html
Pembibitan buah naga merupakan faktor penting dalam proses budidaya. Dengan bibit
yang baik atau memenuhi syarat akan menghasilkan tanaman yang berkualitas dengan
hasil yang maksimal.
Berikut ini akan diulas cara atau kiat memperoleh bibit yang bagus , baik dari membuat
sendiri atau dari membeli dari penyedia bibit yang mulai banyak tersedia dipasaran. :
Perbanyakan generatif
Perbanyakan generatif melalui biji memiliki kelebihan yaitu bibit yang diperoleh dalam
jumlah banyak dengan pertumbuhan yang seragam. Namun kelemahan perbanyakan
dengan cara ini ialah dibutuhkan waktu relatif lebih lama hingga diperoleh bibit yang
siap tanam. Karena itulah cara ini jarang digunakan.
Perbanyakan melalui biji tentunya membutuhkan biji yang berkualitas baik dan harus
benar-benar memenuhi syarat yang berasal dari buah yang benar-benar sehat, tua, dan
matang dipohon.
Pengambilan biji dari buah juga tidak boleh sembarangan untuk memperoleh kualitas
biji yang baik. Buah yang sudah dipilih dibelah dan daging uah diambil menggunakan
sendok lalu biji disaring dengan penyaring yang lembut terbuat dari kasa berlubang dari
bahan plastik atau kawat nyamuk berbentuk seperti saringan the. Daging buah ditekan-
tekan pada penyaring sampai tertinggal bijinya saja, biji yang sudah disaring
dicuci/dibersihkan dengan air mengalir lalu diangin-anginkan sampai kering. Biji
tersebut bias disimpan atau langsung disemaikan di tempat penyemaian.
Menurut pengalaman hanya 75% saja dari jumlah biji yang disemaikan yang siap
tanam. Jadi dari 1000 biji hanya diperoleh sekitar 750 an yang siap tanam. Untuk lahan
satu hektar dengan sistem penanaman double rawing membutuhkan sekitar 10.000
bibit siap tanam, dan untuk menyemaikan membutuhkan lahan 15 meter persegi.
Media semai menggunakan bahan campuran pasir, humus halus, dan pupuk guano
atau kotoran burung yang sudah dihaluskan dengan perbandingan 6:1:1. Media
tersebut setelah dibasahi dengan air kemudian dimasukkan dalam bok dengan tinggi
kurang dari 5 cm dengan ukuran panjang dan lebar sesuai keinginan. Sebelum
ditebarkan pada media semai biji dikukus dulu dengan dibungkus dengan kain halus
selama kurang lebih setengah menit. Penyebaran benih secara merata kemudian
ditutup dengan lapisan humus tipis setelah itu permukaan disemprot dengan Ridomil
kemudian diletakkan ditempat yang terkena cahaya dan sirkulasi udara lancar. Tempat
persemaian diberi naungan teduh dengan pencahayaan remang sampai bibit tumbuh
sekitar 3 cm.
Setelah bibit berukuran 2-3 cm, bisa dipindahkan dalam polibag berukuran 15 cm x 20
cm dengan media tanam menggunakan campuran tanah, pasir, dan pupuk kandang
dengan perbandingan yang sama 1:1:1. Media tanam diberi pupuk NPK 16:16:16
sebanyak 5 kg/200 ltr air untuk sekitar 10.000 polibag.
Setelah ditanam, bibit disemprot dengan Ridomil dicampur dengan Atonik seminggu
sekali dengan dosis 15 g Ridomil dan 5 cc Atonik yang dilarutkan dalam 10 liter air
untuk areal bibit seluas 15 meter persegi. Penyemprotan ini bertujuan untuk mencegah
jamur dan menjaga metabolisme bibit.
Bibit dalam polibag diletakkan ditempat yang teduh selama seminggu kemudian
dipindahkan di lahan terbuka tetapi jangan ditanam dulu. Bibit disiram dengan air
secukupnya sehari sekali pada pagi atau sore hari. Setelah dua bulan bibit siap ditanam
dilahan penanaman.
Perbanyakan Vegetatif
Perbanyakan vegetatif merupakan perbanyakan menggunakan setek cabang atau
batang. Batang atau cabang yang digunakan harus dalam kondisi sehat, tua, dan sudah
berbuah, berwarna hijau gelap kelabu, dengan ukuran ideal 20-30 cm. Dengan ukuran
tersebut tunas yang tumbuh akan mudah membesar dan sesuai untuk batang paling
bawah bila ditanam untuk produksi. Karena setek diambil dari batang yang tua dan
sudah berbuah maka pertumbuhan yang pesat, kokoh dan cepat bertunas. Apabila
setek diambil dari batang muda dan belum pernah berbuah atau setek susulan akan
mengakibatkan bibit bersifat lunak seolah memiliki kadar air yang tinggi dan akan
mempengaruhi umur produksi dan tentunya akan mengakibatkan pembengkakan biaya
karena waktu pemeliharaan yang lebih lama.
Bibit yang baik dipengaruhi oleh diameter batang, akan lebih baik bila diameter batang
semakin besar dan bibit cenderung lebih tahan terhadap serangan penyakit busuk
pangkal batang. Bahan setek dipilih dari yang pernah berbuah 3-4 kali dan sehat
dipotong-potong dengan ukuran 20-30 cm menggunakan gunting steril dan untuk
membedakan bagian bawah dan atas, untuk bagian bawah dipotong meruncing dan
bagian atas dipotong mendatar. Setelah dipotong, setek dikeringanginkan sampai getah
mongering supaya batang tidak mudah busuk. Setelah kering, bagian pangkal batang
dicelupkan dalam larutan Rootone F ( campuran 3 sendok Rootone F dan 2 sendok the
air ). Pemberian Rootone F berguna untuk mempercepat perakaran.
Bedengan sebagai penanaman bibit dibuat dengan ukuran tinggi 15 cm dan lebar
100cm, untuk panjang bisa disesuaikan dengan keadaan lahan. Pada bedengan ini
diberikan pasir sebanyak 10 kg/meter persegi, pupuk kandang kering sebanyak 3
kg/meter persegi, dan dolomite sebanyak 250g/meter persegi. Diatas permukaan
diberikan pupuk NPK sebanyak 50g/meter persegi kemudian permukaan bedengan
diaduk merata sedalam 10-15 cm lalu diratakan dan biarkan selama semalam. Setelah
itu pada bedengan dibuatkan lubang-lubang tanam berukuran 20 cm x 20 cm dengan
menggunakan tugal berdiameter 4 cm. Kedalaman lubang tanam 5 cm dan terdapat 16
lubang tanam setiap 1 meter persegi.
Selanjutnya setek ditanam pada lubang tanam yang sudah dibuat dengan posisi tegak.
Setelah ditanam seluruhnya bedengan diberikan naungan dari plastik bening/tembus
cahaya untuk mencegah terkena air hujan. Tindakan perawatan dilakukan penyiraman
2-3 kali sehari pada pagi atau sore hari.
Setelah tiga minggu, setek akan mulai berakar, dan naungan dari plastik bisa dibuka
agar terkena sinar matahari langsung. Setelah dua minggu naungan dibuka, bibit sudah
tumbuh tunas cabang dapat diberikan pupuk ZA, TSP, dan KCI dengan perbandingan
1:1:1. Pupuk tersebut ditaburkan dalam larikan sedalam 3 cm dengan dosis 100g/mtr
persegi/bulan. Sering terjadi tumbuh tunas lebih dari satu secara bersamaan, dipilih
satu tunas cabang yang berbentuk kokoh dan lebih besar, sedangkan tunas satunya
dipotong dan jika mucul tunas lagi juga segera dipotong. Pemangkasan selalu
dilakukan selama bibit belum ditanam pada lahan, sebaiknya bekas luka pangkas
disemprot larutan fungisida.. Dengan demikian keseragaman bibit akan terjamin.
Selain menggunakan bedengan, bibit setek juga bisa dibesarkan pada polibag ukuran
15 cm x 20 cm dengan komposisi media tanam sama dengan yang digunakan pada
bedengan. Perawatan juga hampir sama dengan bibit yang ditanam pada bedengan. ***
Dip o ska n o le h crafo d i 16 . 56
L a be l: b ib it b ua h na ga , b ua h n a ga , d ra go n f ru it , p em b ib it a n b u ah
n a ga , ta n am an bua h na ga
http://budidayabuahnaga.blogspot.co.id/2010/02/caratekniktips-budidayabercocok.html
Budidaya Buah Naga dan Pembibitan
1.Pemupukan
Pemupukan merupakan hal yang sangat vital sekali dalam budidaya buah
naga,karena bila pemupukan tidak tepat,akan berakibat buah naga tidak
tumbuh dengan maksimal.Untuk lebih lengkap mengenai pemupukan,baca
postingan tentang pemupukan buah naga.Inti dari pemupukan adalah :Pada
masa awal pertumbuhan yakni sejak tanaman muda hingga tanaman
menjelang berbunga dan berbuah, tanaman buah naga banyak
membutuhkan pupuk dengan kandungan unsur nitrogen (N) yang
tinggi.Selanjutnya ketika tanaman buah naga mendekati masa berbunga dan
berbuah, maka tanaman banyak membutuhkan pupuk dengan kandungan
fosfor (P) dan kalium (K) yang tinggi.Jika anda ingin memupuk secara
organik,untuk kandungan nitrogen (N) yang tinggi,gunakan air seni
kambing.
2.Penyiraman
Buah naga memerlukan air yang cukup,tapi akan membusuk bila terlalu
banyak air,bila kekurangan air,tanaman akan kerdil dan tidak tumbuh
maksimal.
3.Pemangkasan.
Pemangkasan cabang yang tidak perlu pada tanaman buah naga sangat
penting sekali,karena cabang yang terlalu banyak akan membuat buah naga
lambat proses berbuah.dan buahnya juga akan jadi kecil-kecil.
4.Pengawasan buah naga
Pengawasan buah naga adalah hal yang vital,pengawasan disini termasuk
menjaga agar batang tidak patah dengan cara memastikan batang tersebut
merambat ke tiang penopang/panjatan buah naga,caranya dengan mengikat
batang buah naga dengan kawat atau tali rafia ke tiang penopang atau
panjatan,tapi jangan terlalu kencang mengikatnya agar batang tidak terluka
dan busuk.Untuk lebih jelasnya lihat gambar diatas.
http://tentangbuahnaga.blogspot.co.id/2012/09/belajar-cara-menanam-buah-naga.html
Persiapan Awal
Untuk memulai budidaya buah naga, hal yang patut diperhatikan adalah persyaratan
tumbuh tanam buah naga. Tanaman ini digolongkan ke dalam keluarga kaktus. Oleh
sebab itu medim tanamnya di dataran rendah, tepatnya di ketinggian 20 hingga 500
meter di atas permukaan laut. Tanah tempat menanam buah naga harus gembur, porus
dan juga mengandung banyak bahan organik serta unsur hara. Lebih optimal lagi jika
pH tanah 5 sampai 7. Pastikan lahan tersebut sedikit kering sebab jika kadar air lebih,
tanaman ini akan membusuk. Hal penting lainnya adalah tingkat penyinaran matahari.
Pastikan tanaman terpapar sinar matahari secara penuh pada siang hari sebab buah
naga memang menyukai panas yang terik.
Selain medium tanam, tahap persiapan awal juga mencakup penyediaan penopang
tanaman. Pohon buah naga memang tidak memiliki batang primer yang kokoh.
Biasanya ia tumbuh dan memanjat pada penopang. Oleh sebab itu, ketersediaan tiang
penopang tumbuh adalah penting. Anda bisa menggunkanan tiang kayu atau beton.
Ukuran yang pas adalah 10cm x 10cm dengan ketinggian maksimal 2 meter.
Tancapkan pada tanah dengan kedalaman kira-kira 50 cm. Di sekitar titik penancapan
tiang, buatlah lubang tanam sejumlah 3 sampai 4. Ukuran masing-masing lubang yakni
40 x 40 x 40 cm dengan jarak tanam kira-kira sekitar 2 m x 2,5 m. Lubang yang telah
tersedia diberi pupuk organik sekirat 10 kg yang telah dicampur dengan tanah.
Proses Tanam
Setelah medium tanam siap, bibit sudah bisa ditanam. Pada umumnya, cara menanam
buah naga dilakukan melalui dua cara yakni steak dan juga biji. Tetapi di lapangan,
cara paling yang paling banyak digunakan yakni dengan stek. Batang tanaman yang
menjadi bibit baiknya memiliki panjangn 25 sampai 30 cm. Proses awal penumbuhan
stek batang dimulai dengan medium polybag yang terdiri dari campuran tanah dengan
pasir dan juga pupuk kandang. Perbandingannya 1:1:1. Setelah berumur kurang lebih 3
bulan, bibit tersebut sudah bisa dipindahkan ke lahan sebenarnya.
Setelah bibit ditanam pada lahan, proses selanjutnya adalah langkah pemeliharaan
yang mencakup pengairan, pemupukan, penaggulangan hama/gulma dan juga
penyiangan. Proses pengairan dilakukan sebanyak 1 sampai 2 hari dalam sehari.
Proses ini harus cermat sebab tanaman buah naga tidak menyukai air berlebih.
Selanjutnya adalah pemupukan. Jenis pupuk terbaik adalah pupuk kandang dengan
jarak pemberian 3 bulan sekali. jumlah pupuknya sekitar 5 sampai 10 kilogram.
Hal lain yang tak kalah penting adalah pengendalian hama dan gulma. Selama ini,
hama yang menyerang tanaman buah naga masih jarang ditemukan. Pengganggu
utama adalah gulma yang dikenal bisa menghambat pertumbuhan tanaman, Oleh
sebab itu pengendalian dilakukan secara rutin agar tumbuh kembang tanaman lebih
optimal. Proses pemeliharaan selanjutnya adalah pemangkasan. Langkahnya dimulai
dengan memangkas batang utama atau primer pada kondisi dimana tingginya telah
mencapai bagian paling atas tiang. Setelah pemangkasan, biasanya akan tumbuh
tunas baru sehingga batang memiliki cabang sekunder. Setelah batang tumbuh
sempurna, pangkas lagi hingga muncul batang tersier. Batang tersier inilah yang
kemudian berfungsi sebagai cabang produksi.
Setelah semua proses selesai, petani tinggal menunggu masa panen buah naga. Jika
dicermati, cara menanam buah naga cukup mudah. Potensi ekonominya yang tinggi
tentu menawarkan keuntungan memuaskan. Karenanya, jangan ragu untuk bergerak
memulai usaha budidaya buah naga. Selamat bercocok tanam!
Buah Naga dan Cara Penanaman
Trick Menanam Buah Naga Supaya Segera Berbuah – Manfaat buah naga yg melimpah
membuat tidak sedikit petani berinisiatif utk melakukam penanaman dan pengembangan buah
tersebut. selain itu, harga buah naga yg grelatif terus mahal, jadi daya tarik tersendiri sehingga
banyak orang yang berlomba-lomba buat menanamnya.
Rata Rata buah naga tak sedikit ditanam pada halaman depan rumah sekaligus yang merupakan
hiasan pada taman mini atau bakal pun ditanam pada halaman belakang. Tapi bila petani lebih
serius untuk menekuni tanaman ini, rata rata akan menanam buah naga di lahan yang lebih luas
bisa di sawah atau pekarangan yang husus dibuat utk menanam buah naga biar hasil panen
lebih melimpah. Buah naga merupakan tanaman yang tergolong enteng dalam penanamannya.
Tidak membutuhkan teknik kusus buat sanggup menanam buah naga ini. Terhadap umumya,
tanaman buah naga yg tak jarang ditanam yakni buah naga yang memiliki warna kulit merah
dan terhadap bagian dagingnya berwarna putih bersama biji-biji halus berwarna hitam. Baca
juga artikel ini : Agroteknologi.web.id Sumber Informasi Pertanian Indonesia Ada sekian tidak
sedikit trick oenanamnanya yg bakal anda jalankan dirumah. Bila anda ingin menikmati buah
naga secara free tak bersama harus membelinya, maka anda dapat menanam buah naga
kepada pot yg sekaligus dapat anda jadikan yang merupakan hiasan di depan rumah.
Caranya :
Siapkan pot apalagi dahulu, Ada beberapa macam type pot yang tersedia di pasaran sejak mulai
sejak dari pot bahan semen, plastic, tanah liat atau drum bekas yang dipotong. Tetapi utk
menanam buah naga, anda dapat menggunakan pot yang terbuat dari bahan tanah liat, sebab
buah naga membutuhkan perubahan suhu yg drastis dari siang ke tengah tengah malam dalam
proses pembungaan. Semakin agung ukuran pot maka akan semakin baik, anda dapat
memanfaatkan pot dengan minimal diameter 40cm. Siapkan tiang panjatan, karena buah
tersebut membutuhkan tiang penopang buat menahan beberapa cabang produksi supaya tidak
roboh. Tiang ini nantinya sanggup dililit oleh sekian tidak sedikit pohon buah naga pada ketika
penanaman mula-mula. Cari tiang panjatan yang kuat, bisa terbuat dari besi atau kayu yang
kokoh. Menyiapkan alat tanam, Anda dapat menyiapkan sarana buat menanam buah naga
seperti pasir, tanah, pupuk kandang dan kompos dengan perbandingan 2 : 1 : 3 : 1. Setelah
semuanya siap, Anda mampu menyiramnya bersama air sampai kondisi jenuh. Biarkan kira kira
sehari semalaman sebelum anda sejak mulai sejak menanam buah naga. Pemilihan dan
penanaman bibit, anda dapat memilih bibit dari batang yg besar dan sudah tua dan pastikan
bibit tersebut bebas dari penyakit. Bibit buah naga biasanya memiliki panjang ideal 30 senti m
dan kemudian ditanam kepada pot bersama kedalaman 10 cm. Setelah Anda menanam buah
naga tekan-tekan sedikit tanah seputar bibit supaya tidak cepet roboh. Selanjutnya siram
dengan air dan letakkan pot ditempat terbuka yang terkena sinar matahari secara segera.
Setiap budidaya tanaman memang lah selalu ada ganjalan atau masalah ayng berjalan, baik
dari proses menanam hingga perawatan kala berlangsungpembuahan. Berikut ini beberapa
masalah yang sering berlangsung kala menanam buah naga dan trick mengatasinya :
Cara Pemupukan Biar Tunas Buah Naga Cepat Tumbuh dan Panjang
Utk mempercepat proses tumbuhnya tunas buah naga, maka pemukupan harus anda
melakukan. Seandainya Kkmu menggunakan pupuk organik atau pupuk kandang, maka pupuk
yg tepat yakni pupuk dari kotoran ayam. Namun seandainya anda menggunakan pupuk
kemasan, sebaiknya pilihlah yg mengandung unsur N lebih tinggi dari pada P dan K.
Pemupukan ini dapat Anda laksanakan dikala buah naga sudah tumbuh dewasa. Jika Anda
menggunakan pupuk kandang, maka pupuk yang cocok ialah pupuk dari kotoran kambing. Atau
seandainya menggunakan pupuk kemasan, carilah pupuk yang memiliki unsu P lebih tinggi dari
kepada N.
membutuhkan penyerbukan supaya bunga dapat berbuah. Apabila tidak ada lebah
penyerbukan bunga, maka penyerbukan manual harus dilakukan dengan cara mengawinkan
bunga buah naga. Sedangkan utk mengatasi busuk dan gugur kepada bunga, maka dapat
diberikan KNO3 kala mulai sejak muncul bakal bunga.
https://www.linkedin.com/pulse/teknik-budidaya-buah-naga-pt-natural-nusantara-nasa-
panjatan untuk menopang pertumbuhan batang dan cabangnya. Bentuk atau model
tiang panjatan dalam budidaya buah naga ada macam, yaitu bentuk tunggal dan bentuk
kelompok atau pagar. Tiang panjatan harus kuat dan mampu bertahan selama beberapa
1. B. Pembersihan Lahan
Lahan yang akan digunakan untuk budidaya buah naga perlu dibersihkan dari semak,
gulma, dan sampah. Semak atau pohon kecil yang tampak di lahan dipotong sampai
pangkal batan atau dicabut agar tidak tumbuh kembali. Sementara untuk cabang dan
ranting pohon yang sudah besar dipotong sampai pangkal cabang atau ranting. Gulma
yang tumbuh di lahan juga harus dibersihkan dengan cara dicangkul tipis-tipis.
Pecangkulan bertujuan agar lapisan tanah bawah bisa tercampur dengan lapisan tanah
atas sehingga penyebaran humus atau bahan organik bisa merata ke seluruh lapisan
tanah. Dengan demikian, tanah menjadi gembur dan subur sehingga akar tanaman
buah naga dapat menyerap unsur hara dengan baik.Lahan dengan pH tanah < 6 harus
dilakukan pengapuran dengan dosis 1,2 ton/ha ditabur merata keseluruh lahan.
Selanjutnya pembuatan lubang tanam sesuai dengan model tiang panjatan yang
menggunakan Pupuk Organik Nasa yang berupasuper nasa dengan dosis 3 Kg/
hayati, seperti Natural Glio + pupuk kandang yang telah di fermentasikan dulu selama
2 minggu.Lalu tutup tipis dengan tanah di atas pupuk kandang yang telah di
fermentasikan dengan Natural Glio tersebut. Natural glio berfungsi untuk mencegah
berupa parit diantara baris tanaman. Pembuatan drainase bertujuan untuk menampung
Keberhasilan budidaya buah naga tidak terlepas dari usaha penyiapan bibit yang
berkualitas. Bibit yang bagus , sehat, serta bebas hama penyakit merupakan beberapa
ciri bibit yang berkualitas. Bibit yang telah dipersiapkan dengan baik akan
bibit tergantung dengan sistem budidaya yang digunakan. Perbanyakan bibit dapat
banyak dengan biaya yang murah. 1 buah naga minimal berisi 1.000 biji. Namun cara ini kurang
populer dan jarang dilakukan oleh pembudidaya buah naga karena membutuhkan waktu yang
sangat lama dan sedikit lebih sulit jika dibandingkan dengan teknik perbanyakan vegetatif.
Disamping itu untuk mendapatkan biji yang bernas dan berkualitas juga aga susah, karena harus
dibutuhkan buah yang benar-benar tua dan sehat. Seleksi bijii yang berkualitas juga sulit
dilakukan karena ukuran biji yang sangat kecil dan memiliki penampakan yang sama. Oleh
karena itu, pada artikel ini hanya akan dibahas tentang teknik dan cara perbanyakan vegetatif.
2. Perbanyakan vegetatif adalah perbanyakan tanaman dengan menggunaka bagian dari tanaman itu
sendiri. Teknik perbanyakan ini membutuhkan biaya yang mahal, tetapi tingkat keberhasilannya
lebih tinggi disamping waktu yang dibutuhkan pada fase pemeliharaan lebih singkat.
penyimpangan genetik sangat kecil.Perbanyakan vegetatif yang digunakan dan terbukti berhasil
pada budidaya buah naga adalah dengan stek batang. Perbanyakan dengan stek memiliki tingkat
keberhasilan bibit bertahan hidup lebih tinggi, pertumbuhannya lebih cepat, dan bibit yang
dihasilkan berkualitas tinggi dengan genetik yang serupa dengan induknya. Selain itu teknik stek
batang juga mudah dilakukan.
3. Pengairan
4. Penyulaman Tanaman
6. Pemupukan
9. Sanitasi Kebun
10. Pemanenan
Setelah tanah dan tiang panjatan dibuat, bibit yang telah siap harus segera ditanam di lahan.
Penanaman harus dilakukan dengan hati-hati.
Penanaman yang tidak benar akan mengakibatkan bibit stress dan pertumbuhannya terhambat.
Perhatikan pada saat penanaman media dalam polybag jangan sampai pecah karena akan
membuat bibit kesuliatan beradaptasi akibat mengalami kerusakan akar.
Selain itu, kedalaman penanaman idealnya 20% dari panjang bibit. Penanaman yang terlalu
dalam akan membuat bibit mudah terserang penyakit busuk batang.
Dalam budidaya buah naga, pemeliharaan harus tetap dilakukan secara teratur. Pemeliharaan
pemeliharaan pada budidaya buah naga secara intensif meliputi pengairan, penyulaman,
pengikatan batang atau cabang, pemupukan susulan, pemangkasan, seleksi buah, sanitasi kebun,
serta pengendalian hama penyakit tanaman.Untuk pemupukan susulan bisa menggunakan Pupuk
organik Nasa yang berupa POC Nasa + Supur nasa + Hormonik yang di campurkan dengan
50 % pupuk kimia yang biasa di pakai. apabila tanaman sudah berbuah ditambahkan Power
nutrition supaya berbuah diluar musim serta menjaga kualitas buah Naga tersebut.Dan untuk
pengendalian hama bisa menggunaka pestisida Organik nasa yang berupa Pestona ,BVR, Aero-
810.
Pada dasarnya tanaman buah naga tidak membutuhkan irigasi khusus. Umumnya pengairan
dilakukan dengan sistem tadah hujan. Oleh karena akarnya yang sangat lebat, sehingga buah
naga tahan terhadap kekeringan. Namun buah naga tetap memerlukan air yang cukup selama
pertumbuhannya.
Kekurangan air selama fase vegetatif dapat membuat tanaman layu dan sulit bertunas. Oleh
karena itu penyiraman tetap dilakukan seminggu sekali hingga tanaman berumur 6 bulan. Bila
kondisi tanah terlalu kering, maka penyiraman dilakukan 2-4 hari sekali, tergantung pada kondisi
di lahan.
Pada fase generatif, yang ditandai dengan munculnya bunga dan buah, maka penyiraman
dilakukan setiap 10-14 hari sekali atau menyesuaikan kondisi bila tanah terlalu kering.
Kekurangan air pada fase ini bisa mengakibatkan bunga rontok dan buah yang terbentuk tidak
sempurna. Penyiraman dilakukan pada pagi hari.
Selain dengan penyiraman, pengairan juga bisa dilakukan dengan cara penggenangan. Caranya
yaitu dengan perendaman air di parit sedalam kurang lebih 20 cm. pemenuhan air di parit
dilakukan selama 1-1,5 jam, setelah itu air di parit harus segera dibuang atau dialirkan keluar.
Penyulaman merupakan kegiatan mengganti tanaman yang mati disebabkan karena serangan
hama, penyakit, atau sebab lain.
Tujuan dari penyulaman yaitu agar tanaman bisa berproduksi optimal dan efisiensi lahan tetap
tinggi. Penyulaman dilakukan pada umur 7 hari setelah tanam hingga tanaman berumur 2 bulan.
Letak batang atau cabang perlu diatur agar pertumbuhan tanaman normal dan tidak salah bentuk.
Pengaturan letak turut berpengaruh terhadap kecepatan pertumbuhan tanaman.
Pengikatan yang terlambat membuat pertumbuhan batang atau cabang melengkung dan tidak
teratur. Akibatnya cabang produktif tidak tumbuh ke atas.
Tali pengikat bisa menggunakan tali rafia atau tali lunak lainnya dengan membentuk angaka 8.
Pengikatan jangan terlalu kencang agar batang atau cabang tidak terjepit yang dapat
mengakibatkan luka atau bahkan patah.
Selain itu tujuan pengikatan juga untuk mempermudah akar udara menempel pada tiang panjatan
sehingga memperkokoh posisi tanaman.
Meskipun tanah telah menyediakan hara, akan tetapi ketersediaan haranya tidak mencukupi
untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan tanaman selanjutnya. Oleh karena itu, perlu
diberi pupuk susulan atau pupuk tambahan.
Untuk pemupukan susulan bisa menggunakan Pupuk organik Nasa yang berupa POC Nasa +
Supur nasa + Hormonik yang di campurkan dengan 50 % pupuk kimia yang biasa di pakai.
Apabila tanaman sudah berbuah ditambahkan Power nutrition supaya berbuah diluar musim serta
menjaga kualitas buah Naga tersebut.
Untuk pengendalian hama bisa menggunaka Pestisida Organik Nasayang berupa Pestona
Pemangkasan tanaman bertujuan untuk memperoleh bentuk yang baik sehingga menunjang
pertumbuhan yang baik.
Selain itu, pemangkasan juga bertujuan untuk membuang bagian tanaman yang tidak produktif
seperti cabang yang kerdil atau kurus.
Batang atau cabang yang tidak produktif akan menghambat pembentukan tunas baru dan buah
karena berkompetisi dengan batang produktif dalam memperoleh hara.
Tanaman yang sudah mulai berbungan ditandai dengan munculnya bunga pada cabang produktif.
Seleksi bunga dilakukan saat bunga masih kecil, sehingga nutrisi tidak digunakan untuk
perkembangan bunga yang dibuang.
Pilih 5-6 bunga yang paling besar, sehat, berwarna cerah, dan segar pada setiap cabang produktif
dengan jarak antar bunga kurang lebih 30 cm.
Sanitasi kebun merupakan kegiatan membersihkan kebun dari gulma atau tumbuhan
pengganggu, batang atau cabang bekas pangkasan, serta perawatan saluran irigasi agar tidak
menimbulkan genangan air saat musim hujan.
Tujuan dari Snitasi tersebut adalah untuk mencegah penyebaran hama penyakit, menjaga
kelembaban areal pertanaman, dan pengurangi perebutan unsur hara antara tanaman buah naga
dengan gulma.
Batang atau cabang bekas pangkasan segera dikumpulkan dan dimusnahkan saat melaukan
pemangkasan.
Pencangkulan di sekitar titik tanam dilakukan dengan hari-hati agar tidak merusak perakaran
tanaman buah naga.
2. Warna kulit buah mengkilat dengan sisik berubah dari hijau menjadi kemerahan.
5. Bentuk buah bulat sempurna dan besar dengan bobot diperkirakan 400-600 g.
Waktu panen dilakukan pada pagi hari antara pukul 06.00-09.00 atau sore hari antara
pukul 15.00-17.00. Pemanenan dilakukan saat cuaca cerah dan tidak hujan. Hindari
panen pada kondisi lembab karena dapat memicu serangan patogen pada saat
penyimpanan.
Pemanenan buah naga harus dilakukan dengan benar untuk menjaga kualitas buah.
Gunakan gunting atau alat potong lain yang tajam untuk memotong tangkai buah.
Potong buah tepat pada tangkainya, lakukan dengan hati-hati, jangan sampai melukai kulit buah
maupun percabangan tempat buah tersebut.
Bungkus buah yang telah dipanen dengan koran dan diletakkan ke dalam keranjang dengan
posisi tangkai buah menghadap ke bawah. Bagian bawah keranjang dilapisi dengan daun kering
atau kertas koran.
Bagian atas buah juga dilapisi dengan daun kering atau kertas koran untuk mengurangi tekanan
buah pada lapisan di atasnya.
Tinggi lapisan buah tidak lebih dari 3 lapis agar buah bagian bawah tidak menerima beban
terlalu berat.
Disusun Oleh :
IX A/17
SMP N 1 MINGGIR
2014/2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas Rahmat dan Karunia-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas Karya Ilmiah Sederhana yang berjudul ”MENGENAL
DAN MEMBUDIDAYAKAN BUAH NAGA” dengan baik.
Dalam kesempatan ini pula saya menyampaikan rasa bahagia dan ucapan rasa terima kasih
kepada :
1. Orang tua yang telah membiayai dan memfasilitasi saya untuk mengerjakan dan
menyelesaikan tugas ini.
2. Ibu Sudiyati S.Pd, Selaku Guru Mata pelajaran Bahasa dan Sastra indonesia yang
telah memberi saya tugas ini.
3. Rekan-rekan seangkatan yang selalu memberi motifasi dan dukungan baik secara
Moril maupun secara Materil.
4. Rekan-rekan yang turut membantu dalam pembuatan karya ilmiah ini.
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan karya ilmiah sederhana ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, saya mengharapkan saran dan kritik yang dapat membangun demi
kesempurnaan penyusunan karya ilmiah sederhana yang akan datang.
Yogyakarta, 20 Maret 2015
Penyusun,
(Farhani Riska Septia)
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
Tanaman buah naga merupakan salah satu produk hortikultura yang termasuk komoditas
internasional. Asal buah naga ini adalah Meksiko. Pada tahun 1870, tanaman buah naga dibawa
oleh orang prancis dari Guyana ke Vietnam sebagai tanaman hias. Buah naga adalah buah
tanaman jenis kaktus dari keluarga Hylocereus dan Selenecerius. Nama buah naga tersebut
diberikan pada buah naga yang berasal dari empat jenis tumbuhan, antara lain : Hylocereus
undatus, yang buahnya berwarna merah dengan daging putih, Hylocereus Polyrhizus, yang
buahnya berwarna merah muda dengan daging buah merah, Selenicereus megalanthus dengan
kulit buah kuning dan daging buah putih dan Hylocereus Costaricensi buah naga daging super
merah.
Sejak diperkenalkan sebagai buah yang enak dan memiliki banyak khasiat, dalam ekspo
“Agritec” di Tokyo tahun 1999. Buah naga kian populer dan banyak diburu orang.
Buah naga memang belum banyak dikenal di Indonesia. Buah ini sulit diperoleh di pasar-pasar
tradisional dan hanya dijumpai di pasar swalayan tertentu saja. Selain masih sedikit yang
menanamnya, juga disebabkan tanaman ini masih tergolong jenis tanaman budidaya baru.
Tanaman buah naga dapat dimanfaatkan sebagai obat, buah naga dapat menurunkan kadar
kolesterol, menyeimbangkan kadar gula darah, mencegah kanker usus, menguatkan daya kerja
otot, meningkatkan ketajaman mata. Pada umumnya buah naga dinamakan sebagai pelepas
dahaga karena kandungan airnya yang sangat tinggi, sekitar 90 persen dari berat buah yang
rata-rata mencapai 0,5-1 kg rasannya juga cukup manis karena kadar gulanya yang mencapai
13-18 brinks. Buahnya juga dapat diolah menjadi sirup, sari buah, selai, jelly, dan manisan
kering buah naga. Buah naga dapat mencegah penyakit diabetes mellitus, jantung stroke, dan
penyakit kardiovaskuler.
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitiannya adalah :
PEMBAHASAN
Buah Naga atau Dragon Fruit ini adalah jenis kaktus dari marga Hylocereus dan Selenicereus.
Buah ini berasal dari Meksiko, Amerika Tengah dan Amerika Selatan namun sekarang juga
dibudidayakan di negara-negara Asia seperti Taiwan, Vietnam, Filipina, Malaysia dan termasuk
di indonesia. Pada tahun 1870 tanaman ini dibawa orang Perancis dari Guyana ke Vietnam
sebagai tanaman hias. Kemudian orang Vietnam mengetahui ternyata buah dari tanamanini
dapat dimakan. Cara bertanam orang Vietnam masih secara tradisional seperti cara bertanam
orang India Amerika Selatan. Tumbuhan buah naga ditanam di antara pohon-pohon lain yang
bertindak sebagai panjatan yang murah.
Pada musim buah naga antara bulan Juli dan Oktober, buah ini sangat melimpah di Vietnam,
sampai dihidangkan sebagai pencuci mulut di pesawat Vietnam Airlines.
Jenis buah naga yang telah dibudidayakan ada empat, yaitu buah naga berdaging putih
(Hylocereus undatus), buah naga berdaging merah (H. polyrhizus), buah naga berdaging super
merah (H. costaricensis), dan buah naga berkulit kuning dengan daging putih (Selenicereus
megalanthus).
Buah naga berdaging putih (H. undatus) paling banyak dijumpai di pasaran. Berat buahnya rata-
rata 400-500 gr. Rasanya kurang manis bila dibandingkan dengan buah naga berdaging merah.
Oleh karena itu harga buah naga merah lebih mahal jika dibandingkan dengan buah naga
berdaging putih. Buah naga berdaging merah juga dianggap lebih berkhasiat. Namun beratnya
maksimum hanya 400 gr.
Buah naga paling mahal adalah yang berdaging super merah (super red). Rasanya sangat manis
dengan berat mencapai 900 gr. Jenis ini memiliki batang berlilin, hijau keputih-putihan dengan
tepian tajam, memiliki duri-duri sangat kecil. Panjang bunganya sekitar 30 cm dengan daun-
daun pembalut besar.
Buah naga berkulit kuning dengan daging putih, mempunyai ukuran paling kecil jika
dibandigkan dengan jenis lainnya, hanya sekitar 80-100 gr. Oleh karena itu, buah naga jenis ini
tidak sesuai untuk dikomersilkan. Buah naga jenis ini biasanya ditanam di daerah dingin dengan
ketinggianmlebih dari 800 meter di atas permukaan laut. Buah naga ini memiliki batang hijau
ramping, tepiannya tidak tajam. Bunga berwarna putih. Panjang bunga sekitar 30 cm, dengan
daun-daun pelindung kecil.
Jenis-jenis lain dari buah naga yang umumnya hanya ditanam sebagai tanaman hias adalah
sebagai berikut :
Hylocereus calcaratus, memiliki batang yang lembut, hijau dengan lekukan yang jelas. Panjang
bunga sekitar 35-37 cm, dan lebarnya sekitar 20-30 cm.
Hylocereus escuintlensis, memiliki batang hijau dengan tepian coklat. Panjang bunga 28-31
cm, lebarnya sekitar 24-36 cm.
Hylocereus minutiflorus, memiliki batang hijau, dengan bunganya semacam duri kaku pada
bagian bawahnya. Bunga berwarna merah, dengan panjang 5 cm dan lebarnya 8-9 cm.
Hylocereus monacanthus, memiliki batang hijau abu-abu, dengan tepian tajam. Panjang bunga
dapat mencapai 30 cm. Corong bunga berupa daun-daun pembalut yang letaknya renggang.
Buahnya merah dengan daging buah berwarna hijau.
Hylocereus triangularis, memiliki batang hijau, ramping. Panjang bunga sekitar 20 cm.
Hylocereus ocamponis, memiliki batang berlilin putih, tepian tajam dengan duri seperti jarum.
Panjang bunga 25-32 cm.daun-daun pembalut bunga saling bertumpukan dengan tepian
berwarna ungu.
Hylocereus setaceus, memiliki batang berwarna hijau, agak berduri. Panjang bunganya 19-22
cm. Buahya merah.
Hylocereus stenopterus, memiliki btang yang kecil, lembut, berwarna hijau. Panjang bunga 9-
10 cm, lebarnya 13-15 cm.
Hylocereus trigonus, memiliki batang hijau pinggiran tidak tajam. Panjang bunga sekitar 22
cm, lebar 21 cm. Buahnya merah.
Secara keseluruhan, buah ini baik untuk kesehatan dan dapat memenuhi kebutuhan tubuh akan
zat gizi sehari-hari. Hasil analisis laboraturium oleh Taiwan Food Industry Develop and Research
Autoritis menunjukkan buah naga mengandung zat-zat sebagai berikut :
Air 82,5 – 83 g
Vitamin C 8 – 9 mg
Abu 0,28 g
Lain-lain 0,54 – 0,68 g
1. Protein dari buah naga merah mampu melancarkan metabolisme tubuh, dan menjaga
kesehatan jantung.
2. Serat berfungsi mencegah kanker usus, penyakit kencing manis, dan baik untuk diet.
3. Karoten berfungsi menjaga kesehatan mata, menguatkan otak, dan mencegah penyakit.
Bagian lain dari tanaman buah naga juga bisa dimanfaatkan. Buah naga yang masak memang
dapat langsung dikonsumsi. Sedangkan buah yang belum masak dapat dibuat sup. Bunga buah
naga juga dapat dikonsumsi yaitu dengan menjadikannya sayur urap, digoreng, atau dapat
dikeringkan untuk dijadikan minuman semacam teh.
Dahan atau cabang buah naga juga dapat dimakan yaitu dijadikan salad, urap, digoreng, dan
dijadikan sup. Masakan dari dahan tumbuhan buah naga dipercaya dapat membuang racun
dalam tubuh dan membersihkan pencernaan.
Buah naga juga sangat bermanfaat jika dikonsumsi sehari hari. Selain itu, manfaat buah
naga lainnya secara tidak langsung yang penting adalah untuk menurunkan kadar
kolestrol, memperkuat tulang dan gigi, merawat kesehatan mata, dan merawat
kesehatan jantung. Berikut adalah beberapa manfaat buah naga untuk dikonsumsi
sehari hari
Mengingat manfaat kesehatan sangat banyak sekali, jangan pernah ragu untuk
mengkonsumsi buah naga agar kesehatan anda selalu terjaga sepanjang hari. Buah ini
juga dapat membantu sistem pencernaan tubuh manusia.
Sampai saat ini masih belum ditemukan efek samping konsumsi buah naga, buah ini
dapat dikonsumsi oleh wanita hamil, menyusui, penderita diabetes, penyakit jantung,
hingga penderita asma. Namun perlu diketahui bahwa satu-satu nya efek yang akan
anda terima adalah air seni dan feses yang agak berubah kemerah-merahan. Bayi
berumur 1 tahun juga telah dapat diberikan konsumsi buah naga.
Penyetekkan dilakukan terhadap batang atau cabang tanaman yang pernah berbuah,
setidaknya 3-4 kali. Hal ini berguna agar hasil setek bisa berproduksi lebih cepat dan
produktivitasnya sudah ketahuan dari hasil buah terdahulu.
Pilih batang yang berdiameter setidaknya 8 cm, keras, tua, berwarna hijau kelabu dan
sehat. Semakin besar diameter batang akan semakin baik, karena batang tersebut akan jadi
batang utama tanaman.
Pemotongan dilakukan terhadap batang yang panjangnya sekitar 80-120 cm. Jangan
dipotong semua, sisakan sekitar 20%, bagian yang 80% akan dijadikan calon bibit.
Potong-potong batang calon bibit dengan panjang sekitar 20-30 cm. Ujung bagian atas
dipotong rata, sedangkan pangkal bawah yang akan ditancapkan ke tanah dipotong meruncing.
Gunanya untuk merangsang pertumbuhan akar.
Potongan setek harus memiliki setidaknya 4 mata tunas. Panjang setek bisa lebih
pendek namun konsekuensinya akan berpengaruh pada kecepatan berbuah.
Biarkan batang setek yang telah dipotong-potong tersebut hingga getahnya mengering.
Apabila langsung ditanam getah yang masih basah bisa menyebabkan busuk batang. Untuk
menghindari resiko serangan jamur batang setek bisa di celupkan pada larutan fungisida.
Siapkan bedengan atau polybag untuk menanam setek-setek tersebut. Untuk campuran
tanah atau media tanamnya silahkan lihat cara membuatmedia persemaian.
Siram bedengan atau polybag yang telah diisi dengan media tanam. Kemudian
tancapkan bagian yang runcing dari setek kedalam media tanam sedalam 5 cm.
Berikan naungan atau sungkup untuk melindungi setek tersebut. Lakukan penyiraman
sebanyak 2-3 hari sekali.
Setelah 3 minggu, tunas pertama mulai tumbuh dan naungan atau sungkup harus
dibuka agar bibit mendapatkan cahaya matahari penuh.
Pemeliharaan bibit biasanya berlangsung hingga 3 bulan. Pada umur ini tinggi bibit
berkisar 50-80 cm.
Persiapan budidaya buah naga
Kebutuhan bibit untuk budidaya buah naga seluas satu hektar sekitar 6000-1000 bibit.
Jumlah bibit yang diperlukan tergantung pada metode tanam dan pengaturan jarak
tanam. Kali ini alamtani membahas metode budidaya buah naga dengan tiang panjat
tunggal. Dengan sistem ini dibutuhkan tiang panjat sebanyak 1600 batang dengan
kebutuhan bibit tanaman sebanyak 6400 bibit per hektar.
b. Pengolahan tanah
Setelah tiang panjat disiapkan, buatlah lubang tanam dengan ukuran 60×60 cm dengan
kedalaman 25 cm. Posisi tiang panjat persis terletak ditengah-tengah lubang tanam
tersebut.
Campurkan 10 kg pasir dengan tanah galian untuk menambah porositas tanah.
Tambahkan pupuk kompos atau pupuk kandang yang telah matang sebanyak 10-20 kg.
Tambahkan juga dolomit atau kapur pertanian sebanyak 300 gram, karena buah naga
memerlukan banyak kalsium. Aduk bahan-bahan tersebut hingga merata.
Timbun kembali lubang tanam dengan campuran media di atas. Kemudian siram
dengan air hingga basah tapi jangan sampai tergenang. Biarkan lubang tanam yang
telah ditimbun kembali tersinari matahari dan mengering.
Setelah 2-3 hari, berikan pupuk TSP sebanyak 25 gram. Pemberian pupuk melingkari
tiang panjat dengan jarak sekitar 10 cm dari tiang. Biarkan selama kurang lebih 1 hari.
Kini lubang tanam siap untuk ditanami.
b. Penyiraman
Penyiraman bisa dilakukan dengan mengalirkan air pada parit-parit drainase. Selain itu
juga bisa menggunakan gembor atau irigasi tetes. Sistem irigasi tetes lebih hemat air
dan tenaga kerja namun perlu investasi yang cukup besar.
Penyiraman dengan parit drainase dilakukan dengan merendam parit selama kurang
lebih 2 jam. Bila penyiraman dilakukan dengan gembor, setiap lubang tanam disiram
dengan air sebanyak 4-5 liter. Frekuensi penyiraman 3 kali sehari di musim kering, atau
sesuai dengan kondisi tanah.
Penyiraman bisa dikurangi atau dihentikan ketika tanaman mulai berbunga dan
berbuah. Pengurangan atau penghentian penyiraman bertujuan untuk menekan
pertumbuhan tunas baru sehingga pertumbuhan buah bisa maksimal. Penyiraman tetap
dilakukan apabila tanah terlihat kering dan tanaman layu karena kurang air.
c. Pemangkasan
Terdapat setidaknya tiga tipe pemangkasan dalam budidaya buah naga, yakni
pemangkasan untuk membentuk batang pokok, pemangkasan membentuk cabang
produksi dan pemangkasan peremajaan.
Pemangkasan untuk membentuk batang pokok dilakukan pada batang bibit tanaman.
Tanaman yang baik memiliki batang pokok yang panjang, besar dan kokoh. Untuk
mendapatkan itu pilih tunas yang tumbuh di bagian paling atas batang awal. Tunas
yang tumbuh dibawahnya sebaiknya dipotong saja.
Pemangkasan untuk membentuk cabang produksi dilakukan pada tunas yang tumbuh
pada batang pokok. Pilihlah 3-4 tunas untuk ditumbuhkan. Nantinya tunas ini akan
menjadi batang produksi dan tumbuh menjuntai ke bawah. Tunas yang ditumbuhkan
sebaiknya yang ada di bagian atas, sekitar 30 cm dari ujung atas.
Pemangkasan peremajaan dilakukan terhadap cabang produksi yang kurang produktif.
Biasanya sudah berbuah 3-4 kali. Hasil pangkasan peremajaan ini bisa dijadikan
sumber bibit tanaman.
Hal yang perlu diperhatikan dalam pemangkasan adalah bentuk tanaman. Biasanya
tanaman buah naga tumbuh tidak teratur. Upayakan agar tunas-tunas yang dipilih bisa
membentuk tanaman dengan baik. Sehingga percabangan tidak terlalu rimbun dan
batang yang ada dibawah tajuk bisa terkena sinar matahari dengan maksimal.
Pemanenan
Tanaman buah naga berumur panjang. Siklus produktifnya bisa mencapai 15-20 tahun.
Budidaya buah naga mulai berbuah untuk pertama kali pada bulan ke 10 hingga 12
terhitung setelah tanam. Namun apabila ukuran bibit tanamannya lebih kecil, panen
pertamanya bisa mencapai 1,5-2 tahun terhitung setelah tanam. Produktivitas pada
panen pertama biasanya tidak langsung optimal.
Satu tanaman biasanya menghasilkan 1 kg buah. Dalam satu tiang panjat terdapat 4
tanaman. Berarti dengan jumlah tonggal 1600 dalam satu hektar akan dihasilkan
sekitar 6-7 ton buah naga sekali musim panen. Usaha budidaya buah naga yang
sukses bisa menghasilkan lebih dari 50 ton buah per hektar per tahun.
Ciri-ciri buah yang siap panen adalah kulitnya sudah mulai berwarna merah mengkilap.
Jumbai buah berwarna kemerahan, warna hijaunya sudah mulai berkurang. Mahkota
buah mengecil dan pangkal buah menguncup atau berkeriput. Ukuran b
€M,N uah membulat dengan berat sekitar 400-600 gram.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Jika dulu makan hanya dianggap sebagai sumber energi yang tidak tersedia dan hanya dikenal
mempunyai efek pencahar perut, ternyata adanya hubungan antara konsumsi serat dan insiden
timbulnya beragam penyakit. Sebagai pencegahan penyakit, buah-buahan dan sayuran menjadi
primadona untuk makanan tinggi serat. Tak hanya buah yang umum dikenal dan dijual di pasar,
namun beragai buah aneh atau asing pun ditawarkan seperti halnya buah naga yang kaya akan
khasiat bila mengkonsumsinya.
3.2 Saran
Setelah mengetahui bahwa disetiap bagian buah naga mengandung zat gizi dan manfaat
tersendiri, maka kita hendaknya mau menjadikan buah naga sebagai makanan sehat keluarga.
DAFTAR PUSTAKA
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/140/jtptunimus-gdl-sellasyazi-6967-2-babi.pdf
http://enchancers-salsabila.blogspot.com/2011/12/buah-naga.html
http://manfaat.co.id/manfaat-buah-naga
http://alamtani.com/budidaya-buah-naga.html
http://maizilputra.blogspot.com/2013/06/karya-imiah-tentang-dahsyatnya-
manfaat.html
Buku ‘Mengenal dan Membudidayakan Buah Naga’ karangan Sri Winarsih, S.Pd
http://zipenk.blogspot.co.id/2012/09/proses-terbentuknya-negara-indonesia.html
BAB I
PENDAHULUAN
Dari hasil pengamatan penyusun ketika melakukan penelitian Buah Naga , penyusun
dapat melihat perkebunan buah naga yang merupakan salah satu tempat pembudidayaan buah
baga di Indonesia.Buah Naga juga termasuk komoditi langka di tanah air. Pada tahun 1870
tanaman ini dibawa orang Perancis dari Guyana ke Vietnam sebagai tanaman hias. Oleh orang
Vietnam dan orang Cina buahnya dianggap membawa berkah. Thang loy orang Vietnam ini
kemudian diterjemahkan di Eropa dan negara lain yang berbahasa Inggris sebagai dragon
fruit(buah naga). (http://maizilputra.blogspot.com/2013/06/,jam 11,20)
Karya tulis ilmiyah ini tidak membahas seluruh tentang buah naga, tapi hanya membahas
tentang manfaat dan kandungan gizi bagi tubuh kita.
1.4 Tujuan
Adapun yang menjadi dasar tujuan dari penulisan karya tulis ini ialah sebagai berikut :
KAJIAN PUSTAKA
Ordo : Cactales
Family : Cactaceae
Genus : Hylocereus
Subfamily : Hylocereanea
a. Batang
Batang tersebut berbentuk siku atau segitiga dan mengandung air dalam
bentuk lender dan berlapiskan lilin bila sudah dewasa. Dari batang ini
tumbuh cabang yang bentuk dan warnanya sama dengan batang dan
siku-siku batang maupun cabang dan terdiri dari 4-5 buah duri di setiap
titik tubuh. cabang berbentuk segi tiga dan berwarna hijau kebiru-biruan
atau ungu.
b. Bunga
sekitar 30 cm, akan mulai mekar di sore hari dan mekar sempurna
pada malam hari. Setelah mekar warna mahkota bunga bagian dalam
menyebarkan bau yang sangat harum. Bau harum yang tersebar akan
penyerbukan bunga naga antara lain kelelawar dan serangga pengisap madu.
c. Buah
hitam kecil-kecil. Rasa buah naga manis, segar, dan sedikit asam.
Ketebalan kulit buah naga mencapai 2-3 cm, permukaan kulit buah
d. Akar
Perakaran buah naga bersifat epifit, merambat dan menempel
naga tahan terhadap kekeringan tetapi tidak tahan dalam genangan air
terlalu lama. Meskipun akar dicabut dari tanah, masih bisa hidup
dengan menyerap makanan dan air dari akar udara yang tumbuh pada
e. Biji
hitam, kulit biji sangat tipis tetapi keras. Biji ini dapat digunakan untuk
a. Hylocereus undatus
pitaya adalah buah naga yang kulitnya berwarna merah dan daging
berwarna putih. Warna merah buah ini sangat kontras dengan warna
daging buah. Pada kulit buah terdapat sisik atau jumpai berwarna
hijau. Di dalam buah terdapat banyak biji berwarna hitam. Berat buah
b. Hylocereus polyrhizus
c. Hylocereus costaricensi
Buah Hylocereus costaricensis sepintas memang mirip buah
d. Selenicereus megalanthus
kemanisan mencapai 15-18 briks. Buah yang dijuluki yellow pitaya ini
naga berkulit kuning ini tidak sesuai untuk dikomersilkan. Buah naga
berbagai zat gizi, kandungan gizi yang terdapat dalam 100 gram buah
naga masak segar adalah 0,229 g protein; 0,61 g lemak; 6,3 g kalsium;
vitamin B2; 0,43 mg vitamin B3; 9 mg vitamin C dan air 83 g. Buah naga
mengandung serat yang cukup banyak, mencapai 0,7-0,9 gram per 100
dikonsumsi, sedangkan buah yang belum masak dapat dibuat sup. Bunga
semacam teh. Dahan atau cabang buah naga juga dapat dimakan yaitu
dijadikan salad, urap, digoreng, dan dijadikan sup. Masakan dari bahan
tumbuhan buah naga dipercaya dapat membuang racun dalam tubuh dan
ternak dari dahan tersebut terbukti dapat meningkatkan kadar susu dan
kualitas daging ternak. (http://www.buahnaga.us)rabu ) 29 januari 2014 jam10:21
BAB III
PEMBAHASAN
Buah naga biasanya dikonsumsi dalam bentuk buah segar sebagai penghilang dahaga
karena buah naga mengandung kadar air tinggi. Adapun manfaat buah naga secara umum
adalah: sebagai antikanker dan antioksidan, menyembuhkan rematik dan asam urat,
menyeimbangkan kadar gula darah, meningkatkan kesehatan mata, melancarkan pencernaan
dan mencegah konstipasi, perlindungan kesehatan mulut, mengurangi kolesterol, pencegahan
pendarahan serta mengobati keluhan keputihan. Selain manfaat tersebut, tentu saja buah naga
masih memiliki beragam manfaat lainnya yang begitu dahsyat. Bahkan setiap nutrisi atau zat
gizi pada buah naga mempunyai manfaat tersendiri bagi kesehatan, kecerdasan, dan kecantikan
manusia. Adapun manfaat dari setiap nutisi pada naga merah adalah: protein yang mampu
meningkatkan metabolisme tubuh dan menjaga kesehatan jantung, serat yang bermanfaat
untuk mencegah kanker usus dan kencing manis serta membantu program diet, karoten yang
bermanfaat bagi kesehatan mata menguatkan otak mencegah masuknya penyakit, kalsium
yang bermanfaat untuk menguatkan tulang, zat besi untuk menambah darah, vitamin
mencegah demam menambah selera makan menurunkan kolesterol serta vitamin untuk
menambah kelicinan, kehalusan kulit dan mencegah jerawat.
Dalam 100 g buah naga, mengandung kalori 60 kkal, protein 0, 53 g, karbohidrat 11, 5 g,
serat 0,71 g, kalsium 134,5 mg, fosfor 87 mg, zat besi 0,65 mg, vitamin C 9,4 mg, serta
kandungan airnya sebanyak 90%.
Sumber Vitamin C
Buah naga kaya akan vitamin C yang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Buah
naga yang dikeringkan terbukti mengandung 10 kali lebih banyak vitamin C yang Dibutuhkan
tubuh.
Buah naga memiliki kandungan serat yang cukup tinggi. Kandungan serat pada buah
naga yang mencapai 0,7 – 0,9 g juga sangat berguna bagi kesehatan tubuh. Jika ingin terhindar
dari penyakit maka tidak salah bila mengkonsumsi buah naga. Perlu kita ketahui bahwa
berbagai penyakit dapat timbul akibat pola makan yang salah kurang serat. Penyakit-penyakit
tersebut antara lain penyakit jantung koroner, stroke, diabetes, gangguan pencernaan,
kerusakan gigi dan gusi, serta kegemukan.
1. Serat berguna menurunkan kadar kolesterol dan mencegah konstipasi karena menyerap air
ketika melewati saluran pencernaan sehingga tekstur feses menjadi lunak. Agar terbebas dari
masalah sembelit, konsumsi serat harus diimbangi dengan asupan air yang cukup. Jika kurang
minum, serat akan memperparah sembelit atau gangguan pada usu besar.
2. Serat tidak hanya membuat perut terasa lebih penuh, tetapi juga mengurangi masalah
pencernaan, termasuk memangkas resiko kanker kolon.
3. Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa dalamm jumlah besar, serat bisa membantu
mengatur kadar gula darah dan insulin. Maka, orang yang sering kali mengonsumsi serat
cenderung lebih langsing.
4. Asupan serat tinggi (khususnya produk serelia) terbukti memperlambat timbulnya plak oleh
kolesterol pada wanita yang menderita penyakit jantung.
5. Konsumsi serat yang cukup akan melindungi jantung dengan menurunkan kolesterol jahat
(LDL) tanpa mengurangi kadar kolesterol baik (HDL). Ini dikarenakan pangan tinggi serat
umumnya rendah kandungan lemak jenuh dan kolesterol.
6. Serat membuat makan jadi lebih lambat dan perut cepat terasa penuh sehingga cocok
untuk metode menurunkan berat badan dan mengontrol kalori.
7. Adanya serat meningkatkan pelepasan enzim pencernaan dan mengatur hormon pankreas.
8. Serat yang cukup membantu kerja usus, mengurangi resiko divertikulosis (terbentuknya
kantong tidak normal pada dinding usus), wasir, serta meningkatkan kecepatan melenyapkan
zat-zat berbahaya dalam makanan.
9. Serat yang larut sangat lembut dan dapat menolong orang yang mengalami iritasi pada
usus.
Antioksidan yang terkandung dalam buah naga mampu mencegah penyakit kanker.
Caranya ambilah 500 grm buah naga, kemudian diblender sampai halus dan minumlah setiap
hari.
2. Menjaga Kesehatan Jantung
Selain berolahraga mengonsumsi buah naga juga membantu menjaga kesehatan jantung
kita. Kandungan Vitamin C, B1, B2, dan B3 yang terkandung dalam buah naga mampu menjaga
kesehatan jantung kita.
3. Mencegah Diabetes Melitus
Mengonsumsi makanan yang tidak sehat dan berlebihan bisa berakibat
terkena diabetesmelitus. Maka dari itu, untuk menjaga terkena penyakit tersebut selain
mengatur hidup sehat dan pola makan usahakan mengonsumsi buah naga. Karena didalamnya
terdapat zat yang efektif untuk mengurangi kadar gula dalam darah.
4. Meningkatkan Kekebalan Tubuh
Buah naga mengandung Vitamin C yang sangat tinggi. Kandungan Vitamin c tersebut
mampu meningkatkan kekebalan tubuh kita. Buah naga juga sangat baik dikonsumsi oleh anak
dalam masa pertumbuhan.
5. Merawat Kesehatan Kulit
Caranya ambil satu buah naga dan kupas kulitnya, haluskan. Lalu buah naga yang telah
diblender dimasukkan kedalam gelas dan ambil airnya dengan sendok usapkan pada wajah.
Lakukan secara teratur setiap hari.
Dampak buah naga kalau kita makan buah yang sangat enak ini, terkadang membuat
kita lupa diri sehingga makan terlalu banyak. Dampak buruk seperti sakit perut dan kembung
lah yang akan muncul jika makan buah ini kebanyakan.
Untuk menghindari hal seperti ini sebaiknya makan nasi dulu sebelum makan buah naga.
Untuk menjaga kesegarannya sebaiknya simpan di lemari es dan jangan dimakan jika sudah
tidak segar atau layu.( Wirakusumah, Emma S. 2007 hal 5)
BAB IV
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Dalam 100 g buah naga, mengandung kalori 60 kkal, protein 0, 53 g, karbohidrat 11, 5 g,
serat 0,71 g, kalsium 134,5 mg, fosfor 87 mg, zat besi 0,65 mg, vitamin C 9,4 mg, serta
kandungan airnya sebanyak 90%.
1. Mencegah Kanker
Buah naga memiliki kandungan serat yang cukup tinggi. Kandungan serat pada buah
naga yang mencapai 0,7 – 0,9 g juga sangat berguna bagi kesehatan tubuh. Jika ingin terhindar
dari penyakit maka tidak salah bila mengkonsumsi buah naga. Perlu kita ketahui bahwa
berbagai penyakit dapat timbul akibat pola makan yang salah kurang serat. Penyakit-penyakit
tersebut antara lain penyakit jantung koroner, stroke, diabetes, gangguan pencernaan,
kerusakan gigi dan gusi, serta kegemukan.
Kalau makan buah naga terlalu bnyak dapat menyebabkan dampak buruk seperti sakit
perut dan kembung lah yang akan muncul jika makan buah ini kebanyakan.
BAB V
PENUTUP
A. Saran
Setelah mengetahui bahwa disetiap bagian buah naga mengandung zat gizi dan manfaat
tersendiri, maka kita hendaknya mau menjadikan buah naga sebagai makanan sehat keluarga.
Demikian yang dapat saya sampaikan dalam pembuatan karya tulis ilmiyah ini, semoga
bermanfaat dan barokah untuk anda semua, dan semoga melalui pembuatan karya ilmiyah ini
kami dapat menambah ilmu pengetahuan kami, dan juga bagi yang membaca. Kami mohon
maaf apabila ada salah-salah kata, dan kata-kata yang kurang berkenan di hati pembaca. Kami
pun tidak lupa memohon kritik serta saran para pembaca untuk makalah yang kami buat ini.
Sekian dan Terimakasih.
DAFTAR PUSTAKA
http://kti-ku.blogspot.co.id/2014/12/manfaat-buah-naga.html
Manfaat Buah Naga
Buah naga yang kini sedang “booming” di Indonesia ternyata sangat baik untuk
kesehatan. Dan tentunya memiliki banyak sekali manfaatnya untuk tubuh. Buah naga
merupakan buah dari beberapa jenis kaktus dari marga Hylocereus dan Selenicereus.
Kebanyakan orang mengira buah yang dianggap membawa berkah ini berasal dari
Cina. Mungkin karena buah naga hampir selalu hadir dalam setiap ritual atau upacara
adat di Cina. Padahal, buah ini aslinya berasal dari Amerika Latin yang kemudian
menyebar ke Israel, Australia, Cina, dan negara Asia Timur lainnya, Srilanka, dan
akhirnya Asia Tenggara. Dalam 100 g buah naga, mengandung kalori 60 kkal, protein
0, 53 g, karbohidrat 11, 5 g, serat 0,71 g, kalsium 134,5 mg, fosfor 87 mg, zat besi 0,65
mg, vitamin C 9,4 mg, serta kandungan airnya sebanyak 90%. Beberapa jenis kaktus
yang menghasilkan buah naga antara lain:
Hylocereus undatus, yang buahnya berwarna merah dengan daging buah
putih.
Hylocereus polyrhizus, yang buahnya berwarna merah muda dengan daging
buah merah.
Selenicereus megalanthus, dengan kulit buah kuning dan daging buah putih.
Hylocereus costaricensis, buah naga dengan warna buah yang sangat merah.
1. Menurunkan Gula Darah dan Mencegah Diabetes
Buah naga merah mengandung gula sederhana sehingga sangat bagus untuk
dikonsumsi oleh penderita diabetes, bahkan para penderita diabet dianjurkan untuk
sering mengkonsumsi buah naga merah. Hal ini karena ada penelitian yang
menunjukan bahwa dengan mengkonsumsi buah naga merah maka kadar glukosa
dalam darah menjadi turun.
Buah naga merah mengandung serat alami yang tinggi. Serat sangat bagus untuk
melancarkan pencernaan yang bermasalah. Sangat dianjurkan untuk
mengkonsumsinya jika anda sering tidak lancar BAB dan terkena sembelit. Dianjurkan
juga untuk yang sedang diet rajin mengkonsumsi buah naga merah. Fiber atau serat
juga berfungsi sebagai zat yang melawan dan mencegah penyakit seperti serangan
jantung, stroke dan gangguan kardiovaskular. Kandungan betakaroten dalam buah
naga merah membuat vitamin A bekerja dan memperbaiki penglihatan.
Kekebalan tubuh kita akan kuat jika vitamin C dalam tubuh terpenuhi. Nah karena buah
naga merah ini mengandung banyak vitamin C maka buah naga bisa dijadikan alternatif
sebagai asupan vit. C bagi tubuh kita. Kekebalan tubuh biasanya akan terganggu pada
saat musim yang tidak menentu atau musim yang ekstrim yang kadang panas kadang
hujan. Mending makan buah naga merah untuk menjaga daya tahan tubuh, enak kan..
Kandungan fosfor dan kalsium pada buah naga sangat baik untuk memperkuat tulang
dan gigi. Sebagaimana kita tahu bahwa tulang dan gigi sangat memerlukan asupan
fospor dan kalsium yang cukup agar tulang dan gigi kita sehat. Jadi jika ingin sehat
tulang dan gigi alternatifnya adalah rajinlah makan buah naga merah. Tapi jangan lupa
tetep sikat gigi ya..
Nah, biar anda bisa mendapatkan buah naga yang kualitasnya baik, cobalah beberapa
tips berikut ini saat akan membeli buah naga.
1. Periksa kulit luar buah naga. Buah naga memiliki warna pink yang cerah dan
mulus. Jika ada noda-noda kotor, memar, atau bekas pisau, sebaiknya dihindari.
Carilah buah naga yang warnanya merata.
2. Sentuh batah buah naga. Batang yang empuk menunjukkan bahwa buah naga
tersebut sudah matang.
3. Periksa juga daun atau kelopak yang menutupi kulit buah naga. Mereka pun
harus berwarna cerah tanpa ada warna kecoklatan pada ujung-ujungnya.
4. Seperti buah alpukat atau buah mangga, buah naga yang sudah matang juga
bisa diukur dari kekenyalan dagingnya. Tekan jari Anda ke dalam kulit buah naga, jika
terlampau keras berarti buah itu belum matang.
5. Cium aroma buah naga. Jika Anda mencium aroma tropis yang ringan artinya
daging di dalam kulit buah naga itu telah matang dan manis.
6. Tempatkan buah naga yang sudah Anda beli pada suhu kamar untuk
memastikan kematangannya. Buah yang matang biasanya berwarna merah muda/pink.
Setelah itu, Anda bisa menyimpan buah naga yang sudah matang di dalam kulkas
selama lima hari.
http://annetmbejie.blogspot.co.id/2012/11/cara-budidaya-buah-naga.html
CARA BUDIDAYA BUAH NAGA
Buah Naga telah lama dikenal oleh rakyat Tionghoa kuno sebagai buah yang
membawa berkah. karena biasanya buah naga diletakkan diantara patung naga di
altar.Oleh karena itu orang Vietnam menyebut buah naga atau dalam bahasa Vietnam
disebut dengan nama Thang Loy di Thailand diberi nama Keaw Mang Kheon, dalam
istiiah Inggris diberi nama DRAGON FRUIT clan di Indonesia dikenal dengan nama
BUM NAGA Sebenarnya tanaman ini bukan tanaman asil daratan Asia, tetapi
merupakan tanaman ask Meksiko clan Amerika Selatan bagian utara ( Colombia ).
Pada awainya buah naga ini dibawa kekawasan Indocina ( Vietnam ) oleh seorang
Perancis sekitar tahun 1870. dari Guyama Amerika Selatan sebagai hiasan sebab
sosoknya yang unik dan bunganya yang cantik dan berwarna putih. Baru sekitar tahun
1980 setelah dibawa ke Okinawa Jepang tanaman ini mendunia karena sangat
menguntungkan. Pada tahun 1977 buah ini dibawa ke Indonesia clan berhasil
disemaikan kemudian dibudidayakan. Buah naga kaya akan vitamin dan mineral
dengan kandungan serat cukup banyak sehingga cocok untuk diet.
Beberapa khasiat dari DRAGON FRUIT adalah :
1. Penyeimbang kadar gula
2. Pencegah Kolesterol tinggi
3. Pencegah kanker usus
2. Persiapan Lahan
Persiapkan tiang penopang untuk tegakan tanaman, karena tanaman ini tidak
mempunyai batang primer yang kokoh. Dapat menggunakan tiang dari kayu atau beton
dengan ukuran 10 cm x 10 cm dengan tinggi 2 meter, yang ditancapikan ke tanah
sedalam 50 cm. Ujung bagian atas dari tiang penyangga diberi besi yang berbentulk
lingkaran untulk penopang dari cabang tanaman
Sebulan sebeium tanam, terlebi dahulu dibuatkan Wbang tanan dengan ukuran 40 x 40
x 40 cm dengan jarak tanam 2 m x 2,5 m, sehingga dalam 1 hektar terdapat sekitar
2000 lubang tanam penyangga
Setiap tiang/pohon penyangga itu dibuat 3 – 4 Lubang tanarn dengan jarak sekitar 30
cm dari tian penyangga.
Lubang tanam tersebut kemudian diberi pupuk kandang yang masak sebanyak 5 – 10
kg dicampur dengan tanah
4. Pemeliharaan
Pengairan
Pada tahap awal perturnbuhan pengairan dilakukan 1 – 2 hari sekali. pemberian air
berlebihan akan menyebabkan terjadinya pembusukan
Pemupukan
Pernupukan tanaman diberikan pupuk kandang, dengan interval pemberian 3 bulan
sekali, sebanyak 5 – 10 Kg.
Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT)
Sementara belum ditemukan adanya serangan hama clan penyakit yang potensial.
Pembersilhan lahan atau pengendalian gulma dilakukan agar tidak mengganggu
pertumbuhan tanaman
Pemangkasan
atang utama ( primer ) dipangkas, setelah tinggi mencapai tiang penyangga ( sekitar 2
m ), clan ditumbuhkan 2 cabang sekunder, kemudian dari masing-masing cabang
sekunder dipangkas lagi clan ditumbuhkan 2cabang tersier yang berfungsi sebagai
cabang produksi.
5. Panen
Setelah tanaman umur 1,5 – 2 tahun, mulai berbunga dan berbuah. Pemanenan pada
tanaman buah naga dilakukan pada buah yang memiliki ciri – ciri warna kulit merah
mengkilap, jumbai / sisik berubah warna dari hijau menjadi kernerahan. Pemanenan
dilakulkan dengan menggunakan gunting, buah dapat dipanen saat buah mencapai
umur 50 hari terhitung sejak bunga mekar
Dalam 2 tahun pertama. setiap tiang penyangga mampu menghasilkan buah 8 s / d 10
buah naga dengan bobot sekitar antara 400 – 650 gram
Musim panen terbesar buah naga terjadi pada bulan September hingga Maret
Umur produktif tanaman buah naga ini berkisar antara 15 – 20 tahun
yhttp://amy01rahmi.blogspot.co.id/2012/12/teknik-budidaya-dan-analisis-usaha-buah.htmla dan
analisis usaha buah naga
BAB VI
HASIL DAN PEMBAHASAN
6. Pasca Panen
Setelah pemanenan dilakukan yaitu dilakukan pasca panen. Dimana petani melakukan
beberapa proses pasca panen seperti berikut ;
1. Seleksi/Sortasi
Dari hasil panen tidak semua buah yang dipanen berkualitas baik untuk
memenuhi kebutuhan pasar. Seleksi (sortasi) dan grading (pengkelasan) untuk
meningkatkan performen. Kegiatan sortasi dan grading dilakukan oleh beberapa
pekerja tetap, dimana buah naga yang berukuran besar, sedang, dan kecil dipisahkan
dalam keranjang buah yang telah disiapkan dengan ukuran 400-650 gram, dengan
warna kulit merah mengkilap, dan buah naga telah berumur 50 hari terhitung sejak
bunga mekar.
2. Pengumpulan/Penampungan
Lokasi penampungan sementara dekat dengan tempat pemanenan tepatnya
terdapat sebuah pondok kecil didekat lahan. Wadah penampungan berupa argo dan
keranjang yang digunakan untuk mengangkut hasil panen dari lahan ke gudang
penyimpanan. Buah naga harus dihindarkan dari kontak langsung dengan sinar
matahari. Untuk menjaga kesegaran buah naga yang nantinya akan diolah maupun di
pasarkan.
3. Perlakuan Sebelum Pengemasan
a. Pengemasan
Pengemasan yang dilakukan oleh petani buah naga untuk
menghindari kerusakan fisik selama pengangkutan berupa keranjang. Bahan
pengemas luar untuk tingkat pengecer (kemasan dalam) terbuat dari kertas dan pastik.
b. Penyimpanan
Tujuan penyimpanan adalah untuk mempertahankan mutu dan kesegaran buah-
naga serta untuk memperpanjang masa simpannya. Disini petani tidak melakukan
penyimpanan karena setelah di panen buah naga langsung di pasarkan.
c. Transportasi
Pada saat pengiriman barang dari petani kepedagang maupun suwalayan
yang memesan petani menggunakan mobil boks agar buah naga yang di angkut
terhindar dari matahari, dan buah naga di masukkan kedalam kemasan kardus
untuk menghindarkan terjadinya gesekan yang akan membuat buah naga
menjaadi rusak dan dapat menurunkan kualitas buah naga, pengangkutan
dilakukan selama 1 hari.
4.2. Analisis Usahatani Buah Naga
Berikut tabel Perkiraan Analisis Usahatani Buah Naga dengan luas lahan 1 Ha di Desa
Alubu, Kecamatan Peurelak Barat, Kabupaten Aceh Timur.
Tabel 3.Perkiraan Analisa Usaha Tani Buah Naga dengan luas lahan 1 Ha di Desa Alubu, Kecamatan
Peurelak Barat, Kabupaten Aceh Timur.
No Uraian Volume Satuan Harga (@) Jumlah (Rp)
(Rp)
1. Biaya Produksi
a. Sewa Lahan selama 1000 m2 Rp 3.000,000,- Rp 15.000.000,-
5 tahun
b. Peralatan
- Cangkul 4 Buah Rp 30.000,- Rp 120.000,-
- Gembor 4 Buah Rp 15.000,- Rp 60.000,-
- Parang 4 Buah Rp 25. 000,- Rp 100.000,-
- Bambu 2.000 Batang Rp 3000,- Rp 6.000.000,-
- Besi + Ban 2.500 Buah Rp 800,- Rp 2.000.000,-
Jumlah Biaya Produksi Rp 8.280.000,-
2. Sarana Produksi
a.Benih buah naga 2.000 Batang Rp 30.000,- Rp 60.000.000,-
(stek)
b. Pupuk
- Pupuk Kandang 64.000 Kg Rp 150,- Rp 9.600.000,-
Jumlah sarana produksi Rp 69.600.000,-
3. Tenaga Kerja
- Pengolahan tanah 5 HKP Rp 40.000,- Rp 1.000.000,-
(5 hari)
- Tanam (2 hari) 3 HKP Rp 40.000,- Rp 240.000,-
- Penyiraman (1 1 HKP Rp 30.000,- Rp 600.000,-
minggu sekali) 20 x
penyiraman.
- Pemupukan (3 3 HKP Rp 40.000,- Rp 2.400.000,-
bulan sekali) 20 x
pemupukan.
- Penyiangan (6 x) 3 HKP Rp 35.000,- Rp 630.000,-
- Panen dan Pasca 3 HKP Rp 40.000,- Rp 120.000,-
Panen
- Transportasi 1 HKP Rp 2.000.000,- Rp 2.000.000,-
Jumlah biaya tenaga Rp 6.990.000,-
kerja
Total biaya (Modal) Rp 99.870.000,-
4.3. Analisis Biaya dan Pendapatan Usahatani.
No. Keterangan Harga (Rp)
1. Biaya Usahatani
a. Sewa lahan 5 tahun Rp. 15.000.000,-
b. Nilai penyusutan Rp. 7.500,-
c. Pupuk Rp. 69.600.000,-
d. Tenaga kerja Rp. 6.990.000,-
Total biaya produksi (TC) Rp. 91.597.500,-
2. Pendapatan usahatani
a. Panen tahun ke 1:
10 x 2000 x 0,5 kg Rp. 350.000.000,-
Total produksi/pendapatan 10.000 kg x Rp. 350.000.000,-
Rp.35.000,- (TR)
3. Keuntungan Usahatani (TR – TC) Rp. 258.402.500,-
http://ndar3006.blogspot.co.id/2015/06/makalah-budidaya-buah-naga.html
1.3. Tujuan
1. Menginformasikan asal usul dan jenis buah naga.
2. Menginformasikan teknik pembudidayaan buah naga.
3. Menginformasikan manfaat pembudidayaan buah naga.
1.4. Manfaat
1. Dari hasil membuat karya ilmiah dapat di jadikan sebagai bahan referensi.
2. Dapat menanbah hasil penelitian dan wawasan tentang budidaya.
1.5. Metode
1. Membaca
Metode membaca adalah, penulis membaca berbagai sumber yang berkaitan dengan buah
naga Penulis membaca di buku dan dari situs internet. Agar penulis dapat mengumpulkan data
yang akurat.
2. Pengelompokaan data.
Metode pengelompokkan data adalah penulis mengelompokkan data-data yang di dapat
dari bebrbagai situs.
BAB II
ASAL USUL DAN JENIS BUAH NAGA
2. Hylocereus polyrhizus
Hylocereus polyrhizus yang lebih banyak dikembangkan di Cina dan Australia ini
memiliki buah dengan kulit berwarna merah dan daging berwarna merah keunguan. Kulitnya
terdapat sisik atau jumbai hijau. Rasa buah lebih manis dibanding Hylocereus undatus, kadar
kemanisan mencapai 13-15 briks. Tanamannya lebih kekar dibanding Hylocereus undatus. Duri
pada batang dan cabang berjarak lebih rapat. Tanaman ini tergolong jenis yang sangat rajin
berbunga, bahkan cenderung berbunga sepanjang tahun. Sayangnya tingkat keberhasilan bunga
menjadi buah sangat kecil, hanya mencapai 50 % sehingga produktivitas buahnya tergolong
rendah. Bahkan jenis ini termasuk jenis tanaman yang buahnya hanya berukuran kecil. Rata-rata
berat buahnya hanya sekitar 400 g. Lokasi penanaman yang ideal pada ketinggian rendah sampai
sedang.
3. Hylocereus costaricensis
Buah Hylocereus costaricensis sepintas memang mirip buahHylocereus
polyrhizus. Namun, warna daging buahnya lebih merah. Itulah sebabnya tanaman ini disebut
buah naga berdaging super merah. Batangnya bersosok lebih besar dibanding Hylocereus
polyrhizus. Batang dan cabangnya akan berwarna loreng saat berumur tua. Berat buahnya sekitar
400-500 g. Rasanya manis dengan kadar kemanisan mencapai 13-15 briks. Tanamannya sangat
menyukai daerah yang panas dengan ketinggian rendah sampai sedang.
4. Selenicereus megalanthus
Selenicereus megalanthus berpenampilan berbeda dibanding jenis anggota genus
Hylocereus. Kulit buahnya berwarna kuning tanpa sisik sehingga cenderung lebih halus.
Walaupun tanpa sisik, kulit buahnya masih menampilkan tonjolan-tonjolan. Rasa buahnya jauh
lebih manis dibanding buah naga lainnya karena memiliki kadar kemanisan mencapai 15-18
briks. Sayangnya, buah yang dijuluki yellow pitaya ini kurang popular dibanding jenis lainnya.
Hal ini kemungkinan besar disebabkan oleh bobot buahnya yang tergolong kecil, hanya sekitar
80-100 g/buah. Tanamannya tidak seperti Hylocereus karena tampil lebih mungil dengan warna
hijau terang. Pertumbuhan tanaman ini akan optimal bila ditanam di daerah dingin dengan
ketinggian tempat lebih dari 800 m dpl.
2.4.3. Penanaman
Setelah tanah diolah dan digemburkan, batang stek atau bibit buah naga yang sudah
disiapkan dapat segera ditanam. Ada dua sistem penanaman buah naga, yaitu sistem tunggal dan
sistem kelompok.
Penanaman buah naga sistem tunggal dilakukan dengan menggunakan satu tiang
panjatan. Pada tiang panjatan tersebut ditanam tiga atau empat bibit buah naga. Pembuatan
lubang tanah disesuaikan dengan ukuran panjang bibit. Bibit yang ditanam harus merapat pada
tiang panjatan sedalam 5-7 cm. Setelah ditanam, bibit diikat kuat pada tiang panjatan
menggunakan tali raffia atau mengguanakan kawat supaya bibit tidak roboh.
Penanaman buah naga sistem kelompok dilakukan dengan menggunakan dua atau lebih
tiang panjatan. Tiang panjatan ini dibuat mirip dengan tiang untuk menjemur pakaian dengan
panjang 4 m yang dapat menampung 20-26 tanaman buah naga. Jarak tanam antarbaris 30 cm
dan antar tanaman dalam baris juga 30 cm. Bibit dirapatkan dan diikat pada tiang panjatan
seperti penanaman buah naga sistem tunggal.
3.1. Kesimpulan
1. Buah naga berasal dari Amerika, namun tanaman ini lebih dikenal sebagai tanaman dari Asia
karena dikembangkan secara besar-besaran di Asia seperti Vietnam dan Thailand.
2. Buah naga memiliki empat jenis yaitu Hylocereus undatus, Hylocereus polyrhizus, Hylocereus
costaricensis, dan Selenicereus megalanthus.
3. Budi daya buah naga dapat diakukan di kebun dan di pot.
4. Budi daya buah naga bermanfaat dalam bidang ekonomi dan kesehatan.
3.2. Saran
Disarankan kepada pembaca agar langkah-langkah pembudidayaan dilakukan secara
bertahap agar dapat didapatkan hasil yang baik, dan juga bisa diterapkan di bukan hanya
disekolah ataupun penelitian, tetapi dalam kehidupan bermasyarakat
DAFTAR PUSTAKA
Hardjadinata S. 2010. Budi Daya Buah Naga Super Red Secara Organik. Jakarta : Penebar Swadaya.
Kristanto D. 2009. Buah Naga, Pembudidayaan di Pot dan di Kebun. Jakarta : Penebar Swadaya.
[ Tim Karya Tani Mandiri ]. 2010. Pedoman Bertanam Buah Naga. Bandung : Nuansa Aulia.
https://budidayatanaman.wordpress.com/tag/manfaat-buah-naga/
Budidaya Buah Naga
Kesempatan kali ini dicoba dipaparkan cara budidaya buah naga. Buah naga dalam
bahasa inggris dikenal sebagai Pitaya. Sedangkan Pitaya dalam bahasa jawa artinya
adalah cekatan. Buah naga ini masuk dalam jenis kaktus dari marga Hylocereus dan
Selenicereus. Asal Buah ini dari negara Meksiko, Amerika Tengah dan Amerika Selatan
namun sekarang juga dibudidayakan di negara-negara Asia seperti Taiwan, Vietnam,
Filipina, Indonesia dan Malaysia. Buah ini juga dapat ditemui di Okinawa, Israel,
Australia utara dan Tiongkok selatan. Hylocereus hanya mekar pada malam hari. Tapi
bukan bunga sedap malam.
1. Persyaratan tanam:
Untuk buah naga, jenis tanah atau lahan apa saja dapat di lakukan penanaman. Yang
penting terpapar sinar matahari secara penih. Lahan di Daerah tropis cocok untuk
Tanaman ini. Di Pantau, atau di dataran rendah, pada ketinggian 20 – 500 m diatas
permukaan laut adalah lahan paling cocok untuk menanam buah naga. Lebih baik lagi
dengan tanah yang gembur, berpori, banyak mengandung bahan organik dan banyak
mengandung unsur hara dan tentu saja ini bisa diupayakan. Ph tanah ideal adalah 5 –
7 dengan air yanng cukup tersedia, karena tanaman ini peka terhadap kekeringan dan
akan membusuk bila kelebihan air. Paparan matahri penuh diperlukan untuk porses
generatif atau pembungaan dan pembentukan buah.
2. Persiapan lahan
Diperlukan tiang penopang untuk tegakan tanaman, biasanya tiang beton dengan
ukuran 10 cm x 10 cm dengan tinggi 2 meter, dan dibagian atas diberi beton
berbentuk hhurf X sebagai penopang cabang tanaman buah naga. Tiang ini
ditancapikan ke tanah sedalam 50 cm. Sebulan sebeium tanam, terlebi dahulu
dibuatkan lubang tanan dengan ukuran 40 x 40 x 40 cm dengan jarak tanam 2 m x 2,5
m, sehingga dalam 1 hektar terdapat sekitar 2000 lubang tanam penyangga .Setiap
tiang/pohon penyangga itu dibuat 3 – 4 Lubang tanarn dengan jarak sekitar 30 cm dari
tian penyangga. Lubang tanam tersebut kemudian diberi pupuk kandang yang masak
sebanyak 5 – 10 kg atau supermasa dicampur dengan tanah
3. Persiapan bibit
4. Pemeliharaan
a.Pengairan
Pada tahap awal pertumbuhan pengairan dilakukan 1 – 2 hari sekali. pemberian air
berlebihan akan menyebabkan terjadinya pembusukan
b. Pemupukan
Pemupukan tanaman diberikan pupuk kandang atau super nasa, dengan interval
pemberian 3 bulan sekali, sebanyak 5 – 10 Kg. Setiap seminggu sekali, disemprot
dengan POC NASA dan hormonik.
5. Panen
Setelah tanaman umur 1,5 – 2 tahun, mulai berbunga dan berbuah. Pada masa masa
pembentukan bunag dan buah ini, pemupukan dengan POWER NUTRISI akan
memperbaiki mutu dan kuantitas bunga dan buah. Penyemptotan dengan POC
NASA dan Hormonik tetap dilakukan seminggu sekali.
POC NASA, Hormonik, Supernasa. Power Nutrisi yang digunakan dalam budidaya ini
dipasarkan oleh PT Natural Nusantara. Selain produk produk tersebut, PT Natural
Nusantara juga merupakan main distributor Crystal X.
Pemanenan pada tanaman buah naga dilakukan pada buah yang memiliki ciri – ciri
warna kulit merah mengkilap, jumbai / sisik berubah warna dari hijau menjadi
kernerahan. Pemanenan dilakulkan dengan menggunakan gunting, buah dapat dipanen
saat buah mencapai umur 50 hari terhitung sejak bunga mekar Dalam 2 tahun
pertama. setiap tiang penyangga mampu menghasilkan buah 8 s / d 10 buah naga
dengan bobot sekitar antara 400 – 650 gram.
Musim panen terbesar buah naga terjadi pada bulan September hingga Maret.
Umur produktif tanaman buah naga ini berkisar antara 15 – 20 tahun.
Buah naga biasa dikonsumsi kangsung dan dikenal di masyarakat sebagai penangkal
stroke. Bisa juga dikonsumsi sebagai Jus Buah Naga. Apa saja Manfaat Buah
Naga ini? Buah nagadipercaya berkhasiat untuk Penyeimbang kadar gula darah,
membersihkan darah, Menguatkan ginajal, Menyehatkan lever, Perawatan
kecantikan, Menguatkan daya kerja otak, Meningkatkan ketajaman Mata, Mengurangi
keluhan panas dalam dan sariawan, Mensatbilkan Tekanan Darah, Mengurangi
Keluhan Keputihan, Mengurangi Kolesterol dan mencegah Kanker usus, Mencegah
Sembelit dan Memperlancar Feses.Terlepas dari manfaat itu semua, yang jelas makan
Buah Naga Merah yang sudah masuk kulkas, rasanya, suegerrrr… Anda tertarik
menanam atau mau makan buah naga atau mau minum jus buah naga? Silahkan
dicoba….
http://agronomiunhas.blogspot.co.id/2013/11/makalah-buah-naga.html
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis berhasil menyelesaikan Makalah ini yang
alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “Budidaya Tanaman Buah Naga”
Makalah ini berisikan tentang informasi Budidaya Tanaman Buah Naga atau yang lebih
khususnya membahas tentang segala macam perlakuan yang bisa diberikan kepada tanaman
buah naga. Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang
pengolahan pada tanaman buah naga.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu penulis harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.
Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai
segala usaha kita. Amin.
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Buah naga atau lazim juga disebut pitaya, terakhir ini menjadi salah satu buah yang popular di
kalangan masyarakat. Buah yang termasuk kelompok kaktus atau family cactaceae ini sangat
digemari oleh masyarakat untuk konsumsi. Rasa yang manis dan segar pada buah naga
membuat para konsumennya ketagihan, buah naga juga memiliki berbagai khasiat obat yang
bermanfaatkan bagi kesehatan tubuh.
Menurut Mahadianto (2007) buah naga memiliki cukup banyak khasiat bagi kesehatan
diantaranya sebagai penyeimbang kadar gula darah, membersihkan darah, menguatkan ginjal,
menyehatkan lever, perawatan kecantikan, menguatkan daya kerja otak, meningkatkan
ketajaman mata, mengurangi keluhan panas dalam dan sariawan, menstabilkan tekanan darah,
menguragi keluhan keputihan, mengurangi kolesterol, mencegah kanker usus serta mencegah
sembelit dan memperlancar feses.
Selain kandungan vitamin C yang tinggi, buah naga mengandung 80% air (Simatupang, 2007).
Zat nutrisi lain yang terkandung di dalam buah naga ialah serat, kalsium, zat besi, fosfor yang
cukup bermanfaat untuk mengatasi penyakit darah tinggi. Buah naga yang berdaging merah
juga baik untuk memperbaiki penglihatan mata karena mengandung karotenoidnya yang tinggi.
Fitokimia di dalam buahnya juga diketahui dapat menurunkan resiko kanker.
Buah naga memilki nilai ekonomi yang cukup tinggi jika dibandingkan dengan buah yang lain.
Hal ini menjadi peluang usaha bagi investor domestik untuk melakukan pembudidayaan buah
naga dengan skala yang cukup besar. Buah naga mulai dikembangkan di tanah air serta memiliki
peluang besar untuk disebarluaskan. Beberapa sentra agribisnis buah naga mulai berkembang
antara lain malang, delanggu, kulonprogo, dan DI Yogyakarta (Purba, 2007).
Kondisi iklim dan keadaan tekstur tanah di Indonesia mendukung untuk pengembangan
agribisnis buah naga. Komoditas ini mempunyai prospek yang cerah untuk peluang komoditas
ekspor dan pasarnya masih terbuka lebar serta memiliki potensi yang sangat baik
dikembangkan di Indonesia (Deptan, 2005).
Terdapat empat jenis buah naga yang dikembangkan yaitu buah naga daging putih (Hylocereus
undatus), buah naga daging merah (Hylocereus polyrhizus), buah naga daging super merah
(Hylocereus costaricensis) dan buah naga kulit kuning daging putih (Selenicereus megalanthus).
Masing-masing buah naga memiliki karakteristiknya sendiri. Dari buah naga yang dikembangkan
tersebut buah naga Hylocereus polyrhizus lebih sering dibudidayakan karena memilki kelebihan
tersendiri yaitu ukuran buah buah lebih besar dan warna daging lebih menrik. Sedangkan buah
naga yang jarang dibudidayakan adalah bauah naga Selenicereus megalanthuskarena ukuran
buah yang relatif kecil walaupun rasanya paling manis diantara jenis yang lain.
Persilangan diantara kedua jenis buah naga tersebut kemungkinan bisa dilakukan sebagai upaya
untuk meningkatkan nilai ekonomis buah naga. Persilangan merupakan cara paling populer
untuk meningkatkan variasi genetik karena relatif mudah, murah dan efektif untuk dilakukan (
Anonim, 2007). Saat ini persilangan buah naga jenis Hylocereus polyrhizus dan Selenicereus
megalanthus masih jarang dilakukan, sehingga perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui
adanya kompatibilitas persilangan buah naga tersebut.
Dari keempat jenis buah naga tersebut, buah naga daging putih paling digemari dan diminati.
Selain bentuk dan ukurannya yang lebih besar, buah naga daging putih juga lebih segar karena
rasa masamnya yang khas. Buah naga yang berasal dari jenis tanaman rumpun kaltes ini berasal
dari Israel, dan terus dikembangkan di Australia, Thailand dan Vietnam. Morfologi tanaman
buah naga terdiri dari akar, batang, duri dan bunga serta buah. Akar buah naga hanyalah akar
serabut yang berkembang di dalam tanah di batang atas sebagai akar gantung. Akar tumbuh di
sepanjang batang di bagian punggung sirip di sudut batang. Di bagian duri muncul ini akan
tumbuh bunga yang bentuknya mirip bunga Wijayakusuma. Bunga yang tidak rontok
berkembang menjadi buah. Buah naga bentuknya bulat agak lonjong seukuran dengan buah
alpukat. Kulit buahnya berwarna merah menyala untuk jenis buah naga putih dan merah,
berwarna merah gelap untuk buah naga hitam dan berwarna kuning untuk buah naga kuning.
Di sekujur kulit dipenuhi dengan jumbai-jumbai yang dianalogikan dengan sisik seekor naga,
oleh sebab itu, buah ini disebut buah naga. Batangnya berbentuk segitiga, durinya pendek
sekali dan tidak mencolok, sampai mereka dianggap "kaktus tak berduri".
B. Tujuan
1. Agar para petani buah naga bisa memperoleh sedikit pengalaman setelah membacanya
2. Mengarahkan penanaman buah naga ke tren organik, karena dengan budidaya organik
dapat dihasilkan buah dengan kualitas yang lebih baik.
3. Memberi tahu teknik budi daya tanaman buah naga yang baik dan benar sehingga bisa
diperoleh hasil yang maksimal bagi para petaninya.
C. Manfaat
Penyusunan makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi para pembaca, serta
bisa memberikan pengetahuan yang bisa dimanfaatkan dalam budidaya buah naga (dragon
fruit). Buah naga yang ada saat ini diharapkan bisa berkembang dan menghasilkan kualitas yang
semakin baik, sehingga bisa memenuhi kebutuhan pasar akan tingginya permintaan buah ini.
Sangat diharapkan makalah ini bisa memberi manfaat yang positif untuk pembacanya.
II. PEMBAHASAN
Belum banyak orang yang mengenal buah naga, hanya kalangan tertentu yang memanfaatkan
buah ini untuk kegiatan keagamaan maupun untuk konsumsi. Kini popularitas buah naga
meroket karena, bentuknya yang unik, baik buahnya maupun tanamannya. Buah naga memang
pendatang baru di dunia buah-buahan tanah air. Tanaman buah naga berasal dari Meksiko,
Amerika Tengah, dan Amerika Selatan. Dragon fruit mulai diperkenalkan di Indonesia pada
dekade 90-an, lantaran bentuknya yang eksotik, aroma harum, dan rasa yang manis membuat
buah kaktus madu tersebut semakin mendapat tempat tersendiri di hati pecinta buah-buahan
di Indonesia. Ketersediaan buah naga masih langka di pasaran, dan mulai meluas dikenal di
Indonesia awal tahun 2000-an yang saat itu didatangkan dari Thailand.
Pada tahun 1870 tanaman ini dibawa orang Perancis dari Guyana ke Vietnam sebagai tanaman
hias. Oleh orang Vietnam dan orang Cina buahnya dianggap membawa berkah. Oleh sebab itu,
buah ini selalu diletakkan di antara dua ekor patung naga berwarna hijau di atas meja altar.
Warna merah buah jadi mencolok sekali di antara warna naga-naga yang hijau. Dari kebiasaan
inilah buah itu di kalangan orang Vietnam yang sangat terpengaruh budaya Cina dikenal sebagai
thang loy (buah naga). Thang loy orang Vietnam ini kemudian diterjemahkan di Eropa dan
negara lain yang berbahasa Inggris sebagai dragon fruit (buah naga).
Buah naga mulai masuk pasaran, sehingga gampang dijumpai di swalayan di seluruh nusantara.
Selain rasanya yang manis, buah naga juga memberi manfaat besar bagi tubuh manusia yaitu
banyak mengandung vitamin dan mineral penting bagi tubuh. Tak heran jika permintaan
konsumen untuk buah naga semakin hari semakin meningkat. Untuk memenuhi kebutuhan
konsumen, buah naga kini marak di kebunkan. Penanaman buah naga tersebar dari Jawa Timur,
Jawa Tengah, Jawa Barat, hingga Kalimantan. Selain di lahan yang luas, buah naga juga dapat
diusahakan di lahan sempit seperti halaman rumah dengan menggunakan pot.
Tanaman buah naga pada awalnya dipergunakan sebagai tanaman hias karena sosoknya yang
unik, eksotik, serta tampilan bunga dan buah yang menarik. Bunganya cukup unik mirip dengan
bunga wijayakusuma, berbentuk corong.
Bunga buah naga akan berkembang menjadi buah dengan tampilan buahnya berkulit merah
serta bersisik. Sejak penduduk asli mengetahui bahwa buah naga bisa dimakan dan rasanya
enak, mereka pun mengkonsumsi buah naga sebagai buah-buahan segar di meja hidangan.
Buah naga diperkenalkan di Indonesia pada dekade 90-an.
Keberadaan buah naga bila dibandingkan dengan Vietnam dan Thailand masih sangat minim,
hal ini disebabkan karena buah naga belum dikenal luas oleh masyarakat dan teknik budi
dayanya yang baik belum diketahui.
Buah naga semakin naik daun lantaran dipicu oleh impor buah naga dari Thailand yang semakin
membludak di pasar buah-buahan Indonesia. Semakin banyak yang minat terhadap buah naga,
melihat peluang tersebut para pekebun buah mulai mengembangkan budi daya buah naga di
Indonesia. Penanaman buah naga sudah sampai ke Papua, meluasnya penanaman buah naga
ini karena teknik budi dayanya cukup mudah dilakukan sekaligus didukung oleh iklim tropis
Indonesia yang sangat baik untuk pertumbuhan dan perkembangan buah naga.
Budi daya buah naga di Indonesia pada umumnya masih menggunakan bahan kimia, artinya
proses budi daya masih menggunakan pupuk kimia (anorganik), seperti urea, fosfor (P), kalium
(K), atau NPK, zat pengatur tumbuh, pestisida, dan bahan kimia lain yang mendukung
pertumbuhan dan perkembangan tanaman buah naga. Sayangnya, budi daya tanaman
menggunakan bahan kimiawi tersebut membawa dampak negatif, baik dari segi kesehatan,
kelestarian lingkungan, maupun segi ekonomi.
Penggunaan bahan kimia yang berlebihan dapat merusak tingkat kesuburan tanah. Tekstur
tanah akan menjadi keras dan kurang subur. Penggunaan pestisida dapat berakibat pada
kematian serangga-serangga penyerbuk, selain itu hama akan menjadi resisten terhadap
pestisida tertentu. Penggunaan pestisida dosis tinggi atau berlebihan mengakibatkan timbulnya
residu bahan kimia dalam buah.
Buah naga memiliki aneka manfaat dan kegunaan, baik dari aspek gizi dan kesehatan, religi,
estetika, dan ekonomi. Buah naga mengandung banyak zat gizi terutama vitamin dan mineral
esensial. Beberapa jenis buah naga (daging merah) juga banyak mengandung antioksidan yang
baik untuk mencegah penyakit kanker.
Beberapa kandungan buah naga yang penting bagi kesehatan antara lain vitamin C, kalsium,
fosfor, serta serat. Vitamin C paling tinggi terdapat pada buah naga putih jenisHylocereus
undatus. Kandungan fosfor dan serat yang paling tinggi terdapat pada Hylocereus polyrhizus,
atau lebih dikenal sebagai buah naga merah, sedangkan kandungan kalsium palinf tinggi
terdapat pada buah naga kuning (Selenicereus megalanthus), jenis ini jarang ditanam di
Indonesia.
Buah naga dapat digunakan untuk mengatasi atau mencegah penyakit kanker usus besar,
diabetes, hipertensi, osteoporosis, ginjal, menurunkan kolesterol, dan sebagainya.
Mengkonsumsi buah naga secara rutin dapat menghindarkan kita dari serangan penyakit-
penyakit tersebut. Buah naga juga banyak yang dimanfaatkan untuk kegiatan religi.
Buah naga juga berperan dalam berbagai kegiatan keagamaan terutama yang dilakukan etnis
Tionghoa. Menjelang berbagai acara keagamaan terutama menjelang tahun baru, biasanya
masyarakat Tionghoa memerlukan buah naga, selain itu buah naga banyak dihidangkan dalam
acara-acara lain seperti peringatan Natal dan tahun baru masehi. Manfaat estetika dapat dilihat
dari bentuk tanaman dan bentuk buah. Tanaman buah naga pada dasarnya merupakan
tanaman hias yang sangat baik di tanam di halaman rumah sebagai penambah keindahan
rumah.
C. Botani Buah Naga
Buah naga merupakan kelompok tanaman kaktus atau family Cactaceae (subfamily
Hylocereanea), dan termasuk genus Hylocereus yang terdiri dari beberapa spesies di antaranya
dalah buah naga yang biasa dibudidayakan dan bernilai komersial tinggi. Secara lengkap,
klasifikasi buah naga disajikan sebagai berikut:
Kelas: Hamamelidae
Ordo: Caryophyllales
Genus: Hylocereus
Di antara keempat jenis buah naga di atas, hanya tiga jenis pertama yang banyak dibudidayakan
di Indonesia yaitu H. undatus, H. polyrhizus,dan H. costaricensis. Hylocereus undatus paling
banyak ditanam lantaran jenis ini yang pertama kali masuk ke Indonesia. Secara morfologis,
tanaman buah naga termasuk tanaman tidak lengkap karena tidak memiliki daun. Untuk dapat
beradaptasi dengan lingkungan gurun tanaman buah naga memiliki duri di sepanjang batang
dan cabangnya guna mengurangi penguapan.
Tanaman buah naga merupakan tanaman memanjat dan bersifat epifit, di habitat aslinya
tanaman ini memanjat tanaman lain untuk tumbuh. Meskipun akar nya di dalam tanah dicabut,
tanaman buah naga masih bisa bertahan hidup karena terdapat akar yang tumbuh di batang.
Morfologi tanaman buah naga dari akar, batang dan cabang, bunga, buah, serta biji:
1. Akar
Pada umumya perakaran buah naga dangkal, yaitu berkisar 20-30 cm, namum menjelang
produksi buah biasanya perakaran bisa mencapai kedalaman 50-60 cm mengikuti perpanjangan
batang berwarna cokelat yang tertanam di dalam tanah. Buah naga mampu bertahan di daerah
kering karena kemampuan akar beradaptasi dengan baik pada kondisi kekeringan, namun akar
tanaman buah naga umumya tidak tahan terhadap genangan air dalam jangka waktu yang
lama. Buah naga juga memiliki akar yang tumbuh di batang, akar tersebut biasanya disebut akar
aerial (akar udara), yang berfungsi untuk menempel dan merambatnya pada tanaman lain.
Umumnya, tanaman buah naga menghendaki pH tanah yang normal (pH 6-7). Pada pH tersebut
tanaman akan tumbuh subur dan mampu berproduksi dengan baik. Beberapa literature
menyebutkan bahwa akar tanaman buah naga peka terhadap kemasaman tanah.
Tanaman buah naga merupakan tanaman perennial, tumbuh cepat, merambat, dan tidak
berdaun. Batang buah naga berwarna hijau tua dan besegmen- segmen, batang buah naga
kebanyakan triangular (bersudut tiga) namun terkadang ditemukan bersudut empat atau lima.
Batang buah naga tidak berkayu dan kebanyakan berduri. Tanaman buah naga dapat tumbuh
mencapai 6 meter jika dibiarkan, namun pada umumnya hanya mencapai 2-3 meter saja karena
batang pokok dipangkas untuk pembentukan cabang produksi.
3. Buah
Buah naga berbentuk lonjong agak mengerucut (oblong) atau secara umum disebut bentuk
berry. Buah tanaman ini mempunyai variasi warna, mulai dari kuning, pink, sampai merah.
Selain warna kulit buah, warna daging buahnya pun beragam, ada yang berwarna putih, kuning,
dan merah/ merah muda.
Sesuai dengan warna daging buah tersebut, buah naga dibedakan menjadi buah naga putih
(white pitaya), buah naga kuning (yellow pitaya), dan buah naga merah (red pitaya).
4. Biji
Biji buah naga berwarna hitam dengan bentuk bulat, pipih, dan sangat keras. Setiap buah
mengandung lebih dari 1000 biji, berbeda dengan buah berbiji lainnya biji buah naga yang kecil
dapat dimakan bersama dengan daging buahnya.
Pesyaratan untuk penanaman buah naga meliputi unsur-unsur iklim, yaitu ketinggian tempat,
temperatur, curah hujan, intensitas cahaya, kelembapan udara, dan kecepatan angina. Sifat
tanah yang perlu diperhatikan antara lain: struktur tanah, tekstur tanah, kemasaman tanah
(pH), salinitas, dan bahan organik.
- Tanaman buah naga dapat tumbuh pada ketinggian 0-2750 meter dpl. Ketinggian
optimum adalah 0-800 meter dpl.
- Mampu hidup pada suhu 0-40 °C, suhu udara terbaik 20-35°C.
- Mampu hidup pada daerah kering hingga basah dengan CH 340 - 3.000 mm/th. Optimum
1.500 – 2.500 mm/th.
Perbanyakan bibit buah naga dapat diperoleh dengan cara perbanyakan secara biji (generatif)
dan setek batang (vegetatif), cara perbanyakan buah naga sebagai berikut:
Cara perbanyakan menggunakan biji buah naga dilakukan karena dapat diperoleh bibit dalam
jumlah besar (1 buah berisi minimal 1000 biji), namun cara ini kurang popular dan jarang
digunakan karena membutuhkan waktu yang lama untuk menghasilkan bibit siap tanam di
lapang. Biji juga harus berasal dari buah yang sehat dan matang di pohon. Seleksi biji yang
berkualitas juga sulit dilakukan lantaran ukuran biji yang kecil dan penampakannya mirip.
Perbanyakan vegetatif yang berhasil pada tanaman buah naga adalah setek batang atau
cabang. Perbanyakan setek memiliki tingkat keberhasilan bibit bertahan hidup lebih tinggi,
pertumbuhannya lebih cepat, dan bibit yang dihasilkan berkualitas tinggi karena serupa dengan
induknya.
Keberhasilan setek ditentukan oleh calon batang, calon batang yang digunakan harus dalam
kondisi yang sehat, tua, dan sudah pernah berbuah minimal 3-4 kali. Hindari menggunakan
batang yang muda, selain pertumbuhannya yang lambat, batang muda juga masih banyak
mengandung air sehingga mudah busuk dan terkena penyakit.
Cara:
- Potongan bagian atas diolesi dengan fungisida, sedangkan potongan bagian bawah diolesi
dengan perangsang tumbuh, misalnya Rootone F. air kencing sapi, atau bawang merah.
- Sebelum ditanam setek sebaiknya diletakkan di tempat yang lembap dan teduh selama
beberapa hari.
Setek sebaiknya ditanam langsung pada polybag agar memudahkan pemeliharaan dan
pemindahan. Media tanam yang digunakan berupa campuran tanah atas, pasir, dan pupuk
kandang dengan perbandingan 2: 1: 1, dapat pula ditambahkan pupuk NPK. Tanah dan pasir
yang akan digunakan untuk campuran media sebaiknya dijemur kering selama beberapa hari
untuk mematikan hama dan penyakit.
Penanaman stek sebaiknya sekitar seperempat panjang stek atau sekitar 4-5 cm terbenam
tanah. Setelah ditanam, polybag ditempatkan di tempat yang teduh untuk memudahkan
adaptasi bibit. Pemeliharaan stek setelah ditanam harus dilakukan, antara lain:
- Tunas tumbuh 1-2 cm, lakukan pemupukan dengan NPK 15-15-15 sebanyak 5-10 gram.
- Menjaga bibit dari serangan hama dan penyakit, terutama dengan menjaga sanitasi dan
drainase lahan karena bibit rentan terhadap penyakit layu atau penyakit busuk batang.
Bibit stek dipelihara hingga tunas cukup panjang, yaitu sekitar 10-15 cm, setelah itu bibit mulai
diaklimatisasi dengan menempatkannya di tempat terbuka agar bibit siap berkembang di lahan
selama 1-2 minggu maka bibit sudah siap tanam.
- Bibit yang digunakan adalah bibit yang pertumbuhannya baik, bertunas tunggal, dan
memiliki tunas dengan panjang minimal 15 cm.
1. Pengolahan Lahan
Lahan yang diolah akan mendukung pertumbuhan tanaman buah naga agar dapat tumbuh dan
berkembang optimal serta berproduksi maksimal. Pengolahan lahan memiliki manfaat antara
lain: membuat lahan menjadi gembur, membunuh hama dan penyakit, membuang gas-gas
dalam tanah yang berbahaya bagi tanaman. Hal- hal yang perlu diperhatikan dalam pengolahan
tanah:
- Lahan dibersihkan dari semak belukar, sisa-sisa tanaman, bebatuan dan berbagai
pengganggu lainnya.
- Lahan kemudian dicangkul dan dibalik untuk meningkatkan aerasi tanah serta membuang
gas-gas berbahaya bagi tanaman
- Tanah dihaluskan, bongkahan-bongkahan tanah dihancurkan hingga menjadi struktur
yang lebih kecil.
- Buat bedengan dengan arah barat-timur. Lebar bedengan dapat 1 m atau 4 meter. Tinggi
bedengan sekitar 30-50 cm.
- Lahan yang telah siap dibiarkan beberapa hari terkena sinar matahari sebelum ditanami.
Prinsip dalam jarak tanam adalah: (a) tidak boleh terlalu rapat, karena akan mengganggu
pertumbuhan dan perkembangan tanaman, serta rentan terhadap hama dan penyakit, (b) tidak
boleh terlalu jarang karena akan merugikan secara ekonomis, (c) perhatikan kesuburan lahan.
Jarak tanam sangat mempengaruhi jumlah tanaman, jarak tanam system tunggal yang paling
rapat sebaiknya tidak kurang dari 2x2 meter, sedangkan jarak tanam paling longgar sebaiknya
tidak lebih dari 4x4 meter. Jarak tanam system kelompok dianjurkan dalam barisan berjarak 30-
50 meter dan antar barisan 2-4 meter. Jumlah tanaman per tiang juga menentukan jumlah
tanaman pada system tunggal. Setiap tiang panjatan tidak hanya diisi satu tanaman saja, tetapi
2-4 tanaman.
Tiang panjatan yang baik harus awet, karena umur produksi tanaman mencapai 15 tahun, tiang
panjatan yang paling baik terbuat dari beton cor yang dilengkapi denga besi dan ban bekas.
Lubang tanam dibuat dengan ukuran 60-80 cm x 60-80 cm dengan kedalaman 25-30 cm. Buat
lubang kecil pada bagian tengah lubang tanam, sebesar 10x10 cm dengan kedalaman 15 cm,
lubang ini berfungsi untuk menanam tiang panjatan. Bagian bawah tiang panjatan sebaiknya
dilapisi dengan plastic agar tidak kena rayap.
F. Pemeliharaan Tanaman
Bibit yang telah berhasil ditanam maka tetap harus mendapatkna pemeliharaan secara teratur.
Pemeliharaan meliputi pengairan, penulaman tanaman, pengaturan letak dan pengikatan
batang/ cabang, pemupukan susulan, pemangkasan cabang, serta seleksi bunga dan buah.
Proses pemeliharaan dilakukan sampai memasuki masa panen tanaman buah naga.
1. Pengairan
Umumnya pengairan dilakuka dengan system tadah hujan, namun tanaman buah naga tetap
memerlukan air yang cukup selama pertumbuhannya. Kekurangan air pada masa vegetatif
dapat menyebabkan tanaman layu dan susah bertunas. Selama masa vegetatif tanaman disiram
1 minggu sekali sampai umur tanaman 6 bulan.
Masa generatif telah muncul bunga dan buah maka penyiraman dilakukan 10-14 hari sekali.
Kekurangan air pada masa generative dapat menimbulkan kerontokan bunga dan buah yang
terbentuk tidak sempurna, namun kelebihan air pada masa ini akan menyebabkan buah kurang
manis dan mudah pecah. Penyiraman dilakukan pada pagi hari dan sore hari pada pukul 06.00
dan 17.00. volume pemberian antara 3-5 liter per lubang tanam, penyiraman dilakukan dengan
membasahi sekeliling tanaman hingga kondisi tanah tidak terlalu becek dan tidak terlalu kering.
2. Penyulaman
Penyulaman berarti mengganti tanaman yang telah mati akibat serangan hama, penyakit,
maupun penyebab yang lain. Tanaman yang disulam biasanya busuk pangkal batang, tidak
tumbuh, kerusakan fisik, dan gejala kerusakan lain yang menyebabkan tanaman tidak
berproduksi dengan baik. Penyulaman bertujuan agar jumlah tanaman yang dapat berproduksi
optimal dan efisiensi lahan tetap tinggi. Penyulaman biasanya dilakukan seminggu setelah bibit
dipindah ke lapang.
Pengaturan letak batang atau cabang turut berpengaruh terhadap kecepatan pertumbuhan
tanaman. Pengaturan dilakukan dengan pengikatan batang/ cabang, pengikatan batang yang
terlambat mengakibatkan petumbuhan batang melengkung dan tidak teratur. Pengikatan
dilakukan setiap 20-25 cm pada batang atau cabang agar batang tetap mengarah ke arah atas.
Proses pengikatan sebaiknya jangan terlalu kencang agar tidak menyebabkan batang terjepit
atau patah, dengan demikian diharapkan akar udara lebih mudah menempel pada tiang
rambatan sehingga memperkokoh tanaman seutuhnya. Pengikatan biasanya dilakukan pada
saat tinggi tanaman 50-60 cm.
4. Pemupukan Susulan
Pupuk ibarat makanan atau nutrisi tambahan bagi tanaman, meskipun tanah telah
menyediakan hara tetapi ketersediaan hara biasanya tidak mencukupi untuk menunjang
perkembangan tanaman selanjutnya. Untuk memenuhinya maka perlu adanya pupuk susulan
(tambahan), untuk penanaman system organik pemupukan tentu berdeda dengan system
penanaman anorganik. Penanaman organik haya menggunakan bahan-bahan organik saja
seperti pupuk kandang dari kotoran sapi, kambing atau kompos tanpa menggunakan pupuk
berbahan kimia buatan seperti NPK, dan urea. Pupuk kandang diberikan sebangnyak 2-5 kg
pertanaman dengan interval pemberian 2-3 bulan sekali.
5. Pemangkasan
Pemangkasan bertujuan untuk memperoleh bentuk tanaman yang baik sehingga akan
memperoleh pertumbuhan tanaman yang baik pula, selain itu pemangkasan dilakukan untuk
membuang bagian yang sudah tidak produktif lagi, seperti cabang kerdil alatu lurus. Bagian
yang tidak produktif akan menghambat pembentukan tunas baru dan buah karena
berkompetensi dengan batang produktif dalam memperoleh hara.
Pemangkasan vegetatif dilakukan untuk membentuk batang dan percabangan yang baik,
sementara pemangkasan generatif dilakukan untuk membentuk cabang produktif.
6. Seleksi Bunga dan Buah
Tanaman buah naga mulai belajar berbunga pada akhir bulan k3-7 dan ke-8 setelah tanam di
lahan pada cabang produktif akan muncul kuntum bunga seukuran kelingking. Pada fase ini
diperlukan pemupukan tambahan dengan kadar P dan K yang tinggi seminggu sekali selama 8
minggu, pengairanpun perlu diatur setidaknya 2 minggu sekali untuk mencegah kerontokan
bunga.
Bunga akan muncul lebih dari 1 pada setiap cabang produktif, karenanya perlu dilakukan seleksi
bunga pawa waktu masih kecil. Pertahankan 2-3 bunga saja per cabang dengan jarak antar
kuntum bunga 30 cm, bunga yang dipertahankan adalah bunga yang besar, sehat, warna cerah,
dan segar serta usahakan yang menghadap ke matahari.
7. Sanitasi Kebun
Salah satu pemeliharaan kebun yang sering terlupakan adalah sanitasi atau kebersihan kebun.
Sanitasi bertujuan untuk mencegah penyebaran hama dan penyakit, kebun yang kotor akan
memudahkan penyakit mudah menyerang tanaman seperti busuk batang, hama lalat buah
dengan mudah bisa menyerang saat munculnya buah.
Kebersihan kebun bisa dilakukan dengan menyiangi rumput secara teratur di sekitar
penanaman buah naga dan tidak membiarkan sampah menumpuk di areal penanaman.
Penumpukan bekas pangkasan bisa menjadi sarang lalat dan bekicot.
1. Hama
Hama yang sering menyerang tanaman buah naga antara lain sebagai berikut:
Tungau (Tetranychus sp), berukuran sangat kecil tetapi bersifat pemangsa segala jenis tanaman
(polybag). Serangga dewasa panjangnya sekitar 1 mm dengan bentuk yang mirip laba-laba dan
aktif di siang hari dan siklus hidup tungau berkisar 14-15 hari. Pengendalian tungau dapat
dilakukan dengan cara disemprot dengan pestisida nabati seperti, nimba, eceng gondok, atau
rumput laut untuk mengendalikan tungau.
b. Kutu kebul
Serangga dewasa berukuran 1-1,5 mm berwarna putih dan sayapnya jernih ditutupi lapisan lilin
yang bertepung, biasanya berkelompok pada bagian permukaan bawah cabang. Gejala
kerusakan biasanya berupa bercak nekrotik pada cabang akibat rusaknya sel-sel dan jaringan
batang. Pengendalian hama ini bisa dilakukan dengan teknis seperti menanami pinggiran lahan
dengan tanaman jagung atau bunga matahari sebagai pembatas dan memperbanyak populasi
agen hayati, pergiliran tanaman dengan tanaman bukan inang terutama bukan family
Solanaceae, seperti tomat, cabai, kentang dan mentimun.
c. Kutu sisik
Hama kutu sisik (Pseudococcus sp.) umumnya berada pada bagian cabang yang tidak terkena
sinar matahari langsung, cabang yang terserang akan terlihat kusam dan biasanya menyerang
pada sela-sela tanaman yang ternaungi.
d. Kutu batok
Hama kutu batok (Aspidiotus sp.) menyerang tanaman dengan menghisap cairan pada batang
atau cabang yang menyebabkan cabang berubah menjadi berwarna kuning. Pengendaliannya
dapat dilakukan menggunakan cara yang sama dengan kutu kebul dan kutu sisik, atau dengan
menyemprotkan larutan belerang pada batang yang terkena kutu.
e. Bekicot
Hama bekicot sangat merugikan tanaman buah naga karena merusak batang atau cabang,
terutama pada saat musim kemarau. Bekicot menggerogoti sehingga batang menjadi layu,
penyebab hama ini karena sanitasi lingkungan yang kuran bersih. Pengendaliannya dapat
dilakukan secara manual, yaitu mengambil satu persatu bekicot yang ada.
f. Semut
Pada umumnya, semut akan muncul pada saat tanaman buah naga mulai berbunga, karena
aroma khas yang dikeluarkan bunga akan mengundang semut berdatangan. Bunga juga
menghasilkan zat yang berasa manis, semut mulai mengerubungi bunga yang baru kuncup dan
menyebabkan kulit buah berbintik biktik cokelat. Pencegahan buah naga dari semut adalah
dengan menaburkan kabur mengelilingi batang utama buah naga.
g. Burung
Gangguan burung pada buah naga umumnya jarang terjadi dan tidak perlu dikhawatirkan,
biasanya burung menyerang buah yang telah matang pata bagian atas, jika memungkinkan
pembungkusan buah dengan plastik atau kain kasa transparan dapat mencegah serangan
burung tersebut.
2. Penyakit
Menyerang pada awal penanaman dengan gejala berupa pembusukan pada pangkal batang
sehingga mengakibatkan batang berair dan berwarna kecoklatan dan biasanya diikuti adanya
bulu putih di sekitar daerah yang terserang. Busuk disebabkan karena keadaan yang terlalu
lembab sehingga muncul jamur yang menyebabkan kebusukan yaitu Sclerotium rolfsii Sacc.
Penyakit ini sering terjadi pada bibit stek yang belum tumbuh akar dalam bentuk potongan.
b. Busuk bakteri
Tanaman tampak layu, kusam, terdapat lender putih kekuningan pada tanaman yang
mengalami pembusukan. Disebabkan oleh Pseudomonas sp., pengendaliaannya dengan cara
mencabut tanaman yang sakit.
c. Fusarium
Penyakit yang disebabkan oleh Fusarium oxysporium Schl, gejalanya antara lain cabang
tanaman berkerut, layu dan busuk berwarna cokelat. Pencegahan dengan menjaga lahan agar
tidak tergenang oleh air, jika sudah terlanjur terserang maka pangkaslah bagian tanaman dan
buang.
Beberapa hal yang harus diperhatikan saat melakukan panen, misalnya waktu yang tepat untuk
panen, dan cara panen yang benar.
Musim panen buah naga biasnya diatur pada bulan September hingga Maret, hal ini
berhubungan dengan meningkatnya permintaan kebutuhan saat Natal, tahun aru Cina, dan hari
besar lainnya.
a. Umur tanaman sejak kuntum bunga hingga berbuah telah mencapai 50-55 hari
b. Pemanenan pada tanaman buah naga dilakukan pada buah yang memiliki ciri-ciri warna
kulit buah merah mengkilap dengan sisik berubah warna dari hijau menjadi kemerahan.
e. Bentuk buah bulat sempurna dan besar, bobot buah diperkirakan 400-600 g.
2. Waktu panen
Lakukan pemanenan buah naga pada pagi hari (pukul 09.00-11.00) atau sore hari (15.00-17.00),
sebaiknya dilakukan pada cuaca yang cerah.
3. Cara pemanenan
a. Kenakan sarung tangan saat akan memetik buah agar tidak melukai kulit buah.
b. Siapkan gunting pangkas ranting yang salah satu sisinya tajam untuk memanen buah.
c. Potong buah pada tangkainya tanpa merusak percabangan yang merupakan letak buah
tersebut.
d. Untuk buah yang memiliki tangkai panjang maka pemetikannya lebih mudah, potong
tangkai buah antara buah dan cabang kemudian buang tangkainya.
e. Usahakan buah yang telah dipanen tidak terjatuh, bila pohon mulai meninggi maka
pemanenan bisa dibantu dengan menggunakan tangga.
f. Bungkus buah yang telah dipanen dengan koran atau langsung dimasukkan ke dalam
kotak. Tujuannya untuk mencegah gesekan atau benturan antar buah yang dapat menyebabkan
buah memar.
g. Letakkan buah pada posisi berdiri dengan tangkai buah menghadap bawah.
h. Lapisi setiap lapisan buah dengan bantalan yang sama, tinggi tumpukan buah hendaknya
tidak terlalu tinggi yakni cukup 2-3 susun saja.
Kelas sortasi:
Untuk memudahkan penyortiran selain timbangan juga bisa dengan menggunakan gelang yang
dibuat sendiri dari kawat atau plastik yang disesuaikan dengan ukuran masing-masing kelas.
III. KESIMPULAN
Sejak masuk ke Indonesia pada tahun 2000-an pamor buah naga kian memuncak, pada
awalnya buah naga berdaging putih yang banyak ditemukan dipasaran namun seiring dengan
waktu pamor buah naga berdaging putih mulai redup, dan buah naga warna merah yang
semakin banyak diminati. System perawatan pada tanaman buah naga harus sangat
diperhatikan, apalagi bagi tanaman bibit, pengairan yang kurang sesuai dengan prosedur maka
akan merusak tanaman.
Pengairan tanaman yang berlebihan dapat menyebabkan keadaan tanah menjadi lembab dan
akan tumbuh jamur perusak batang bawah yang menyebabkan batang tersebut menjadi busuk.
Sanitasi kebun juga merupakan salah satu unsur pemeliharaan yang penting, karena tujuannya
adalah untuk mencegah penyebaran hama dan penyakit.
DAFTAR PUSTAKA
Dahana, K. dan Warisno. 2010. Buku Pintar, Bertanam Buah Naga (di kebun, pekarangan, dan
dalam pot). Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Deptan. 2003. Pengembangan Agribisnis Buah Naga (Dragon Fruit) Indonesia dalam Mencapai
Pasar Ekspor. http://agribisnis.deptan.go.id/index.php?files=berita_detail&id=412 . Diakses
pada tanggal 3 Desember 2012.
Hardjadinata, S. 2010. Budidaya Buah Naga Super Red Secara Organik. Penebar Swadaya,
Jakarta.
Kristanto, D. 2003. Buah Naga Pembudidayaan di Pot dan di Kebun. Penebar Swadaya, Jakarta.
Simatupang, L. 2007. buah Naga Segar dan Nikmat. http://food_details.php. Diakes pada
tanggal 3 Desember 2012