Anda di halaman 1dari 4

AGRONOMI RUMPUT

11. RUMPUT SETARIA

Tahap Penanaman

Terdapat 3 teknik penanaman rumput setaria yang baik antara lain penyebaran benih, penanaman benih dalam
garitan, dan penanaman dengan sobekan rumpun. Teknik penanaman dengan penyebaran benih dilakukan dengan
menyebar benih-benih rumput setaria tersebut langsung di atas permukaan tanah, lalu tutup kembali dengan lapisan
tanah yang tipis. Kebutuhan benih yang diperlukan dalam teknik penanaman ini berkisar 5-10 kg/hektar.
Pada penanaman benih rumput setaria dalam garitan, Anda perlu membuat garitan dengan kedalaman 2-3 cm
terlebih dahulu. Setelah itu, benih-benih tadi disebar di dalam garitan kemudian ditutup kembali memakai tanah.
Jarak antara garitan yang ideal adalah 50 cm. sehingga perkiraan kebutuhan benih ialah 2-3 kg/hektar.
Sementara itu, penanaman dengan sobekan rumpun dilaksanakan dengan menanamkan bibit-bibit rumput setaria di
dalam lubang tanam sedalam 10-15 cm. Jarak penanaman yang disarankan yaitu 50 x 50 cm. Jadi sobekan rumpun
yang dibutuhkan yakni 40.000/hektar. Berikutnya padatkan tanah di sekitar bibit agar tidak mudah goyah.
Tahap Perawatan

Supaya diperoleh hasil produksi hijauan dengan tingkat produktivitas yang tinggi, rumput setaria perlu dipupuk
secara berkala. Pupuk utama yang digunakan untuk mendukung pertumbuhannya yaitu pupuk nitrogen yang terdiri
dari pupuk urea 1.600 kg/ha/tahun, ZA 400 kg/ha/tahun, dan TSP 400 kg/ha/tahun. Apabila tingkat keasaman media
tanam bersifat terlalu asam, Anda bisa menaburkan kapur pertanian dalam dosisi yang secukupnya agar pH tanah
tersebut bertambah menjadi 6-6,5.
Tahap Pemanenan

Pemanenan rumput setaria dilakukan dengan memotong rumput-rumput tersebut. Waktu pemanenan yang paling
baik adalah pada saat rumput berusia 30 hari dan tingginya sudah mencapai 90 cm. Tahap pemanenan ini sebaiknya
dikerjakan ketika masa pertumbuhan vegetatif atau sebelum rumput menghasilkan bunga. Ini disebabkan setelah
masa tersebut, rumput setaria tidak akan lagi mengalami proses pertumbuhan.

12. rumput Gajah Mini

Persiapan media
Pertama yang saya lakukan adalah dengan mencangkul tanah agar gembur.
Nah maksud gembur di sini adalah tidak keras alias lunak. Menurut hemat
saya tujuannya agar akar rumput gampang berkembang. Mengenai
kedalaman tanah yang perlu digemburkan bisa dikira-kira saja, seberapa
panjang kemungkinan rumputnya. Cara mengira-ngira adalah melihat sample
rumput dan perhatikan panjang akarnya. Kalau misalnya 5 cm bisa
digemburkan sampai 5 cm juga. Tidak perlu diukur, dikira-kira saja. Tanah
dibolak-balik, yang di bawah dicangkul ke atas, jika menemukan tanah padat
keras dicangkul saja biar pecah. Usahakan bebatuan disingkarkan.

Kalau semisal ada yang punya taman tapi belum ada tanahnya gimana?
maksudnya baru ada bangunan taman (baik kayu ataupun semen) tapi belum
dikasih tanah.

Nah teman-teman bisa mengambil tanah dari sawah lalu menyaring batunya
agar tak ikut masuk ke taman. Bisa menggunakan strimin besi untuk
menyaring. Untuk menghemat step nomer dua (lihat bawah). Teman-teman
bisa mencampur tanah itu dengan pupuk sebelum dimasukin ke teman. Cara
mencampurnya seperti mengaduk semen dan pasir. Tanah diberi pupuk lalu
diaduk pake cangkul atau alat lain.

2. Pemupukan Media (Pupuk Kandang)


Setelah tanah sudah gembur atau empuk saatnya untuk memupuk.
Pemupukan ini penting menurut saya, karena penanam kedua saya kurang
subur (kurang berhasil )menurut saya karena saya tidak memupuk sebelum
ditanami. Penanam kedua saya rencananya mau saya pupuk setelah
tanaman tumbuh, namun ternyata pertumbuhan kurang bagus. Saya
sarankan mendingan dipupuk dulu tipis-tipis sebelum ada tanamannya lalu
nanti dipupuk lagi untuk memacu pertumbuhan.

3. Penyiraman
Setelah media sudah dipupuk alangkah baiknya disiram dulu sebelum
ditanami agar pupuk dan tanah bercampur. Selain itu tanah juga rata sehabis
disiram.

4. Penanaman

Untuk penanaman rumput gajah mini ini sangat mudah. Tidak perlu skill
khusus :). Caranya adalah dengan menyiram media tanam tadi agar tidak
keras ketika ditanam. Pada saat becek, ambil benih rumput gajah mini lalu
tempetkan di atasnya. Agar akar rumput gajah mini masuk ke tanah, pecet
pelan-pelan namun akar pasti masuk ketanah. Dengan bantuan penyiraman
tadi pemencetan akan lebih mudah karena tanah tidak keras. Setelah
tertanam jangan lupa menyiram dengan rutin, saya sih selama kelihatan
kering langsung saya siram.

13. Mucuna sp

Penanaman Mucuna

2 biji/lobang ; dengan kedalaman 1 2 cm ; untuk terasan kedalaman 0.3 m untuk mencegah


kerusakan akibat erosi
Pupuk dasar : 5 gram slow release fertilizer + Furadan 3G
Tutup dengan tanah
Waktu Penanaman

Bibit asal biji saat mulai berkayu, tinggi tanaman 0.5 m


Wooden peg akan mendorong mucuna untuk tumbuh dengan baik dan mengurangi kompetisinya
dengan gulma
2-3 minggu setelah penanaman mucuna bracteata, dilakukan pemeriksaan dan memastikan bibit
tumbuh dengan baik.
Bibit akan dipelihara hingga usia 10 minggu
Umur bibit lebih dari 10 minggu, tendril dipotong 1 x seminggu untuk merangsang percabangan dan
mencegah entanglements yang menyebabkan eventual removal of the plant laborious
Pengendalian Gulma

Dikendalikan 1 x 1 bulan selama 3 bulan.


Pengendalian selektif pada gulma berbahaya dan gulma lain yang terdapat dalam barisan dikerjakan
secara simultan
Gulma tidak berbahaya dan yang bermanfaat dibiarkan untuk konservasi
Pengendalian gulma secara kimiawi
Pemupukan

5 g agroblen dan 50 g RP tiap lobang tanam


RP Ditabur 300 kg/ha dan 500 kg/ha umur 3 4 bulan dan 8-9 bulan setelah penanaman
Pengendalian Hama dan Penyakit
Hama dan Penyakit Pengendalian
Snails and slugs Menabur metaldehyde baits pada daerah serangan

Caterpillar, daun menggulung dan beetles Menyemprot sevin 85, dipterex SP 95 @ 18 g/18 l air

Cockchafer grubs Semprot sevin 85 (carbaryl) atau 0.1% dipterex SP 95 @ 18 g/18 l

Valanga Nigricornis (belalang) 0.1% dipterex SP 95 @ 18 g/18 l

Daun menggulung Semprot bacillus thuringiensis sesuai rekomendasi

14. putri malu

15. alang alang


Ada beberapa cara pembukaan lahan alang-alang, yaitu : 1. Cara manual Petani yang
mempunyai lahan sempit umumnya menerapkan cara manual. Ditinjau dari segi ekologi, cara ini
aman karena tidak mencemari lingkungan dibandingkan penggunaan herbisida. Tujuan cara ini
adalah untuk mengendalikan alang-alang dengan memotong pendek rimpang dan menekan
pertumbuhannya kembali dengan pengeringan biomassanya diatas permukaan tanah atau
dibenamkan jauh ke dalam tanah. Cara ini dilakukan dengan dua cara yaitu dicangkul dan
disekop garpu (Adimihardja., dkk, 2005). 2. Cara mekanis Pembukaan lahan alang-alang cara
mekanis dapat dilakukan dengan traktor atau bajak ternak. Beberapa kelemahan dalam
penyiapan lahan alang-alang secara mekanis antara lain : pengendalian alang-alang tidak
bertahan lama, hanya dapat dilakukan pada lahan dimana traktor atau bajak mungkin
dioperasikan (Adimihardja., dkk, 2005). 4. Cara vegetative Prinsip dasar cara ini memanfaatkan
kelemahan alang-alang yang peka terhadap naungan. Sebagai tanaman penutup tanah biasa
digunakan tanaman kacang-kacangan (Legume cover crop, LCC) yang merupakan tanaman
pioner, kemudian diikuti dengan tanaman tahunan atau tanaman pangan. Jenis leguminosa yang
dapat dipakai sebagai tanaman penutup tanah adalah Calopogonium mucunoides, Centrosema
pubescens, Pueraria javanica, Psophocarpus palustres, Crotalaria sp, Stylasanthes sp,
Mahagonia macrophylla, dan Mucura sp. Tanaman kacang-kacangan penutup tanah dapat
digunakan untuk menghambat pertumbuhan dan perkembangan alang-alang. Tanaman ini
umumnya sangat bermanfaat untuk mencegah alang-alang tumbuh kembali setelah dapat
dikendalikan. Untuk menghambat alang-alang, sebaiknya dipilih spesies tanaman yang agresif.
Jika tanaman pangan segera ditanam, maka bisa dipilih varietas tanaman penutup tanah yang
berumur pendek sekitar 3-4 bulan, misalnya Mucuna sp. Jika diperlukan penutupan tanah dalam
jangka waktu lebih lama, selain jenis yang berumur pendek tersebut, bisa dicampur dengan
beberapa spesies yang berumur lebih panjang, seperti Centrosema atau Pueraria. Bila terdapat
musim kemarau yang jelas, sebaiknya digunakan campuran jenis yang tahan kekeringan
(Adimihardja., dkk,2005). Sebelum tanaman kacang-kacangan penutup tanah ditanam, alang-
alang dibabat dan dibongkar akarnya atau diberi herbisida untuk membunuh alang-alang.
Keuntungan dengan menggunakan Legume cover crop adalah : meningkatkan bahan organik
tanah karena tanaman legum mampu menghasilkan biomassa yang banyak serta berfungsi
sebagai pupuk hijau dan mulsa, memperbaiki struktur tanah, meningkatkan N tanah melalui
proses penambatan N dari udara, mengawetkan tanah karena tanaman penutup tanah yang
rapat dapat mencegah erosi percikan, melindungi tanah dari sengatan matahari dan
mempertahankan kelembaban tanah, serta merupakan pakan ternak dan dapat mengurangi
bahaya kebakaran (Adimihardja., dkk, 2005). 4. Cara kimiawi Penyiapan lahan alang-alang untuk
usaha tani tanaman pangan secara kimiawi melalui penggunaan herbisida merupakan alternatif
terakhir, bila cara lain tidak efektif menekan pertumbuhan alang-alang dengan tuntas. Pemberian
herbisida glufosinat atau glifosat cukup efektif menekan pertumbuhan alang-alang dan gulma
sekunder lainnya (Adimihardja., dkk, 2005). 5. Cara kombinasi Hasil penelitian menunjukkan
bahwa persiapan lahan secara manual atau mekanis masing-masing mampu mengendalikan
populasi alang-alang 38-57%. Sistem tanpa olah tanah atau oleh tanah minimum yang
dikombinasikan dengan herbisida, efektif mengendalikan alang-alang tersebut masing-masing
94% dengan kemampuan untuk tumbuh kembali masing-masing 13-14 batang/m2 (Adimihardja.,
dkk, 2005).

16. Rumput pahit

Anda mungkin juga menyukai