tanaman itu sendiri. Apabila tanaman sudah mulai tumbuh tunas perlu dilakukan
pemangkasan agar pada satu buah batang tanaman mangga hanya terdapat 3 hingga 4 saja.

Pula, tunas yang dipilih sebaiknya tidak memiliki tinggi yang sama dan antar tunas berada pada sisi
batang yang berbeda. Tungas sebaiknya dirawat dalam kurun waktu 1 tahun hingga tunas baru tumbuh
pada batang. Kemudian, lakukanlah pemangkasan yang kedua pada tanaman mangga dan hanya
menyisakan 2 hingga 3 tungas saja. Ketika memasuki tahun ketiga, lakukanlah hal yang sama pada
tahun kedua. (Baca Juga: Cara Menanam Kunyit)

9. Masa Panen
Ketika memasuki proses pemanenan. Mangga yang sebelumnya dicangkok mulai memasuki pembuahan
ketika memasuki umur 4 tahun. Apabila okulasi akan panen ketika memasuki tahun ke 5 dan 6.
Biasanya, pada pemanenan pertama buah yang dihasilkan hanya 10 hingga 15 buah saja, tetapi ketika
memasuki tahun ke 10 akan mencapai 300 hingga 500 buah.

Biasanya, pemanenan dapat dilakukan pada bulan September hingga Oktober. Tanda bahwa buah
mangga dapat dipanen adalah ketika buah mangga jatuh ke tanah. Dalam memilih buah yang dipanen
sebaiknya memilih yang masih keras. (Baca Juga: Cara Budidaya Bunga Mawar)

Saat dilakukan pemetikan, buah mangga yang diambil dijaga kondisinya agar tidak terpotong bahkan
jatuh ke tanah hingga terlihat bekasnya. Buah mangga sebaiknya dipetik ketika sore hari dengan
menggunakan pisau tajam yang telah di sterilkan sebelumnya.

Tips Budidaya Pohon Mangga


Untuk tanaman mangga itu sediri, tanaman ini dapat bertahan hidup di musim kemarau selama kurang
lebih 3 bulan. Hal ini, musim kemarau, dibutuhkan ketika sebelum dan saat tanaman mangga ini
berbunga. Apabila tanaman ini ditanaman di daerah yang cukup basah, tanaman akan mendapat
serangan dari berbagai macam hama. Serta, apabila ketika musim hujan, penyakit serta rontoknya bunga
akan menyerang tanaman mangga, sehingga akan berbahaya.

1. Dalam penggunaan media tanam, tanah yang tergolong mampu untuk memberikan hasil terbaik ketika
menanam tanaman mangga adalah tanah yang memiliki lempung, tanah yang gembur serta terdapat
pasir. Masing-masing dari kombinasi itu harus seimbang. (Baca Juga: Cara Menanam Bunga Kertas)
2. Untuk pH tanah (satuan dari derajat keasaman tanah) yang baik untuk digunakan dalam menanam
adalah sekitar 5.5 hingga 7.5. Apabila pH tanah ketika diperiksa berada di bawah angka 5.5, sebaiknya
perlu dilakukan pengapuran dengan menggunakan dolomit.
3. Penanaman tanaman mangga juga sebaiknya dilakukan pada dataran rendah serta menengah dengan
ketinggian penanaman rata-rata pada 0 hingga 500 mdpl. Tetapi, apabila ingin menghasilkan buah
dengan kondisi yang lebih bagus, sebaiknya dilakukan penanaman pada posisi yang lebih tinggi. Yaitu
sekitar 300 hingga 500 mdpl.

https://ilmubudidaya.com/cara-menanam-mangga-dengan-cangkok Mangga (Mangifera


indica) merupakan jenis tanaman buah tahunan yang banyak digemari dan di budidayakan luas oleh
masyarakat Indonesia seperti juga cara menanam apel malang . Awal mula tanaman ini berasal dari
dataran India lalu kemudian menyebar ke dataran Asia hingga sampai ke Indonesia. Beberapa jenis
mangga yang sudah tidak asing di telimga kita antara lain mangga golek, mangga apel, mangga
manalagi, mangga arumanis, mangga kweni, pakel dan masih banyak jenis lainnya.
ads

Setiap jenis mangga memiliki rasa dan bentuk yang berbeda namun tentu tidak menanggalkan rasa yang
menjadi khas dari buah tropis yang satu ini. Mangga menjadi salah satu buah yang populer dan memiliki
penggemar yang banyak dimasyarakat. Kandungan vitamin C dari buah ini sangat baik bagi tubuh,
sehingga dengan rutin mengkonsumsinya maka akan sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Mangga
dapat di konsumsi segar atau di olah menjadi jus yang segar, kandungan vitamin C akan tetap tinggi
meskipun telah di olah.

Cara Menanam Mangga Dengan Cangkok Agar Berbuah Lebat


Tanaman mangga hampir dapat di tanam di semua daerah di Indonesia. Dengan kondisi tanah yang
baik, tanaman ini banyak di tanam di daerah kebun, sawah, ladang, ataupun daerah pegunungan dengan
lereng yang berkapasitas lahan cukup luas. Permintaan pasar akan buah yang satu ini pun cukup
menjanjikan dan selalu meningkat setiap tahunnya.

Selain dikonsumsi oleh orang sehat, dalam dunia farmasi buah ini juga digunakan untuk menambah
nafsu makan pasien yang berada di rumah sakit. Buah ini juga merupakan cara diet yang bagus untuk
digunakan olehpasien usai operasi cesar, serta sebagai makanan tambahan bagi para penderita
obesitas. Dalam dunia kecantikan, penggunaan masker mangga akan membuat wajah lebih cerah,
kandungan Vitamin C alaminya mampu menangkal radikal bebas sekaligus sebagai antioksidan.

Dengan berbagai manfaat itulah, tentu memiliki tanaman mangga sendiri akan sangat menguntungkan
bagi anda. Karenanya berikut 5 cara menanam mangga dengan cangkok agar berbuah lebat
seperti cara menanam mangga arumanis . Simak selengkapnya.

1. Memilih Bibit Mangga Cangkokan Yang Unggul

Tanaman mangga dapat di tanam secara generatif melalui biji, dan perbanyakan vegetatif melalui
cangkok, stek, dan okulasi. Banyak pembudidaya yang menganjurkan untuk menggunakan bibit hasil
cangkok.

Hal ini karena tanaman mangga yang berasal dari bibit hasil cangkok akan lebih cepat berbuah
dibandingkan yang di tanam dari biji. Selain itu juga kualitas buah yang di hasilkan akan juga lebih baik
mulai dari ukuran hingga rasa buah. Tentunya untuk mendapatkan tanaman mangga yang dapat tumbuh
dengan baik dan optimal maka di perlukan bibit yang unggul seperti juga cara menanam strawberry di
pipa.

Berikut kriteria pemilihan bibit mangga cangkokan yang unggul.

 Pilih bibit tanaman yang sehat, memiliki penampakan fisik yang baik dan tidak terdapat bekas serangan
hama dan penyakit.
 Bibit tidak mengalami cacat, baik luka, terdapat orgam tanaman yang hilang dan bahkan mati.
 Warna daun, dan batangnya cerah.
 Pastikan bibit yang di tanam merupakan varietas yang berkualitas.
 Pastikan juga bahwa bibit tanaman berasal dari indukan tanaman yang produktif.
2. Persiapan Lokasi dan Lahan Tanam

Setelah bibit siap maka tahap selanjutnya yang harus dilakukan adalah menyiapkan lahan tanam seperti
pada cara menanam anggur di daerah tropis . Sebaiknya bibit mangga hasil cangkokan di tanam di lahan
terbuka yang luas dan terkena cahaya matahari langsung.

Untuk mempersiapkan lahan tanam dapat di lakukan dengan cara di bawah ini.

 Pilih lokasi tanah yang gembur dan subur.


 Buat lubang tanam dengan panjang x lebar x tinggi masing masing 50x50x50 cm.
 Kemudian masukkan kompos atau pupuk kandang kedalam lubang tanam sebanyak 3-4 kg.
 Diamkan selama kurang lebih satu minggu, baru setelahnya anda bisa melakukan penanaman.

3. Menanam Mangga
Tahap selanjutnya adalah melakukan penanaman bibit mangga. Sebaiknya penanaman dilakukan pada
pagi atau sore hari. Tahapan penanaman dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut seperti pada cara
menanam mangga alpuka.

cara menanam mangga dengan cangkok agar berbuah lebat:

 Sebelum di tanami sebaiknya lubang tanam di taburi Furadan 3G agar mikroorganisme penganggu tidak
merusak akar tanaman.
 Robek polibag bibit dengan hati-hati dan jangan sampai merusak akar tanaman.
 Kemudian masukkan bibit beserta tanahnya kedalam lubang tanam.
 Setelah itu tutup kembali lubang tanam menggunakan tanah galian, tutup dan ratakan serta padatkan.
 Bersihkan juga daerah sekitar lubang tanam dari gulma penganggu.
 Setelah itu, siram lubang tanam menggunakan air secukupnya, jangan sampai air tergenang karena
dapat menyebabkan akar tanaman membusuk.

4. Pemeliharaan dan Perawatan Tanaman


Tahapan selanjutnya yang harus dilakukan adalah tentunya pemeliharaan dan perawatan pada tanaman
mangga sama seperti cara budidaya nanas madu .

Tahapan ini menjadi hal yang krusial karena akan menentukan kualitas dan kuantitas panen yang di
hasilkan. Sebenarnya perawatan pada tanaman mangga tidak jauh berbeda dari tanaman buah lainnya.

Berikut hal hal yang harus anda perhatikan dalam merawat tanaman mangga hasil cangkokan.

 Penyiraman

Penyiraman dilakukan secar rutin setiap pagi dan sore hari. Namun, tentu tetap memperhatikan kondisi
cuaca dan lahan tanam. Jika terlalu lembab juga tidak akan baik pada perakaran tanaman. Untuk awal
masa tanam maka penyiraman harus serutin mungkin dilakukan. Dan intensitas akan berkurang ketika
tanaman sudah tumbuh semakin dewasa.

 Penyiangan dan Pembumbunan

Penyiangan dilakukan untuk menyingkirkan gulma yang tumbuh di sekitar area tanam. Penyiangan rutin
dilakukan setiap satu minggu sekali. Pada saat bersamaan, anda juga dapat sekaligus melakukan
pembumbunan. Untuk menutup akar tanaman yang muncul ke permukaan tanah.

 Pemupukan

Pemupukan dilakukan untuk mempercepat proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Anda bisa
memberikan pupuk organik seperti pupuk kandang dari kotoran hewan setiap 2 bulan sekali. Sedangkan
untuk pupuk anorganik anda bisa memberikan pupuk KCL pada 4 bulan pertama setelah tanam, pupuk
Urea pada 4 bulan kedua dan pupuk TSP pada 4 bulan terakhir.

Dosis yang diberikan adalah sebanyak 250 gram. Pupuk dapat diberikan dengan cara membuat parit
atau larikan dengan jarak 10 cm dari lubang tanaman . Kemudian taburkan pupuk di paritan tersebut dan
setelahnya tutup kembali menggunakan tanah galian.

 Pemangkasan

Pemangkasan dilakukan untuk membuang ranting dan daun tanaman yang tumbuh terlalu rimbun.
Pemangkasan juga dapat membantu proses pembuahan tanaman yang lebih cepat. Pangkas tunas dan
sisakan hanya 3-4 tunas saja. Pada tahun berikutnya lakukam pemangkasan kembali dan hanya sisakan
2-3 tunas.

 Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Buah

Kualitas dan kuantitas hasil panen tentu perlu di tingkatkan. Ternyata hal ini dapat di lakukan dengan
cara menyemprotkan polinator maru atau serbuk sari diikuti dengan pemberian hormon giberelin. Dengan
cara tersebut, buah yang dihasilkan dapat meningkat hingga 1.5% atau bahkan lebih.

 Pengendalian Hama dan Penyakit

Untuk pengendalian hama dan penyakit secata hayati anda bisa melakukan penyemprotan pestisida
dengan dosis yang rendah. Dan ketika tingkat serangan mulai meningkat maka anda dapat
meningkatkan dosis pestisida yang digunakan. Lakukan penyemprotan minimal setiap 6 bulan sekali,
atau saat tanaman mulai menunjukkan gejala serangan.
5. Panen Buah Mangga

Bibit dari hasil cangkokan akan mulai berbuah pertama pada umur 3,5-4 tahun setelah tanam. Biasanya
pada panen pertama hanya akan menghasilkan 10-15 buah per pohonnya sama seperti cara budidaya
pepaya california .

Dan pada tahun kesepuluh jumlah buah yang dihasilkan bisa mencapai 300-500 buah per pohonnya.
Biasanya panen berlangsung pada bulan September-Oktober setiap tahunnya. Tanda buah yang matang
biasanya ditunjukkan dengan adanya satu buah yang jatuh ke tanah karena matang. Maka setelahnya
segera petik buah yang sudah keras dan tua.

Bibit manga unggul : agrimania, mahatir, Irwin (manga warna ungu), chokanan,

1. Tanam dengan cara yang tepat


Jika ingin menanam pohon mangga di pekarangan, sebelumnya perhatikan
dulu lahan yang kosong disekitarnya. Minimal sisakan ruang berdiameter 75 cm.

Ruang yang kosong ini berfungsi sebagai area pemupukan atau penyiraman,
selain itu, nantinya lahan disekitar pohon mangga juga harus kerap digemburkan
agar tidak berkurang daya resapan airnya.

2. Pemangkasan
Sama dengan tanaman lainnya, pemangkasan berguna untuk membuat
tanaman nampak lebih subur. Ranting yang lemah atau berukuran kecil bisa
dipangkas dan lakukan langkah ini setiap 3 bulan sekali. Lakukan secara berkala
agar buah mangga bisa berbuah lebat, Jual Bibit Mangga.
Jl. Air Mancur No 15 RT.23 RW.2
Ds. Rembang
Kecamatan Ngadiluwih Kediri Jawa Timur
Alun-Alun ke Selatan 5 km Kiri Jalan
0812 3597 0832 (Telkomsel) / 081556732326 (Indosat)
Selain ranting, pangkas pula cabang yang tak terlalu produktif. Ketika pohon
berbuah, jika Anda menemui cabang yang tidak berbuah atau jarang berbuah,
pangkaslah. Pemangkasan dilakukan setelah panen atau saat musim
kemarau, Jual Bibit & Tanaman Hias Puring Diana.
3. Taburkan kapur pertanian
Dolomit atau kapur pertanian digunakan untuk mengontrol tingkat keasaman
tanah. Perlu diketahui, mangga membutuhkan pH tanah yang rendah. Disarankan
memberikan dosis 0.25kg sekali dalam satu tahun.

Ada baiknya sebelum memberikan kapur pertanian untuk berkonsultasi dulu,


karena pemberian kapur berlebih justru mengakibatkan pohon mangga mati.
4. Berikan pupuk NPK
Setiap tanaman membutuhkan asupan nitrogen, tak terkecuali aneka bibit
mangga yang hendak anda tanam. Untuk pohon mangga, asupan nitrogen yang
dibuthkan bisa didapat dengan memberikan NPK.

Berikan pupuk ini untuk pohon yang berusia lebih dari 3 tahun dan secara periodik
yakni 3 bulan sekali. Selain memberikan NPK, jangan lupa untuk menjaga
kebutuhan zat hara dalam tanah dengan memberikan pupuk kompos.

Empat tips diatas bisa digunakan untuk semua varietas bibit mangga. Ketika
melakukan pemupukan dengan bahan kimia atau pemangkasan, hindari
melakukannya ketika mangga berbuah. Namun lain soal jika ketika berbuah,
mangga diserang oleh hama.
Suatu hari, saya menemui seorang penangkar bibit yang mengkhususkan diri untuk memperbanyak
bahan tanam mangga, singkatnya, tukang buat bibit mangga. Namanya Bapak Sofyan, yang beralamat di
perbatasan kota Medan. Beliau mengatakan bahwa mangga adalah jenis tanaman yang paling mudah
untuk dibudidayakan, karena hanya memiliki sedikit hama dan penyakit dibanding dengan tanaman-
tanaman lainnya. Misalnya dibandingkan dengan tanaman durian. Durian memiliki potensi penyakit
yang lumayan sering menyebabkan tanaman durian ini mati, yakni penyakit jamur yang menyerang
pangkal batang dan daun. Sedangkan tanaman mangga nyaris tidak pernah sampai fatal kalau pun
terserang penyakit jamur. Selain itu, serangga juga diketahui jarang ada yang suka memakan daun
mangga.

Beberapa waktu kemudian, saya menanam tanaman durian, sawit, pisang, salak, singkong, aren, asam
gelugur, manggis, jambu madu dan juga mangga di daerah Baserah, Riau. Setelah sembilan bulan
kemudian, terbukti memang, tanaman mangga adalah tanaman yang paling mudah beradaptasi dengan
lingkungan baru yang sedikit ekstrim, lebih tahan terhadap penyakit, tidak disukai hama serangga dan
tidak diganggu hama babi hutan, landak atau pun tikus. Berdasarkan temuan itu, saya memutuskan akan
menanam mangga sebagai penyisip semua tanaman lainnya yang mati karena penyakit, cuaca panas,
atau pun yang mati karena disantap babi hutan, landak dan tikus.

Ada empat jenis mangga yang saya tanam, yakni mangga tongdam, lokmai, harum manis dan khiojay.
Yang terakhir cuma sedikit saya tanam karena harga bibitnya lumayan mahal. Ada pun mangga mahathir
yang harga bibitnya paling mahal, masih dalam pengembangan.

Mangga Khiojay
Buah Mangga Khiojay Matang

Mangga Lokmay
Mangga Mahathir

Daging buah mangga mahathir yang cenderung lunak


Mangga Tongdam

Di antara kelima jenis tadi, yang paling tinggi potensi ekonominya adalah mangga khiojay. Buah mangga
ini bobotnya rerata adalah satu kilogram sebutirnya, dengan tekstur daging buah yang cukup kenyal
hingga dapat dipasarkan ke tempat yang jauh. Rasa dagingnya juga manis, aromanya harum, warna
daging buahnya kuning tua, dengan serat yang halus dan biji yang kempes.

Mangga mahathir buahnya memang lebih besar, namun kekurangan utamanya adalah tekstur daging
buahnya yang cenderung lunak, hingga sulit dipasarkan dalam jarak jauh. Buahnya juga kurang mampu
bertahan dalam waktu yang lama. Mangga mahathir harus dipetik ketika sudah matang pohon, sebab
jika dipetik saat masih mengkal, buah ini akan gagal matang sempurna meski pun diperam.

Adapun mangga harum manis sebenarnya punya kelebihan tersendiri, yakni sering berbuah lebih dari
sekali dalam setahun. Bahkan jika dirawat dengan baik, mangga harum manis dapat berbuah terus-
menerus. Rasa daging buahnya juga enak manis, harum, dengan serat yang halus dan biji yang cukup
kecil atau kempes. Bobot buahnya sebutir sekitar 600 gram. Kelemahannya adalah ia mulai berbuah
pada umur tiga tahun setelah tanam, sedangkan mangga lainnya dapat berbuah dalam umur hanya satu
setengah tahun.

Ada pun mangga tongdam dan mangga lokmai saat ini adalah dua jenis mangga yang sudah umum
dibudidayakan orang. Secara umum, kedua jenis mangga ini mirip dengan mangga harum manis.
Nah, sekarang kita masuk ke bagian cara menanam pohon mangga ini. Yang pertama tentu saja adalah
pengadaan bibit. Jika bibit dibuat sendiri, maka tanamlah biji mangga sembarang sampai batangnya
sebesar pinsil, umumnya setelah berumur 8 bulan. Batang lalu dikerat untuk disambungkan
dengan pucuk mangga jenis yang diinginkan. Sambungan dipelihara di dalam sungkup plastik atau
dalam rumah kaca. Lamanya sekitar satu bulan. Bibit lalu mulai ‘dianginkan’ dengan cara membuka
pintu sungkup plastik selama sebulan. Setelah itu mangga dikeluarkan dari sungkup selama enam bulan.
Proses pembuatan bibit mangga dari menanam biji, grafting hingga siap tanam akan makan waktu
minimal delapan belas bulan alias setahun setengah. Jika Anda merasa ini terlalu lama, maka bisa
membeli saja bibit mangga yang siap tanam. Untuk jenis tongdam, lokmay dan harum manis, kami ada
menjualnya dengan harga hanya lima belas ribu rupiah perbatang. Tingginya sekitar tujuh puluh
sentimeter. Ukuran polibagnya 20x25 cm dengan berat bibit sekitar 3-4 kg. Lokasi nursery kami ada di
Dusun Tiga, Desa Petatal, Kecamatan Talawi, Kabupaten Batu Bara, Provinsi Sumatera Utara,
Indonesia. Nope yang bisa dihubungi adalah 0813 7000 8997.

Untuk jenis asal bibit, ada dua jenis yang cukup populer. Yakni asal cangkok dan asal sambung pucuk.
Bibit cangkokan baik ditanam di halaman rumah, karena ia tidak akan tumbuh terlalu membesar.
Sedangkan untuk dikebunkan, maka pilihan jatuh pada bibit asal sambung pucuk karena ia lebih tahan
terhadap angin kencang dan kekeringan sebab ia memiliki akar tunjang yang dalam menghujam bumi.
Akar tunjang ini tidak dimiliki oleh bibit asal cangkokan. Sekain itu, tanaman mangga asal sambung
pucuk juga dapat tumbuh membesar, sama seperti tanaman mangga asal biji. Karena itulah jarak tanam
minimalnya adalah 8x8 meter. Tajuk pohon yang besar tentu akan memberikan hasil buah yang lebih
banyak.

Setelah bibit tersedia, lakukan pembersihan lahan lalu buatlah lubang tanam. Ukurannya 40x40x40 cm
jika pada tanah yang gembur dan 50x50x50 cm atau lebih jika di tanah yang keras. Jarak tanam adalah
8x8 meter, yang berarti dalam satu hektar ada 156 titik tanam. Biarkan lubang selama seminggu, agar
lebih higienis setelah terpapar cahaya matahari. Penanaman sebaiknya dilakukan di awal musim
penghujan, kecuali Anda sanggup membuat irigasi atau mampu melakukan penyiraman jika tanah
terlalu kering.

Setelah seminggu, aduklah tanah galian dengan 5 kg pupuk organik, 100 gram pupuk NPK-MgO non
subsidi 16-16-16-2-1 dan satu kilogram dolomit atau kapur pertanian. Kemudian lakukan penanaman
bibit mangga dengan terlebih dahulu membuka polibagnya. Bibit harus tertanam cukup dalam dengan
posisi tegak. Lakukan pemadatan tanah secukupnya dengan cara menginjak tanah timbunan.

Pemeliharaan selanjutnya adalah per empat bulan, yakni pengendalian gulma dan pemupukan. Jumlah
pupuk sama seperti saat penanaman dengan cara tabur di bawah tajuk terluar pohon. Jika dianggap
perlu, bisa menambahkan pupuk cair yang disemprotkan ke daun, semisal Gandasil A atau pupuk Hantu
Jimmy. Setelah berbunga, maka pupuk cairnya adalah Gandasil B atau merk lainnya.

Pada masa pembentukan buah dan selanjutnya, maka pupuk NPK-MgO sebaiknya ditambah hingga
menjadi 400 gram perbatang per empat bulan. Perempelan atau pengurangan buah pentil dilakukan jika
buah yang ada dianggap terlalu banyak. Pembungkusan buah dilakukan sejak buah masih sebesar
kelereng, jika dikhawatirkan ada serangan hama lalat buah.

Pemanenan sebaiknya dilakukan saat buah mangga masih mengkal, agar dapat dikirim untuk dipasarkan
ke tempat yang jauh. Jika pohon sudah besar dan tinggi, pemetikan buah dilakukan dengan bantuan
galah yang memiliki jaring penampung, agar buah tidak jatuh ke tanah dan menjadi memar atau pecah
kulit.

Jika ditemukan serangan hama penggerek batang, yang ditandai dengan keluarnya titik-titik getah pada
batang pohon, maka lakukan pengendalian dengan aplikasi karbofuran. Di pasaran dikenal dengan merk
Furadan 5G dan Marshall 5G. Yang lebih tinggi persentase bahan aktifnya adalah yang bermerk Furadan
10G atau Marshall 10G. Karbofuran ini biasanya berbentuk butiran, bersifat racun hingga pengunaannya
harus hati-hati. Aplikasi tidak dianjurkan pada saat pohon mangga sedang berbunga atau berbuah.
Pemakaian insektisida alami atau pestisida organik jauh lebih dianjurkan.

Berikut salah satu resep membuat pesisida organik yang lebih bersahabat dengan lingkungan : Bahan:

1. 20 liter air

2. bratawali 2 kg (boleh daun atau batangnya),

3. lengkuas/laos 2 kg,

4. kluwak muda atau buah kecubung 15 biji atau ½ kg daun mimba atau ½ kg akar tuba.

5. 5 daun lidah buaya untuk perekat.

Cara Pembuatan :

1. Semua bahan ditumbuk dan disimpan (difermentasi) pada wadah tertutup selama 3 hari

2. Kemudian disaring

3. Aplikasi/penggunaan pada saat penyemprotan yaitu 2 gelas aqua (250 ml) untuk satu tangki (10
liter)

Demikianlah secara singkat saya paparkan tentang cara budidaya mangga. Singkat saja karena memang
berkebun mangga ini tidaklah sulit, namun hasilnya cukup baik secara ekonomi karena harga jual buah
mangga yang cukup baik di pasaran. Saat ini satu kilogram buah mangga dihargai antara 20.000 sampai
dengan 30.000 rupiah.

Jadi, buat Anda yang punya lahan tetapi tidak punya dana untuk membuat pagarnya agar tanaman
bebas serangan hama babi, landak dan tikus, bisa menanam mangga. Tidak repot, cepat menghasilkan
dan ringan diongkos.Pemangkasan hanya dilakukan jika jarak tanam lebih rapat.

Anda mungkin juga menyukai